DISUSUN
RISTIYANI AHMAD
Kelas: 1B Kebidanan
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………….…………………………….
……….3
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan…………………………………………………………...4
BAB II PEMBAHASAN
2. Berpikir Kritis………………..……….……….…………………7
3. Mendengar Aktif………………….……………….…………....10
DAFTAR PUSTAKA
2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, yang telah memberikan kesehatan serta kekuatan dan
kemauan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik, walaupun masih ada kekurangan dari segi mana pun. Saya bersaksi tiada
Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah.
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada dosen ilmu “KOMUNIKASI DALAM
PRAKTIK KEBIDANAN” yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya
kepada kami, sehingga kami dapat dengan senang hati menyelesaikan makalah
ini.
Makalah ini disusun berdasarkan sumber bacaan, pengetahuan yang kami ketahui,
berbagai buku serta dari sumber lainnya yang relevan dalam bahasan ini dengan
segala keterbatasan kami, sehingga masih banyak kekurangan-kekurangan di
dalam pembahasan ini.Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat
dibutuhkan , sehingga dikemudian hari makalah ini dapat disajikan dengan lebih
baik dan lengkap.
Semoga makalah ini dapat menambah informasi, pengetahuan dan wawasan bagi
penulis dan pembaca
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
b. Perpindahan topik bicara
c. Tidak lancer
d. Salah pengertian
2. Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah cara berpikir yang amat bermanfaat dan
berharga dalam komunikasi intrapersonal. Karena dalam berpikir kritis,
seseorang dapat menilai suatu ide, gagasan, opini, atau argumen
berdasarkan kebenaran, kecocokan/kesesuaian, keberhasilan, atau
resikonya. Pemikiran kritis menilai kebenaran suatu pernyataan, dalam arti
sesuai dengan fakta. Di luar itu, pemikiran kritis menilai keabsahan cara
kita mengambil simpulan dalam arti apakah simpulan tersebut dapat
diturunkan dari bukti-bukti yang ada. Pemikiran kritis mencari apa yang
benar dan menelisik di mana kesalahannya.
Kriteria penilaian kedua adalah kecocokan/kesesuaian. Yaitu
apakah saran, ide, atau yang lainnya sesuai dengan pengalaman kita,
sistem tempat kita bekerja, tujuan, rencana, atau kebijakan kita. Yang
dimaksud sistem di sini mencakup prosedur organisasi, hukum, aturan,
norma- norma sosial, dan sebagainya. Oleh karena itu, pemikiran kritis
selalu logis, pemikiran kritis juga harus bisa menjelaskan mengapa sesuatu
itu tidak cocok.
Seorang pemikir kritis tidak dogmatis dan tidak juga mudah
tertipu. Ciri yang paling menonjol dari sikap pemikir kritis adalah berpikir
terbuka dan skeptisme. Karakteristik-karakteristik ini tampaknya
bertentangan daripada melengkapi. Di satu sisi, pemikir kritis diharapkan
mempertimbangkan sudut pandang-sudut pandang yang berbeda dari sudut
pandang dirinya sendiri. Di sisi lain, pemikir kritis diharapkan mengenali
klaim yang mana yang tidak layak diteliti. Juga kadang-kadang apa yang
tampaknya merupakan pemikiran terbuka merupakan sikap mudah tertipu
dan apa yang tampaknya skeptisme adalah sikap tertutup.
6
Sasaran dalam memeriksa posisi dan penalaran orang lain harus
memperoleh kebenaran daripada sekedar mencari kesalahan. Agar menjadi
trampil dan fair dalam menilai kepercayaan dan tindakan, kita perlu
meninjau aneka pandangan dan posisi mengenai isu-isu yang akan kita
nilai. Bersikap terbuka berarti memiliki kemauan untuk memeriksa isu dari
banyak sisi, mencari sisi yang baik dan buruk dari ancka sisi yang
diperiksa.
Memang, penggunaan utama kata kritis adalah untuk mencatatat
kecenderungan untuk mencari kesalahan atau menilai secara ketat. Tetapi
mengungkapkan kesalahan dalam penalaran kita maupun penalaran orang
lain hanyalah sebagian dari berpikir kritis. Oleh karena itu, orang harus
menanamkan skeptisme sehat dengan kemampuan bersikap terbuka,
terutama ketika mempertimbangkan sudut pandang- sudut pandang yang
bertentangan dengan sudut pandangnya sendiri. Akan tetapi, orang harus
berhati-hati, ia tidak boleh begitu mencintai kepercayaannya sendiri
sehingga tidak mampu mengenali kapan waktunya berubah.
Akhirnya, sikap pemikir kritis seharusnya ditandai dengan
kerendahan hati secara intelektual. Apa saja yang kita percayai harus kita
ikuti secara tentatif atau sementara. Kita harus selalu siap memeriksa bukti
dan argumen baru meskipun penelitian kita mungkin membawa kita pada
penemuan bahwa kepercayaan yang kita hargai itu ada kesalahan
3. Mendengar Aktif
Listening (mendengarkan) adalah keterampilan performansi. Anda
dapat melakukannya dengan baik jika Anda berusaha untuk berbicara banyak.
