Disusun oleh :
Erika Michie – 00000020391
Gabrielle Eliora Laoh – 000000
Jane Anastasya – 000000
Reina Sidharta – 000000
A. RELATIONSHIP STAGES
Penting bagi kita untuk melihat hubungan interpersonal yang
diciptakan dan dibangun oleh setiap individu. Salah satu karakteristik yang
paling jelas dari sebuah hubungan adalah terdapat tahapan, dari kontak awal
hingga keintiman yang lebih besar dan terkadang pada perpisahan. Kita dan
orang lain tidak langsung menjadi akrab seketika kita bertemu. Kita
membangun keintiman dari hubungan tersebut melalui berbagai tahapan.
Terdapat 6 tahapan utama dari setiap hubungan, yaitu :
1. Kontak
Pada tahap ini kita melihat, mendengar, dan membaca pesan juga
melihat foto dan video, dan mencium aromanya. Melalui ini kita
membentuk gambaran fisik seperti jenis kelamin, umur, kepercayaan,
dan lain-lain. Setlah ini biasanya akan terjadi sebuah interaksi yang
sering kali juga kita sebut dengan first impression dan hal ini
menentukan apakah kita ingin melanjutkan hubungan ini atau tidak.
2. Keterlibatan
Mulai timbul rasa kebersamaan dan saling terhubung satu sama
lain. Kita mulai mencari tahu mengenai orang tersebut. Jika kita ingin
hubungan ini untuk terus berlanjut, kita akan mulai membuka diri kita
sendiri juga. Pada hubungan romantis kita mungkin menggunakan
beberapa strategi untuk membantu kita mau pada tahap selanjutnya dan
mungkin semakin intim. Contohnya kita akan memberikan pasangan kita
bunga, hadiah, dan lain-lain. Selain itu juga melakukan tindakan
pendekatan lainnya.
3. Keintiman
Pada tahap ini kita berkomitmen lebih jauh pasangan kita dan
membangun hubungan dimana individu ini menjadi teman, sahabat, atau
kekasih. Kita juga berbicara lebih banyak dan detil mengenai hubungan
tersebut. Selain itu kita juga mulai mengenalkan pasangan kita kepada
teman-teman kita. Pada tahap ini terdapat 2 macam fase yaitu komitmen
interpesonal (keduanya berkomitmen saling berkomitmen satu sama
lain secara pribadi) dan social bonding (komitmen itu dipublikasikan
pada banyak orang).
4. Kemunduran
Tahap ini merupakan ketika ikatan antara teman atau kekasih
mulai melemah. Pada tahap pertama ini terjadi intrapersonal
dissatisfaction dimana kita mulai merasa tidak puas pada setiap
interaksi yang ada dan mulai melihat masa depan yang buruk dengan
pasangan kita tersebut. Jika ketidakpuasan ini bertumbuh, maka terdapat
tahap kedua yaitu interpersonal deterioration. Kita semakin menjauh
dan mulai tidak memberikan waktu luang kita kepada dia. Ketika kita
bersama dengan pasangan kita, mulai saling diam, berkurangnya kontak
fisik, dan minimnya kedekatan secara psikologis. Konflik semakin
sering terjadi dan semakin sulit untuk mencari solusi.
5. Memperbaiki
Dalam beberapa hubungan, sebagian ada yang mulai merasakan
kemunduran dan berusaha untuk memperbaikinya. Sebagian juga
terdapat yang tetap berjalan dan berakhir pada pembubaran.
Pada fase perbaikan pertama intrapersonal repair kita mulai
menganalisis bagian yang salah dan mencari cara untuk
memperbaikinya. Kita mungkin merubah sikap kita atau mungkin
merubah ekspetasi kita pada pasangan kita. Kita juga mungkin
mengevaluasi hal apa yang akan terjadi jika hubungan ini terus berlanjut
dan tidak belanjut.
