Anda di halaman 1dari 7

SUSU SEGAR

NAMA : SUWANDARU PUTRA


NIM : 2104290165

LABORATORIUM DASAR
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
Hari/Tanggal Praktikum : Selasa, 06 Oktober 2021

Tujuan Praktikum : (Akan disampaikan saat


materi)

TINJAUAN PUSTAKA

Kumpulan rangkuman landasan teori yang disertai dengan bahan pustaka


yang berkaitan dengan penelitian, berikut ini saya buat contohnya, dalam setiap
laporan minimal 5 tinjauan pustaka

Protein merupakan makromolekul yang terbentuk dari asam amino yang


tersusun dari atom nitrogen, karbon dan oksigen, beberapa jenis asam amino yang
mengandung sulfur (metionin, sistim dan sistein) yang dihubungkan oleh ikatan
peptida. Dalam makhluk hidup, protein berperan sebagai pembentuk struktur sel
dan beberapa jenis protein memiliki peran fisiologis (Bintang, 2010

BAHAN DAN ALAT


Bahan :
1. Susu segar (Sapi & Kambing) 7. Fehling A dan Fehling B
2. NaOH 8. HNO3
3. Eter 9. AgNO3
4. Metil Blue 10. Air
5. Formaldehid
6. CuSO4

Alat :
1. Tabung Reaksi 5. Penjepit
2. Rak tabung 6. Kaca arloji
3. Pipet tetes 7. Beker glass
4. Lampu bunsen 8. Spatula
PROSEDUR PRAKTIKUM
Waktu dan tempat praktikum
Waktu praktikum dilaksanakan pada hari Selasa, 06 Oktober 2021
pada pukul 10.00 WIB sampai selesai.
Materi dan metode Praktikum
ACARA PRAKTIKUM SUSU
PENGUKURAN KADAR CREAM
 Siapkan tabung reaksi, berikan kode/label
 Ukur diameter tabung reaksi dengan jangka sorong, (d).
 Isi tabung reaksi tersebut dengan susu segar sebanyak 10 ml, (VS).
 Masukkan tabung reaksi berisi susu, ke dalam centrifuge dengan
posisi seimbang (balance).
 Setel waktu centrifuge pada 15 menit dengan kecepatan (RPM):
1000, kemudian dinaikkan menjadi 3000 RPM.
 Ukur tinggi cream dengan jangka sorong (t).
 Hitung Volume cream dengan rumus silinder:
VC= fi R2t; R = 0,5 d
 Hitung persentase cream: % Cream = VC/VS x 100%.
PENGUKURAN KADAR LEMAK SUSU, METODE GERBER
CARA KERJA
 Sebelum Memulai Praktikum, Gunakan Sarung Tangan Dari Bahan
Untuk Melindungi Tangan Anda Dari Asam Kuat (H2so4) Dan Panas.

 Pipet 10 Ml H2so4 Kemudian Masukkan Ke Dalam Tabung


Butyrometer.
 Ambil sampel susu yang telah diaduk secara merata sebanyak 11
ml kemudian tuangkan perlahan-lahan ke dalam tabung Butyrometer
yang telah berisi H2SO4 pelan-pelan melewati dinding tabung bagian
dalam.
 Tambahkan 1 ml amyl alkohol ke dalam tabung Butyrometer tersebut.
 Tutup tabung Butyrometer dengan penutup karet dengan benar.
 Kocok tabung Butyrometer perlahan-
lahan dengan menggunakan alas kain tebal untuk menahan panas
yang timbul selama pengocokan.
 Setelah isi tabung Butyrometer tercampur merata, kemudian temp
atkan tabung Butyrometer ke dalam centrifuge secara balance dengan
bagian tutup karet di bawah.
 Setelah dicentrifuge selama 5 menit, kemudian tabung Butyromete
r dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam waterbath dengan suhu 65 oC
selama 5 menit.
 Pembacaan skala tabung
Butyrometer dengan posisi tutup tabung di bawah
dan atur perlahan-
lahan tutup karet sehingga semua lemak susu dapat menempati
bagian skala tabung.

