Anda di halaman 1dari 22

Modul I : INTRODUKSI

KEWIRAUSAHAAN
By : IBNU HAJAR, S.T., M.T
Pengertian dan Ruang Lingkup Kewirausahaan

Wirausaha berasal dari kata enterpreneur, artinya adalah orang yang


mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa
yang baru dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan
baku atau organisasi yang telah ada. Sedangkan, kewirausahaan adalah proses
dinamik yang menciptakan tambahan kesejahteraan atau kemakmuran.
TIPE WIRAUSAHA
Dari pengamatan perilaku wirausaha, dapat dikemukakan tiga tipe wirausahan, yaitu :
1) Wirausaha ahli (craftman)
Wirausaha ahli bisa juga disebut sebagai seorang penemu. Dia adalah orang yang
memiliki suatu ide untuk mengembangkan proses produksi, sistem produksi dan
sebagainya. Craftman ini lebih cenderung bergerak dalam bidang penelitian membuat
model percobaan laboratorium dan sebagainya. Dia juga menjual lisensi idenya untuk
dijadikan produk komersial. Pengetahuannya lebih banyak pada bidang teknis produksi
dibandingkan pengetahuan di bidang pengawasan, financing dan lain-lain.
TIPE WIRAUSAHA
2) The promoter
The promoter merupakan individu yang pada mulanya memiliki latar belakang
pekerjaan sebagai sales atau bidang marketing, kemudian mengembangkan perusahaan
sendiri. Keterampilan yang sudah ia miliki biasanya berupa faktor pendorong untuk
mengembangkan perusahaan yang ia rintis.
3) General manager
General manager merupakan individu yang ideal dan secara sukses bekerja pada
sebuah perusahaan. Dia banyak menguasai keahlian bidang produksi, pemasaran,
permodalan dan pengawasan.
PROFIL WIRAUSAHA
1. Woman Entrepreneur/ Wirausahawan Perempuan.
Banyak wanita yang terjun dalam bidang bisnis dengan alasan mau menekuni
bidang seperti ingin memperlihatkan kemampuan kinerjanya, membantu ekonomi
rumah tangga, frustasi terhadap pekerjaannya.

2. Minority Entrepreneur/ Wirausahawan minoritas.


Kaum minoritas terutama di negara kita Indonesia kurang memiliki
kesempatan kerja di bidang pemerintahan. Mereka berusaha menekuni kegiatan bisnis
dalam kehidupan sehari-hari. Para perantau dari daerah tertentu yang menjadi
kelompok minoritas pada suatu daerah, mereka juga giat mengembangkan bisnis.
PROFIL WIRAUSAHA
3. Immigrant Entrepreneurs/ Wirausahawan imigran
Kaum pendatang yang memasuki suatu daerah biasanya sulit memperoleh pekerjaan
formal. Mereka lebih leluasa mencari pekerjaan yang bersifat non formal yang dimulai dari
berdagang kecil-kecilan sampai berkembang menjadi perdagangan tingkat menengah.

4. Part Time Entrepreneurs/ Wirausahawan paruh waktu


Memulai bisnis dalam mengisi waktu lowong atau part time merupakan pintu gerbang
untuk berkembang menjadi usaha besar. Bekerja part time tidak mengorbankan pekerjaan di
bidang lain misalnya seseorang pegawai mencoba mengembangkan hobinya untuk berdagang
atau mengembangkan suatu hobi yang menarik. Apabila bisnis ini lebih maju, pegawai itu
berhenti dari pegawai dan beralih profesi kebisnis yang disenangi yang merupakan hobinya.
PROFIL WIRAUSAHA
5. Home Based Entrepreneur/ Wirausahawan di Rumah
Banyak ibu-ibu yang memulai kegiatan bisnis rumah tangga, misalnya ibu-ibu pandai membuat kue atau
aneka masakan, mengirim kue-kue ke toko di sekitar tempat tinggalnya. Usaha tersebut makin lama makin
maju. Juga usaha catering yang dimulai dari rumah tangga yang hobi memasak, kemudian usaha tersebut
berkembang melayani pesanan untuk pesta.

