Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH

Oleh:

KELOMPOK 8

1. Ilham Hidayat 105821112819

2. Nawan Kurniawan 105821111719

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena kami masih di berikan waktu untuk
menyusun dan menyelesaikan laporan ini. Dan kami juga berterima kasih kepada Dosen
Pembimbing dimana dengan disusunnya makalah ini akan membuat kami lebih mengetahui
bagaimana yang dimaksudkan dalam Makalah ini.

Adapun judul yang kami bahas dalam makalah ini ialah “KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH” dan
kami penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka apa bila
terdapat kesalahan ataupun kekurangan dalam penulisan makalah ini, dengan senang hati kami
mengharap kritik dan saran dari pembaca untuk memperbaiki dan menyempurnakan makalah
ini, terima kasih.

Gowa, 14 Januari 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ....................................................................................... i

Kata Pengantar.......................................................................................... ii

Daftar Isi................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.............................................................................. 1

2. Rumusan Masalah.......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

3. Memahami Kepribadian Muhammadiyah .................................... 3

4. Sifat Kepribadian Muhammadiyah ............................................... 4

5. Ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan Kepribadian

Muhammadiyah................................................................................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................... 9

B. Saran.............................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tonggak berdirinya Muhammadiyah awalnya dimulai dari pembacaan kritis terhadap realitas di
sekitar. Banyaknya ketidakadilan dan kebodohan serta pudarnya pemahaman terhadap Islam
menggugah KH. Ahmad Dahlan untuk mengupayakan purifikasi dalam mempertahankan
ortodoksi ajaran Islam dan berorientasi pada gerakan moral, dakwah, dan social. Hal ini
ditunjukkan misi “amar ma’ruf nahi munkar” dan selalu berlandaskan pada Al-Qur’an dan As-
Sunnah.

Di wilayah sosial, Muhammadiyah telah banyak berperan dalam kesejahteraan dan


pengentasan kemiskinan. Terbukti dengan didirikannya Rumah Sakit, sedangkan dalam konteks
pembangunan pendidikan bangsa, Muhammadiyah mampu menunjukkan komitmennya sejak
awal melalui pendidikan. Gerakan pendidikan yang dilakukan Muhammadiyah ialah wujud
komitmen Muhammadiyah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan
pencerahan mental kepada bangsa Indonesia.

Secara leksikal, ‘kepribadian’ berasal dari kata ‘pribadi’ yang berarti manusia sebagai
perseorangan. ‘Kepribadian’ (dengan imbuhan ke-an) berarti sifat hakiki yang tercermin pada
sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dengan orang lain atau bangsa
lain.

Dengan demikian, yang dimaksud dengan Kepribadian Muhammadiyah adalah rumusan yang
menggambarkan hakikat Muhammadiyah, serta apa yang menjadi dasar dan pedoman amal
usaha dan perjuangannya, serta sifat-sifat yang dimilikinya.
B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu:

1. Apa Kepribadian Muhammadiyah itu?

2. Sifat Kepribadian Muhammadiyah ?

3. Ayat yang berkaitan dengan Kerpibadian Muhammadiyah ?

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH

Term “Kepribadian Muhammadiyah” ini timbul pada waktu persyarikatan Muhammadiyah


dipimpin oleh Kolonoel M. Yunus Anis pada Periode 1959-1962. Namun, sejak semula term ini
bersala dari uraian KH. Faqih Usman, sewaktu memberikan uraian dalam suatu latihan yang
diadakan Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Pada sat itu lamarhum KH. Faqih
Usman menjelaskan bahasa yang ebrjudul “Apa Sih Muhammadiyah itu?”. Kemudian oleh
pimpinan PUsat (PP) dimusyawarahkan bersama-sama. Pimpinan Muhammadiyah Wilayah
(PMW) jawa timur (M. Saleh Ibrahim). Kemudian turut membahasa pula kasman singodimejo
di samping pembawa prakarsa sendiri KH. Faqih Usman.

Dengan demikian, rumusan “Kepribadian Muhammadiyah” ini secara yuridis telah disahkan
pada muktamar tersebut.

1. Apakah Kepribadian Muhammadiyah Itu ?

Pengertian kepribadian itu sendiri menurut ilmu jiwa umum di maksudkan sebagai nilai-nilai
karakteristik, watak, sikap dan sifat serta keyakinan dan cita-cita hidup dari seorang atau suatu
persyarikatan. Jadi, dengan kepribadian Muhammadiyah itu, kita dapat mengenal nilai
karakteristik Muhammadiyah, watak dan sikap muhammadiyah, sifat-sifat muhammadiyah,
keyakinan dan cita-cita muhammadiyah. Secara ilustratif,

2. Dasar Dan Amal Usaha Muhammadiyah

Dalam perjuangan melaksanakan usaha menuju tujuan terwujudnya masyarakat islam


yang sebenar-benarnya, dimana kesejahteraan dan kebaikan serta kebahagiaan luas-merata,
Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya pada prinsip-prinsip yang
tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar yaitu :

1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat ke pada Allah.
2. Hidup manusia bermasyarakat.

3. Memathui ajaran-ajaran agama islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-
satunya landasarn kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia akhir.

4. Menegakkan dan menujung tinggi agama islam dalam masyarakat adalah kewajiban
seabgai ibadah kepada Allah dan ihsan kepada kemanusiaan.

5. Ittiba’ pada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.

6. Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban organisasi

Memahami kepribadian muhammadiyah berarti memahami varian-varian esensial dari


persyarikatan Muhammadiyah. Artinya, dengan memahami kepribadian Muhammadiyah, kita
sebenarnya telah memahami persyarikatan Muhammadiyah secara holistic pada konteks ini
ketika memahami kepribadian muhammadiyah, maka :

1. Ia telah memahami apa sebenarnya Muhammadiyah. Di sinilah urgensi kepribadian


Muhammadiyah, agar seluruh warga Muhammadiyah memahami Muhammadiyah dengan
sebenar-benarnya.

2. Karena Muhammadiyah secara organisasi, sebagai suatu peryarikatan yang beraqidah


Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan as-Sunnah, maka perlu pula dipahami, Islam yang
bagaiamanakah yang hendak ditegakkan dan dijunjung tinggi.

3. Kemudian dengan sifat-sifat dan cara-cara yang kita contoh atau kita ambil dari
bagaimana sejarah dakwah Rasulullah yang mula-mula dilaksanakan, itu pulalah yang kita
jadikan sifat gerak dakwah Muhammadiyah, dengan kita sesuaikan pada keadaan dan
kenyataan yang kita ahadapiaa.

B. SIFAT KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH

Memilik beberapa hal atau aspek yang ada korelasinya dengan sifat dasar kepribadian
merupakan suatu hal yang lazim. Beberapa aspek tersebut. Sifat-sifat muhammadiyah antara
lain :
1. Beramal dan berjuan untuk perdamaian dan kesejahteraan

Dengan sifat ini, Muhammadiyah tidak boleh mencela dan mendengki golongan lain.
Sebaliknya, muhammadiyah harus tabah menghadapi celaan dan kedengkian golongan lain
tanpa mengabaikan hak untuk membela diri kalau perlu, dan itu pun harus dilakukan secara
baik tanpa di pengarhui perasaan aneh.

Peradaban kedamaian dan kesejahteraan harus berdasarkan pada iman dan amal salih,
tauhid yang bersih dan ibadah yang benar. Kalau umat yang lain mampu mencapai kejayaan
peradaban materinya, islam tidak boleh silau dengan itu dan harus membantu peradaban yang
lebih tinggi dan melintasi zaman dan tempat.

2. Memperbanyak Kawan Dan Mengamalkan Ukhuwah Islamiyah

Setiap warga muhammadiyah, siapa pun orangnya, termasuk para pemimpin dan dainya,
harus memegang teguh sifat ini untuk memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah
islamiyah, inilah pada umumnya ceramah atau kegiatan dakwah lainnya yang dilancarkan oleh
dai-dai muhammadiyah dengan gaya sejuk penuh senyum, bukan dakwah yang agitatif
menebar kebencian ke sana kemari.

3. Lapang Dada, Luas Pandang Dan Memegang Teguh Ajaran Islam

Lapang dada atau toleransi adalah satu keharusan bagi siapapun yang hidup dalam
masyarakat, apalagi hidup dalam masyarakat yang majemuk seperti masyarakat Indonesia.
Tanpa sikap lapang dada, kehidupan akan goncang, dan prinsip Mmeperbanyak kawan tentu
berubah menjadi Memperbanyak musuh. Namun, betapapun dalam berlapang dada, kita tidak
boleh kehilangan identitas seabgai warga Muhammadiyah yang harus tetap meemgang teuh
ajaran Islam. Dengan demikian, sikap kita bebeas, tetapi tetap terkendali.