HASIL PRAKTIKUM

Membran Protein
⚫ Susu Sapi + NaOH + Eter → Membran Putih
⚫ Susu Kambing + NaOH + Eter → Membran Putih

Penentuan Enzim Scardinger


⚫ Susu Sapi (dipanaskan) + Metil blue + Formaldehid → ↓ Biru tua
⚫ Susu Kambing (dipanaskan) + Metil blue + Formaldehid → ↓ Biru
tua
⚫ Susu Sapi + Metil blue + Formaldehid → Biru tua
⚫ Susu Kambing + Metil blue + Formaldehid → Biru tua

Test Biuret
⚫ Susu Sapi + NaOH + CuSO4 → Ungu
⚫ Susu Kambing + NaOH + CuSO4 → Ungu tua

Penentuan Gula dan Garam


⚫ Susu Sapi + F.A + F.B → Biru muda
⚫ Susu Kambing + F.A + F.B → Biru muda
⚫ Susu Sapi + AgNO3 + HNO3 → Larut (sebagian)
⚫ Susu Kambing + AgNO3 + HNO3 → Larut (sebagian)
PEMBAHASAN

susu segar merupakan cairan dari kelenjar susu (mammary gland) yang
diperoleh dengan cara pemerahan sapi selama masa laktasi tanpa adanya
penambahan atau pengurangan komponen apapun pada cairan tersebut
(Hadiwiyoto, 1994). Menurut Winarno (1993), susu adalah cairan berwarna putih
yang disekresi oleh kelenjar mammae (ambing) pada binatang mamalia betina,
untuk bahan makanan dan sumber gizi bagi anaknya. Susu yang dikonsumsi
manusia sebagian besar berasal dari sapi. Susu tersebut diproduksi dari unsur
darah pada kelenjar susu sapi.

Susu adalah emulsi lemak dalam air yang mengandung gula, garam-garam
mineral dan protein dalam bentuk suspensi koloidal. Air susu mengandung
unsurunsur gizi yang sangat baik bagi pertumbuhan dan kesehatan. Komposisi
unsurunsur gizi tersebut sangat beragam tergantung pada beberapa faktor, seperti
faktor keturunan, jenis hewan, makanan yang meliputi jumlah dan komposisi
pakan yang diberikan, iklim, waktu, lokasi, prosedur pemerahan, serta umur sapi.
Komposisi utama susu adalah air, lemak, protein (kasein dan albumin), laktosa
(gula susu) dan abu (Muharastri, 2008)

Susu yang dikonsumsi oleh manusia sebagian besar berasal dari sapi
perah, karena jenis ternak ini adalah penghasil susu yang potensial. Ternak lain
seperti kerbau, kambing, domba dan kuda juga menghasilkan susu, tetapi masih
dalam jumlah terbatas. Susu yang berasal dari sapi perah lazim disebut susu,
sedangkan susu dari ternak yang lain diberi sebutan sesuai dengan nama hewan
penghasilnya.
PENUTUP

Kesimpulan
Susu merupakan minuman dengan nilai gizi yang sangat tinggi dan
sempurna dan merupakan satu-satunya minuma yang dapat diminum sejak lahir
oleh manusia atau mamalia lainnnya. Air susu merupakan bahan makanan yang
istimewa bagi manusia karena kelezatan dan komposisinya yang ideal selain air
susu mengandung semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh, semua zat makanan
yang terkandung didalam air susu dapat diserap oleh darah dan dimanfaatkan oleh
tubuh. Susu juga mengandung kadar cream, kadar lemak, berat jenis, dan asam
titrat yang dapat di ukur dengan melakukan penelitian dilab TPHT(Tekhnologi
Pengolahan Hasil Ternak).

Saran
Sebaiknya sebelum melakukan praktikum praktikan belajar terlebih dahulu
sehingga pada saat praktikum tidak kesusahan dan sebaiknya waktu praktikum
menggunakan susu segar asli biar kita bisa mengetahui semua komposisi dari susu
tersebut yang kita gunakan .
DAFTAR PUSTAKA

1. Fitriyanto, YA, Triana, Sri U. (2013). Kajian kualitas susu pada awal,
puncak dan akhir laktasi. JITP. 1 (1): 299-306.
2. Nurmayanti. (2016). Komposisi Susu Segar dari Sapi Perah Penderita
Mastitis Subklinis di Peternakan Kunak Kabupaten Bogor.
3. [SNI] Standar Nasional Indonesia. (2011). Susu Segar. Badan Standarisasi
Nasional (BSN), Jakarta
4. [SNI] Standar Nasional Indonesia. (1995). Susu Pasteurisasi. Badan
Standarisasi Nasional (BSN), Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai