Anda di halaman 1dari 63

PSIKOLOGI SOSIAL

(Social Psychology)
Oleh:

Dr. Sulistio, S.Ag., M.Si.


Dosen Ilmu Psikologi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo
Telp/WA: 082134880250

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
2022
Pertemuan Ke-1
PENGANTAR PERKULIAHAN

• Visi & Misi UIN Walisongo, Fakultas &


Jurusan
• Kontrak belajar
• Etika akademik islami
• RPS
Pertemuan Ke-2
PSIKOLOGI SOSIAL
(Pengertian, Tujuan, Metode Studi, & Sejarah Perkembangan)

Psikologi (psychology): ilmu yg mempelajari perilaku dan proses


mental serta bagaimana perilaku dan berbagai proses mental ini
dipengarui oleh kondisi mental organisme dan lingkungan eksternal
(Wade & Tavris, 2008).

Psikologi Sosial (social psychology)?


→Cabang psikologi yg berusaha memahami asal usul dan sebab2
terjadinya perilaku & pemikiran individual dlm konteks (situasi) sosial
(Baron & Bryne, 2003).
→Studi ilmiah ttg bgm orang berfikir, memengaruhi, & berinteraksi dg
orang lain (Taylor, Peplau, & Sears, 2009).
Tujuan
• Mendeskripsikan: menggambarkan perilaku sosial
• Menganalisis kausal:mengetahui hubungan sebab akibat
• Menyusun teori: dpt memprediksi perilaku
• Mengaplikasikan teori: memecahkan problem sosial ttn

Metode →Ilmiah (logis, empiris, & sistematis)


• Akurat: teliti, tepat, sebisa mungkin bebas dari kesalahan
• Objektif: bebas dari bias
• Skeptis: diverifikasi berulangkali
• Terbuka: berani mengubah pandangan bila terbukti tdk
benar
Sejarah Perkembangan
• Tahun 1880-1935: Era pengumpulan kekuatan (gathering
force). Studi: Norman Triplett & Max Ringelman (Perancis,
Performa dalam konteks sosial ,1897-1898) William
McDougall (Inggris, 1908)), Ross & Allport (Amerika, 1924).
• Tahun 1936-1945: Era kemajuan besar(great advance). Studi:
Muzafer Sherif (Turki & Amerika, 1938); & Kurt Lewin
(Jerman).
• Tahun 1946-1960: Era klasik (classic). Studi: Gordon Allport
(prejudice & stereotype); Solomon Asch (conformity & person
perception); Leon Festinger (cognitive dissonancy & social
comparison); Fritz Heider (atribution & balance theory); Carl
Hovland (attitute & persuation); & John Thibaut & Harold
Kelley (social exchange theory).
• Tahun 1961-1975: Era kepercayaan & krisis
(confidance & crisis). Studi: Kelley (bagaimana
orang berfikir, 1967); Schachter (bagaimana
orang merasakan, 1964); Moscovici& Zavalloni
(interaksi individu dalam kelompok, 1969); Latane
& Darlley (mengapa seseorang gagal membantu
orang lain dalam kondisi distress, 1970); Bandura
(agresi, 19730; Berscheid & Walster (ketertarikan
fisik, 1974); Glass & Singer (Stres, 1972)
• Tahun 1976- sekarang: Era pluralisme. Era ini
dipicu oleh semakin bervariasinya aspek perilaku
manusia, serta perspektif internasional dan
multikultural.
Pertemuan Ke-3
Diri (self)
●Konsep diri (self-concept): kesadaran seseorang mengenai
siapa dirinya
●Sekumpulan keyakinan seseorang mengenai dirinya (bakat,
minat, kemampuan, penampilan fisik, dsb)
●Konsep diri → mrpkn suatu skema yakni pengetahuan yg
terorganisasi mengenai sesuatu yg digunakan untuk
menginterpretasikan pengalaman
● Konsep diri → memengaruhi perilaku
Skala Penghargaan Diri
Diadaptasi dari M.Rosenberg (1965)

No Pernyataan Benar Salah

1 Saya merasa mempunyai sejumlah kualitas diri yg baik

2 Saya merasa tidak mempunyai banyak hal yg dpt


dibanggakan

3 Seringkali saya berfikir bahwa diri saya buruk

4 Saya adalah orang yg berharga

5 Seringkali saya gagal dalam berbagai hal

6 Saya puas dg diri saya sendiri


• Analisis
Penilaian thd Jawaban Interpretasi
Diri Sendiri Banar

Tinggi 1, 4, 6 Memiliki pemahaman yg jelas ttg kualitas


personalnya; mmiliki tujuan yg tepat; umpan
balik untuk memperkaya wawasan;
menikmati pengalaman positif

Rendah 2, 3, 5 Konsep diri kurang jelas; rendah diri; tdk


memiliki tujuan pasti; pesimis; mengingat
masa lalu secara negatif
Jenis2 skema diri
1. Actual-self (diri saat ini)
2. Ideal-self (diri yg diinginkan)
3. Ought-self (diri yg seharusnya)
Pengetahuan diri: Mrpkn kontinum identitas
personal & sosial
1. Individual self (berdasarkan trait pribadi)
2. Relational self (berdasakan hub interpersonal
dg orang lain)
3. Collective self (berdasarkan keanggotaan
suatu kelompok)
Independent & interdependent self
Ciri Independent Interdependen
Definisi Terpisah dr konteks sosial Terhubung dg konteks sosial
Struktur Kaku, sepihak, stabil Fleksibel, variabel
Ciri penting Internal, privat, Eksternal, publik
Tugas Mnjd unik, mengekspresikan Rasa memiliki, kerukunan,
diri, merealisasikan atribut berada di tempat yg tepat,
internal, mempromosikan melakukan tindakan yg
tujuan diri, langsung: tepat, mempromosikan
mengatakan apa yg ada di tujuan oran lain, tidak
pikiran langsung: membaca pikiran
orang lain
Peran orang lain Evaluasi diri: orang lain penting Definisi diri: berdasarkan
untuk perbandingan sosial, relasi dg orang lain dlm
penilaian yg terefleksikan konteks ttn
Basis Kemampuan mengekspresikan Kemampuan menyesuaikan
penghargaan diri diri; memvalidasi atribut diri,menahan diri, menjaga
internal keselarasan dg konteks sosial
Pertemuan Ke-4
KOGNISI SOSIAL
• Kognisi sosial (social cognition): Studi tentang
bagaimana orang menarik inferensi dan
membuat penilaian dari informasi sosial.
• Langkah menarik Inferensi sosial
■ Pengumpulan informasi
■ Memilih informasi
■ Mengintegrasi informasi ke dlm penilaian
• Perceiver sosial cenderung melakukan
kesalahan dan bias dalam penilaian.
Ekspektasi & teori yg sudah mereka anut
dapat sangat memengaruhi proses penilaian.
• Kesalahan & bias dlm penilaian disebabkan
dilakukan relatif cepat & efisien untuk
memproses banyaknya informasi yg dihadapi.
• Struktur kognitif (skema) bisa membantu
mengorganisasikan informasi. Skema
dipengaruhi oleh: kemenonjolan, peran sosial,
tujuan, primacy, priming, arti penting konteks
penilaian, & perbedaan individual.
Pertemuan Ke-5
PERSEPSI TERHADAP ORANG LAIN
Persepsi sosial
Proses yg digunakan untuk mengetahui orang lain
(Baron & Byrne, 2012).
Membentuk kesan thd orang lain (Taylor dkk, 2009)

Ada kecenderungan orang dg cepat menyimpulkan


spt apakah orang lain itu berdasarkan informasi yg
sedikit melalui penglihatan atau perilaku orang lain
dlm situasi terbatas.
■ Persepsi sosial sbg proses
Proses pd diri kita untuk mengetahui dan
mengevaluasi orang lain.

Yang membentuk kesan:


1. Informasi yg tersedia di lingkungan
2. Sikap terdahulu ttg rangsang2 yg relevan
3. Mood kita saat ini
Cara menyimpulkan sifat orang lain dipengaruhi oleh:
1. ciri2 fisik
2. kemenonjolan
3. kategori sosial
4. motif
5. tujuan dlm mmbentuk kesan
Dimensi evaluatif: kecenderungan orang memutuskan
dulu sbrp suka/sbrp tdk suka kpd orang lain kemudian
menisbatkan karakteristik kpdnya.
Orang cenderung mmbentuk kesan yg konsisten kpd
orang lain meskpun dg informasi sedikit.
Penilaian thd orang lain tdk selalu akurat, krn Bias
Perpsepsional:
1. Efek halo: menganggp org yg disukai adl baik dlm
semua dimensinya
2. Bias positivitas: cenderung menyukai semua
orang
3. Efek negativitas: lebih menekankan informasi
negatif drpd yg positif
Menyimpulkan sifat & kualitas orang:
1. Petunjuk nonverbal: ekspresi wajah, gerakan
gugup, ter-bata2
2. Petunjuk verbal: nada suara, jeda kata2, volume
■ Atribusi
Proses mengenali penyebab tingkah laku orang lain serta
sekaligus memperoleh pengetahuan tentang sifat2 dan
disposisi2 yg menetap pd orang tsb.
Sumber2:
1. Atribusi internal (disposisional) → ketika konsensus &
keberbedaan rendah → atribusi personal
2. Atribusi eksternal (lingkungan) → ketika konsensus &
keberbedaan tinggi → atribusi stimulus
Teori kepribadian tersirat (implicit personality theory):
jenis skema yg digunakan orang untuk mengelompokkan
beragam jenis sifat-sifat kepribadian.
Pertemuan Ke-6
HUBUNGAN INTERPERSONAL
■Hubungan interpersonal: Hubungan antar dua orang atau
lebih yg memiliki ketergantungan satu sama lain dan
menggunakan pola interaksi yg konsisten.

■Proses terjadinya hub interpersonal diawali dg adanya (daya


tarik) interpersonal attraction → penilaian thd orang lain yg
diekspresikan dlm suatu dimensi strong liking s.d. strong
dislike.

■ Mengapa perlu?
Disukai orang lain → meningkatkan harga diri (self esteem) →
merasa bernilai → Penguatan yg positif (positive
reinforcement)
Dimensi Interpersonal Attraction

Tingkat Interaksi
Tingkat Kategori Evaluasi
Kategori Evaluasi Contoh Interaksi
Contoh Interaksi
Interaksi

Strong liking
Strong liking Teman
Teman Menghabiskanwaktu
Menghabiskan waktu bersama,
bersama,
(friend)
(friend) merencanakan
merencanakan pertemuan
pertemuan
Mild Liking
Mild Liking Temandekat
Teman dekat Menikmatiinteraksi
Menikmati interaksi ketika
ketika bertemu
(close
(close acquaintance)
acquaintance) bertemu
Neutral
Neutral Temanbiasa
Teman biasa Saling mengenal
mengenal&&saling
saling menyapa
menyapa
(superficial
(superficialacquaintance)
acquaintance)

Mild dislike
Mild dislike Pengganggu
Pengganggu Menghindariinteraksi
Menghindari interaksi
(annoying
(annoyingacquaintance)
acquaintance)
Strongdislike
Strong dislike Tidak diinginkan
Tidak diinginkan Menghindarikontak
Menghindari kontak aktif
aktif
(undesirelable)
(undesirelable)
Faktor2 yg memengaruhi personal attraction
●Internal → Kebutuhan berafiliasi (need for
affiliation) & pengaruh perasaan
●Eksternal → kedekatan (proximity) & daya tarik
fisik
●Interaksi → persamaan-perbedaan (similarity-
disimilarity) & kesukaan timbal balik (reciprocal
liking).
Pertemuan Ke-7
DAYA TARIK INTERPERSONAL
• Daya tarik interpersonal: kecenderungan
untuk menyukai orang lain yg bermanfaat dan
membantu memuaskan kebutuhan.
• Daya tarik interpersonal akan bertambah
karena ada kedekatan & keakraban (mere
exposure effect)
• Orang cenderung menyukai orang yg mirip
dengannya (matching principle) dlm hal: sikap,
nilai, minat, latar belakang, personalitas.
Personalitas yg meningkatkan daya tarik
• Kehangatan
• Kompetensi
• Fisik
Teoretisi cinta
• Passionate love (pengalaman cinta awal yg
penuh emosi & menyenangkan)
• Companionate love (kasih sayang mendalam,
rasa percaya, perhatian jangka panjang)
♥ Teori Cinta
Sternberg (1986)→Teori segitiga cinta
(triangural theory of love)
Cinta mrp perpaduan antara
kedekatan emosional (intimacy),
hasrat (passion), & komitmen
(commitment)
Pertemuan Ke-8
Ujian Tengah Semester
• Carilah satu berita aktual di media massa yg
berkaitan dengan perilaku individu atau
kelompok dalam konteks sosial.
• Lakukan analisis terhadap perilaku tsb dalam
perspektif psikologi sosial meliputi: Penjelasan
tentang perilaku, motivasi, kognisi, & emosi di
balik perilaku tsb.
Pertemuan Ke-9
SIKAP & PERILAKU
Sikap (attitude) → aptus (latin): siap melakukan
tindakan
• Reaksi evaluatif yg disukai atau tdk disukai thd
sesuatu atau seseorang, menunjukkan
keyakinan(belief), perasaan (feeling), dan
kecenderungan perilaku (intended behavior).
(Zanna & Rempel, 1988).
Pembentukan sikap?
• Pengondisian klasik (clasical conditioning)
• Pengondisian instrumental ((instrumental conditioning)
• Belajar pengamatan(observational learning)
• Perbandingan sosial (social comparison)

Fungsi sikap?
• Pengetahuan
• Identitas
• Harga diri
• Pertahanan diri
• Motivasi kesan
Hubungan antara sikap & perilaku
• Teori perilaku beralasan (theory of
reason action)
• Teori perilaku berencana (theory of
planned behavior)
• Model sikap ke perilaku (attitude to
behavior model)
Theory of reason action (Fishbein & Ajzen, 1980)

Sikap

Intensi Perilaku

Norma Subyektif
Theory of planned behavior (Ajzen, 1991)

Sikap

Norma Subyektif Intensi Perilaku

Kendali perilaku yg
dipersepsikan
Attitude to behavior process model (Fazio, 1989)

Sikap Perilaku

Memori
(pengetahuan ttg
peristiwa)
Sikap --- memengaruhi ---- perilaku
• Kuat/lemah sikap dipengaruhi oleh ekstremitas
& pengalaman pribadi
• Konsistensi hub sikap & perilaku dipengaruhi
oleh: 1) kuat/lemahnya sikap; 2) faktor
situasional
Ekstremitas
• Intensitas perasaan yang sangat mendalam
tentang suatu hal.
• Determinan ekstremitas → vested interest :
kepedulian seseorang ttg suatu hal.
Persuasif: Upaya mengubah sikap orang lain melalui
penggunaan berbagai macam pesan.
Pengolahan pesan persuasif
• mempertimbangkan kekuatan isi pesan (central route)
• menggunakan cara sederhana (peripheral route) shg isi
pesan tidak dianggap penting (heutistic processing)
Penolakan th persuasi
• reantence (reaksi menolak)
• forewarning (peringatan sblm kejadian)
• selective avoidace (menghindar selektif)
• active counterarguing (membantah aktif)
• inoculation (suntikan kebal thd pertentangan)
Disonanti kognitif
• Keadaan internal yg tdk nyaman akibat adanya
ketidaksesuaian antara dua sikap atau lebih serta
antara sikap dan perilaku.

Cara mengurangi disonansi kognitif


• mengubah sikap / perilaku menjdi konsisten
• mencari informasi baru yg mendukung sikap / perilaku
• mengabaikan ketidaksesuaian
• menganggp tdk penting ketidaksesuaian
Pertemuan Ke-10
PENGARUH SOSIAL
Pengaruh sosial (social influence)
■ Usaha yg dilakukan seorang atau lebih untuk
mengubah sikap, kepercayaan, persepsi, atau
tingkah laku orang lain (Baron & Byrne, 2005).
■ Usaha untuk mengubah sikap, kepercayaan,
persepsi, atau tingkah laku orang lain (Cialdini,
1994).
Jenis2 Pengaruh Sosial
● Konformitas (conformity)→ mengubah sikap & tingkah laku
agar sesuai dg norma sosial.
● Ketundukan (compliance) → mengubah sikap & tingkah laku
atas permintaan orang lain.
● Kepatuhan (obedience) → mengubah sikap & tingkah laku
atas perintah orang lain.

Studi klasik oleh Sherif ttg autokinetik & oleh Asch ttg
penilaian menunjukkan bahwa individu sering menyesuaikan
diri dg norma kelompok, baik dlm penilaian yg ambigu
maupun yg jelas.
Alasan menyesuaikan diri
● Agar bertindak benar (pengaruh informasional)
● Agar disukai (pengaruh normatif)
Bgm bisa terpengaruh?
● Kelompok yg kompak
● Komitmen yg kuat thd kelompok
● Ukuran kelompok
● Faktor penghargaan thd individuasi
● Nilai kultural → individualisme & kolektivisme
● Minoritas yg kuat bisa mengubah pandangan
kelompok
Mengapa memenuhi permintaan?
● Imbalan → menjanjikan imbalan postif
● Koersi (paksaan)→ mengancam dg imbalan
negatif
● Keahlian → memiliki pengetahuan & keahlian
khusus
● Informasi → pesan yg persuasif
● Kekuasaan rujukan → agar diri spt orang lain
● Otoritas yg sah → hak untuk mengajukan
permintaan
Enam Basis Kekuasaan
(French & Raven, 1959; Raven, 1992)

Basis Deskripsi Contoh


Imbalan Memberi atau menjanjikan Kalau kamu gosok gigi, ayah akan ajak
imbalan positif kamu ke mall

Paksaan Memberi atau mengancam Kalau kamu tdk gosok gigi, kamu tdk
dg imbalan negatif boleh nonton TV

Keahlian Memiliki pengetahuan atau Dokter menyarankan agar kamu gosok


keahlian khusus gigi dua kali sehari

Informasi Isi pesan yg persuasif Kalau kamu gosok gigi, bau mulutmu
segar, orang akan nyaman bersamamu

Rujukan Mengidentifikasi diri /ingin Lihat, artis itu rajin gosok gigi
spt orang lain

Legitimasi Hak untuk mengajukan Aku ini Ibumu, jadi kamu harus nurut,
permintaan ayo gosok gigi sekarang!
Teknik Menundukkan Orang
Cialdini (2004)

Teknik Deskripsi

Foot-in-the-door Pertama, ajukan permintaan kecil. Ketika orang itu menuruti,


ajukan permintaan yg lebih besar.

Door-in-the-face Pertama, ajukan permintaan yg berlebihan. Kemudian ajukan


permintaan yg sederhana.

Low-ball Pertama, ajukan permintaan yg masuk akal. Kemudian, ungkap


detail yg meningkatkan biaya.

That’s not -all Pertama, ajukan permintaan besar. Kemudian tawarkan bonus
atau diskon yg membuat permintaan itu mjd lebih masuk akal.

Pique Ajukan permintaan aneh yg akan menarik perhatian target.


Pertemuan Ke-11
PERILAKU DALAM KELOMPOK
• Kelompok (group): Kumpulan dua atau lebih individu
yg saling berinteraksi guna mencapai suatu tujuan.

• Karakteristik kelompok
□Terdiri dari dua/lebih individu
□ Struktur
□ Peraturan dan norma
□ Tujuan
□ Groupness dan kesatuan
□ Interaksi dan ketergantungan
• Tipe Kelompok

Tipe Karakteristik Contoh

Primary Jumlah individu kecil, keberlangsungan Keluarga, pasangan,


kelompok sedang, kualitas interaksi persahabatan, & geng
antaranggota sangat penting

Social Setting publik, fokus pd tujuan Pekerja, organisasi

Colective Terbentuk scr spontanitas, singkat, & Audien, kerumunan, kelas


hubungan antarindividu terbatas

Category Memiliki kesamaan jender, etnik, atau Pria, Sunda, Muslim


agama
• Alasan berkelompok
■ Mencapai tujuan
■ Keamanan
■ Kebutuhan sosial & psikologis
■ Identitas diri
■ Mengembangkan hobi, minat, & bakat
■ Mengurangi ketidakpastian
• Perilaku individu dlm kelompok

Mudah Performance Performance


meningkat (fasilitasi menurun (social
sosial, persaingan) loafing)

Sulit Performance Performance


menurun meningkat
(distraction, (challenge)
evaluation
apprehention)
• Fasilitasi sosial (social fasilitation): Kecenderungan
seseorang menampilkan kinerja yang baik atau tidak
apabila berada dihadapan orang lain.
• Kemalasan sosial (social loafing): Kecenderungan
seseorang untuk mengeluarkan usaha yang lebih sedikit
untuk mencapai tujuan bersama apabila berada dalam
kelompok yg terdiri banyak individu.
• Pangalihan (ditraction): Kencenderungan mudah dialihkan
(melepaskan perhatian) dari hal2 lain.
• Evaluasi dari perasaan tidak nyaman (evaluation
apprehention): Evaluasi yang dibalut oleh perasaan tidak
nyaman.
• Tantangan (challenge):
• Deindividuasi (deindiviation): hilangnya kesadaran akan diri
sendiri (self awareness) dan pengertian evaluatif thd diri
sendiri dlm situasi kelompok.
Pertemuan Ke-12
HUBUNGAN ANTARKELOMPOK
• Hubungan antarkelompok (intergroup
relation): Hubungan dua anggota kelompok
atau lebih yg saling berinteraksi dan terjadi
berdasarkan penghayatan anggota kelompok
tsb pd kelompoknya (Sherif, 1962).
• Perilaku dlm hubungan antarkelompok bisa
jadi berbeda dengan hubungan antarindividu
Perilaku antarkelompok
• Etnosentrisme: Cara seseorang memandang
lingkungan sekitar yg didasarkan pd
kelompoknya sbg pusat segalanya.
• Antagonisme kelompok: Anggota suatu
kelompok (ingroup) menunjukkan sikap &
perilaku negatif thd anggota kelompok lain
(outgroup).
• Konflik antarkelompok: Situasi yg didalamnya
trdpt peristiwa, motif, tujuan, perilaku, impuls
yg sama2 antagonistik.
Elemen antagonisme kelompok
• Stereotip (stereotype): Keyakinan ttg karakteristik
khas dari anggota kelompok atau kategori sosial.
• Prasangka (prejudice): Penilaian negatif thd suatu
kelompok, atau anggota dari suatu kelompok
tanpa mempertimbangkan mereke sbg individu-
individu.
• Diskriminasi (discrimination): Membeda-bedakan
kelompok yg tdk disukai dg menghalangi akses
untuk mendapatkan sumber daya.
Cara meningkatkan hubungan antarkelompok
• Negosiasi (bargaining): Proses yang
melibatkan perwakilan antara kedua
kelompok untuk mencapai kesepakatan.
• Mediasi: Meminta bantuan pihak ketiga untuk
menjadi mediator.
• Arbitrase: proses yg dilakukan oleh pihak yang
dianggap netral diminta untuk menengahi dan
mengembangkan ikatan antarkelompok yg
bertikai.
Pertemuan Ke-13
PERILAKU MENOLONG

• Perilaku menolong (prosocial behavior):


Perilaku membantu orang lain terlepas
dari motif si penolong (Batson, 1998).
• Altruisme (altruism): Membantu orang
lain tanpa pamrih, atau sekedar ingin
beramal baik (Schroeder, Penner,
Dovidio, & Piliavin, 1995).
• Mengapa orang mau menolong?

TEORI DESKRIPSI CABANG TEORI

Evolusi Inti kehidupan adalah kelangsungan hidup ● Perlindungan kerabat (kin protection)
gen. Gen dlm diri manusia mendorong untuk ● Timbal balik biologik (biological
memaksimalkan kesempatan berlangsungnya reciprocity)
gen tetap lestari
Belajar Perilaku menolong diperoleh melalu belajar ● Belajar sosial (social learnng theory)
dari orang lain ● Pertukaran sosial (social exchange theory)

Empati Empati mrpkn respon afektif & kognitif. ● Hipotesis empati-altruisme (empathy-
Afektif: merasakan apa yg dirasakan orang altruism hypothesis)
lain. Kognitif: memahami apa yg dialami ● Model mengurangi perasaan negatif
orang lain (negative-state-relief model)
● Hipotesis kesenangan emaptik (empathic
joy hypothesis)

Perkembangan Perilaku menolong melibatkan proses ● Hubungan perkembangan kognisi &


kognisi kognitif spt: persepsi, penalaran, pemecahan perilaku menolong
masalah, & pengambilan keputusan.

Norma sosial Perilaku menolong dipersepsikan sbg sesuatu ● Norma timbal bailik (reciprocity norm)
yg diharuskan oleh norma masyarakat. ● Norma tanggungjwb sosial (the social-
responbility norm)
Kapan orang menolong?
• Berada di sekitar (bystander)
• Daya tarik (evaluasi positif)
• Atribusi thd orang lain
• Ada model
• Desakan waktu
• Sifat kebutuhan (clarity of need & legitimate
of need)
Pengaruh faktor dlm diri
• Suasana hati (mood → emosi posistif cnderung
melahirkn perilaku menolong)
• Sifat (forgiveness, self monitoring, need for
approval; empati, kepercayaan pd keadilan,
tanggungjawb sosial, internal locus of control,
egosentrisme yg rendah)
• Jenis kelamin (Lk cenderung menolong pd situasi
darurat; Pr cenderung pd dukungan emosi,
merawat & mengasuh)
• Tempat tinggal (urban-overload hypothesis)
• Pola asuh (orang tua yg demokratis cenderung
melahirkan perilaku menolong)
Pertemuan Ke-14
PERILAKU AGRESI
• Perilaku agresi (agression behavior): Tindakan
melukai yg disengaja oleh seseorang/institusi
thd orang/institusi lain yg sejatinya disengaja
(Berkowitz, 1993).
• Pemicu umum agresi adalah kondisi emosi
tertentu, misalnya emosi marah yg
dilampiaskan dlm bntuk ttn.
Mengapa terjadi agresi?
• Perspektif biologis →pengaruh hormon
testoteron (Booth, 1993); hipotalamus &
amigdala (bagian otak yg memicu agresi) (Raine
dkk, 1998)
• Perspektif psokidinamika → insting dasar
manusia: 1) Eros (hidup); 2) Thanatos (mati).
Insting thanatos mendorong perilaku agresif
(Gardner & Lindzey, 1985)
• Perspektif pembelajaran → agresivitas adalah tdk
alami tetapi diperoleh dari proses belajar &
meniru (modeling)
Penyebab agresi
• Sosial → frustasi & alkohol
• Personal → kepribadian (Tipe A: terburu-buru
& kompetitif); tipe B: sabar, kooperatif, &
nonkompetisi)
• Kebudayaan → Geografis; norma
• Situasi → temperatur
• Sumber daya → memperebutkan sumberdaya
spt minyak, air dll
• Media Massa → pengamatan thd perilaku
kekerasan
Mengatasi agresi
• Katarsis: upaya menurunkan
perasaan marah & kebencian dg cara
aman
• Kognitif: mengubah pola pikir
• Hukuman: efek jera
Pertemuan Ke-15
PENERAPAN PSIKOLOGI SOSIAL
• Psikologi sosial terapan: Aplikasi sistematis
dari konstruksi, prinsip, teori, teknik intevensi,
metode penelitian, & temuan penelitian
psikologi sosial untuk memahami dan
memperbaiki masalah sosial (oskamp &
Schultz, 1998).
• Masalah sosial: Isu2 sosial yg berpengaruh pd
kehidupan masyarakat.
Perspektif Masalah Sosial
• Patologi sosial
• Disorganisai sosial
• Konflik nilai
• Penyimpangan perilaku
• Pelabelan
Penyebab masalah sosial
• Individu
• Budaya
• Struktur sosial
Langkah merancang perubahan sosial
• Unfreezing: proses penyadaran thd perlunya
perubahan
• Changing: tindakan untuk memperkuat driving
forces & memperlemah resistences
Elemen perubahan
• Penyebab (cause)
• Agen (agency)
• Sasaran (target)
• Saluran (chanel)
• Strategi (strategy)
Strategi perubahan sosial
• Fasilitatif
• Pendidikan
• Bujukan
• Paksaan
Pendekatan dlm mengatasi isu2 sosial
• PATH (problem-analysis-test-help)
• PRA (participatory rural appraisal)
• LFA (logical framework analysis)
Pertemuan Ke-16
UJIAN AKHIR SEMESTER
Tugas UAS
• Lakukan pengamatan terhadap lingkungan sosial dan
identifikasi satu isu yang dipandang sebagai masalah sosial
atau keagamaan.
• Kemukakan perspektif psikologi sosial terapan yg digunakan
dalam memandang isu tsb sehingga dipandang sebagai
masalah sosial atau keagamaan.
• Identifikasi penyebab masalah tsb dalam perspektif
psikologi sosial.
• Buatlah rancangan untuk mengatasi masalah sosial atau
keagamaan tsb dengan pendekatan psikologi sosial
meliputi: Langkah2, elemen, strategi, teori, pendekatan.

Anda mungkin juga menyukai