(Social Psychology)
Oleh:
■ Mengapa perlu?
Disukai orang lain → meningkatkan harga diri (self esteem) →
merasa bernilai → Penguatan yg positif (positive
reinforcement)
Dimensi Interpersonal Attraction
Tingkat Interaksi
Tingkat Kategori Evaluasi
Kategori Evaluasi Contoh Interaksi
Contoh Interaksi
Interaksi
Strong liking
Strong liking Teman
Teman Menghabiskanwaktu
Menghabiskan waktu bersama,
bersama,
(friend)
(friend) merencanakan
merencanakan pertemuan
pertemuan
Mild Liking
Mild Liking Temandekat
Teman dekat Menikmatiinteraksi
Menikmati interaksi ketika
ketika bertemu
(close
(close acquaintance)
acquaintance) bertemu
Neutral
Neutral Temanbiasa
Teman biasa Saling mengenal
mengenal&&saling
saling menyapa
menyapa
(superficial
(superficialacquaintance)
acquaintance)
Mild dislike
Mild dislike Pengganggu
Pengganggu Menghindariinteraksi
Menghindari interaksi
(annoying
(annoyingacquaintance)
acquaintance)
Strongdislike
Strong dislike Tidak diinginkan
Tidak diinginkan Menghindarikontak
Menghindari kontak aktif
aktif
(undesirelable)
(undesirelable)
Faktor2 yg memengaruhi personal attraction
●Internal → Kebutuhan berafiliasi (need for
affiliation) & pengaruh perasaan
●Eksternal → kedekatan (proximity) & daya tarik
fisik
●Interaksi → persamaan-perbedaan (similarity-
disimilarity) & kesukaan timbal balik (reciprocal
liking).
Pertemuan Ke-7
DAYA TARIK INTERPERSONAL
• Daya tarik interpersonal: kecenderungan
untuk menyukai orang lain yg bermanfaat dan
membantu memuaskan kebutuhan.
• Daya tarik interpersonal akan bertambah
karena ada kedekatan & keakraban (mere
exposure effect)
• Orang cenderung menyukai orang yg mirip
dengannya (matching principle) dlm hal: sikap,
nilai, minat, latar belakang, personalitas.
Personalitas yg meningkatkan daya tarik
• Kehangatan
• Kompetensi
• Fisik
Teoretisi cinta
• Passionate love (pengalaman cinta awal yg
penuh emosi & menyenangkan)
• Companionate love (kasih sayang mendalam,
rasa percaya, perhatian jangka panjang)
♥ Teori Cinta
Sternberg (1986)→Teori segitiga cinta
(triangural theory of love)
Cinta mrp perpaduan antara
kedekatan emosional (intimacy),
hasrat (passion), & komitmen
(commitment)
Pertemuan Ke-8
Ujian Tengah Semester
• Carilah satu berita aktual di media massa yg
berkaitan dengan perilaku individu atau
kelompok dalam konteks sosial.
• Lakukan analisis terhadap perilaku tsb dalam
perspektif psikologi sosial meliputi: Penjelasan
tentang perilaku, motivasi, kognisi, & emosi di
balik perilaku tsb.
Pertemuan Ke-9
SIKAP & PERILAKU
Sikap (attitude) → aptus (latin): siap melakukan
tindakan
• Reaksi evaluatif yg disukai atau tdk disukai thd
sesuatu atau seseorang, menunjukkan
keyakinan(belief), perasaan (feeling), dan
kecenderungan perilaku (intended behavior).
(Zanna & Rempel, 1988).
Pembentukan sikap?
• Pengondisian klasik (clasical conditioning)
• Pengondisian instrumental ((instrumental conditioning)
• Belajar pengamatan(observational learning)
• Perbandingan sosial (social comparison)
Fungsi sikap?
• Pengetahuan
• Identitas
• Harga diri
• Pertahanan diri
• Motivasi kesan
Hubungan antara sikap & perilaku
• Teori perilaku beralasan (theory of
reason action)
• Teori perilaku berencana (theory of
planned behavior)
• Model sikap ke perilaku (attitude to
behavior model)
Theory of reason action (Fishbein & Ajzen, 1980)
Sikap
Intensi Perilaku
Norma Subyektif
Theory of planned behavior (Ajzen, 1991)
Sikap
Kendali perilaku yg
dipersepsikan
Attitude to behavior process model (Fazio, 1989)
Sikap Perilaku
Memori
(pengetahuan ttg
peristiwa)
Sikap --- memengaruhi ---- perilaku
• Kuat/lemah sikap dipengaruhi oleh ekstremitas
& pengalaman pribadi
• Konsistensi hub sikap & perilaku dipengaruhi
oleh: 1) kuat/lemahnya sikap; 2) faktor
situasional
Ekstremitas
• Intensitas perasaan yang sangat mendalam
tentang suatu hal.
