Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERAN KEBANGSAAN MUHAMMADIYAH DAN AISYIYAH


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kemuhammadiyahan dan Keaisyiyahan

Dosen Pengampu : Irfatul Hidayah, M.Ag., M.A.

Disusun Oleh Kelompok 6 :

Muhammad Ramdhan Al-Ghozali 2110701026

Raisya Nuraini Putri 2110701027

Yolanda Kiu 2110701028

Muhammad Anto Hidaya Kusuma 2110701029

Ummu Salama Leisubun 2110701030

Eka Widyaningsih 2110701037

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS ILMU EKONOMI, SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehafirat Allah Ta’alla berkat rahmat setra karunia-
Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik tepat pada waktunya. Adapun tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Kemuhammadiyahan dan
Keaisyiyahan” pada semester III , di tahun ajaran 2022, dengan judul makalah “PERAN
KEBANGSAAN MUHAMMADIYAH DAN AISYIYAH”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah Kenuhammadiyahan dan Keaisyiyahan yang telah memberikan tugas
kepada kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang turut
membantu dalam pembuatan makalah ini.Makalah ini jauh dari kata sempurna.

Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu,
keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun
senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi kami pada khususnya dan
pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Sleman, 7 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................4
B. BATASAN MASALAH............................................................................................................4
C. TUJUAN PENULISAN.............................................................................................................4
D. SISTEMATIKA PENULISAN..................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
A. PERAN KEBANGSAAN MUHAMMADIYAH.........................................................................6
B. PERAN KEBANGSAAN AISYIYAH.........................................................................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................9
A. KESIMPULAN............................................................................................................................9
B. SARAN.........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam yang melaksanakan da’wah amar ma’ruf
nahi munkar dengan maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama
Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah
berpandangan bahwa berkiprah dalam kehidupan bangsa dan negara merupakan salah
satu perwujudan dari misi dan fungsi melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi munkar
sebagaimana telah menjadi panggilan sejarahnya sejak zaman pergerakan hingga masa
awal dan setelah kemerdekaan Indonesia.

Muhammadiyah merupakan bagian tidak terpisahkan dari kekuatan nasional yang


sejak berdirinya tahun 1912 terlibat aktif dalam perjuangan politik kebangsaan serta
membangun bangsa melalui gerakan dakwah yang berorientasi pada pembaruan serta
mencerdaskan dan memajukan kehidupan bangsa Indonesia. Dalam perjalanan panjang
ini, Muhammadiyah telah banyak berbuat dan berkontribusi untuk umat dan bangsa.

Salah satu sebuah organisasi yang terpenting di Indonesia saat ini adalah
Muhammadiyah. Muhammadiyah sebagai organisasi islam modern atau reformis jelas
menempati posisi dan peran kesejarahan yang khas di Indonesia. Untuk itu pada makalah
ini akan mengkaji lebih jelas mengenai peranan kebangsaan Muhammadiyah dan
Aisyiyah.

B. BATASAN MASALAH
Diperlukan batasan-batasan masalah yang akan ditentukan sebagai tolak ukur
untuk suatu pencapaian target analisis. Batasan masalah yang diambil yakni hanya
membahas peran kebangsaan muhammadiyah dan aisyiyah.

C. TUJUAN PENULISAN
Makalah ini ditulis dengan tujuan meberikan informasi mengenai peran kebangsan
muhammadiyah dan aisyiyah.

D. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan makalah ini secara garis besar meliputi tiga bagian:

1. BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi mengenai gambaran umum daripada makalah yakni latar
belakang, batasan masalah, tujuan penulisan, serta sistematika penulisan.

2. BAB II Pembahasan

Pada bab ini berisi landasan teori, pembahasan yang berisi penelitian
mengenai ilmu maupun teori yang sudah pernah dibahas oleh para ahli
berkaitan dengan tema makalah /paper ini.

3. BAB III Penutup

Pada bagian penutup terdiri dari kesimpulan dan saran, serta daftar pustaka.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PERAN KEBANGSAAN MUHAMMADIYAH


Muhammadiyah lahir dan mengabdi jauh sebelum Indonesia lahir sebagai sebuah
bangsa dan sebagai sebuah Negara. Muhammadiyah langsung bergerak untuk membenahi
kultur umat terjajah melalui proses pencerahan dan kemanusiaan, sesuatu yang sangat
mendasar bagi bangunan sebuah bangsa yang bakal lahir.

Muhammadiyah dan kebangsaan adalah suatu perjalanan panjang sejarah. Perjalanan


atau kiprah kebangsaan dan keumatan Muhammadiyah sangat dinamis dan memiliki orientasi
yang berbeda dalam fase-fase sejarahnya. Kisaran tahun 1912-1937 adalah usaha K.H.
Ahmad Dahlan dan tokoh Muhammadiyah lainnya melakukan misi dakwah kultural
keagamaan, misalnya memerangi praktik syirik, tahayul, bid'ah, dan khurafat, memerangi
kebodohan dan keterbelakangan, serta usaha untuk mengahalang kristenisasi oleh missi dan
zending.

Kelahiran dan perjalanan Muhammadiyah meminjam kata-kata Buya Syafii Maarif


adalah "telah menyatu sejak dini dengan seluruh tarikan nafas kebangsaan", khususnya
setelah Indonesia lahir sebagai bangsa pada 1920-an. Gerakan pencerahan, pencerdasan,
penyadaran dan pemberdayaan di tengah kehidupan umat yang jumud dan terbelakang di
masa-masa awal berdirinya, bukanlah hal yang mudah bagi Muhammadiyah. Sebab di titik
inilah kesadaran kebangsaan, persatuan, dan keinginan keras untuk bisa merdeka itu
dibangun dan digelorakkan. Pendidikan adalah kata kuncinya.

Melalui keberaniannya melakukan pembaruan pendidikan, Muhammadiyah


memperkenalkan sistem pendidikan Islam modern yang holistik. Pendidikan yang
memadukan iman dan kemajuan, intelektualitas dan moralitas, yang bermuara pada
pembentukan insan Muslim yang kokoh iman dan kepribadiannya sekaligus prokehidupan.
Pendidikan Muhammadiyah telah mencerdaskan kehidupan bangsa, tatkala mayoritas
penduduk bumiputra tidak mengenal dan mengenyam pendidikan umum. Ini merupakan
kiprah kebangsaan Muhammadiyah yang cukup luar biasa jika diukur dalam konteks saat itu,
bahkan hingga saat ini.

1.) Kontribusi Muhammadiyah di Masa Awal Berdirinya NKRI

Di masa-masa awal berdirinya NKRI, Muhammadiyah melalui pimpinan-


pimpinannya senantiasa aktif dalam usaha-usaha kemerdekaan. Beberapa tokoh
Muhammadiyah yang ikut andil dalam usaha-usaha kemerdekaan Indonesia yaitu, Kyi Haji
Mas Mansyur yang menjadi anggota empat serangkai, yang menggagas dan merintis Prakarsa
kemerdakaan Indonesia.
Selain itu, tokoh penting Muhammadiyah lainnya yang ikut andil dalam usaha
persiapan kemerdekaan Indonesia yaitu Ki Bagus Hadikusumo, Prof Kahar Mudzakir, dan
Mr. Kasman Singodimedjo yang telibat aktif dalam merumuskan prinsip dan dasar negara
kesatuan Republik Indonesia, dimana mereka terlibat di Badan Persiapan Usaha
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Ketiga tokoh itu pula bersama tokoh Islam yang lain menjadi perumus dan penandatangan
lahirnya Piagam Jakarta yang menjiwai Pembukaan UUD 1945.

Dalam perjuangan kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan, kata Haedar,


kontribusi Muhammadiyah terbesar melalui Soedirman adalah perang gerilya dan melahirkan
serta menjadi Bapak Tentara Nasional Indonesia, yang tiada duanya. Gerakan cinta tanah air
ini bermodalkan spirit Hizbul Wathan atau Kepanduan Tanah Air yang dirintis tahun 1918, di
mana Soedirman menjadi pandu utamanya. Bersamaan dengan perang gerilya, aksi
mempertahankan Indonesia dari serbuan kembali Belanda di DIY dan Jawa Tengah para
tokoh Muhammadiyah menggerakkan aksi Angkatan Perang Sabil (APS), yang merupakan
perlawanan umat Islam yang luar biasa militan demi mempertahankan bangsa dan tanah air.

