Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 7 :

BAB 9 RENDAH HATI DAN MAU MENGAMPUNI

Nama kelompok :
Septia
Galih
Zakky
BAB 9 YAITU RENDAH HATI DAN MAU MENGAMPUNI

Dihadapan Tuhan kita semua sama, yang hanya mengandalkan


dan bergantung kepadaNya. Untuk itu manusia harus rendah hati,
baik dihadapan Tuhan, maupun dihadapan sesama.

Ada hambatan besar dalam mewujudkannya, karenanya


dibutuhkan kerendahan hati dan kebesaran jiwa, dan tentu iman
yang kuat.

Dalam hal memperoleh pengampunan dari Tuhan, dari kita


dituntut pertobatan, berupa niat komitmen untuk mau hidup
kembali dengan baik.
A. TUHAN MAHA PENGAMPUN

Tuhan sebagai Maha Pengampun. Ini adalah


salah satu gambaran terbaik manusia tentang
Tuhan.

Hanya dengan bertobat maka pengampunan


Tuhan akan efektif bagi kita, karena tanpa tobat,
kita tidak berubah, dan tetapi tinggal dalam suasana
keberdosaan.
1. TUHAN MENGAMPUNI UMATNYA
Dalam agama Islam, disebutkan dalam firman-
firmanNya bahwa Allah Maha Pengasih dan Maha
Pengampun. Semua dosa akan diampuni oleh Allah,
sebesar dan seberat apapun, kecuali orang yang
bersekutukanNya dengan yang lain (syirik), atau
menyamakan Tuhan dengan Tuhan yang lain. Mereka
yang lebih percaya kepada dukun/perdukunan, lebih
memuja harta/materi dibanding percaya kepada Tuhan.
Orang-orang seperti itulah yang disebut menduakan
Tuhan/syirik.
2. PERLU PERTOLONGAN
Pengampunan yang dari Tuhan tidak akan sampai kepada
manusia apabila manusia sendiri tidak membuka hati
menerimanya. Syarat itu antara lain bertobat, yaitu berjanji
dengan diri sendiri yang disaksikan oleh perasaan hadirnya
Tuhan, bahwa “dia sama sekali tidak mau mengulangi
kesalahan yang dilakukannya”. Jika sekiranya kita melakukan
kesalahan kecil, baik kepada Allah atau kepada sesama
manusia, segeralah minta maaf, dan bila yang kita lakukan
tergolong kesalahan besar/fatal akibatnya bagi
manusia/dihadapan Tuhan, maka segeralah memohon
ampunan.
3. PERINTAH UNTUK MENGAMPUNI
Perintah untuk mengampuni juga merupakan pesan
terpenting bagi manusia. Sebagaimana Tuhan mau
mengampuni. “sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang berbuat kebajikan” (Ali Amran ayat 132-134). Maaf-
memaafkan kesalahan juga dikatakan sebagai suatu yang
dapat memperpanjang umur seseorang. Memaafkan atau
mengampuni orang yang bersalah kepada kita bukan hanya
bermanfaat bagi orang yang kita ampuni itu, melainkan juga
bermanfaat bagi kita. Beban kita jadi ringan, hidup kita lebih
bebas, lepas dari beban yang semakin lama menekan jiwa.
B. HARUS DENGAN KERENDAHAN HATI

Kita harus mau mengampuni sesama yang


bersalah kepada kita. Dibutuhkan kerendahan hati
dan kebesaran jiwa untuk bisa mengalahkan
perasaan insani kita, dan bersedia mengampuni
dengan tulus. Sikap rendah hati adalah suatu sikap
yang hanya mengandalkan Allah dalam hidupnya
dan tidak mengandalkan kekuatan diri sendiri.
POIN-POIN HARUS DENGAN KERENDAHAN HATI YAITU :

1. Mengampuni : Kewajiban dan Tanggung Jawab.


Kesediaan kita memberi maaf atau ampun tidak hanya sebatas hubungan kita
dengan orang tersebut, tetapi sudah menyangkut penghayatan iman. Dan itu berarti
Tuhan terlibat di dalamnya.

2. Dasar bagi Kerendahan Hati.


Kenyataan bahwa kita semata-mata bergantung pada Tuhan sebenarnya menjadi
alasan kuat mengapa kita seharusnya berlaku rendah hati dalam kehidupan ini.

3. Menghayati dan Mengembangkan Kerendahan Hati.


Bukan hanya untuk bersedia memaafkan, tapi juga untuk mau minta maaf.
Ketidakengganan kita untuk minta maaf biasanya juga memperlihatkan sikap dasar
kita yang mudah memaafkan.
C. WUJUD PEMBERIAN MAAF DAN AMPUN
1. Memulainya dari hati
pemberian maaf/ampun memang harus berawal dari hati yang mau mengampuni.
Pemberian maaf yang terjadi dalam hati, bukan saja hanya ketika orang yang
bersalah itu minta maaf, tetapi sebelum dia minta maafpun sebaiknya kita sudah
memaafkannya.

2. Menunjukan sikap dan perilaku berbaikan


kalau orang yang bersalah kepada kita masih belum meminta maaf kepada kita
(bisa jadi dia sebenarnya mau minta maaf, atau juga belum berniat melakukan hal
itu), kita tetap dapat memperlihatkan religius berbagai kesempatan, bahwa kita
sebenarnya telah memaafkan dia.

3. Menyatakan dengan kata-kata


tujuan dari tahap ketiga ini tidak lain untuk menjernihkan segala keraguan yang
masih tersisa dalam hati, baik dihati orang yang bersalah, maupun dihati orang yang
memaafkan.
D. MAKNA PEMBERIAN MAAF DAN AMPUN
1. Terciptanya kedamaian
Bagi orang yang memaafkan, terutama karena dorongan iman
dan kerendahan hati, akan mendatangkan kelegaan dan
kebahagiaan yang tidak kalah mendalam dengan orang yang
dimaafkan.

2. Sebuah tanda kemenangan


Keberhasilan seseorang menghayati kerendahan hati dan mampu
dengan hati tulus mengampuni sesamanya, adalah sebuah tanda
kemenangan atas kejahatan, sekalipun sebagai keunggulan hidup
yang dimiliki seseorang.
3. Wujud kebesaran jiwa
seseorang memiliki kebesaran jiwa, semakin dia menjadi yang
rendah hati dan mau mengampuni. “tak ada yang lebih
memperlihatkan kekuatan dan kebesaran jiwa seseorang, saat ia
melupakan dendam dan berani mengampuni” (HPH).

4. Ungkapkan kematangan pribadi


sikapnya yang tetap kokoh dan konsisten membuatnya menjadi
seseorang yang terpandang dimata teman-teman dan orang lain
disekitarnya.

5. Bukti kedewasaan iman


adalah satu kedewasaan iman apabila seseorang mampu
mengalahkan kecenderungan-kecenderungan rendah insaninya
dalam menghadapi berbagai situasi yang dihadapinya.
Mohon maaf bila ada kosa kata yang kurang berkenan
dihati para hadirin yang menyaksikan/mendengarkan
kelompok kami presentasi ini, dan kami banyak-
banyak berterima kasih atas hadirin sudah
menyaksikan/mendengarkan kelompok kami.

Anda mungkin juga menyukai