Dosen Pengampu :
Muhammad Ridwan Arif M.Pd.
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Konseling merupakan kegiatan pemberian bantuan dari konselor kepada konseli.
Dalam memberikan bantuan seorang konselor harus memiliki kepribadian yang baik.
Karena hal ini dapat berpengaruh terhadap keberhasilan konseling. Sebagai calon
konselor masalah pengembangan pribadi konselor merupakan hal yang sangat penting
agar dikemudian hari dapat mencapai profesionalitasnya dan keberhasilan dalam belajar
sehingga mampu mandiri dalam melaksanakan tugas seorang konselor dikemudian hari.
Artikel ini akan memberikan pemahaman kepada kita sebagai pembaca dan calon
konselor tentang apa yang dimaksud dengan pengembangan pribadi konselor dan
bagaimana penerapannya dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling serta artikel ini
juga memberikan pemahaman mengenai pengaruh pengembangan pribadi konselor bagi
keberhasilan konseling dengan kata lain pengembangan pribadi konselor juga menjadi
penentu dalam keberhasilan konseling.
PEMBAHASAN
Nilai-nilai moral, etika dan gaya hidup telah dipengaruhi oleh modernisasi,
industrialisasi, kemajuan tekhnologi dan juga ilmu pengetahuan yang membuat
terjadinya perubahan sosial yang sangat pesat. Perubahan sosial tersebut sangat
mempengaruhi manusia, karena tidak semua manusia dapat beradaptasi dengan
perubahan tersebut sehingga membuat manusia mengalami perubahan dalam tatanan
nilai kehidupan. Perubahan tata nilai kehidupan tersebut dapat kita lihat dari kehidupan
masyarakat yang awalnya sosial-religius menjadi individualis, material dan sekunder.
Masyarakat yang awalnya sederhana dan produktif mengalami perubahan hidup
dengan pola hidup yang mewah, konsumtif dan serba instan, idalam keluarga yang
awalnya keluarga besar menjadi keluarga inti hingga keluarga tunggal.
Perubahan sosial yang amat pesat tersebut membentuk karakter budaya bangsa.
Untuk itulah sebagai konselor harus berpegang teguh pada nilai-nilai keagamaan dalam
mengambangkan diri konselor. Nilai-nilai keagamaan ini haruslah diterima diberbagai
kalangan (universal) seperti menjadi pribadi yang ikhlas, berakhlak baik, empati,
berhati-hati, ridho (rela), jujur, penutup aib orang lain dan beberapa nilai keagamaan
lainnya sesuai dengan ajaran nabi Muhammad SAW (Awalya, 2012:1-10).
Keen
Menurut Keen empati ialah bagaimana kita mengetahui perasaan orang lain dan
memahami rasa emosional orang lain tanpa harus mengalami peristiwa yang
sama.
Hurlock
Mendefinisikan empati sebagai kesanggupan individu dalam mengerti dan
memahami perasaan yang tengah orang lain rasakan dan kemampuan dalam
memposisikan diri kita mengalami hal yang sama seperti yang tengah orang lain
alami.
Gagan
Menurutnya, empati merupakan suatu kemampuan seseorang dalam merasakan
perasaan orang lain (Silfiasari dan Susanti Prasetyaningrum, 2017:129).
Menurut Muhammad Muchlish Hsyim dan Muhammad Farid empati
meruapakan keadaan psikologis yang mendalam, yang dimana seseorang
menempatkan pikiran dan perasannya ke dalam pikiran dan perasaan orang lain
baik orang yang dikenal maupun tidak (Muhammad Muchlish Hsyim dan
Muhammad Farid, 2012:502).
Latihan empati bagi calon konselor dimasa yang akan datang ialah dengan melatih
sifat-sifat konselor yang diperlukan konseli sehingga kegiatan konseling mampu
mencapai tujuan konseling. Keberhasilan empati dapat terlihat dari bagaimana konseli
dapat memahami emosi yang diperlihatkan konselor, sehingga konseli akan lebih
mudah dalam menceritakan masalahnya dan memecahkan masalah yang sedang ia
hadapi sehingga konseli akan mengembangkan dirinya menjadi lebih baik (Awalya,
2012:1-10).
Manusia diharuskan untuk dapat berfikir positif dalam hal apapun terutama saat
menghadapi masalah, karena dengan berfikir positif akan membantu kita lebih
mudah dalam memecahkan masalah. Burhanuddin menyampaikan bahwa berfikir
merupakan kegiatan untuk menemukan suatu hal yang benar atau mencari
kebenaran. Pemikiran tersebut bisa saja positif maupun negative. Pada dasarnya,
berfikir positif selalu menjadi keputusan terbaik dalam menyelesaikan masalah
(Fitri Yana et al.,2017:3). Berfikir positif haruslah dimiliki oleh konselor, seperti
yang sudah kita ketahui bahwa tugas seorang konselor ialah memberikan bantuan
atau memberi petunjuk kepada konseli dalam memecahkan masalah yang tengah
dihadapi.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA