Anda di halaman 1dari 15

MENILAI KEPRIBADIAN KONSELOR

Empatik, Sadar Diri, Otentik, Hangat dan Spiritual


PERKENALAN
Dosen Pengampu Mata Kuliah
Dr. Wirda Hanim, M.Psi
Disusun oleh :
Nur Syita Salamah 1108822001
KEPRIBADIAN KONSELOR
Setiap tahapan proses konseling membutuhkan keterampilan-
keterampilan yang tepat. Disamping itu, kepribadian konselorpun
berpengaruh dalam pelaksanaan konseling, Dinamika hubungan
konseling ditentukan oleh penggunaan keterampilan yang bervariasi.
Dengan demikian proses konseling tidak dirasakan oleh peserta
konseling (konselor-klien) sebagai hal yang menjemukan.
Akibatnya keterlibatan mereka dalam proses konseling sejak
awal hingga akhir dirasakan sangat bermakna dan berguna. Untuk itu
ada beberapa kepribadian konseling yang perlu diketahui
KEPRIBADIAN KONSELOR
1. EMPATI
2. SADAR DIRI
3. OTENTIK
4. HANGAT
5. SPIRITUAL
EMPATI
Empati adalah kemampuan untuk mengetahui bagaimana merasakan perasaan orang
lain. Secara sederhana, empati dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk membayangkan
diri sendiri berada pada tempat dan pemahaman yang dimiliki orang lain, mencakup perasaan,
hasrat, ide-ide, dan tindakan-tindakannya.
Empati sangat erat kaitannya dengan attending..Secara umum, empati dapat diartikan
sebagai kemampuan konselor untuk dapat merasakan dan menempatkan dirinya di posisi klien.
Hal ini akan terlihat dengan jelas pada ekspresi wajah dan bahasa tubuh konselor.
CIRI-CIRI ATTENDING YANG BAIK ADALAH:
• Menganggukkan kepala apabila menyetujui peryantaan klien,
• Ekspresi wajah tenang, ceria, dan senyum,
• Posisi tubuh agak condong kearah klien, jarak antara konselor dengan klien dekat, duduk
akrab berhadapan atau berdampingan,
• Variasi isyarat gerakkan tangan berubah-ubah untuk menekankan suatu pembicaraan,
• Mendengar secara aktif , penuh perhatian, menunggu ucapan klien hingga selesai, diam atau
menunggu kesempatan beraksi, dan perhatian terarah pada lawan bicara.
SADAR DIRI
• Artinya, seorang konselor mengetahui tentang dirinya sendiri, apa yang sedang dilakukan,
permasalahan yang sedang dihadapi, dan persoalan apa yang sedang dihadapi klien.Self-
knowledge menjadi salah satu hal yang penting.
karena:
• Seorang konselor yang mengetahui persepsi dirinya dengan baik cenderung mengetahui
persepsi orang yang sedang dibimbing. Ketidaktahuan akan persepsi diri akan berakibat
pada keseluruhan persepsi konseling.
• Kemampuan yang dimiliki konselor untuk mengetahui dirinya adalah kemampuan yang
sama untuk mengetahui diri orang lain. Semakin besar kemampuan yang mereka miliki,
semakin besar kemungkinan mengetahui klien.
• Memungkinkan konselor merasakan dan berkomunikasi secara penuh perasaan dengan
klien. Ketika konselor merasakan kekurangannya, konselor cenderung dapat merasakan apa
yang dirasakan klien. Konselor dapat merasakan perasaan malu, cemburu, perasaan
irasional, serta perasaan bersalah.
CIRI KUALITAS KONSELOR
DENGAN SELF-KNOWLEDGE BAIK
1. Mereka sadar akan kebutuhannya.
2. Mereka menyadari akan perasaannya.
3. Mereka menyadari apa yang membuat mereka penasaran selama konseling, dan
pertahanan apa yang harus dinaikkan untuk mengurangi perasaan ini.
4. Mereka menyadari kelebihan dan kekurangan mereka
OTENTIK
Otentik atau sikap asli sebagai adanya keselarasan atau konsistensi antara pengalaman seseorang,
kesadarannya akan pengalaman atau pengomunikasian kesadarannya. Konselor harus selalu berusaha untuk
menyadari perasaannya terhadap konseli, baik perasaan yang bersifat positif, seperti: cinta, rasa tertarik, dan lain-
lain, maupun perasaan negatif, seperti: marah, benci, cemburu, dan lain-lain.
Konselor dapat mengomunikasikannya kepada konseli sejauh itu membantu perkembangan diri konseli.
Seandainya
v tidak membantu, cukuplah konselor yang menyadari perasaan-perasaan itu sendiri
Dapat dipercaya Artinya seorang konselor bukan sebagai suatu ancaman bagi klien dalam konseling, namun
sebagai pihak yang memberikan rasa aman dapat dipercaya dapat diwujudkan dalam hal sebagai berikut :
a. Menepati janji dalam setiap perjanjian konseling
b. Dapat menjamin kerahasiaan klien
c. Bertanggung jawab terhadap semua ucapannya dalam konseling
KUALITAS KONSELOR YANG DAPAT DIPERCAYA SANGAT
PENTING DALAM KONSELING, KARENA BEBERAPA ALASAN,
YAITU SEBAGAI BERIKUT:
• Esensi tujuan konseling adalah mendorong klien untuk mengemukakan masalah
dirinya yang paling dalam
• Klien dalam konseling perlu mempercayai karakter dan motivasi konselor.
• Memiliki pribadi yang konsisten
• Dapat dipercaya oleh orang lain, baik ucapannya maupun perbuatannya
• Tidak pernah membuat orang lain (klien) kecewa atau kesal.
• Bertanggung jawab, mampu merespon orang lain secara utuh,tidak inkar janji,dan
mau membantu secara penuh.
HANGAT
• Kehangatan (warmth) yang bermakna sebagai suatu kondisi yang mampu menjadi pihak
yang ramah, peduli, dan dapat menghbur orang lain. Kehangatan pada umumnya
dikomunikasikan dengan cara-cara non verbal seperti tekanan suara, ekspresi mata, mimik
wajah, dan isyarat badan.
• Kehangatan diperlukan dalam konseling karena dapat mencairkan kebekuan suasana,
mengundang untuk berbagai pengalaman emosional, dan memungkinkan konseli menjadi
hangat dengan dirinya sendiri.
• Konselor yang memiliki kehangatan, menunjukkan kualitas sebagai berikut:
• Mendapatkan kehangatan yang cukup dalam kehidupan pribadinya, sehingga
mampu untuk berbagi dengan orang lain,
• Mampu membedakan antara kehangatan dengan kelembaban,
• Tidak menakutkan dan membiarkan orang merasa nyaman dengan kehadirannya,
• Memiliki sentuhan manusiawi yang mendalam terhadap kemanusiaan dirinya.
PADA PRINSIPNYA WARMTH BERHUBUNGAN ERAT DENGAN EMPATI. WARMTH (RASA
HANGAT) DAPAT DIDEFINISIKAN DENGAN SUATU SIKAP EMOSIONAL TERHADAP
KONSELI, YANG DINYATAKAN DENGAN CARA-CARA NON VERBAL DAN DIDUKUNG
DENGAN VERBAL

• Bentuk-bentuk non verbal konselor yakni:


• nada suara;
• posisi tubuh;
• gerakan isyarat tubuh (gesture);
• air muka, dan;
• sentuhan (sesuai etika moral).
SPIRITUAL

Spiritual Dalam Praktek Layanan Bimbingan Dan Konseling Merupakan Bagian Integral Yang Penting
Dalam Perkembangan Individu.
Seluruh Manusia Pada Hakikatnya Tercipta Sebagai Makhluk Spiritual, Untuk Dapat Melihat Perbedaan
Kualitas Spiritual Seseorang Dapat Dilihat Dari Tingkat Kesadaran Dan Cara Merespons Dan Daya Juang
Dalam Proses Transendensi Diri, Kepasrahan, Integrasi, Dan Identitas Diri.
Mendefinisikan Spiritualitas Sebagai Sebuah Kesadaran Terhadap Suatu Kekuatan Yang Melampaui Aspek-
aspek Material Dalam Kehidupan Diluar Diri Individu Dan Kesadaran Yang Membawa Pada Kedalam Rasa
Terhadap Keutuhan Dan Keterhubungan Diri Dengan Alam Semesta.
IMENSI SPRITUALITAS YAITU:
• Keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa,
• Makna dan tujuan hidup,
• Sumber daya internal, dan
• Harmoni dengan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai