Being Free. Orang - orang perlu memiliki pilihan yang bebas untuk hidupnya
Having Fun. Kesenangan adalah salah satu kebutuhan yang paling mendasar.
Self-esteem Harga diri berarti bahwa orang menganggap diri mereka secara
umum berharga, mampu, dan baik hati.
Implikasi konseling. Kurangnya harga diri dapat terlihat jelas bagi konselor.
Cara orang tersebut berjalan, berdiri, berpakaian, atau berbicara dapat menjadi
bukti kurangnya harga diri.
4. Beberapa kompetensi yang tampaknya paling sulit dialami oleh orang yang mencari
konseling.
Sensitivity to oneself and others. Ketika orang berhubungan dengan orang lain,
penting bagi mereka untuk selaras dengan diri mereka sendiri dan juga dengan
orang yang berhubungan dengan mereka
Assertiveness. Bersikap asertif berarti bahwa orang telah belajar untuk
mendapatkan dari kehidupan apa yang menjadi hak mereka dan berkomunikasi
dengan cara yang jujur secara konstruktif
Agresivitas. Di sisi lain dari ketegasan adalah agresi. Orang yang agresif tidak
hanya mengambil apa yang menjadi hak mereka tetapi mengganggu kehidupan
orang lain dengan cara yang tidak adil dan tidak pantas.
Being comfortable with oneself and others. Menjadi nyaman dengan diri sendiri
dan orang lain berarti bersikap transparan—yaitu, membiarkan diri sendiri terlihat
siapa dirinya pada saat tertentu.
Being freeing. Orang yang membebaskan membiarkan orang lain menjadi dirinya
sendiri
Realistic expectations of self and others. Orang yang memiliki harapan yang
realistis terhadap diri sendiri menyadari bahwa mereka memiliki
ketidaksempurnaan
5. Counselor Qualities
Sensivity. Sensitivitas pada seorang konselor penting karena hal ini menyangkut
keselamatan komunikasi. Ketika klien merasakan sensitivitas konselor, maka ia
menghabiskan sedikit waktu untuk melindungi diri mereka dan lebih banyak
usaha untuk menemukan siapa mereka dan ingin menjadi siapa
6. Konselor yang memiliki tingkat self knowledge yang baik akan menunjukkan sifat
berikut :
Konselor menyadari tentang apa yang membuat dirinya cemas dalam konseling
7. Konselor dengan kesehatan mental yang baik akan berbagi kualitas berikut ini:
Mereka menyimpan masalalu dan masalah pribadi keluar dari konseling yang
dilakukan.
Mereka sadar akan bias pribadi dan titik lemah, yang membantu mereka
menyadari situasi yang mungkin mampu mengaktifkan area masalah
Mereka tidak hanya berusaha untuk hidup namun juga hidup dengan damai atau
baik.
Mereka sama
Mereka dapat mengatakan hal yang sulit dan membuat keputusan yang tidak
disenangi
Mereka fleksibel.
Mereka menerima cukup kehangatan pada kehidupan mereka dan bisa berbagi
kehangatan itu dengan orang lain.
12. Konselor yang berbagi repson aktif memiliki kualitas sebagai berikut :
Konselor memperlihatkan siapa mereka, sehingga mereka bisa menjadi apa yang
mereka inginkan.
Mereka sensitif terhadap reaksi mereka sendiri dalam konseling, melihat diri
mereka sebagai refleksi, terampil, dan penuh perhatian ketika mereka membaca
klien
Mereka tahu kapan, di mana, dan berapa lama untuk menyelidiki seseorang
16. Konselor yang merespon secara holistic membagi petunjuk sebagai berikut:
Mereka mencari konsultasi yang baik dan membuat rujukan yang pintar
Mereka tidak asing dengan dan terbuka untuk banyak teori perilaku dan mungkin
memiliki beberapa teori mereka sendiri.
17. Hambatan bagi pendekatan holistik adalah ketidakamanan konselor dan kurangnya
kerendahan hati yang tidak memungkinkan mereka untuk mengakui bahwa ada dimensi
dari mereka yang tidak memenuhi syarat, baik dari sisi gelar akademik atau pengalaman
untuk mengobati.
18.
TAHAP-TAHAP KONSELING
1. Proses konseling dapat dibagi menjadi enam tahap: (1) pengumpulan informasi, (2)
evaluasi, (3) umpan balik, (4) perjanjian konseling, (5) perubahan perilaku, dan (6)
pemutusan hubungan kerja
2. Konseling jangka panjang dapat menghabiskan 5 sesi pada tiga tahap pertama dan 50
hingga 150 sesi dalam tiga tahap terakhir.
3. STAGE OF COUNSELING
- Continuum E-F menunjukkan apa yang orang pikirkan dan rasakan tentang
dirinya, orang lain, dan peristiwa yang relevan
STAGE 2 : EVALUATION
- Cause of symptoms Ada satu penyebab umum gejala; yaitu, sesuatu yang
secara signifikan mengganggu, atau mengancam untuk mengganggu,
kebutuhan psikologis dasar
- Readiness for counseling Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat
dipertimbangkan konselor ketika menilai kesiapan orang tersebut untuk
konseling.
STAGE 3 : FEEDBACK
Tujuan dari umpan balik ini adalah untuk memberikan informasi yang
memadai agar orang tersebut dapat membuat keputusan berdasarkan informasi
sehubungan dengan memulai program konseling.
- Roles Peran spesifik tergantung pada konselor, konseli, dan situasi. Sebagai
contoh, konselor dapat menjelaskan bahwa peran konselor akan sama seperti
selama tiga tahap pertama atau lebih pasif, reflektif, bervariasi, konfrontatif,
langsung, ambigu, mempertanyakan, diam, aktif, atau mendengarkan
- Goals Sebagai hasil dari tiga tahap pertama, konseli dan konselor memiliki
gambaran yang lebih jelas tentang masalah dan solusi yang mungkin bisa
digunakan
Berikut ini adalah sepuluh situasi di mana konselor sering kali berurusan sambil
membantu konseli mengubah perilaku
- Utilizing insights Ada dua sudut pandang tentang wawasan yang diperoleh
dari inward searching
- Reverse Shaping. Reverse shaping adalah ketika konseli melakukan hal yang
sama kepada konselor
- Sesi ini terdiri lebih dari orang yang mengatakan ―Saya punya masalah yang
muncul minggu lalu. Biarkan saya memberi tahu Anda apa yang akan saya
lakukan, dan jika Anda punya pemikiran, Anda dapat memberi tahu saya
4. Microskills adalah unit keterampilan komunikasi dari wawancara yang akan membantu
Anda berinteraksi lebih sengaja dan efektif dengan klien. Mereka menyediakan alternatif
spesifik untuk Anda gunakan dengan berbagai jenis klien. Microskills membentuk dasar
wawancara yang disengaja
5.
- Pesan Tingkat III. Tingkat III terdiri dari pesan "Ini yang saya ingin Anda
pikirkan tentang saya."
- Pesan Tingkat II. Pesan pribadi Tingkat II adalah "Ini adalah siapa saya pikir
saya."
- Pesan Tingkat I. Pesan tingkat I adalah "Inilah saya." Ini mencerminkan sifat
sebenarnya dari orang tersebut pada saat itu.
- Pesan Tingkat III. Pesan kontekstual Tingkat III mengikuti tema "Inilah yang
ingin saya diskusikan."
- Pesan Tingkat II. Pesan kontekstual Tingkat II berkomunikasi "Ini yang saya
tahu Anda ingin saya bahas
- Pesan Tingkat II. Tingkat II adalah "Aku ingin kamu berpikir bahwa aku
adalah dirimu."
- Pesan Tingkat I. Pesan relasional Tingkat I adalah "Ini yang saya pikir benar-
benar Anda".
