Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“MATAN KEYAKINAN DAN CITA - CITA HIDUP MUHAMMADIYAH”

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Tugas Mata Kuliah Kemuhammadiyahan

yang Diampu Oleh Muntohar, M.Pd.I

Disusun Oleh :

1. Ilham Kurnia (2111010026)

2. Abdan Afgani (2111010022)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan begitu banyak
nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitu banyak nikmat yang telah
didapatkan dari Allah SWT. Selain itu, kami juga merasa sangat bersyukur karena telah
mendapatkan hidayah-Nya baik kesehatan maupun pikiran.

Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan makalah
sebagai tugas mata kuliah Kemuhammadiyahan dengan topik Matan Keyakinan dan Cita - Cita
Hidup Muhammadiyah. Kami sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Muntohar, M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah Kemuhammadiyahan serta semua pihak
yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih begitu banyak kekurangan dan kesalahan baik isinya
maupun struktur penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharap kritik dan saran positif
untuk perbaikan di kemudian hari. Demikian, semoga makalah ini memberikan manfaat
umumnya pada para pembaca.

Purwokerto, 6 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
Latar Belakang.............................................................................................................................1
Rumusan Masalah........................................................................................................................2
Tujuan Penulisan..........................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
CITA - CITA MUHAMMADIYAH............................................................................................3
ISLAM DALAM KEYAKINAN MUHAMMADIYAH............................................................4
PEMIKIRAN DAN GERAKAN MUHAMMADIYAH DALAM BIDANG AKIDAH,
IBADAH, AKHLAK, DAN MUAMALAH DUNIAWIYAH....................................................6
BAB 3............................................................................................................................................14
PENUTUP.....................................................................................................................................14
KESIMPULAN..........................................................................................................................14
SARAN......................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matan “Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah” diputuskan oleh Tanwir
Muhammadiyah tahun 1969 di Ponorogo, dalam rangka melaksanakan amanat
Muktamar Muhammadiyah ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta. Kemudian oleh
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Matan ini diubah dan disempurnakan, khususnya
pada peristilahannya berdasarka namanat dan kuasa Tanwir Muhammadiyah
tahun 1970.

Muktamar Muhammadiyah ke-37 tahun 1968 berlangsung di Yogyakarta dengan


bertemakan “Tajdid Muhammadiyah”, atau Pembaharuan Muhammadiyah.
Adapun yang dimaksud dengan Tajdid Muhammadiyah adalah mengadakan
pembaharuan dalam berbagai bidang, meliputi Ideologi (Keyakinan dan Cita-cita
Hidup), Khittah Perjuangan, Gerak dan Amal Usaha, Organisasi, Sasaran.

Pada akhir periode “Nasakom” atau periode “Demokrasi Terpimpin” (5 Juli 1959
– 11 Maret 1966) bangsa Indonesia pada umumnya, termasuk juga Persyarikatan
Muhammadiyah menghadapi persoalan politik yang sangat dilematik. Pada
periode rezim ini kehidupan politik Negara ditandai dengan menyoloknya
dominasi PKI dalam seluruh aspek kehidupan bernegara. Kesempatan yang sangat
bagus ini oleh PKI tidak disia-siakan guna menghantam lawan-lawan ideologinya.

Menghadapi pilihan masuk atau tidak masuk dalam lembaga situasi seperti ini,
bagi Muhammadiyah benar-benar dirasakan sebagai suatu persoalan yang sangat
dilematis. Kalau Muhammadiyah memilih opsi pertama, yaitu masuk ke dalam
Front Nasional, Muhammadiyah akan selamat dari berbagai macam rongrongan
dan fitnah, namun jelas sekali bahwa Front Nasional adalah merupakan lembaga
politik, suatu lembaga yang teori perjuangannya bertolak belakang dengan
“Kepribadian Muhammadiyah”, bertolak belakang dengan sibghah nya sebagai

1
“Gerakan Dakwah Islam, Amar Ma’ruf Nahi Munkar”. Sebaliknya kalau
Muhammadiyah memilih opsi yang kedua pasti akan dikategorikan ke dalam
kelompok Kontra Revolusi, suatu kekuatan yang akan di ganyang, dilindas dan
dihancurkan oleh barisan Progresif Revolusioner, dan akan digulung sampai ke
akar-akarnya oleh roda-roda revolusi.

Menghadapi dua pilihan yang sama-sama pahitnya seperti di atas,


Muhammadiyah dalam mengambil keputusannya mempertimbangkan hal-hal
salah satu nya adalah Surat an- Nahl-16:106 yang artinya:

“Barang siapa yang kafir kepada Allah sesudah ia beriman (dia akan mendapatkan
murka dari Allah), kecuali orang yang dipaksa kufur, padahal hatinya tetap
tenang/konsisten dalam keimananya (dia tidak berdosa atas keterpaksaan nya itu).
Akan tetapi orang yang lapang dadanya (tidak sangat terpaksa) untuk kekafiran,
maka kemurkaan Allah akan menimpanya dan baginya adzab yang besar”.[1]

B. Rumusan Masalah
1. Apa cita - cita Muhammadiyah ?

2. Bagaimana Islam dalam keyakinan Muhammadiyah ?

3. Bagaimana pemikiran dan gerakan Muhammadiyah dalam bidang


Akidah, Ibadah, Akhlak, dan Muamalah Dumiawiyah ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cita - cita
Muhammadiyah.

2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Islam dalam


keyakinan Muhammadiyah.

3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pemikiran dan


gerakan Muhammadiyah dalam bidang Akidah, Ibadah, Akhlak,
dan Muamalah Duniawiyah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. CITA - CITA MUHAMMADIYAH


Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah pada dasarnya
merupakan rumusan ideologi Muhammadiyah yang menggambarkan hakekat
Muhammadiyah, faham agama menurut Muhammadiyah dan misi
Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Muhammadiyah
adalah Gerakan berasas Islam, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, untuk melaksanakan fungsi dan misi
manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi. Muhammadiyah dalam
mengamalkan Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah rasul. Muhammadiyah
bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang :

1. Aqidah

Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari
gejala-gejala kemusyrikan, bid’ah dan churafat, tanpa mengabaikan prinsip
toleransi menurut ajaran Islam.

2. Akhlak

Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan


berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, tidak bersendi
kepada nilai-nilai ciptaan manusia.

3. Ibadah

Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah


SAW tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.

3
4. Muamalah Duniawiyah

Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya Mu’amalah Duniawiyah


(pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran
Agama serta menjadi semua kegiatan dalam ini sebagai ibadah kepada Allah
SWT.

Rumusan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah terdiri dari


lima angka. Lima angka tersebut dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu :

Kelompok Kesatu : Mengandung pokok-pokok persoalan yang bersifat ideologis,


ialah angka 1 dan 2 yang berbunyi:

1) Muhamadiyah adalah gerakan berasas Islam, bercita-cita dan bekerja untuk


terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, untuk melaksanakan
fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah dimuka bumi.

2) Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang


diwahyukan kepada para Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa
dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammadiyah SAW sebagai
hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa dan menjamin
kesejahteraan hidup materil dan spiritual duniawi dan ukhrawi.

Kelompok kedua : Mengandung persoalan mengenai Islam agama menurut


Muhammadiyah ialah angka 3 dan 4 yang berbunyi :

3) Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan :

a. Al-Qur’an : Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW.

b. Sunnah Rasul: Penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur’an yang


diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. Dengan menggunakan akal pikiran
sesuai dengan jiwa ajaran Islam.

4) Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang


meliputi bidang-bidang aqidah, akhlak, ibadah, dan muamalat duniawiyah.

4
B. ISLAM DALAM KEYAKINAN MUHAMMADIYAH

C. PPP

BAB 3

PENUTUP
KESIMPULAN
1. Lingkungan keluarga merupakan media utama yang secara
langsung berpengaruh terhadap perilaku dan perkembangan anak
didik. Keluarga adalah wadah yang pertama dan utama dalam
perlaksanaan pendidikan agama Islam.
2. Universitas atau sekolah adalah lanjutan dar pendidikan yang
mendidik lebih fokus teratur dan terarah.
3. Pendidikan masyarakat merupakan pendidikan anak yang ketiga
setelah sekolah. Peran yang dilakukan masyarakat
adalahbagaimana masyarakat bisa memberikan dan menciptakan
suasana yang kondusif bagi anak, remaja dan pemuda untuk
tumbuh secara baik.

SARAN
Saran dari dibuatnya makalah ini bagi yang membaca agar bias mengambil
hikmah dari sebuah cerita awal kelahiran Islam di Indonesia,terutama pada
organisasi islam seperti Muhammadiyah, Persatuan Islam, NU dan Masumi yang
bertujuan untuk melancrkan kemurnian akidah islam. Kita berharap umat islam
untuk bias kreatif dan dinamis dalam menghadadi hidup serta menciptakan
perubahan-perubahan dibawah tuntunan ajaran-ajaran Al-Qur’an.

5
DAFTAR PUSTAKA

4. Tokoh-Tokoh Pembaharuan Dunia Islam Masa Modern »


Synaoo.com

5. https://subair3.wordpress.com/2020/09/30/pemurnian-dan-
pembaruan-di-dunia-muslim/

6. https://www.academia.edu/29256398/
Pemurnian_dan_pembaharuan_di_dunia_muslim

7. http://jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id/index.php/tarbiyah/article/view/
213

8. https://www.zenius.net/blog/sejarah-peradaban-islam-di-dunia-
kemajuan

9. Dr. H. Haedar Nashir,M. Si. 2018. kuliah kemuhammadiyahan1.


Yogyakarta:Penerbit Suara Muhammadiyah.

10. W. Montgomery Watt. 1990. THEMAJESTY THAT WAS ISLAM.


Yogyakarta:PT. Tiara Wacana Yogya.

11. Husayn Ahmad Amin. 1999. Serratus tokoh dalam sejarah islam.
Bandung:PT. REMAJA ROSDA KARYA.

6
12. Drs. H. Musthafa Kamal Pasha, B.Ed. Drs. H. Ahmad Adaby
Darban, SU. 2009. MUHAMMADIYAH sebagai Gerakan islam.
Yogyakarta:penerbit Surya Mediatama.

Anda mungkin juga menyukai