tentang
MUHAMMADIYAH
Oleh:
KELOMPOK 2
Dosen pengampu:
Sefri Auliya, S. Th.I., M. Ud
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kepadat Allah SWT, yang atas
rahmat-Nya dan karunia-Nya kita dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktunya. Shalawat beriringan salam tidak lupa kita hadirkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa ummat nya dari zaman jahiliyah sampai
kepada zaman penuh ilmu pengetahuan seperti sekarang ini. Adapun judul dari
makalah ini adalah muhammadiyah
Makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu keterbatasan waktu
dan kemampuan kami diharapkan kritik dan saran yang senantiasa dapat
membangun makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kiprah K.H.Ahmad Dahlan dalam dakwah Islam terutama jika lihat pada
aspek gerakan sosial dan pendidikan membawa pengaruh dalam pembangunan
bangsa. Ia memiliki ide-ide pembaruan yang signifikan untuk kemajuan umat
Islam dan bangsa Indonesia. Sejak tahun 1905, K. H. Ahmad Dahlan telah banyak
melakukan dakwah dan pengajian-pengajian yang berisi faham baru dalam Islam
dan menitik beratkan pada segi amaliyah. Menurutnya, Islam adalah agama amal,
suatu agama yang mendorong umatnya untuk banyak melakukan kerja dan
berbuat sesuatu yang bermanfaat.
Ahmad Dahlan begitu peka melihat situasi atas kedatangan bangsa- bangsa
Eropa terutama belanda ke Indonesi khususnya aspek kebudayaan, peradaban dan
keagamaan telah membawa pengaruh buruk terhadap perkembangan Islam di
Indonesia. Lewat pendidikan model barat yang mereka kembangkan dengan ciri-
ciri yang ditonjolkan sifat intelektualistik, individualistik, elistis, diskriminatik
serta tidak memperhatikan dasar-dasar asas-asas moral keagamaan. Oleh karena
itu Ahmad Dahlan kemudian mendirikan sebuah organisasi dengan nama
Muhammadiyah yang bertujuan untuk memperjuangkan Islam di tengah-tengah
masyarakat Indonesia.
1
sosial, ekonomi, politik, kesehatan, pendidikan dan perberdayaan kaum
perempuan yang memiliki peranan yang strategis dalam kehidupan keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara.
Pembahasan lebih lanjut tentang Muhammadiyah akan dibahas di dalam
makalah ini yaitu tentang latar belakang berdirinya Muhammadiyah, tujuan
didirikannya muhammadiyah, pro-kontra, tokoh-tokohnya dan model
penafsirannya.
B. Rumusan Masalah
Makalah ini membahas tentang “ sejarah muhammadiyah dan model
penafsirannya”. Agar pembahasan mengenai Muhammadiyah ini tidak terlalu
luas kami memberikan batasan masalah berupa:
1. Bagaimana latar belakang berdirinya Muhammadiyah?
2. Apa tujuan dari didirikannya Muhammadiyah?
3. Apa saja pro-kontra Muhammadiyah?
4. Siapa tokoh atau tafsir rujukan Muhammadiyah?
5. Bagaimana contoh penafsiran ayat oleh Muhammadiyah?
C. Tujuan
Penulis makalah ini memiliki tujuan untuk:
1. Mengetahui latar belakang berdirinya Muhammadiyah
2. Mengetahui tujuab dari didirikannya Muhammadiyah
3. Mengetahui pro-kontra Muhammadiyah
4. Mengetahui tokoh atau tafsir rujukan Muhammadiyah
5. Mengetahui contoh penafsiran ayat oleh Muhammadiyah
2
BAB II
PEMBAHASAN
ولتكن منكم أمة یدعون ايل اخلری أیمرون ابملعروف وینھون عن املنكر أولئك ھم امللفحوون
1
Suwarno, Kelahiran Muhammadiyah dari Perspektif Hermeneutik, Vol. 3 No. 1, Gadjah
Mada Journal of Humanities, 2019, h. 55.
2
Suwarno, Dari Yokyakarta Merajut Indonesia: Perkembangan Muhammadiyah 1912-
1950, Vol. 21 No. 2, Akademika, 2016, h. 198.
3
Suwarno, Loc. Cit.
3
Ketidak murnian amalan Islam disebabkan adanya pengaruh agama
Hindu dan Budha sebelum Islam masuk ke Indonesia. Lembaga
pendidikan yang dimiliki umat Islam belum mampu menyiapkan
generasi yang siap mengemban misi selaku khalifah Allah di bumi.
b. Faktor eksternal
1) Semakin meningkatnya gerakan kristenisasi di tengah kehidupan
masyarakat Indonesia.
2) Penetrasi bangsa Eropa terutama Belanda ke Indonesia.
3) Pengaruh dari gerakan pembaruan dalam dunia Islam. K. H. Ahmad
Dahlan merupakan salah satu mata rantai yang panjang dari
gerakan pembaharuan dalam Islam yang dimulai sejak tokoh
pertamanya, yaitu Ibnu Taimiyah, Ibnul Qayyim al-Jauziah,
Muhammad bin Abd.Wahab, Jamaluddin al- Afghani,Muhammad
Abduh, Rasyid Ridha dan sebagainya. Dengan demikian, K. H.
Ahmad Dahlan terinspirasi mendirikan gerakan Muhammadiyah
setelah adanya kontak dengan para pembaharu baik lewat
pertemuan langsung maupun dengan membaca karya-karya
pembaharu.4
4
petunjuk-petunjuk untuk kebahagiaan di dunia dan akhirat, sedangkan
dalam arti sempit ”agama ialah agama islam yang dibawa oleh Nabi
Muhammad SAW ialah apa-apa yang diturunkan Allah di dalam al-
Qur‟an dan yang tersenut dalam sunnah maqbullah, berupa perintah-
perintah, larangan-larangn dan petunjuk-petunjuk bagi kebahagiaan
hidup manusia di dunia dan akhirat.
2. Prinsip-prinsip pemahaman agama
a. Dasar agama Islam: dalam naskah keyakinan dan cita-cita hidup
Muhammadiyah ditegaskan bahwa dasar agama Islam adalah al-
Qur‟an dan as-Sunnah. Sementara itu akal pikiran adalah untuk,
mengungkapkaan dan mengetahui kebenaran yang terkandung
dalam al-Qur‟an dan sunnah rasul, mengetahui maksud-maksud
yang tercakup dalam pengertian al-Qur‟an dan sunnah rasul.
b. Aspek-aspek ajaran islam, Muhammadiyah berpendirian bahwa
ajaran Islammerupakan “kesatuan ajaran” yang utuh tidak dapat
dipisah-pisah dan meliputi:
1).Aqidah : Di bidang ini,Muhammadiyah berupaya untuk
tegaknya aqidah Islam yang murni,bersih dari gejala-gejala
kemusryikan, bid‟ah dan khurafat tanpa mengabaikan prinsip-
prinsip toleransi menurut ajaran Islam.
2).Akhlak: Di bidang ini, Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya
nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman kepada Al Qur‟an
dan Sunnah Rasul, bukan bersendikan kepada nilai-nilai ciptaan
manusia.
3).Ibadah (Mahdhah): Dibidang ini, Muhammadiyah berusaha
untuk tegaknya ibadah sesuai yang dituntunkan oleh Rasulullah
tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
4).Mu‟amalah Dunyawiyah (Ibadah am)‟, Muhammadiyah
berupaya untuk terlaksananya muamalah duniawiyah dengan
berdasarkan ajaran agama Islam serta menjadikan semua
5
kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah Swt. dan
ihsan kepada sesama.5
5
Syamsul Hidayat, Metode Pengambilan Sumber dan Rujukan Materi Dakwah, Vol. 19
No. 2, Suhuf, 2007, h. 115-118
6
b. Makmur, yaitu kondisi masyarakatyang positif dari aspek lahiriah,
yangsering digambarkan secara sederhana dengan terpenuhinya
kebutuhansandang, papan dan kesehatan.
c. Yang diridhai Allah SWT, artinya dalam rangka mengupayakan
terciptanya keadilan dan kemakmuran masyarakat maka jalan dan cara
yang ditempuh haruslah selalu bermotifkan semata-mata mencari
keridhaan Allah.6
C. Pro-Kontra Muhammadiyah
Muhammadiyah merupakan sebuah organisasi Islam di Nusantara yang
memperjuangkan bagaimana memurnikan ajaran Islam dalam kehidupan
masyarakat, diantara upaya dan gerakannya antara lain melalui jalur keagamaan.
Namun, Muhammadiyah juga mendapat sorotan dan kontroversi dikalangan
masyarakat.7
Pro:
1. Menurut sebagian masyarakat metode dan pola dakwah yang dipakai
Muhammadiyah sangat ramah, dan toleran.8
2. Dakwah yang disampaikan Muhammadiyah diterima dengan baik oleh
masyarakat, masyarakat juga sangat setuju dan memberikan respon
baikterhadap dakwah tersebut.9
3. Kehadiran organisasi Muhammadiyah sebagai gerakan Tajdid,
dipandang sebagai suatu kemajuan besar dikalangan umat Islam di
Indonesia.
4. Menurut pandangan masyarakat yang yang masyarakatnya mayoritas
tinggal di daerah tersebut memandang bahwa Muhammadiyah sangat
6
Kiki Aulia, “ Maksud dan Tujuan Muhammadiyah” (diakses pada 11 Maret 2023, pukul
21.39).
7
Nurholis, Sejarah Muhammadiyah dan Pengaruhnya Terhadap Sosial Keagamaan di
Kota Bengkulu Tahun 2000-2015, (Bengkulu : IAIN Bengkulu, 2020), h. 1.
8
Mahsun, Fundamentalisme Muhammadiyah, (Surabaya, Perwira Media Nusantara
(PMN), 2013).
9
Rahman, Sikap Masyarakat Terhadap Gerakan Dakwah Muhammadiyah Desa
Pattangko Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai, ( Makassar: UIN Alauddin Makassar,
2012), h. 56.
7
memperhatikan masyarakat dalam berbagai bidang sosial, ekonomi,
agama, pendidikan dan sebagainya.
Kontra
1. Masyarakat menganggap bahwa Muhammadiyah merupakan aliran
sesat, dan selalu mengajarkan hal-hal yang menyimpang dari agama.
2. Masyarakat menganggap bahwa Muhammadiyah adalah organisasi
yang banyak aturan, dan organisasi yang kaku, yang hanya
mengikuti apa yang dilakukan nabi Muhammad SAW pada zaman
dahulu, serta tidak mengikuti perkembangan zaman.
3. Muhammadiyah merupakan organisasi yang keras. Organisasi yang
tidak ramah terhadap budaya lokal, anti tahlilan serta anti barzanji.10
4. Masyarakat tidak setuju langkah K.H. Ahmad Dahlan melakukan
pembaharuan di dalam pendidikan Islam yang mana beliau
menyatukan antara pendidikan pesantren dengan sekolah model
Belanda, banyak masyarakat yang menganggap model pendidikan
tersebut sebagai acuan pendidikan orang kafir.11
10
Fitri Fathia, “Stigma Masyarakat Terhadap Muhammadiyah” (diakses pada 13 Maret,
pukul 11.56).
11
Mar‟ati Zarro, ddk., Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam dan Pendidikan, Jurnal
Sejarah dan Pendidikan Sejarah, Vol. 9 No. 1, h. 64.
8
Muhammadiyah. Penulis dari Tafsir Al-Qoer‟an, Djoez ke Satoe ini berasal dari
mufasir yang dipilih oleh Ladjnah Tafsir dari Majelis Tarjih Muhammadiyah.
Mufasir yang tergabung berasal dari latar belakang pondok pesantren di Jawa dan
juga sebagian dari mereka lulusan dari Mesir dan Mekkah.
Penulis Tafsir Al-Qoer‟an, Djoez ke Satoe terdiri dari 6 orang, dan
semuanya mendapat gelar Kiai. Ke-6 orang tersebut adalah K.R.H Hadjid, K.H
Mas Mansur, K.H Ahmad Badawi, Ki Bagus Hadikusumo, K.H Farid Ma‟ruf, dan
K.H Aslam Zainuddin.
Metode penguraian tafsir (turuq al-tafsir) yang digunakan Tafsir Al-Qoer‟an
Djoez ke Satoe dapat kita ambil sebagai tafsir ijmali (global). Penafsiran yang
singkat dan padat dapat dilihat pada bagian footnote dari ayat yang
ditafsirkan.Sumber penafsiran yang digunakan dasar riwayah dan lebih dominan
ijtihad mufasir. Artinya, penggunaan akal terhadap penafsiran diutamakan agar
penafsiran dapat menyentuh persoalan masyarakat.12
12
An-Najmi Fikri R, “ Mengenal Tafsir Kelembagaan Pertama Muhammadiyah, (diakses
pada 13 Maret 2023, pukul 09.59).