Jika kita ingin memperbaiki hubungan kita, kita akan memasuki
fase interpersonal repair. Kita mulai membicarakan permasalahan
dalam hubungan kita, perubahan yang ingin kita lihat, dan mungkin apa
yang ingin kita lakukan dan yang pasangan kita lakukan. Pada fase ini
juga terjadi negosiasi pada kesepakatan dan kebiasaan baru. Kita dan
pasangan kita berusaha untuk memperbaiki hubungan tersebut secara
sendiri atau mungkin melalui saran orang lain dan bahkan bimbingan
konseling.
6. Perpisahan
Tahap ini merupakan tahap dimana ikatan kedua individu rusak.
Pada awalnya, bentuk perpisahan ini berupa interpersonal separation,
dimana kita mungkin pindah ke tempat tinggal yang berbeda. Jika
perpisahan ini berhasil dan hubungan tidak membaik, kita memasuki
fase social or public separation. Jika hubungan tersebut adalah
pernikahan, fase ini merupakan sebuah perceraian. Kita juga mulai
memberi tahu orang lain bahwa kita sudah tidak memiliki hubungan
tersebut lagi.
Perpisahan juga merupakan tahap dimana setiap individu
memulai hidup mereka yang baru dan berbeda. Terkadang beberapa
orang yang sudah berpisah masih sering bernostalgia dan gagal untuk
melepaskan diri mereka dari hubungan yang telah mati dalam segala hal
kecuali ingatan mereka.
2. Turning Point
Titik berbaliknya arah hubungan. Ada beberapa pristiwa hubungan
yang penting yang memiliki konsekkuensi untuk individu-individu dan
hubungan dan mungkin berubah arah lintasan. Contoh, hubungan yang
berjalan lamban mungkin mengalami peningkatan pesat setelah kencan
pertama, ciuman pertama, pertemuan pertama sexsual, atau pertemuan cemara
dengan pasangan anak
Turning poin (timbal balik) sering positive sebagai mana contoh diatas
namun ada juga yang negative sebgai contoh : seorang pasangan yang tidak
setia, akan menjadi titik balik yang signifikan bagi banyak hubungan romantis.
B. RELATIONSHIP THEORIES
Ada beberapa teori yang berkaitan dengan hubungan tentang mengapa
dan bagaimana kita harus mengembangkan dan mengakhiri hubungan kita.
1. ATTRACTION THEORY
Teori ini didasari dari hubungan pada dasar daya tarik seseorang.
Banyak orang yang tertarik dengan orang lain karena beberapa faktor. Faktor
tesebut adalah:
a. Similarity atau kesamaan
Jika anda membangun/mengkonstruktif pasangan anda
berdasarkan kepada kesamaan prinsip, kemungkinannya pasangan
anda akan berpandangan, bertindak dan berfikir banyak seperti
anda(Burleson, Samter, & Lucceti, 1992; Burleson, kunkel,&Birch,
1994). Walaupun ada pengecualian, kita umumnya menyukai
orang yang sama dengan kita dalam hal kebangsaan, suku bangsa,
kemampuan, karakteristik fisik, kecerdasan dan – khususnya –
sikap dan selera. Makin penting sikap, makin penting kesamaan,
perkawinan antara dua orang yang perbedaan sikapnya besar,
misalnya, lebih mungkin berakhir dengan perceraian ketimbang
perkawinan antara dua orang yang sangat bermiripan.
b. Complementarity
Walaupun banyak orang berpendapat bahwa “orang-orang yang
mempunyai kepentingan yang sama akan bersatu”, ada pula orang lain
yang berpendapat bahwa “kutub yang berlawanan saling tarik
menarik” / saling melengkapi.
c. Proximity
Saat kita melihat keatraktifan seseorang, kita menemukan
bahwa seseorang akan berada pada jarak yang dekat dengan kita.
Seseorang dapat dikatakan teman bila memiliki kesempatan besar
untuk berinteaksi dengan orang lain secara dekat. Jika kita mengamati
orang yang menurut kita menarik, mungkin kita menjumpai bahwa
mereka adalah orang-orang yang tinggal atau bekerja dekat
kita. contoh, selama hari-hari pertama kuliah, kedekatan (proximity),
baik dikelas maupun di asrama, sangat penting. Pengeruh kedekatan ini
berkurang dengan meningkatnya peluang untuk berinteraksi dengan
mereka yang berjarak lebih jauh.
d. Reinforcement
Kita tertarik dengan orang yang memberikan kita reward.
Seseorang yang dapat dimintakan pertolongan. Situasi ini
menunjukkan bahwa kita mempercayai seseorang berdasarkan
upayanya. Kita menyukai orang yang menghargai atau mengutkan kita.
Penghargaan atau pengukuhan dapat bersifat sosial (misalnya pujian)
atau bersifat material (misalnya, hadiah atau promosi). Tetapi
penghargaan dapat berakibat sebaliknya. Bila berlebihan, penghargaan
kehilangan efektifitasnya dan dapat menimbulkan reaksi negatif.
Orang yang terus menerus memberikan penghargaan kepada kita
dengan segera membuat kita waspada, dan pada kahirnya kita mulai
berhati-hati dengan apa yang dikatakannya.Juga, agar efektif,
penghargaan harus tulus dan tidak didasari oleh kepentingan pribadi.
g. Reciprocity of liking:
Timbal balik dari keinginan, hal ini banyak kita rasakan bhkan
dijumpai dari setiap pengalaman kita. Kita cenderung menyukai
seseorang yang kita anggap akan menyukai kita balik.
- Romantic Rules
Leslie baxter (1986) mengidentifikasi 8 peraturan utama dalam sebuah
hubungan. Baxter berpendapat bahwa peraturan-peraturan inilah yang
menjaga hubungan, atau yang menimbulkan jalan keluar saat terjadi
masalah:
1. Kesadaran akan adanya hidup diluar hubungan.
2. Punya kesamaan ketertarikan dan tingkah laku.
3. Menjunjung harga diri satu sama lain.
4. Terbuka dan tulus
5. Setia satu sama lain
6. Menghabiskan banyak waktu bersama.
7. Memberikan ‘reward’ terhadap perlakuan pasangan.
8. Mengalami perasaan yang tidak bisa dijelaskan.
- Family Rules
Aturan-aturan keluarga memperhatikan 3 isu komunikasi interpersonal:
o What can you talk about? Pantaskah untuk membahas masalah
keuangan keluarga? Gaya hidup kakak? ‘drinking problem, kakek?
o How you can talk about something? Bisakah bercanda tentang
kekurangan adik? Bolehkan mempertanyakan latar belakang dan
garis keturunan keluarga?
o To whom you can talk? Bisakah menceritakan masalah keluarga
inti pada paman atau bibi, atau bahkan tetangga?
o Seperti aturan teman maupu pacar, aturan keluarga memberi tahu
perilaku mana yang akan dihargai (dan karena itu apa yang harus
anda lakukan) dan mana yang akan dihukum (dan karena itu apa
yang seharusnya tidak Anda lakukan). Aturan juga menyediakan
semacam struktur yang mendefinisikan keluarga sebagai unit
kohesif dan itu membedakannya dari keluarga sejenis lainnya.
- Workplace Rules
Peraturan dalam perusahaan biasanya adalah bagian dari kebiasaan
kerjasama antara satu karyawan dengan yang lain (terutama yang tertata
dalam hierarki) dan peraturan-peraturan tersebut juga menegaskan cara
berpakaian, hubungan seksual, dan lain-lain.
o Kerja yang rajin
o Kooperatif saat kerja kelompok, memprioritaskan kepentingan
perusahaan
o Tidak menyebarkan peraturan dan rencana perusahaan pada
perusahaan lain.
o Tidak menjalin hubungan romantic dengan kolega
o Menghindari tindakan yang mengarah pada pelecehan seksual
o Sopan pada rekan kerja dan pelanggan.
3. TEORI DIALETIKA HUBUNGAN
Teori hubungan dialektika berpendapat bahwa seseorang yang terlibat
dalam suatu hubungan mengalami ketegangan internal antara motif pasangan
atau keinginan yang menarik pasangan ini pada arah yang berlawanan.