2. Pesan konsonan dan disonan. Pada orang yang sehat secara psikologis, ketiga level
pesan itu konsonan. Mereka dapat digambarkan sebagai berikut:
Level I A I am frightened.
3. Orang-orang dengan kesehatan psikologis yang kurang cenderung untuk mengirim
pesan yang disonan.
4. PROBLEMATIC COMMUNICATION
Skilled manipulation. Orang-orang juga belajar bahwa pesan verbal dan non-
verbal memiliki tingkat kemungkinan respons yang berbeda
5. LISTENING . Mendengarkan adalah dasar dari efektivitas konselor. Satu perilaku yang
paling banyak dilakukan konselor adalah mendengarkan.
Nonverbal Communication
Mata dapat mengirim pesan bahwa seseorang bahagia, sedih, waspada, kusam,
terganggu, takut, marah, mencintai, bingung, santai, bersalah, menggoda, nakal,
main-main, atau malu.
suara adalah nada suara, yang bisa tinggi, rendah, menggoda, keras, tidak pasti,
kencang, bahagia, sedih, takut, marah, terkejut, kuat, atau lemah.
Pakaian sering mengomunikasikan apa yang orang rasakan tentang diri mereka
sendiri dan interaksi seperti apa yang mereka inginkan dengan orang lain.
Neutral Silence Keheningan netral mengalir dari tidak tahu harus berkata apa
9. STAGES OF COMMUNICATION
Tahap 8: “you talk to me” Tahapan ‖kamu berbicara padaku‖ adalah tahap
komunikasi yang paling renggang
Tahap 7: “Lets talk about it” Tahapan ―Ayo bicarakan tentang ini.‖ It atau ini
disini mengacu pada topik pembicaraan lain selain hal yang dikonselingkan
Tahap 6: “I’ll talk about them” Tahap ―Aku akan membicarakan tentang
mereka.‖ They atau mereka disini merujuk pada orang lain selain orang yang
dikonseling dan konselor, seperti teman, keluarga, kolega, dan lainlain.
Tahap 5: “I’ll feel about them” Tahapan ―Aku merasa tentang mereka‖
merupakan tahap 6 yang disertai dengan perasaan terhadap orang yang
didiskusikan, bersifat personal, dan merupakan informasi penting dalam proses
konseling
Tahap 4: “I’ll talk about me” Pada tahap ―Aku akan membicarakan tentang
diriku‖ ini fokus pembicaraan bergeser ke orang yang dikonseling itu sendiri,
walau informasi yang dibicarakan masih bersifat faktual tanpa unsur perasaan.
Tahap 3: “I’ll felt about me.” Tahapan ―Aku akan merasa tentang diriku‖
merupakan tahap 4 yang disertai dengan perasaan terhadap informasi diri orang
yang dikonseling
Tahap 2: “I’ll talk to you about you.‖ Tahap ―Aku akan berbicara denganmu
tentang dirimu‖. You atau dirimu disini mengacu pada konselor. Orang yang
dikonseling mulai merasa aman dengan konselor dan mulai membuka pikirannya
ke konselor
Tahap 1: “I’ll share my feelings about you with you.” Pada tahap ―Aku akan
membagikan perasaanku tentangmu dengan dirimu‖ merupakan tahap 2 yang
disertai perasaan.
Pergantian Tiap Tahapan Secara garis besar tahapan dari komunikasi terbagi
atas tiga bagian, yaitu bagian awal (tahap 8, 7, dan 6), bagian tengah (tahap 5, 4,
dan 3), dan bagian akhir (tahap 2 dan 1).
Individual Differences Hal lain yang perlu diperhatikan oleh konselor selama
konseling adalah bahwa berlakunya perbedaan individu pada orang-orang yang
dikonselingnya
1. Defense mechanism adalah perilaku bawah sadar yang dirancang untuk membantu orang
merasakan sesuatu yang sangat mereka butuhkan untuk dirasakan, meskipun tidak ada
dalam kenyataan.
