Anda di halaman 1dari 66

KONSEP DIRI

&
TEORI JOHARI WINDOWS
KONSEP DIRI

Komunikasi sebagai kegiatan sehari-


hari yang dilaksanakan individu
berhubungan erat dengan perilaku
individu itu sendiri.
Perbedaan perilaku individu dalam
melakukan komunikasi dan atau
berhubungan dengan orang lain
merupakan situasi yang berkaitan
dengan psikologis individu.
Komunikasi juga berkaitan dengan
asumsi manusia.
Contohnya;
Seorang anak kecil akan merasa
takut dan terancam bila ia tidak
memahami hal yang terjadi
disekitarnya.
Komunikasi yang dilakukan oleh
antar petugas kesehatan.
3 Teori untuk mengetahui
latar belakang sikap, perilaku
dan asumsi individu :

 Psikodinamika
 Behavioris
 Humanistik
Teori Psikodinamika

Berasal dari Sigmund Freud, asal


kata Psiche: pikiran, namun
mencakup perasaan, pengalaman
masa lalu, roh dan jiwa.
Kata Dinamic: mengacu pada
pandangan bahwa psikis individu
bersifat dinamis, tidak statis.
Teori dasar Freud menekankan
pada dorongan insting dari
individu untuk melakukan
hubungan, baik internal maupun
eksternal.
Hal ini menunjukkan bahwa gaya
komunikasi kita dengan orang lain
sangat dipengaruhi oleh
bagaimana kita berkomunikasi
dengan diri kita sendiri.
TEORI PERILAKU

Menurut John Watson, perilaku yang


terbentuk merupakan hasil suatu
pengondisian.
Hubungan berantai sederhana antara
stimulus dan respon yang membentuk
rangkaian kompleks perilaku.
Rangkaian kompleks perilaku meliputi;
pemikiran, motivasi, kepribadian, emosi
dan pembelajaran.
Skinner (1938);
Teori Operant Conditioning
Organisme akan membuat
hubungan dengan stimulus dan
respon serta hasil yang akan
didapatkan bisa positif ataupun
negatif.
TEORI HUMANISTIK

1. Maslow (1954), hirarki kebutuhan


manusia, harus dipenuhi untuk
mengembangkan potensi dalam diri
manusia.
2. Carls Rogers, manusia memiliki
dorongan dari dalam diri untuk
berkembang dan bertumbuh
menuju kematangan, yang akan
menyebabkan individu mampu
mengaktualisasikan kapasitas
(potensi) yang dimilikinya.
4 Prinsip Teori Humanistik
( Atkinson, 1990)

1. Manusia; central interest, menekankan


bahwa manusia bukan semata-mata
objek yg berespon terhadap lingkungan
ketika diberikan penghargaan
(reinforcement), namun manusia adalah
makhluk dinamis yang mampu
membentuk lingkungannya dan mampu
berespon t erhadap lingkungannya itu.
2. Perilaku manusia adalah aspek
yang penting untuk diselidiki,
manusia memiliki kemampuan
untuk memilih dan memiliki
kreativitas.
3. Subjektivitas lebih penting dr pd
Objektivitas. Pengalaman manusia
dan subjektivitas lebih penting
dari pada objektivitas.
4. Nilai Kemanusiaan,
pandangan tentang manusia
terletak pada integritas dan
keunikan manusia.
Teori JOHARI WINDOWS

DIRI TERBUKA DIRI BUTA


(diketahui diri sendiri Tidak diketahui diri
dan orang lain) sendiri, tapi diketahui
orang lain

DIRI TERSEMBUNYI / DIRI GELAP


RAHASIA
(tidak diketahui
(diketahui diri sendiri
diri sendiri
tapi tidak diketahui
orang lain maupun orang
lain)
1 2 1 2
3 4
3 4
A :
Adalah individu yang kurang memahami diri
sendiri, tingkah lakunya terbatas,
perasaannya kurang terbuka, kurang luas
cara pandang dan variasi hidupnya.

