Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

ALAT PERAGA SEBAGAI MEDIA PROMOS KESEHATAN

DISUSUN OLEH:

PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

JURUSAN KEPERAWATAN KAMPUS SOETOMO

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

TAHUN AJARAN 2016/2017


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat waktu.

Makalah yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah MATERNITAS


Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dari segi isi maupun bentuk. Oleh karena itu, penyusun memohon
sumbang saran dan kritik konstruktif dari berbagai pihak terutama dari dosen
pembimbing mata kuliah MATERNITAS untuk kesempurnaan dalam pembuatan
makalah yang akan datang. Untuk itu penyusun berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita, khususnya bagi masyarakat luas.

Surabaya, September 2017

Penyusun

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Upaya mewujudkan kesehatan masyarakat di Indonesia terutama


dilakukan dengan melakukan perubahan perilaku kesehatan melalui promosi
kesehatan. Promosi kesehatan meliputi kegiatan pendidikan kesehatan disertai
pemberdayaan masyarakat. Pendidikan kesehatan memiliki tujuan utama
mengubah pengetahuan masyarakat agar terbentuk perilaku sehat sesuai yang
diharapkan. Peningkatan pengetahuan kesehatan masyarakat diharapkan memicu
sikap mendukung perilaku sehat, bila didukung faktor pemungkin dan pendorong
akan membentuk perilaku sehat.Proses pendidikan kesehatan merupakan proses
transfer informasi tentang kesehatan yang diharapkan melalui komunikasi.
Komponen komunikasi tersusun atas pengirim dan penerima pesan, isi pesan,
media dan efek dari pesan.

Media sebagai saluran informasi merupakan salah satu komponen penting


dalam pendidikan kesehatan. Memilih media sebagai saluran menyampaikan
pesan kesehatan dipengaruhi metode yang digunakanMedia pendidikan kesehatan
pada hakekatnya alat bantu pendidikan kesehatan. Menurut fungsi sebagai saluran
pesan media pendidikan kesehatan dapat dikelompokkan atas media cetak, media
elektronik dan media papan (billboard). Beberapa media cetak dikenal antara lain
booklet, leaflet, selebaran (flyer), lembar balik (flip chart), artikel atau rubrik,
poster dan foto. Media elektronik dapat berupa televisi, radio, video, slide, film
strip dan sekarang dikenal internet. Media papan berupa baliho biasanya dipasang
di tempat-tempat umum yang menjadi pusat kegiatan masyarakat.Alat peraga
yang dipergunakan dalam pendidikan kesehatan dapat berupa alat bantu lihat
(visual), alat bantu dengar (audio) atau kombinasi audio visual.

Penggunaan alat peraga memperhatikan tujuan penggunaannya (sederhana


dan kompleks), sasaran, tempat dan penggunanya. Dengan memahami
komunikasi khususnya alat peraga dan media pendidikan kesehatan diharapkan

3
analis laboratorium mampu menyampaikan informasi kesehatan terutama
preventif sehingga timbul perubahan perilaku kesehatan masyarakat agar lebih
mendahulukan mencegah penyakit dan meningkatkan derajat kesehatan.
Pendidikan kesehatan yang tepat akan mendorong peran analis laboratorium untuk
mengajak masyarakat memanfaatkan profesi analis kesehatan bukan hanya pada
saat sakit tetapi dimulai dari pencegahan penyakit serta meningkatkan kondisi
kesehatannya melalui deteksi dini.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa definisi dari Promosi kesehatan?

1.2.2 Apa manfaat dari media dalam proses promosi kesehatan?

1.2.3 Bagaimana Phantom sebagai media promosi kesehatan?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui definisi dari Promosi kesehatan.

1.3.2 Untuk mengetahui manfaat dari media dalam proses promosi kesehatan.

1.3.3 Untuk mengetahui kegunaan Phantom sebagai media promosi


kesehatan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Promosi kesehatan adalah upaya mempengaruhi masyarakat agar


menghentikan perilaku beresiko tinggi dan menggantikannya dengan perilaku
yang aman atau pelaing tidak beresiko rendah. Program Promosi Kesehatan tidak
di rancang ”di belakang meja”. Supaya efektif, program harus dirancang
berdasarkan realitas kehidupan sehari-hari masyarakat sasaran setempat.

Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai
alat bantu untuk promos kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa
atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebar-luasan informasi.
Seseorang belajar melalui panca inderanya. Setiap indera ternyata berbeda
pengaruhnya terhadap hasil belajar seseorang.

2.2 Manfaat Media

Menurut penelitian 75-87% pengetahuan manusia diperoleh atau


disalurkan melalui mata, 13-25% lainnya disalurkan melalui pancaindera
lainnya. Oleh karena itu, dalam aplikasi pembuatan media disarankan lebih
banyak menggunakan alat-alat visual karena akan mempermudah cara
penyampaian dan penerimaan informasi oleh masyarakat. Phantom adalah
salah satu media yang memanfaatkan fungsi penglihatan sebagai
penerimanya.

2.3 Phantom Sebagai Media Promosi Kesehatan

2.3.1 Pengertian Phantom

Boneka phantom adalah alat peraga untuk pengetahuan


tentang anatomi/faal tubuh yang digunakan oleh siswa-siswi sekolah
kebidanan atau kedokteran bahkan keperawatan dalam menangani pasien.

5
Sedangkan alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau
membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari

2.3.2 Tujuan

Untuk mempermudah seseorang mendalami dan memahami materi,


serta merangsang otak untuk dapat memahami lebih jauh materi yang
sedang diajarkan.

2.3.3 Jenis

 Phantom Tubuh Utuh

Digunakan untuk membantu siswa-siswi kedokteran, keperawatan


maupun kebidanan dalam memahami tubuh manusia secara utuh.
Phantom tubuh utuh juga dusebut dengan phantim tubuh
lengkap. Phantom Tubuh Lengkap merupakan alat peraga
kesehatan yang berbentuk tubuh manusia secara keseluruhan tanpa
terpotong. Secara fisik Alat Peraga ini terdiri dari bagian- bagian
tubuh manusia lengkap. Terdiri dari tubuh, kepala, dua buah tangan
dan dua kaki. Phantom Tubuh Lengkap mempunyai banyak fitur
dan kegunaan. Diantaranya adalah mulut yang berongga dan dapat
digunakan untuk pemeriksaan dan perawatan gigi.

 Phantom Cateter

Digunakan untuk membantu siswa-siswi kedokteran, keperawatan


maupun kebidanan dalam memahami cara pemasangan cateter.

 Phantom IUD

Digunakan untuk membantu siswa-siswi kedokteran, keperawatan


maupun kebidanan dalam memahami cara pemasangan IUD (Intra
Uterine Device).

 Phantom Implant

6
Digunakan untuk membantu siswa-siswi kedokteran, keperawatan
maupun kebidanan dalam memahami cara pemasangan alat KB.

 Phantom Reproduksi Pria & Wanita

Digunakan untuk membantu siswa-siswi kedokteran, keperawatan


maupun kebidanan dalam memahami anatomi alat reproduksi Pria
dan Wanita.

 Phantom Breast Care

Digunakan untuk membantu siswa-siswi kedokteran, keperawatan


maupun kebidanan dalam memahami anatomi payudara.

 Phantom CPR

Digunakan sebagai dummy untuk pertolongan bagi korban


serangan jantung mendadak maupun korban kecelakaan seperti
tenggelam. CPR disebut juga dengan Phantom Resusitasi.
Resusitasi adalah suatu tindakan pertolongan pertama yang
dilakukan terhadap orang atau pasien yang mengalami henti nafas
karena sebab- sebab tertentu. Resusitasi atau dalam istilah medis
disebut CPR ini dilakukan dengan tujuan untuk membuka kembali
jalan napas yang menyempit atau tertutup sama sekali. Kasus
seperti ini misalnya terjadi pada orang tengelam, serangan jantung,
sesak nafas karena syok, terjatuh dan sebagainya. Phantom atau
alat peraga Resusitasi terdiri atas dewasa dan anak- anak.

 Phantom Persalinan

Digunakan untuk memahami mekanisme persalinan secara utuh


dari awal hingga akhir.

2.3.4 Ciri – ciri phantom

7
Berbentuk mirip / menyerupai seperti aslinya. Contoh phantom
lengan manusia bentuknya mirip seperti lengan manusia pada
aslinya.

2.3.5 Bahan

 Silikon

 Fiber glass

 Karet

2.3.6 Prinsip design

Prinsip design dari boneka phantom sendiri yaitu menirukan atau


menyerupai daripada bentuk aslinya.

2.3.7 Kelebihan dan kekurangan

 Kelebihan

1. Sebagai penunjang proses pembelajaran

2. Merangsang dan membangkitkan imajinasi peserta didik

3. Membantu penyampaian materi lebih efektif

4. Menambah nilai efektifitas proses belajar peserta didik

 Kekurangan

1. Harga alat peraga yang relatif mahal

2. Membutuhkan persiapan yang matang

2.3.1 Cara Kerja

8
Panthom digunakan sebagaimana kita menghadapi bagian tubuh
yang asli. Dalam proses promosi kesehatan, phantom digunakan
sebagai alat bantu. Contoh : saat melakukan promosi kesehatan
berupa cara menggosok gigi yang baik dan benar, maka akan lebih
efektif jika menggunakan Phantom gigi sebgai alat bantu. Selain
audience dapat dengan mudah membayangkan bagaimana jika ia
menerapkannya pada diri sendiri, metode ini juga mempercepat
penyerapan materi karena audience mendapatkan tata cara
menggosok gigi yang baik danbenar secara praktik.

2.3.8 Sasaran

Tak hanya Mahasiswa kesehatan seperti dokter, perawat, bidan dll,


kini panthom gigi juga sudah lumrah dijumpai pada saat kegiatan
promosi kesehatan. di masyarakat.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

10
DAFTAR PUSTAKA

https://radtnhamidwifery.wordpress.com/2012/05/27/makalah-media-promosi-
kesehatan-matkul_promosi-kesehatan-2/ (

http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21061

http://dikamed.com/alat-peraga-kedokteran-manekin/

http://wiindaha.blogspot.co.id/2016/12/sasaran-dan-perencanaan-alat-bantu.html

11

Anda mungkin juga menyukai