Anda di halaman 1dari 19

TEORI-TEORI

DASAR
KOMUNIKASI
INTERPERSONAL
SOCIAL PENETRATION (Penetrasi Sosial)

• Irwin Altman dan Dalmas Taylor/ Altman dan Taylor


• INTINYA : PENGEMBANGAN HUBUNGAN ADALAH PROSES
KOMUNIKASI, berada dalam tataran pengalaman sehari-hari.
• Bayangkan diri kita adl bola/bawang (berisi tentang diri kita: pengalaman,
pengetahuan, sikap).
• Informasi dlm bola ini sangat teratur mengelilingi sebuah INTI (aspek yg sangat
pribadi dalam diri kita)
• Kulit bola adalah bagian diri kita yg mudah diketahui oleh orang lain (contoh:
berperilaku dan pakaian yg digunakan)
• Kita mengenal orang lain dengan
“menembus” bola
• Setiap bola punya kedalaman dan
keluasan (setiap orang pasti berbeda dgn
orang lain), termasuk ketika hubungan
dua orang berkembang
• Penetrasi sosial adalah proses yang
berputar (maju mundur) dan dialektis
(pengaturan tekanan dari umum menjadi
pribadi)
• Ada gagasan keterbukaan dan
ketertutupan
• Hubungan yang berkembang punya lebih
banyak pengungkapan dari pada
hubungan yang kurang berkembang.
SELF DISCLOSURE
(pengungkapan diri)
• Pengungkapan diri: proses mengungkapkan kedalaman dan luasnya diri sehingga
kita dapat mulai, memelihara, dan mengembangkan hubungan.
• Ada Pengetahuan bersama,mengembangkan pandangan bersama, tujuan bersama, dan
keputusan bersama.
• Pengungkapan diri bervariasi menurut jenis hubungan dan latar belakang budaya
peserta.
• Dalam hubungan ada banyak pengungkapan diri karena mitra relasional biasanya
mengungkapkan banyak pikiran pribadi yang besar dan perasaan pada beberapa topik.
• Kurangnya kepercayaan, cemburu, dan kesalahpahaman.
ATRIBUSI
• Fritz Heider
• Manusia selalu ingin tahu sikap/tingkah lakunya sendiri/ tingkah laku
orang lain.
• Teori ini memberikan perhatian pada bagaimana seseorang bertingkah
laku, bagaimana orang menyimpulkan penyebab tingkah laku yang
dilakukan diri sendiri atau orang lain.
• Contoh : kenapa saya bersikap seperti ini? Kenapa di saat saya sedih,
orang lain tidak memahami saya? Kenapa orang lain menunjukan
ketidaksukaanya terhadap saya?
• Penyebab yang mendorong seseorang bertingkah laku
tertentu:
1. Situasional (lingkungan)
2. Pengaruh personal (ingin mempengaruhi sesuatu)
3. Kemampuan
4. Usaha (mencoba sesuatu)
5. Keinginan
6. Perasaan (perasaan suka sesuatu)
7. Rasa memiliki
8. Kewajiban (harus melakukan sesuatu)
9. Diperkenankan (diperbolehkan melakukan sesuatu).
UNCERTAINTY REDUCTION THEORY
(PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN)
• Charles Berger dan Richard Calabrese
• Proses dasar bagaimana kita mengenal orang lain
• Ketika awal bertemu dengan orang asing, kita tidak yakin akan
kemampuan orang lain, perasaan kita, dsb
• Manusia kesulitan dengan ketidakpastian, ingin menebak perilaku
sehingga terdorong mencari informasi tentang orang lain –
PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
• Kita menyusun rencana komunikasi kita berdasarkan pada tujuan kita.
• Semakin gak pasti hubungan maka kita akan semakin waspada
Kita akan semakin bergantung kepada data yang tersedia pada situasi
tersebut.
• Pada keadaan ketidakpastian yang sangat tinggi, kita mejadi
semakin sadar dan sangat berhati-hati dengan rencana yang akan
kita lakukan.
• Beberapa cara untuk mendapatkan informasi tentang orang lain,
yaitu:
1. Strategi pasif yaitu pengamatan. Mengamati individu dan
melihat reaksinya pada situasi tertentu. Contoh : Pengamatan
lepas
2. Strategi aktif, pengamat melakukan sesuatu sehingga akan
memperoleh informasi. Contoh : bertanya, memanipulasi
lingkungan untuk mengamati orang lain.
3. Strategi interaktif, sangat bergantung pada komunikasi dengan
orang lain. Contoh : introgasi dan pengungkapan diri (ada
timbal balik).
INTERAKSIONISME SIMBOLIK