9
berbagai lembaga dan perguruan tinggi yang kesemuanya berasal dari lembaga
dan anggota organisasi Muhammadiyah.13
13
Muhammad Taufiq,Epistemologi Muhammadiyah dalam Tafsir Al- Tanwir, Vol 8 o.2 ,
Jurnal Ulunnuha,2019,hlm 172.
10
Tafsir at-Tanwir mirip dengan tafsir yang ditulis oleh Muhammad Abduh
yang bercorak adabi ijtima‟iy dengan tujuan untuk menjawab dan merespon
berbagai tantangan dan problem yang dihadapi oleh umat secara keseluruhan.14
اّللِ ِ ِْف اش ْي ٍء اََِّلٓ ا ْن تاتَّ ُق ْوا ِمْن ُه ْم ِ ك فالاي َِّخ ِذ الْمؤِمن و ان الْ ٰك ِف ِرين اولِي ۤاء ِمن دو ِن الْمؤِمنِ َۚي ومن يَّ ْفعل ٰذل
ِ اَل ي ت
ّٰ س م ان
ا ْ ا ْ ْ ا ْ ا ا ْ ُْ ُ ْ ْ ا ا ا ْ ا ُْ ُْ ا
ِ تُقٰىةً ۗ وُُي ِّذرُكم ٰاّلل نا ْفسهٗ ۗۗ واِ ال ٰاّللِ الْم
ص ْي ا ّ ا ا ا ُ ُ ُّ ا
"Janganlah orang-orang beriman menjadikan orang kafir sebagai
pemimpin,melainkan orang-orang beriman.Barang siapa berbuat demikian,
niscaya dia tidak akan memperoleh apa pun dari Allah, kecuali karena
(siasat) menjaga diri dari sesuatu yang kamu takuti dari mereka. Dan Allah
memperingatkan kamu akan diri (siksa)Nya dan hanya kepada Allah tempat
kembali".
14
Ibid., h. 176.
11
Inilah hakikat dari tafsir at-Tanwir yang pada hakikatnya memberikan
tawaran solusi terhadap umat Islam di Indonesia atas persoalan yang terjadi. Jika
ada yang berbeda dalam menanggapinya, ada dua kemungkinan; bisa jadi
kesalahan tim dalam menyusun tafsir ini dan ada kemungkinan juga perbedaan
persepsi dalam menanggapi ayat tersebut; Satu hal yang membanggakan, dimana
tafsir ini telah mampu menjawab persoalan kemanusiaan dan memberikan solusi
atas persoalan bangsa.15
15
Ibid., h. 175
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Muhammadiyah merupakan organisasi yang didirikan oleh Ahmad Dahlan
pada 18 November 1912 M bertepatan tanggal 8 Dzulhijah 1330 H. Organisasi ini
didirikan untuk melaksanakan cita-cita pembaruan dalam cara berpikir dan
beramal menurut tuntunan agama Islam serta ingin mengajak umat Islam
Indonesia untuk kembali hidup menurut tubtunan al-Qur‟an dan Hadis.
Maksud dan tujuan Muhammadiyah yaitu Menegakkan, berarti mebuat dan
mengupayakan agar tetap tegak dan tidakcondong apalagi roboh. Menjunjung
Tinggi, berarti membawa atau menjunjung di atas segala-galanya,mengindahkan
serta menghormatinya. Agama Islam, yaitu Agama Allah yang diwahyukan
kepada para Rasul-Nya sejak Nabi Adam sampai kepada Nabi penutup
Muhammad SAW sebagai hidayah danrahmat Allah kepada umat manusia
sepanjang zaman, serta menjamin kesejahteraanhakiki duniawi maupun ukhrawi.
Muhammadiyah merupakan sebuah organisasi Islam di Nusantara yang
memperjuangkan bagaimana memurnikan ajaran Islam dalam kehidupan
masyarakat, diantara upaya dan gerakannya antara lain melalui jalur keagamaan.
Namun, Muhammadiyah juga mendapat sorotan dan kontroversi dikalangan
masyarakat.
Muhammadiyah memiliki kitab-kitab Tafsir dua diantaranya yaitu Tafsir
Al-Qoer‟an, Djoez kesatoe dan Tafsir at-Tanwir.
B. Saran
13
DAFTAR KEPUSTAKAAN
14