Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb.


Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan segala bentuk kenikmatannya kepada kita semua sehingga
penulisan ini dapat terselesaikan sesuai dengan wktu yang diharapkan. Dan tak lupa pula
penulis mengirimkan salam dan shalawat atas junjungan kita Nabiullah Muhammad saw.
Sebagai rahmatan lil’alamin.
Penulisan makalah ini merupakan bentuk kewajiban dan penyempurnaan nilai
terhadap kami selaku siswa dan pengembangan nilai-nilai keagamaan melalui mata pelajaran
kemuhammadiyahan
Tugas hubungan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah dengan
Akidah Islam ini kami tulis dan kami susun dengan segenap keikhlasan yang kami
kumpulkan disela-sela waktu yang sangat sempit.
Dan ucapan terima kasih kepada dosen AIK kami yang telah memberikan banyak
arahan dan bimbingan kepada kami menjadi mahasiswa yang berahlak berlandaskan aturan
Islam
Penyusunan makalah ini belum sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun.
Wassalam.....!
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A.    Latar Belakang..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2
A.    Pengertian.........................................................................................................2
B.     Fungsi Dan Hakikat..........................................................................................3
BAB III PENUTUP..........................................................................................8
A.    Kesimpulan.......................................................................................................8
B.     Saran.................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Setiap yang hidup pasti memiliki sebuah cita-cita, bahkan kita hidup ini harus
memiliki sebuah cita-cita, dengan cita-cita kita hidup, dengan cita-cita pula kita berambisi.
Tetapi cita-cita tanpa sebuah keyakinan adalah sebuah mimpi belaka.
Cita-cita diiringi dengan keyakinan akan memberikan kita semangat dalam mengejar cita-cita
kita itu.
Matan “Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah” diputuskan oleh Tanwir
Muhammadiyah tahun 1969 di Ponorogo dalam rangka melaksanakan amanat Muktamar
Muhammadiyah ke 37 tahun 1968 di Yogyakarta. Kemudian oleh pimpinan pusat
Muhammadiyah Matan ini diubah dan disempurnakan, khususnya pada segi peristilahannya
berdasarkan amanat dan kuasa Tanwir Muhammadiyah tahun 1970.
Maka dari itu makalah kami kali ini akan mengangkat topik Matan Kehidupan
Cita-cita Hidup Muhammadiyah, agar kita bisa mengerti bagaimana cita-cita hidup
Muhammadiyah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
1. Pengertian MKCHM
MKCHM adalah sebuah teks dab putusan resmi persyarikatan yang disahkan oleh sidang
Tanwir. Berisi tentang matan atau teks keyakinan dan cita-cita persyarikatan.
2. Sejarah Perumusan  MKCHM
MKCHM diputuskan oleh sidang Tanwir Muhammadiyah Tahun 1969 di Ponorogo.
Keputusan Tersebut dalam rangka melaksanakan amanat Muktamar Muhammadiyah ke-37
tahun 1968 di Yogyakarta. Kemudian Matan ini diubah dan disempurnakan oleh Pimpinan
Pusat Muhammadiyah. Khususnya dari segi peristilahan berdasarkan amanat dan kuasa
Tanwir Muhammadiyah tahun 1970.
Muktamar ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta bertema Tajdid Muhammadiyah. Agenda
Tajdid Muhammadiyah dalam muktamar tersebut adalah mengadakan pembaruan dalam
berbagai bidang antara lain:
a.     Ideologi (keyakinan dan cita-cita hidup).
b.     Khittah perjuangan.
c.     Gerak dan amal usaha.
d.     Organisasi.
e.     Sasaran (tajdid).
Perlu diketahui bahwa muktamar ini adalah yang pertama kali digelar memasuki
zaman orde baru. Pada waktu itu tokoh-tokoh Muhammadiyah melakukan semacam
muhasabah, otokritik. Dalam muktamar itulah dirasakan perlu melakukan koreksi total. Salah
satu tekad itu adalah tajdid dalam bidang ideologi. Walhasil, terbentuk salah satu keputusan
muktamar yang dikenal dengan “Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah”.

B.  Fungsi dan Hakikat MKCHM


1.     Fungsi MKCHM
MKCHM berfungsi sebagai petunjuk arah menuju cita-cita yang diperjuangkan.
Fungsi MKCM dari sudut isinya adalah penegasan tentang kedudukan manusia di hadapan
Allah dan diantara manusia sendiri, yaitu:
a.   Manusia berfungsi sebagai hamda
b.   Manusia berfungsi sebagai khalifah di muka bumi.
2.     Hakikat MKCHM
MKCHM berhubungan erat dengan pandangan idiologis. Rumusan ideologi tersebut
merupakan hasil Tanwir Ponorogo tahun 1968 sebagai kelanjutan dan amanat muktamar ke-
37 tahun 1968 di Yogyakarta. Pengertian ideologi di sini adalah “Keyakinan Hidup” (H.M.
Djindar Tamimy, 1968: 6). Oleh karena itu, ideologi Muhammadiyah dapat disimpulkan
sebagai “seperangkat pemikiran dan sistem perjuangan untuk mewujudkan cita-cita”, atau
“sistem paham dan perjuangan untuk mewujudkan cita-cita”, yaitu “paham Islam dan sistem
gerakan Muhammadiyah”. Namun demikian, MKCHM sebagai materi ideologi didukung
pula dengan putusan-putusan organisasi lainnya yang menjadi pedoman resmi dalam
Muhammadiyah. Aspek ideologi tersebut contohnya dapat ditemukan dalam substansi
Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Kepribadian, Khittah, Pedoman Hidup
Islami Warga Muhammadiyah, dan Persyarikatan Pikiran Muhammadiyah Jelang Satu Abad.
3.     Rumusan/Teks MKCHM
a.     Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar,
beraqidah Islam dan bersumber pada Al Quran dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk
terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridloi Allah, untuk melaksanakan
fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
b.     Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama Allah yang diwahyukan
kepada rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada
Nabi Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang
masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spiritual, duniawi dan ukhrawi.
c.     Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan: a) Al Quran, kitab Allah yang
diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, b) Sunnah Rasul, penjelasan dan pelaksanaan
ajaran-ajaran Al Quran yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW, dengan menggunakan
akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
d.     Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-
bidang yaitu:
1.    Aqidah Muhammadiyah bekerja untuk tegakanya aqidah Islam yang murni bersioh dari
gejala-gejala syirik, bid’ah dan khurafat tanpa mengabaikan toleransi menurut ajaran Islam.
2.    Akhlaq Muhamamdiyah bekerja untuk tegaknya akhlaq mulia, berpedoman Al Quran
dan Sunnah tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia.
3.    Ibadah Muhamamdiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan Nabi
Muhammad SAW tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
4.    Muamalah Duniawiyah Muhamamdiyah bekerja untuk terlaksananya mu’amalat
duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat) berdasarkan ajaran agama serta
menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
e.     Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat
karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan
bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan UUD 1945, untuk
berusaha bersama-sama menjadikan suatu Negara yang adil dan makmur dan diridloi Allah,
“Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur” (Keputusan Tanwir Tahun 1969 di Ponorogo).

  Catatan: Rumusan matan di atas telah mendapat perubahan dan perbaikan oleh Pimpinan
Pusat Muhammadiyah:
a.     Atas kuasa Tanwir tahun 1970 di Yogyakarta.
b.     Disesuaikan dengan keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-41 di Surakarta.

4.     Sistematika dan Pedoman untuk Memahami Rumusan MKCHM


a.   Sistematika
Ada 5 angka rumusan MKCHM yang dibagi menjadi 3 kelompok:
Kelompok Kesatu: Mengandung pokok-pokok yang bersifat ideologi (terdiri dari poin
Nomor 1) dan 2) yang berbunyi:
1)        Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma’rug nahi munkar,
beraqdah Islam dan bersumber Al Quran dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk
terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridloi Allah SWT untuk
melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
2)   Muhammadiyah berkeyakinan bahwa dalam Islam adalah agama Allah yang diwahyukan
kepada para Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Isa dan seterusnya sampai Nabi
Muhammad SAW sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa
dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spiritual, duniawi dan ukhrawi.
Kelompok Kedua: Mengandung pokok-pokok persoalan mengenai paham agama menurut
Muhammadiyah (terdiri atas poin Nomor 3 dan 4) yang berbunyi:
3)  Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:
a)  Al Quran
    Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW.
b)Sunnah Rasul
Penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran Al Quran yang diberikan oleh Nabi Muhammad
SAW, dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
4)  Muhammadiyah bekerja untuk melaksanakan ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang
sebagai berikut:
a)   Aqidah Muhammadiyah bekerja untuk tegakanya aqidah Islam yang murni bersioh dari
gejala-gejala syirik, bid’ah dan khurafat tanpa mengabaikan toleransi menurut ajaran Islam.
b)    Akhlaq Muhamamdiyah bekerja untuk tegaknya akhlaq mulia, berpedoman Al Quran dan
Sunnah tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia.
c)  Ibadah Muhamamdiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan Nabi Muhammad
SAW tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
d)   Muamalah Duniawiyah Muhamamdiyah bekerja untuk terlaksananya mu’amalat duniawiyah
(pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat) berdasarkan ajaran agama serta menjadi
semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
Kelompok Ketiga: Mengandung persoalan mengenai fungsi dan misi Muhammadiyah dalam
masyarakat Negara Republik Indonesia termuat dalam poin 5) yang berbunyi:
5) Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia
Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan
Negara Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan UUD 1945, untuk berusaha
bersama-sama menjadikan suatu Negara yang adil dan makmur dan diridloi Allah, “Baldatun
Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur”.
b.   Memahami KCHM
Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah (KCHM) memuat hal-hal sebagai berikut:
1)      Ideologi
2)      Paham Agama
3)      Ijtihad
4)      Kesatuan Ajaran
5.Fungsi dan Misi Muhammadiyah
Berdasarkan keyakinan dan cita-cita hidup yang bersumberkan ajaran Islam yang
murni seperti tesrebut di atas, Muhammadiyah menyadari kewajibannya, berjuang dan
mengajak segenap golongan dan lapisan bangsa Indonesia untuk mengatu dan membangun
tanah air dan Negara Indonesia sehingga merupakan masyakarat dan Negara adil dan
makmur, sejahtera bahagia, material dan spiritual yang diridloi Allah SWT.
Mengingat perkembangan sejarah semua yang ingin dilaksanakan Muhammadiyah dari
keyakinan dan cita-citanya, adalah hal yang wajar. Pola perjuangan Muhammadiyah
menggunakan da’wah Islam Amar Ma’ruf Nahi Munkar dalam arti dan proporsi yang
sebenar-benarnya sebagai jalan satu-satunya. Lebih lanjut untuk mengetahui tentang itu dapat
dilihat dan dipahami dalam Khittah Perjuangan Muhammadiyah.
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Sebagai usaha Muhammadiyah untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam
sehingga terwujud masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhai Allah SWT. Maka
Muhammadiyah melaksanakan usaha berupa matan keyakinan dan cita-cita hidup
Muhammadiyah. Salah satunya Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran
Islam yang meliputi bidang-bidang seperti : Aqidah, ibadah. dan muamalah duniawiyah.

B.     Saran
Dalam makalah ini penulis memiliki harapan agar pembaca memberikan kritik dan saran
yang membangun. Karena penulis sadar dalam penulisan makalah ini terdapat begitu banyak
kekurangan.
Selain itu, penulis juga menyarankan setelah membaca makalah ini kita semua dapat
lebih memahami tentang aqidah Islam dan matan keyakinan dan cita-cita hidup
muhammadiyah.
DAFTAR PUSTAKA

www.muhammadiyah.or.id
http://guruilmu.wordpress.com/2011/08/15/matan-keyakinan-dan-cita-cita-hidup-
muhammadiyah/
Kamal Pasha, Musthafa, Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam, Pustaka Pelajar Offet,
Jogjakarta, 2000
Hambali, Hamdan, Ideologi dan Strategi Muhammadiyah, Suara Muhammadiyah, 2006
BAB I
PENDAHULUAN
   A.     Latar Belakang
Setiap yang hidup pasti memiliki sebuah cita-cita, bahkan kita hidup ini harus memiliki
sebuah cita-cita, dengan cita-cita kita hidup, dengan cita-cita pula kita berambisi. Tetapi cita-
cita tanpa sebuah keyakinan adalah sebuah mimpi belaka.
Cita-cita diiringi dengan keyakinan akan memberikan kita semangat dalam mengejar cita-cita
kita itu.
Maka dari itu makalah kami kali ini akan mengangkat topik Matan Kehidupan Cita-cita
Hidup Muhammadiyah, agar kita bisa mengerti bagaimana cita-cita hidup Muhammadiyah.

   B.      Rumusan masalah


1.      Bagaimana sejarah perumusan Matan, keyakinan, dan cita-cita hidup Muhammadiyah?
2.      Bagaimana isi dari MKCH?
3.      Bagaimana isi dari hakikat Muhammadiyah?
4.      Bagaimanakah hubungan antara Muhammadiyah dan masyarakat?
5.      Bagaimanakah hubungan antara Muhammadiyah dan politik?
6.      Seperti apa hubungan Muhammadiyah dengan Ukhuwah Islamiyah?
7.      Apa isi dari dasar program Muhammadiyah?

   C.      Tujuan
1.      Mengetahui sejarah rumusan MKCH.
2.      Mengetahui isi dari MKCH.
3.      Mengerti isi dari hakikat Muhammadiyah.
4.      Mengetahui hubungan antara Muhammadiyah dengan masyarakat.
5.      Mengetahui hubungan antara Muhammadiyah dengan politik.
6.      Mengerti hubungan Muhammadiyah dengan Ukhuwah Islamiyah.
7.      Mampu memahami isi dari dasar program Muhammadiyah.

BAB II
PEMBAHASAN
   A.    Sejarah Perumusan MKCH

Disahkan : Pada Muktamar ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta


Kedudukan : Sebagai hasil tajdid di bidang Ideologi
Disempurnakan : Sidang Tanwir tahun 1969 di Ponorogo
Pada periode : K.H. Faqih Usman dan K.H. A.R. Fakhrudin
Setiap yang hidup pasti memiliki sebuah cita-cita, bahkan kita hidup ini harus
memiliki sebuah cita-cita, dengan cita-cita kita hidup, dengan cita-cita pula kita berambisi.
Tetapi cita-cita tanpa sbuah keyakinan adalah sebuah mimpi belaka.
Cita-cita diiringi dengan keyakinan akan memberikan kita semangat dalam mengejar cita-cita
kita itu.
Muhammadiyah sebagai perserikatan memiliki 5 teks cita-cita yang merupakan
sebuah impian yang diiringi dengan sebuah keyakinan. Matan Muhammadiyah tersebut yaitu:
1.      Mewujudkan Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Artinya: Para sekutu
Muhammadiyah harus bersih dari penyakit TBC/ Bid’ah, khurofat, Tahayul dll
2.      Menjadikan Islam adalah agama rahmatan lil alamin. Artinya: Islam adalah agama untuk
semua yang ada di dunia ini, di pelajari oleh siapa saja, dan diamalkan untuk siapa saja
adalah menjadi cita-cita Muhammadiyah.
3.      Dalam amalan Muhammadiyah berdasarkan Al-Qur’an, Hadits.
4.      Melaksanakan ajaran-ajaran Islam meliputi segala bidang, baik Akhlak, Aqidah, Ibadah,
Muamalah.

    B.    Isi Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah

1.      Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar, beraqidah
Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya
masyarakat utama, adil, makmur yang diridhoi Allah SWT, untuk melaksanakan fungsi dan
misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
2.      Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada
Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi
penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia
sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi serta
ukhrawi.
3.      Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:
a.    Al-Qur’an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW;
b.    Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur’an yang diberikan oleh Nabi
Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
4.      Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-
bidang:
a.    ‘Aqidah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari gejala-gejala
kemusyrikan, bid’ah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam.
b.    Akhlak
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman kepada
ajaran-ajaran Al-Qur’an dan Sunnah rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia
c.    Ibadah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW,
tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
d.    Muamalah Duniawiyah
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu’amalat duniawiyah (pengolahan dunia dan
pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran Agama serta menjadi semua kegiatan
dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
5.      Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia
Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan
Negara Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,
untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi
AllahSWT:
“Baldatun Thayyibatub Wa Robbun Ghofur” (Keputusan Tanwir Tahun 1969 di Ponorogo)
Catatan:
Rumusan Matan tersebut telah mendapat perubahan dan perbaikan oleh Pimpinan Pusat
Muhammadiyah:
a.    Atas kuasa Tanwir tahun 1970 di Yogyakarta;
b.    Disesuaikan dengan Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke 41 di Surakarta.

    C.     Hakikat Muhammadiyah

Perkembangan masyarakat Indonesia, baik yang disebabkan oleh daya dinamik dari
dalam ataupun karena persentuhan dengan kebudayaan dari luar, telah menyebabkan
perubahan tertentu.
Perubahan itu menyangkut seluruh segi kehidupan masyarakat, diantaranya bidang
sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan, yang menyangkut perubahan strukturil dan
perubahan pada sikap serta tingkah laku dalam hubungan antar manusia.
Muhammadiyah sebagai gerakan, dalam mengikuti perkembangan dan perubahan itu,
senantiasa mempunyai kepentingan untuk melaksanakan amar ma’ruf nahi-mungkar, serta
menyelenggarakan gerakan dan amal usaha yang sesuai dengan lapangan yang dipilihnya
ialah masyarakat, sebagai usaha Muhammadiyah untuk mencapai tujuannya: “menegakkan
dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil dan makmur
yang diridlai Allah SWT.
Dalam melaksanakan usaha tersebut, Muhammadiyah berjalan diatas prinsip
gerakannya, seperti yang dimaksud di dalam Matan Keyakinan Cita-cita Hidup
Muhammadiyah.
Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah itu senantiasa menjadi landasan
gerakan Muhammadiyah, juga bagi gerakan dan amal usaha dan hubungannya dengan
kehidupan masyarakat dan ketatanegaraan, serta dalam bekerjasama dengan golongan Islam
lainnya.

   D.    Muhammadiyah dan Masyarakat

Sesuai dengan khittahnya, Muhammadiyah sebagai Persyarikatan memilih dan


menempatkan diri sebagai Gerakan Islam amar-ma’ruf nahi mungkar dalam masyarakat,
dengan maksud yang terutama ialah membentuk keluarga dan masyarakat sejahtera sesuai
dengan Dakwah Jama’ah.
Di samping itu Muhammadiyah menyelenggarakan amal-usaha seperti tersebut pada
Anggaran Dasar Pasal 4, dan senantiasa berikhtiar untuk meningkatkan mutunya.
Penyelenggaraan amal-usaha, tersebut merupakan sebagian ikhtiar Muhammadiyah
untuk mencapai Keyakinan dan Cita-Cita Hidup yang bersumberkan ajaran Islam dan bagi
usaha untuk terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhai Allah SWT.

   E.     Muhammadiyah Dan Politik

Dalam bidang politik Muhammadiyah berusaha sesuai dengan khittahnya: dengan


dakwah amar ma ma’ruf nahi mungkar dalam arti dan proporsi yang sebenar-benarnya,
Muhammadiyah harus dapat membuktikan secara teoritis konsepsionil, secara operasionil dan
secara kongkrit riil, bahwa ajaran Islam mampu mengatur masyarakat dalam Negara
Republik Indonesia yang berdasar Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 menjadi
masyarakat yang adil dan makmur serta sejahtera, bahagia, materiil dan spirituil yang diridlai
Allah SWT.
Dalam melaksanakan usaha itu, Muhammadiyah tetap berpegang teguh pada
kepribadiannya.
Usaha Muhammadiyah dalam bidang politik tersebut merupakan bagian gerakannya
dalam masyarakat, dan dilaksanakan berdasarkan landasan dan peraturan yang berlaku dalam
Muhammadiyah. Dalam hubungan ini Muktamar Muhammadiyah ke-38 telah menegaskan
bahwa:
Muhammadiyah adalah Gerakan Dakwah Islam yang beramal dalam segala bidang
kehidupan manusia dan masyarakat, tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan dan
tidak merupakan afiliasi dari sesuatu Partai Politik atau Organisasi apapun.
Setiap anggota Muhammadiyah sesuai dengan hak asasinya dapat tidak memasuki
atau memasuki organisasi lain, sepanjang tidak menyimpang dari Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Persyarikatan Muhammadiyah.

   F.     Muhammadiyah Dan Ukhuwah Islamiyah

Sesuai dengan kepribadiannya, Muhammadiyah akan bekerjasama dengan golongan


Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan Agama Islam serta membela
kepentingannya.
Dalam melakukan kerjasama tersebut, Muhammadiyah tidak bermaksud
menggabungkan dan mensubordinasikan organisasinya dengan organisasi atau institusi
lainnya.

   G.    Dasar Program Muhammadiyah

Berdasarkan landasan serta pendirian tersebut di atas dan dengan memperhatikan


kemampuan dan potensi Muhammadiyah dan bagiannya, perlu ditetapkan langkah
kebijaksanaan sebagai berikut:
Memulihkan kembali Muhammadiyah sebagai Persyarikatan yang menghimpun
sebagian anggota masyarakat, terdiri dari muslimin dan muslimat yang beriman teguh, ta’at
beribaclah, berakhlaq mulia, dan menjadi teladan yang baik di tengah-tengah masyarakat.
Meningkatkan pengertian dan kematangan anggota Muhammadiyah tentang hak dan
kewajibannya sebagai warga negara, dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
meningkatkan kepekaan sosialnya terhadap persoalan-persoalan dan kesulitan hidup
masyarakat.
Menepatkan kedudukan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan untuk
melaksanakan dakwah amar-ma’ruf nahi-mungkar ke segenap penjuru dan lapisan
masyarakat serta di segala bidang kehidupan di Negara Republik Indonesia yang berdasar
Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945. 
 
Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-40 di Surabaya.
1.         Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar, beraqidah
Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya
masyarakat utama, adil, makmur yang diridhai Allah SWT, untuk malaksanakan fungsi dan
misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
2.         Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada
Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi
penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia
sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi dan
ukhrawi.
3.         Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:
a.    Al-Qur’an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW;
b.    Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur’an yang diberikan oleh Nabi
Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
4.      Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia
Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan
Negara Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,
untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi
Allah SWT:
“BALDATUN THAYYIBATUB WA ROBBUN GHOFUR”

BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Sebagai usaha Muhammadiyah untuk mencapai tujuannya: “menegakkan dan
menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil dan makmur yang
diridlai Allah SWT.
Maka alam melaksanakan usaha tersebut, Muhammadiyah berjalan diatas prinsip
gerakannya, seperti yang dimaksud di dalam Matan Keyakinan Cita-cita Hidup
Muhammadiyah, Salah satunya adalah Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-
ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang seperti Aqidah, Akhlak, Ibadah dan Muamalah
Duniawiyah.

DAFTAR PUSTAKA

www.muhammadiyah.or.id
http://guruilmu.wordpress.com/2011/08/15/matan-keyakinan-dan-cita-cita-hidup-
muhammadiyah/

 
MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP
MUHAMMADIYAH
MAKALAH KEMUHAMMADIYAHAN
Dosen: Sudirman Tamin

Kelompok 5:

Rahmania Syifa                     2014510039


Andhika                                  20145100
Hajriah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2016/2017

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pada Muktamar ke-37 muhammadiyah melahirkan kebijakan atau gerakan
’’Muhammadiyahkan kembali Muhammadiyah’’ melalui gerakan‘’Re-Tajdid’’ (memperbarui
kembali gerakan muhammadiyah melalui ”tajdid” di bidang idiologi (keyakinan dan cita-cita
hidup), garis pejuangan (khitah), amal usaha dan organisasi (Haedar Nashir, 1992 :30) dalam
sidang tanwir tahun 1968, telah di setujui pikian untuk pembinaan kembali (tajdid) ideologi/
keyakinan hidup dalam Muhammadiyah, selai itu dibentuk panitia dengan nama panitia tajdid
yang diberi tugas antara lain merumuskan idiologi /keyakinan hidup dan khitah perjuangan.
Berdasarkan mandat tanwir tersebut, dilakukan pembahasan tentang “tajdid”dibidang
keyakinan dan cita-cita hidup, khitah dan hal-hal mendasar lainya untuk dibahas dalam
Muktamar ke-37 tahun 1968 di yogyakarta.
B. Rumusan masalah

1. Apa keyakinan dan cita-cita muhammadiyah?


2. Sistematika dan pedoman untuk memahami rumusan MKCHM?
3. Apa itu paham agama dalam muhammadiah?
4. Fungsi dan misi muhammadiyah?
  

BAB II
PEMBAHASAN

A. MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP MUHAMMADIYAH


1.      Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar,  
beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk
terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya, adil, makmur yang diridhai Allah
SWT, untuk malaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di
muka bumi.
2.    Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan
kepada Rasul-Nya mulai dari nabi adam hingga nabi terakhir  yaitu nabi Muhammad SAW,
sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin
kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi dan ukhrawi.
1)      Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:

a. Al-Qur’an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW;


b. Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur’an yang diberikan
oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan  jiwa
ajaran Islam.
2)      Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-
bidang:

a. Aqidah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari gejala-gejala
kemusyrikan, bid’ah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam.

b. Akhlak
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman kepada
ajaranajaran Al-Qur’an dan Sunnah rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia.

c. Ibadah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW,
tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.

d. Muammalah duniawi
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu’amalat duniawiyah (pengolahan dunia dan
pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran Agama serta menjadi semua kegiatan
dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
3)    Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat
karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan
bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil dan makmur
dan diridhoi Allah SWT:
“BALDATUN THAYYIBATUB WA ROBBUN GHOFUR”
Menurut sidang tanwir ponogoro tahun 1969, selain melahirkan khitah ponogoro yang
membahas soal politik, juga berhasil merumuskan matan keyakinan dan cita-cita hidup
muhammadiyah (MKCHM) yang merupakan pandangan muhammadiyah yang berdasarkan
epistemologi islam atau paham keagamaan menurut muhammadiyah, perumusan MKCHM
sesungguhnya merupakan mandad dari hasil muktamar ke-37 tahun 1968 yang memberikan
rekomendasi agar muhammadiyah segera merumuskan konsep yang idiologis yang mampu
melahirkan matan keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiah dan khitah perjuangan.
Keputusan mukhtamar ke-37 yang menjadikan cikal bakal di rumuskannya matan keyakinan
dan cita-cita hidup muhammadiyah.

B. SISTEMATIKA DAN PEDOMAN UNTUK MEMAHAMI RUMUSAN MATAN


KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP MUHAMMADIYAH
Sistematika
1. Rumusan matan “Keyakinan dan Cita-cita hidup Muhammadiyah” terdiri dari 5 (lima)
angka.
2. Lima angka tersebut dapat dibagi menjadi 3 kelompok.
Kelompok kesatu: Mengandung pokok-pokok persoalan yang bersifat ideologis, ialah angka 1
dan 2, yang berbunyi:
1. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar,
beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk
terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya, adil dan makmur yang diridhai Allah
SWT, untuk melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di
muka bumi.
2. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa islam adalah agama allah yang diwahyu
kepada para rasulnya sejak nabi Adam, sampai nabi penutupyaitu nabi Muhammad saw.
Sebagai hidayah dan rahmat allah kepada umat manusia  sepanjang masa dan menjamin
kesejahteraan hidup materi an spiritual, duniawi dan ukhrawi.
Kelompok kedua: Mengandung persoalan mengenai faham Agama menurut Muhammadiyah,
ialah: angka 3 dan 4, yang berbunyi:
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:

a. Al-Qur’an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW;


b. Sunnah Rasul: Penjelasan dan pelaksanaan ajaranajaran Al-Qur’an yang diberikan
oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa
ajaran Islam.
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-
bidang: Aqidah, Akhlak, Ibadah dan Mu’amalat dunawiyat.
Kelompok ketiga: Mengandung persoalan mengenai fungsi dan misi Muhammadiyah dalam
masyarakat Negara Republik Indonesia, ialah angka 5 yang berbunyi:
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat
karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan
bangsa dan negara Republik Indonesia yang berdasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan
diridhai Allah SWT:
“BALDATUN THAYYIBATUN WA ROBBUN GHAFUR”

Pedoman untuk memahami


Uraian singkat mengenai Matan “Keyakinan dan Citacita Hidup Muhammadiyah”.
3. Pokok-pokok persoalan yang bersifat ideologis, yang terkandung dalam angka 1 dan 2
dari Matan “Keyakinan dan Cita-cita hidup Muhammadiyah”, ialah:

a. Aqidah: Muhammadiyah adalah ber’aqidah Islam.


b. Cita-cita/Tujuan: Bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil
dan makmur yang diridhai Allah SWT.
c. Ajaran yang digunakan untuk melaksanakan aqidah dalam mencapai cita-cita/tujuan
tersebut: Agama Islam adalah agama Allah sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada
ummat manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan
sprituil, duniawi dan ukhrawi.
4. Fungsi aqidah dalam persoalan Keyakinan dan Cita-cita hidup adalah sebagai sumber
yang menentukan bentuk keyakinan dan cita-cita hidup itu sendiri. Berdasarkan Islam,
artinya ialah: Islam sebagai sumber ajaran yang menentukan keyakinan dan cita-cita
hidupnya. Ajaran Islam, yang inti ajarannya berupa kepercayaan: tauhid membentuk
keyakinan dan cita-cita hidup; bahwa hidup manusia di dunia ini sematamata hanyalah untuk
beribadah kepada Allah SWT, demi untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
Hidup beribadah menurut ajaran Islam, ialah hidup bertaqarrub kepada Allah SWT,
dengan menunaikan amanah-Nya serta mematuhiketentuan-ketentuan yang menjadi
peraturan-Nya guna mendapatkan keridhaan-Nya.Amanah Allah yang menentukan fungsi
dan misi manusia dalam hidupnya di dunia, ialah manusia sebagai hamba Allah dan khalifah
(pengganti)Nya yang bertugas mengatur dan membangun dunia serta menciptakan dan
memelihara keamanan dan ketertibannya untuk memakmurkannya.
5. Fungsi cita-cita/tujuan dalam persoalan Keyakinan dan cita-cita hidup ialah sebagai
kelanjutan/ konsek-wensi dari Aqidah. Hidup yang beraqidah Islam, seperti yang disimpulkan
pada angka 4 diatas, tidak bisa lain kecuali menimbulkan kesadaran pendirian, bahwa cita-
cita/tujuan yang akan dicapai dalam hidupnya di dunia, ialah terwujudnya tata-kehidupan
masyarakat yang baik,guna mewujudkan kemak-muran dunia dalam rangka ibadahnya
kepada Allah SWT.
Dalam hubungan ini, Muhammadiyah telah menegaskan cita-cita/tujuan perjuangannya
dengan:
“...sehingga terwujudnya masyarakat utama, adil dan
makmur, yang diridhai Allah SWT”. (AD PS.3)
Bagaimana bentuk/wujud masyarakat uatama yang adil dan makmur, yang diridhai Allah
SWT yang dimaksud itu, harus dirumuskan dalam satu konsepsi yang jelas, gamblang dan
menyeluruh.
6. Berdasarkan keyakinan dan cita-cita hidup yang beraqidah Islam dan dikuatkan
oleh hasil penyelidikan secara ilmiah, historis dan sosiologis, Muhammadiyah berkeyakinan,
bahwa ajaran yang dapat untuk melaksanakan hidup yang sesuai dengan “Aqidahnya” dalam
mencapai “cita-cita/ tujuan” hidup dan perjuangannya sebagaimana dimaksud, hanyalah
ajaran Islam. Untuk itu sangat diperlukan adanya rumusan secara kongkrit, sistematis dan
menyeluruh tentang konsepsi ajaran Islam yang meliputi seluruh aspek hidup dan kehidupan
manusia/masyarakat, sebagai isi dari pada masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
7. Keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah yang persoalan-persoalan pokoknya
telah diuraikan dengan singkat di atas, adalah dibentuk/ditentukan oleh pengertian dan
fahamnya mengenai agama Islam.
Agama Islam adalah sumber keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah, Maka dari itu,
faham agama bagi Muhammadiyah dalah merupakan persoalan yang essensial bagi adanya
keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah.
8. Faham agama dalam muhammadiyah
1)      Agama islam ialah Agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya mulai dari nabi
adam hingga nabi terakhir  yaitu nabi Muhammad SAW,yang di utus dengan membawa
syari’at agama yang sempurna untuk seluruh umat manusia sepanjang masa maka tetap
berlaku sampai sekarang dan untuk masa selanjutnya.
“Agama (yakni agama islam yang di bawa oleh nabi muhammad saw) ialah apa yang
diturunkan allah didalam al-qur’an dan yang tersebut didalam sunnah shahih berupa
perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunju-petunjuk untuk kebaikan manusia di
dunia dan di akhirat.” (PUTUSAN MAJLIS TARJIH)
2)      Dasar agama: al-qur’an dan sunnah rasul
3)      Al-Qur’an dan sunah rasul sebagai penjelasnya adalah pokok dasar hukum/ajaran islam yang
mengandung ajaran  yang benar Akal-pikiran/Al-Ra’yu adalah alat untuk:

 Mengungkap dan mengetahui kebenaran yang terkandung dalam al-qur’an dan sunnah
Rasul
 Mengetahui maksud yang tercantum dalam al-qur’an dan sunnah rasul
4)      Muhammadiyah berpendirian bahwa pintu ijtihat senantiasa terbuka
5)      Muhammadiyah berpendirian bahwa dalam beragama hendaklah berdasarkan pengertian
yang benar dengann ijtihad dan ittiba’
6)      Muhammadiyah dalam menetapkan tuntunan yang berhubungan dengan masalah
agama baik bagi kehidupan perseorangan atau pun bagi kehidupan gerakan, adalah dengan
dasar-dasar seperti tersebut di atas, dilakukan dalam musyawarah oleh para ahlinya dengan
cara yang sudah lazim disebut “tarjih” ialah membanding-bandingkan pendapat dalam
musyawarah dan kemudian diambil mana keputusannya yang lebih kuat.
7)      Dengan dasar dan cara  memahami agama seperti tersebut di atas Muhammadiyah
berpendirian bahwa ajaran islam merupakan “kesatuan ajaran” yang tak mungkin di pisahkan
yang meliputi:

 Aqidah
 Akhlak
 Ibadah
 Mu’amalat
     9.  Fungsi, VISI dan MISI muhammadiyah
Fungsi:
Berdasarkan keyakinan dan cita-cita hidup yang bersumberkan islam yang murni
seperti yang tersebut di atas, muhammaiah menyadari kewajibanya, berjuang dan mengajak
segenap golongan dan lapisan bangsa indonesia, untuk mengatur dan membangun tanah air
dan negara indonesia, sehingga terbentuknya masyakat  dan negara adil dan makmur,
sejahtera bahagia, materil dan spiritual yang di ridhai ALLAH SWT.
Mengingat perkembangan sejarah dan kenyataan bangsa indonesia sampai dewasa ini,
semua yang ingin dilaksanakan dan dicapai oleh Muhammadiyah dari pada keyakinan dan
cita-cita hidupnya, bukanah hal yang baru dan hakekatnya adalah sesuatu yang wajar.
Sedangkan pola perjuangan Muhammadiyah dalam melaksanakan dan mencapai
keyakinan dan cita-cita hidupnya dalam arti dan proporsi yang sebenar-benarnya, sebagai
jalan satu-satunya, lebih lanjut mengenai soal ini dapat diketahui dan difahami dalam khittah
perjuangan muhammadiyah. Sedangkan visi dan misi muhammadiyah ialah;
VISI
“Terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya”
MISI

1. Menegakan tauhid yang murni berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah.


2. Menyebarka ajaran islam yang bersumberkan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.
3. Mewujudkan islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan
kepada Rasul-Nya mulai dari nabi adam hingga nabi terakhir  yaitu nabi Muhammad SAW,
sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin
kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi dan ukhrawi.
Rumusan matan keyakinann dan cita-cita hidup muhammadiah terdiri dari 5 lima angka
5 (lima) angka tersebut dibagi menjadi 3(tiga) kelompok.
“agama (yakni agama islam yang di bawa oleh nabi muhammad saw) ialah apa yang
diturunkan allah didalam al-qur’an dan yang tersebut didalam sunnah shahih berupa perintah-
perintah dan larangan-larangan serta petunju-petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan
di akhirat.”(PUTUSAN MAJLIS TARJIH)
VISI :
“terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya”
MISI:

1. Menegakan tauhid yang murni berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah.


2. Menyebarka ajaran islam yang bersumberkan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.
3. Mewujudkan islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Majelis dikti litbang, dan Lpi pp muhammadiyah. 2010. Satu abad muhammadiyah Jakarta:
Kompas media pustaka
Suara Muhammadiyah. 2010. MANHAJ GERAKAN MUHAMMADIYAH. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai