&
TEORI JOHARI WINDOWS
KONSEP DIRI
Psikodinamika
Behavioris
Humanistik
Teori Psikodinamika
B:
Adalah individu yang terbuka terhadap dunia
sekelilingnya, potensi diri disadari, perasaan dan
pikirannnya terbuka untuk pengalaman –
pengalaman hidup yang menyedihkan dan
menyenangkan, pekerjaan, dan sebagainya.
Ia lebih spontan dan bersikap jujur dan apa adanya
pada orang lain.
PERBEDAAN KARAKTERISTIK
ORANG YANG TERBUKA DAN ORANG TERTUTUP
Menerima
Mengembangkan
Pernyataan mana ?
(ST) STT
IV.(STT-OTT)
OTT III. (ST- OTT)
II. Daerah Pribadi Buta
( Blind Self)
Mengenal pribadi orang lain, tetapi
tidak mengenal dirinya sendiri
Mencerminkan kepribadian yang hanya
mau mengeritik, tetapi tidak mau
menerima
Akan membuat komunikasi menjadi
tidak efektif
Tidak mungkin menghilangkan sama
sekali daerah ini, tapi harus berusaha
disusutkan
Contoh pernyataan
kepribadian buta
Saya pikir saya adalah pribadi
yang menarik
Teman-teman saya berfikir
bahwa saya baik hati
Kamu lihat saya sangat pede
kan
III. Daerah Pribadi
Tersembunyi
( Hidden Self)
(ST) STT
(ST) STT
IV.
OTT
III. (ST- OTT) (STT-OTT)
10 % 5%
Saya adalah : Puisi
Gunakan initial nama
Sebutkan hal yang positif
mengenai diri
Hal tsb bisa : yg unik, yg
disukai (benda,org, atau
ide). Perasaan yg sering
muncul, hal yg diharapkan,
sesuatu yg ditakutkan
KONSEP DIRI
Orang lain
Kelompok acuan
( reference group)
Komponen Konsep Diri
Keintiman
Faktor yang mempengaruhi
penyingkapan diri
1. Efek dyadic : penyingkapan
diri terjadi jika individu lain juga
membuka diri
2. Ukuran audience : kelompok
kecil lebih memungkinkan
3. Topik
4. Valensi : positif, negatif
5. Jenis Kelamin
6. Ras, kebangsaan dan usia
Bagaimana PeDe Tumbuh ?
PeDe
bgmn kita merasa diri kita
(self confident)
Harga diri
bgmn kita menghargai diri
(self esteem)
Gambaran diri
Bgmn kita melihat diri
(self image)
Lingkungan
Keturunan Situasi
Kepribadian
Tipe kepribadian Umum
Ekstrovert bersifat mudah terbuka, tertarik atau
senang bergaul dengan individu lain. Responya bersifat
realistis, dapat bertingkah laku sesuai tuntutan
lingkungannya. Segalanya ditanggapi secara obyektif.
Introvert segalanya ditanggapi sesuai dengan
keadaan dirinya, malu thd masyarakat (menutup diri)
sangat sensitif thd kritik. Dlm menghadapi msl dianalisa
dg kacamata sendiri. Jadi sifatnya subyektif.
Ambivert tipe ini bersifat realistis/obyektif, tetapi
kadang-kadang bersifat subyektif tdk dpt
digolongkan ekstrovert atau introvert.
Kepribadian manusia terbentuk dari banyak sekali komponen
(sifat), dan setiap komponen merupakan variabel.
Setiap orang memiliki kepribadian yang susunan komponennya
berbeda dengan orang lain. Karena itu setiap orang memiliki
kepribadian yang berbeda dengan orang lain.
Namun demikian untuk memudahkan mengenali kepribadian itu
dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu:
50
• Setiap kepribadian memiliki kekuatan dan kelemahan.
• Semua jenis kepribadian diperlukan adanya dalam setiap
sistem sosial / organisasi.
• Kepribadian sebagai totalitas sifat-sifat yang dimiliki oleh
seseorang tidak bisa disebut baik atau jelek, komponen-
komponennya yang bisa jelek/lemah atau baik/kuat.
51
PROFESIONALISME
KERJA
PROFESIONALISME
Unsur keahlian
Unsur panggilan.
Sehingga seorang profesional harus
memadukan dalam diri pribadinya kecakapan
teknik untuk menjalankan pekerjaannya dan
kematangan etik.
Menurut Encyclopedia,
Prof. TALCOTT PARSONS
Profesi dan profesionalisme itu adalah :
1. Bahwa manusia-manusia profesional tidak dapat
digolongkan sebagai kelompok kapitalis atau
kelompok kaum buruh. Juga tidak dapat dimasukkan
sebagai administrator atau birokrat.
2. Bahwa manusia-manusia profesional merupakan
suatu kelompok tersendiri yang bertugas memutar
roda perusahaan, dengan leadership status.
Menurut
Soegito Reksodiharjo
Profesi adalah suatu bidang kegiatan yang
dijalankan oleh seseorang dan merupakan
sumber nafkah bagi dirinya.
Lazimnya profesi dikaitkan dengan taraf
lulusan akademik, tetapi di Indonesia dikenal
beberapa profesi yang non akademik
misalnya : profesi bidan, pemain sepak bola,
petinju profesional dll.
Diploma dan gelar bukan jaminan prestasi
seseorang.
Prestasi harus diukur disatu pihak dengan
hasil yang diperoleh dari seseorang dan
dilain pihak dengan tolak ukur yang dikaitkan
dengan kemampuan yang semestinya apa
pada orang itu.
Beberapa ciri Profesinalisme :
1. Menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil (perfect
result), sehingga kita dituntut untuk selalu meningkatkan
mutu.
2. Memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya
dapat diperoleh melalui pengalaman dan kebiasaan.
3. Menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak
mudah putus asa dan puas sampai hasil tercapai.
4. Memerlukan integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh
“keadaan terpaksa” atau godaan iman seperti harta dan
kenikmatan hidup.
5. Memerlukan adanya kebulatan pikiran dan perbuatan,
sehingga terjaga efektifitas kerja yang tinggi.
Menurut Tjerk Hooghiemstra
Profesional adalah mereka yang sangat
kompeten atau memiliki kompetensi –
kompetensi tertentu yang mendasari
kinerjanya.
Kompetensi adalah karakteristik pokok
seseorang yang berhubungan dengan unjuk
kerja yang efektif atau superior pada jabatan
tertentu.
Kompetensi dapat berupa motif, sifat, konsep
diri pribadi, attitude atau nilai-nilai,
pengetahuan yang dimiliki, dll.
Karakteristik pokok Adalah
Kompetensi
Profesional
Kompetensi Individu
Kemampuan untuk : Kompetensi Sosial
-Inisiatif Kemampuan untuk :
-Dipercaya -Berkomunikasi
-Motivasi -Kerja Kelompok
-Kreatif - Kerjasama