3. Defense tactic juga berusaha mencegah orang lain menemukan hal-hal yang mengancam
individu tersebut
4. Berikut ini merupakan defense tactics yang digunakan oleh konseli di dalam
konseling :
Humor. Meskipun humor itu dapat menyehatkan, tetapi humor nyatanya juga
dapat dilakukan sebagai defense di dalam konseling.
Agreeableness. Beberapa orang di dalam konseling akan setuju dengan apa saja
yang dikatakan dan dilakukan oleh konselor, tidak peduli sebagaimana negatif
atau tidak berdasarnya (unsubstantiated) hal yang dikatakan oleh konselor.
Acting Stupid. Acting stupid ini berbeda dari perilaku cuek/ignorant. Acting
stupid berarti bahwa, pada level yang lebih dalam, individu tahu apa yang dia
lakukan dan apa konsekuensi yang akan muncul dari perilaku mereka. Sedangkan
ignorant berarti bahwa individu tidak mampu memahami konsekuensi yang
mungkin dari perilaku mereka.
Being Upset. Beberapa orang di dalam konseling terkadang merasa kesal, dan
memiliki hak untuk itu. Sebagian orang menggunakan kekesalannya tersebut
sebagai defense. Being upset berfungsi menjadi defense dalam dua cara, yaitu
pertama menjadi pengalih perhatian sehingga konseli tidak menyadari apa yang
menyebabkan kemarahan atau apa langkah nyata yang harus diambil untuk
memecahkan masalah tersebut. Kedua, menyebabkan konseli menggunakan
perasaan marah sebagai defense, dengan arti konselor memperlakukan konseli
secara hati-hati.
Religiosity. Religiosity berbeda dengan healthy religion belief. Hal ini dapat
menganggu konseli dalam membuat keputusan yang sehat secara psikologis.
Konseli melakukan hal yang merusak secara psikologis karena mereka merasa
bahwa mereka harus melakukan perilaku yang tidak seharusnya karena itu yang
disuruh oleh agamanya ataupun tidak dapat melakukan apapun karena batasan
ajaran agamanya.
Konseli yang berada di posisi inferior akan cenderung setuju pada saran konselor
sehingga konseli datang menemui konselor untuk meminta saran karena konselor
dianggap orang yang ahli
6. Humor dapat dijadikan sebagai perilaku defense dengan tiga cara, yaitu:
Humor dapat digunakan oleh konseli sebagai ekspresi emosi marah pada konselor
Menghindari konflik atau ketegangan yang terjadi antara konseli dan konselor
Confusion yang berlangsung dalam waktu lama dalam konseling akan membuat
konseli dan konselor menimbulkan rasa frustasi.
Konseli mengartikan masalah mereka ini sebagai salah satu kenaifan dan
kebodohan.
11. Helplessness merupakan defense ketika memiliki satu atau lebih dari fungsi
berikut:
Selama konseli merasa helpless, mereka tidak dapat bertindak karena tidak ada
seorangpun termasuk konselor, dapat membuat mereka bertindak ke arah
perkembangan.
12. Religiosity memiliki empat fungsi pertahanan yang melindungi seseorang dari
kecemasan yaitu:
Agama dapat menjadi defense ketika hal tersebut memungkinkan seseorang untuk
menekan rasa bersalah/berdosa seperti amarah, seks, kecemburuan, keraguan, dan
ketidakpercayaan.
Konseli berpikir bahwa dia berusaha untuk memecahkan masalah di saat dia
menyembunyikan masalah itu dari dirinya dan konselor.
Konseli dapat kembali mengalami gejala-gejala dari masalah dia setelah konseli
selesai dengan sesi konselingnya, sehingga dia bisa tetap lanjut menunda
perubahan.
