Anda di halaman 1dari 20

SEJARAH MATEMATIKA:

DARI BANGSA BABILONIA SAMPAI ABAD 21


SEJARAH
MATEMATIKA

SEBELUM SETELAH
RENAISANS RENAISANS

MATEMTIKA MATEMATIKA
MATEMATIKA
PURBA DAN ABAD
MODERN
KLASIK PERTENGAHAN

A. SEJARAH MATEMATIKA
Matematika adalah salah satu ilmu yang telah dipelajari oleh manusia selama berjuta-juta
tahun. Hal ini tidak terlepas dari peranan matematika dalam menyelesaikan permasalahan sehari-
hari manusia dari tingkat strata sosial yang paling atas sampai yang paling bawah. Melalui
tulisan ini, penulis mengajak kepada pembaca untuk sejenak berpikir kembali bagaimana
matematika yang kita dahulu kenal bertransformasi.

B. BANGSA SUMERIA KUNO – MESIR KUNO

ERA SEBELUM RENAISANS

ERA KLASIK MATEMATIKA

B.1 Babilonia Atau Mesopotamia

Babilonia adalah sebuah peradababan kuno yang terletak di kawasan tengah-selatan


Mesopotamia. Kawasan Mesopotamia termasuk Sumeria, Akkad, dan Assyria. Kawasan ini
sangat penting karena menjadi salah satu dari tempat awal manusia hidup bersama-sama
dalam satu peradababan. Penduduk Bablonia, atau yang sering disebut Babilon, memiliki
satu bahasa penulisan yang mereka gunakan untuk mempelajari perkara-perkara yang
berkaitan dunia di sekeliling mereka. Sejarah mengatakan bahwa orang-orang babilon
merupakan orang yang pertama kali menulis dari kiri ke kanan, dan banyak membuat banyak
dokumen-dokumen bertulis.

Matematika Babilonia merujuk pada seluruh matematika yang dikembangkan oleh


bangsa Mesopotamia (kini Iraq) sejak permulaan Sumeria hingga permulaan peradaban
helenistik. Dinamai “Matematika Babilonia” karena peran utama kawasan Babilonia sebagai
tempat untuk belajar. Pada zaman peradaban helenistik, Matematika Babilonia berpadu
dengan Matematika Yunani dan Mesir untuk membangkitkan Matematika Yunani. Kemudian
di bawah Kekhalifahan Islam, Mesopotamia, terkhusus Baghdad, sekali lagi menjadi pusat
penting pengkajian Matematika Islam. Bertentangan dengan langkanya sumber pada
Matematika Mesir, pengetahuan Matematika Babilonia diturunkan dari lebih daripada 400
lempengan tanah liat yang digali sejak 1850-an. Lempengan ditulis dalam tulisan paku ketika
tanah liat masih basah, dan dibakar di dalam tungku atau dijemur di bawah terik matahari.

Beberapa di antaranya adalah karya rumahan. Bukti terdini matematika tertulis adalah karya
bangsa Sumeria, yang membangun peradaban kuno di Mesopotamia. Mereka mengembangkan
sistem rumit metrologi sejak tahun 3000 SM. Dari kira-kira 2500 SM ke muka, bangsa Sumeria
menuliskan tabel perkalian pada lempengan tanah liat dan berurusan dengan latihan-latihan
geometri dan soal-soal pembagian. Jejak terdini sistem bilangan Babilonia juga merujuk pada
periode ini. Sebagian besar lempengan tanah liat yang sudah diketahui berasal dari tahun 1800
sampai 1600 SM, dan meliputi topik-topik pecahan, aljabar, persamaan kuadrat dan kubik, dan
perhitungan bilangan regular, invers perkalian, dan bilangan prima kembar. Lempengan itu juga
meliputi tabel perkalian dan metode penyelesaian persamaan linear dan persamaan kuadrat.
Lempengan Babilonia 7289 SM memberikan hampiran bagi √2 yang akurat sampai lima tempat
desimal.

Matematika Babilonia ditulis menggunakan sistem bilangan seksagesimal (basis-60). Dari


sinilah diturunkannya penggunaan bilangan 60 detik untuk semenit, 60 menit untuk satu jam, dan
360 (60 x 6) derajat untuk satu putaran lingkaran, juga penggunaan detik dan menit pada busur
lingkaran yang melambangkan pecahan derajat. Juga, tidak seperti orang Mesir, Yunani, dan
Romawi, orang Babilonia memiliki sistem nilai-tempat yang sejati, di mana angka-angka yang
dituliskan di lajur lebih kiri menyatakan nilai yang lebih besar, seperti di dalam sistem desimal

Para ahli matematika telah mengembangkan langkah langkah algoritma seperti cara mencari
akar pangkat dua suatu bilangan. Beberapa operasi dasar matematika seperti penjumlahan,
pengurangan dan perkalian tidak berbeda dengan yang telah kita gunakan zaman sekarang.
Hanya satu perbedaan yang unik ketika melakukan operasi pembagian. Pembagian dilakukan
dengan menggunakan sebuah tabel khusus. Seperti jika ingin membagi 14 dengan 5, maka akan
dicari dengan mengalikan angka 14 dengan 2, kemudian ditaruh satu koma di satu angka
belakang. 14 x 2 =28 ditaruh koma, 2,8. Tabel tabel pembagian tersebut telah dirancang khusus
oleh ahli matematika kala itu. Sementara untuk pembagi dengan jumlah besar maka dilakukan
secara berulang.

Bangsa Babilonia juga sudah sangat familiar dengan aturan umum untuk mengukur suatu
area. Mereka mengukur keliling lingkaran sebanyak 3 kali diameter dan luasnya sebagai satu per
duabelas kuadrat dari lingkaran, dan jika hitungannya benar, maka nilai π akan bernilai 3.
Volume silinder diambil sebagai produk dari alas dan tinggi, namun, volume frustum sebuah
kerucut atau piramida persegi dihitung dengan tidak benar sebagai produk dari ketinggian dan
setengah jumlah dari basis. Juga, ada penemuan terbaru dalam sebuah catatan kuno
mencantumkan bahwa nilai π adalah 3.

B.2 Mesir Kuno

Mesir adalah negara yang kaya akan peninggalan sejarah yang sungguh mengagumkan.
Tidak hanya piramida yang masih berdiri kokoh namun meraka bangsa mesir dahulunya sudah
mengenal matematika dan geometri sebagimana yang kita pelajari sekarang. Asas-asas
matematika yang terdapat dimesir itu dimulai pada masa pemerintahan kerajaan beraja, Firaun
yang Masyur pada sekitar 3100 SM.

Bangsa mesir kuno itu pada awalnya juga telah mengenal alat tulis sederhana menyerupai
kertas yang disebut papyrus, papyrus ini ada 2 yaitu papyrus rhind dan papyrus moskow. Mereka
membuat tulisan berbentuk gambar-gambar dengan menggunakan sejenis pena dengan tinta
berwarna hitam atau merah.

