Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sylvia Steviani

NIM : 201850599

Etika Pengembangan Diri “Konsep Diri”

Pengertian Konsep Diri Konsep diri (self concept) adalah cara pandang dan sikap seseorang
terhadap diri sendiri. Konsep diri merupaka inti dari kepribadian seseorang dan sangat
berperan dalam menentukan dan mengarahkan perkembangan kepribadian serta perilaku
seseorang di dalam lingkungannya.

Perkembangan kepribadian seseorang sangat dipengaruhi perkembangan konsep dirinya, yang


pada gilirannya akan mempengaruhi perilakunya. Seseorang yang mampu mengembangkan
konsep dirinya menjadi konsep diri yang positif akan memiliki kepribadian positif serta akan
mengarahkan pada perilaku yang positif pula. Namun beberapa diantara Individu, ternyata
tidak ammpu mengembagkan konsep diri yang positif, sehingga ia cenderung memandang
dirinya tidak berdaya, lemah, malang, gagal, tidak disukai, tidak kmpeten dan sebaginya. Hal ini
tentu sangat merugikan, bahkan mungkin orang-orang dis ekitarnya akan ikut berdampak.

Hubungan konsep diri dengan harga diri adalah harga diri merupakan penilaian pribadi
terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisis seberapa banyak kesesuaian tingkah laku
dengan ideal dirinya. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain yaitu dicintai,
dihormati, dan dihargai. Individu akan merasa harga dirinya tinggi bila sering mengalami
keberhasilan, sebaliknya individu akan merasa harg adirinya rendah bila sering mengalami
kegagalan, tidak dicintai atau tidak diterima dilingkungan. Sedangkan konsep diri merupakan
gambaran yang dimilik seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui pengalaman-
pengalaman yang diperoleh dari interkasi dengan lingkungan. Konsep diri bukan merupakan
factor bawaan, melainkan berkembang dari pengalaman yang terus menerus dan terifernsiasi.
Dasar dari konsep diri individu ditanamkan pada saat-saat dini kehidupan anak dan menjadi
dasar yang mempengaruhi tingkah lakunya dikemudian hari. Konsep diri dikembangkan
melalui proses yng sangat kompleks yang melibatkan banyak variable. Keempat komponen
konsep diri adalah identitas, citra tubuh, harga diri dan peran. Konsep diri adalah representasi
fisik seorang individu, pusat inti dari “aku” dimana semua persepsi dan pengalaman
terorganisasi. Konsep diri adalah kombinasi dinamis yang dibentuk selama bertahun-tahun dan
didasarkan pada hal berikut ; reaksi terhadap orang lain terhadap tubuh seseorang, persepsi
berkelanjutan tentang reaksi orang lain terhadap diri, hubungan dengan diri dan orang lain,
struktur kepribadian, persepsi terhadap stimulus yang mempunyai dampak pada diri,
pengalaman baru atau sebelumnya, perasaan saat ini tentang fisik, emosional dan social diri
dan harapan tentang diri.

Konsep diri menurut Fitts (Hendriati Agustiani, 2006: 139) dipengaruhi oleh beberapa faktor
sebagai berikut.
a. Pengalaman, terutama pengalaman interpersonal, yang memunculkan perasaan positif dan
berharga.

b. Kompetensi dalam area yang dihargai oleh individu dan orang lain.

c. Aktualisasi diri, implementasi dan realisasi dari potensi yang sebenarnya.

Menurut Coopersmith (Tim Pustaka Familia, 2010: 34-35), ada 4 faktor yang berperan dalam
pembentukan konsep diri yaitu sebagai berikut.

a. Faktor kemampuan. Setiap orang mempunyai potensi, oleh sebab itu seseorang harus
diberikan peluang agar dapat melakukan sesuatu.

b. Faktor perasaan berarti. Seseorang yang yang selalu dipupuk dengan perasaan berarti akan
membentuk sikap positif pada dirinya. Sebaliknya, jika seseorang selalu mendapat perlakuan
negatif dari orang lain maka akan tumbuh sikap negatif pada dirinya.

c. Faktor kebajikan. Bila seseorang telah memiliki perasaan berarti, maka akan tumbuh
kebajikan dalam dirinya.

d. Faktor kekuatan. Pola perilaku berkarakteristik positif memberi kekuatan bagi seseorang
untuk melakukan perbuatan baik.

Cara membentuk konsep diri yang positif adalah :

1. Singkirkan sugesti negatef dari dalam pikiran

2. Stop membandingkan diri dengan orang lain

3. Belajar bersyukur

4. Tanamkan mindset berkembang

5. Condongkan diri pada lingkungan yang mendukung kita

6. Ubah penampilan menjadi lebih menarik

7. Temukan tujuan hidup yang bermakna

Konsep diri orang yang rendah diri yaitu,

Rasa rendah diri atau minder atau low self-esteem, adalah perasaan bahwa seseorang lebih
rendah dibanding orang lain dalam satu atau lain hal. Perasaan demikian dapat muncul sebagai
akibat sesuatu yang nyata atau hasil imajinasinya saja. Rasa rendah diri sering terjadi tanpa
disadari dan bisa membuat orang yang merasakannya melakukan kompensasi yang berlebihan
untuk mengimbanginya, berupa prestasi yang spektakuler, atau perilaku antisosial yang
ekstrem, atau keduanya sekaligus. Tidak seperti rasa rendah diri yang normal, yang dapat
mendorong pencapaian prestasi, kompleks rasa rendah diri adalah berupa keadaan putus asa
parah, yang mengakibatkan orang yang mengalaminya melarikan diri saat mengalami kesulitan.
Johari window

Johari Window adalah suatu teknik yang dicetuskan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham pada
sekitar tahun 1955.
Model ini menjelaskan tentang bagaimana seseorang bisa memahami dirinya dan tim melalui
komunikasi terbuka untuk saling meningkatkan kesadaran dan pemahaman satu sama lain.
Sederhananya, dalam teori Johari Window semakin orang lain memahami kamu dan semakin
kamu terbuka pada orang lain, maka, hubungan yang terjalin akan semakin baik dan
kepercayaan terhadap orang lain akan meningkat.
Pada dasarnya, teori jendela Johari dibangun atas dua prinsip. Kedua prinsip
dalam Johari Window adalah:

 Kepercayaan kepada orang lain saat kamu mengungkapkan informasi tentang dirimu dan,
 Belajar lebih banyak tentang dirimu sendiri melalui umpan balik yang diberikan orang lain
untuk meningkatkan kesadaran dan efektivitas diri sebagai individu.

Bila pendekatan ini dikembangkan dengan cara yang tepat oleh sesama karyawan, maka akan
membawa dampak untuk memperkuat hubungan, memecahkan masalah dan efektivitas kerja
dalam tim.
Untuk mengerti lebih dalam tentang Johari Window, Joseph Luft dan Harry Ingham
menjelaskannya dalam empat kuadran yaitu:
1. Open atau Free Area
Area open atau free area menjelaskan tentang apa yang diketahui oleh dirimu sendiri
dan diketahui juga oleh orang lain.
Biasanya dalam kuadran pertama ini, informasi yang bisa didapatkan berupa emosi,
sikap, perilaku, pengalaman, pengetahuan, keterampilan, perasaan, pandangan dan
sebagainya yang diketahui oleh dirimu yang juga diketahui oleh orang lain.
Saat bekerja dalam kelompok, yang harus dikembangkan adalah area open atau area
terbuka ini agar tim bisa bekerja efektif dan lebih produktif.
Melalui open area ini komunikasi dan kerja sama tim bisa berjalan dengan baik,
menghindari kebingungan, ketidakjelasan, gangguan dan konflik.
Untuk memperluas area terbuka ini bisa dilakukan dengan cara menawarkan umpan
balik secara sensitif untuk mengungkapkan informasi, pemikiran atau perasaan tiap
anggota tim.
Selain itu, seorang pemimpin juga harus memiliki tanggung jawab untuk membuka open
area ini melalui komunikasi yang terbuka, positif, konstruktif, sensitif dan berbagi
pengetahuan di seluruh kelompoknya.
2. Blind area
Kuadran kedua dari pendekatan Johari Window adalah untuk mengetahui apa yang tidak
diketahui oleh dirimu tetapi diketahui oleh orang lain.
Cara meminta umpan balik tadi dalam kuadran pertama, sebenarnya bisa digunakan
untuk mengurangi blind area ini.
Blind area ini bukanlah area produktif karena kamu menjadi tidak tahu tentang dirimu
sendiri. Area buta ini juga mencakup masalah yang disembunyikan orang lain darimu
karena ia kesulitan untuk mengungkapkannya.
Beberapa cara mengurangi blind area ini bisa dilakukan melalui upaya berikut:

 Memberikan umpan balik sensitif serta mendorong seseorang untuk menceritakan


kesulitannya.
 Manajer sebaiknya membangun suasana lingkungan kerja yang tidak menghakimi,
sehingga tidak membuat takut seseorang untuk mengungkapkan masalahnya.
 Memberikan perhatian ketika mental dari karyawan tersebut tidak bisa menerima umpan
balik yang diberikan.

3. Hidden area atau area tersembunyi


Maksud dari hidden area adalah tentang apa yang diketahui oleh kamu tentang dirimu
dan tidak juga diketahui oleh orang lain.
Umumnya area tersembunyi ini bisa meliputi ketakutan, rahasia, niat manipulatif yang
diketahui olehmu namun tidak diungkap untuk alasan tertentu.
Menjadi hal wajar bila perasaan atau informasi pribadi yang tidak terkait dengan
pekerjaan disembunyikan dari diri seseorang.
Namun, jangan sampai ada informasi terkait pekerjaan yang disembunyikan dan akan
lebih baik ditempatkan di open area.
Cara yang sama berupa pengungkapan dan pemaparan informasi juga bisa dilakukan
untuk mengurangi hidden area ini.
Oleh karena itu, tidak heran bila budaya kerja dapat memengaruhi seberapa besar
kesiapan karyawan untuk mengungkap jati diri mereka.
4. Unknown area atau area yang tidak diketahui
Unknown area menjelaskan tentang apa yang kamu tidak diketahui tentang dirimu dan
tidak diketahui juga oleh orang lain.
Kuadran empat ini menyimpan tentang informasi, kemampuan, bakat pengalaman yang
tidak diketahui oleh kamu dan juga tidak diketahui oleh orang lain. Contoh dari unknown
area ini seperti:

 Kemampuan yang diremehkan karena minimnya pengalaman dan dorongan


 Bakat yang tidak disadari ada dalam diri seseorang
 Perasaan tertekan atau tidak sadar
 Penyakit yang tidak diketahui

Proses ditemukannya beberapa contoh unknown area ini bisa terjadi karena kamu
melakukan pencarian sendiri, pengamatan yang dilakukan oleh orang lain atau bersama-
sama atau karena proses konseling yang dilakukan.
Manajer juga bisa membantu karyawan mengikis kuadran keempat ini dengan
menciptakan lingkungan kerja yang mendorong self discovery, mempromosikan self
discovery, pemberian feedback dari tim hingga proses penelitian konstruktif.

Anda mungkin juga menyukai