Disusun Oleh :
I. Tujuan
1. Mengetahui analisa kuantitatif mikroba pada bahan pangan
2. Mengetahui bakteri kontaminan yang ada pada bahan pangan
II. Dasar Teori
Metode yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah mikroba di dalam bahan
pangan terdiri dari metode hitungan cawan, Most Probable Number (MPN), dan metode
hitungan mikroskopik langsung. Dari metode-metode tersebut, metode hitungan cawan
paling banyak digunakan. Metode lainnya yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah
mikroba di dalam suatu larutan adalah metode turbidimetri (kekeruhan) menggunakan
spektrofotometer. Tetapi metode ini sukar diterapkan pada bahan pangan karena medium
yang diukur harus bening, sedangkan ekstrak bahan pangan, misalnya sari buah, biasanya
mengandung komponen-komponen yang menyebabkan kekeruhan, sehingga kekeruhan
larutan tidak sebanding dengan jumlah mikroba yang terdapat di dalamnya.
5. Chalazae
Chalazae adalah tali dari putih telur yang mempertahankan kuning telur
agar tetap ditengah–tengah telur.
Berikut gambar komponen telur:
Sari buah merupakan produk minuman siap minum untuk memenuhi kebutuhan
vitamin, serat dan lainnya. Sari buah juga memiliki umur simpan yang lama dibandingkan
dengan buah. Pembuatan sari buah bertujuan untuk meningkatkan daya simpan serta nilai
tambah dari buah-buahan. Pada umumnya produk sari buah memiliki kenampakan yang
keruh akibat menggunakan ektraksi dengan teknik menghancurkan daging buah bercampur
air lalu disaring menggunakan penyaringan. Sari buah merupakan hasil pencampuran dari
air minum, sari buah atau campuran sari buah yang tidak difermentasi, dengan bagian lain
dari satu jenis buah atau lebih dengan atau tanpa penambahan gula, bahan pangan lain serta
bahan tambahan pangan yang diizinkan.
1. Pengenceran
Bahan pangan yang diperkirakan mengandung lebih dari 300 sel mikroba per ml,
per gram atau per cm permukaan, memerlukan perlakuan pengenceran sebelum
ditumbuhkan pada medium agar di dalam cawan petri, sehingga setelah inkubasi akan
terbentuk koloni pada cawan tersebut dalam jumlah yang dapat dihitung, dimana jumlah
yang terbaik adalah diantara 30 – 300. Pengenceran biasanya dilakukan secara desimal
yaitu 1:10, 1:100, 1:1000, dan seterusnya, atau 1:100, 1:10000, 1:1000000 dan
seterusnya.
Untuk bahan pangan yang sukar larut, ke dalam larutan pengencer pertama dapat
ditambahkan pasir putih atau butir-butir gelas (glass beads) yang disterilisasi bersama
dengar larutan pengencer tersebut. Misalnya jika contoh yang akan dianalisis adalah
tepung atau pati, digunakan satu sendok pasir ke dalam 90 atau 99 ml larutan pengencer
pertama, sehingga sewaktu dikocok pemecahan partikel-partikel tepung atau pati akan
lebih mudah. Butir-butir gelas digunakan jika akan menganalisis total mikroba dari telur,
sehingga bagian yang bersifat koloid pada telur dapat lebih mudah dipecahkan.
Bahan :
Diambil 1 ml dari setiap pengenceran dan dimasukkan ke dalam cawan petri steril
(tiap pengenceran dilakukan secara duplo)
Diinkubasi dengan posisi terbalik pada suhu 30-32°C selama 2-3 hari
V. Total Kapang dan Khamir Pada Sampel Sari Wortel
Diinkubasi dengan posisi terbalik pada suhu kamar selama 3-5 hari
Pengenceran
No Sampel Media
10-1
10 -2
10 -3
1 TBUD 10 2
x̄ 27 6 3
Pengenceran
No Sampel Media
10-0
10 -1
10 -2
1 167 63 TBUD
x̄ 167 59 -
VII. Perhitungan
1. Plate Count Pada Telur
1
Jumlah koloni/ml= × jumlah koloni
fp
1
Jumlah koloni/ml= −1
×27
10
= 2,7 x 102 koloni/ml
pengenceran 10−1
X1 =
pengenceran 100
−1
59 ×10
= 0
167× 10
VIII. Pembahasan
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah mikroba di
dalam bahan pangan adalah metode hitungan cawan. Metode hitungan cawan adalah
metode yang paling banyak digunakan. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui jumlah
bakteri dan kapang khamir yang terdapat dalam suatu sampel makanan. Bahan yang
digunakan adalah telur untuk percobaan total plate count sedangkan untuk kapang khamir
adalah sari wortel.
IX. Kesimpulan
Praktikum uji mikrobiologi susu ini bertujuan untuk mengetahui jumlah bakteri
dan kapang khamir yang terdapat dalam suatu sampel makanan. Bahan yang digunakan
adalah telur untuk percobaan total plate count sedangkan untuk kapang khamir adalah sari
wortel.
X. Daftar Pustaka
Badan Standarisasi Nasional. (2008). Telur Ayam Konsumsi. Jakarta: Standar Nasional
Indonesia.
Badan Standarisasi Nasional. SNI 3719:2014. Minuman sari buah. Badan Standarisasi
Nasional Indonesia. Jakarta: Dewan Standarisasi Indonesia.
Battalwar, R., & Shah, V. (2015). Incorporation of Chia Seeds in Fruit Punch, Kheer,
Smoothie and its Sensory Evaluation. International Journal of Food and Nutritional
Sciences, 4(1), 84-90.
Figoni P. (2008). How Baking Works. New Jersey: John Wiley and Sons, Inc.