Anda di halaman 1dari 10

Jendela Johari

Jendela Johari ini menyingkap 4 bentuk 'diri', tiap-tiap satu diri itu berbeza daripada yang lain-
lain. Walaupun berbeza, tiap-tiap diri itu saling pengaruh-mempengaruhi satu sama lain.

I. Diri Yang Terbuka


Jendela ini menyingkap maklumat asas tentang diri kita yang dibuka dan disebar luas
kepada orang di sekeliling. Maklumat asas seperti nama, tempat tinggal, agama, bangsa,
pendidikan, kegemaran dan sebagainya. Sejauhmana sanggup kita membuka jendela ini
ada kesannya pada sejauh mana orang-orang lain sanggup menerima kita. Semakin
banyak kita dedahkan maklumat diri kita kepada orang lain, semakin mudah orang lain
menerima kehadiran diri kita.

II. Diri Yang Buta


Jendela ini melambangkan segala macam maklumat berkaitan diri sendiri yang diketahui
oleh orang lain tetapi kita sendiri. Contohnya, orang lain ketahui tabiat-tabiat buruk kita,
bau badan kita. Sesetengah orang sangat 'buta' tentang dirinya sendiri. Sesetengah orang
takut mendengar pendapat orang lain tentang diri mereka kecuali yang baik-baik saja.

III. Diri Yang Tersembunyi


Jendela ini adalah lambang segala maklumat berkaitan diri kita yang kita sendiri tahu tapi
kita tak ingin orang lain tahu. Ia adalah diri kita yang dirahsiakan. Ada orang yang suka
memberitahu segala macam maklumat berkenaan diri mereka kepada orang lain. Ada
orang, kalu boleh , langsung tidak mahu sesiapa pun tahu apa-apa berkenaan diri mereka.

IV. Diriyang Tidak Diketahui


Jendela ini adalahiketahu lambang siapa sebenarnya diri kita, tetapi kita tidak tahudan
orang lain pun tidak tahu. Kalau kita tidak tahu dan orang lain pun tidak tahu,
bagaimanakah kita tahu bahawa diri kita wujud?

1. Ketika kita menyedari beberapa perkara baru tentang diri kita yang tidak pernah kita
katakan sebelumnya.

2. Mimpi-mimpi yang kita alami.

3. Ujian-ujian osikologi yang dilakukan di bawah pengawasan pakar-pakar psikologi.

Azlanlin:
Walau bagaimanapun, anggapan terhadap diri kita sendiri sentiasa berubah dari
semasa ke semasa. Adakalanya perubahan itu berlaku perlahan-lahan, adakalanya ia
berlaku dengan mendadak dan drastik sekali! Terimalah seadanya skala perubahan,
namun pembacaan juga dapat membantu perubahn diri kita....Insyaallah...IQRAK!
Jendela Johari (Joseph Luft dan Harrington V. Ingham) ini mencerminkan tingkat keterbukaan
seseorang yang dibagi dalam empat kuadran, Kuadran-kuadran tersebut bisa dijelaskan sebagai
berikut:

· Open

Menggambarkan keadaan atau hal yang diketahui diri sendiri dan orang lain. Hal-hal tersebut
meliputi sifat-sifat, perasaan-perasaan, dan motivasi-motivasinya. Orang yang “Open” bila
bertemu dengan seseorang akan selalu membuka diri dengan menjabat tangan atau secara formal
memperkenalkan diri bila berjumpa dengan seseorang. Diri yang terbuka, mengetahui kelebihan
dan kekurangan diri sendiri demikian juga orang lain diluar dirinya dapat mengenalinya.

· Blind

Disebut “Blind” karena orang itu tidak mengetahui tentang sifat-sifat, perasaan-perasaan dan
motivasi-motivasinya sendiri padahal orang lain melihatnya. Sebagai contoh, ia bersikap seolah-
olah seorang yang sok akrab, padahal orang lain melihatnya begitu berhati-hati dan sangat
tertutup, tampak formal dan begitu menjaga jarak dalam pergaulan. Orang ini sering disebut
sebagai seseorang yang buta karena dia tidak dapat melihat dirinya sendiri, tidak jujur dalam
menampilkan dirinya namun orang lain dapat melihat ketidak tulusannya.

· Hidden

Ada hal-hal atau bagian yang saya sendiri tahu, tetapi orang lain tidak. Hal ini sering teramati,
ketika seseorang menjelaskan mengenai keadaan hubungannya dengan seseorang. “Saya ingat
betul bagaimana rasanya dikhianati pada waktu itu, padahal aku begitu mempercayainya”. Luka
hati masa lalunya tidak diketahui orang lain, tetapi ia sendiri tak pernah melupakannya.

· Unknown

Dikatakan “Unknown”, karena baik yang bersangkutan, maupun orang lain dalam kelompoknya
tidak mengetahui hal itu secara individu. Sepertinya semua serba misterius
Jendela Johari juga bisa menjelaskan tingkat keterbukaan seseorang terhadap dirinya sendiri
maupun orang lain.

Orang tipe I:

Merupakan orang yang terbuka. Terbuka kepada orang lain dan terbuka untuk orang lain menilai
dan memberi masukan tentang dirinya.

Orang tipe II :

Merupakan orang yang menyembunyikan sebagian dari kebenaran tentang dirinya. Artinya ada
hal-hal atau bagian yang dia sendiri tahu tapi orang lain tidak. Contohnya orang yang sakit hati
dengan orang lain. Orang lain belum tentu tahu, tapi dia tahu.

Orang tipe III:

Merupakan orang yang buta. Disebut buta karena orang itu tidak tahu tentang sifat-sifat,
perasaan-perasaan dan motivasi-motivasinya sendiri padahal orang lain melihatnya. Contohnya
adalah orang yang sok akrab, padahal orang lain melihat dia sebagai seorang yang sangat
berhati-hati dan tertutup, formal dan begitu menjaga jarak dalam pergaulan.

Orang tipe IV:

Merupakan orang tipe paling tertutup. Tidak mau membuka dirinya keluar maupun menerima
pendapat/masukan/feedback dari luar. Panggilan yang tepat untuk yang yang demikian adalah
orang yang misterius.

Johari Window atau Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk melihat dinamika dari self-
awareness, yang berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif kita. Model yang diciptakan
oleh Joseph Luft dan Harry Ingham di tahun 1955 ini berguna untuk mengamati cara kita
memahami diri kita sendiri sebagai bagian dari proses komunikasi.

Johari Awareness Model terdiri dari sebuah persegi yang terbagi menjadi empat kuadran, yaitu
OPEN, BLIND, HIDDEN, dan UNKNOWN.
- Kuadran 1 (Open) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri
kita sendiri dan orang lain.  (Quadrant 1, the open quadrant, refers to behavior, feelings, and
motivation known to self and others)
- Kuadran 2 (Blind) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh orang
lain, tetapi tidak diketahui oleh diri kita sendiri.  (Quadrant 2, the blind quadrant, refers to
behavior, feelings, and motivation known to others but not to self)
- Kuadran 3 (Hidden) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri
kita sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain.  (Quadrant 3, the hidden quadrant, refers to
behavior, feelings, and motivation known to self but not to others)
- Kuadran 4 (Unknown) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang tidak diketahui,
baik oleh diri kita sendiri ataupun oleh orang lain.  (Quadrant 4, the unknown quadrant, refers to
behavior, feelings, and motivation known neither to self nor others)

Tes Jendela Johari dilakukan dengan memberi daftar berisi 55 kata sifat kepada subyek tes. Dari
55 kata sifat tersebut, subyek tes akan diminta untuk memilih lima atau enam kata sifat yang
paling mencerminkan diri mereka. Anggota peer dari subyek tes ini kemudian akan diberikan
daftar yang sama dan diminta untuk memilih lima atau enam kata sifat yang menurut mereka
paling menggambarkan pribadi sang subyek tes. Hasil tersebut akan dicek silang dan
dimasukkan dalam kuadran-kuadran yang tersedia.

Ke 55 kata sifat tersebut adalah: able, accepting, adaptable, bold, brave, calm, caring, cheerful,
clever, complex, confident, dependable, dignified, energetic, extroverted, friendly, giving, happy,
helpful, idealistic, independent, ingenious, intelligent, introverted, kind, knowledgeable, logical,
loving, mature, modest, nervous, observant, organized, patient, powerful, proud, quiet, reflective,
relaxed, religious, responsive, searching, self-assertive, self-conscious, sensible, sentimental,
shy, silly, spontaneous, sympathetic, tense, dan trustworthy.

