Anda di halaman 1dari 8

TEORI KOMUNIKASI INTERPERSONAL

KULIAH KE 2

DENGAN SIAPA KITA BERKOMUNIKASI ?


KOMUNIKASI INTERPERSONAL

• Komunikasi Interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan secara langsung


anatara dua orang atau lebih, bertatap muka atau dapat menggunakan media,
bersifat personal, dapat dilihat efek langsung dari berkomunikasi.
• Komunikasi Interpersonal dalam teori dilakukan melalui bagaimana kita
membangun “relationship” atau membangun relasi dengan orang lain.
• Untuk itu perlu kita ketahui terlebih dahulu siapa yang akan kita ajak
berkomunikasi. Dalam mempelajari teori komunikasi individu yang kita ajak
berkomunikasi dapat disebut sebagai komunikator atau juga komunikan karena
mereka berganti peran dalam berkomunikasi.
PERAN KOMUNIKATOR DAN KOMUNIKAN

• Dalam melakukan komunikasi interpersonal, sebelum membangun relasi dengan individu lain,
sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu sifat-sifat dasar seseorang. Dari pengetahuan ini kita
dapat mempersiapkan diri bagaimana membangun relasi dengan individu lain tersebut.

• 1.TRAITS THEORIES
Teori ini menjelaskan kualitas pembeda atau karakteristik dari seorang invidu. Secara psikologis
Traits/sifat seseorang itu merupakan cerminan cara berpikir, perasaan dan bersikap seseorang
dalam berbagai situasi. Sifat bersikap relatif konsisten tidak mudah berubah. Traits/Sifat ini bakan
membentuk TIPE-TIPE KEPRIBADIAN (personality Tipes)
JOHN DIGMAN mengembangkan 5 sifat dasar Individu yang dapat membentuk kepribadian
seseorang yaitu: Neurotisme; extraversion, openess, agreableness dan concientiousness.
5 DASAR SIFAT INDIVIDU

• 1.Neurotis; Sifat seseorang yang cenderung merasa rentan, cemas, serta memiliki emosi yang
tidak stabil.
• 2Extraversion: memiliki sifat dapat bergaul, assertitif, optimis dan talkative/banyak omong.
• 3.Openess: sifat yang curious, kreatif, independent, imaginatif dan reflektif.
• 4.Agreeableness: Sifat seseorang yang cenderung mudah bekerjasama, simpaty
• 5.Conscientiousness: Sifat seseorang yang memiliki disiplin diri, organized, efficient dan
berorientasi pada pemenuhan akan tugas yang dihadapinya.
• Dari kelima sifat dasar ini, John Digman mengkategorikan kepribadian seseorang yang
merupakan gabungan dari kelima sifat dasar tersebut.
TIPE KOMUNIKATOR/KOMUNIKAN:
PRIBADI ARGUMENTATIF
• Personality Argumentatif: merupakan kombinasi neurotis yang
rendah, extraversion yg tinggi, low openness, low
agreableness, dan high conscientiousnes.
• Membicarakan hal-hal yang kontroversial untuk dukung opini
nya, sering menyangkal lawan komunikasi.
• Argumentatif bisa positif kalau menjadi assertiveness/ Tegas,
sebaliknya bisa juga membentuk pribadi yang negatif kalau
menjadi agresif dan bermusuhan.
• Orang yang argumentatif menurut teori ini dikatakan
memiliki skill komunikasi yang baik, lebih bisa memecahkan
masalah, bisa berargumentasi.
TIPE KOMUNIKATOR/KOMUNIKAN:
PRIBADI CEMAS/TAKUT BERKOMUNIKASI/PENDIAM
• Pribadi yang selalu merasa cemas kalau berhubungan dengan
komunikasi secara oral/langsung.
• Memliki sifat ekstrim takut berkomunikasi dengan orang lain.
• Menolak untuk berpartisipasi dalam berbagai situasi.
• Lebih banyak memilih diam saat berkomunikasi dengan orang
lain.
2.TEORI KOMPETENSI KOMUNIKASI

• Teori ini memberikan pengetahuan bahwa sebelum berkomunikasi, individu perlu memiliki
kemampuan beradaptasi secara efektif terhadap lingkungan disekitarnya.
• Dikembangkan oleh BRIAN SPITZBERG dan WILLIAM CUPACH
• Kompetensi untukberadaptasi dengan lingkungan sekitar ini dikembangkan melalui 7
konsep dasar, yaitu: 1) memahami norma yang ada dan mengikutinya 2)bersifat
konstektual 3)ada derajat yang dibicarakan. Darisesuatu yang bersifat umum ke hal yang
spesifik 4)ada spesifik tingkah laku, ada juga yang bersifat global. 5)fungsional, menghasilkan
sesuatu yang diharapkan. 6)interdependensi dan 7) masing masing individu memiliki
interpersonal impresi (kesan pertama)
TEORI KOMPETENSI KOMUNIKASI
• Setiap orang memiliki kompetensi komunikasi berupa skills, knowledge, motivation.
• Skills: behavior yang dipelajari dari berkomunikasi dengan individu lain, yang disesuaikan dengan
tujuan berkomunikasi. Misal ketika berkomunikasi dengan orang lain kita harus belajar menjaga
eye contact dengan teman berkomunikasi itu penting.
• Knowledge: memiliki pengetahuan secara content dan prosedurnya (Content knowledge vs
procedural knowledge). Content : what, misal aturan berbahasa, konteks sosial, parner
berkomunikasi. Prosesur: bagaimana melaksanakannya.
• Motivasi: apa yang mendorong untuk berkomunikasi dengan orang lain, tergantung positif atau
negatif dalam mencapai tujuan berkomunikasi.

Anda mungkin juga menyukai