Anda di halaman 1dari 4

KISI-KISI PSI KOSELING

7. Konsep konseling eksistensional


 Penemunya viktor frankl (1905-1997)
 Tujuan dari KE imi adalah memmabntu klien menyadarkan pentingnya
arti tanggung jawab, kesadaran kebebasan dan potensi
 Para penganut KE ini berfokus pada kebeebasan dan tindakan
yangmenyertainya
 Manusia bertanggung jawab terhadap atas keputusan apapun yang
merekabuat didalam kehidupanya
 Perannan konselor dalam pendekatan KE ; konselor berusaha untuk
selalu bersaam klien dan emmahami serta merasakan kondisi emosi dan
mental klinnya, konselor perlu mengekspresikan perasaannya sendiri
 Konselor membantu klien mengalami perasan subjektif , mendapatkan
pemahaman dirinya yang jelas dan bergerak maju ke arah penetapan
cara baru dalam hidup didunia
 Fokus pada hidup produktif diasa kini bukannya mencar masa lalu
priibadi
3. Transference dan Counter-transference

1. Transference
Transference adalah proyeksi perasaan, sikap atau keinginan konseli yang lalu maupun sekarang
kepada konselor (Brammer, 1998). Transference dapat digunakan dalam dua cara, yaitu: transference
untuk membantu konselor memahami konseli dengan baik, transference sebagai cara untuk
memecahkan masalah konseli.

Ada lima pola perilaku transference sering muncul dalam konseling, antara lain : konseli
menganggap konselor adalah sosok yang ideal, pelindung, pengayom, pembuat frustasi, atau orang
yang tidak dikenal..

Transference ada yang bersifat positif dan bersifat negatif. Transference positif ini dapat berupa
kekaguman konseli kepada konselor. Transference negatif ini misalnya konseli menuduh konselor
mengabaikan konseli atau berperilaku negatif pada konseli.

2. Countertransference
Countertransference mengacu pada reaksi atau tingkah laku konselor yang diproyeksikan kepada
konseli. Reaksi countertransference bisa saja tidak masuk akal, menekankan antarpribadi, dan
neurotik, muncul dari permasalahan konselor sendiri yang belum terselesaikan. Counter-transference
ini dapat menggangu hubungan konseling.

Kernberg (dalam Gladding, 2012: 201) menggunakan dua pendekatan utama untuk masalah
konseptualisai countertransference, yaitu:

a) Pendekatan klasik, dimana countertransference dipandang negarif dan dilihat sebagai


reaksi tidak sadar yang dilakukan konselor baik langsung maupun tidak langsung.
b) Pendekatan total, dimana countertransference dipandang positif. Menurut pendekatan ini,
countertransference adalah sebuah alat diagnosis untuk memahami aspek motivasi tidak
sadar yang dimiliki konseli.
Blanck dan Blanck menambahkan satu pendekatan lagi, yaitu melihat countertransference
sebagai hal yang positif dan negatif. Menurut Corey manifestasi countertransference mengambil
beberapa bentuk yaitu :

a) Merasakan suatu keinginan yang konstan untuk menyenangkan hati konseli


b) Mengidentifikasi diri terhadap permasalahan konsei secara berlebihan sehingga kehilangan
obyektifitas,
c) Mengembangkan perasaan romantis terhadap konseli
d) Memberikan nasihat secara kompulsif
e) Mempunyai keinginan untuk mengembangkan hubungan sosial dengan konseli.
Watkins menganggap countertransference dapat diekspresikan dalam banyak cara, antara lain
: over protektif, iba, penolakan, dan kasar.

3. Teknik konseling krisis


Konseling krisis merupakan pelayanan bantuan kepada klien yang sedang mengalami
krisis baik secara fisik maupun secara psikologis. Krisis antara lain disebabkan oleh:
(1) bencana alam, (2) kecelakaan, (3) penyakit, (4) emosi, (5) tidak berfungsinya
hubungan sosial, (6) tahap perkembangan, (7) tidak dapat meraih sesuatu yang
diinginkan, (8) ditimpa kesulitan, dan (9) kehilangan seseorang atau sesuatu yang
dicintai
4. Macam-macam terminasi
1. TERMINASI PREMATUR mengakhiri wawancara konseling, yang dilakukan
oleh klien baik mengakhiri untuk dilanjutkan pada pertemuan berikutnya maupun
mcngakhiri karena wawancara konseling betul-betul tclah berakhir.
Alasan terminasi dapat mencakup di bawah ini:
Untuk melihat apakah konselor benar-benar peduli.
Mencoba untuk membangkitkan perasaan positif dari diri konselor.
Untuk menghukum atau mencoba menyakiti konselor.
Untuk menghilangkan ansietas
Untuk menunjukan kepada konselor bahwa klien telah menemukan
perawatan di tempat lain.
Untuk mengekspresikan kepada konselor bahwa klien merasa tidak
dipahami.
2. TERMINASI INISIATIF KONSELOR. mengakhiri wawancara konseling,
yang dilakukan oleh konselor baik mengakhiri untuk dilanjutkan pada pertemuan
berikutnya maupun mcngakhiri karena wawancara konseling betul-betul tclah
berakhir
Alasannya bisa karena sakit, relokasi ke area lain, perjalanan panjang ke daerah lain,
atau menyadari bahwa kebutuhan klien dapat dipenuhi lebih baik oleh orang lain
5. Jenis jenis empathi
a. Empati primer adalah
 kemampuan untuk menanggapi klien dalam suatu cara yang
menampakan dengan jelas bagi klien maupun konselor sendiri
bahwa konselor memahami pikiran, perasaan yang dikemukakan
kiliennya, ditu jukan dengan tingkahlaku verbal dan nonverbal
 SUATU BENTUK EMPATI YANG HANAY MEMAHAMI
PERASAAN, PIKIRAN DAN KEINGINAN SERTA
PENGMLAMAN KLIN DENGAN TJUAN AGAR KLIEN DAPAT
TERLIBAT DALAM PEMBICARAAN DAN TERBUKA
b. Empati tingkat lanjut ADALAH
 kemampuan untuk menanggapi klien dalam suatu cara yang
menampakan dengan jelas bagi klien maupun konselor sendiri
bahwa konselor ikut merasakan apa yang di pikiran, perasaan yang
dikemukakan kiliennya,
 APABILA PEMAHAMAN KONSELOR TERHADAP PERASAAN ,
PIKIRAN PENGALAMAN KLIEN LEBIH MENDALAM DAN
MENYENTUH KLIEN KARENA KONSELOR IKUT DENGAN
PERASAAN TERSEBUT , SEHINGGA KLIN TERSENTUH DAN
TERBUKA UNTUK MENGEMUKAKAN ISI HATINYA YANG
TERDALAM BERUPA PERASAAN, PIKIRAN PENGALAMAN
TERMASUK PENDERITAANNYA

6. Konseling krisis adalah penggunaan beragam pendekatan langsung dan


berorientasi pada tindakan untuk membantu individu menemukan
sumberdaya yang ada dirinya dalam mengadapi krisis secara ekternal,
dimana penanagannaganya di kaualkan secara cepat dan khusus,
Misalnya karena : kelahiran, kematian pensiun. Kecelakaan lalulintas,
penculikan tsunami bencana alam.
7. Asertif behavioral, prinsupnya adalah orang harus dapat
mengekspresikannya perasaannya dan pikiranyaa secara bebas dan tepat
, kepada klien diajarkan bahwa semua orang mempunyai hak untuk
mengeksprikan dirinya.

Anda mungkin juga menyukai