Anda di halaman 1dari 12

TEORI JOHARI WINDOW

Teori Johari Window (Jedela Johari) merupakan perangkat sederhana dan


berguna dalam mengilustrasikan dan meningkatkan kesadaran diri serta pengertian bersama
individu-individu yang ada dalam suatu kelompok tertentu. Midel ini juga berfungsi dalam
meningkatkan hubungan antar kelompok yang sekaligus mengilustrasikan kembali proses
memberi maupun menerima feedback.
Jendela Johari sendiri dikembangkan atau dipelopori oleh Psikolog Amerika, Joseph
Luft dan Harry Ingham pada tahun 1950-an ketika meneliti untuk program proses dari
kelompok mereka. Uniknya, nama "Johari" sendiri sebenarnya diambil dari potongan masing-
masing nama mereka. "Jo" untuk Luft, dan "Harry" untuk Ingham. Dalam selang waktu yang
tak lama, Jendela Johari banyak dimanfaatkan sebagai pengertian dan latihan kesadaran diri,
peningkatan personal & komunikasi. Hubungan inter-personal, kelompok-kelompok dinamis,
dan peningkatan tim dan hubungan inter-grup.
Terminologi kata Jendela Johari mengarah pada-personel/dari pribadi dan orang lain.
Personal untuk diri individu itu sendiri, sebagai subjek manusia dalam analisa Jendela joharu.
Selanjutnya, orang lain berarti objek lain dari kelompok pribadi. Jendela Johari juga
berhubungan dengan teoti intelegen emisional, emotional Intelligence theory (EQ), dan
kesadaran individu serta peningkatan EQ.

Dalam kebanyakan training atau pelatihan, proses memberi dan menerima feedback
adalah unsur terpenting. Melalui proses feedback tersebut, kita bisa melihat/mengenal orang
lain, dan demikian sebaliknya. Individu lain juga belajar bagaimana pandangan kita terhadap
mereka. Feedback menginformasikan kepada individu ataupun kelompok, baik secara verbal
maupun non-verbal dalam berkomunikasi. Informasi yang diberikan seseorang menceritakan
kepada yang lain bagaimana perilaku mereka mempengaruhi dia, bagaimana perasaannya,
dan apa yang diterimanya (feedback dan self disclosure). Feedback juga bisa diartikan
sebagai reaksi yang diberikan oleh orang lain, biasanya lebih menonjol pada persepsi dan
perasaan mereka, menceritakan bagaimana perilaku seseorang bisa mempengaruhi mereka
(menerima feedback).
Ketika Jendela Johari digunakan untuk membangun hubungan antar kelompok
'personal' dikategorikan sebagai kelompok dan 'orang lain' menjadi kelompok lain.
Terdapat 4 perspektif Jendela Johari yang biasa disebut dengan 'daerah' atau 'kuadran'.
Masing-masing daerah mengandung informasi perasaan, motivasi, dan lain- lain yang
dikenali oleh individu, dengan catatan apakah informasi tersebut dikenali ataupun tidak
terdeteksi oleh si individu, dan apakah informasi tersebut juga bisa dikenali oleh kelompok
lain, atau malah tidak tahu sama sekali.
Adapun daerah pengenalan diri dari Jendela Johari tersebut dapat dilihat pada diagram di
berikut:
Known by self Unknown by self
Arena "Diri Terbuka" Blind Area "Diri Buta"
Hidden Area "Diri Unknown Area "Diri Tak
Tersembunyi" Dikenali"
Dari diagram tersebut, bisa dijabarkan:

1. Pada kolom 1. Disebut dengan "diri terbuka", apa yang diketahui oleh 'personal' atau
individu juga diketahui oleh orang lain, Bisa juga disebut dengan 'daerah terbuka' atau
'areal bebas' atau 'diri bebas' ataupun 'arena'.
2. Pada kolom 2. Disebut dengan "diri buta". Apa yang diketahui oleh individu tidak
diketahui. bisa juga disebut "blind spot: atau :blind area".
3. Pada kolom 3. Disebut dengan "diri tersembunyi". Apa yang diketahui oleh si
individu tetapi tidak diketahui oleh orang lain. Bisa juga disebut "daerah tersembinyu"
atau "daerah yang dihindari".
4. Pada kolom 4. Disebut dengan "diri yang tidak dikenal". Apa yang tidak diketahui
oleh individu juga tidak diketahui oleh orang lain. Selanjutnya, uraian masing-masing
kolom / kuadran:
Jendela Johari pada Kuadran - I (Diri Terbuka)

Pada Jendela Johari pertama ini dikenal juga sebagai "daerah bebas aktivitas" adalah
berisikan informasi mengenai personal / individu-perilaku, kebiasaan, perasaan. Emosi,
pengatahuan, pengalaman, keahlian, pandangan, dan lain-lain. Kemudianm ditetapkan
sebagai person (the self/diri) dan kelompok ('other'/orang lain).
Substansi dari kelompok seharusnya selalu berusaha 'membangun' daerah/diri terbuka
kepada setiap individu, karena ketika bekerja pada wilayah ini dengan orang lain pada saat
paling efektif dan produktif, dan kelompok juga demikian kondisinya. Diri terbuka ini dapar
dilihat pada ruang di mana komunikasi dan kerja sama yang baik terjadi, bebas dari
kerusuhan, ketidakpercayaan, kebingungan, konflik dan kesalahpahaman.
Kuadran terbuka mempersembahkan hal-hal yang sama-sama diketahui oleh individu
maupun orang lain. sebagai contoh; X mengetahui nama Z dan demikian sebaliknya. Dan jika
mereka menel;usuri ke webside pribadi masing-masing diri, maka mereka akan saling
mengetahui apa yang menjadi kesukaan/ketertarikan masing-masing. Kuadran terbuka bisa
juga mencakup tidak hanya informasi faktual, tetapi juga bagaimna perasaan, motivasi,
perilaku, keinginan, kebutuhan, dan lain- lain. Dari si X atau pun Z, pokoknya informasi-
informasi yang bisa mewakili diri individu. Ketika kita bertemu dengan orang-orang baru,
ukuran kuadran terbuka tidak terlalu luas. Sejak setelah ada waktu tersisihkan untuk saling
bertukar informasi, lain halnya ketika proses mendalami seseorang, Jendela (shades) akan
bergerak ke bawah atau ke kanan, menempatkan lebih banyak informasi ke dalam Jendela
Terbuka
Jendela Johari pada Kuadran - II (Diri Buta)
Dengan mencari atau mendapatkan feedback dari orang lain, seharusnya bisa
mengurangi gejala pada Jendela / kuadran ini dan dapat memperluas "diri terbuka" yang
notabenenya adalah untuk meningkatkan kesadaran diri, kuadran dua ini tidak efektif untuk
dibawa ke individu atau kelompok
Ambil contoh, ketika X makan malam direstoran dengan Z, lalu ketika telah
menempel sesuatu entah itu remah makan atau apa, di wajah X, maka X tidak akan tahu,
sedangkan Z sangat leluasa untuk segera mengetahui ada sesuatu menempel di wajah X. Pada
saat Z mengatakan ada sesuatu di wajah X, maka jendela akan mengarah ke kanan,
memperluas daerah "diri terbuka".
Jendela Johari pada Kuadran – III (Diri Tersembunyi )
Daerah tersembunyi mencakup sensitivitas, ketakutan, agenda tersembunyi, rahasia,
banyak hal yang diketahui oleh seseorang tapi tidakdiceritakannya untuk berbagai alasan.
Contohnya saja dalam webside pribadi, X tidak pernah menyebutkan apa salah satu rasa
favorit eskrim yang paling disukainya, informasi tersebut merupakan kuadran tersembunyi X,
namun ketika X membuka rahasianya dengan mengatakan bahwa coklat adalah eskrim
kesukaannya, maka X mendorong kuadrannya ke bawah sehingga sedikit memperluas "diri
terbuka" atau arena.
Sekali lagi, ada begitu banyak rahasia yang belum terbongkar, ketika terjadi upaya
untuk saling mengenal dan percaya satu sama lain, maka akan tercipta suatu kenyamanan
dalam membuka diri sendiri, inilah yang dinamakan "self disclosure”.
Informasi dan perasaan-perasaan tersembunyi yang relevan seharusnya bisa
dipindahkan ke daerah/diri terbuka melalui proses 'dis closure'. Intinya, membuka diri dan
mengekspos perasaan & informasi yang relevan melalui proses exposure dan self disclosure
terminologi Jendela Johari, agar dapat memperluas daerah diri terbuka. Dengan berbagai
cerita apa yang kita rasakan dan hal-hal lain seputar diri akan membantu mengurangi
"daerah/diri tersembunyi", di lain pihak, tentu saja dapat memperluas daerah/diri terbuka,
yang tidak lebih baik dari pengertian, kerjasama, kepercayaan, produktivitas dan keefektipan
tim kerja, mengurangi daerah/diri tersembunyi (hidden area) juga membantu mengurangi
kebingungan, tingakta kesalapahaman, miskin komunikasi, dan lain-lain.
Jendela Johari pada Kuadran – IV (Diri Tak Dikenal)
Kuadran ke empat ini mengandung informasi, perasaan, kemampuan laten,
pengalaman, dan lain-lain yang sama sekali tidak diketahui baik oleh individu yang
bersangkutan maupun oleh orang lain, hal-hal tersebut di atas bisa jadi cukup dekat ke
permukaan, yang mana cukup positif dan berguna, atau bahkan bisa jadi aspek- sapek yang
lebih dalam dari personaliti seseorang yang mempengaruhi tingkat perilakunya. Kebanyakan
daerah tertutup ini dijumpai pada anak-anak muda dan orang-orang yang minim pengalaman
atau kepercayaan diri.
Berikut beberapa faktor daerah tertutup yang mempengaruhinya:

