LAIN
Self disclosure adalah proses mengungkapkan informasi tentang diri Anda kepada orang lain
yang tidak mudah diketahui oleh mereka—Anda harus mengungkapkannya. Mengingat bahwa
definisi anda tentang komunikasi interpersonal mengharuskan orang untuk "membangun
pengetahuan satu sama lain" untuk mengenal mereka sebagai individu yang unik, kebutuhan
untuk self disclosure harus jelas. self disclosure dapat membantu seseorang berkomunikasi
dengan orang lain, meningkatkan kepercayaan diri serta hubungan menjadi lebih akrab. Selain
itu, self disclosure dapat melepaskan perasaan bersalah dan cemas
Ada tingkat self disclosure, mulai dari yang relatif aman (mengungkapkan hobi atau preferensi
musik Anda), hingga topik yang lebih pribadi (menerangi ketakutan, mimpi untuk masa depan,
atau fantasi). Biasanya, ketika hubungan semakin dalam dan kepercayaan terbentuk, self
disclosure meningkat baik secara luas maupun mendalam. Anda cenderung mengungkapkan
fakta tentang diri anda terlebih dahulu kemudian beralih ke opini. Dan akhirnya mengungkapkan
perasaan. Aspek penting dari self disclosure adalah aturan timbal balik. Aturan ini menyatakan
bahwa self disclosure antara dua orang bekerja paling baik secara bolak-balik. Ketika Anda
memberi tahu seseorang sesuatu yang pribadi, Anda mungkin mengharapkan mereka melakukan
hal yang sama. Ketika satu orang mengungkapkan lebih dari yang lain, dapat terjadi
ketidakseimbangan dalam hubungan karena orang yang mengungkapkan lebih banyak mungkin
merasa rentan sebagai akibat dari berbagi lebih banyak informasi pribadi.
Ada dua jenis self disclosure: verbal dan nonverbal. Kami mengungkapkan diri secara verbal,
misalnya, ketika kami memberi tahu orang lain tentang pikiran, perasaan, preferensi, ambisi,
harapan, dan ketakutan kami. Dan anda mengungkapkan secara nonverbal melalui bahasa tubuh,
pakaian, tato, perhiasan, dan petunjuk lain yang mungkin anda berikan tentang kepribadian dan
kehidupan anda.
Jika seseorang memberi tahu Anda bagaimana perasaannya setelah membaca buku, maka Anda
mungkin merasa perlu untuk membalas dan mengartikulasikan bagaimana perasaan Anda
terhadap buku itu. Jika seseorang berbagi pengalaman menyakitkan dari masa lalu mereka, maka
Anda mungkin juga merasa perlu untuk menceritakan kesulitan serupa yang Anda hadapi dalam
hidup Anda sendiri.
Mengapa anda merasa perlu untuk membalas dalam situasi seperti itu? Ketika seseorang berbagi
sesuatu yang intim, itu menciptakan semacam ketidakseimbangan. Anda tiba-tiba tahu banyak
tentang orang lain ini, tetapi mereka mungkin tidak tahu banyak tentang Anda.
Studi tahun 1994 ini menunjukkan bahwa keterbukaan diri juga dapat membuat Anda lebih
disukai. Selain meningkatkan interaksi Anda sehari-hari, ini dapat menciptakan peluang berharga
dalam karier Anda.
Misalnya, jika Anda berada dalam peran kepemimpinan, self disclosure memiliki kekuatan
tertentu. Ini menunjukkan kepada orang lain bahwa Anda asli dan meningkatkan kesediaan
mereka untuk mendukung rencana Anda.
Ini juga bisa menjadi pendekatan yang berguna ketika Anda berurusan dengan orang-orang di
luar organisasi Anda. Misalnya, menunjukkan "sisi manusiawi" Anda dapat menciptakan
hubungan baik dengan pelanggan Anda, bahkan dalam situasi sulit. Dan self disclosure yang
dikelola dengan hati-hati dapat menjadi cara yang ampuh untuk menanganinya. berikut
merupakan beberapa manfaat melakukan self disclosure:
1. Pengetahuan diri
Dalam perspektif ini seorang individu yang telah melakukan pengungkapan diri akan
mendapatkan pandangan lain yang lebih mendalam tentang diri dan perilakunya dari para
pendengar (individu lain).
2. Kemampuan mengatasi kesulitan
Melalui self disclosure atau pengungkapan diri, individu akan dapat mengatasi suatu
masalah atau kesulitan dengan lebih baik. Dengan mengungkapkan perasaan dan
menerima dukungan, bukan penolakan (rejection), individu akan merasa lebih siap untuk
mengatasi perasaan bersalah dan mungkin mengurangi atau bahkan sampai tahap
menghilangkannya.
3. Efisiensi komunikasi
Seseorang memahami pesan-pesan dari individu lain sebagian besar
dilihat dari seberapa jauh individu memahami individu lain secara personal.
Pengungkapan diri memiliki peranan penting akan hal tersebut. Individu tidak akan dapat
memahami individu lain tersebut secara utuh dan menyeluruh ketika individu lain
tersebut tidak pernah mengungkapkan dirinya sekalipun telah hidup bersama bertahun-
tahun.
4. Membantu menyelesaikan konflik
Beberapa konflik muncul karena kesalahpahaman dan kurangnya ketrbukaan tentang
kondisi dan situasi. Tidak semua orang peka terhadap apa yang dirasakan dan tidak
jarang seseorang menyimpulkan sendiri situasi yang terjadi. Untuk itu, melakukan self
disclosure akan membuat anda menyelesaikan konflik yang terjadi akibat
kesalahpahaman.
5. Kedalaman hubungan
Pengungkapan diri sejatinya adalah bukti bahwa individu mempercayai individu lain,
menghargai, dan cukup peduli dengan suatu hubungan untuk mengungkapkan diri kepada
individu lain tersebut.
Sumber:
Courses.lumenlearning.com
www.kajianpustaka.com
www.verywellmind.com
www.mindtools.com
berdasarkan jurnal:
Maryam B. Gainau (2009), Keterbukaan Diri (Self Disclosure) Siswa Dalam Perspektif Budaya
Dan Implikasinya Bagi Konseling
Mutiara Chikmah (2020), Pengungkapan Diri (Self Disclosure) Oleh Remaja Dengan Masalah
Kesehatan Mental.
Haedar, Muhammad Dicky (2018), self-disclosure (pengungkapan diri) mahasiswa di media
sosial instagram