Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH AIK 3

MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP


MUHAMMADIYAH

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3 MUBTADIIN B

TITIK SETIOWATI 201710070311123

DINDA AYU DWI PUSPANINGRUM 201710070311131

LILIS SETIORINI 201710070311133

NI’MATUL AZIZAH RAMADLANI 201710070311141

JULIANA VINALIA 201710070311149

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
OKTOBER 2019

i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini. Tidak lupa
shalawat serta salam selalu kita curahkan kepada junjungan Nabi
besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya di jalan yang benar.
Makalah ini kami susun berdasarkan tugas dari mata kuliah aik 3. Makalah
ini membahas tentang matan keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah Kami
ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu dalam
penyusunan makalah ini, yaitu:
1. Ibu Nur Afifah Khurin Maknin, S.Pd.I, M.Kes selaku dosen mata kuliah
AIK 3,
2. Orang tua yang kami hormati,
3. Serta teman-teman yang turut membantu menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
khususnya para mahasiswa.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Malang, 12 Oktober 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1

1.2 Rumusan masalah..................................................................................1

1.3 Tujuan.....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

2.1 Sejarah dan Rumusan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup


Muhammadiyah.....................................................................................2

2.2 Sistematika Rumusan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup


Muhammadiyah.....................................................................................3

2.2.1 Sistematika....................................................................................3

2.2.2 Pedoman Memahami MKCH......................................................4

2.3 Hakikat Muhammadiyah......................................................................6

BAB III PENUTUP................................................................................................8

3.1 Kesimpulan.............................................................................................8

3.2 Saran.......................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap yang hidup pasti memiliki sebuah cita-cita, bahkan kita hidup ini
harus memiliki sebuah cita-cita, dengan cita-cita kita hidup, dengan cita-cita pula
kita berambisi. Tetapi cita-cita tanpa sebuah keyakinan adalah sebuah mimpi
belaka. Cita-cita diiringi dengan keyakinan akan memberikan kita semangat
dalam mengejar cita-cita kita itu.

Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah diputuskan oleh


Sidang Tanwir Muhammadiyah tahun 1969 di Ponorogo dalam rangka
melaksanakan amanat Muktamar Muhammadiyah ke 37 tahun 1968 di
Yogyakarta. Kemudian oleh pimpinan pusat Muhammadiyah Matan ini diubah
dan disempurnakan, khususnya pada segi peristilahannya berdasarkan amanat dan
kuasa Tanwir Muhammadiyah tahun 1970. Maka dari itu makalah kami kali ini
akan mengangkat topik Matan Kehidupan Cita-cita Hidup Muhammadiyah, agar
kita bisa mengerti bagaimana cita-cita hidup Muhammadiyah.

1.2 Rumusan masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini, sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah perumusan Matan Kehidupan dan Cita-Cita Hidup
Muhammadiyah (MKCH)?
2. Bagaimana sistematika dan pedoman untuk memahami rumusan matan
keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah?

3. Bagaimana isi dari hakikat Muhammadiyah?

1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini, yaitu diantaranya:
1. Mengetahui sejarah dan rumusan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup
Muhammadiyah.
2. Mengetahui sistematika dan pedoman untuk memahami rumusan matan
keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah.
3. Memahami isi dari hakikat Muhammadiyah.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah dan Rumusan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup


Muhammadiyah
Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM) meliputi
keyakinan inti yang menjadi kekuatan dan sekaligus membedakan
Muhammadiyah dengan organisasi keagamaan lain; nilai-nilai inti yang menjadi
pedoman; visi atau arah gerak dan perjuangan, misi atau tugas utama yang
menjadi medan gerakan dan perjuangan; dan tujuan atau sasaran langsung yang
hendak diwujudkan dari gerakan dan perjuangannya.
MKCHM diputuskan oleh sidang Tanwir Muhammadiyah Tahun 1969 di
Ponorogo. Keputusan tersebut dalam rangka melaksanakan amanat Muktamar
Muhammadiyah ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta. Kemudian Matan ini diubah dan
disempurnakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. MKCHM hasil sidang
Tanwir Muhammadiyah tahun 1969 di Ponorogo terdiri dari 9 ayat yang kemudian
dirumuskan lagi dan disempurnakan tahun 1970 dalam Sidang Tanwir
Muhammadiyah Yogyakarta menjadi 5 ayat.
Muktamar ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta bertema Tajdid Muhammadiyah.
Agenda Tajdid Muhammadiyah dalam muktamar tersebut adalah mengadakan
pembaruan dalam 5 bidang, antara lain:
a. Ideologi (keyakinan dan cita-cita hidup).
b. Khittah perjuangan.
c. Gerak dan amal usaha.
d. Organisasi.
e. Sasaran (tajdid).
Muktamar ini adalah yang pertama kali digelar memasuki zaman orde baru.
Pada waktu itu tokoh-tokoh Muhammadiyah melakukan semacam muhasabah,
otokritik. Pada muktamar itulah dirasakan perlu melakukan koreksi total. Salah
satu tekad itu adalah tajdid dalam bidang ideologi. Alhasil, terbentuk salah satu
keputusan muktamar yang dikenal dengan “Keyakinan dan Cita-Cita Hidup
Muhammadiyah”.

2
2.2 Sistematika Rumusan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup
Muhammadiyah

2.2.1 Sistematika
Sistematika rumusan MKCHM terdiri dari 5 (lima) angka yang dibagi
menjadi 3 kelompok, diantaranya sebgai berikut:
Kelompok Kesatu: Mengandung pokok-pokok yang bersifat ideologi (terdiri dari
poin Nomor 1) dan 2) yang berbunyi:
1. Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma’rug nahi
munkar, beraqdah Islam dan bersumber Al Quran dan Sunnah, bercita-cita
dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang
diridloi Allah SWT untuk melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai
hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
2. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa dalam Islam adalah agama Allah yang
diwahyukan kepada para Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Isa
dan seterusnya sampai Nabi Muhammad SAW sebagai hidayah dan rahmat
Allah kepada umat manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan
hidup materil dan spiritual, duniawi dan ukhrawi.
Kelompok Kedua: Mengandung pokok-pokok persoalan mengenai paham agama
menurut Muhammadiyah (terdiri atas poin Nomor 3 dan 4) yang berbunyi:
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:
a) Al Quran: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad
SAW.
b) Sunnah Rasul: Penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran Al Quran yang
diberikan oleh Nabi Muhammad SAW, dengan menggunakan akal
pikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
4. Muhammadiyah bekerja untuk melaksanakan ajaran-ajaran Islam yang
meliputi bidang-bidang sebagai berikut:
a. Aqidah Muhammadiyah bekerja untuk tegakanya aqidah Islam yang
murni bersioh dari gejala-gejala syirik, bid’ah dan khurafat tanpa
mengabaikan toleransi menurut ajaran Islam.

3
b. Akhlaq Muhamamdiyah bekerja untuk tegaknya akhlaq mulia,
berpedoman Al Quran dan Sunnah tidak bersendi kepada nilai-nilai
ciptaan manusia.
c. Ibadah Muhamamdiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan
Nabi Muhammad SAW tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
d. Muamalah Duniawiyah Muhamamdiyah bekerja untuk terlaksananya
mu’amalat duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat)
berdasarkan ajaran agama serta menjadi semua kegiatan dalam bidang ini
sebagai ibadah kepada Allah SWT.
Kelompok Ketiga: Mengandung persoalan mengenai fungsi dan misi
Muhammadiyah dalam masyarakat Negara Republik Indonesia termuat dalam
poin 5) yang berbunyi:
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah,
mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber
kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang
berdasar pada Pancasila dan UUD 1945, untuk berusaha bersama-sama
menjadikan suatu Negara yang adil dan makmur dan diridloi Allah,
“Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur”.

2.2.2 Pedoman Memahami MKCH


Dalam memahami matan keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah
didasarkan pada hal-hal berikut, diantaranya:
1. Pokok-pokok persoalan yang bersifat ideologis, yang terkandung dalam
angka 1 dan 2 dari MKCHM, ialah:
a) Aqidah: muhammadiyah adalah ber’aqidah islam
b) Cita-cita/tujuan: bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat
utama adil, dan makmur yang diridhai Allah SWT
c) Ajaran yang digunakan untuk melaksankan aqidah dalam mencapai cita-
cita/tujuan tersebut bahwa Islam dalah agama Allah sebagai hidayah dan
rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa dan menjamin
kesejahteraan hidup material dan spiritual, duniawi, dan ukhrawi.
2. Fungsi aqidah dalam persoalan keyakinan dan cita-cita hidup adalah sebagai
sumber yang menentukan bentuk keyakinan dan cita-cita hidup itu sendiri

4
3. Fungsi cita-cita/tujuan dalam persoalan keyakinan dan cita-cita ialah sebagai
kelanjutan/konsekuensi dari terwujudnya tata kehidupan masyarakat yang
baik guna mewujudkan kemakmuran dunia dalam rangka ibadahnya kepada
Allah SWT.
4. Berdasarkan keyakinan dan cita-cita hidup yang berasaskan islam dan
dikuatkan oleh hasil penyelidikan secara ilmiah, historis, dan sosiologis
Muhammadiyah berkeyakinan bahwa ajaran yang dapat untuk melaksanakan
hidup sesuai dengan asas dalam mencapai cita-cita/tujuan hidup dan
perjuangannya sebagaimana dimaksud hanyalah ajaran islam
5. Faham agama
a) Ajaran islam ialah agama Allah yang diturunkan kepada para Rasul-Nya
sejak Nabi Adam sampai nabi terakhir yaitu Muhammad SAW
b) Dasar agama islam, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Rasul
c) Al-Qur’an dan Sunnah Rasul sebagai penjelasannya adalah pokok dasar
hukum/ajaran islam yang mengandung ajaran yang benar. Akal pikiran/
Ar-Ra’yu adalah alat untuk mengungkap dan mengetahui kebenaran yang
terkandung dalam Al-Qur’an dan Sunah Rosul serta mengetahui maksud-
maksud ang tercakup dalam pengertian Al-Qur’an dan Sunnah Rasul.
d) Muhammadiyah berpendirian bahwa pintu ijtihad senantiada terbuka
e) Muhammdiyah berpendirian bahwa orang dalam beragama hendaklah
berdasarkan pengertian yang benar dengan ijihad atau ittiba
f) Muhammadiyah dalam menetapkan tuntutan dilakukan dalam musyawarah
oleh para ahlinya, dengan cara tarjih ialah membanding-banding pendapat-
pendapat dalam musyawarah dan kemudian mengambil mana yang
mempunyai alasan lebih kuat
g) Dengan dasar dan cara memahami agama seperti di atas muhammdiyah
berpendirian bahwa ajaran islam merupakan kesatuan ajaran yang tidak
boleh dipisah-pisahkan dan meliputi:
 Aqidah : Ajaran yang berhubungan dengan kepercayaan
 Akhlak : Ajaran yang berhubungan dengan pembentukan sikap
mental
 Ibadah : Ajaran yang berhubungan dengan peraturan dan tatacara
hubungan manusia dengan tuhan

5
 Mu’amalat : Ajaran yang berhubungan dengan pengolahan dunia dan
pembinaan masyarakat
6. Fungsi dan misi muhammadiyah
a) Berdasarkan keyakinan dan cita-cita hidup yang bersumberkan ajaran
islam yang murni, muhammadiyah menyadari kewajibannya, berjuang dan
mengajak segenap golongan dan lapisan bangsa Indonesia, untuk mengatur
dan membangun tanah air dan Negara Indonesia, sehinnga merupakan
masyarakat dan Negara adil dan makmur, sejahtera bahagia, materiil dan
spiritual yang di ridhoi alloh SWT.
b) Mengingat erkembangan sejarah dan kenyataan bangsa Indonesia sampai
dewasa ini, semua yang dilaksankan dan dicapai oleh Muhammdiayah dari
keyakinan dan cita-cita hidupnya dalah sesuatu yang wajar

c) Pola perjuangan Muhammdiyah menggunakan dakwah Islam Amar Ma’ruf


nahi Munkar dalam arti dan proporsi yang sebenar-benarnya sebagai jalan
satu-satunya.

2.3 Hakikat Muhammadiyah


Perkembangan masyarakat Indonesia, baik yang disebabkan oleh daya
dinamik dari dalam ataupun karena persentuhan dengan kebudayaan dari luar,
telah menyebabkan perubahan tertentu. Perubahan itu menyangkut seluruh segi
kehidupan masyarakat, diantaranya bidang sosial, ekonomi, politik dan
kebudayaan, yang menyangkut perubahan strukturil dan perubahan pada sikap
serta tingkah laku dalam hubungan antar manusia. Muhammadiyah sebagai
gerakan, dalam mengikuti perkembangan dan perubahan itu, senantiasa
mempunyai kepentingan untuk melaksanakan amar ma’ruf nahi-mungkar, serta
menyelenggarakan gerakan dan amal usaha yang sesuai dengan lapangan yang
dipilihnya ialah masyarakat, sebagai usaha Muhammadiyah untuk mencapai
tujuannya: “menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud
masyarakat utama, adil dan makmur yang diridlai Allah SWT. Dalam
melaksanakan usaha tersebut, Muhammadiyah berjalan diatas prinsip gerakannya,
seperti yang dimaksud di dalam Matan Keyakinan Cita-cita Hidup
Muhammadiyah. Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah itu senantiasa
menjadi landasan gerakan Muhammadiyah, juga bagi gerakan dan amal usaha dan

6
hubungannya dengan kehidupan masyarakat dan ketatanegaraan, serta dalam
bekerjasama dengan golongan Islam lainnya.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sebagai usaha Muhammadiyah untuk mencapai tujuannya: “menegakkan


dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil
dan makmur yang diridlai Allah SWT. Maka alam melaksanakan usaha tersebut,
Muhammadiyah berjalan diatas prinsip gerakannya, seperti yang dimaksud di
dalam Matan Keyakinan Cita-cita Hidup Muhammadiyah, Salah satunya adalah
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi
bidang-bidang seperti Aqidah, Akhlak, Ibadah, Muamalah Duniawiyah.

3.2 Saran
Dalam makalah ini penulis memiliki harapan agar pembaca memberikan
kritik dan saran yang membangun karena penulis sadar dalam penulisan makalah
ini terdapat begitu banyak kekurangan.
Selain itu, penulis juga menyarankan setelah membaca makalah ini kita
semua dapat lebih memahami tentang aqidah Islam dan matan keyakinan dan cita-
cita hidup muhammadiyah.

8
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, N., Faridi., Hamzah., Tobroni., Ishomuddin., Cholid, B., Budiyanto, E.,
jaya, S., Muhtadawati., & Kusmana, A. (2017). Al-Islam
Kemuhammadiyahan III. Malang: UMM Press.

Anda mungkin juga menyukai