1. Tingkat kemampuan yang dibawah rata-rata atau sedikit mendapat kesempatan,


kepercayaan diri yang minim, dan kurang berlatih.
2. Kemampuan alami, bahwa seseorang tidak menyadarinya.
3. Ketakutan atau menghindari diri bahwa mereka memiliki potensi untuk terjangkit
penyakit yang tidak diketahui.
4. Terkondisikan oleh perilaku atau kebiasaan sedari kecil. Daerah/diri tertutup ini juga
dipengaruhi oleh perasaan terkesan atau perasaan- perasaan tidak nyaman lainnya
yang berakar pada kejadian-kejadian formatif dan pengalaman pahit pada masa lalu,
yang mempengaruhi si individu secara berkelanjutan. Untuk pekerjaan dan dalam
konteks organisasi, Jendela Johari sebaiknya tidak digunakan pada kasus di atas.
JENDELA IDEAL ITU
Idealnya sebuah jendela diri itu bisa dilihat dari tingginya tingkat kepercayaan dalam
kelompok ataupun hubungan dengan individu lain, jika berada pada jendela ini ukuran arena
atau diri terbuka akan meningkat, dikarenakan tingginya tingkat kepercayaan dalam
kelompok sosial. Norma-norma pun dikembangkan oleh kelompok untuk saling memberi
feedback dan difasilitasi tentunya untuk pertukaran ini.
Arena/daerah/diri terbuka menyarankan kita untuk membuka diri kepada anggota
kelompok lainnya, karena dengan adanya keterbukaan, anggota kelompok lain tidak akan
bersikap intropert (tertutup) atau malah akan lebih memberikan pengertiannya. Mereka akan
mengerti bagaimana sikap dan sifat kita, dan mengatahui kita bisa dikritik yang pada
akhirnya akan memberikan feedback yang positif pula.
Sedikit tambahan mengenai faktor-faktor yang menghambat individu dalam memperbaiki
jendela dirinya, adalah dari faktor lingkungan dan hubungan dari individu itu sendiri.
Faktor penghambat dari lingkungan
Adalah sistem yang dianut oleh lingkungan sekitar kita, misalnya; ada pihak yang lebih
dominan sehingga menghambat pengembangan diri.
Faktor Intern
Merupakan faktor yang menyebabkan kita enggan untuk menelaah diri, terkadang kita tidak
bisa menerima kenyataan, misalnya saja faktor tujuan hidup dan usia.

1. Faktor tujuan hidup yang belum tergambarkan dengan jelas, faktor motivasi dan
keenganan untuk menelaah diri, kadang-kadang manusia takut untuk menerima
kenyataan bahwa ia memiliki kekurangan ataupun kelebihan pada dirinya.
2. Faktor Usia. Kadang-kadang orang yang sudah tua dalam usia tidak melihat bahwa
kearifan dan kebijaksanaan dapat dicapainya, mereka cenderung usia muda lebih
hebat karena produktif.

http://psikologi-komunikasi.blogspot.co.id/2014/05/teori-johari-window.html

Jendela Johari : Johari Window

09.57 ilmu Komunikasi 1 comment

Jendela Johari (Johari Window) adalah konsep komunikasi yang diperkenalkan oleh Joseph Luth dan
Harry Ingram (karenanya disebut Johari). Jendela Johari pada dasarnya menggambarkan tingkat
saling pengertian antarorang yang berinteraksi. Jendela Johari ini mencerminkan tingkat
keterbukaan seseorang yang dibagi dalam empat kuadran, Kuadran-kuadran tersebut bisa dijelaskan
sebagai berikut:

• Open
Menggambarkan keadaan atau hal yang diketahui diri sendiri dan orang lain. Hal-hal tersebut
meliputi sifat-sifat, perasaan-perasaan, dan motivasi-motivasinya. Orang yang “Open” bila bertemu
dengan seseorang akan selalu membuka diri dengan menjabat tangan atau secara formal
memperkenalkan diri bila berjumpa dengan seseorang. Diri yang terbuka, mengetahui kelebihan dan
kekurangan diri sendiri demikian juga orang lain diluar dirinya dapat mengenalinya.
• Blind
Disebut “Blind” karena orang itu tidak mengetahui tentang sifat-sifat, perasaan-perasaan dan
motivasi-motivasinya sendiri padahal orang lain melihatnya. Sebagai contoh, ia bersikap seolah-olah
seorang yang sok akrab, padahal orang lain melihatnya begitu berhati-hati dan sangat tertutup,
tampak formal dan begitu menjaga jarak dalam pergaulan. Orang ini sering disebut sebagai
seseorang yang buta karena dia tidak dapat melihat dirinya sendiri, tidak jujur dalam menampilkan
dirinya namun orang lain dapat melihat ketidak tulusannya.
• Hidden
Ada hal-hal atau bagian yang saya sendiri tahu, tetapi orang lain tidak. Hal ini sering teramati, ketika
seseorang menjelaskan mengenai keadaan hubungannya dengan seseorang. “Saya ingat betul
bagaimana rasanya dikhianati pada waktu itu, padahal aku begitu mempercayainya”. Luka hati masa
lalunya tidak diketahui orang lain, tetapi ia sendiri tak pernah melupakannya.
• Unknown
Dikatakan “Unknown”, karena baik yang bersangkutan, maupun orang lain dalam kelompoknya tidak
mengetahui hal itu secara individu. Sepertinya semua serba misterius
Jendela Johari juga bisa menjelaskan tingkat keterbukaan seseorang terhadap dirinya sendiri
maupun orang lain.
Orang tipe I:
Merupakan orang yang terbuka. Terbuka kepada orang lain dan terbuka untuk orang lain menilai
dan memberi masukan tentang dirinya.
Orang tipe II :
Merupakan orang yang menyembunyikan sebagian dari kebenaran tentang dirinya. Artinya ada hal-
hal atau bagian yang dia sendiri tahu tapi orang lain tidak. Contohnya orang yang sakit hati dengan
orang lain. Orang lain belum tentu tahu, tapi dia tahu.
Orang tipe III:
Merupakan orang yang buta. Disebut buta karena orang itu tidak tahu tentang sifat-sifat, perasaan-
perasaan dan motivasi-motivasinya sendiri padahal orang lain melihatnya. Contohnya adalah orang
yang sok akrab, padahal orang lain melihat dia sebagai seorang yang sangat berhati-hati dan
tertutup, formal dan begitu menjaga jarak dalam pergaulan.
Orang tipe IV:
Merupakan orang tipe paling tertutup. Tidak mau membuka dirinya keluar maupun menerima
pendapat/masukan/feedback dari luar. Panggilan yang tepat untuk yang yang demikian adalah orang
yang misterius.
Johari Window atau Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk melihat dinamika dari self-
awareness, yang berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif kita. Model yang diciptakan oleh
Joseph Luft dan Harry Ingham di tahun 1955 ini berguna untuk mengamati cara kita memahami diri
kita sendiri sebagai bagian dari proses komunikasi.
Johari Awareness Model terdiri dari sebuah persegi yang terbagi menjadi empat kuadran, yaitu
OPEN, BLIND, HIDDEN, dan UNKNOWN.
- Kuadran 1 (Open) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita
sendiri dan orang lain. (Quadrant 1, the open quadrant, refers to behavior, feelings, and motivation
known to self and others)
- Kuadran 2 (Blind) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh orang lain,
tetapi tidak diketahui oleh diri kita sendiri. (Quadrant 2, the blind quadrant, refers to behavior,
feelings, and motivation known to others but not to self)
- Kuadran 3 (Hidden) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita
sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain. (Quadrant 3, the hidden quadrant, refers to behavior,
feelings, and motivation known to self but not to others)
- Kuadran 4 (Unknown) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang tidak diketahui, baik
oleh diri kita sendiri ataupun oleh orang lain. (Quadrant 4, the unknown quadrant, refers to
behavior, feelings, and motivation known neither to self nor others)
Tes Jendela Johari dilakukan dengan memberi daftar berisi 55 kata sifat kepada subyek tes. Dari 55
kata sifat tersebut, subyek tes akan diminta untuk memilih lima atau enam kata sifat yang paling
mencerminkan diri mereka. Anggota peer dari subyek tes ini kemudian akan diberikan daftar yang
sama dan diminta untuk memilih lima atau enam kata sifat yang menurut mereka paling
menggambarkan pribadi sang subyek tes. Hasil tersebut akan dicek silang dan dimasukkan dalam
kuadran-kuadran yang tersedia.
Ke 55 kata sifat tersebut adalah: able, accepting, adaptable, bold, brave, calm, caring, cheerful,
clever, complex, confident, dependable, dignified, energetic, extroverted, friendly, giving, happy,
helpful, idealistic, independent, ingenious, intelligent, introverted, kind, knowledgeable, logical,
loving, mature, modest, nervous, observant, organized, patient, powerful, proud, quiet, reflective,
relaxed, religious, responsive, searching, self-assertive, self-conscious, sensible, sentimental, shy,
silly, spontaneous, sympathetic, tense, dan trustworthy.
Joseph Luft berpendapat bahwa kita harus terus meningkatkan self-awareness kita dengan
mengurangi ukuran dari Kuadran 2-area Blind kita. Kuadran 2 merupakan area rapuh yang berisikan
apa yang orang lain ketahui tentang kita, tapi tidak kita ketahui, atau lebih kita anggap tidak ada dan
tidak kita pedulikan. Mengurangi are Blind kita juga berarti bahwa kita memberbesar Kuadran 1 kita-
area Open, yang dapat berarti bahwa self-awareness serta hubungan interpersonal kita mungkin
akan mengalami peningkatan.

Demikianlah konsep

http://duniailmukomunikasi.blogspot.co.id/2011/05/jendela-johari-johari-window.html

Teori Johari Window Tentang Analisis Konsep Diri Dalam Komunikasi - Merupakan sebuah model
yang dikenal sebagai Johari Window menggambarkan proses memberi dan menerima umpan balik.
Teori ini dikembangkan oleh Psikolog Joseph Luft dan Harry Ingham untuk program proses kelompok
mereka. Model tersebut sebagai jendela komunikasi melalui mana Anda memberi dan menerima
informasi tentang diri Anda dan orang lain.

Melalui proses umpan balik, kita melihat diri kita seperti orang lain melihat kita. Melalui umpan
balik, orang lain juga belajar bagaimana kita melihat mereka. Umpan balik memberikan informasi
kepada seseorang atau kelompok baik dengan komunikasi verbal atau nonverbal. Informasi yang
Anda berikan memberitahu orang lain bagaimana perilaku mereka mempengaruhi Anda, bagaimana
Anda rasakan, dan apa yang Anda anggap (umpan balik dan keterbukaan diri).
image source: www.pinterest.com

baca juga: Mendengarkan, Empati, dan Persuasi dalam Komunikasi Interpersonal

The Johari Window model, terdiri dari 4 kuadran, seperti digambarkan diagram di bawah ini :

Penjelasan keempat kuadran tersebut adalah :

Quadrant 1: Open Area

What is known by the person about him/herself and is also known by others.

Berisi hal-hal yang aku tahu tentang diriku dan juga diketahui oleh orang lain. Ditandai dengan
pertukaran informasi antara diri dan orang lain dengan bebas. Pada kuadran ini terdapat tingkat
kepercayaan antar individu yang tinggi, sehingga dengan mudahnya berbagi informasi tentang hal-
hal pribadi.

Quadrant 2: Blind Area, or "Blind Spot"


Terkait Teori Johari Window Tentang Analisis Konsep Diri Dalam
Komunikasi

 Tahap Perkembangan E-Business dan Etika dalam E-BusinessTahap


Perkembangan E-Business dan Etika dalam E-B ...

 Pengertian, Proses, dan Hambatan Komunikasi Menurut AhliPengertian, Proses,


dan Hambatan Komunikasi Menur ...

What is unknown by the person about him/herself but which others know.

Berisi informasi yang saya tidak tahu tentang diriku sendiri, tapi diketahui oleh orang lain. Orang lain
mendapatkannya melalui komunikasi non verbal yang saya lakukan, misalnya melalui sikap, cara
saya mengatakan sesuatu hal, atau gaya di mana saya berhubungan dengan orang lain, saya
mungkin tidak tahu bahwa saya selalu berpaling dari seseorang ketika saya berbicara atau bahwa
saya selalu berdehem sebelum mengatakan sesuatu.

Quadrant 3: Hidden or Avoided Area

What the person knows about him/herself that others do not.

Berisi informasi yang saya tahu tentang diriku sendiri, tetapi orang lain tidak tahu. Saya menjaga hal-
hal yang tersembunyi dari mereka. Saya mungkin takut bahwa jika kelompok itu tahu perasaan saya,
persepsi, dan pendapat mengenai kelompok atau individu dalam kelompok, mereka mungkin
menolak, menyerang, atau menyakiti saya. Akibatnya, saya menahan informasi ini. Sebelum
mengambil risiko mengatakan sesuatu kepada orang lain, saya harus tahu ada unsur mendukung
dalam kelompok kami. Saya ingin anggota kelompok untuk menilai saya positif ketika saya
mengungkapkan perasaan, pikiran, dan reaksi. Saya harus mengungkapkan sesuatu tentang diri saya
untuk mengetahui bagaimana anggota akan bereaksi. Di sisi lain, saya dapat menyimpan informasi
tertentu untuk diriku sendiri sehingga saya bisa memanipulasi atau mengendalikan orang lain.

Quadrant 4: Unknown Area

What is unknown by the person about him/herself and is also unknown by others.

Berisi hal-hal yang baik saya sendiri maupun orang lain tidak tahu mengenai hal-hal tentang saya.
Aku mungkin tidak pernah menyadari bahwa hal tersebut terkubur jauh di bawah permukaan di
daerah bawah sadar saya. Daerah ini diketahui merupakan dinamika intrapersonal, kenangan masa
kanak-kanak, potensi laten, dan sumber daya (kemampuan atau potensi diri) yang belum diakui.
Batas-batas internal perubahan panel tergantung pada jumlah umpan balik dicari dan diterima.
Mengetahui semua tentang diri sendiri adalah sangat tidak mungkin, dan ekstensi tidak dikenal
dalam model merupakan bagian dari diriku yang selalu akan tetap tidak diketahui.

Proses pengembangan dari kuadran yang terbuka secara vertical disebut self-disclosure
(=pengungkapan diri), dimana terjadi proses “take and give” (saling memberi dan menerima) antar
individu yang saling berinteraksi/berhubungan/berkomunikasi.

Seiring dengan proses sharing informasi, boundary yang berbatasan dengan hidden quadrant
bergerak ke bawah, dan ketika orang mulai berkomunikasi maka tingkat kepercayaan diantara
mereka pun mulai dibangun.

Tip 1:
Jangan gegabah dalam pengungkapan diri. Mengungkapkan hal yang tidak berbahaya bisa
membangun kepercayaan. Namun, mengungkapkan informasi dapat merusak kepercayaan orang
kepada anda sehingga menempatkan anda dalam posisi yang lemah.

Tip 2:
Berhati-hatilah dalam cara memberikan feedback (umpan balik). Latar belakang budaya yang
berbeda-beda sangat mempengaruhi dalam penerimaan umpan balik tersebut. Ada beberapa
budaya yang sangat terbuka dalam menerima umpan balik, namun ada juga yang tidak. Maka
sebaiknya anda lebih sensitive dalam hal ini dan mulailah secara bertahap.
http://modulmakalah.blogspot.co.id/2016/01/teori-johari-window-tentang-analisis.html

Pengertian Jendela johari “model yang menjelaskan tingkat keterbukaan dan tingkat kesadaran tentang diri
kita. Model ini penting dalam komunikasi antarpribadi. ” Johari window adalah jendela dengan empat bagian
yang menggambarkan bahwa manusia terdiri atas empat self (diri). Namun johari berasal dari singkatan nama
penemunya, yakni Joseph Luft dan Harry Ingham.
Dalam artikel ini kami paparkan pengertian serta penjelasan mengenai teori jendela johari atau johari window
yakni sebagai berikut:
1. Open self
Dalam diri kita terdapat daerah terbuka (Open). Open self adalah bagian dari diri kita yang
menyajikan semua informasi, perilaku, sifat, perasaan, keinginan, motivasi, dan ide yang diketahui
oleh diri sendiri dan orang lain. Informasi yang diketahui oleh diri sendiri dan orang lain ini mencakup
antara lain nama diri, warna kulit, usia, agama, sikap terhadap politik, hobi, dan sebagainya.

Menurut Joseph Luft, makin kecil bagian open self, makin buruk komunikasi berlangsung.
Komunikasi tergantung pada tingkat keterbukaan di mana kita membuka diri kepada orang lain dan
kepada diri kita sendiri. Jika kita tidak mengizinkan orang lain mengetahui tentang diri kita,
komunikasi antara kita dan orang lain tersebut akan mengalami kesukaran, untuk tidak menyebut tidak
mungkin. Untuk meningkatkan komunikasi antarpribadi dengan orang lain, kita harus memperlebar
daerah open self .

2.
2. Blind self
Dalam diri kita terdapat daerah yang disebut daerah buta (blind). Self adalah segala hal tentang diri
kita yang diketahui orang lain namun tidak diketahui oleh diri kita sendiri.
Karena adanya daerah buta atau blind, akan membuat komunikasi menjadi tidak efektif, maka kita
harus mengusahakan agar daerah ini jangan terlalu besar dalam diri kita. Menghilangkannya sama
sekali adalah tidak mungkin, namun kita harus berusaha untuk menyusutkannya.

3. Hidden self area


Dalam diri kita terdapat wilayah tersembunyi. Wilayah ini berisi apa – apa yang kita ketahui dari diri
kita sendiri atau dari orang lain yang kita simpan untuk diri sendiri, yang orang lain tidak
mengetahuinya. Misalnya, kita menyimpan sendiri rahasia kesuksesan kita, ketakutan kita akan
sesuatu, masalah keluarga, kondisi keuangan yang buruk, dan sebagainya.

Dalam menyingkapkan diri kita pada orang lain (yang dikenal dengan konsep self disclosure, yang
akan kita pelajari pada bagian berikut) terdapat dua ekstrim. Pada suatu ekstrim, kita menceritakan
semua tentang diri kita pada orang lain. Disini berarti daerah hidden self sangat kecil. Pada ekstrim
yang lain, kita sama sekali tidak mencerminkan tentang diri kita pada orang lain. Orang – orang
seperti ini umumnya takut membuka diri, antara orang lain karena takut ditertawakan dan ditolak. Pda
ekstrim ini, daerah hidden self sangat besar.

