Anda di halaman 1dari 87

SEJARAH MATEMATIKA

DOSEN PENGAMPUH :
ASMAUL HUSNAH, S.Pd.,M.Pd
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :

Mahasiswa mampu menerapkan konsep tentang Sistem Numerasi, Matematika


Babilonia dan Mesir, Euclid dan Karyanya (The Elements), Pythagoras dan Descrates,
Matematika Yunani, MatematikaCina, Matematika India, Matematika Islam,
Matematika Eropa Abad Pertengahan, Sejarah Aljabar, PerkembanganGeometri non
Euclid, Perkembangan Kalkulus.
KENALAN YUK DENGAN MATEMATIKA

 KEAJAIBAN MATEMATIKA
 SEJARAH MATEMATIKA
 SEJARAH ANGKA DAN BILANGAN
 SEJARAH ANGKA FENOMENAL
 PERBEDAAN BILANGAN, ANGKA DAN NOMOR
 TOKOH PENTING DALAM PERKEMBANGAN MATEMATIKA
KEAJAIBAN MATEMATIKA DALAM ANGKA

1 x8+1=9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321
1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 + 10 = 1111111111
9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654 x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888
1 x1=1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 12345678987654321
KEAJAIBAN MATEMATIKA DALAM HURUF

 JIKA SEORANG INGIN BERHASIL APA YANG DIBUTUHKAN?


 DEMIKIAN JAWABAN MATEMATIKA. Jika,
A=1 B=2 C=3 D=4 E=5 F=6 G=7 H=8 I=9 J=10 K=11 L=12 M=13
N=14O=15 P=16 Q=17 R=18 S=19 T=20 U=21 V=22 W=23 X=24 Y=25
Z =26
 MAKA
 KERJA KERAS = 11 + 5 + 18 + 10 + 1 + 11 + 5 + 18 + 19 + 1 = 99 %
 HARD WORK = 8 + 1 + 18 + 4 + 23 + 15 + 18 + 11 = 99 %.
 ATTITUDE =1 + 20 + 20 + 9 + 20 + 21 + 4 + 5 = 100 %
ADAKAH YANG MELAMPAUI 100%? ADAKAH
YANG BERNILAI 101% (KEAJAIBAN)
 SAYANG ALLAH = 19 + 1 + 25 + 1 + 14 + 7 + 1 + 12 + 12 + 1 + 8 = 101 %

 LOVE OF GOD = 12 + 15 + 22 + 5 + 15 + 6 + 7 + 15 + 4 = 101 %

KEBETULAN KAH SEMUA ITU?


SEJARAH MATEMATIKA

 SEJARAH BILANGAN
 Bilangan pada masa prasejarah tidaklah dituliskan
melainkan diwakilkan menggunakan sejumlah tulang-
tulang hewan. Karena manusia prasejarah belum
mengenal tulisan.
Contoh
 Untuk menentukan berapa banyak jumlah sapi di bawah ini
Matematika pada masa manusia
mengenal tulisan
 Bilangan pada matematika mulai berkembang seiring manusia mulai mengenal
tulisan. Bilangan yang paling sederhana adalah Turus

 Pertanyaannya adalah mengapa turus dikelompokkan menjadi 5 pada tiap tiap


bagian?
Matematika ERA MODERN

 KITA PASTI TAHU NAMA DARI ANGKA-ANGKA INI

I, II, III, IV, V. YA ANGKA TERSEBUT ADALAH ANGKA ROMAWI

SEKARANG TAHUKAH KITA NAMA ANGKA-ANGKA INI?

1, 2, 3, 4, 5, APA NAMA ANGKA TERSEBUT?


ANGKA ARAB
 ANGKA YANG BANYAK KITA PAKAI ADALAH ANGKA ARAB. PERHATIKAN PERSAMAAN DAN PERUBAHAN
BENTUKNYA.
SEJARAH ANGKA FENOMENAL

 APAKAH ANGKA YANG PALING FENOMENAL? ANGKA YANG MENGGEMPARKAN


KETIKA DIA MENJADI ANGKA TERAKHIR YANG DITEMUKAN?

0
SEJARAH ANGKA NOL

 NOL ADALAH BILANGAN FENOMENAL KARENA KETIKA DITEMUKAN MANUSIA


MERASA TIDAK MEMBUTUHKAN ANGKA NOL.
 FAKTA ANGKA NOL
 KITA TIDAK PERNAH MELIHAT TANGGAL KE 0
 KITA TIDAK PERNAH MENGUKUR PANJANG BENDA YANG PANJANGNYA 0 cm
 KITA TIDAK PERNAH MEMULAI MENULIS NOMOR KE 0
 KITA TIDAK PERNAH MEMBELI 0 BARANG
 PADA KEYBOARD ANGKA NOL TERLETAK SETELAH ANGKA 9
OPERASI ANGKA 0

BERAPAPUN BILANGANNYA JIKA


DIKALIKAN NOL AKAN
MENGHASILKAN ANGKA 0. MENGAPA?
BERAPAPUN BILANGANNYA JIKA
DIBAGI DENGAN NOL BERAPA
HASILNYA? MENGAPA?
PERBEDAAN BILANGAN, ANGKA DAN
NOMOR
 Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan
dan pengukuran.

 Angka adalah suatu tanda atau lambang yang digunakan untuk melambangkan
bilangan. Contohnya, bilangan lima dapat dilambangkan menggunakan angka
Hindu-Arab "5", maupun menggunakan angka Romawi "V“

 Nomor biasanya menunjuk pada satu atau lebih angka yang melambangkan
sebuah bilangan yang berurutan
CONTOH

BILANGAN

“TIGA RIBU DUA RATUS DUA


PULUH LIMA” DITULIS DENGAN
ANGKA MENJADI 2225
TOKOH PENTING DALAM PERKEMBANGAN
MATEMATIKA
 MUHAMMAD BIN MUSA AL-KHAWARIZMI
 SEORANG AHLI MATEMATIKA ASTRONOMI DAN
GEOGRAFI
 LAHIR SEKITAR TAHUN 780 DAM WAFAT SEKITAR
TAHUN 850
 BUKUNYA YANG PALING TERKENAL BERJUDUL AL-
JABAR SEHINGGA DIA SERING DISEBUT SEBAGAI
BAPAK ALJABAR
PERAN AL KWARIZMI

 MENGENALKAN ANGKA ARAB DAN PENGGUNAANNYA


DENGAN NILAI TEMPAT
 MENGENALKAN ANGKA NOL SAMPAI KE PENJURU EROPA
 MENGENALKAN ALJABAR YANG MENJADI DASAR
MATEMATIKA DALAM BUKUNYA YANG BERJUDUL ALJABAR
NILAI TEMPAT
12579
1 SEBAGAI PULUHAN RIBU
2 SEBAGAI RIBUAN
5 SEBAGAI RATUSAN
7 SEBAGAI PULUHAN
9 SEBAGAI SATUAN
KENAPA ANAK MQ HARUS BELAJAR
MATEMATIKA
 KARENA DENGAN MATEMATIKA KITA BISA MELIHAT KEAJAIBAN ALQUR’AN
MATEMATIKA BABILONIA
DAN MESIR KUNO
Sejarah Matematika
Babilonia

Matematika Babilonia

Sistem Geometri
Aljabar dan
Bilangan
Aritmatika
Penemuan-penemuan
Matematika Babilonia
Nilai Akar 322
Plimpton
Kuadrat us
Nilai π Abac
Sejarah Matematika Babilonia

 Matematika Babilonia merujuk pada seluruh matematika yang dikembangkan oleh bangsa
Mesopotamia (kini Iraq) sejak permulaan Sumeria hingga permulaan peradaban helenistik.

 Matematika Babilonia diturunkan dari lebih daripada 400 lempengan tanah liat yang digali sejak
1850-an. Ditulis di dalam tulisan paku, lempengan ditulisi ketika tanah liat masih basah, dan dibakar
di dalam tungku atau dijemur di bawah terik matahari.