Tulisan mesir kuno sering disebut tulisan hieroglif, dan tulisan ini ditemukan dalam bentuk
gambar pada papyrus ataupun guratan pada batu atau potongan kayu. Tulisan mesir kuno
diperkirakan berkembang pada tahun 3400 SM. Sistem numerasi mesir mesir kuno bersifat aditif,
dimana nilai suatu bilangan merupakan hasil penjumlahan nilai-nilai lambang-lambangnya.

Bangsa Mesir kuno telah menggunakan dalam perhitungannya sistem bilangan desimal
(puluhan atau dasaan) yang didasarkan pada jumlah jari di tangan manusia yaitu sepuluh jari.
Prinsip sistem desimal adalah manusia mempunyai sepuluh jari di tangannya dan apabila ia ingin
menghitung, maka kesepuluh jari itu akan digunakan sebagai alat hitung, Sistem inilah yang
digunakan kita dalam kehidupan sehari-hari sekarang. Misalnya angka-angka 1, 2, 3, ditulis
sebagai garis-garis vertikal yaitu I, II, III berturut turut sedangkan angka 10 telah ditulis dalam
bentuk punggung kuda yaitu dan bilangan 1000 seperti bentuk bunga al-lutus yaitu dan
seterusnya.

Misalnya angka-angka 1, 2, 3, ditulis sebagai garis-garis vertikal yaitu I, II, III berturut turut
sedangkan angka 10 telah ditulis dalam bentuk punggung kuda yaitu dan bilangan 1000 seperti
bentuk bunga al-lutus yaitu dan seterusnya.
C. MATEMATIKA YUNANI KUNO

Tiga abad yang pertama dari matematika yunani dimulai dengan adanya usaha untuk
merintis geometri demonstratif oleh Thales sekitar 600SM dan memuncak dalam karya-karya
Euclid yang mengagumkan pada tahun 300SM. Di samping balai pengajaran Ionia yang
didirikan Thales di Melitus dan balai pengajaran pengikut Pythagoras yang pertama di
Crotona, Sejumlah pusat-pusat matematika lahir dan berkembang di barbagai tempat dalam
kurun waktu yang sebagian besar dipengaruhi oleh latar belakang sejarah politik Yunani.

Pada sekitar 1200SM suku primitif Doria berpindah ke arah selatan memasuki
semenanjung yunani, meninggalkan daerah-daerah pegunungan utara yang luas untuk
menempati daerah yang lebih baik. Suku utama mereka yaitu suku Sparta yang membangun
kota Sparta.

sebagian penduduk asli yang diserbu melarikan diri demi keselamatan masing-masing
menuju Asia kecil dan kepulauan Ionia di laut Aegea. di sana mereka mendirikan koloni
dagang Yunani. Dalam koloni-koloni inilah pada abad keenam SM didirikan balai pengajaran
Ionia, filsafat Yunani berkembang dan lahirlah geometri demonstratif.

Pada masa itu Persia telah menjadi kerajaan militer yang besar. sebagai akibat dari
renacan ekspansi yang tidak dapat dihindarkan dari sistem ekonomi yang berdasarkan
perbudakan, Persia menaklukkan kota0kota Ionia dan koloni-koloni Yunani di Asia kecil
pada 546 SM. akibatnya sejumlah ahli filsafat Yunani seperti Pythagoras dan Xenophanes,
meninggalkan negeri kelahirannya dan berpindah ke koloni-koloni Yunani yang makmur di
Italia selatan. Sekolah-sekolah filsafat dan matematika berkembang di Crotona di bawah
Pythagoras, di Elea dibawah Xenophanes, Zeno dan Permenides.

Beban penindasan yang sangat dirasakan oleh kota-kota Ionia yang telah ditaklukkan
menimbulkan pemberontakan pada 499 SM. Athena yang menjadi pusat kebudayaan barat
dengan kemajuan politik ke arah demokrasi, membantu pemberontakan itu dengan
mengirimkan tentara. Meskipun pemberontakan itu dapat dihancurkan, raja Darius dari
Persia yang telah dibuat marah mengambil keputusan untuk menghukum Athena. Pada tahun 
492SM ia membentuk angkatan darat dan angkatan laut yang besar untuk menyerang daratan
Yunani, akan tetapi angkatan lautnya kemudian hancur akibat terkena badai dan angkatan
darat mengalami banyak kesulitan dalam perjalanannya. Dua tahun kemudian pasukan Persia
memasuki Attica dan mereka dikalahkan secara mutlak oleh orang-orang Athena di
Marathon. Athena kini memegang kepemimpinan Yunani.

Pada tahun 480 SM Xerxes putra Darius, berusaha melancarkan serangan melalui darat
dan laut terhadap Yunani. Orang-orang Athena menghadapi angkatan laut Persia pada
pertempuran laut yang besar di Salamis, dan mendapat kemenangan. Meskipun pasukan darat
Yunani dibawah pimpinan sparta dikalahkan dan dihancurkan di Thermopylae (latar
belakang ini kemudian di jadikan film dengan judul 300, mungkin temen-temen sudah
nonton, klo belum wajib tu!! ^^), dalam tahun berikutnya Yunani berhasil mengalahkan
pasukan Persia di Plates dan memaksa mereka meninggalkan Yunani. Hegemoni Athena
diperkokoh dan pada setengah abad berikutnya merupakan masa damai yang gemilang dalam
sejarah Athena. kota pericles dan Socrates menjadi pusat perkembangan demokrasi dan
intelektual. Para ahli matematika datang dari segala penjuru Yunani. Banyak pengikut
Pythagoras yang bercerai berai dapat kembali ke Athena, sedangkan Zeno dan Permenides
dari balai pengajaran Elea datang ke Athena untuk mengajar. Hippocrates, dari pulau Chios
di daerah Ionia, mengunjungi Athena dan oleh penulis-penulis kuno dipandang berjasa
karena menerbitkan karya geometri tersusun pertama di sana.