B:
Adalah individu yang terbuka terhadap dunia
sekelilingnya, potensi diri disadari, perasaan dan
pikirannnya terbuka untuk pengalaman –
pengalaman hidup yang menyedihkan dan
menyenangkan, pekerjaan, dan sebagainya.
Ia lebih spontan dan bersikap jujur dan apa adanya
pada orang lain.
PERBEDAAN KARAKTERISTIK
ORANG YANG TERBUKA DAN ORANG TERTUTUP

SIKAP TERBUKA SIKAP TERTUTUP


Menilai pesan scr objektif dg Menilai pesan berdasarkan motif
menggunakan data & keajengan logika
Membedakan dg mudah, melihat Berpikir simplisis (berpikir hitam putih)
suasana tanpa nuansa
Berorientasi pada isi pesan Bersandar lebih banyak pd sumber
pesan dari pada isi pesan
Mencari informasi dari berbagai sumber Mencari informasi tentang kepercayaan
orang dari sumbernya sendiri, bukan
kepercayaan orang lain.
Lebih bersifat provisionalisme dan Secara kaku mempertahankan dan
bersedia mengubah kepercayaan memegang teguh sistem kepercayaan
Mencari pengertian pesan yang tidak Menolak, mengabaikan, menolak pesan
sesuai dengan rangkaian kepercayaan yg tdk konsisten dg sistem kepercayaan
Mengenal

Menerima

Mengembangkan
Pernyataan mana ?

1.Teman-teman saya 4.Teman-teman saya


berfikir bahwa saya tidak berfikir bahwa
baik hati saya baik hati

2. Saya senang kalau 5. Saya tidak senang


kamu memberitahu kalau kamu
bahwa kamu suka memberitahu bahwa
dengan baju saya. baju yang saya pakai
Saking sukanya, saya tidak cocok untuk
putuskan untuk saya.
membeli lagi model
sama dengan warna 6. Saya berharap dia
berbeda akan tahu bahwa saya
adalah seorang
3. Dia tidak akan pernah peminum
tahu bahwa saya
pernah merobek baju
kesayangannya
Jendela Johari ( Joseph Luft &
Harry Ingham)
(ST) STT

OT I. (ST- OT) II. (STT- OT)

III. (ST- OTT) IV.(STT-OTT)


OTT
 ST = Saya Tahu (known to self)
 STT = saya tidak tahu ( not known to
self)
 OT = Orang lain tahu ( known to
others)
 OTT = Orang lain tidak tahu ( not
known to
others)
1. Daerah Pribadi Terbuka
(Open Self)

(ST) STT

OT I. (ST- OT) II. (STT- OT)


Open Self

III. (ST- OTT) IV.(STT-OTT)


OTT
I.Daerah Pribadi Terbuka (
Open Self)
 Menyajikan semua informasi, perilaku,
sifat,perasaan,keinginan, motivasi, dan ide
yang diketahui diri sendiri dan orang lain
 Daerah ideal
 Memberikan gambaran kepribadian yang
terbuka
 Makin kecil bagian ini, makin buruk
komunikasi berlangsung
Contoh pernyataan yang
menggambarkan daerah
terbuka
- Ketika kamu memberi tahu bahwa saya
terlambat, saya merasa bersalah dan
memutuskan akan tepat waktu pada
pertemuan berikut
- Saya senang kalau kamu memberitahu bahwa
kamu suka dengan baju saya. Saking sukanya,
saya putuskan untuk membeli lagi model
sama dengan warna berbeda
II. Daerah Pribadi Buta
( Blind Self)
(ST) STT

OT I. (ST- OT) II. (STT-OT)


Blind Self

IV.(STT-OTT)
OTT III. (ST- OTT)
II. Daerah Pribadi Buta
( Blind Self)
 Mengenal pribadi orang lain, tetapi
tidak mengenal dirinya sendiri
 Mencerminkan kepribadian yang hanya
mau mengeritik, tetapi tidak mau
menerima
 Akan membuat komunikasi menjadi
tidak efektif
 Tidak mungkin menghilangkan sama
sekali daerah ini, tapi harus berusaha
disusutkan
Contoh pernyataan
kepribadian buta
 Saya pikir saya adalah pribadi
yang menarik
 Teman-teman saya berfikir
bahwa saya baik hati
 Kamu lihat saya sangat pede
kan
III. Daerah Pribadi
Tersembunyi
( Hidden Self)
(ST) STT

OT I. (ST- OT) II. (STT- OT)

III. (ST- OTT) IV.(STT-OTT)


OTT Hidden Self
III. Daerah Pribadi
Tersembunyi
( Hidden Self)
 Berisi segala sesuatu mengenai pribadi yang diketahui
diri sendiri, disimpan untuk dirinya sendiri
 Mencerminkan kepribadian yang hanya mau meminta
saran/informasi dari orang lain, tapi tidak mau/sedikit
berbagi saran dengan orang lain
 Gambaran seseorang yang sangat menjaga privasinya
sendiri
 Tingkat kepercayaan dan keterbukaan pada orang lain
sangat terbatas
Contoh pernyataan
kepribadian Hidden self
 Saya berharap dia tidak akan
tahu bahwa saya adalah
seorang peminum
 Dia tidak akan pernah tahu
bahwa saya pernah merobek
baju kesayangannya
IV. Daerah Pribadi tak Dikenal
(Undiscovered self)
(ST) STT

OT I. (ST- OT) II. (STT- OT)

III. (ST- OTT) IV.(STT-OTT)


OTT Undiscovered
Self
IV. Daerah Pribadi tak
Dikenal
(Undiscovered self)
 Disebut dengan daerah misteri
 Orang tidak mengenal baik dirinya sendiri
atau orang lain
 Memperlihatkan perasaan, pemikiran atau
tingkah laku baik dirinya maupun orang lain
tidak mengetahui
Contoh : seseorang tidak tahu apa yang akan
dilakukan saat tabrakan, demikian juga orang
lain
Jendela Johari Ideal

(ST) STT

I. (ST- OT) II.


OT
75 % (STT- OT)
10 %

IV.
OTT
III. (ST- OTT) (STT-OTT)
10 % 5%
Saya adalah : Puisi
 Gunakan initial nama
 Sebutkan hal yang positif
mengenai diri
 Hal tsb bisa : yg unik, yg
disukai (benda,org, atau
ide). Perasaan yg sering
muncul, hal yg diharapkan,
sesuatu yg ditakutkan
KONSEP DIRI

Self ( diri ) adalah segala sesuatu yang dapat


dikatakan orang tentang dirinya senidri,
bukan hanya tentang tubuh, keadaan
psikisnya sendiri, melainkan tentang anak,
istri/suami, rumah, pekerjaan,nenek moyang,
teman, milik dll
( William James)
2 Jenis diri : ‘diri ‘dan “aku”

1. Diri, adalah aku sebagaimana


dipersepsikan oleh orang
lainatau diri sendiri sebagai
objek ( objective self)
2. Aku adalah inti dari diri aktif,
mengamati, berfikir dan
berkehendak ( Subjective self)
3.  Diri dan Aku = Kepribadian
Pengertian Konsep diri
meliputi:
- Siapa saya menurut pikiran
saya
- Dalam posisi mana saya berada
- Apa yang boleh dan tidak saya
lakukan

Konsep diri negatif


Konsep diri positif
Contoh konsep diri negatif

- Sulit menerima kritik dari orang lain


- Sulit berbicara dengan orang lain
- Sulit mengakui bahwa dirinya salah
- Kurang mampu mengungkapkan perasaan
dengan cara wajar
- Cenderung untuk menunjukkan sikap
mengasingkan diri
Faktor yang mempengaruhi
konsep diri

 Orang lain
 Kelompok acuan

( reference group)
Komponen Konsep Diri

 Komponen Kognitif : Keyakinan -


keyakinan tentang diri : Saya pintar,
Saya Menarik, Berani, lemah lembut,
pendiam
 Komponen Afektif : Saya suka wajah
saya, Saya benci lihat hidung saya,
Kenapa saya tidak berani
Penyingkapan Diri

Dimensi Penyingkapan Diri ( De


Vito)
 Ukuran : frekuensi

 Valensi : positif, negatif

 Kecermatan: mengenal diri


secara jujur
 Tujuan dan Maksud

 Keintiman
Faktor yang mempengaruhi
penyingkapan diri
1. Efek dyadic : penyingkapan
diri terjadi jika individu lain juga
membuka diri
2. Ukuran audience : kelompok
kecil lebih memungkinkan
3. Topik
4. Valensi : positif, negatif
5. Jenis Kelamin
6. Ras, kebangsaan dan usia
Bagaimana PeDe Tumbuh ?
PeDe
bgmn kita merasa diri kita
(self confident)

Harga diri
bgmn kita menghargai diri
(self esteem)

Gambaran diri
Bgmn kita melihat diri
(self image)

Pengalaman Gagal & berhasil Konsep Diri


KEPRIBADIAN
“Personality”
Definisi Kepribadian
 Kepribadian (Atkinson dkk. ( 1998 : 202 ) :
segala bentuk pola pikiran, emosi, dan perilaku
yang berbeda dan merupakan karakteristik
yang menentukan gaya personal individu dan
mempengaruhi interaksinya dengan
lingkungan.

 Whiterington (Rumini, 1988 : 140)


menggambarkan kepribadian sebagai
keseluruhan tingkah laku seseorang yang
diintegrasikan, sebagaimana yang nampak
pada orang lain
By FH
Kepribadian berkaitan dengan adanya perbedaan
karakteristik yang paling dalam pada diri (inner
psychological characteristics) manusia.

Perbedaan karakteristik tersebut menggambarkan


ciri unik dari masing-masing individu
Faktor-Faktor Penentu Kepribadian

Lingkungan

Keturunan Situasi

Kepribadian
Tipe kepribadian Umum
 Ekstrovert  bersifat mudah terbuka, tertarik atau
senang bergaul dengan individu lain. Responya bersifat
realistis, dapat bertingkah laku sesuai tuntutan
lingkungannya. Segalanya ditanggapi secara obyektif.
 Introvert  segalanya ditanggapi sesuai dengan
keadaan dirinya, malu thd masyarakat (menutup diri)
sangat sensitif thd kritik. Dlm menghadapi msl dianalisa
dg kacamata sendiri. Jadi sifatnya subyektif.
 Ambivert  tipe ini bersifat realistis/obyektif, tetapi
kadang-kadang bersifat subyektif tdk dpt
digolongkan ekstrovert atau introvert.
 Kepribadian manusia terbentuk dari banyak sekali komponen
(sifat), dan setiap komponen merupakan variabel.
 Setiap orang memiliki kepribadian yang susunan komponennya
berbeda dengan orang lain. Karena itu setiap orang memiliki
kepribadian yang berbeda dengan orang lain.
 Namun demikian untuk memudahkan mengenali kepribadian itu
dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu:

1. Sanguinis yang populer;


2. Melankolis yang sempurna;
3. Koleris yang kuat;
4. Phlegmatis yang damai.
49
Gambaran sekilas :
1. Seorang Sanguinis itu bersifat spontan, lincah,
periang, optimistik, ekstrovert, tetapi suka pamer
dan suka memerintah.
2. Seorang Melankolis bersifat penuh pemikiran, setia,
tekun, analitis, tetapi pesimistik dan introvert.
3. Seorang Koleris bersifat suka berpetualang,
persuasif dan percaya diri, tetapi keras kepala dan
kurang simpatik.
4. Seorang Phlegmatis bersifat ramah, sabar, puas,
dan diplomatis, tetapi kurang bersemangat dan
pemurung.

50
• Setiap kepribadian memiliki kekuatan dan kelemahan.
• Semua jenis kepribadian diperlukan adanya dalam setiap
sistem sosial / organisasi.
• Kepribadian sebagai totalitas sifat-sifat yang dimiliki oleh
seseorang tidak bisa disebut baik atau jelek, komponen-
komponennya yang bisa jelek/lemah atau baik/kuat.

51
PROFESIONALISME
KERJA
PROFESIONALISME

 Merupakan suatu tingkah laku,


suatu tujuan atau suatu
rangkaian kualitas yang
menandai atau melukiskan
coraknya suatu “Profesi”.
Profesi mengandung 2 unsur :

