Anda di halaman 1dari 39

MATEMATIKA BABILONIA

DAN MESIR KUNO

Oleh:
Arif Julyansyah
21842020001
Sejarah
Matematika
Babilonia

Matematika
Babilonia

Sistem Geometri Aljabar


Bilangan dan
Aritmatika
Penemuan-penemuan
Matematika Babilonia
Plimpton
Nilai Akar 322
Kuadrat us
Nilai π Abac
Sejarah Matematika
Babilonia
• Matematika Babilonia merujuk pada seluruh matematika yang
dikembangkan oleh bangsa Mesopotamia (kini Iraq) sejak
permulaan Sumeria hingga permulaan peradaban helenistik.

• Matematika Babilonia diturunkan dari lebih daripada 400 lempengan


tanah liat yang digali sejak 1850-an. Ditulis di dalam tulisan paku,
lempengan ditulisi ketika tanah liat masih basah, dan dibakar di
dalam tungku atau dijemur di bawah terik matahari.

• Bukti terdini matematika tertulis adalah karya bangsa Sumeria, yang


membangun peradaban kuno di Mesopotamia. Mereka
mengembangkan sistem rumit metrologi sejak tahun 3000 SM.
Bangsa Sumeria menuliskan tabel perkalian pada lempengan tanah
liat dan berurusan dengan latihan-latihan geometri dan soal-soal
pembagian. Jejak terdini sistem bilangan Babilonia juga merujuk
pada periode ini.
Sistem Bilangan

Matematika Babilonia ditulis menggunakan


sistem bilangan seksagesimal (basis-60). Dari
sinilah diturunkannya penggunaan bilangan
60 detik untuk semenit, 60 menit untuk satu
jam, dan 360 (60 x 6) derajat untuk satu
putaran lingkaran, juga penggunaan detik dan
menit pada busur lingkaran yang
melambangkan pecahan derajat.
G EOME T R I
• Ilmu geometri sudah dipelajari peradaban  Babilonia
(4000 SM - 500 SM). Geometri Babilonia berhubungan
erat dengan pengukuran praktik yang dimaksudkan
untuk bisa mendirikan berbagai bangunan yang kokoh
dan besar.

• Bangsa Babilonia mengembangkan cara


mengitung luas dan volume. Ciri utama dari
geometri Babilonia adalah bercorak aljabaris.
Aljabar dan Aritmatika

• Diophantus merupakan “Bapak Aljabar”


bagi Babilonia yang mengembangkan
konsep-konsep aljabar Babilonia.
Nilai Akar Kuadrat
• Terdapat 100 masalah persamaan bikuadrat (pangkat
empat) yang belum terpecahkan secara simultan,
misalnya: xy = 600 ; 150 ( x – y ) – ( x + y )2 = -1000. Dan
XY = a; yang terbentuk persamaan pangkat enam diubah
kebentuk kuadrat pangkat tiga.
• Neugebauer mendapatkan dua buah masalah deret yang
sangat menarik pada tablet Louvre sekitar tahun 300 SM,
yakni: 1 + 2 + 22+ . . . + 29 = 29.29 – 1. Dan
12 + 22 + 32 + . . . + 102 = {1 + 10 } 55 = 385.
• Di samping itu bangsa Babylonia sudah menggunakan
rumus :
Nilai π
• Keliling suatu lingkaran digunakan tiga kali
diameternya, luas lingkaran digunakan
seperduabelas dari kuadrat kelilingnya
dengan π = 3.
Abacus

• Abacus berasal dari bahasa yunani yaitu "Abax"


atau "abakon" yang berarti meja. Abacus dalam
bahasa Indonesia disebut sempoa. Abacus
dikembangkan dari Salamis tablet, sebuah tabel
penghitungan yang digunakan oleh bangsa
babilonia, yang ditemukan pada tahun 1846 di
kepulauan Salami.
Plimpton 322
• Mungkin hasil karya hebat dari matematika Babylonia yang
pernah ditemukan adalah sebuah tablet yang dikenal dengan
nama Plimpton 322. Tablet ini bernomor katalog 322 di
koleksi G.A. Plimpton di Universitas Columbia. Plimpton 322
ditulis oleh orang Babylonia sekitar tahun 1900 sampai 1600
SM, dan pertama kali dideskripsikan oleh Neugebauer dan
Sachs pada tahun 1945.
SEJARAH
MATEMATIKA
MESIR KUNO

PENEMUAN-
PENEMUAN

MATEMATIKA
MESIR KUNO CONTOH
SOAL

TOKOH-
TOKOH
Sejarah Mesir kuno
Peradaban Mesir kuno yang berlangsung selama
kurang lebih 2500 tahun telah meninggalkan
banyak peninggalan serta memberikan inspirasi
bagi penemuan-penemuan berikutnya yaitu mulai
konsep geometri dengan teknik pembangunan
monumen seperti piramida, kuil, dan obelisk, serta
pengetahuan matematika berupa prinsip-prinsip
yang mendasari teorema Pythagoras.
Penemuan – Penemuan Mesir
Kuno
1. Mesir kuno menggunakan sistem bilangan basis 10

Pada sekitar 3000 SM, orang Mesir memiliki sistem


penulisan yang didasarkan pada Hieroglif.
Dalam representasi baik sistem nomor selalu
diberikan dalam basis 10. Dengan ini berarti bahwa
mereka memiliki simbol terpisah untuk satuan,
puluhan, ratusan, ribuan, puluhribuan,
ratusribuan, dan jutaan.
Berikut ini adalah angka
Hieroglif :
Misalnya untuk membuat bilangan 276, ada
lima belas simbol yang diperlukan: dua
simbol “ratusan”, tujuh simbol “puluhan”,
dan enam simbol “satuan”. Bilangan
tersebut di perlihatkan sebagai berikut :
2. Papirus Rhind

• Kebanyakan peninggalan naskah matematika Mesir


Kuno berupa papirus. Salah satunya Papirus Rhind.
• Lembaran rhind memberikan rumus-rumus luas dan
cara-cara perkalian, pembagian, dan pengerjaan
pecahan. Lembaran itu juga menjadi bukti bagi
pengetahuan matematika lainnya termasuk bilangan
komposit dan prima, rata-rata aritmetika, geometri,
dan harmonic, dan pemahaman sederhana Saringan
Eratosthenes dan teori bilangan sempurna yaitu
bilangan 6.
3. Mesir kuno menggunakan operasi
matematika dasar.

a) Penjumlahan pada sistem bilangan mesir


b) Perkalian pada sistem bilangan Mesir
Perkalian dalam sistem bilangan mesir
dikerjakan dari pengulangan pelipatgandaan
bilangan dengan unsur pengalinya kemudian
menjumlahkannya.

c) Pembagian pada sistem bilangan Mesir


4. Mesir Kuno mengenal pecahan

Pecahan untuk orang Mesir kuno terbatas pada


pecahan tunggal (kecuali 2/3 dan 3/4). Sebuah
pecahan tunggal adalah bentuk 1/n dimana n
adalah bilangan bulat dan ini diwakili dalam
angka hieroglif dengan menempatkan simbol
yang mewakili sebuah “mulut”, yang berarti
“bagian”, di atas nomor tersebut.
Berikut ini gambar pecahan pada zaman Mesir
Kuno:
Berikut adalah beberapa contoh:

Perhatikan bahwa ketika bilangan yang mengandung


terlalu banyak simbol “bagian”, ditempatkan di atas
bilangan bulat, seperti dalam 1/249, maka simbol
“bagian” ditempatkan di atas “bagian pertama” bilangan.
Simbol diletakkan di atas bagian pertama karena bilangan
ini dibaca dari kanan ke kiri.
5. Mesir Kuno mengenal angka Hieratic
pada zaman Kerajaan Baru – sekitar 1600
SM sampai 1000 SM.

Sistem bilangan lain yang digunakan


orang Mesir setelah penemuan tulisan di
papirus, terdiri dari angka Hieratic. Angka
ini memungkinkan bilangan ditulis dalam
bentuk yang jauh lebih rapi dari
sebelumnya saat menggunakan sistem
yang membutuhkan lebih banyak simbol
yang harus dihafal.
Berikut adalah versi dari
angka Hieratic :
Berikut ini adalah salah satu cara orang Mesir
menulis 2765 dalam angka Hieratic.

Berikut ini adalah cara kedua menulis 2765 dalam


angka Hieratic dengan urutan terbalik.
7. Mesir mengenal naskah yang
berisikan soal kata atau soal cerita

. Naskah matematika Mesir pada zaman


Kerajaan Pertengahan pada 1890 SM adalah
lembaran Moskwa. Naskah ini berisikan soal
kata atau soal cerita, yang barangkali
ditujukan sebagai hiburan
Contoh soal cerita :

Soal ini memberikan metoda untuk


memperoleh volume limas terpenggal:
“Jika diberikan: Limas terpenggal setinggi 6
satuan panjang, yakni 4 satuan panjang di
bawah dan 2 satuan panjang di atas. Anda
menguadratkan 4, sama dengan 16. Anda
menduakalilipatkan 4, sama dengan 8. Anda
menguadratkan 2, sama dengan 4. Anda
menjumlahkan 16, 8, dan 4, sama dengan 28.
Anda ambil sepertiga dari 6, sama dengan 2.
Anda ambil dua kali lipat dari 28, sama
dengan 56. Maka lihatlah, hasilnya sama
dengan 56. Anda memperoleh kebenaran.”
Dari pengamatan
Mesir mengenal
Pythagoras melihat
Phytagoras orang-orang Mesir
menggunakan mistar dan
tali pembanding untuk
Mesir kuno telah menghitung tinggi
memulai perhitungan bangunan maka ia
tentang unsur-unsur terinspirasi untuk
segitiga dan menemukan membuat hukum
segitiga keramat dengan matematika untuk
sisi-sisi 3, 4 dan 5. menghitung tinggi dan
sisi miring segitiga siku-
siku.
Geometri Mesir

Pada Masa Mesir Kuno penggunaan Matematika khususnya


Geometri hanya digunakan secara praktis. Pada saat itu
geometri hanya digunakan untuk keperluan yang sangat
mendasar yaitu pemantauan ukuran tanah milik penduduk
untuk keperluan pemungutan pajak.

untuk menentukan luas-luas dan volume-volume dari berbagai


bangun datar dan bangun ruang merupakan hasil dari trial and
error, mereka mendasari perhitungannya dari sebuah fakta
tanpa harus membuktikan secara deduktif.
Contoh Soal Mesir Kuno
1) Aritmatika Mesir Kuno
•Mengalikan

Hitunglah perkalian 22 dengan 26 ?


Penyelesaian:
Karena 22 = 16 + 4 + 2, maka :
1 26
2* 52*
4* 104*
8 208
16* 416*

22=2+4+16 572=52+104+416

Sehingga didapat bahwa 22 x 26 = 572


Pecahan
Menyelesaikan Persamaan dalam Aljabar

Anda mungkin juga menyukai