Perdamaian berakhir pada 431 SM dengan dimulainya perang Pelopanesus antara Athena
dan Sparta. Hal ini ternyata menjadi konflik yang berkepanjangan. Athena yang semula
mendapat kemenangan kemudian diserang wabah besar yang membunuh seperempat jumlah
penduduknya. Akhirnya pada tahun 404 SM harus menerima kekalahan dari Sparta. Sparta
memegang kepemimpinan politik tetapi melepaskannya kembali pada tahun 371 SM karena
kekalahanya menghadapi persekutuan kota-kota yang memberontak. selama permusuhan ini
tidak banyak perkembangan di bidang geometri di Athena dan sekali lagi perkembangan
datang dari daerah-daerah yang lebih damai di Magna Graecia. Pengikut-pengikut
Pythagoras dari Italia di izinkan untuk datang kembali setelah kecenderungan politik mereka
dibersihkan, dan sebuah sekolah baru dari pengikut-pengikut Pythagoras lahir di Tarentus di
bawah pengaruh Archytas yang berbakat dan banyak dikagumi.

dengan berakhirnya perang peloponnesus, Athena meskipun turun menjadi sebuah


kekuatan politik yang kurang berarti, memegang kembali kepemimpinan kebudayaannya,
dan balai pengajaran Athena kembali berkembang. Plato di lahirkan di Athena pada tahun
berjangkitnya wabah yang besar itu, belajar filsafat di bawah Socrates dan matematika
dibawah Theodorus di Cyrena di pantai Afrika. Ia adalah teman akrab dari Archytas dan
setelah kembali pada tahun 380 SM, Ia mendirikan akademinya yang termashur di sana.
Eudoxus, yang belajar dibawah bimbingan Archytas dan Plato, mendirikan sebuah balai di
Cyzius di Asia kecil bagian utara. Menaechmus seorang rekan Plato dan murid Eudoxus
menemukan irisan kerucut. Dinostratus saudara dari Menaechmus adalah seorang ahli
geometri dan murid Plato. Theaetetus, seorang yang memiliki kepandaian sangat luar biasa
dan kita mungkin berhutang budi kepadanya untuk karyanya yang banyak termuat dalam
buku kesepuluh dan ketiga belas dari Euclid, adalah murid Theodorus yang berasal dari
Yunani. perlu juga disebut nama Aritoteles. meskipun bukan seorang ahli matematika
profesional, Ia adalah penyusun sistematik dari logika deduktif dan seorang pengarang
tentang masalah fisika. beberapa bagian dari karyanya adalah Analytis Posteriora yang
memperlihatkan suatu pengertian yang luar biasa tentang metode matematika.
ERA ABAD PERTENGAHAAN

D. MATEMATIKA INDIA KUNO DAN PERTENGAHAN

Matematika India atau juga bisa disebut Matematika Hindu muncul pada abad ke-26 SM
dan berakhir pada abad ke-14 M. Matematika India ini berkembang setelah matematika
China dan berakhir tepat sebelum munculnya matematika Eropa abad pertengahan.
Matematika India dimulai sejak munculnya sebuah peradaban yang terletak di daerah aliran
Sungai Indus. Peradaban ini biasa disebut Peradaban Lembah Indus. Kota-kota yang mereka
tempati kala itu diatur secara geometris.

Peradaban Lembah Sungai Indus, 2800 SM–1800 SM, merupakan sebuah peradaban kuno
yang hidup sepanjang Sungai Indus dan Sungai Ghaggar-Hakra yang sekarang Pakistan dan
India barat. Peradaban ini sering juga disebut sebagai Peradaban Harappa Lembah Indus, karena
kota penggalian pertamanya disebut Harappa, atau juga Peradaban Indus Sarasvati karena Sungai
Sarasvati yang mungkin kering pada akhir 1900 SM. Pemusatan terbesar dari Lembah Indus
berada di timur Indus, dekat wilayah yang dulunya merupakan Sungai Sarasvati kuno yang
pernah mengalir.

Sekitar abad ke-15 SM bangsa India diusir oleh bangsa Arya yang datang dari Asia Tengah.
Selama kira-kira 1000 tahun bangsa Arya menyempurnakan tulisan Hindu dan bahasa
Sansekerta. Beberapa penulis agama juga menulis sejarah matematika karena dalam
pembangunan altar Budha direntangkan tali yang menunjukkan pengenalan tigaan Pythagoras.

Kemudian lahirlah matematika Vedanta yang berkembang di India sejak Zaman besi. Sekitar
abad ke-9 SM, seorang matematikawan bernama Shatapatha Brahmana mulai menemukan
pendekatan nilai π, dan kemudian antara abad ke-8 dan ke-5 SM, Sulba Sutras memberikan
tulisan-tulisan geometri yang menggunakan bilangan rasional, bilangan prima, aturan tiga dan
akar kubik yaitu dengan menghitung akar kuadrat dari 2 sampai sebagian dari seratus ribuan,
memberikan metode konstruksi lingkaran dan perhitungan luasnya menggunakan susunan
persegi, menyelesaikan persamaan linear dan kuadrat serta menggembangkan Tripel Pythagoras
secara aljabar, dan memberikan pernyataan dan bukti numerik untuk teorema Pythagoras.

Pada tahun 550 bangsa Hindu menemukan bilangan nol dan penulisan sistem letak untuk
bilangan. Angka India atau Argam Hindiyyah dimulai satu tempat kosong untuk angka nol, ini
terbukti telah dituliskan posisi itu pada Kitab Injil orang India. Para ahli matematika India telah
lama menemukan bilangan nol, tetapi belum ada simbolnya. Kemudian Aryabrata menyebut
bilangan nol dengan kata “kha”. Aryabrata telah memasukkan nol dalam sistem perhitungan
bukan sekedar tempat kosong. Konsep bilangan nol menggunakan satu tempat kosong di dalam
pengaturan bentuk tabel telah dikenal dan digunakan di India dari abad ke-6. Naskah tertua yang
diketahui menggunakan nol adalah karya Jain dari India yang berjudul Lokavibhaaga, berangka
tahun 458. Penggunaan simbol nol oleh orang India yang pasti adalah di Gwalior Tablet Stone
pada tahun 876. Dokumen tersebut tercetak pada lempengan tenbaga dengan simbol “o” kecil
tercetak di situ. Ensiklopedi Britanica mengatakan “Literatur Hindu membuktikan bahwa
bilangan nol mungkin telah dikenal di depan kelahiran Kristus, tetapi tidak ada catatan yang
ditemukan dengan simbol seperti itu di depan abad ke-9”. Ide-ide brilian dari matematikawan
India selanjutnya dipelajari oleh matematikawan Muslim dan Arab. Hal ini terjadi pada tahap-
tahap awal ketika matematikawan Al-Khawarizmi meneliti sistem perhitungan Hindu (India)
yang menggambarkan sistem nilai tempat dari bilangan yang melibatkan bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, dan 9. Al-Khawarizmi adalah yang pertama kali memperkenalkan penggunaan bilangan
nol sebagai nilai tempat dalam basis sepuluh. Sistem ini disebut sebagai Sistem Bilangan
Desimal.

E. MATEMATIKA ARAB

Salah satu hasil yang bisa dilihat dan dirasakan dalam proses perkembangan Islam di abad
pertengahan ini di antaranya adalah majunya ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Diakui atau
tidak, ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang saat ini kita gunakan dan rasakan, sebenarnya
semua ini memiliki basis dari Islam. Ada beberapa sektor penting yang muncul sebagai pengaruh
perkembangan Islam di abad pertengahan. Diantaranya adalah sektor ilmu pengetahuan
khususnya ilmu matematika.

“Beberapa cabang ilmu matematika yang diciptakan oleh ilmuan Islam pada abad
pertengahan diantaranya adalah kalkulus, aljabar, induksi matematika, trigonometri, sejarah
angka (1,2,3,…9), dan permainan kubus ajaib. “(Heriyanto, 2009: 270-282)

1. Sedikit tentang Kalkulus

Para ilmuan dan ahli sejarah Barat banyak yang mengakui peran besar para ahli matematika
Islam sebagai penjaga ilmu matematika dunia. Dalam bukunya The Arabic Hegemony, Boyer
(1991) menyebutkan bahwa masa-masa menjalankan abad keemasan Islam mungkin merupakan
titik awal dalam perkembangan ilmu matematika di dunia. Hal ini karena bangsa Arab waktu itu
sebelum memiliki dorongan yang kuat untuk mempelajari ilmu pengetahuan, sementara usaha-
usaha untuk mempelajari ilmu pengetahuan telah mulai memudar di berbagai penjuru dunia
lainnya. Seandainya umat Islam tidak bangkit dan bersemangat lagi dalam mempelajari dan
mengembangkan ilmu pengetahuan maka tidak terbayangkan lagi betapa banyak ilmu
pengetahuan dan ilmu matematika kuno yang akan hilang dan musnah dari peradaban.

Sekitar tahun 1000 M, seorang ilmuan Arab bernama al-Karizimi telah menemukan sebuah
perhitungan untuk bilangan bulat berpangkat tiga atau persaman kubik. I Barat, persamaan ini
baru bisa dipecahkan oleh Nicolo Tartalgia ketika ia mengajukan formula untuk memecahkannya
pada abad ke-16. Atas jasa al-Karizmi tersebut, seorang ahli sejarah matematika Barat, F.
Woekpcke memuji-muji beliau dengan “Orang pertama yang telah memperkenalkan kalkulus
aljabar (algebraic calculus).” Tidak berapa lama kemudian, Ibnu al-Haytsman berhasil
merumuskan formula atau rumus untuk menghitung perpangkatan empat dan berhasil
mengembangkan sebuah metode untuk menentukan rumus umum menghitung perpangkatan dari
setiap bilangan bulat. Formula ini mempunyai peran yang luar biasa penting dalam
perkembangan perhitungan integral (integral calculus).

Sementara itu geometri almatis yang merupakan bagian penting dari kalkulus pertama kali
diterapkan oleh Omar Khayyam pada abad ke-11. Ahli matematika sekaligus penyair kelahiran
Persia ini mengalikasikan geometri analitis untuk memecahkan persamaan pangkat tiga dengan
menggunakan diagram parabola yang berpotongan dengan bidang lingkaran. Satu abad
kemudian, seorang ahli matematika lain dari Persia bernama Sharaf Addinat-Tusi menemukan
turunan dari polinominal pangkat tiga yang merupakan temuan penting dalam kalkulus
differnsial. Saking berjasanya para ilmuan muslim tersebut, nama-nama mereka digunakan untuk
menamai nama kawah-kawah di bulan.

2. Sejarah Angka 1, 2, 3, 4, … 9

Tidak diragukan lagi, perkembangan bidang aritmatika yang merupakan cabang ilmu dari
matematika, merupakan sumbangan besar dari peradaban Islam untuk dunia. Cabang ilmu yang
terkenal dengan angka-angka ini mencapai puncak perkembangannya di tangan al-Khawarizmi
pada pertengahan abad ke-9. Buku al-Khawarizmi yang berjudul On The Calculation with Hindu
Numeral (ditulis sekitar tahun 825) dan buku al-Kindi yang berjudul Kitab fi Isti’mal al-Adad al-
Hindi atau On The Use of The Indian Numerals (ditulis sekitar tahun 830), merupakan dua
referansi pertama yang berparan besar dalam memperkenalkan sistem angka dari India ke Timur
Tengah dan dunia Barat. Dari kebudayaannya kita saat ini kita mengenal angka-angka 1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8, dan 9 (yang dalam bahasa Inggris kini dikenal dengan nama Arabic Numeral).

Angka Arab ini telah mulai digunakan Baghdad pada abad ke-8 Masehi ketika seorang
terpelajar dari India memperkenalkan sistem angka India pada tahun 771 M. Pada abad ke-10,
para ahli matematika dari Timur tengah juga menambahkan angka-angka pecahan desimal
seperti 0.5, 0.25 dan 0.75 dengan menggunakan titik (koma) sebagai penanda pecahan.
Perhitungan model ini sudah tertulis dalam sebuah risalah karya seorang ahli matematika dari
Syria bernama Abdul Hasan al-Uqlidisi yang ditulis tahun 952-953 M. Di dunia Arab sendiri
hingga masa modern, angka Arab hanya digunakan oleh ahli matematika saja. Para ilmuam
muslim lain lebih memilih sistem Babilonia, sementara para pedagang menggunakan penomoran
abjad arab. Ragam simbol angka “Arab model Barat” yang agak berbeda mulai banyak
digunakan sekitar abad ke-10 di wilyah Magrib (Afrika Utara) dan Andalusia (Spanyol Islam).
Angka-angka yang mirip angka Arabik model sekarang ini disebut angka Gubbar yang bermakna
“Meja pasir atau meja debu.”

Di Barat sendiri, sistem angka Arab pertama kali disebutkan dalam manuskrip berjudul
Godex Vililanus yang ditulis di Spanyol tahun 976. Sejak tahun 980-an Gerbert dari Aurilak
mulai menggunakan sistem angka ke Eropa, dimana ia kemudian mendapatkan banyak
penolakan karena membawa pengetahuan baru dan aneh dari dunia Islam. Gerberrt memang
pernah belajar di Barcelona saat masih muda, dan tida menutup kemungkinan kalau ia juga
pernah menimba ilmu pengetahuan Islam di Andalusia. Sejak saat itulah, sistem angka Arab
mulai digunakan di Eropa untuk menggantikan sistem angka romawi. Untuk hal ini, dunia
berutang banyak terhadap karya al-Khawarizmi dengan kitab Perhitungan dengan Sistem Angka
India-nya. Kitab ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa latin dengan judul Algoritmi de
Numero Indorum. Nama al-Khawarizmi sendiri diserap menjadi algoritma dan namanya
diabadikan dalam bahasa latin yakni al-goritbmus yang bermakna ‘metode perhitungan’.

3. Aljabar

Mohammad bin Musa al-Kharizmi (780 M) adalah tokoh utama dibalik lahirnya cabang ilmu
aljabar. Cendekiawan Matematika yang bekerja untuk Baitul Hikmah di Baghdad ini
merumuskan dengan jelas konsep penggunaan simbol angka pada persamaan dalam bukunya al-
Jabr wal Mugabalab Risalah atau Ringkas Mengenai Perhitungan dengan Penyelesaian dan
Persamaan. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin berjudul Liber Algibrae et Almucabal
oleh Robert of Chester (Segovia, 1145) dan juga oleh Gerard of Cremona. Dari judul buku karya
al-Khawarizi itulah kita mendapatkan kata aljabar yang masih digunakan hingga kini.

Risalah tersebut terbagi dalam enam bab, masing-masing bab membahas tentang formula
atau rumus persamaan yang berbeda. Bab pertama dari al-jabr berkenaan dengan persamaan
pangkat dua sama dengan akar-akarnya (ax2=bx), bab kedua membahas persamaan pangkat dua
sama dengan bilangan tersebut (ax2=c), bab ketiga mengupas persamaan dengan akar-akar sama
dengan sebuah bilangan (bx = c), bab keempat membahas persamaan pangkat dua yang sama
dengan akar-akar sebuah bilangan (ax2+ bx + c), bab kelima menunjukan persamaan pangkat
dua dan bilangan-bilangan sama dengan akar-akarnya (ax2+c = bx), sementara bab keenam
sekaligus bab terakhir berkenaan dengan akar-akar dan bilangan yang sama dengan pangkat dua
(bx + c = ax2).

Aljabar adalah proses memindahkan unit negative dan mempunyai akar yang sama di dua
sisi. Contohnya, x2 = 40x - 4x2 dapat disederhanakan menjadi 5x2 = 40x. Aljabar berhasil
menjadi sebuah teori nomor satu yang memungkinkan bilangan dapat diukur, bilangan tidak
dapat diukur dan elemen-elemen lain dapat diserupakan sebagai “objek-objek yang dapat dikaji
melalui ilmu aljabar.” Sejak al-Khawarizmi menulis Aljabar-nya, ilmu matematika modern tidak
pernah sama lain dengan ilmu matematika era Yunani kuno yang ketinggalan zaman. Aljabar
kemudian dikembangkan lagi oleh ahli matematikawan Persia yaitu Omar Khyyam (1050-1123).
Beliau berhasil memecahkan persamaan pangkat tiga dengan menggunakan pemecahan numerik
yang sesuai melalui penggunaan tabel trigonometri.

Fakta ini sekaligus membantah klaim yang menyatakan bahwa orang pertama yang
menggunakan aljabar adalah matematikawan Prancis yaitu Francois Vieta (1591). Konon, ia
menggunakan x dan y dalam buku aljabarnya untuk menyatakan persamaan dalam lambang
huruf. Padahal, penggunaan persamaan model ini adalah murni temuan matematikawan muslim.
Variable x misalnya adalah penyederhanaan simbol dari huruf Arab ‘Syin’. Buktinya Xavier
tetap dilafalkan Syavier dan Xanana dibaca syanana. Bilangan negative sendiri sudah lazim
digunakan oleh matematikawan Islam dalam aritmatika 400 tahun sebelum digunakan oleh
Geronino Cardano dari Italia tahun 1545.

4. Permainan Kubus Ajaib

Permainan matematika sudah dikenal oleh ahli matematika Arab di abad pertengahan. Misalnya
saja permainan kubus ajaib sejak abad ke7 M, tepatnya setelah mereka melakukan kontak dengan
kebudayaan India dan Asia Selatan. Para ilmuan muslim tersebut kemudian mempelajari
matematika dan astronomi India, termasuk di dalamnya bagian-bagian lain dari ilmu matematika
terpadu. Tipe kubus ajaib pertama yang diketahui beberapa ahli matematika Islam dengan
susunan 5 atau 6 kubus kecil telah tertulis dalam sebuah ensiklopedia dari Baghdad sekitar tahun
983 M.

5. Induksi Matematika

Upaya induksi matematika pertama yang tercatat dalam sejarah ditulis oleh al-Karaji pada
sekitar tahun 1000 M. Beliau menggunakannya untuk membuktikan adanya deret aritmatika
seperti theorema binomial, segitiga paskal dan formula untuk menghitung integral pangkat tiga.
Pembuktikan yang ia temukan adalah perhitungan pertama yang menggunakan dua komponen
dasar dari pembuktikan induktif yakni pernyataan bahwa “n = 1(1 -13) dan membuktikan
kebenaran dari n = k bila n = k – 1.” Tidak beberapa lama kemudian, Ibnu al-Haytsam
menggunakan metode induktif untuk membuktikan hasil dari perpangkatan empat dan kemudian
membuktikan hasil dari perpangkatan semua bilangan bulat. Perhitungan ini merupakan sebuah
pencapaian yang luar biasa penting dalam bidang kalkulus integral.

Dalam kitabnya yang berjudul Analysis and Syntesis, Ibnu Haytsam menemukan bahwa
setiap bilangan genap-bulat dalam bentuk persamaan 2n-1 (2n – 1) dimana 2n – 1 adalah
bilangan prima. Sayangnya beliau belum mampu membuktikan hasil perhitungannya.
Pembuktikan tersebut baru berhasil dihitung oleh Euler pada abad ke-18. Temuan Ibnu Yahya al-
Mahgribi as-Samaw’al bahkan hampir mendekati temuan modern matematika sebelum era
modern. Temuan ini beliau gunakan untuk memperluas bukti perhitungan theorema binomial dan
segitiga paskal yang sudah ditemukan terlebih dahulu oleh al-Kharizmi.

6. Ilmu Trigonometri

Tidak bisa disangkal lagi, ilmu tentang bangun dan sudut segitiga ini merupakan salah satu
sumbangan terbesar ilmuan Islam bagi ilmu matematika dunia. Konsep dan keunikan bangun
segitiga ini memang telah diketahui oleh bangsa Yunani kuno, namun perkembangan ilmu
trigonometri hingga bisa menjadi begitu memusingkan anak-anak sekolah saperti saat ini
merupakan murni karya para ilmuan Islam abad pertengahan. Bahkan kata sin, cos, dan tan
berasal dari bahasa Arab.
Menurut catatan sejarah, para ilmuan muslim dari Arab dan Persia mempelajari trigonometri
setelah menerjemahkan buku-buku matematika dari India. Mereka kemudian mengembangkan
lebih lanjut sebelum menyebarkan ilmu trigonometri di penjuru dunia Islam. Tokoh paling
jewara dalam hal ini masih di pegang oleh al-Khawarizmi yang menulis tabel-tabel sinus dan
tangen serta mengembangkan tabel trigonometri bangun bola. Pada abad ke-10 dalam buku Abu
al-Wafa para ilmuan Islam telah menggunakan keenam fungsi trigonometri yang dilengkapi tabel
sinus dalam selisih 0,25 derajat dan ketepatan hingga delapan angka di belakang koma. Beliau
juga mengembangkan rumus trigonometri sin 2x = 2 sin x cos x yang hingga kini masih
diajarkan oleh guru-guru matematika.

Al-Jayyani dari Andalusia menulis risalah pertama tentang trigonometri bangun bola dalam
kitabnya tentang lengkungan-lengkungan yang tidak dikenal pada bangun bola. Dalam kitab
tersebut terkandung rumus untuk segitiga bersisi kanan, hukum-hukum umum tentang sinus,
serta rumus menghitung segitiga bulat melalui segitiga yang paling berlawanan. Sementara
definisi Jayyadi mengenai rasio-rasio sebagai bilangan serta metodenya untuk memecahkan
perhitungan pada segitiga bulat yang ketiga sisinya belum diketahui tampaknya sangat
berpengaruh. Selain itu, para insinyur muslim jugalah yang pertama kali mengembangkan
metode triangulasi yang belum diketahui dunia Yunani-Romawi kuno untuk survei.

SAAT RENAISANS

ERA RENAISANS

F. MATEMATIKA RENAISANS

Perkembangan matematika hampir berhenti antara abad keempat belas dan paruh pertama
abad kelima belas. Banyak faktor-faktor sosial menyebabkan situasi ini :

a. Selama 10 tahun Awan mematikan menyerang Eropa pada pertengahan abad ke-
empat belas. Hal ini menyebabkan hampir setengah dari penduduk mati.
b. Perang antara Inggris dan Perancis (1337-1453) juga menciptakan ketidakstabilan
umum di Eropa.
c. pengaruh merugikan dari filsafat Skolastik tradisional.

Namun, perubahan secara bertahap muncul pada awal pertengahan abad ke-lima belas.
Pada tahun 1453 Konstantinopel jatuh ke Turki. peristiwa ini sangat mengilhami kelahiran
kembali minat belajar klasik di Eropa barat. Sebagian besar ikmuwan Yunani melarikan diri ke
Italia dan membawa karya-karya besar klasik dari ilmu pengetahuan Yunani. Untuk pertama
kalinya negara barat berhubungan langsung dengan ilmuwan asli Yunani. Sebelumnya di barat,
ilmu Yunani klasik dipelajari melalui terjemahan bahasa Arab yang sering mengandung banyak
salah tafsir. Seperti bidang ilmu pengetahuan lain, matematikawan sekarang mampu belajar
karya-karya studi Latin dan Yunani. Mereka menerjemahkan banyak buku teks matematika
Yunani. Buku Elemen besar Euclid bjuga diterjemahkan. Meskipun pada Renaissance awal
matematika pada dasarnya merupakan tiruan dari jaman dahulu. matematikakawan mampu
keluar dari pengetahuan Yunani. Mereka memperluas pengetahuan mereka seiring dengan
meningkatnya kebutuhan praktis untuk matematika.

A. Faktor yang mendukung perkembangan matematika

1. Ditemukannya teknologi mesin cetak baru pada pertengahan abad kelima belas.
2. Meningkatnya kegiatan ekonomi dam sosial Kegiatan juga mendorong pembelajaran
matematika
3. Negara terkaya di eropa yaitu jermandan italia berkostribusi besar
untuk perkembangan matematika dimasa Renaissance.

B. Kemajuan dalam Aritmatika.

1. Praktik penggunaan aritmetik.

Pengembangan kegiatan komersial selama periode Renaissance menciptakan peningkatan


permintaan untuk aritmatika. Berbagai usaha dagang yang terlibat dalam perdagangan lokal dan
regional juga diperlukan metode perhitungan untuk bisnis sehari-hari. Mereka membutuhkan
panduan praktis untuk pembukuan dan akuntansi. Ini adalah sebagian alasan inilah aritmatika
masuk ke dalam kehidupan masyarakat. aritmatika tidakhanya diajarkan di lingkungan
akademik.

Sebagai bisnis perbankan menjadi lebih canggih, aritmatika buku untuk bankir juga
muncul untuk pertama kalinya. Pada 1582, seorang aritmatikawan Simon Fleming Stevin, untuk
pertama kalinya menerbitkan sebuah buku yang berisi tabel suku bunga bersama dengan metode
perhitungan mereka.

2. Metode perkalian lama dan baru

Ekspansi Komersial tidak hanya mestimulus penggunaan aritmatika dalam bisnis sehari-
hari. Hal ini juga memunculkan pengembangan cara-cara perhitungan baru dan efektif. Metode
perkalian dan pembagian tidak standar seperti sekarang ini sampai abad ketujuh belas. Pada
1494, metode perkalian papan catur ditemukan . Jhalini untuk mengefesiensi angka yang banyak
dan membutuhkan runag untuk pencetakan hitumgam.
C. Kemajuan Dalam Aljabar
1. Solusi untuk persamaan pangkat tiga

Pada zaman Renaissance, tidak ada rumus umum untuk menyelesaikan persamaan
polonem. Hari ini, kita berpikir tentang semua persamaan pangkat tiga sebagai sebuah kelas
tunggal, dan solusi-solusi dapat ditemukan dengan menggunakan metode umum tunggal. Pada
waktu itu, karena koefisien negatif yang hampir tidak terpakai, ada sebagai banyak jenis pangkat
tiga sebagai kemungkinan koefisien negatif dan positif. Namun, matematikawan mampu
membuat kemajuan dalam memecahkan beberapa jenis tertentu pangkat tiga. Pembentukan
rumus umum untuk memecahkan pangkat tiga dalam beberapa tahun kemudian sebenarnya
didasarkan pada pencapaian matematikawan Renaisans.

Pada tahun 1545, sebuah metode untuk memecahkan cubics, seperti x3 +6 x = 20 telah
dikenal masyarakat. Prinsip dari metode ini adalah untuk mentransformasikan persamaan
pangkat tiga menjadi persamaan kuadrat karena rumus untuk menyelesaikan persamaan kuadrat
sudah ditemukan

2. Penggunaan simbolisme dan manfaatnya.

Pada akhir abad keenam belas, aljabar dasar menjadi suatu ilmu simbolis. Penggunaan
simbol adalah suatu perkembangan revolusioner dalam matematika. Ini adalah penggunaan
simbol yang ditetapkan perkembangan matematika modern. Penggunaan simbolisme
diperbolehkan matematikawan untuk mengklasifikasikan solusi untuk masalah.. generalisasi ini
memungkinkan orang dengan mudah menerapkan aljabar untuk masalah masing-masing.

Penggunaan simbolisme dalam aljabar juga menunjukan masalah lebih efisien dan
komplek. Pada periode Renaisans, operasi seperti plus dan minus akhirnya diambil sebagai
bentuk symbol modern.

D. Regiomontatus Seorang ahli matematika besar pada masa Renaissance

1. Regiomontatus kontribusi.

Regiomontatus (1436-1476) mungkin merupakan matematikawan yang paling hebat pada


masanya. Kontribusi nya untuk matematika di trigonometri. Pada masaRegiomontatus
trigonometri hanya dianggap cabang dari astronomi. Masalah astronomi matematika pada
dasarnya masalah trigonometri bola. Namun, karena trigonometri mulai semakin diterapkan pada
bidang lain, seperti navigasi rekayasa, survei, dan militer, hal itu tidak bisa lagi ditempatkan di
bawah domain astronomi.

Regiomontatus membantu pemisahan trigonometri dari astronomi. Melalui usahanya,


trigonometri datang untuk menjadi cabang matematika independen. Bukunya De Triangulis
adalah buku besar pertama pada trigonometri yang ditampilkan di media cetak. Buku ini dicetak
di Venice pada 1464. Dalam buku ini, dia memperkenalkan beberapa pengetahuan dasar
trigonometri yang sekarang diajarkan di kelas trigonometri dasar di sekolah tinggi dan perguruan
tinggi.

Ia menemukan untuk pertama kalinya hubungan antara sisi dan sudut segitiga. Ia
menemukan sebuah metode untuk mencari salah satu sisi segitiga ketika sisi lain dan sudut
diberikan. Dia juga menemukan prinsip bahwa tiga sisi segitiga dapat menentukan sudut, dan
bahwa tiga sudut menentukan sisinya. Selain itu, Regiomontatus menemukan konsep matematika
dari tangen. Sebelum era Regiomontatus sinusdan cosinus adalah fungsi trigonometri hanya
diketahui oleh ahli matematika. Regiomontatus menyediakan fungsi tangen untuk trigonometri,
dan untuk penggunaan praktis fungsi ini, ia juga menciptakan tabel tangen.

E. Pengaruh Matematika Dalam Bidang Seni

Matematika pasti memiliki pengaruh pada seni Renaisans. seni Renaissance berbeda dari
seni di abad pertengahan dalam banyak cara. Sebelumnya, benda-benda dalam lukisan itu datar
dan lebih simbolis dari nyata dalam penampilan. Dalam tokoh seni Yunani juga obyek yang
berbeda dengan sedikit atau tanpa tumpang tindih. Seniman selama Renaissance mencoba untuk
mereformasi gaya lama lukisan. Mereka ingin objek dalam lukisan untuk diwakili dengan
kesempurnaan dan ketepatan. Beberapa seniman matematis cenderung mulai mempelajari
geometri perspektif. Tujuan mereka adalah untuk mewakili kedalaman dalam lukisan.

Leonardo da Vinci (1452-1519) juga tampaknya telah mempelajari beberapa kurva


geometris. Mungkin dia menggunakan pengetahuan geometri dalam lukisan yang besar. Ini ini
bisa menjadi bukti penerapan matematika dalam bidang seni.

SETELAH RENAISANS

ERA REVOLUSI INDUSTRI

G. MATEMATIKA ERA REVOLUSI INDUSTRI 1


a) abad ke-17
Abad ke-17 berkembang pesat belum ada sebelumnya ide-ide matematikawan dan
ilmuwan di seluruh Eropa. Galileo,berkebangsaan Italia, mengamati bulan Jupiter dalam
orbit sekitar planet itu, dengan menggunakan teleskop dari mainan yang diimpor dari
Belanda. Tycho Brahe, berkebangsaan denmark, telah mengumpulkan dalam jumlah
besar data matematis yang menggambarkan posisi planet-planet di langit. Johannes
Kepler ( murid Tycho Brahe ), berkebangsaan Jerman, mulai meneliti data ini. John
Napier, berkebangsaan Skotlandia ingin membantu Kepler dalam perhitungan, Napier
adalah orang pertama yang menyelidiki logaritma alami. Kepler berhasil merumuskan
matematika hukum gerak planet. Geometri analitik yang dikembangkan oleh René
Descartes (1596-1650), seorang matematikawan dan filsuf Perancis, memungkinkan orbit
yang akan diplot pada grafik, dalam koordinat Cartesius.

Simon Stevin (1585) menciptakan dasar notasi desimal modern yang mampu
menggambarkan semua nomor, baik rasional atau tidak rasional. Isaac Newton, berkebangsaan
Inggris, menemukan hukum fisika menjelaskan Hukum Kepler, dan membawa bersama-sama
konsep sekarang dikenal sebagai kalkulus infinitesimal. Mandiri, Gottfried Wilhelm Leibniz, di
Jerman, mengembangkan kalkulus dan banyak dari notasi kalkulus masih digunakan sampai
sekarang.

Selain penerapan matematika untuk studi antariksa, matematika mulai memperluas ke


daerah baru, dengan korespondensi Pierre de Fermat dan Blaise Pascal. Pascal dan Fermat
menetapkan dasar bagi penyelidikan teori probabilitas dan aturan yang sesuai kombinatorik
dalam diskusi mereka pada permainan perjudian.

b) Abad ke-18

Ahli matematika yang paling berpengaruh pada abad ke-18 adalah Leonhard Euler.
Kontribusinya berupa pendirian studi tentang teori graph dengan Tujuh tangga dari masalah
Königsberg untuk standardisasi banyak istilah matematika modern dan notasi. Misalnya, ia
menamakan akar kuadrat dari 1 minus dengan symbol i, , dan ia mempopulerkan penggunaan π
huruf Yunani sebagai rasio keliling lingkaran terhadap diameternya. Dia membuat banyak
kontribusi untuk mempelajari topologi, teori graph, kalkulus, kombinatorik, dan analisis
kompleks.

matematikawan Eropa penting dari abad ke-18 lainya adalah Joseph Louis Lagrange,
karya besarnya dalam teori bilangan, aljabar, kalkulus diferensial dan kalkulus variasi, dan
Laplace pada masa Napoleon menghasilkan karya penting pada dasar-dasar mekanika langit dan
statistik.

c) Abad Ke-19
melihat awal banyak aljabar abstrak. Hermann Grassmann di Jerman memberikan versi
pertama ruang vector. William Rowan Hamilton di Irlandia dikembangkan aljabar
noncommutative. Ahli matematika Inggris George Boole merancang aljabar yang sekarang
disebut aljabar Boolean. Aljabar Boolean adalah titik awal dari logika matematika dan memiliki
aplikasi penting dalam ilmu komputer.

Augustin Louis Cauchy-Bernhard Riemann, dan Karl Weierstrass dirumuskan kalkulus


dengan cara yang lebih ketat.Juga, untuk pertama kalinya, batas matematika dieksplorasi.

Niels Henrik Abel, berkebangsaan Norwegia, dan Évariste Galois, berkebangsaan


Prancis, membuktikan bahwa tidak ada metode aljabar umum untuk memecahkan persamaan
polinomial derajat lebih besar dari empat (Abel-Ruffini teorema).

investigasi Abel dan Galois ke dalam solusi dari persamaan bpolinomial meletakkan
dasar bagi perkembangan lebih lanjut dari teori grup, dan terkait aljabar abstrak simetri.

Pada abad kemudian ke-19, Georg Cantor mendirikan dasar pertama dari teori himpunan,
yang memungkinkan gagasan tak terhingga dan telah menjadi bahasa umum hampir semua
matematika.

MATEMATIKA MODERN

H. MATEMATIKA KEKINIAN ATAU MODERN

d) Abad ke-20

Dalam pidato 1900 ke Kongres Internasional Matematikawan, David Hilbert


menetapkan daftar 23 masalah yang belum terpecahkan dalam matematika. Masalah-masalah ini,
yang mencakup banyak bidang matematika, membentuk fokus utama bagi banyak matematika
abad ke-20. Hari ini, 10 telah diselesaikan, 7 sebagian dipecahkan, dan 2 masih terbuka. 4 tersisa
terlalu longgar diformulasikan untuk dinyatakan sebagai dipecahkan atau tidak.

Dugaan sejarah terkenal akhirnya terbukti. Pada tahun 1976, Wolfgang Haken dan
Kenneth Appel menggunakan komputer untuk membuktikan teorema empat warna. Andrew
Wiles, menmbangun karya orang lain, membuktikan Teorema Terakhir Fermat pada tahun 1995.
Paul Cohen dan Kurt Gödel membuktikan bahwa hipotesis kontinum adalah independen dari
(tidak dapat dibuktikan maupun dibantah dari) standar aksioma teori himpunan. Pada tahun 1998
Thomas Callister Hales membuktikan dugaan Kepler.
Geometri diferensial muncul ketika Einstein menggunakannya dalam teori relativitas
umum. Seluruh bidang baru matematika seperti logika matematika, topologi, dan teori
permainan John von Neumann mengubah jenis persamaan yang dapat dijawab oleh metode
matematis. Semua jenis struktur telah dicabut dengan menggunakan aksioma dan diberi nama
seperti ruang metrik, ruang topologi dll Sebagai matematikawan lakukan, konsep struktur abstrak
itu sendiri dicabut dan menyebabkan teori kategori. Serre Grothendieck dan menampilkannya
kembali geometri aljabar menggunakan teori berkas. Mekanika kuantum menyebabkan
perkembangan analisis fungsional. daerah baru lainnya termasuk, teori distribusi Laurent
Schwarz's, teori titik tetap, teori singularitas dan teori bencana René Thom, teori model, dan
fraktal Mandelbrot. Lie teori dengan kelompok Lie dan aljabar Lie menjadi salah satu bidang
utama studi.

Pembangunan dan perbaikan computer berlanjut, pada awalnya mesin analog mekanik
dan mesin elektronik kemudian digital, industri diperbolehkan dalam jumlah yang lebih besar
dan lebih besar data untuk memfasilitasi produksi massal dan distribusi dan komunikasi, dan
daerah baru matematika dikembangkan untuk menangani hal ini : teori komputabilitas Alan
Turing, kompleksitas teori; teori informasi Claude Shannon, pengolahan sinyal, analisis data,
optimalisasi dan area lain dari riset operasi. Pada abad sebelumnya banyak fokus pada kalkulus
matematik dan fungsi kontinu, tetapi munculnya jaringan komputasi dan komunikasi
menyebabkan peningkatan penting dari konsep diskrit dan perluasan kombinatorik termasuk
teori graph. Kecepatan dan kemampuan pengolahan data komputer juga memungkinkan
penanganan masalah matematika yang terlalu memakan waktu, yang mengarah ke bidang-bidang
seperti analisis numerik dan komputasi simbolik. Beberapa metode yang paling penting dan
algoritma ditemukan pada abad ke-20 adalah: algoritma simplex, Fast Fourier Transform dan
filter Kalman.

Pada saat yang sama, pengetahuan mendalam dibuat tentang batasan ke matematika. Pada
tahun 1929 dan tahun 1930, telah terbukti kebenaran atau kesalahan dari semua pernyataan
dirumuskan tentang bilangan asli ditambah satu penambahan dan perkalian, adalah decidable,
yaitu dapat ditentukan oleh beberapa algoritma. Pada tahun 1931, Kurt Gödel menemukan bahwa
ini tidak terjadi untuk bilangan asli ditambah baik penjumlahan dan perkalian, sistem ini, yang
dikenal sebagai aritmatika Peano, berada di incompletable sebenarnya. (Aritmatika Peano adalah
cukup baik untuk teori bilangan, termasuk gagasan tentang bilangan prima). Akibat dari dua
Gödel's teorema ketidaklengkapan adalah bahwa dalam setiap sistem matematika yang
mencakup aritmetika Peano (termasuk semua analisis dan geometri), pembuktiannya terlalu
dipaksakan yakni ada pernyataan yang benar yang tidak bisa dibuktikan dalam sistem. Oleh
karena itu matematika tidak dapat direduksi menjadi logika matematika, dan mimpi David
Hilbert untuk membuat semua matematika lengkap dan konsisten perlu ditata ulang.

Salah satu tokoh fenimenal dalam matematika abad ke-20 Srinivasa Aiyangar
Ramanujan (1887-1920), seorang otodidak India yang membuktikan lebih dari 3000 teorema,
termasuk sifat-sifat angka yang sangat komposit, fungsi partisi dan asymptotics, dan fungsi theta
mengejek. Dia juga membuat investigasi besar di bidang fungsi gamma, bentuk modular, seri
berbeda, seri hipergeometrik dan teori bilangan prima.

Paul Erdos menerbitkan lebih banyak kertas daripada matematikawan lain dalam sejarah,
bekerja dengan ratusan kolaborator. Matematikawan Kevin Bacon Game persamaan permainan,
yang mengarah ke nomor Erdos dari ahli matematika. Ini menjelaskan "jarak kolaboratif" antara
seseorang dan Paul Erdos, yang diukur dengan kepengarangan bersama kertas matematika.

e) Abad ke-21

Pada tahun 2000, Institut Matematika Clay mengumumkan tujuh masalah hadiah
milenium, dan pada tahun 2003 konjektur Poincaré diselesaikan oleh Grigori Perelman (yang
menolak untuk menerima penghargaan).

I. PENUTUP.

Apa yang saya sampaikan diatas adalah hasil kajian saya dari beberapa website yang saya
cek. Jika materi sangat persis di website, mohon dimaafkan. Hal ini tidak lain dan tidak
bukan untuk efisiensi waktu. Mohon maaf bila ada perkataan yang salah. Saya ucapkan
terima kasih sudah mau membaca.
DAFTAR PUSTAKA

https://alfanfauzi13.wordpress.com/2013/12/01/sejarah-matematika-yunani-kuno-thales-
sampai-euclidperkembangan-geometri/

atheduc2398.blogspot.com/2018/01/sejarah-matematika-di-babilonia-dan.html

http://alfirisqotur.blogspot.com/2015/10/sejarah-matematika-hindu-india-dan.html

http://mathkumathem.blogspot.com/2011/10/perkembangan-matematika-dari-masa-ke.html

Anda mungkin juga menyukai