PREPARAT POLLEN
BUNGA SEDAP MALAM (Polianthes tuberosa)
Disusun oleh :
Nama : Rinda Nur Islami
NIM : 201610070311142
Kelas : BIOLOGI VI B
LABORATORIUM BIOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
I. JUDUL
Preparat Pollen Bunga Sedap Malam (Polianthes tuberosa)
II. TUJUAN
- Mengamati macam bentuk pollen
III. METODE
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Spuid
Cawan petri
Sentrifuse
Pinset
Pipet tetes
Silet
Botol Flakon
Water bath
Kaca penutup
Kaca benda
Mikroskop
3.1.2 Bahan
Alkohol (70%, 80%, 100%)
Xylol
Aquades
Pollen Polianthes tuberosa
Larutan FAA
Entellan
(Sumber : Layek,2016)
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Klasifikasi Ilmiah
Kingdom: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Asparagales
Famili : Agaveceae
Genus : Polianthes
Spesies : Poliantes tuberosa
(Alyas, 2013)
5.2 PreparatPollen
Metode pollen adalah bsalah satu metode pembuatan preparat serbuk sari
yang nenggunakan prinsip melisiskan dinding sel serbuk sari dengan asam
sulfat pekat sebagai bahan tambahan.Bentuk dari pollen bunga sedap malam
(Polianthes tuberosa) lonjong, atau dicolplate.
Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui cara pembutan
preparat serbuk sari bunga sedap malam (Polianthes tuberosa)dengan
menggunakan metode asetolisis.Manfaat yang dapat diambil adalahDapat
membuat preparat organ tubuh tumbuhan berupa irisan tipis organ/ bagian
organ tersebut.Dapat mengamati struktur dalam sel maupun jaringan
penyusunnya.
Ada dua macam fiksatif, yaitu fiksatif sederhana dan majemuk atau
campuran. Fiksatif sederhana merupakan larutan yang di dalamnya hanya
mengandung satu macam zat saja, sedangkan fiksatif majemuk atau campuran
adalah larutan yang di dalamnya mengandung lebih adri satu macam zat.
Fiksatif yang digunakan serbuk sari dalam pembuatan preparat ini ada satu
bahan utama yaitu asam asetat glasial dan satu bahan tambahan, yaitu H2SO4
(asam sulfat) pekat. Kedua fiksatif tersebut termasuk dalam fiksatif sederhana.
Asam asetat adalah cairan yang tidak berwarna dengan bau yang tajam.
Sedangkan asama asetat glasial adalah asam asetat yang padat dan murni serta
dapat mencair pada suhu 117°C. Asam asetat dapat bercampur dengan alkohol
dan air. Fiksatif ini dibuat dengan jalan distilasi dari kayu dalam ruang hampa
udara. Hasil distilasi ini adalah piroligneous, dimana piroligneous ini adalah
campuran yang mengandung asam asetat yang kemudian asam asetat ini
kemudian dipisahkan dari campurannya.
Larutan campuran antara H2SO4 pekat dan asam asetat glasial dengan
perbandingan 1 : 9 pada tabung centrifuge yang berisi endapan serbuk sari.
Penambahan larutan kemudian diikuti dengan pemanasan campuran larutan
tersebut di dalam waterbath (penangas air) di atas lampu spiritus. Pemanasan
ini dilakukan hingga air dalam penangas mendidih. Pemanasan larutan ini
bertujuan untuk mempercepat terjadinya reaksi yang terjadi pada serbuk sari.
Sedangkan penambahan H2SO4 dan asam asetat glasial dengan perbandingan
1:9 ini berfungsi untuk untuk melisiskan selulosa pada dinding serbuk sari
(asetolisis), sehingga setelah dibuat preparat, morfologi eksin serbuk sari akan
terlihat lebih jelas dibandingkan dengan sebelum asetolisis. Selain itu,
asetolisis ini juga berfungsi seperti proses fiksasi, yaitu memelihara atau
mempertahankan struktur dari serbuk sari.
Memindahkan bahan ke
tabung centri puge untuk
Kemudian di sentrifugasi mengrndapkan agar mudah
diambil bahannya di centri
puge
Cairan diganti dengan
Memanaskan bahan di
campuran asam asetat
waterbath pada suhu 60°
dibanding asam sulfat (18:2)
selama 15 menit.
atau 9 tetes banding 1 tetes