14. Reasons for Resistance. Setidaknya terdapat 3 alasan menapa seseorang (konseli) dalam
konseling menolak bekerja sama dengan konselornya
- To prove that someone else is to blame Sesi konseling akan terlihat seperti
pengadilan dimana, konselor sebagai seorang hakim akan merasa bimbang
dengan banyaknya bukti yang mengarah kepada keinginan dari orang yang
melakukan konseling
- To prove they are beyond help Konseli membuktikan bahwa mereka perlu
ditolong dengan dua alasan
15. Methods of Resistance. Ketika orang menolak perubahan dalam konseling, sering
kali ada tanda-tanda yang terlihat.
Running in Place Beberapa orang sangat lihai berjalan di tempat. Setiap minggu
mereka membawa wawasan baru untuk konseling
Forgetting Siapapun bisa lupa, tetapi lupa dalam konseling memiliki arti tertentu
karena hal-hal yang dibahas dalam konseling biasanya menempati peringkat yang
cukup penting dalam kehidupan seseorang
Controlling Content Orang dalam konseling memiliki kendali penuh atas apa
yang didiskusikan dalam sesi, tidak peduli seberapa besar usaha konselor untuk
campur tangan
16. Dealing with Resistance. Poin-poin berikut dapat diingat oleh para konselor ketika
mereka berusaha menghadapi penolakan.
Sharing Ketika konselor merasa yakin bahwa penolakan hadir pada tingkat yang
mengganggu konseling, informasi ini dapat dibagikan kepada orang tersebut
Personal Relationship Konselor menganggap orang itu menarik dalam satu atau
lain cara dan ingin membina hubungan pribadi serta hubungan professional
18. Problems That Counselors Face. Terdapat tujuh masalah yang dihadapi oleh
konserlor:
Hostility. Konselor pada umumnya menganggap diri mereka sebagai orang baik.
Mereka membantu orang lain dan berharap untuk dihargai
Mistakes Counselors Can Make. Sangat penting bagi konselor untuk menyadari
bahwa mereka akan melakukan kesalahan dan siap untuk mengakui serta belajar
darinya
Suffering . Kedua belah pihak dapat merasakan siksaan dari satu sama lain
Beberapa konselor menipu diri sendiri dengan berpikir bahwa mereka telah mahir
mendengarkan orang dengan satu telinga dan mendengarkan pikiran mereka
sendiri dengan telinga yang lain
21.
22.
KONSELING DENGAN PENDEKATAN PSIKOANALISA
1. Berikut deskripsi yang lebih rinci tentang hal ini dan defense mechanisms lainnya
2. Anak-anak dalam studinya menggunakan dua mekanisme pertahanan yang unik untuk
mengatasi kecemasan yang mereka alami sebagai akibat terpisah dari orang tua mereka.
Bowlby menyebut mekanisme pertahanan ini sebagai acting-out behavior dan avoidant
behavior.
Dream Analysis and Current Real Issues Analisis mimpi adalah tehnik
psikodinamik penting lainnya yang dapat berguna dalam konseling dan terapi
4. Adler’s Theory
Adler setuju bahwa dorongan biologis, seksual, dan agresif serta pengalaman
masa kanak-kanak seseorang meningkatkan kemungkinan bahwa seseorang akan
berkembang dengan cara tertentu, ia menempatkan penekanan yang jauh lebih
besar pada kemampuan kreatif orang untuk mewujudkan pencapaian pribadi
mereka dan menjalani kehidupan yang memiliki tujuan
Bagi Adler, yang penting bagi orang adalah menemukan kesuksesan, kepuasan,
dan makna dalam hidup
Adler memiliki teori bahwa setiap orang secara alamiah didorong untuk
mengeksplorasi dimensi baru dan belum dimanfaatkan dari mereka dengan
karakteristik manusia yang unik yang disebutnya kepentingan sosial.
5. Social interest adalah konstruksi sentral dalam teori psikologi individu Adler. Menurut
Adler, dorongan bawaan ini didasarkan pada dorongan universal untuk memuaskan tiga
kebutuhan mendasar manusia:
kebutuhan untuk mencapai rasa kompetensi pribadi (atau apa yang Adler sebut
sebagai superioritas)
6. Dorongan untuk memiliki rasa belongingness memotivasi individu untuk terlibat dalam
sejumlah tugas kehidupan yang sangat penting dalam perkembangan psikologis dan
kesehatan mental seseorang. Tiga tugas kehidupan asli yang dibahas Adler dalam
teorinya tentang psikologi individu meliputi:
Fictional Goals. berkembang selama masa kanak-kanak seseorang dan tetap lebih
besar di tingkat kesadaran bawah sadar sepanjang hidup seseorang
The Second born, or middle child. Anak kedua, atau anak tengah, ditempatkan
dengan situasi dimana anak memiliki rasa berkompetisi yang tinggi
The last born. Anak bungsu adalah yang paling mungkin dimanja di konstelasi
keluarga, karena banyak orang tua menyadari bahwa ini akan menjadi anak
terakhir mereka.
Seperti anak bungsu, anak tunggal cenderung dimanja. Mengingat posisi unik
anak tunggal di konstelasi keluarga, Adler berpendapat bahwa ia tidak mungkin
mengembangkan gaya hidup yang kompetitif
Stage 3. Promoting Insight Pada tahap ini, konselor Adlerian membantu klien
dalam mengembangkan wawasan baru mengenai aspek-aspek yang tidak
memuaskan dari tujuan fiktif dan perilaku mengalahkan diri sendiri.
Jung, di sisi lain, memandang adanya stres positif dan budaya yang berpengaruh
pada perkembangan psikologis yang sehat
Faktor dinamis yang penting dalam pandangan Jung adalah adanya interaksi yang
kuat dan kompleks antara ego (kesadaran seseorang dalam memahami dunia),
personal unconscious, collective unconscious.
- Collective Unconscious mewakili salah satu aspek yang paling menarik dari
pandangan teoretisnya. Dalam membahas dimensi kepribadian individu ini,
Jung menegaskan bahwa itu terdiri dari serangkaian gambar psikis yang
kompleks, universal, dan primordial yang umum untuk semua umat manusia.
Dia menyebut gambar psikis universal ini sebagai archetypes
- The Shadow Within, Shadow mewakili sisi gelap kepribadian individu. Itu
termasuk motif, gambaran, pemikiran, dan perasaan yang tidak ingin kita akui
tetapi itu adalah bagian dari konstitusi psikologis kita. Shadow ada di
personal dan collective unconscious, di mana kita secara psikologis berusaha
menyembunyikannya dari diri kita sendiri dan orang lain
11. Psychological opposites‖ adalah prasyarat yang tak terhapuskan dan sangat diperlukan
untuk semua kehidupan psikis. Salah satu opposites utama yang dibahas Jung dalam hal
ini berkaitan dengan kebutuhan individu untuk mengintegrasikan dimensi archetypal
maskulin (animus) dan feminin (anima) dari kepribadian mereka
12. Jung menggunakan istilah introvert dan extrovert untuk menggambarkan dua tipe
psikologis umum yang dimanifestasikan dalam berbagai "sikap untuk memahami dunia
dan hubungan seseorang dengan dunia"
Seorang ekstrovert adalah individu yang minatnya terpusat pada orang-orang dan
hal-hal di sekitarnya daripada pada pikiran dan perasaan batinnya.
13. Jung menggambarkan empat fungsi psikologis yang menentukan cara individu
memproses rangsangan internal dan eksternal
Thinking. Orang yang berpikir secara kognitif dan intelektual, berusaha untuk
menafsirkan dan memahami interaksi interpersonal mereka, pengalaman budaya,
dan peristiwa kehidupan lainnya yang mempengaruhi perkembangan psikologis
mereka.
Intuition. Orang yang fungsi dominannya intuisi, bergantung pada firasat tentang
dari mana rangsangan berasal, ke mana ia pergi, dan kemungkinan untuk
menentukan reaksi dan keputusan mereka terkait dengan stimulus.
Catharsis and Emotional Cleansing Salah satu tujuan utama dari tahap awal
konseling Jung adalah untuk mengembangkan hubungan positif dan saling
percaya dengan klien yang memungkinkan dia merasa aman dalam
mengungkapkan perasaan tentang berbagai situasi yang menjadi perhatian
Education. Konselor dan terapis Jungian memainkan peran penting dalam tahap
ketiga ini dengan "mendukung dan mendorong, membantu orang untuk
mengambil resiko dalam mengembangkan kehidupan mereka"
15.
16.
Perhatian khusus dari konseling dan terapi seharusnya fokus pada perilaku klien
yang dapat diamati dan tanggapan mereka terhadaap kehidupan, bukan pada
masalah alam bawah sadar yang tidak terselesaikan
Manusia terlahir sebagai ―blank slates‖ dan bahwa apakah manusia belajar untuk
melakukan sesuatu bergantung pada interaksi dan pengalaman terhadap
lingkungan
Perubahan dalam perilaku mengikut law effect. Law effect menurut Thorndike
(1905) adalah perilaku yang diikuti oleh akibat yang diharapkan akan lebih
berulang dan perilaku yang diikuti oleh akibat yang tidak diharapkan akan kurang
berulang
Social Learning Theory: Albert Bandura (modeling (eksperimen bobo doll) dan
observational learning.)
4. Berdasarkan teori behavior Skinner, ada 4 jenis operant conditioning yang ada
yaitu:
Charting adalah progres yang dibuat dengan program perubahan perilaku adalah
membuat grafik perubahan yang dinyatakan oleh klien.
Modeling and Social Skills Training. Modeling adalah satu daricara yang paling
sederhana dan nyata untuk mengajari klien perilaku baru
6. Systematic desensitization conditioning techniques memiliki tiga langkah utama: (1)
pelatihan dalam relaksasi otot, (2) mengkonstruksi hirarki kecemasan, dan (3)
memasangkan objek khusus dari hirarki kecemasan dengan pelatihan relaksasi
Perilaku secara timbal balik ditentukan oleh "pikiran, perasaan, proses fisiologis,
dan konsekuensi yang dihasilkan klien".
"Fitur kritis CBT adalah penekanan pada kolaborasi dan pada proses penemuan
"Terapis CBT sekarang mengakui manfaat melakukan CBT dengan pasangan dan
keluarga"
9. Dalam model teori Beck, terapis berusaha mengubah pola berpikir klien dan cara
membangun pandangan dunia mereka. Ini membutuhkan langkah-langkah berikut:
Ubah aturannya
Stress Management
Social Skills Training Bagian penting dari metode kognitif - perilaku adalah
pelatihan kecakapan hidup, mengajar klien dan mode spesifik lainnya dalam
merespons secara efektif berbagai tantangan kehidupan
Assertiveness Training Ada beberapa individu yang terlalu agresif dan
mendominasi, yang memberi tahu orang lain apa yang harus dilakukan dan apa
yang harus dipikirkan
bekerja dengan pikiran dan perasaan klien tentang situasi stres sehingga mereka
akan termotivasi untuk melakukan sesuatu tentang stres di luar pengaturan
konseling dan terapi.
Pemodelan.
Praktek
Generalisasi
Banyak dari tulisan nonfiksinya yang awal berfokus pada berbagai masalah yang
berkaitan dengan seksualitas manusia.
Ellis mengubah nama metode terapinya yang berusia 40 tahun dari rational-
emotive therapy (RET) menjadi rational-emotive behavior therapy (REBT)
Pandangan REBT adalah bahwa orang sering menjadikan diri mereka sendiri
korban emosional dengan pola pikir mereka yang terdistorsi, tidak realistis, dan
tidak rasional
14. Ellis (2000) mengemukakan bahwa penting bagi konselor untuk membantu mereka
18.
19.