 Bukti terdini matematika tertulis adalah karya bangsa Sumeria, yang membangun peradaban kuno di
Mesopotamia. Mereka mengembangkan sistem rumit metrologi sejak tahun 3000 SM. Bangsa Sumeria
menuliskan tabel perkalian pada lempengan tanah liat dan berurusan dengan latihan-latihan
geometri dan soal-soal pembagian. Jejak terdini sistem bilangan Babilonia juga merujuk pada
periode ini.
Sistem Bilangan

Matematika Babilonia ditulis menggunakan sistem bilangan seksagesimal (basis-60). Dari sinilah
diturunkannya penggunaan bilangan 60 detik untuk semenit, 60 menit untuk satu jam, dan 360
(60 x 6) derajat untuk satu putaran lingkaran, juga penggunaan detik dan menit pada busur
lingkaran yang melambangkan pecahan derajat.
G E O M E T R I
 Ilmu geometri sudah dipelajari peradaban Babilonia (4000 SM - 500 SM). Geometri Babilonia
berhubungan erat dengan pengukuran praktik yang dimaksudkan untuk bisa mendirikan berbagai
bangunan yang kokoh dan besar.

• Bangsa Babilonia mengembangkan cara mengitung luas dan


volume. Ciri utama dari geometri Babilonia adalah bercorak
aljabaris.
Aljabar dan Aritmatika

 Diophantus
merupakan “Bapak Aljabar” bagi Babilonia
yang mengembangkan konsep-konsep aljabar Babilonia.
Nilai Akar Kuadrat
• Terdapat 100 masalah persamaan bikuadrat (pangkat empat) yang belum
terpecahkan secara simultan, misalnya: xy = 600 ; 150 ( x – y ) – ( x + y )2 = -
1000. Dan XY = a; yang terbentuk persamaan pangkat enam diubah kebentuk
kuadrat pangkat tiga.
• Neugebauer mendapatkan dua buah masalah deret yang sangat menarik pada
tablet Louvre sekitar tahun 300 SM, yakni: 1 + 2 + 22+ . . . + 29 = 29.29 – 1. Dan
12 + 22 + 32 + . . . + 102 = {1 + 10 } 55 = 385.
• Di samping itu bangsa Babylonia sudah menggunakan rumus :
Nilai π

 Keliling suatu lingkaran digunakan tiga kali diameternya, luas lingkaran digunakan seperduabelas
dari kuadrat kelilingnya dengan π = 3.
Abacus

 Abacus berasal dari bahasa yunani yaitu "Abax" atau "abakon" yang berarti meja. Abacus dalam
bahasa Indonesia disebut sempoa. Abacus dikembangkan dari Salamis tablet, sebuah tabel
penghitungan yang digunakan oleh bangsa babilonia, yang ditemukan pada tahun 1846 di
kepulauan Salami.
Plimpton 322
 Mungkin hasil karya hebat dari matematika Babylonia yang pernah
ditemukan adalah sebuah tablet yang dikenal dengan nama Plimpton 322.
Tablet ini bernomor katalog 322 di koleksi G.A. Plimpton di Universitas
Columbia. Plimpton 322 ditulis oleh orang Babylonia sekitar tahun 1900
sampai 1600 SM, dan pertama kali dideskripsikan oleh Neugebauer dan
Sachs pada tahun 1945.
SEJARAH
MATEMATIKA MESIR
KUNO

PENEMUAN-
PENEMUAN

MATEMATIKA
MESIR KUNO
CONTOH SOAL

TOKOH-TOKOH
Sejarah Mesir kuno

Peradaban Mesir kuno yang berlangsung selama kurang lebih 2500 tahun telah
meninggalkan banyak peninggalan serta memberikan inspirasi bagi penemuan-
penemuan berikutnya yaitu mulai konsep geometri dengan teknik pembangunan
monumen seperti piramida, kuil, dan obelisk, serta pengetahuan matematika
berupa prinsip-prinsip yang mendasari teorema Pythagoras.
Penemuan – Penemuan Mesir Kuno

1. Mesir kuno menggunakan sistem bilangan basis 10

Pada sekitar 3000 SM, orang Mesir memiliki sistem penulisan yang didasarkan pada Hieroglif.
Dalam representasi baik sistem nomor selalu diberikan dalam basis 10. Dengan ini berarti
bahwa mereka memiliki simbol terpisah untuk satuan, puluhan, ratusan, ribuan, puluhribuan,
ratusribuan, dan jutaan.
Berikut ini adalah angka Hieroglif :
Misalnya untuk membuat bilangan 276, ada lima belas simbol yang diperlukan: dua simbol
“ratusan”, tujuh simbol “puluhan”, dan enam simbol “satuan”. Bilangan tersebut di
perlihatkan sebagai berikut :
2. Papirus Rhind

 Kebanyakan peninggalan naskah matematika Mesir Kuno berupa papirus.


Salah satunya Papirus Rhind.
 Lembaran rhind memberikan rumus-rumus luas dan cara-cara perkalian,
pembagian, dan pengerjaan pecahan. Lembaran itu juga menjadi bukti
bagi pengetahuan matematika lainnya termasuk bilangan komposit dan
prima, rata-rata aritmetika, geometri, dan harmonic, dan pemahaman
sederhana Saringan Eratosthenes dan teori bilangan sempurna yaitu
bilangan 6.
3. Mesir kuno menggunakan operasi matematika dasar.

a) Penjumlahan pada sistem bilangan mesir


b) Perkalian pada sistem bilangan Mesir
Perkalian dalam sistem bilangan mesir dikerjakan dari pengulangan pelipatgandaan bilangan
dengan unsur pengalinya kemudian menjumlahkannya.

c) Pembagian pada sistem bilangan Mesir


4. Mesir Kuno mengenal pecahan

Pecahan untuk orang Mesir kuno terbatas pada pecahan tunggal (kecuali 2/3
dan 3/4). Sebuah pecahan tunggal adalah bentuk 1/n dimana n adalah
bilangan bulat dan ini diwakili dalam angka hieroglif dengan menempatkan
simbol yang mewakili sebuah “mulut”, yang berarti “bagian”, di atas nomor
tersebut.
Berikut ini gambar pecahan pada zaman Mesir Kuno:
Berikut adalah beberapa contoh:

Perhatikan bahwa ketika bilangan yang mengandung terlalu banyak simbol


“bagian”, ditempatkan di atas bilangan bulat, seperti dalam 1/249, maka
simbol “bagian” ditempatkan di atas “bagian pertama” bilangan. Simbol
diletakkan di atas bagian pertama karena bilangan ini dibaca dari kanan ke kiri.
5. Mesir Kuno mengenal angka Hieratic pada zaman Kerajaan Baru – sekitar 1600
SM sampai 1000 SM.

Sistem bilangan lain yang digunakan orang Mesir setelah penemuan tulisan di
papirus, terdiri dari angka Hieratic. Angka ini memungkinkan bilangan ditulis
dalam bentuk yang jauh lebih rapi dari sebelumnya saat menggunakan sistem yang
membutuhkan lebih banyak simbol yang harus dihafal.
Berikut adalah versi dari
angka Hieratic :
Berikut ini adalah salah satu cara orang Mesir menulis 2765 dalam angka Hieratic.

Berikut ini adalah cara kedua menulis 2765 dalam angka Hieratic dengan urutan terbalik.

7. Mesir mengenal naskah yang berisikan soal kata
atau soal cerita

. Naskah matematika Mesir pada zaman Kerajaan


Pertengahan pada 1890 SM adalah lembaran Moskwa.
Naskah ini berisikan soal kata atau soal cerita, yang
barangkali ditujukan sebagai hiburan
Contoh soal cerita :

Soal ini memberikan metoda untuk memperoleh volume limas terpenggal:


“Jika diberikan: Limas terpenggal setinggi 6 satuan panjang, yakni 4 satuan panjang di
bawah dan 2 satuan panjang di atas. Anda menguadratkan 4, sama dengan 16. Anda
menduakalilipatkan 4, sama dengan 8. Anda menguadratkan 2, sama dengan 4. Anda
menjumlahkan 16, 8, dan 4, sama dengan 28. Anda ambil sepertiga dari 6, sama dengan
2. Anda ambil dua kali lipat dari 28, sama dengan 56. Maka lihatlah, hasilnya sama dengan
56. Anda memperoleh kebenaran.”

Mesir mengenal
Phytagoras Dari pengamatan Pythagoras
melihat orang-orang Mesir
menggunakan mistar dan tali
Mesir kuno telah memulai pembanding untuk menghitung
perhitungan tentang unsur-unsur tinggi bangunan maka ia
segitiga dan menemukan segitiga terinspirasi untuk membuat hukum
keramat dengan sisi-sisi 3, 4 dan matematika untuk menghitung
5. tinggi dan sisi miring segitiga siku-
siku.
Geometri Mesir

Pada Masa Mesir Kuno penggunaan Matematika khususnya Geometri hanya digunakan
secara praktis. Pada saat itu geometri hanya digunakan untuk keperluan yang sangat
mendasar yaitu pemantauan ukuran tanah milik penduduk untuk keperluan
pemungutan pajak.

untuk menentukan luas-luas dan volume-volume dari berbagai bangun datar dan
bangun ruang merupakan hasil dari trial and error, mereka mendasari
perhitungannya dari sebuah fakta tanpa harus membuktikan secara deduktif.