4. Unknown self
Dalam diri kita terdapat wilayah yang tidak dikenal (unknown). Daerah unknown self adalah aspek
dari diri kita yang tidak diketahui baik oelh diri kita sendiri maupun orang lain. Kita mungkin akan
mengetahui aspek dari diri yang tidak dikenal ini melalui kondisi kondisi tertentu, misalnya melalui
hipnotis. Walaupun sulit untuk mengetahuinya, kita harus menyadari bahwa aspek ini ada dalam diri
kita.
Konsep Diri, Analisa dirimerupakan dasar utama seorang perawat memberikan asuhan
keperawatan. Komunikasi sebagai kegiatan sehari-hari berhubungan erat dengan
perilaku individu itu sendiri.

Kesadaran Diri, Kemampuan untuk berfikir tentang proses berfikir itu sendiri, harus dapat
menjadi pertanyaan.
“Siapa saya ? Perawat seperti apa saya ?”
Kesadaran diri akan membuat perawat menerima perbedaan dan keunikan klien.

Komponen Kesadaran Diri

1. Psikodinamika
2. Behavioris
3. Humanistik

Teori Psikodenamika, Sigmund Freud


a) Psichce : pikiran mencakup perasaa, pengalaman, roh dan jiwa.
b) Dinamic : mengacu pada pandangan bahwa psikis individu bersifat dinamis, tidak
statis gaya komunikasi kita dengan or-la dipengaruhi oleh bagaimana kita berkomunikasi
dengan diri kita sendiri.

Teori Perilaku
John Watson "perilaku yang terbentuk merupakan hasil suatu pengkondisian." Hubungan
berantai sederhana antara stimulus dan respon yang membentuk rangkaian kompleks
perilaku meliputi : pemikiran, motivasi, kepribadian, emosi, dan pembelajaran

Teori Humanistik
Maslow "hirarki kebutuhan manusia, harus dipenuhi untuk mengembangkan potensi dalam
diri manusia"

Johari Windows
Diperkenalkan oleh Joseph Luth dan Harrington Ingham. Kemampuan seseorang untuk
memahami dirinya sendiri baik perilaku perasaan dan pikirannya sendiri.
Sebuah kaca jendela yang diri dari empat bagian:
a. Kuadran 1 (OPEN)
b. Kuadran 2 (BLIND)
c. Kuadran 3 (HIDDEN)
d. Kuadran 4 (UN KNOW)

Wilayah Terbuka
Segala aspek dalam diri, seperti tingkah laku perasaan dan pikiran selain diketahui oleh diri
sendiri juga diketahui orang lain. Jika wilayah ini makin melebar, dalam arti dapat
memahami orang lain dan orang lain dapat memahami diri kita terjadi komunikasi yang baik.
Sebaliknya jika wilayah ini makin menyempit berati komunikasi semakin tertutup.

Wilayah Buta
Segala aspek tingkah laku, perasaan dan pikiran diketahui orang lain tapi tidak diketahui diri
sendiri / tidak disadari diri sendiri. Jika wilayah makin melebar dan mendesak wilayah lain
terjadi kesulitan komunikasi. Wilayah ini ada pada tiap manusia dan sulit dihapuskan, kecuali
mengurangi dengan cara bercermin pada nilai norma dan hukum.
Wilayah Tersembunyi atau Rahasia
Kemampuan yang kita miliki tersembunyi tidak diketahui orang lain, ada dua konsep :
a) Over Disclosed (terlalu banyak mengungkapkan sesuatu hal yang harus disembunykan
juga diutarakan)
b) Under Disclosed (terlalu menyembunyikan sesuatu yang harus dikemukakan)

Wilayah Tidak Dikenal


Wilayah paling kritis dalam komunikasi aspek dalam diri tidak dikenal diri sendiri lain
maupun orang
Keempat wilayah johari windows adalah satu kesatuan yang terdapat dalam dalam diri setia
orang
Prinsip berfungsinya ke-4 kuadran :
a) Perubahan dalam satu kuadran akan mempengaruhi kuadran yang lain
b) Jika kuadran pertama sangat kecil berarti seseorang miskin kmunikasi
c) Pembelajaran interpersonal dapat diartikan bahwa perubahan yang terjadi pada satu
tempat kuadran akan mempengaruhi kuadran ditempat yang lain.

http://humamwildan.blogspot.co.id/2016/10/konsep-diri-teori-johari-windows-tugas.html

Anda mungkin juga menyukai