6. Family Owned Business/ Bisnis Keluarga,


Suatu bisnis yang melbatkan dua atau lebih angggota keluarga yang mengendalikan keuangan perusahaan.
Sebuah keluarga membuka berbagai jenis dan cabang usaha. Mungkin usaha keluarga yang telah dirintis
oleh bapaknya, setelah maju dibuka cabang baru yang dikelola oleh ibu. Kedua perusahaan ini maju dan
membuka beberapa cabang lain yang mungkin jenis usaha berbeda atau lokasinya berbeda. Usaha ini
dikembangkan dan dikelola oleh anak-anaknya.
UNSUR KEWIRAUSAHAAN
1. Unsur Pengetahuan
Pengetahuan dibutuhkan oleh para usahawan/calon - calon usahawan karena dengan
pengetahuan kita akan bisa memprediksi apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh pasar pada saat
ini. Jika kita membuka sebuah usaha, tanpa tahu apa - apa yang dibutuhkan oleh pasar atau yang
merupakan trend dari pasar, maka usaha /bisnis yang kita jalankan akan tertinggal jauh oleh
para pesaing kita.
Seperti layaknya sebuah hutan belantara dengan mottonya "Siapa yang kuat dialah yang
menang", Pasar juga merupakan ajang persaingan. Usaha yang tidak didasari oleh pengetahuan
yang cukup, baik pengetahuan tentang cara menghadapi costumer atau konsumen, hingga
pengetahuan tentang tata cara mengolah sistem keuangan ditentukan oleh kemampuan
pengetahuan kita.
UNSUR KEWIRAUSAHAAN
2. Unsur Keterampilan
Keterampilan berasal dari kata terampil yang artinya cakap dalam
menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Dengan adanya
keterampilan kita mampu membangun bisnis kita dengan baik, dan
akan dinikmati oleh banyak konsumen atau penikmat jasa.
Keterampilan bisa kita dapatkan dengan melakukan ujicoba secara
simultan, praktikum, dan kemudian pengalaman.
UNSUR KEWIRAUSAHAAN
3. Unsur sikap mental
Sikap mental disini yaitu bersifat tanggung jawab, kejujuran, ketegasan,
keberanian, dan inisiatif. Seorang wirausahawan harus memiliki sikap - sikap
tersebut jika ingin mendapatkan kesuksesan. Seorang wirausahawan yang tegas,
jujur dan memiliki inisiatif harus dibarengi oleh sikap yang berani untuk
bertanggungjawab. sikap demikian bisa didapat apabila wirausahawan mau
menerima tugas dan menyelesaikannya dengan baik, melatih diri menjadi
pemimpin, menolak ketidakjujuran, mengoreksi kesalahan, melatih diri untuk
menegur kesalahan, memberi penghargaan dan penghormatan atas kesuksesan
orang lain, kemudian mau mencoba mengemukakan ide dan kreatifitas serta
berani mencoba.
UNSUR KEWIRAUSAHAAN
4. Unsur Kewaspadaan
Unsur kewaspadaan disini yaitu sikap reflek. dan untuk
melatihnya kita harus membiasakan untuk tanggap terhadap
lingkungan, terus mencoba untuk menganalisa pesaing kita, bekerja
untuk hasil yang memuaskan, membuat rencana untuk setiap
kegiatan, kemudian melakukan evaluasi diri dan evaluasi kerja.
IMBALAN BERWIRAUSAHA
IMBALAN BERWIRAUSAHA
Imbalan berupa laba
Imbalan berupa laba adalah motivasi yang lebih kuat bagi wirausaha.
Wirausaha mengharap hasil yang tidak hanya mengganti kerugian
waktu dan uang yang mereka investasikan, tapi juga memberikan
imbalan yang pantas bagi risiko dan inisiatif yang mereka ambil
dalam mengoperasikan bisnis mereka sendiri.
IMBALAN BERWIRAUSAHA
Imbalan berupa Kebebasan
Kebebasan untuk menjalana secara bebas perusahaannya merupakan imbalan lain bagi
seorang wirausaha. Survai yang dilakukan pada bisnis berskala kecil di tahun 1991
menunjukan bahwa 38 % dari orang-orang yang meninggalkan perkerjaan di
perusahaan lain karena mereka ingin menjadi bos atas perusahaannya sendiri. Seperti
wirausaha ini, banyak dari kita mempunyai keinginan yang kuat untuk membuat
keputusan kita sendiri, mengambil risiko dan memungut imblaan yang ada. Menjadi
satu-satunya bos di perusahaan mereka adalah ide yang menarik. Beberapa wirausaha
menggunakan kebebasannya untuk menyusun kehidupan dan perilaku kerja pribadinya
secara fleksibel.
IMBALAN BERWIRAUSAHA
Imbalan Berupa Kepuasan Menjalani Hidup
Wirausaha sering kali menyatakan kepuasan yang mereka dapatkan
dalam menjalankan bisnisnya sendiri. Kadang beberapa orang
mengatakan bahwa pekerjaan yang mereka lakukan merupakan
suatu keceriaan. Kenikmatan yang mereka dapatkan mungkin
berasal dari kebebasan mereka, tapi dari kenikmatan tersebut
merefleksikan pemenuhan kerja pribadi pemilik pada barang dan
jasa perusahaan.
TANTANGAN BERWIRAUSAHA