Pemerintah Soekarno menetapkan K.H. Ahmad Dahlan sebagai Pahlawan Nasional


melalui Keputusan Presiden Nomor 657 tanggal 27 Desember 1961, dengan pertimbangan
sebagai berikut: (1) kepeloporan dalam kebangunan umat Islam Indonesia untuk menyadari
nasibnya sebagai bangsa terjajah yang harus belajar dan berbuat; (2) memberikan ajaran
Islam yang murni kepada bangsanya, ajaran yang menuntut kemajuan, kecerdasan dan
beramal bagi masyarakat dan umat; (3) memelopori amal-usaha sosial dan pendidikan yang
amat diperlukan bagi kebangunan dan kemajuan bangsa, dengan jiwa ajaran Islam; dan (4)
melalui organisasi Aisyiyah telah memelopori kebangunan wanita bangsa Indonesia untuk
mengecap pendidikan dan berfungsi sosial, setingkat dengan kaum pria.

Itulah ulasan panjang sejarah kiprah dan kontribusi Muhammadiyah di masa-masa


awal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai saat ini. Hal ini merupakan
salah satu bentuk implementasi dan penafsiran dari Muhammadiyah sebagai Gerakan Amar
Ma'ruf Nahi Mungkar. Sehingga dengan usaha-usaha yang dilakukan tersebut dapat tercipta
masyarakat islam yang sebenar-benarnya.

2.) Peran Muhammadiyah di Masa Kini

Memasuki usia satu Abad ini Muhammadiyah telah banyak memberikan kontribusi
kepada bangsa dan negeri ini. Berbagai Amal Usaha yang dimiliki Muhammadiyah ini dari
Sabang sampai Merauke. Setidaknya ada 4 hal yang menjadi bidang garapan
olehMuhammadiyah yaitu :

1. Pendidikan.

Melalui bidang ini Muhammadiyah telah banyak melahirkan paracendikiawan negeri


ini. Bahkan sudah mencapai ribuan, kita lihat para tokoh bangsa ini banyak sekali hasil
didikan Muhammadiyah sebagai contoh Jendral Besar Sudirman, jendral termuda ini
merupakan kader Muhammadiyah sampai Andrea Hirata (Laskar Pelangi), Hanung
Brahmantiyo (Sutradara).

Lembaga Pendidikan Muhammadiyah bertebaran mulai dari TK sampai dengan PT,


yang jumlahnya sangat banyak sekali. Bahkan kalau pemerintah disuruh membiayai
semualembaga pendidikan saja milik Muhammadiyah niscaya tidak sanggup begitulah kata
pakAmien Rais. Lembaga pendidikan ini 20% dari lembaga pendidikan yang ada di
Indonesia,sehingga dapat dibayangkan sumbangan Muhammadiyah itu.

2. Social.

Dalam bidang ini Muhammadiyah sudah konsen dari awal, karena memang berdirinya
Muhammadiyah ini erat kaitannya dengan bidang social. Bahkan berdirinya ini berkaitan erat
dengan Surat Al-Qur’an yaitu Surat Al-Maun yang mengisyaratkan kepada kepedualian
social maka sering kita kenal dengan Teologi Al-Maun. Lewat bidang iniMuhammadiyah
membina anak-anak yatim, orang-orang jompo, dan juga rumah sakit-rumahsakit yang sudah
berdiri ratusan tahun.

3. Ekonomi

. Bidang garapan ini Muhammadiyah ikut membantu memberdayakanmasyarakat


dengan cara membentuk Koperasi dan membinda para pedagang. Selain itu
jugaMuhammadiyah membinda para petani yang masih belum memiliki pengetahuan tentang
bertani dengan baik.

4. Politik.

Politik merupakan bidang garapan Muhammadiyah walapun Muhammadiyah bukan


organisasi politik. Akan tetapi Muhammadiyah tidak alergi dengan politik bahkan dariawal
pendirian negeri ini Muhammadiyah telah ikut membantu mendirikan Negeri ini
denganTokohnya Ki Bagus Hadikusumo. Begitupun ketika terjadi Reformasi kader
Muhammadiyahyang mempeloporinya yaitu Prof. Dr. Amien Rais, MA (Pendiri IMM)
tampil terdepansebagai pemimpin Reformasi.

B. PERAN KEBANGSAAN AISYIYAH


Kesetaraan perempuan dengan laki – laki merupakan hal yang absurd pada masa
kolonial, apalagi dalam kontruksi patriarkhis masyarakat Jawa pada saat itu. Bersama
suaminya, ia membimbing pendidikan agama bagi perempuan, sekaligus kecakapan baca
tulis, sebuah modal sosial yang hampir tak mungkin diberikan kepada perempuan
kabanyakan pada saat itu.

Program kemasyarakatan yang dilakukan oleh organisasi perempuan Muhammadiyah


yakni Aisyiyah, yang mengembangkan program-program inklusif di seluruh daerah dan
kawasan Indonesia melalui praksis-sosial pemberdayaan masyarakat dan gerakan philantropy
Islam. Selain itu ada Program-program Aisyiyah untuk kemanusiaan seperti penanggulangan
bencana dan pemberdayaan masyarakat di daerah-daerah terjauh dan terpencil.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Muhammadiyah dan kebangsaan adalah suatu perjalanan panjang sejarah. Perjalanan
atau kiprah kebangsaan dan keumatan Muhammadiyah sangat dinamis dan memiliki orientasi
yang berbeda dalam fase-fase sejarahnya. Di masa-masa awal berdirinya NKRI,
Muhammadiyah melalui pimpinan-pimpinannya senantiasa aktif dalam usaha-usaha
kemerdekaan. Selain itu, di masa kini Muhammadiyah juga berperan dalam bidang politik,
sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia.

Selain Muhammadiyah ada juga organisasi perempuan Aisyiyah yang membimbing


pendidikan agama bagi perempuan, sekaligus kecakapan baca tulis. Selain itu ada program
Aisyiyah untuk kemanusiaan seperti penanggulangan bencana dan pemberdayaan masyarakat
di daerah-daerah terjauh dan terpencil.

B. SARAN
Adapun saran yang dapat kami sampaikan adalah kita sebagai warga Muhammadiyah
hendaknya mengetahui dan memahami peran Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara agar kita tidak menyimpang dari garis perjuangan yang telah ditetapkan. Selain
itu, kita juga harus mengetahui dan memahami Muhammadiyah merupakan bagian dari
pendiri NKRI.
DAFTAR PUSTAKA
Immawan Syarif.2022.“Peran dan Kontribusi Muhammadiyah dalam Kebangsaan”,
https://www.kompasiana.com/immawansyarif0181/62ef685e3555e45c8a6aff42/peran-dan-
kontribusi-muhammadiyah-dalam-kebangsaan?page=all#section1 , diakses pada 7 Desember
2022.

SUARA MUHAMMADIYAH.2021.“Peran Kebangsaan Muhammadiyah dan Para


Tokohnya”, https://suaramuhammadiyah.id/2018/10/22/peran-kebangsaan-muhammadiyah-
dan-para-tokohnya/ , diakses pada 7 Desember 2022.

Bagus Dwi Yulianto.2016.”Peran Kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia”,


https://www.academia.edu/33803384/PERANAN_KEBANGSAAN_KEMUHAMMADIYA
HAAN_DI_INDONESIA , diakses pada 7 Desember 2022.

Askuri.2021.”Muhammadiyah – Aisyiyah dalam Peran Kebangsaan”,


https://tausia.net/2021/07/10/muhammadiyah-aisyiyah-dalam-peran-kebangsaan/ , diakses
pada 7 Desember 2022.

Anda mungkin juga menyukai