 Unsur keahlian
 Unsur panggilan.
Sehingga seorang profesional harus
memadukan dalam diri pribadinya kecakapan
teknik untuk menjalankan pekerjaannya dan
kematangan etik.
Menurut Encyclopedia,
Prof. TALCOTT PARSONS
 Profesi dan profesionalisme itu adalah :
1. Bahwa manusia-manusia profesional tidak dapat
digolongkan sebagai kelompok kapitalis atau
kelompok kaum buruh. Juga tidak dapat dimasukkan
sebagai administrator atau birokrat.
2. Bahwa manusia-manusia profesional merupakan
suatu kelompok tersendiri yang bertugas memutar
roda perusahaan, dengan leadership status.
Menurut
Soegito Reksodiharjo
 Profesi adalah suatu bidang kegiatan yang
dijalankan oleh seseorang dan merupakan
sumber nafkah bagi dirinya.
 Lazimnya profesi dikaitkan dengan taraf
lulusan akademik, tetapi di Indonesia dikenal
beberapa profesi yang non akademik
misalnya : profesi bidan, pemain sepak bola,
petinju profesional dll.
 Diploma dan gelar bukan jaminan prestasi
seseorang.
 Prestasi harus diukur disatu pihak dengan
hasil yang diperoleh dari seseorang dan
dilain pihak dengan tolak ukur yang dikaitkan
dengan kemampuan yang semestinya apa
pada orang itu.
Beberapa ciri Profesinalisme :
1. Menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil (perfect
result), sehingga kita dituntut untuk selalu meningkatkan
mutu.
2. Memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya
dapat diperoleh melalui pengalaman dan kebiasaan.
3. Menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak
mudah putus asa dan puas sampai hasil tercapai.
4. Memerlukan integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh
“keadaan terpaksa” atau godaan iman seperti harta dan
kenikmatan hidup.
5. Memerlukan adanya kebulatan pikiran dan perbuatan,
sehingga terjaga efektifitas kerja yang tinggi.
Menurut Tjerk Hooghiemstra
 Profesional adalah mereka yang sangat
kompeten atau memiliki kompetensi –
kompetensi tertentu yang mendasari
kinerjanya.
 Kompetensi adalah karakteristik pokok
seseorang yang berhubungan dengan unjuk
kerja yang efektif atau superior pada jabatan
tertentu.
 Kompetensi dapat berupa motif, sifat, konsep
diri pribadi, attitude atau nilai-nilai,
pengetahuan yang dimiliki, dll.
Karakteristik pokok Adalah

 Kompetensi yang sangat mendalam dan


merupakan bagian melekat pada pribadi
seseorang dan dapat menyesuaikan sikap
pada berbagai kondisi atau berbagai tugas
pada jabatan tertentu.
Ada lima Karakteristik
Kompetensi :
 Motif
 Sikap
 Konsep diri (attitude, nilai-nilai
atau imajinasi diri)
 Pengetahuan
 Keterampilan.
Pada Seminar Penyusunan
Regional Model Competency
Standar, Bangkok 1999
Kompetensi meliputi :
1. Keterampilan melaksanakan tugas individu dengan efisien
(Task skill).
2. Keterampilan mengelola beberapa tugas yang berbeda
dalam pekerjaannya (Task management skill).
3. Keterampilan merespon dengan efektif hal-hal yang bikan
merupakan pekerjaan rutin dan kerusakan (Contigency
management skill).
4. Keterampilan menghadapi tanggungjawab dan tuntutan
lingkungan termasuk bekerja dengan orang lain dan
bekerja dalam kelompok (Job/role environment skill).
 Kompetensi lebih menitik beratkan pada apa
yang diharapkan dikerjakan oleh pekerja
ditempat kerja, dengan perkataan lain
kompeten menjelaskan apa yang seharusnya
dikerjakan oleh seseorang bukan latihan apa
yang seharusnya diikuti.
 Menurut konsep Jerman (dalam sistem
ganda) menggunakan istilah kompetensi
profesional atau kualifikasi kunci.
 Kompetensi profesional mencakup kumpulan
beberapa kompetensi yang berbeda seperti
dibawah ini :
Komponen-komponen yang perlu untuk Kompetensi
Profesional
Kompetensi Kompetensi Metodik
Spesialis Kemampuan Untuk :
Kemampuan untuk : - Mengumpulkan dan
-Keterampilan dan menganalisa
pengetahuan informasi
-Menggunakan perkakas - Mengevaluasi informasi
dan peralatan - Orientasi tujuan kerja
dengan sempurna - Bekerja secara
-Mengorganisasikan sistematis
-dan menagani masalah

Kompetensi
Profesional

Kompetensi Individu
Kemampuan untuk : Kompetensi Sosial
-Inisiatif Kemampuan untuk :
-Dipercaya -Berkomunikasi
-Motivasi -Kerja Kelompok
-Kreatif - Kerjasama

Anda mungkin juga menyukai