Relasi agama dan negara yang dianut oleh Indonesia adalah Simbiotik. Indonesia menjadikan
pancasila sebagai dasar negara, yang merupakan bukti keharmonisan dan kekokohan relasi
antara agama dan negara. Kepentingan agama di Indonesia sangat dijamin dan difasilitasi
oleh negara, sebagai timbal balik negara didukung dan dibina atas dasar agama. Relasi ini
menjadikan Indonesia sebagai prototipe dunia-Islam yang dibanggakan.
Hidup tidaklah lengkap tanpa adanya konflik. Mungkin itulah kalimat yang pas diucapkan
melihat Sejarah kehidupan manusia yang tidak pernah sunyi dari konflik. Salah satunya
konflik antar umat beragama. Konflik satu ini telah ada sejak munculnya umat beragama itu
sendiri. Konflik antar umat beragama sering berakar pada peristiwa sejarah
masa lalu. Konflik yang berkaitan dengan agama dalam bernegara
umumnya dipicu oleh tiga faktor:
1. Faktor pendirian rumah ibadah dan penyiaran agama yang tidak
sesuai dengan aturan serta penodaan agama.
2. Faktor pemahaman keagamaan seseorang, yakni antara mainstream
dan penyimpangan (deviation).
3. Faktor yang berkaitan dengan agama, seperti faktor politik, ekonomi
atau lainnya.
Sedangkan konflik antar umat bernegara bisa dipicu oleh beberapa faktor, seperti Anggapan
yang paling benar. Setiap agama pasti mengklaim dirinya paling benar. Tak jarang dari
mereka memandang rendah ajaran agama lain. Bahkan antar golongan dari penganut agama
yang sama seringkali terjadi hal demikian.