Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ardiah Pramesthi Regitha Cahyani -Konseling Humanistik-

NIM/Offering : 200111600403/A20

1. Hakikat Konseling KBP


Konseling berpusat pribadi ialah pendekatan konseling yang menekankan pada
kecakapan konseli untuk menentukan isu yang penting bagi dirinya dan pemecahan masalah
dirinya, serta berfokus mengarahkan konseli pada pengaktualisasian diri agar dapat
mengatasi masalahnya dan mencapai kebahagiaan sehingga menjadi orang yang berfungsi
sepenuhnya.
2. Kondisi Pengubahan KBP
a. Tujuan KBP
Tujuan utama KBP adalah pencapaian kemandirian dan integrasi diri pada konseli.
1) Tujuan Umum
Meningkatkan derajat independensi (kemandirian) dan integrasi yang mengarah pada
aktualisasi diri,
2) Tujuan Khusus
- Memberi kesempatan dan kebebasan pada individu untuk mengkspresikan
perasaaan-perasaannya, berkembang dan terealisasi potensinya.
- Membanntu individu untuk makin mampu berdiri sendiri dalam mengadakan
integrasi dengan lingkungannya dan bukan pada penyembuhan tingkah laku itu
sendiri.
- Membantu individu dalam perubahan dan pertumbuhan.
b. Sikap, peran, dan tugas Konselor KBP
Peran konselor dalam teori person centered ini adalah konselor sebagai fasilitator
yang memfasilitasi atau mengakomodasi konseli mencapai pemahaman diri, serta
sebagai dan reflector yang mengklarifikasi dan memantulkan kembali kepada klien
perasaan dan sikap yang diekpresikannya terhadap konselor sebagai ekspresi orang lain.
Konselor mendudukkan konseli sebagai orang yang berharga, orang yang penting,
dan orang yang memiliki potensi positif dengan penerimaan tanpa syarat (unconditional
positive regard), yaitu menerima konseli apa adanya.
c. Sikap, peran, dan tugas Konseli dalam KBP
Konseli bersedia secara sukarela menerima bantuan dan dapat bertanggung jawab
terhadap dirinya sendiri. Konseli dapat menyampaikan segala perasaannya dengan baik
kepada konselor secara terbuka.
3. Situasi Hubungan Konseling dalam KBP
Hubungan konseli/konselor ialah faktor penentu hasil konseling.
Kualitas konselor yang menentukan hubungan yang menyembuhkan/menumbuhkan
pribadi konseli meliputi: Ketulusan (genuineness); Kehangatan (warmth); Empati yang
akurat (accurate empathy); Penerimaan dan penghormatan tanpa syarat terhadap
konseli (unconditional acceptance of and respect); Memberikan kebebasan (permis-
siveness) dan Kepedulian (caring).
4. Mekanisme pengubahan KBP
1) Tahap-tahap konseling KBP
Proses konseling kurang terstruktur secara jelas namun pada umumnya konseli
mengalami pentahapan : 1) Konseli mengomunikasikan dunia eksternal dan bukan
diri; 2) Menggambarkan perasaan tapi tidak mengenali mereka secara pribadi; 3)
Bicara tentang diri sebagai objek pengalaman masa lalu; 4) Mengalami perasaan di
masa kini namun menggambarkannya dengan ketidakpercayaan; 5) Mengalami dan
mengungkapkan perasaan secara bebas di masa sekarang-perasaan-perasaan meluap;
6) Menerima perasaan sendiri dalam kedekatan apa yang dipandang sebagai
miliknya; 7) Mempercayai pengalaman baru dan berhubungan dengan orang lain
secara bebas.
2) Teknik-teknik konseling KBP
A safe environment : penciptaan lingkungan aman dan ruangan untuk didengar;
Listening : mendengar aktif tanpa menilai; Accepting : menerima apapun yang
konseli ungkapkan tanpa tersinggung; Respecting, menghargai perasaan seseorang
tanpa syarat; Understanding : pemahaman yang empatik; Honesty, kejujuran dalam
pengungkapan penghargaan; Confidentiality : pemberian jaminan akan kerahasiaan
konseli; Responding: restatement (menyatakan kembali sebagian pernyataan
konseli yang dianggap penting), clarification (mengungkapkan kembali isi
pernyataan konseli menggunakan kata-kata baru), dan reflection of feeling
(memantulkan perasaan yang berisi tafsiran pikiran perasaan yang dinyatakan dalam
bentuk pernyataan/sikap konseli) sebagai teknik intervensi reflektif; Pengulangan
penyataan : untuk menunjukkan pada konseli bahwa konselor memperhatikan
informasi yang disampaikan; Reassurance (penguatan) : keterampilan konselor
memberikan dukungan/penguatan terhadap pernyataan positif konseli.

Anda mungkin juga menyukai