• Determinan ekstremitas → vested interest :
kepedulian seseorang ttg suatu hal.
Persuasif: Upaya mengubah sikap orang lain melalui
penggunaan berbagai macam pesan.
Pengolahan pesan persuasif
• mempertimbangkan kekuatan isi pesan (central route)
• menggunakan cara sederhana (peripheral route) shg isi
pesan tidak dianggap penting (heutistic processing)
Penolakan th persuasi
• reantence (reaksi menolak)
• forewarning (peringatan sblm kejadian)
• selective avoidace (menghindar selektif)
• active counterarguing (membantah aktif)
• inoculation (suntikan kebal thd pertentangan)
Disonanti kognitif
• Keadaan internal yg tdk nyaman akibat adanya
ketidaksesuaian antara dua sikap atau lebih serta
antara sikap dan perilaku.
Studi klasik oleh Sherif ttg autokinetik & oleh Asch ttg
penilaian menunjukkan bahwa individu sering menyesuaikan
diri dg norma kelompok, baik dlm penilaian yg ambigu
maupun yg jelas.
Alasan menyesuaikan diri
● Agar bertindak benar (pengaruh informasional)
● Agar disukai (pengaruh normatif)
Bgm bisa terpengaruh?
● Kelompok yg kompak
● Komitmen yg kuat thd kelompok
● Ukuran kelompok
● Faktor penghargaan thd individuasi
● Nilai kultural → individualisme & kolektivisme
● Minoritas yg kuat bisa mengubah pandangan
kelompok
Mengapa memenuhi permintaan?
● Imbalan → menjanjikan imbalan postif
● Koersi (paksaan)→ mengancam dg imbalan
negatif
● Keahlian → memiliki pengetahuan & keahlian
khusus
● Informasi → pesan yg persuasif
● Kekuasaan rujukan → agar diri spt orang lain
● Otoritas yg sah → hak untuk mengajukan
permintaan
Enam Basis Kekuasaan
(French & Raven, 1959; Raven, 1992)
Paksaan Memberi atau mengancam Kalau kamu tdk gosok gigi, kamu tdk
dg imbalan negatif boleh nonton TV
Informasi Isi pesan yg persuasif Kalau kamu gosok gigi, bau mulutmu
segar, orang akan nyaman bersamamu
Rujukan Mengidentifikasi diri /ingin Lihat, artis itu rajin gosok gigi
spt orang lain
Legitimasi Hak untuk mengajukan Aku ini Ibumu, jadi kamu harus nurut,
permintaan ayo gosok gigi sekarang!
Teknik Menundukkan Orang
Cialdini (2004)
Teknik Deskripsi
That’s not -all Pertama, ajukan permintaan besar. Kemudian tawarkan bonus
atau diskon yg membuat permintaan itu mjd lebih masuk akal.
• Karakteristik kelompok
□Terdiri dari dua/lebih individu
□ Struktur
□ Peraturan dan norma
□ Tujuan
□ Groupness dan kesatuan
□ Interaksi dan ketergantungan
• Tipe Kelompok
Evolusi Inti kehidupan adalah kelangsungan hidup ● Perlindungan kerabat (kin protection)
gen. Gen dlm diri manusia mendorong untuk ● Timbal balik biologik (biological
memaksimalkan kesempatan berlangsungnya reciprocity)
gen tetap lestari
Belajar Perilaku menolong diperoleh melalu belajar ● Belajar sosial (social learnng theory)
dari orang lain ● Pertukaran sosial (social exchange theory)
Empati Empati mrpkn respon afektif & kognitif. ● Hipotesis empati-altruisme (empathy-
Afektif: merasakan apa yg dirasakan orang altruism hypothesis)
lain. Kognitif: memahami apa yg dialami ● Model mengurangi perasaan negatif
orang lain (negative-state-relief model)
● Hipotesis kesenangan emaptik (empathic
joy hypothesis)
Norma sosial Perilaku menolong dipersepsikan sbg sesuatu ● Norma timbal bailik (reciprocity norm)
yg diharuskan oleh norma masyarakat. ● Norma tanggungjwb sosial (the social-
responbility norm)
Kapan orang menolong?
• Berada di sekitar (bystander)
• Daya tarik (evaluasi positif)
• Atribusi thd orang lain
• Ada model
• Desakan waktu
• Sifat kebutuhan (clarity of need & legitimate
of need)
Pengaruh faktor dlm diri
• Suasana hati (mood → emosi posistif cnderung
melahirkn perilaku menolong)
• Sifat (forgiveness, self monitoring, need for
approval; empati, kepercayaan pd keadilan,
tanggungjawb sosial, internal locus of control,
egosentrisme yg rendah)
• Jenis kelamin (Lk cenderung menolong pd situasi
darurat; Pr cenderung pd dukungan emosi,
merawat & mengasuh)
• Tempat tinggal (urban-overload hypothesis)
• Pola asuh (orang tua yg demokratis cenderung
melahirkan perilaku menolong)
Pertemuan Ke-14
PERILAKU AGRESI
• Perilaku agresi (agression behavior): Tindakan
melukai yg disengaja oleh seseorang/institusi
thd orang/institusi lain yg sejatinya disengaja
(Berkowitz, 1993).
• Pemicu umum agresi adalah kondisi emosi
tertentu, misalnya emosi marah yg
dilampiaskan dlm bntuk ttn.
Mengapa terjadi agresi?
• Perspektif biologis →pengaruh hormon
testoteron (Booth, 1993); hipotalamus &
amigdala (bagian otak yg memicu agresi) (Raine
dkk, 1998)
• Perspektif psokidinamika → insting dasar
manusia: 1) Eros (hidup); 2) Thanatos (mati).
Insting thanatos mendorong perilaku agresif
(Gardner & Lindzey, 1985)
• Perspektif pembelajaran → agresivitas adalah tdk
alami tetapi diperoleh dari proses belajar &
meniru (modeling)
Penyebab agresi
• Sosial → frustasi & alkohol
• Personal → kepribadian (Tipe A: terburu-buru
& kompetitif); tipe B: sabar, kooperatif, &
nonkompetisi)
• Kebudayaan → Geografis; norma
• Situasi → temperatur
• Sumber daya → memperebutkan sumberdaya
spt minyak, air dll
• Media Massa → pengamatan thd perilaku
kekerasan
Mengatasi agresi
• Katarsis: upaya menurunkan
perasaan marah & kebencian dg cara
aman
• Kognitif: mengubah pola pikir
• Hukuman: efek jera
Pertemuan Ke-15
PENERAPAN PSIKOLOGI SOSIAL
• Psikologi sosial terapan: Aplikasi sistematis
dari konstruksi, prinsip, teori, teknik intevensi,
metode penelitian, & temuan penelitian
psikologi sosial untuk memahami dan
memperbaiki masalah sosial (oskamp &
Schultz, 1998).
• Masalah sosial: Isu2 sosial yg berpengaruh pd
kehidupan masyarakat.
Perspektif Masalah Sosial
• Patologi sosial
• Disorganisai sosial
• Konflik nilai
• Penyimpangan perilaku
• Pelabelan
Penyebab masalah sosial
• Individu
• Budaya
• Struktur sosial
Langkah merancang perubahan sosial
• Unfreezing: proses penyadaran thd perlunya
perubahan
• Changing: tindakan untuk memperkuat driving
forces & memperlemah resistences
Elemen perubahan
• Penyebab (cause)
• Agen (agency)
• Sasaran (target)
• Saluran (chanel)
• Strategi (strategy)
Strategi perubahan sosial
• Fasilitatif
• Pendidikan
• Bujukan
• Paksaan
Pendekatan dlm mengatasi isu2 sosial
• PATH (problem-analysis-test-help)
• PRA (participatory rural appraisal)
• LFA (logical framework analysis)
Pertemuan Ke-16
UJIAN AKHIR SEMESTER
Tugas UAS
• Lakukan pengamatan terhadap lingkungan sosial dan
identifikasi satu isu yang dipandang sebagai masalah sosial
atau keagamaan.
• Kemukakan perspektif psikologi sosial terapan yg digunakan
dalam memandang isu tsb sehingga dipandang sebagai
masalah sosial atau keagamaan.
• Identifikasi penyebab masalah tsb dalam perspektif
psikologi sosial.
• Buatlah rancangan untuk mengatasi masalah sosial atau
keagamaan tsb dengan pendekatan psikologi sosial
meliputi: Langkah2, elemen, strategi, teori, pendekatan.