DOSEN PENGAMPUH :
ASMAUL HUSNAH, S.Pd.,M.Pd
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :
KEAJAIBAN MATEMATIKA
SEJARAH MATEMATIKA
SEJARAH ANGKA DAN BILANGAN
SEJARAH ANGKA FENOMENAL
PERBEDAAN BILANGAN, ANGKA DAN NOMOR
TOKOH PENTING DALAM PERKEMBANGAN MATEMATIKA
KEAJAIBAN MATEMATIKA DALAM ANGKA
1 x8+1=9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321
1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 + 10 = 1111111111
9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654 x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888
1 x1=1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 12345678987654321
KEAJAIBAN MATEMATIKA DALAM HURUF
SEJARAH BILANGAN
Bilangan pada masa prasejarah tidaklah dituliskan
melainkan diwakilkan menggunakan sejumlah tulang-
tulang hewan. Karena manusia prasejarah belum
mengenal tulisan.
Contoh
Untuk menentukan berapa banyak jumlah sapi di bawah ini
Matematika pada masa manusia
mengenal tulisan
Bilangan pada matematika mulai berkembang seiring manusia mulai mengenal
tulisan. Bilangan yang paling sederhana adalah Turus
0
SEJARAH ANGKA NOL
Angka adalah suatu tanda atau lambang yang digunakan untuk melambangkan
bilangan. Contohnya, bilangan lima dapat dilambangkan menggunakan angka
Hindu-Arab "5", maupun menggunakan angka Romawi "V“
Nomor biasanya menunjuk pada satu atau lebih angka yang melambangkan
sebuah bilangan yang berurutan
CONTOH
BILANGAN
Matematika Babilonia
Sistem Geometri
Aljabar dan
Bilangan
Aritmatika
Penemuan-penemuan
Matematika Babilonia
Nilai Akar 322
Plimpton
Kuadrat us
Nilai π Abac
Sejarah Matematika Babilonia
Matematika Babilonia merujuk pada seluruh matematika yang dikembangkan oleh bangsa
Mesopotamia (kini Iraq) sejak permulaan Sumeria hingga permulaan peradaban helenistik.
Matematika Babilonia diturunkan dari lebih daripada 400 lempengan tanah liat yang digali sejak
1850-an. Ditulis di dalam tulisan paku, lempengan ditulisi ketika tanah liat masih basah, dan dibakar
di dalam tungku atau dijemur di bawah terik matahari.
Bukti terdini matematika tertulis adalah karya bangsa Sumeria, yang membangun peradaban kuno di
Mesopotamia. Mereka mengembangkan sistem rumit metrologi sejak tahun 3000 SM. Bangsa Sumeria
menuliskan tabel perkalian pada lempengan tanah liat dan berurusan dengan latihan-latihan
geometri dan soal-soal pembagian. Jejak terdini sistem bilangan Babilonia juga merujuk pada
periode ini.
Sistem Bilangan
Matematika Babilonia ditulis menggunakan sistem bilangan seksagesimal (basis-60). Dari sinilah
diturunkannya penggunaan bilangan 60 detik untuk semenit, 60 menit untuk satu jam, dan 360
(60 x 6) derajat untuk satu putaran lingkaran, juga penggunaan detik dan menit pada busur
lingkaran yang melambangkan pecahan derajat.
G E O M E T R I
Ilmu geometri sudah dipelajari peradaban Babilonia (4000 SM - 500 SM). Geometri Babilonia
berhubungan erat dengan pengukuran praktik yang dimaksudkan untuk bisa mendirikan berbagai
bangunan yang kokoh dan besar.
Diophantus
merupakan “Bapak Aljabar” bagi Babilonia
yang mengembangkan konsep-konsep aljabar Babilonia.
Nilai Akar Kuadrat
• Terdapat 100 masalah persamaan bikuadrat (pangkat empat) yang belum
terpecahkan secara simultan, misalnya: xy = 600 ; 150 ( x – y ) – ( x + y )2 = -
1000. Dan XY = a; yang terbentuk persamaan pangkat enam diubah kebentuk
kuadrat pangkat tiga.
• Neugebauer mendapatkan dua buah masalah deret yang sangat menarik pada
tablet Louvre sekitar tahun 300 SM, yakni: 1 + 2 + 22+ . . . + 29 = 29.29 – 1. Dan
12 + 22 + 32 + . . . + 102 = {1 + 10 } 55 = 385.
• Di samping itu bangsa Babylonia sudah menggunakan rumus :
Nilai π
Keliling suatu lingkaran digunakan tiga kali diameternya, luas lingkaran digunakan seperduabelas
dari kuadrat kelilingnya dengan π = 3.
Abacus
Abacus berasal dari bahasa yunani yaitu "Abax" atau "abakon" yang berarti meja. Abacus dalam
bahasa Indonesia disebut sempoa. Abacus dikembangkan dari Salamis tablet, sebuah tabel
penghitungan yang digunakan oleh bangsa babilonia, yang ditemukan pada tahun 1846 di
kepulauan Salami.
Plimpton 322
Mungkin hasil karya hebat dari matematika Babylonia yang pernah
ditemukan adalah sebuah tablet yang dikenal dengan nama Plimpton 322.
Tablet ini bernomor katalog 322 di koleksi G.A. Plimpton di Universitas
Columbia. Plimpton 322 ditulis oleh orang Babylonia sekitar tahun 1900
sampai 1600 SM, dan pertama kali dideskripsikan oleh Neugebauer dan
Sachs pada tahun 1945.
SEJARAH
MATEMATIKA MESIR
KUNO
PENEMUAN-
PENEMUAN
MATEMATIKA
MESIR KUNO
CONTOH SOAL
TOKOH-TOKOH
Sejarah Mesir kuno
Peradaban Mesir kuno yang berlangsung selama kurang lebih 2500 tahun telah
meninggalkan banyak peninggalan serta memberikan inspirasi bagi penemuan-
penemuan berikutnya yaitu mulai konsep geometri dengan teknik pembangunan
monumen seperti piramida, kuil, dan obelisk, serta pengetahuan matematika
berupa prinsip-prinsip yang mendasari teorema Pythagoras.
Penemuan – Penemuan Mesir Kuno
Pada sekitar 3000 SM, orang Mesir memiliki sistem penulisan yang didasarkan pada Hieroglif.
Dalam representasi baik sistem nomor selalu diberikan dalam basis 10. Dengan ini berarti
bahwa mereka memiliki simbol terpisah untuk satuan, puluhan, ratusan, ribuan, puluhribuan,
ratusribuan, dan jutaan.
Berikut ini adalah angka Hieroglif :
Misalnya untuk membuat bilangan 276, ada lima belas simbol yang diperlukan: dua simbol
“ratusan”, tujuh simbol “puluhan”, dan enam simbol “satuan”. Bilangan tersebut di
perlihatkan sebagai berikut :
2. Papirus Rhind
Pecahan untuk orang Mesir kuno terbatas pada pecahan tunggal (kecuali 2/3
dan 3/4). Sebuah pecahan tunggal adalah bentuk 1/n dimana n adalah
bilangan bulat dan ini diwakili dalam angka hieroglif dengan menempatkan
simbol yang mewakili sebuah “mulut”, yang berarti “bagian”, di atas nomor
tersebut.
Berikut ini gambar pecahan pada zaman Mesir Kuno:
Berikut adalah beberapa contoh:
Sistem bilangan lain yang digunakan orang Mesir setelah penemuan tulisan di
papirus, terdiri dari angka Hieratic. Angka ini memungkinkan bilangan ditulis
dalam bentuk yang jauh lebih rapi dari sebelumnya saat menggunakan sistem yang
membutuhkan lebih banyak simbol yang harus dihafal.
Berikut adalah versi dari
angka Hieratic :
Berikut ini adalah salah satu cara orang Mesir menulis 2765 dalam angka Hieratic.
Berikut ini adalah cara kedua menulis 2765 dalam angka Hieratic dengan urutan terbalik.
7. Mesir mengenal naskah yang berisikan soal kata
atau soal cerita
Pada Masa Mesir Kuno penggunaan Matematika khususnya Geometri hanya digunakan
secara praktis. Pada saat itu geometri hanya digunakan untuk keperluan yang sangat
mendasar yaitu pemantauan ukuran tanah milik penduduk untuk keperluan
pemungutan pajak.
untuk menentukan luas-luas dan volume-volume dari berbagai bangun datar dan
bangun ruang merupakan hasil dari trial and error, mereka mendasari
perhitungannya dari sebuah fakta tanpa harus membuktikan secara deduktif.
Contoh Soal Mesir Kuno
Mengalikan
22=2+4+16 572=52+104+416
Tokoh-Tokoh Matematika Mesir Kuno
Samos
Yunani
c< a+b , c = (a + b) - ɣ
Pembuktian Teorema Pythagoras
Pembuktian Teorema Pythagoras
Dengan,
a : sisi tegak segitiga siku-siku
b : sisi mendatar
c : sisi miring
Pythagoras dalam Kehidupan
Misal, panjang tali yang digunakan bila diukur dari tanah adalah 5 meter,
dan jarak pemain dengan layang-layangnya adalah 3 meter, maka tinggi
layang-layangnya adalah:
Panjang tali kuadrat – jarak pemain kuadrat = tinggi layang-layang
kuadrat
52 – 3 2 = 25 – 9 = 16
Tinggi layang-layang adalah √16 = 4 meter.
Thank You