7. Teori Kesopanan
“Dua orang berkembang dalam hubungan saat mereka saling
menghormati, saling memberi, dan saling mengakui sisi positif dan negatif
gambaran diri masing-masing”
Gambaran positif bicara akan keinginan untuk dipuji dan dihargai,
sedangkan gambaran negative mengarah pada otonom, dimana pasangan kita
ingin mengontrol sikap kita.
Kesopanan akan terlihat lebih santai saat kita ada dalam hubungan
yang lebih intim. Ketika orang-orang dalam hubungan mengeluh bahwa
mereka tidak dihormati, tidak dihargai seperti dulu saat mereka berkencan,
dan bahwa hubungan mereka menjadi tidak romantis, mereka mungkin
membicarakan kesopanan. Jadi, di sisi yang lebih positif, ada saran untuk
mengembangkan, memelihara, dan memperbaiki hubungan interpersonal,
yaitu meningkatkan kesantunan dengan memberi kontribusi pada kebutuhan
gambaran positif dan negatif pasangan kita.
C. RELATIONSHIP COMMUNICATION
Komunikasi adalah darah kehidupan hubungan — tanpa adanya
komunikasi, hubungan tidak akan ada. Dan tanpa Komunikasi yang efektif,
hubungan yang efektif tidak bisa ada. Namun, dengan komunikasi yang
efektif, kita bisa mendapat kesempatan yang jauh lebih baik untuk mengalami
hubungan yang produktif, memuaskan, mendukung, terbuka, dan jujur.
Disini, ada beberapa pola dan panduan komunikasi yang efektif dalam
mengembangkan, memperbaiki hubungan, bahkan memperburuk hubungan.
1. Berkomunikasi dalam Mengembangkan Hubungan
Orang mempunyai banyak cara komunikasi untuk
mempertahankan hubungan. Bahkan banyak hubungan terjadi lewat
situs online, karena dapat menyelesaikan masalah geografis,
mendekatkan yang jauh dan pesan diterima secara cepat. ( Contohnya :
facebook, twitter ). Ada beberapa perilaku yang dapat dilakukan untuk
megembangkan hubungan :
- Berperilaku baik. Biasa disebut dengan perilaku proposial.
Yaitu sopan, ceria, dan ramah, hindari kritik, kompromi akan
pengorbanan yang telah dilakukan.
- Berkomunikasi. Hanya mengatakan untuk mengatakan,
"Bagaimana kabarmu?" Atau mengirim kartu atau surat.
Terkadang komunikasi hanyalah "obrolan ringan" yang tidak
penting dalam dirinya sendiri tetapi terlibat dalam karena untuk
menjaga kontak. Juga termasuk akan berbicara tentang
komunikasi konstruktif, kejujuran dan keterbukaan dalam
hubungan
- Terbukalah. Kita sendiri- mengungkapkan tentang apa yang kita
inginkan dari hubungan, memberi saran, dan mengekspresikan
empati.
- Berikan jaminan. Kita meyakinkan orang lain tentang
pentingnya hubungan ini. Misalnya, kita menghibur yang lain,
menempatkan pasangan Anda terlebih dahulu, dan
mengekspresikan cinta.
- Bagikan kegiatan bersama. Apapun itu, membersihkan rumah
bersama, makan bersama di restoran, bahkan mengurangi
kegiatan ekstrasosial juga merupakan kegiatan bersama.
- Positif. Kita mencoba membuat interaksi yang menyenangkan
dan optimis-misalnya memberi bantuan, memotivasi. Pada saat
yang sama, kita akan menghindari masalah-masalah tertentu
yang mungkin menyebabkan argumen.
- Focus memperbaiki diri sendiri. Misalnya, kita berusaha
membuat diri kita terlihat terutama baik dan menarik bagi orang
lain.
- Berempati. Keterampilan ini tercakup dalam pengertian
Interpersonal .
- Perbaikan Intrapersonal
Salah satu jalan menuju perbaiki hubungan dengan
prinsip tanda baca dan komunikasi lebih kearah melingkar
daripada segaris. Dengan pandangan ini satu satu nya cara
menghentikan komunikasi yang tidak produktif adalah dengan
menghentikan kritikan.