Joseph Luft berpendapat bahwa kita harus terus meningkatkan self-awareness kita dengan
mengurangi ukuran dari Kuadran 2-area Blind kita. Kuadran 2 merupakan area rapuh yang
berisikan apa yang orang lain ketahui tentang kita, tapi tidak kita ketahui, atau lebih kita anggap
tidak ada dan tidak kita pedulikan. Mengurangi are Blind kita juga berarti bahwa kita
memberbesar Kuadran 1 kita-area Open, yang dapat berarti bahwa self-awareness serta
hubungan interpersonal kita mungkin akan mengalami peningkatan.
Pernah dengar Johari Window..? Ituloh.. Jendela yangmencerminkan 4 Kepribadian pada diri
sendiri. Istilah kerennya jendela Johari. Jendela ini dibuat agar kita lebih mudah mengenal diri
kita sendiri, psikolog terkenal dari Amerika Serikat bernama Joseph Luft dan Harrington Ingham
menciptakan sebuah konsep bernama Johari Window atau Jendela Johari pada tahun 1955.
Konsep ini bilang bahwa ada empat jendela yang bisa menggambarkan pengenalan diri kita,
yaitu…

1. Open Area

Jendela ini menggambarkan hal-hal (bisa perilaku, persepsi, emosi, pengetahuan, pola pikir, dan
keahlian) yang kita ketahui dan orang lain juga tahu tentang hal itu. Misalnya, kita adalah ketua
OSIS yang punya kemampuan sebagai pemimpin, jago bikin keputusan sekaligus disiplin.
Makanya, teman teman dan gurupun nggak ragu dengan kapasitas kita sebagai OSIS.

Pengaruhnya: Jendela yang terbuka ini bisa dibilang sebagai sisi dimana hubungan kita dan
orang lain berjalan dengan lancar dan bebas hambatan. Soalnya, kedua pihak saling mengenal
dengan baik dan punya banyak informasi tentang dirinya masing masing. Komunikasi yang
lancar ini membuat konflik jadi gampang dihindari. Misalnya, anak buah kita di OSIS nggak
ragu untuk curhat tentang masalahnya kepada kita, karena mereka percaya bahwa kita bisa
diandalkan dan bisa memberi solusi yang bagus. Mereka juga menjalankan tugasnya dengan baik
karena sadar kalau kedisiplinan adalah hal yang kita junjung tinggi.

2. Blind Area

Jendela yang satu ini melukiskan diri kita yang kita sendiri nggak nyadar akan hal itu, tapi orang
lain tahu sisi yang bersembunyi dari diri kita, kita itu dibikin “buta” oleh kurangnya wawasan
kita mengenai diri sendiri. Maksudnya, ada hal-hal tersembunyi dari diri kita yang hanya orang
lain yang tahu, uniknya kita sendiri nggak tahu kehadiranya.

Pengaruhnya : Dibalik jendela ini merupakan bagian dimana hubungan kita dengan orang lain
berjalan dengan baik, karena kedua belah pihak tahu apa-apa saja di pendampingnya, namun,
kurangnya komunikasi bisa hancurin hubungan itu. Apalagi salah ambil langkah. Ambil contoh
saja, si A tahu kalau si B orangnya sok tahu, namun saking setianya si A tidak jujur kalau
sebenernya ia gerah sama sifat satu itu. Karena itu, si A ninggalin si B tanpa keterangan. Nah,
hal seperti  itu bias dicegah dengan adanya komunikasi yang lancar, dengan gitu, gak ada lagi
salam perpisahan dan jendela ini bermetamorfosis menjadi sisi jendela Open Area.

3. Hidden Area

Jendela ini adalah daerah yang merupakan antonim dari Blind Area, yaps, jendela ini
memperlihatkan hal-hal yang bersifat pribadi, hanya kita yang tahu namun orang lain tidak tahu
akan hal ini, misalnya, kita paling jago main basket dari teman teman kita, namun, teman teman
sekitar kita tidak pernah mengetahuinya, jendela ini lebih menonjolkan sifat-sifat orang yang
pendiam, yang nggak suka bergaul dengan orang lain.

Pengaruhnya : sisi yang ada di hadapan jendela ini hanya akan merugikan satu pihak saja, yaitu
pihak yang  selalu menyembunyikan informasi tentang dirinya. Soalnya, pihak ini nggak suka
ada orang lain ikut campur dalam masalahnya, biasanya orang ini banyak tertekan karena
kemisteriusannya. Akibatnya, orang ini hanya merangkul wawasan tentang diri sendiri, wah,
pasti kalau ditanya hari ulang tahun salah satu teman di kelasnya dia bakal ?????

4. Unknow Area
Jendela misteri ini benar-benar misteri dalam diri kita, pasalnya, jendela ini menyembunyikan
hal-hal yang kita miliki, karena kurangnya wawasan perihal diri sendiri, hal-hal itu bersembunyi
dalam diri kita, seremnya lagi, nggak ada orang yang tahu akan hal ini, ketemu’in aja nggak.
Misalnya, kita punya suara biasa saja, namun kita nggak pernah nge-tes suara ke board casting,
nah, ketika teman kita me-lelang kesempatan nge-tes di board casting, kita coba atas dukungan
teman-teman kita, ternyata hasilnya memuaskan maka bakat kita ini nggak jadi misteri lagi kan?.
Nah, Bagi yang ingin melenyapkan jendela misteri ini, satu cara,! hanya dengan tambah
pengalaman dengan hal-hal baru.

Pengaruhnya ; wah, basa basi tentang pengaruhnya, memang misteri! Karena kita sendiri nggak
tahu apa yang jadi misteri. Yang jelas terbukanya jendela misteri ini merupakan suatu jalan
menuju masa depan cerah, seperti yang tertera di atas… kitapun jadi bisa koreksi diri lebih dalam
lagi. 

Bagi yang ingin mencoba, cara mainnya, pilih teman yang paling ngerti dirimu. Sahabat atau
keluarga, teresrah deh… lalu, minta mereka mengisi kepribadian kita di 4 kolom. Beri nama
setiap kolom, contohnya kolom open area, maka temanmu itu akan mengisikan apapun tentang
dirimu yang ia tahu dan yang sekiranya kamu juga menyadari itu ada dalam dirimu. Selamat
mencoba..

Konsep Johari Window adalah sebagai pengungkapan atau komentar model kesadaran dari
dalam diri itee. Jendela Johari benar-benar merupakan informasi tentang perasaan, pengalaman,
pandangan, sikap, keterampilan, niat, motivasi yang terdapat pada diri seseorang (itee) yang
diungkapkan pada saat wawancara kepada iter, apabila itee tidak dapat membuka diri pada saat
wawancara, maka dengan menggunakan teknik yang dapat dipelajari oleh iter, iter harus
berusaha untuk menggali agar itee dapat memberikan umpan balik yang baik. Informasi yang
relevan yang tersembunyi seperti perasaan, harus dipindahkan ke daerah terbuka melalui proses
pengungkapan. Tujuan Johari Window agar itee bisa lebih terbuka adalah dengan cara
menggungkapkan perasaan , sehingga meningkatkan daerah terbuka. Dengan bercerita kepada
iter, itee merasa informasi tentang dirinya akan mengurangi daerah tersembunyi, dan
meningkatkan area terbuka, yang memungkinkan terdapat pemahaman yang lebih baik,
kerjasama, dan kepercayaan, serta mengurangi daerah tersembunyi untuk mengurangi potensi
kebingungan, kesalahpahaman, komunikasi yang buruk, antara iter dan itee dengan mengunakan
teknik wawancara.

Johari Window menjadi model yang banyak digunakan untuk memahami dan sebagai pelatihan
kesadaran diri, pengembangan pribadi, meningkatkan komunikasi, hubungan interpersonal, dan
dinamika kelompok.
Johari window merupakan sebuah arahan yang memberikan kejelasan tentang bagaimana
sebaiknya hubungan komunikasi dilakukan antara iter dengan itee. Johari window berguna dalam
meningkatkan kesadaran diri dan mengilustrasikan kembali proses memberi ataupun menerima
feedback. Feedback disini diartikan sebagai reaksi yang diberikan oleh itee ketika diwawancara.
Sehingga itee bisa memahami apa yang disampaikan iter. Selain itu, Johari window merupakan
sebuah arahan yang memberikan kejelasan tentang bagaimana sebaiknya hubungan
komunikasi\wawancara dilakukan.
Dengan menggunakan Johari Window, pewawancara dapat dengan mudah menganalisis dan
menginterpretasi apa yang disampaikan oleh itee. Konsep Johari window membuat lebih mudah
untuk memvisualisasikan cara itee mengungkapkan diri.

http://cepink.wordpress.com/2010/02/20/empat-jendela-johari/

http://sidiksoleman.wordpress.com/2010/04/19/jendela-johari/

Anda mungkin juga menyukai