• George Herbert Mead


• Interaksionisme simbolik, sebuah pergerakan dalam
sosiologi, berfokus pada cara-cara manusia
membentuk makna dan sususan dalam masyarakat
melalui percakapan.
• Sebuah tindak sosial melibatkan hubungan dari tiga
bagian, yaitu: gerak tubuh awal dari salah satu individu,
respon dari tubuh, dan hasil.
• MAKNA MUNCUL MELALUI INTERAKSI ANTAR MANUSIA
• Tiga konsep utama dalam teori Mead adalah
masyarakat, diri sendiri dan pikiran.
• TINDAK SOSIAL: kesatuan tingkah laku yang tidak dapat
dianalisis ke dalam bagian-bagian tertentu.
1. Masyarakat (society)
Atau kehidupan kelompok terdiri atas perilaku-perilaku
kooperatif anggota-anggotanya.
• Kerjasama manusia: “membaca” tindakan dan maksud
orang lain kemudian menanggapi dg cara yang tepat.
• Pemaknaan merupakan hasil interaksi dengan orang
lain.
2. Konsep diri, kita melihat diri sendiri dgn pengambilan
peran / menggunakan sudut pandang orang lain.
• Diri : I dan me.
• I adalah bagian diri Anda yang menurutkan kata hati,
tidak teratur, tidak terarah, tidak dapat ditebak, dan
tenaga penggerak dalam tindakan.
• Me adalah refleksi umum orang lain yang terbentuk dari
pola-pola yang teratur dan tetap, yang dibagi dengan
orang lain; serta memberikan arah dan petunjuk.
3. Pikiran adalah sebuah proses,
dan berinteraksi dengan diri
sendiri.
• Proses ini melibatkan
keraguan (menunda tindakan
yang jelas) ketika Anda
menafsirkan sesuatu serta
melalui situasi dan
merencanakan tindakan
selanjutnya.
I-IT dan I-THOU

• Martin Buber : tokoh penting dalam pemikiran


keagamaan pada abad ke 20 dan memberikan sebuah
pandangan yang logis tentang definisi manusia.
• Tuhan hanya dapat dikenal dengan adanya hubungan
pribadi dengan Tuhan, dengan manusia lain dan dengan
aspek dunia.
• Tidak ada definisi yang objektif dan utuh tentang Tuhan
karena Tuhan selalu benar-benar pribadi dan didefinisikan
dalam sebuah hubungan khusus yang disebut dialog.
• Dialog menanamkan komunikasi khusus yang disebut
hubungan I-Thou (Saya-Engkau).
• Kita memandang diri kita dan orang lain sebagai seseorang
yang utuh yang tidak dapat dikurangi menjadi karakterisasi
yang lebih sederhana.
• Hubungan ini sebenarnya RUMIT karena kita berdiri diatas
apa yang penting bagi kita, namun kita juga harus mengakui
pengalaman hidup orang lain dan memperbolehkan mereka
mengungkapkan apa yang penting bagi mereka.
• JALAN SEMPIT (NARROW RIDGE) antara diri sendiri dan
orang lain.
HUBUNGAN I-IT
• Kita menganggap orang lain sebagai sebuah objek untuk dinamai, dimanipulasi,
diubah dan diarahkan untuk keuntungan kita sendiri -- Kita menempatkan diri kita
diatas orang lain.
• Tiga tipe interaksi dalam hubungan ini:
1. Monolog : memonopoli percakapan, mementingkan gagasan dan minat pribadi.
2. Dialog teknis : lebih menekankan pertukaran informasi daripada pengalaman
pelaku dialog.
3. Monolog yang disamarkan : pelaku dialog membicarakan masalah tidak secara
langsung dan jujur melibatkan diri dan orang lain dalam kekompleksan mereka dan
hal ini tidak tepat dan tidak jujur.
TEORI NEGOSIASI RUPA

• Stella Ting-Toomey
• Teori ini memperkirakan bagaimana manusia akan
menunjukan face nya dalam kebudayaan yang berbeda.
• Face : gambar diri seseorang dihadapan orang lain.
• Melibatkan rasa hormat, kehormatan, status, koneksi,
kesetiaan, dsb.
• Face merupakan gambaran yang anda inginkan atau jati
diri orang lain yang berasal dari anda dalam sebuah
situasi sosial.
• Karya rupa : perilaku yg kita lakukan untuk melindungi
face atau mengancam face orang lain.
• Semua kebudayaan memiliki cara-cara untuk mencapai
karya rupa preventif maupun restoratif.
• Karya rupa preventif menggunakan komunikasi yang
dirancang untuk melindungi seseorang dari perasaan-
perasaan yang mengancam face kelompok atau pribadi.
• Karya rupa restorative: dirancang untuk membangun
kembali face seseorang setelah terjadinya kehilangan.
• 2 variable kultural yang mempengaruhi karya rupa,
yaitu kolektivisme dan individualism.
• INDIVIDUALIS: Menghormati individu diatas
kelompok, menjunjung tinggi otonomi,
tanggungjawan individu, dan pencapaian individu
• KOLEKTIVIS: Menghormati kebersamaan diatas
individu, mementingkan hubungan antarmanusia

Anda mungkin juga menyukai