Contoh Soal Mesir Kuno

1) Aritmatika Mesir Kuno

 Mengalikan

Hitunglah perkalian 22 dengan 26 ?


Penyelesaian:
Karena 22 = 16 + 4 + 2, maka :
1 26
2* 52*
4* 104*
8 208
16* 416*

22=2+4+16 572=52+104+416

Sehingga didapat bahwa 22 x 26 = 572





Pecahan
Menyelesaikan Persamaan dalam Aljabar


Tokoh-Tokoh Matematika Mesir Kuno

Thales (624-546 SM) Phytagoras (582 SM – 496 SM)

Euclid (330 - 275 SM) Eudoxus (408 – 355 SM)

Archimedes (287 - 212 SM) Eratosthenes (276 SM - 194 SM)


Thales (624-546 SM)
 Lahir di kota Miletos.
 Thales adalah seorang saudagar yang sering berlayar ke Mesir.
 Thales adalah seorang filsuf yang mengawali sejarah filsafat Barat pada
abad ke-6 SM.
 Thales juga dikenal sebagai ahli geometri, astronomi, dan politik.
 Thales adalah orang yang pertama kali memikirkan tentang asal mula
terjadinya alam semesta.
Phytagoras (582 SM – 496 SM)
 Lahir di pulau Samos, di daerah Ionia.
 Perjalanan Phytagoras ke Mesir merupakan salah satu bentuk
usahanya untuk berguru, menimba ilmu, pada imam- imam di
Mesir.
 Pythagoras dan murid-muridnya percaya bahwa segala sesuatu di
dunia ini berhubungan dengan matematika.
Eudoxus (408 – 355 SM)

 Eudoxus adalah anak Arsghnes, dia lahir di Cnidus, Asia kecil


(sekarang Turki).
 Pergi ke Tarentum, Italia untuk belajar pada Archytas.
 Pergi ke Sisilia, dan belajar obat-obatan pada Philiston.
 2 bulan di Athena untuk mengikuti kuliah Plato dan filsuf-filsuf lain
pada akademi Plato.
 Beberapa tahun di Mesir untuk belajar astronomi pada pendeta-
pendeta Heliopolis.
 Menciptakan teori tentang planet, yang sangat terkenal dan
diterbitkan dalam buku On Velocities.
 Membuat definisi tentang prakiraan panjang suatu bilangan
irrasional dengan methode perkalian silang (cross multiplying)
Euclid (330 - 275 SM)

 Theorema-theorema baru pada masa Euclid: kurva-kurva,


lingkaran-lingkaran dan bentuk-bentuk lain dipelajari sama halnya
seperti garis lurus dan bidang–bidang datar.
 Euclid belajar pada akademi Plato.
 Pada masa tuanya, Euclid pindah untuk mengajar di Alexandria
 Ia lebih suka matematika untuk dipelajari bukan untuk aplikasi.
 Euclid meninggal di Alexandria.
Eratosthenes (276 SM - 194 SM)

 Lahir di Kyrene (Libya modern).


 Semasa muda, dia pindah ke Aleksandria, Mesir.
 Pada tahun 23 SM, dia menjadi kepala perpustakaan di
Perpustakaan Besar Alexandria.
 Ia dicatat oleh Cleomedes dalam On the Circular
Motions of the Celestial Bodies sebagai orang yang
telah menghitung keliling Bumi pada sekitar tahun 240
SM.
 Karya lain dari Eratosthenes adalah saringan
Eratosthenes sebagai cara menemukan bilangan prima.
Archimedes (287 - 212 SM)