Kemungkinan gagal dalam bisnis adalah ancaman yang


selalu ada bagi wirausaha. Tidak ada jaminan kesuksesan.
Wirausahan harus menerima berbagai risiko yang
berhubungan dengan kegagalan bisnis. Tidak seorangpun
yang ingin gagal, tetapi selalu ada kemungkinan bagi orang
yang memulai suatu bisnis.
KARAKTERISTIK WIRAUSAHA
1. KEBUTUHAN AKAN KEBERHASILAN
Tiap orang berbeda dalam tingkat kebutuhan akan keberhasilannya. Orang yang
memiliki tingkat kebutuhan keberhasilan yang rendah, terlihat puas dengan
status yang dimilikinya. Pada sisi yang lain, orang dengan tingkat kebutuhan
keberhasilan yang tinggi senang bersaing dengan standar keunggulan dan
memilih untuk bertanggung jawab secara pribadi atas tugas yang dibebankan
padanya.
KARAKTERISTIK WIRAUSAHA
2. KEINGINAN UNTUK MENGAMBIL RISIKO
Risiko yang diambil oleh wirausaha di dalam memulai dan/atau
menjalankan bisnisnya berbeda-beda. Dengan menginvestasikan uang miliknya,
mereka mempertaruhkan kariernya. Tekanan dan waktu yang dibutuhkan untuk
memulai dan menjalankan bisnisnya juga mendatangkan risiko bagi keluarganya.
Dan wirausaha yang mengidentifikasikan secara teliti kegiatan bisnis
istimewanya, menerima risiko fisik sebagaimana mereka menghadapi
kemungkinan terjadinya kegagalan.
KARAKTERISTIK WIRAUSAHA
3. PERCAYA DIRI
Orang yang memiliki keyakinan pada dirinya sendiri merasa dapat menjawab tantangan yang
ada didepan mereka. Mereka mempunyai pemahaman atas segala jenis masalah yang mungkin
muncul. Penelitian menunjukan bahwa banyak wirausaha yang sukses adalah orang yang
percaya pada diri sendiri, yang mengakui adanya masalah di dalam peluncuran perusahaan baru,
tapi mempercayai kemampuan dirinya untuk mengatasi masalah tersebut.
4. KEINGINAN KUAT UNTUK BERBISNIS
Banyak wirausaha memperhatikan tingkat keingintahuannya yang dapat disebut sebagai
keinginan kuat untuk berbisnis dengan tujuan apapun, menciptakan ketabahan dan kemauan
untuk bekerja keras.
JENIS WIRAUSAHA
1. Founders yaitu seorang Founders sering dianggap sebagai wirausaha murni,
karena mereka secara nyata melakukan survei pasar, mencari dana, dan fasilitas
yang diperlukan. Founders yaitu seorang investor yang memulai bisnis
berdasarkan penemuan barang atau jasa baru atau yang sudah diimprovisasi.
Atau dapat juga seseorang yang mengembangkan ide orang lain dalam memulai
usahanya.
2. General Manager yaitu seseorang yang mengepalai operasional perusahaan
dalam menjalankan bisnisnya.
JENIS WIRAUSAHA
3. Franchisee yaitu seorang wirausaha yang kekuasaannya dibatasi oleh
hubungan kontrak kerja dengan organisasi pemberi franchise atau franchisor.
Tingkatan dalam sistem franchise terdiri atas tiga bentuk. Pertama produsen
(franchisor) memberikan franchise kepada penjual. Sistem ini umumnya
digunakan di dalam industri minuman dingin. Tipe kedua penjualnya adalah
franchisor, contohnya pada supermarket. Tipe ketiga, franchisor sebagai
pencipta atau produsen, sedangkan franchise adalah pendiri retail seperti
restoran cepat saji.
JENIS WIRAUSAHA
Ada dua pola wirausaha yang disarankan oleh Norman R.Smith dalam
Longenecker (2001), yaitu wirausaha artisan dan oportunistis.
• Wirausaha Artisan adalah seseorang yang memulai bisnisnya dengan
keahlian teknis sebagai modal utama dan sedikit pengetahuan bisnis.
• Wirausaha Oportunistis yaitu seseorang yang memulai suatu bisnisnya
dengan keahlian manajemen yang rumit dan pengetahuan teknis.

Anda mungkin juga menyukai