Disusun Oleh :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah Sejarah
dan Peran Serta Muhammadiyah Dalam Berbagai Ranah Kehidupan Bangsa
Indonesia ”. Berkat petunjuk dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah
ini dengan waktu yang telah ditentukan. Shalawat serta salam semoga tercurah
limpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna
baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karna itu, saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi dalam menyusun makalah
di masa mendatang.
Sukabumi, 16 Januari
2022
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................................. 5
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 5
BAB II ................................................................................................................................ 7
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 7
BAB III............................................................................................................................. 30
PENUTUP........................................................................................................................ 30
A. Simpulan .......................................................................................................... 30
B. Saran ................................................................................................................ 31
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 32
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Muhammadiyah adalah organisasi kemasyarakatan (ORMAS) yang
berbasis Agama yang didirikan pada tahun 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan,
yang membuatnya berbeda dengan organisasi-organisasi yang lain adalah
da’wah, artinya da’wah menjadi inti dari gerakannya, karena itu semenjak
didirikan, muhammadiyah sudah melibatkan diri dalam berbagai aktivitas
da’wah di mana ia dilahirkan. Da’wah yang dilakukan oleh Muhammadiyah
adalah da’wah Pencerahan menuju Islam berkemajuan, hal ini ditunjukkan
dalam Statuen (Anggaran Dasar) Muhammadiyah pertama kali pada tahun 1912
disebutkan tujuan Muhammadiyah adalah “Memajoekan hal Igama kepada
anggauta-anggautanya”.
PEMBAHASAN
4) Umat Islam kebanyakan hidup dalam alam fanatisme yang sempit, bertaklid
buta serta berpikir secara dogmatis, berada dalam konservatisme,
formalisme, dan tradisionalisme;
- Pimpinan pusat,daerah,wilayah,cabang,ranting
- Jamaah Muhamadiyah
- Majelis tabligh
3. Lembaga
4. Organisasi otonon
- Aisiyah
- Pemuda muhammadiyah
Pada umur 15 tahun, beliau pergi haji dan tinggal di Mekah selama
lima tahun. Ketika pulang kembali ke kampungnya tahun 1888, beliau
berganti nama menjadi Ahmad Dahlan. Pada tahun 1903, beliau bertolak
kembali ke Mekah dan menetap selama dua tahun. Sepulang dari Mekkah,
beliau menikah dengan Siti Walidah, sepupunya sendiri, anak Kyai
Penghulu Haji Fadhil, yang kelak dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan,
seorang Pahlawanan Nasional dan pendiri Aisyiyah.Dari perkawinannya
dengan Siti Walidah, KH Ahmad Dahlan mendapat enam orang anak yaitu
Djohanah, Siradj Dahlan, Siti Busyro, Irfan Dahlan, Siti Aisyah, Siti
Zaharah. Disamping itu KH Ahmad Dahlan pernah pula menikahi Nyai
Abdullah, janda H. Abdullah.
Dengan maksud mengajar agama, pada tahun 1909 Kiai Dahlan
masuk Boedi Oetomo – organisasi yang melahirkan banyak tokoh-tokoh
nasionalis. Di sana beliau memberikan pelajaran-pelajaran untuk memenuhi
keperluan anggota.Pelajaran yang diberikannya terasa sangat berguna bagi
anggota Boedi Oetomo sehingga para anggota Boedi Oetomo ini
menyarankan agar ia membuka sekolah sendiri yang diatur dengan rapi dan
didukung oleh organisasi yang bersifat permanen. Saran itu kemudian
ditindaklanjuti Kiai Dahlan dengan mendirikan sebuah organisasi yang
diberi nama Muhammadiyah pada 18 November 1912 (8 Dzulhijjah
1330).Organisasi ini bergerak di bidang kemasyarakatan dan pendidikan.
Melalui organisasi inilah beliau berusaha memajukan pendidikan dan
membangun masyarakat Islam.
Muktamar ke 35).
ض َع َل َٰى
ُّ و ََل َي ُح.
َ يم ُّ ُفَ َٰذَ ِل َك الَّذِي يَد. ِين
َ ع ْاليَ ِت ُ ْت الَّذِي يُ َكذ
ِ ِب ِبالد َ أ َ َرأَي
َ ص ََلتِ ِه ْم
سا ُهون َ فَ َو ْي ٌل ِل ْل ُم. ين
َ الَّذِينَ ُه ْم َع ْن. َص ِلين ِ طعَ ِام ْال ِم ْس ِك
َ
2) Faktor Eksternal
Dengan perpaduan tersebut, tidak ada lagi pembedaan mana ilmu agama
dan ilmu umum. Semuanya adalah perintah dan dalam naungan agama.
PENUTUP
A. Simpulan
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi yang keberadaannya tidak
diragukan lagi perannya dalam perjuangan Indonesia dan juga sebagai gerakan
dakwah yang memfokuskan pada agama Islam.Muhammadiyah didirikan oleh Kyai
Haji Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 masehi atau 8 Juli Jah 1330 Hijriyah
Muhammadiyah adalah gerakan islam amar ma’ruf nahi munkar yang bersumber
pada alquran dan as-sunnah.Hal yang melekat dengan arti dan ciri Muhammadiyah
sebagai organisasi atau gerakan ialah lambing atau symbol Muhammadiyah.Dalam
Anggaran Dasar Muhammadiyah Bab II pasal 5 tahun 2005 disebutkan bahwa
“Lambang Muhammadiyah adalah matahari bersinar utama dua belas,ditengah
bertuliskan Muhammadiyah dan dilingkari dua kalimat syahadat”.
Muhammadiyah selalu bergerak membawa ide-ide pembaharuan yang
berdasarkan sumber ajaran Al-Islam yakni Al-Qur’an dan Sunnah Maqbulah untuk
kemajuan umat islam – khususnya Indonesia - secara keseluruhan dan dapat
dirasakan efeknya oleh seluruh umat manusia, inilah Islam yang Rohmatan
Lil’alamiin, dengan demikian diharapkan akan melahirkan peradaban yang unggul
karena memiliki system religi, nilai, pengetahuan, teknologi,, karya seni, yang
selalu terikat oleh nilai-nilai islami. Maka, gerakan da’wah kemajuan dalam
konteks Indonesia pada saat ini pertama-tama yang dilakukan adalah jihad
konstitusi yakni meluruskan kiblat bangsa, karena menurut Muhammadiyah bahwa
dalam kehidupan nasional, pada ranah social politik, social ekonomi, dan social
budaya sudah terjadi pergeseran dari cita-cita nasional atau telah mengalami
stagnasi, defiasi, dan distorsi. Dengan demikian menjadi lebih jelas peran serta
Muhammadiyah terutama dalam ranah social, politik, dan budaya dalam
mengembalikan bangsa dan Negara kepada khittah UUD 1945.
- http://suara-muhammadiyah.com/