• Archimedes adalah seorang matematikawan, fisikawan,


astronom sekaligus filusuf.
• Archimedes dilahirkan di kota pelabuhan bernama Syracuse,
kota ini sekarang dikenal sebagai Sisilia.
• Archimedes dikenal dengan teorinya tentang hubungan antara
permukaan dan volume dari sebuah bola terhadap silinder,
teori dan rumus dari prinsip hydrostatic dan peralatan untuk
menaikkan air ‘Archimedes Screw’ atau Sekrup Archimedes.
• Nama Archimedes menjadi terkenal setelah ia melompat dari
bak mandinya dan berlari-lari telanjang setelah membuktikan
bahwa mahkota raja tidak terbuat dari emas murni.
• Ia mendefinisikan perbandingan antara keliling lingkaran dan
jari-jari lingkaran yang dikenal sebagai pi sebesar 3.1429.
• Saat tewas Archimedes sedang mengerjakan persoalan
geometri dengan menggambarkan lingkaran-lingkaran di atas
tanah
Terima Kasih
SEJARAH PHYTAGORAS
Sejarah Pythagoras

Samos
Yunani

The Brotherhood of Pythagorean


(persaudaraan Ilmu Pythagoras)
Pembuktian Teorema Pythagoras

Dapatkah Anda melihat bukti Teorema


Pythagoras dalam pola ubin di samping? Jika
Anda menghitung segitiga di kotak a dan b, yang
merupakan kaki-kaki segitiga, Anda akan
melihat bahwa masing-masing ada 8. Sedangkan
di sisi miring dari segitiga, yaitu c, berisi 16
segitiga. Diperkirakan bahwa Bangsa Babilonia
telah mengetahui pola ubin semacam itu, yang
tentu saja menjadi bukti Teorema Pythagoras
(Karim, 2011).
Pembuktian Teorema Pythagoras

c2 = luas segiempat besar


= luas segitiga + luas segitiga
+ luas segitiga + luas segitiga
+ luas segiempat kecil
=

= 2 ab + [a2 –2ab + b2]


= a2 + b2
Pembuktian Teorema Pythagoras

Itu wajar untuk bertanya tiga bilangan bulat (a, b, c) yang


memenuhi . Seperti tiga nomor yang sering disebut Triple
Pythagoras. Triple Pythagoras yang paling terkenal dan
standar yaitu (3, 4, 5). Tapi ada banyak yang lain,
termasuk (5, 12, 13), (7, 24, 25), (20, 21, 29), dan (8,
15, 17). Apa yang akan menjadi daftar lengkap dari Triple
Pythagoras? Apakah hanya terbatas, atau ada daftar tak
terbatas?
Pembuktian Teorema Pythagoras

c< a+b , c = (a + b) - ɣ
Pembuktian Teorema Pythagoras
Pembuktian Teorema Pythagoras

Dengan demikian angka-angka dalam pengurangan Triple


Pythagoras tidak pernah semuanya genap dan tidak
pernah semuanya ganjil. Bahkan dua di antaranya adalah
ganjil dan satu genap. Ini ditulis b = s – t dan c = s + t
untuk beberapa bilangan bulat dan t (satu dari mereka
genap dan salah satu dari mereka ganjil).
Pembuktian Teorema Pythagoras
Pembuktian Teorema Pythagoras
Pembuktian Teorema Pythagoras
Pythagoras dalam Kehidupan

Dalil Pythagoras adalah suatu rumus yang


berkaitan dengan sisi-sisi dari suatu segitiga
siku-siku. Nama dalil Pythagoras di ambil
dari nama penemunya yaitu Pythagoras
yang merupakan matematikawan asal
Yunani.
Pythagoras dalam Kehidupan

Dengan,
a : sisi tegak segitiga siku-siku
b : sisi mendatar
c : sisi miring
Pythagoras dalam Kehidupan

Selain mudah diaplikasikan, dalil Pythagoras juga memiliki


peranan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk
mengetahui tinggi layangan yang kita terbangkan. Kita tidak
usah menggunakan alat ukur untuk mengukur tinggi layangan
dari atas tanah, cukup dengan mengetahui panjang tali yang
kita gunakan untuk bermain layang-layang dan juga jarak
dari pemain layang-layang terhadap layang-layang, maka kita
bisa menentukan tinggi dari layang-layang
Pythagoras dalam Kehidupan

Misal, panjang tali yang digunakan bila diukur dari tanah adalah 5 meter,
dan jarak pemain dengan layang-layangnya adalah 3 meter, maka tinggi
layang-layangnya adalah:
Panjang tali kuadrat – jarak pemain kuadrat = tinggi layang-layang
kuadrat
52 – 3 2 = 25 – 9 = 16
Tinggi layang-layang adalah √16 = 4 meter.
 Thank You 

Anda mungkin juga menyukai