Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
PENGENALAN DIRI

(JENDELA JOHARI,KONSEP DIRI)

KELOMPOK 4 :
OKKY SEPTIAN H (G41120380) / A

RIZKYATUL AMALIA (G41120006) / A

MERDIANA RIZKY HADI (G41120619) / B

ARRISA FITRIANINGRUM (G41120664) / B

DIAZ AYU PERTIWI (G41120508) / B

ROFITA FITRI ROKHIMAH (G41120531) / B

DINAR ANGGRAINI (G41120534) / B

TITIS DWI JAYANTI (G41120862) / C

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

JURUSAN KESEHATAN

PROGRAM STUDI REKAM MEDIK

2014
BAB I
PENDAHULUAN
Komunikasi sebagai kegiatan sehari-hari yang dilaksanakan individu berhubungan erat dengan
perilaku individu itu sendiri.Perbedaan perilaku individu dalam melakukan komunikasi dan atau
berhubungan dengan orang lain merupakan situasi yang berkaitan dengan psikologis individu
Komunikasi juga berkaitan dengan asumsi manusia.

Contohnya;

1. Seorang anak kecil akan merasa takut dan terancam bila ia tidak memahami hal yang terjadi
disekitarnya

2. Komunikasi yang dilakukan oleh antar petugas kesehatan.

Komunikasi antar pribadi merupakan aspek yang sangat penting dalam teori komunikasi, oleh
sebab itu perlu diadakan studi lebih lanjut tentang cara yang terbaik untuk memanfaatkannya,
penulis mencoba menganalisa salah satu teori tentang konsep diri diri yang berkaitan dengan
komunikasi antar pribadi untuk menciptakan komunikasi yang lebih baik.

Konsep diri merupakan Faktor yang sangat penting dan menentukan dalam komunikasi antar
pribadi. Kunci keberhasilan hidup adalah konsep diri positip. Konsep diri memainkan peran yang
sangat besar dalam menentukan keberhasilan hidup seseorang, karena konsep diri dapat
dianalogikan sebagai suatu operating system yang menjalankan suatu komputer. Terlepas dari
sebaik apapun perangkat keras komputer dan program yang di-install, apabila sistem operasinya
tidak baik dan banyak kesalahan maka komputer tidak dapat bekerja dengan maksimal. Hal yang
sama berlaku bagi manusia.

Konsep diri adalah sistem operasi yang menjalankan komputer mental, yang mempengaruhi
kemampuan berpikir seseorang. Konsep diri ini setelah ter-install akan masuk di pikiran bawah
sadar dan mempunyai bobot pengaruh sebesar 88% terhadap level kesadaran seseorang dalam
suatu saat. Semakin baik konsep diri maka akan semakin mudah seseorang untuk berhasil.
Demikian pula sebaliknya.

Kita dapat melihat konsep diri seseorang dari sikap mereka. Konsep diri yang jelek akan
mengakibatkan rasa tidak percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal baru, tidak berani mencoba
hal yang menantang, takut gagal, takut sukses, merasa diri bodoh, rendah diri, merasa diri tidak
berharga, merasa tidak layak untuk sukses, pesimis, dan masih banyak perilaku inferior lainnya.
Sebaliknya orang yang konsep dirinya baik akan selalu optimis, berani mencoba hal-hal baru,
berani sukses, berani gagal, percaya diri, antusias, merasa diri berharga, berani menetapkan
tujuan hidup, bersikap dan berpikir positif, dan dapat menjadi seorang pemimpin yang handal.
BAB II

PEMBAHASAN

Jendela Johari (Johari Window) adalah konsep komunikasi yang diperkenalkan oleh Joseph Luth
dan Harry Ingram (karenanya disebut Johari). Jendela Johari pada dasarnya menggambarkan
tingkat saling pengertian antarorang yang berinteraksi. Jendela Johari ini mencerminkan tingkat
keterbukaan seseorang yang dibagi dalam empat kuadran, Kuadran-kuadran tersebut bisa
dijelaskan sebagai berikut:

Open
Menggambarkan keadaan atau hal yang diketahui diri sendiri dan orang lain. Hal-hal tersebut
meliputi sifat-sifat, perasaan-perasaan, dan motivasi-motivasinya. Orang yang Open bila
bertemu dengan seseorang akan selalu membuka diri dengan menjabat tangan atau secara formal
memperkenalkan diri bila berjumpa dengan seseorang. Diri yang terbuka, mengetahui kelebihan
dan kekurangan diri sendiri demikian juga orang lain diluar dirinya dapat mengenalinya.

Blind
Disebut Blind karena orang itu tidak mengetahui tentang sifat-sifat, perasaan-perasaan dan
motivasi-motivasinya sendiri padahal orang lain melihatnya. Sebagai contoh, ia bersikap seolah-
olah seorang yang sok akrab, padahal orang lain melihatnya begitu berhati-hati dan sangat
tertutup, tampak formal dan begitu menjaga jarak dalam pergaulan. Orang ini sering disebut
sebagai seseorang yang buta karena dia tidak dapat melihat dirinya sendiri, tidak jujur dalam
menampilkan dirinya namun orang lain dapat melihat ketidak tulusannya.

Hidden
Ada hal-hal atau bagian yang saya sendiri tahu, tetapi orang lain tidak. Hal ini sering teramati,
ketika seseorang menjelaskan mengenai keadaan hubungannya dengan seseorang. Saya ingat
betul bagaimana rasanya dikhianati pada waktu itu, padahal aku begitu mempercayainya. Luka
hati masa lalunya tidak diketahui orang lain, tetapi ia sendiri tak pernah melupakannya.

Unknown
Dikatakan Unknown, karena baik yang bersangkutan, maupun orang lain dalam kelompoknya
tidak mengetahui hal itu secara individu. Sepertinya semua serba misterius
Jendela Johari juga bisa menjelaskan tingkat keterbukaan seseorang terhadap dirinya sendiri
maupun orang lain.

Jenis Orang I:
Merupakan orang yang terbuka. Terbuka kepada orang lain dan terbuka untuk orang lain menilai
dan memberi masukan tentang dirinya.

Jenis Orang II :
Merupakan orang yang menyembunyikan sebagian dari kebenaran tentang dirinya. Artinya ada
hal-hal atau bagian yang dia sendiri tahu tapi orang lain tidak. Contohnya orang yang sakit hati
dengan orang lain. Orang lain belum tentu tahu, tapi dia tahu.
Jenis Orang III:
Merupakan orang yang buta. Disebut buta karena orang itu tidak tahu tentang sifat-sifat,
perasaan-perasaan dan motivasi-motivasinya sendiri padahal orang lain melihatnya. Contohnya
adalah orang yang sok akrab, padahal orang lain melihat dia sebagai seorang yang sangat
berhati-hati dan tertutup, formal dan begitu menjaga jarak dalam pergaulan.

Jenis Orang IV:


Merupakan orang tipe paling tertutup. Tidak mau membuka dirinya keluar maupun menerima
pendapat/masukan/feedback dari luar. Panggilan yang tepat untuk yang yang demikian adalah
orang yang misterius.
Johari Window atau Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk melihat dinamika dari
kesedaran diri(self-awareness), yang berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif kita. Model
yang diciptakan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham di tahun 1955 ini berguna untuk mengamati
cara kita memahami diri kita sendiri sebagai bagian dari proses komunikasi.

Johari Awareness Model terdiri dari sebuah persegi yang terbagi menjadi empat kuadran, yaitu
OPEN, BLIND, HIDDEN, dan UNKNOWN.

- Kuadran 1 (Open) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri
kita sendiri dan orang lain. (Quadrant 1, the open quadrant, refers to behavior, feelings, and
motivation known to self and others)

- Kuadran 2 (Blind) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh orang
lain, tetapi tidak diketahui oleh diri kita sendiri. (Quadrant 2, the blind quadrant, refers to
behavior, feelings, and motivation known to others but not to self)

- Kuadran 3 (Hidden) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri
kita sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain. (Quadrant 3, the hidden quadrant, refers to
behavior, feelings, and motivation known to self but not to others)

- Kuadran 4 (Unknown) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang tidak diketahui,
baik oleh diri kita sendiri ataupun oleh orang lain. (Quadrant 4, the unknown quadrant, refers to
behavior, feelings, and motivation known neither to self nor others)
Tes Jendela Johari dilakukan dengan memberi daftar berisi 55 kata sifat kepada subyek tes. Dari
55 kata sifat tersebut, subyek tes akan diminta untuk memilih lima atau enam kata sifat yang
paling mencerminkan diri mereka. Anggota peer dari subyek tes ini kemudian akan diberikan
daftar yang sama dan diminta untuk memilih lima atau enam kata sifat yang menurut mereka
paling menggambarkan pribadi sang subyek tes. Hasil tersebut akan dicek silang dan
dimasukkan dalam kuadran-kuadran yang tersedia.
Ke 55 kata sifat tersebut adalah: able, accepting, adaptable, bold, brave, calm, caring, cheerful,
clever, complex, confident, dependable, dignified, energetic, extroverted, friendly, giving, happy,
helpful, idealistic, independent, ingenious, intelligent, introverted, kind, knowledgeable, logical,
loving, mature, modest, nervous, observant, organized, patient, powerful, proud, quiet, reflective,
relaxed, religious, responsive, searching, self-assertive, self-conscious, sensible, sentimental, shy,
silly, spontaneous, sympathetic, tense, dan trustworthy.
Joseph Luft berpendapat bahawa kita harus terus meningkatkan self-awareness kita dengan
mengurangi ukuran dari Kuadran 2-area Blind kita. Kuadran 2 merupakan area rapuh yang
berisikan apa yang orang lain ketahui tentang kita, tetapi tidak kita ketahui, atau lebih kita
anggap tidak ada dan tidak kita pedulikan. Mengurangi are Blind kita juga bererti bahwa kita
memberbesar Kuadran 1 kita-area Open, yang dapat bererti bahawa self-awareness serta
hubungan interpersonal kita mungkin akan mengalami peningkatan.
BAB III

KESIMPULAN

Setelah seseorang melakukan upaya mengenali kekuatan dan kelemahan diri, orang lain akan
menyadari siapa saya? Mengenal diri bukanlah tujuan. Pengenalan diri adalah sebagai wahana
(sarana) untuk mencapai tujuan hidup. Oleh karenanya, setelah seseorang dapat menjawab
pertanyaan siapa saya? maka pertanyaan selanjutnya adalah saya ingin menjadi siapa? Jawaban
atas pertanyaan tersebut tentunya beragam, sesuai dengan peran-peran yang dimainkannya.
Manusia memiliki kemampuan untuk mengubah atau mengembangkan diri.

Anda mungkin juga menyukai