Pribadi peradaban yang ketiga adalah memiliki kelapangan dada. Ini adalah tingkatan
ukhuwah paling dasar, yang akan mengangarkan kepada tingkatan tertinggi yaitu itsar
(memeingkan kepentingan orang lain, melebihi dari kepentingan diri sendiri).

4. Bersifat Keagamaan dan Kemasyarakatan


Sifat kegamaan dan kemasyarakatan sudah merupakan sifat Muhammadiyah sejak lahir.
Sifat ini tidak mungkin terlepas dari jiwa dan raga Muhammadiyah. Mengapa? Muhammadiyah
sejak lahir mengemban misi agama, sedang agama di turunkan oleh Allah melalui paa nabi-Nya
juga untuk masyarakat, yakni untuk memperbaiki masyarakat. Masyarakat adalah lahan bagi
segala aktivitas perjuangan Muhamadiyah.

5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang falsafah

Muhamadiyah sebagai satu organisasi mempunyai sejumlah anggota. Anggotanya


adalah warga dari suatu Negara hukum. Hukum Negara mempunyai kekuatan mengikat bagi
senepa warga negaranya. Ini adalah kenyataan, jadi Muhammadiyah mengindahkan semua itu.

6. Amar Maruf Nahi Munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik.

Pribadi peradaban yang ke enam adalah selalu beramar ma’ruf nahi munkar dalam setiap
aspek hidupan. Bahwkan juga mampu menjadi teladan (uswah hasanah) bagi semua
masyarakat. Salah satu kewajiban tiap muslim ialah beramar ma’ruf dan bernahi munkar, yakni
menyuruh berbuat baik dan mencegah kemunkaran. Yang di maksud kemunkaran ilah semua
kejahatan yang merusak dan menjijikkan dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya amar
ma’ruf dan nahi munkar, tidak aka nada kebikan yang dapat di tegakkan, dan tidak aka nada
kejatahan yang dapat diberantas.

7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud islah dan perkembangan sesuai
dengan ajaran islam

Kapan pun dan dimana pun, pribadi peradaban utama Muhammadiyah memang harus
selalu aktif dalam perkembangan masyarakat. Sebab tanpa begitu, Muhammadiyah akan
kehilangan peran dan akan ketinggalan oleh sejarah. Tetapi keaktifan muhammadiyah dalam
perkembangan masyarakat tidak berarti sekedar ikut arus perkembangan masyarakat.

8. Kerjasama dengan golongan lain mana pun, dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan
ajaran islam serta membel kepentingannya.
Menyiarkan islam, mengamalkan dan membela kepentingan Islam bukan hanya tugas
Muhammadiyah, tetapi juga tugas semua umat Islam, karena itu, Muhammadiyah perlu
menjalin kerjasama dengan semua golongan umat Islam. Tanpa kerjasama, tidak muham kita
melaksanakan tugas yang berat ini.

9. Membantu pemerintah serta kerjasama dengan golongan lain dalam memelihara Negara
dan membangnunnya unutk mencapai masyarakat yang adil dan makmur yang di ridhai

10. Bersifat adil serta korektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana

Pribadi utama adalah pribadi yang mampu berbuat adil. Adil adalah mampu meletakkan
sesuatu pada tempat dan waktunya. Allah SWT. Sangat banyak memberikan perintah untuk
sellau berbuat adil, bahkan dalam berbagai kata dan bentuk kalimatnya dalam sega aspek
hidupan.

D. AYAT YANG BERKAITA TENTANG KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH

Apakah muhammadiyah itu?

Muhammadiyah merupakan gerakan islam, maksud geraknya adalah dakwah amar


makruf nahi munkar. Sebuah gerakan yang menalankan tugas amar amakruf nahi munkar,
organisasi massa dan kemasyarakatan, bukan organisasi politik, sehingga dalam amalnya
Muhammadiyah tidak akan terkait dengan politik praktis.

Tujuan utama gerakan Muhammadiyah pada masyarakat adalah pola yang bersifat
perbaikan, bimbingan dan peringatan. Masyarakat ini meliptu state, partai politik dan civil
society. Artinya, dakwah kepada masyarakat bersifat perbaikan: memperbaiki segala sesuatu
yang kurang tepat, aqidah atau ibadahnya yang bersifat taqlid.
Dari deskripsi tersebut, jelas bahwa persyarikatan Muhammadiyah sangat ketat dalam
mengamlkan dan mengejawantahkan nilai-nilai normative islam yang terkandung dalam al-
Qur’an dan al hadist. Oleh sebab itu, peryarikatan muhammadiyah mempunyai dasar dan amal
usaha, antara lain :

a. Hidup manusia harus berdasarkan tauhid (mengesakan) Allah, ber-Tuhan beribadah serta
tunduk dan taat hanya kepada Allah.

b. Hidup manusia itu bermasyarakat.

c. Hanya hukum Allah sebenar-sebenarnya dapat dijadikan sendi untuk membentuk pribadi
yang utama dan mengatur ketertiban hidup.

Ayat yang berhubungan dengan kepribadian Muhammadiyah:

‫َبْلَد ٌة َطِّيَبٌة َو َر ٌّب َغ ُفوٌر‬

“Sebuah negeri yang indah, bersih, suci dan makmur di bawah perlindungan Rabb Yang Maha
Pengampun.” (Saba’ : 15)

Untuk mencapai tujuan itulah Muhammadiyah didirikan dengan bersendikan dua pilar gerakan
utama; amar ma’ruf dan nahi munkar,berdasarkan :

‫َو ْلَتُك ْن ِم ْنُك ْم ُأَّم ٌة َيْدُع وَن ِإَلى اْلَخْيِر َو َيْأُم ُروَن ِباْلَم ْعُروِف َو َيْنَهْو َن َع ِن اْلُم ْنَك ِر َو ُأوَلِئَك ُهُم اْلُم ْفِلُحوَن‬

“Adakanlah dari kamu sekalian, golongan yang mengajak kepada keIslaman, menyuruh kepada
kebaikan dan mencegah daripada keburukan. Mereka itulah golongan yang beruntung
berbahagia.” (Alu Imran : 104).

Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju terwujudnya masyarakat Islam yang


sebenar-benarnya, Muhammadiyah merumuskan prinsip-prinsip dasar segala gerak dan amal
usaha yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar.

‫َأَتْأُم ُروَن الَّناَس ِباْلِبِّر َو َتْنَس ْو َن َأْنُفَس ُك ْم َو َأْنُتْم َتْتُلوَن اْلِكَتاَب َأَفاَل َتْع ِقُلون‬
“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri
(kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu
berpikir? (Al-Baqarah : 44)

Demikian pula ancaman Allah s.w.t. kepada kita, orang-orang beriman :

‫ َك ُبَر َم ْقًتا ِع ْند ِهَّللا َأْن َتُقوُلوا َم ا اَل َتْفَع ُلوَن‬. ‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن َآَم ُنوا ِلَم َتُقوُلوَن َم ا اَل َتْفَع ُلوَن‬

Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu
kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak
kamu kerjakan. (Al-Shaff :2-3)

Kedua ayat tersebut mengajarkan kita untuk membangun pondasi kepribadian yang kokoh
sebelum menyuruh orang lain melakukannya. Inilah kata kunci utama dalam merekonstruksi
konsep diri bangunan kepribadian kita.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Muhammadiyah hadir dengan kepribadiannya yaitu gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi
munkar, dan gerakan tajdid. Inilah yang menjadi kepribadian Muhammadiyah.

Dengan melaksanakan Dakwah Islam dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar dengan caranya masing-
masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, yaitu:

“Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.


Bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan tunggalnya, harus
berpedoman: “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di
segenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhai
Allah”

B. SARAN

Setelah membaca makalah karya tulis ilmiah ini diharapkan para pembaca agar dapat
memahami bagaimana Kepribadian Muhammadiyah itu. Selain itu diharapkan pembaca dapat
menerapkan ilmu yang didapat dalam makalah ini dalam penulisan karya ilmiah ataupun
sejenisny

DAFTAR PUSTAKA

Haedar Nashir, dkk. 2009. Manhaj Gerakan Muhammadiyah. Yogyakarta, Suara


Muhammadiyah.

Khozin dan Imam Syaukani (edi). 2000. Pembaharuan Islam: Konsep, Pemikiran dan Gerakan.
UMM-Press.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah 1989. Kepribadian, Keyakinan, dan Cita-cita Hidup, Khittah
Perjuangan Muhammadiyah, PP Muhammadiyah, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai