Disusun oleh :
Nafi‟ Sahra Qudus NPM. 23260003
i
KATA PENGANTAR
Karena kami masih dalam tahap pembelajaran, tentunya kami secara sadar
dan mengakui masih banyak kekurangan, untuk itu kami mohon kritik dan
sarannya untuk membangun kesempurnaan makalah ini. Dan dalam hal ini kami
memohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan makalah ini. Besar
harapan kami untuk menjadikan makalah ini membawa manfaat bagi kita semua.
Aamiin.
(.................................)
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR LITERATUR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembaharuan dalam islam dikenal juga dengan modernisasi islam, yang
mempunyai tujuan untuk menyesuaikan ajaran yang terdapat dalam agama dengan
ilmu pengetahuan dan Falsafah modern, tetapi perlu diingat bahwa dalam islam
ada ajaran yang tidak bersifat mutlak, yaitu penafsiran atau interpretasi dari
ajaran-ajaran yang bersifat abadi dari masa ke masa. Dengan kata lain
pembaharuan mengenai ajaran-ajaran yang bersifat mutlak tak dapat diadakan
karena sudah tidak bisa lagi diganggu gugat seperti pada hukum- hukum yang
tercantum dalam Al-Qur‟an. Pembaharuan dapat dilakukan dengan meninjau
kembali beberapa aspek yang memang memerlukan untuk diperbaharui seiring
dengan perkembangan zaman yang semakin modern sehingga mampu diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari seperti sekarang ini.
Muhammadiyah merupakan salah satu gerakan pembaharuan Islam di
Indonesia yang lahir pada tanggal 18 November 1912 Miladiyah yang bertepatan
pada tanggal 18 Dzulhijjah 1330 Hijriyah. Adapun pendiri Muhammadiyah adalah
K.H. Ahmad Dahlan yang bertempat di Yogyakarta. K.H. Ahmad Dahlan
mempunyai cita-cita yang sangat mulia untuk umat Islam yang ada di Indosesia.
Adapun visi dan misi Muhammadiyah yaitu sebagai gerakan Islam yang
berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah, dengan watak tajdid yang dimilikinya
membuat istiqomah dan aktif dalam melaksanakan dakwah Islam „amar ma‟ruf
nahi mungkar di semua bidang. Dalam upaya mewujudkan Islam sebagai
rahmatan lil „alamiini menuju masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
terbentukalah misi Muhammadiyah yaitu:
1. Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah swt.
2. Memahami Agama Islam dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan
jiwa ajaran Islam.
1
3. Menyebar luaskan ajaran Islam yang bersumber kepada Al-Quran dan As-
Sunnah untuk pedoman hidup umat manusia.
4. Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan
masyarakat.
Tidak perlu diragukan lagi bahwa Muhammadiyah adalah organisasi Islam
yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dan menegakkan ajaran Agama Islam
yang benar-benar bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah. Pada zaman sekarang
ini, Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh pelosok-pelosok Nusantara, dari
Sabang sampai Meraoke. Setelah berjalannya watku organisasi Islam yang
bernama Muhammadiyah telah banyak diikuti sebagai gerakan dakwa Islam,
„amar ma‟ruf nahi mungkar, terutama di Pulau Sumatra, Pulau Kalimantan, Pulau
Sulawesi dan Pulau Jawa.
Dari organisasi Muhammadiyah inilah munculah amal-amal usaha
Muhammadiyah seperti, kesehatan, pantiasuhan, koperasi, lembaga pendidikan
dan lain-lain. Bahkan saat ini amal usaha Muhammadiyah yang sangat terkenal di
Indonesia dari lembaga pendidikan seperti, Paud atau RA, TK, SD, SMP, SMA
dan bahkan sampai perguruan tinggi. Akan tetapi semua lembaga pendidikan yang
saat ini kita rasakan tidak semerta-merta mudah pada saat itu untuk didirikan.
Karena harus berhadapan dengan penjajah yang masuk ke Indonesia.
Peradaban pendidikan Islam di Indonesia pada masa penjajahan tidak
semudah yang kita bayangkan saat ini. Pendidikan Islam di Indonesia pada masa
penjajahan Belanda sangat terancam. Hal ini dikarenakan masih di bawah
kepemimpinan Belanda yang nanti pada akhirnya akan melahirkan lulusan yang
bisa bergabung di dalam pemerintahan dan kepentingan Belanda. Banyak sekali
kebijakan-kebijakan pendidikan yang diatur oleh Belanda seperti tidak mengakui
pendidikan tradisional dan lain-lain.
Dengan maksud dan tujuan tersebut muhammadiyah bergerak dengan besar
kecilnya kegiatan sebagai contoh amal usaha Muhammadiyah. Dalam makalah ini
akan dijelaskan tentang “ Tokoh-tokoh Pembaharuan Muhammadiyah ”.
Mengenai hal-hal tersebut kami akan jelaskan selengkapnya dalam pembahasan.
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pejuang?
2. Bagaimana pejuang dalam Muhammadiyah?
3. Bagaimana sepak terjang perjuangan dalam Muhammadiyah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pejuang.
2. Untuk mengetahui perjuangan sebagai dakwah amar makruf nahi munkar.
3. Untuk mengetahui Muhammadiyah sebagai tempat pembaharuan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pejuang/Perjuangan
Pengertian perjuangan menurut Kamus Besar Bahasa perjuangan adalah
“perkelahian merebut sesuatu dengan peperangan”.1 Dalam pendapat lainya
mengatakan perjuangan adalah “aspek dinamis dari kedudukan (status)”.
2
Seseorang menduduki suatu posisi dalam masyarakat perlu menjalankan
perjuangannya, perjuangan dapat mencakup hal-hal sebagai berikut:3
a) Perjuangan yang meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi
atau tempat seseorang dalam masyarakat. Perjuangan dalam arti ini
merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang
dalam kehidupan kemasyarakatan.
b) Perjuangan merupakan suatu konsep tentang apa yang dilakukan oleh
individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
c) Perjuangan juga dapat dikatakan sebagai prilaku individu yang penting
bagi struktur sosial masyarakat.
1 Dendy, Sugono, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat . Jakarta :Gramedia th.
2008.
2 Soekanto, Soerjono, Teori Peranan, Jakarta, Bumi Aksara. Soerjono, Th, 2002
3 Soekanto, Peranan Sosiologi Suatu Pengantar, EdisiBaru, Rajawali Pers, Jakarta, Thn
2009:212-213,
4
B. Pejuang Dalam Muhammadiyah
1. KH. Ahmad Dahlan
KH. Ahmad Dahlan (1868 – 1923), dilahirkan di Kauman Yogyakarta pada
tahun 1285 H / 1868 M dengan nama Muhammad Darwis. Tokoh ulama' pendiri
Muhammadiyah, perjuangannya dalam berda'wah Islam lewat Muhammadiyah
tak pernah luntur hingga wafat beliau di tahun 1923 M. Semboyan beliau yang
masih dipegang teguh oleh aktivis Muhammadiyah sampai saat ini adalah :
"Hidup-hidupilah Muhammadiyah dan jangan mencari hidup pada
Muhammadiyah." Sepanjang hidup beliau berda'wah memberantas TBC (Tahayul
Bid'ah Churofat) dan berusaha menciptakan masyarakat Islam dengan amal usaha.
5
Beliau adalah tokoh Muhammadiyah yang gigih memperjuangkan untuk
menginstitusionalisasikan syariat Islam di Indonesia. Sumbangan terbesar beliau
untuk Republik Indonesia adalah ikut merumuskan kalimat "Ketuhanan yang
Maha Esa dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya" dalam Piagam Jakarta yang ditolak oleh utusan Kristen dari
Indonesia Timur sehingga rumusannya berubah menjadi "Ketuhanan yang Maha
Esa" sebagai sila I Pancasila.
6
politik dengan membentuk poros tengah sehingga LPJ Presiden BJ Habibie
ditolak SU MPR tahun 1999, lalu menyebabkan Gus Dur terpilih sebagai R1 dan
Megawati sebagai R2. Juga menjadi otak pelengseran Gus Dur dari kursi R1
karena kasus Buloggate, Brunaigate, pemecatan Kapolri, Monko Polkam dan
Menko Kesra.
7
Dimadrasah ini, selain bahasa Arab, diajarkan pula bahasa Turki dan Perancis, dan
juga, selain pengetahuan-pengetahuan agama, juga diajarkan pengetahuan-
pengetahuan modern.
Setelah itu, Rasyid Ridha meneruskan pelajarannya di salah satusekolah
agama yang berada di Tripoli, walaupun demikian, hubunganyadengan Syaikh
Husain al-Jisr tetap berjalan, dan guru inilah yang menjadipembimbing baginya di
masa muda. Selanjutnya, ia banyak dipengaruhi olehide-ide Jamaluddin al-
Afghani dan Muhammad Abduh, yaitu melalui majalahal-Urwah al-Wutsqo.
Ia berniat untuk menggabungkan diri dengan al-Afghani, tetapi niat itutak
terwujud, dan semenjak pertemuannya dengan Muhammad Abduh,pengaruh
Afghani pun mulai meredup dan tergantikan oleh pengaruhMuhammad Abduh.
Dengan demikian, pemikiran-pemikiran pembaru yangdiperolehnya dari syaikh
al-Jisr dan yang kemudian diperluas dengan ide-ideyang ia peroleh dari Afghani
dan Abduh, menjadi sebuah pondasi yang kuatdan tertanam dalam jiwanya.
Tidak seperti gurunya, Muhammad Abduh, yang lebih bisa disebutsebagai
seorang yang liberal, Rasyid Ridha mendekatkan dirinya pada ajaranIbnu
Taimiyah dan praktik-praktik Wahabiyyah, salah satu faktor yangmenuntunya
pada ajaran tersebut, adalah karena kecurigaannya terhadap tasawuf.
Setelah menebarkan kiprah dirinya dalam banyak bidang, pada bulan Agustus
tahun 1935, sekembalinya dari Suez setelah mengantarkan Pangeran Su‟ud, ia
meninggal dunia dan meninggalkan banyak ide-ide pembaruan, yang cukup
memberikan pengaruh terhadap generasi selanjutnya.
8
dunia bersatu, untuk membebaskan mereka dari perbudakan asing. Bersatu bukan
berarti leburnya kerajaan-kerajaan Islam menjadi satu, tapi mereka harus
mempunyai satu pandangan hidup. Dalam pengertian yang luas, Pan-Islamisme
berarti solidaritas antara seluruh muslim di dunia internasional. Tema perjuangan
yang terus dikobarkan oleh al-Afghani dalam kesempatan apa saja adalah
semangat melawan kolonialiasme dengan berpegang kepada tema-tema ajaran
Islam sebagai stimulannya. Selain itu, beliau juga mengobarkan semangat untuk
kembali ke teologi sunnatullah dengan pemikiran rasional, filosofis dan ilmiah
guna mengejar ketertinggalan dari Barat.
9
memberikan pelayanan pendidikan kepada seluruh masyarakat tanpa memandang
status sosial, bahkan Muhammadiyah juga memberikan ruang kepada
Mahasiswa/Siswa WNA (Warga Negara Asing) untuk mengenyam pendidikan di
Amal Usaha pendidikan milik Muhammadiyah. Begitupun konsistensi
Muhammadiyah mengimplementasikan pelayanannya pada Amal Usaha lainnya.
“Maksud dan tujuan Muhammadiyah ialah menegakkan dan menjunjung
tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”
Penjelasan mengenai masyarakat Islam yang sebenar-benarnya oleh Pimpinan
Pusat Muhammadiyah dimaknai sebagai masyarakat tauhid yang moderat,
teladan, inklusif dan toleran, solid dan peduli sesama.
Selain itu juga mempunyai makna kesadaran mengemban amanah sebagai
wakil Allah di bumi yang bertugas menciptakan kemakmuran, keamanan,
kenyamanan dan keharmonisan serta cepat menyadari kesalahan dan kekhilafan
untuk kemudian meminta maaf. Sehingga terhindar dari dosa dan durhaka yang
berkepanjangan sebagai upaya mendapatkan kebahagiaan di akhirat.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebagai generasi penerus islam marilah kita selalu meneladani sikap dan cita-
cita KH. Ahmad Dahlan dalam kehidupan kita sehari hari ,guna meneruskan
perjuangan untuk menyebarkan dan mengembangkan ajaran "slam yang sesuai
11
dengan Al Quran dan al hadits.Serta menerapkan ide dan konsep beliau dalam
memperjuangkan agama "slam. Karena tantangan pada zaman sekarang lebih
komplit, canggih dan tanpa mengenal batas waktu dan tempat. "slamakan tetap
jaya dibumi apabila generasi "slam itu sendiri mempunyai semngat juang
yangtinggi ,juga semangat belajar , beribadah dan amal yang tinggi pula.
12
DAFTAR PUSTAKA
Dendy, Sugono, (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat . Jakarta
:Gramedia
Hidayat Robby, 2005.Wawasan Seni Tari, Balai Kasian Seni dan Desain Fakultas
Sastra Universitas Malang
https://www.muhammadiyah.go.id
Soedarsono, RM, 1999. Metodologi Penelitian Seni Pertunjukkan dan Seni Rupa,
MSPI, Jakarta
Tim Prima Pena, 2006. Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Gita Media Press
13