Anda di halaman 1dari 5

ESKALASI HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI

Kemampuan atau kecakapan antarpribadi yang akan kita bahas dapat membantu Anda
memulai, membangun, dan memelihara hubungan yang sehat dengan orang lain. Pengertian
hubungan meru- pakan sejumlah harapan yang dua orang miliki bagi perilaku mereka
didasarkan pada pola interaksi antara mereka (Littlejohn, 2002). Hubungan antarpribadi dapat
didefinisikan sebagai serangkaian interaksi antara dua individu yang saling kenal satu sama
lain (Duck & Gilmour, 1981). Hubungan yang baik ialah di mana interaksi-interaksi sifatnya
memuaskan dan sehat bagi mereka yang terlibat interaksi tersebut. Hubungan baik tidak
terjadi begitu saja dan juga tidak tumbuh dan terpelihara secara otomatis. Pada kenyataannya
seperti yang dikatakan oleh Canary dan Dainton (2002), bahwa kebanyakan orang yang
berakal sehat tahu bahwa hubungan memerlukan usaha. Para mitra yang berinteraksi perlu
menyediakan waktu dan usaha un- tuk memelihara hubungan fungsional yang memuaskan.
Tanpa usana semacam itu hubungan cenderung memburuk.

1BENTUK-BENTUK HUBUNGAN
Hubungan-hubungan kita berbeda mengenai intensitasnya dari yang tidak bersifat
pribadi atau impersonal ke yang bersifat pribadi atau personal (LaFollette, 1996). Untuk
istilah impersonal, Miller dan Steinberg (1975) menggunakan istilah non-interpersonal atau
non- antarpribadi. Hubungan yang tidak bersifat pribadi atau impersonal relationship ialah di
mana seseorang berhubungan dengan orang lain semata-mata karena orang itu dapat mengisi
peran atau memenuhi kebutuhan yang segera. Dalam keadaan seperti ini tidak satu pihak pun
peduli siapa yang memegang peran atau memenuhi kebutuhan selama segala sesuatunya
berjalan baik. Di restoran misalnya, seseorang bisamemilih pelayan yang khusus, tetapi ia
akan merasa puas jika siapa saja yang melayani yang memang kompeten untuk tugasnya.
Hubungan pribadi atau personal relationship ialah di mana orang mengungkap- kan informasi
terhadap satu sama lain dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan pribadi satu sama lain. Kita
juga dapat menggolongkan orang dengan siapa kita berhubungan sebagai kenalan, teman, dan
sa- habat kental atau teman akrab (Verderber et a., 2007).

A. KENALAN
Kenalan adalah orang yang kita kenal melalui namanya dan ber- bicara bila ada
kesempatan, tetapi interaksi kita dengan mereka ter- batas. Banyak hubungan dengan kenalan
tumbuh atau berkembang pada konteks khusus. Kita menjadi kenal dengan mereka yang
tinggal di apartemen yang sama dengan kita, atau rumah di sebelah atau di seberang rumah
kita, teman sekelas, jamaah di masjid atau gereja yang sama, atau di perkumpulan yang sama.
Misalnya, tetangga di sebe- lah, atau di seberang atau di belakang rumah kita bila bertemu
saling memberi hormat atau mengangguk tetapi tidak ada usaha untuk menyampaikan
gagasan-gagasan pribadi atau untuk saling berkunjung.
B. TEMAN
Karena perjalanan waktu, beberapa kenalan bisa menjadi teman kita. Teman atau
teman-teman adalah mereka dengan siapa kita telah mengadakan hubungan yang lebih
pribadi secara sukarela (Patterson, Bettini, & Nussbaum, 1993). Sebagaimana
persahabatan berkembang, orang bergerak ke arah interaksi yang kurang terikat
kepada peran. Misalnya, A dan B yang teman sekelas di komunikasi dan telah ber-
bicara hanya mengenai kuliah komunikasi, dapat memutuskan untuk pergi bersama
setelah kuliah ke pertandingan bola basket. Jika mereka merasa cocok terhadap satu
sama lain, mereka dapat melanjutkan un- tuk bertemu di luar kelas dan akhirnya
menjadi teman. Beberapa dari persahabatan kita bersifat context bound. Jadi, orang
sering mengacu kepada teman main tenis, teman kantor, atau teman tetangga. Persa-
habatan konteks ini bisa hilang atau putus jika konteksnya berubah. Misalnya,
persahabatan Anda dengan orang di kantor bisa putus jika Anda atau teman Anda
mendapat pekerjaan baru di perusahaan lain, Agar persahabatan itu berkembang dan
berkesinambungan, be- berapa perilaku kunci harus ada. Samter (2003), menjelaskan
lima kompetensi penting perlu untuk hubungan persahabatan:
1. Inisiasi (initiation). Di mana seseorang harus berhubungan atau berkenalan
dengan orang lain dan interaksi harus berjalan mulus, santai, dan
menyenangkan. Sebuah persahabatan tidak akan ter- jalin antara dua orang
yang jarang berinteraksi atau interaksinya tidak memuaskan
2. Sifat mau mendengarkan (responsiveness). Masing-masing ha- rus
mendengarkan kepada yang lain, fokus kepada mitranya, dan merespons
pembicaraan mitranya. Adalah sulit untuk menjalin persahabatan kepada orang
yang hanya fokus pada dirinya sendiri atau masalahnya sendiri.
3. Pengungkapan diri (self-disclosure). Kedua belah pihak mam- pu
mengungkapkan perasaan pribadinya terhadap satu sama lain. Persahabatan tidak
akan terjalin, jika masing- masing hanya mendiskusikan hal-hal yang abstrak saja
atau membicarakan ma- salah-masalah yang dangkal sifatnya dan tidak
mendalam.
4. Dukungan emosional (emotional support). Orang berharap mendapatkan
kenyamanan dan dukungan dari temannya. Kita berharap mendapatkan teman
dengan sifat-sifat seperti ini.
5. Pengelolaan konflik (conflict management). Suatu hal yang tak terelakkan
bahwa teman-teman akan tidak setuju mengenai ga- gasan atau perilaku kita.
Persahabatan bergantung pada keber- hasilan menangani hal-hal yang tidak
disetujui ini. Pada kenya- taannya, dengan mengelola konflik secara kompeten,
maka orang dapat mempererat persahabatannya.
C. SAHABAT KENTAL ATAU TEMAN AKRAB
Sahabat kental atau teman akrab atau close friends or intimate ada- lah
mereka yang jumlahnya sedikit dengan siapa seseorang secara bersama-sama
mempunyai komitmen tingkat tinggi, saling ketergantungan , kepercayaan,
pengungkapan, kesenangan di dalam persahabatan. mempunyai kenalan yang
Seseorang tidak terbatas jumlahnya esiq dan banyak teman tetapi ia hanya
mempunyai sejumlah kecil teman yang benar-benar akrab. Dengan sahabat kental,
kita menunjukkan tanggung jawab kita dengan saling berikrar terhadap satu sama
lain. Kita tunjukkan kepercayaan kita dengan mempunyai harapan-harap- an
positif terhadap lainnya dan percaya bahwa ia akan berperilaku dengan adil dan
jujur. Dengan sahabat kental, kehidupan kita adanya saling ketergantungan atau
jalin-menjalin. Kita saling mengandalkan atau bergantung terhadap satu sama lain.
Kita saling mengungkapkan informasi pribadi mengenai diri kita dengan sahabat
kental. Walaupun hubungan dengan kenalan dapat menyenangkan, kebanyakan
orang mengalami kesenangan dan kegembiraan terbesar dari hubungan de- ngan
sahabat kental dan teman karib. Penelitian menunjukkan bahwa wanita dan pria
cenderung berbe- da pada faktor-faktor yang cenderung mengarah kepada teman
akrab. Hal ini disebabkan karena masyarakat mengajarkan pria dan wanita untuk
berperilaku berbeda untuk mengikuti norma-norma kewani- taan dan kelaki-lakian
atau femininity and masculinity. Wanita cen- derung mengembangkan hubungan
akrab dengan lainnya atas dasar percakapan, sifat terbuka dengan lainnya, dan
saling berbagi perasaan pribadi. Dengan memperoleh pengetahuan yang paling
dalam menge- nai mitranya, wanita mengembangkan rasa "kekitaan" dengan
lainnya. Laki-laki cenderung mengembangkan persahabatan akrab melalui ak-
tivitas bersama, berbuat kebaikan terhadap satu sama lain, mampu un- tuk menjadi
saling ketergantungan terhadap satu sama lain. Laki-laki kurang cenderung untuk
memberikan pengertian mengenai sahabat karib sebagai seseorang dengan siapa
Anda dapat berbagi perasaan. Bagi laki-laki, teman karib ialah orang yang Anda
dapat bergantung kepadanya untuk menolong Anda keluar dari kesulitan dan
orang yang Anda secara teratur untuk melaksanakan aktivitas bersama se- cara
menyenangkan (Wood & Inman, 1993). Adalah penting untuk dicatat bahwa
perbedaan-perbedaan ini lebih mewakili persahabatan dengan jenis kelamin yang
sama. Apabila laki laki dan perempuan mengembangkan hubungan yang akrab
terhadap satu sama lain, maka perbedaan perbedaan yang disebutkan di atas tidak
dapat diterapkan.
2. PENGUNGKAPAN DAN UMPAN BALIK DALAM HUBUNGAN
sebagaimana orang berinteraksi dalam hubungan, mereka akan terlibat pada tingkat
tertentu pada pengungkapan terhadap satu sama lain dan mereka juga akan memberikan
sejumlah umpan balik terhadap satu sama lain. Hubungan antarpribadi yang sehat ditandai
olah keseimbangan pengungkapan diri atau self-disclosure yang tepat yaitu perasaan saling
memberikan data biografis, gagasan-gagasan pribadi, dan perasaan yang tidak diketahui bagi
orang lain, dan umpan balik berupa verbal dan respons-respons fisik kepada orang dan/atau
pesan-pesan mereka di dalam suatu hubungan. Johari Window, gabungan nama dari dua
orang penggagas, yaitu Jo Luft dan Harry Ingham, merupakan alat untuk menelaah mengenai
luas dan hubungannya antara pengungkapan atau disclosure dan umpan balik atau feedback
di dalam suatu hubungan (Luft, 1970). Window menggambarkan semua informasi tentang
diri Anda yang dapat diketahui. Anda dan mitra Anda masing-masing tahu-tetapi tidak
semua-beberapa dari informasi ini.

Open Blind
Secret Unknown

Gambar 1

Window memiliki empat jendela atau kuadran (lihat gambar 1).kuadran yang pertama
dinamakan jendela “terbuka” atau “open” pane karena menggambarkan informasi mengenai
diri anda dimana anda dan mitra Anda dapat mengetahui. Ini meliputi informasi yang Anda
telah ungkapkan dan mengamati tentang Anda bahwa mitra Anda telah berbagi informasi
dengan Anda. Ini mungkin termasuk informasi yang sifatnya umum yang Anda berbagi
dengan banyak orang, seperti pilihan utama mata kuliah Anda tetapi bisa juga meliputi
informasi yang Anda ungkapkan kepada relatif sedikit atau beberapa orang. Demikian pula
dapat meliputi pengamatan sederhana yang dilakukan mitra Anda seperti alangkah lucunya
terlihat saat Anda mengerutkan hidung Anda, atau umpan balik yang lebih serius yang Anda
terima dari mitra Anda mengenai gaya antarpribadi Anda. Kuadran yang kedua yang
dinamakan jendela "rahasia" atau "secret" pane. Jendela ini bermuatan semua hal-hal yang
Anda tahu mengenai diri Anda tetapi mitra Anda tidak tahu mengenai diri Anda. Informasi
rahasia dibuat menjadi diketahui melalui proses pengungkapan diri. Apabila Anda memilih
untuk berbagi informasi dengan mitra Anda, maka informasi itu bergeser ke jendela terbuka
dari window. Misal-nya, andaikan Anda telah bertunangan untuk kemudian menikah tetapi
pada hari menjelang pernikahan tunangan Anda memutuskan mengundurkan diri. Pasti Anda
tidak akan berbagi pengalaman yang bersejarah ini dengan kenalan-kenalan Anda, sehingga
hal ini masuk ke jendela rahasia dari window Anda dalam banyak hubungan Anda. Tetapi,
manakala Anda mengungkapkan fakta ini ke seorang teman, maka hal ini akan bergeser ke
bagian yang terbuka dari Johari window Anda dengan orang ini. Sebagaimana Anda
mengungkapkan informasi, maka jendela rahasia dari window menjadi kecil dan jendela yang
terbuka menjadi besar. Kuadran yang ketiga dinamakan jendela "buta" atau "blind" pane. Ini
adalah tempat bagi informasi yang orang lain mengetahui tentang Anda, tetapi Anda tidak
menyadarinya tentang hal itu. Kebanyakan orang memiliki titik-titik buta atau blind spots
sebagai bagian dari perilaku mereka atau pengaruh-pengaruh dari perilaku mereka di mana
mereka tidak menyadarinya. Informasi bergeser dari wilayah yang buta dari window ke
wilayah yang terbuka melalui umpan balik orang lain. Apabila seseorang memberikan Anda
wawasan atau pengertian mengenai diri Anda dan Anda menerima umpan balik itu, maka
informasi akan bergeser ke dalam jendela terbuka dari Johari window. Jadi, seperti
pengungkapan, umpan balik memperbesar jendela terbuka itu dari Johari window, tetapi
dalam hal ini jendela butanya yang menjadi kecil. Kuadran yang keempat dinamakan jendela
"tak dikenal" atau the "unknown" pane. Hal ini berisikan informasi tentang Anda yang Anda
sendiri tidak mengetahui, begitu pula mitra Anda. Nyatanya, Anda tidak dapat
mengembangkan daftar dari informasi ini. Jadi, bagaimana Anda mengetahui bahwa
informasi itu ada? Ya, tetapi secara berkala kita akan menemukannya. Jika, misalnya, Anda
tidak pernah mencoba pesawat terbang layang, maka tidak juga Anda maupun siapa saja
dapat benar-benar mengetahui bagaimana Anda akan bereaksi pada saat mau meluncur.
Kecuali Anda mencobanya, maka semua informasi mengenai ini tidak akan diketahui. Sekali
Anda mencobanya. akan mendapatkan informasi tentang diri Anda yang menjadi bagian dari
jendela rahasia, di mana Anda dapat bergeser ke jendela terbuka melalui pengungkapan.
Begitu pula setelah Anda mencobanya, lainnya yang mengamati penerbangan Anda akan
mendapatkan informasi tentang penampilan Anda di mana Anda tidak akan mengetahui
kecuali mereka memberikan umpan balik.
Sebagaimana Anda mengungkapkan dan menerima umpan balik, ukuran dari berbagai
jendela atau window panes berubah. Maka, jendela dari Johari window dalam hubungan
Anda dengan bermacam-macam orang akan berbeda dalam ukurannya. Pada gamabar 2A
adalah contoh dari suatu hubungan di mana sedikit terjadi pengungkapan dan umpan balik.
Orang ini belum berbagi banyak informasi dan telah menerima sedikit umpan balik dari
mitranya. Kita berharap untuk melihat pola ini di dalam hubungan baru atau satu antara
kenalan-kenalan sambil lalu. Pada Gambar 2B menunjukkan hubungan di mana seseorang
melakukan pengungkapan kepada mitranya, tetapi mitranya itu hanya memberikan sedikit
umpan balik. Sebagaimana Anda lihat jendela rahasianya lebih kecil, tetapi jendela yang
tersembunyi tidak berubah. Window semacam ini menunjukkan bahwa individu itu mampu
untuk mengungkapkan informasi tetapi mitranya tidak mampu atau tidak mau memberikan
umpan balik atau mungkin juga individu itu menolak menerima umpan diberikan. Karena
bagian dari bagian kita belajar tentang siapa kita berasal dari umpan balik yang kita terima
dari orang lain, maka hubungan di mana seorang mitra tidak memberikan umpan balik dapat
menjadi sangat tidak memuaskan bagi individu lainnya.
Pada Gambar 2C memperlihatkan sebuah hubungan di mana mitra dengan baik
memberikan umpan balik, tetapi individu lainnya tidak melakukan pengungkapan maksudnya
pengungkapan diri. Karena kebanyakan dari kita hanya melakukan pengungkapan kalau kita
percaya pada mitra kita, pola ini mungkin merupakan indikasi bahwa individu yang tidak
mengungkapkan diri tidak memiliki kepercayaan kepada mitra hubungannya.
Pada Gambar 2D memperlihatkan hubungan di mana individu telah mengungkapkan
informasi dan menerima umpan balik. Dengan demikian, jendela yang terbuka dari window
telah membesar sebagai hasil dari proses keduanya. Window yang seperti ini
mengindikasikan bahwa adanya kepercayaan yang cukup dan adanya kepentingan di dalam
hubungan bahwa kedua mitra bersedia menerima risiko dengan mengungkapkan dan
menerima umpan balik. Nyatanya, untuk mendapatkan sebuah gambaran yang lengkap
mengenai sebuah hubungan tiap mitra dalam Johari window perlu ditelaah. Hubungan
antarpribadi yang sehat ditandai dengan adanya keseimbangan antara pengungkapan dan
umpan balik, sehingga kedua individu itu saling berpartisipasi.

Anda mungkin juga menyukai