Anda di halaman 1dari 3

Manfaat menulis

Banyak para ilmuan mengungkapkan tentang banyaknya tujuan dan manfaat menulis, dari sekian
banyaknya para pendapat para ahli bisa disimpulkan manfaat menulis, diantarnya:
a. Dapat meningkatkan dan memperluas kosa kata yang belum diketahui karena banyak
membaca
b. Dapat memperlancar tulis-menulis baik kalimat, paragraph, maupun wacana.
c. Dapat mengembangkan gaya tulisan dan bahasa sendiri.
d. Secara material dapat memperoleh honorium sebagai pekerja sampingan.
e. Secara non material dapat memuaskan batin.
f. Dapat popularitasnya dimana-mana karena tulisannya yang baik .
Riska Vianto (2017)

Ragam Bahasa Tulis

Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan

huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan

(ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis,

kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat,

ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam

mengungkapkan ide.

Ciri-ciri ragam bahasa tulis:

1)    Tidak memerlukan kehadiran orang lain;

2)   Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap;

3)   Tidak terikat ruang dan waktu; dan

4)   Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.


Kekurangan ragam bahasa tulis adalah sering terjadi kesalahan tanggapan antara pembaca dan

penulis. Selain itu, ragam bahasa tulis dapat menyebabkan kurang jelasnya penyampaian makna

yang dimaksud. Imam Setiyantoro (2011)

Asas-asas dalam penulisan


Kejelasan (clarity)
Karangan ilmiah harus konkret dan jelas. Kejelasan itu tidak saja berarti mudah
dipahami, mudah dibaca, tetapi juga harus tidak memberi ruang untuk disalahtafsirkan, tidak
boleh bersifat samar-samar, tidak boleh kabur, tidak boleh ada di wilayah abu-abu. (Bahasa
Jawa: keduh gambling wijang-wijang).
Kejelasan di dalam karangan ilmiah itu ditopang oleh hal-hal berikiut: (1) pemakaian
bentuk, kebahasaan yang lebih dikenal daripada bentuk kebahasaan yang masih harus dicari-cari
dulu maknannya, bahkan oleh penulisnya. (2) pemakaian kata-kata yang pendek, ringkas, tajam,
lugas, daripada kata-kata yang berbelit, yang panjang, yang rancu, yang boros. (3) pemakaian
kata-kata dalam bahasa sendiri daripada kata-kata dalam bahasa asing.
Ketepatan (accuracy)
Karangan ilmiah menjunjung tinggi keakuratan. Hasil penelitian ilmiah dan cara
penyajian hasil penelitian itu haruslah tepat/akurat. Supaya karangan ilmiah sungguh-sungguh
akurat, penulis/peneliti harus sangat cermat, sangat teliti, tidak boleh sembrono, atau main-main
dengan ilmu.
Dalam cara penyampaiannya, di dalam karangan ilmiah itu harus terwadahi butir-butir
gagasan dengan kecocokan sepenuhnya seperti yang dimaksud oleh peneliti/penulisnya.
Kualifikasi demikian itulah yang dimaksud dengan istilah efektif-sangkil.
Keringkasan (brevity)
Karangan ilmiah haruslah ringkas. Ringkas tidak sama dengan pendek. Karangan yang
tebalnya 500 halaman dapat dikatakan ringkas sejauh di dalamnya tidak terdapat bentuk-bentuk
kebahasaan yang bertele-tele, kalimat-kalimat yang bertumpukan (running-on sentences), dan
sarat dengan kemubaziran dan kerancuan. Jadi, karangan ilmiah itu tidak boleh menghamburkan
kata-kata, tidak boleh mengulang-ulang ide yang telah diungkapkan, dan tidak berpura-pura dala
mengungkapkan maksud atau gagasan. Karangan ilmiah harus dibangun dari ide yang kaya
dengan bahasa yang hemat dan sederhana. Jadi bukan sebaliknya, ide yang miskin namun
dengan bahasa yang berbunga-bunga. Hariaty Burhan (2012)

Anda mungkin juga menyukai