Hubungan personal adalah komitmen yang disengaja antara individu-individu yang tidak dapat
digantikan yang di pengaruhi oleh peraturan, dialektif relationship dan konteks sekelilingnya,
dan komunikasi perorangan yang bersifat pribadi, baik secara langsung tanpa medium, ataupun
langsung melalui medium, contoh percakapan tatap muka (face to face), percakapan melalui
telepon, surat menyurat pribadi. Teori komunikasi antar pribadi umumnya memfokuskan
pengamatannya pada bentuk-bentuk dan sifat hubungan (relationship), percakapan (discourse),
interaksi dan karakteristik komunikator, hubungan personal juga ada karena ketergantungan
yang satu dan yang lainnya, menurut joseph A. Devito didalam bukunya yang berjudul The
interpersonal communication book mendefinisikan komunikasi antara pribadi sebagai proses
pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-
orang beberapa umpan balik seketika
Mengatasi Jarak
Pemisahan geografis bisa menjadi sulit bagi sahabat dan
pasangan. Tujuh puluh persen mahasiswa mengalami atau pernah
mengalami hubungan percintaan jarak jauh, dan lebih banyak
dari mereka memiliki satu atau lebih hubungan persahabatan
jarak jauh.
Salah satu masalah terbesar dalam komitmen jarak jauh
adalah ketidakmampuan untuk berbagi obrolan santai secara
tatap muka dan terlibat di dalam rutinitas harian. Seperti yang
telah kita lihat, komunikasi mengenai kejadian sehari-hari
membantu pasangan menjalin hidup mereka bersama.
Masalah umum kedua adalah harapan yang tidak realistis
untuk memiliki waktu bersama. Dikarenakan sahabat dan
pasangan memiliki sedikit waktu untuk bersama. Mereka mungkin
merasa tidak boleh ada konflik dan mereka harus bersama-sama
sepanjang waktu yang mereka miliki bersama. Namun ini adalah
harapan yang tidak realistis. Hal ini cenderung muncul pada
hubungan jarak jauh karena sahabat dan pasangan telah terbiasa
hidup sendiri dan telah membangun irama bebas sendiri-sendiri
yang mungkin tidak cocok.
Masalah umum ketiga dalam hubungan jarak jauh adalah
idealitas. Oleh karena pasangan sering tidak bersama-sama,
mereka lebih cenderung mengidealitaskan satu sama lain
daripada pasangan yang dekat secara geografis.
Berita baiknya adalah bahwa semua masalah ini tidak selalu
menyabotase percintaan jarak jauh. Banyak orang
mempertahankan komitmen yang memuaskan meskipun
pemisahan geografis