Siswa dalam kelas bahasa asing terkadang mengalami kesulitan
mendengarkan dan berbicara karena mereka takut membuat kesalahan. Tidak
apa-apa berbuat salah. Santai saja dalam berbicara. Mendengarkan adalah
proses yang terjadi setelah ada rangsangan suara menyentuh lapisan
pendengaran di otak.
Keterampilan inti dalam konseling adalah dengan mendengar aktif
(listening). Konseling adalah mendengar aktif agar klien memiliki
7
kemampuan untuk menolong dirinya sendiri, dapat mengatasi lingkungan
hidup agar lebih konsultif. Untuk memperoleh atau menjadi pendengar aktif
diantaranya membiasakan diri dengan hubungan interpersonal.
Hubungan interpersonal adalah melibatkan dua orang dalam
komunikasi yang intim, bertujuan memberikan penguatan-penguatan pada
orang yang diajak bicara. Untuk menjadi dan membina hubungan
interpersonal dengan baik, ada beberapa hal yang diperhatikan, yaitu:
1. Sering bergaul dengan orang
2. Memahami berbagai cara bagaimana membuka diri untuk berbicara dan
membuka diri pada orang lain.
3. Berbagi perasaan-perasaan dan pikiran pikiran dengan orang lain.
8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
penerimaan pesan antara dua atau lebih individu. Hal ini dapat mencakup semua
terlihat pada tindakan komunikatif ketika ada individu yang terlibat tidak seperti
9
DAFTAR PUSTAKA
https://books.google.co.id/books?
id=4Wd7EAAAQBAJ&pg=PA68&dq=komunikasi+interpersonal+konseling+ko
mpetensi+dalam+melakukan+percakapan&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&s
ource=gb_mobile_search&sa=X&ved=2ahUKEwjui42SgPKBAxXr6zgGHe7ZCP
MQ6wF6BAgPEAU#v=onepage&q=komunikasi%20interpersonal%20konseling
%20kompetensi%20dalam%20melakukan%20percakapan&f=false
https://books.google.co.id/books?
id=V12zEAAAQBAJ&pg=PA41&dq=komunikasi+interpersonal+konseling+kom
petensi+dalam+melakukan+percakapan&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&so
urce=gb_mobile_search&sa=X&ved=2ahUKEwjui42SgPKBAxXr6zgGHe7ZCP
MQ6wF6BAgOEAU#v=onepage&q=komunikasi%20interpersonal%20konseling
%20kompetensi%20dalam%20melakukan%20percakapan&f=false
https://books.google.co.id/books?
id=J85KEAAAQBAJ&pg=PA45&dq=komunikasi+interpersonal+konseling+kom
petensi+dalam+melakukan+percakapan&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&so
urce=gb_mobile_search&sa=X&ved=2ahUKEwjui42SgPKBAxXr6zgGHe7ZCP
MQ6wF6BAgKEAU#v=onepage&q=komunikasi%20interpersonal%20konseling
%20kompetensi%20dalam%20melakukan%20percakapan&f=false
https://books.google.co.id/books?id=gA-
6EAAAQBAJ&pg=PA181&dq=Komunikasi+interpersonal+konseling+(KIP/K)
+mendengar+aktif&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_sear
ch&sa=X&ved=2ahUKEwjqldH6gfKBAxXJ2DgGHUdNBtgQ6wF6BAgGEAU#
v=onepage&q=Komunikasi%20interpersonal%20konseling%20(KIP%2FK)
%20mendengar%20aktif&f=false
10
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=berfikir+kritis+dalam+komunikasi+interpersonal+kons
eling+kip&btnG=#d=gs_qabs&t=1697166989008&u=%23p%3DgMfE4JkZnZ4J
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=mendengarkan+aktif+dalam+komunikasi+interpersona
l+konseling+kip&btnG=#d=gs_qabs&t=1697167030768&u=%23p
%3DRTIDvDyd2oQJ
https://books.google.co.id/books?
id=0FpmEAAAQBAJ&pg=PA70&dq=berpikir+kritis+dalam+komunikasi+interp
ersonal&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme
=1&sa=X&ved=2ahUKEwjm-
I3FgfKBAxUJT2wGHSwdBoMQ6wF6BAgOEAU#v=onepage&q=berpikir
%20kritis%20dalam%20komunikasi%20interpersonal&f=false
https://books.google.co.id/books?id=AA-
ODwAAQBAJ&pg=PA95&dq=mendengar+aktif+dalam+konseling&hl=id&new
bks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ah
UKEwia66HjgfKBAxWST2wGHS4CBBMQ6wF6BAgMEAU#v=onepage&q=m
endengar%20aktif%20dalam%20konseling&f=false
11