Anda di halaman 1dari 37

TEKNIK

DASAR
KONSELING
PENGERTIAN KONSELING

Konseling merupakan bidang


studi psikologi yang membantu Konseling dipandang sebagai
klien untuk mendapatkan sarana untuk membantu orang
intervensi yang dapat “normal” agar bisa
memuaskan dirinya. mendapatkan lebih banyak lagi
dari hidup ini (Corey, 1977).

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa


konseling merupakan hubungan antara konselor (pemberi Menurut Prof.Dr. S.Sukadji,2000 , konseling
konseling) dengan klien (yang diberi konseling) yang terjalin diartikan sebagai hubungan profesional
karena adanya kebutuhan dari klien untuk mencarikan antara konselor yang terlatih dengan seorang
pemecahan permasalahan yang dihadapinya. Hubungan ini klien; dirancang untuk membantu klien
bersifat interpersonal, didalamnya terkandung kejujuran, memahami dan memperjelas pandangan
penerimaan, ketulusan, pengertian dan spontanitas untuk hidupnya sehingga ia dapat membuat
mencapai keberhasilan keputusan yang berarti dan bijak, dengan
mempertimbangkan semua pilihan yang ada.
Pengertian ahli

• Konseling merupakan hubungan profesional antara konselor


yang terlatih dengan seorang konseli untuk membantu
memahami dan memperjelas pandangan hidupnya guna
membuat keputusan yang berarti dan bijak, dengan
mempertimbangkan semua pilihan yang ada (Prof.Dr.
S.Sukadji,2000).
PERBEDAAN KONSELING, PENYULUHAN DAN TERAPI

Gladding (2004)

GUIDANCE (Penyuluhan) terkait tentang:

Membantu Individu utk memilih apa yang mereka anggap penting (what they value most)
A Adanya hubungan antara orang-orang yang tidak setara (unequals)
Membantu orang yang belum punya pengalaman untuk menemukan arah dalam hidupnya

KONSELING terkait tentang:

Keprihatinan pada kesejahteraan, pertumbuhan pribadi, karir dan juga patologi


Untuk orang-orang yang dianggap masih normal (within the normal range of functioning)
B Berdasarkan teori dan berlangsung dalam setting (tatanan) yang terstruktur
Suatu proses dimana klien belajar bagaimana membuat keputusan dan memformulasikan cara
baru untuk bertingkah laku, merasa dan berpikir
LANJUTAN ...

PSIKOTERAPI terkait tentang:

Berhubungan dengan masalah gangguan jiwa yang lebih serius


Lebih menekankan pada masa lalu daripada sekarang
Lebih menekankan pada insight daripada perubahan (change)
C Terapis menyembuhkan dan tidak membeberkan nilai-nilai dan perasaan (hide rather than
reveals values and feeling)
Peran terapis sebagai ahli dan bukan sharing partner (rekan curahan hati)
Hubungan jangka panjang (20-40 sesi)
Persyaratan, Etika
dan Pelaksanaan
Konseling
Konteks Konseling

• Keprihatinan pada kesejahteraan, pertumbuhan pribadi, karir


dan juga patologi. berkaitan dengan bidang-bidang yang
melibatkan hubungan antar manusia dan hubungan dengan
dirinya sendiri, berhubungan dengan makna hidup dan
penyesuaian dalam berbagai situasi.
• Untuk orang-orang yang dianggap masih normal (within
the”normal range of functioning)
• Berdasarkan teori dan berlangsung dalam setting (tatanan)
yang terstruktur.
• Suatu proses dimana klien belajar bagaimana membuat
keputusan dan memformulasikan cara baru untuk bertingkah
laku, merasa dan berpikir. (berhubungan dengan pilihan dan
perubahan).
PELAKSANAAN KONSELING

PELAKSANAAN KONSELING MELIPUTI

KONSELI
adalah Pegawai Negeri pada Polri dan peserta pendidikan
pertama Polri yang mendapatkan layanan konseling.

KONSELOR
Konselor Psikologi Polri adalah Pegawai Negeri pada Polri yang
mempunyai keahlian dalam melakukan konseling.
Relasi dalam konseling

• Hubungan ini bersifat interpersonal, didalamnya


terkandung kejujuran, penerimaan, ketulusan,
pengertian dan spontanitas untuk mencapai
keberhasilan.(Jeanette, 2005)
JENIS KONSELING

KONSELING INDIVIDU
Yaitu pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara
konseling oleh seorang konselor kepada seorang konseli

KONSELING KELOMPOK
Yaitu pemberian bantuan konseling yang dilakukan dengan
memanfaatkan dinamika kelompok oleh seorang atau beberapa
konselor kepada kelompok konseli.
MANFAAT KONSELING

Memandu/
guiding

Mengorganisasi/ Menyembuhkan/
organizing healing

Memfasilitasi/
fasilitating
Mengkomunikasikan/
communicating
Memodifikasi/
modifying

Mempengaruhi/ Merekonstruksi/
influencing reconstructing

Pengembangan/
developing
PERSYARATAN KONSELING

Kesediaan klien untuk bekerjasama dalam proses konseling

Konselor harus memiliki keterampilan, pengalaman, dan sikap


pribadi yang tepat untuk dapat berfungsi secara efektif.

Adanya ruang yang tepat untuk konseling.

Konseling hendaknya membentuk hubungan yang memungkinkan


terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan jangka panjang maupun jangka
pendek
PROSEDUR KONSELING

Mempersiapkan diri untuk memulai wawancara

Mengembangkan keterbukaan

Menentukan sasaran

Memperkokoh raport (hubungan baik)

Membantu klien berbicara


Konselor perlu memanfaatkan spontanitas dan kepekaan dalam
hal

Membantu klien menyatakan perasaannya

Memahami sebab-sebab hambatan kesukarannya


Membantu klien mengenali perasaan yang tidak disadari atau
perasaan yang sulit diakui

Mengakhiri wawancara

Merencanakan follow-up
TAHAPAN KONSELING

Membangun hubungan baik (good rapport)

Identifikasi dan penilaian masalah (komitmen, sasaran spesifik dan


tingkah laku tertentu sebagai ukuran keberhasilan konseling)

Memfasilitasi/mendukung perubahan yang bersifat terapeutis/


psikologis (strategi dan intervensi yang dipakai untuk memudahkan
perubahan)

Evaluasi dan terminasi (pengecekan indikator/sejauh mana


sasaran tercapai)
ETIKA DASAR

• Karakteristik dalam
kepribadian konselor sangat 1. EMPATI: kemampuan konselor
menentukan berhasil atau untukmerasakan dan berpikir
tidaknya proses konseling, bersama konseli;
disamping pengetahuan dan 2. MENERIMA: kehangatan dan
ketulusan menerima konseli sebagai
keterampilan profesional. pribadi dengan segala keadaannya;
3. KONGRUENSI: kondisi transparan
(jujur) dalam hubungan konseling
tanpa kepura-puraan.
4. Menjaga privasi (kerahasiaan) !
ETIKA DALAM KONSELING

1 Ability to listen atau kemampuan mendengar

Emphaty artinya kemampuan untuk memahami


2 dan ikut merasakan

3 Non judgemental atau tidak menghakimi

Genuineness atau keikhlasan mencakup sikap


4 kesungguhan, keikhlasan atau kepedulian

Patience atau kesabaran artinya memiliki sikap


5 sabar

Flexibility yaitu kemampuan beradaptasi terhadap


6 peran yg dilakukan
LANJUTAN ...

7 Emotional maturity atau kedewasaan emosional

Emphaty artinya kemampuan untuk memahami


8 dan ikut merasakan

To be in command atau menjadi pemimpin atau


9 pemegang komando

10 Confidentiality atau kerahasiaan

11 Mengerti keterbatasan dan kemampuan klien


DASAR

PERATURAN ASISTEN KAPOLRI BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA NOMOR


2 TAHUN 2018 TENTANG PELAYANAN KONSELING PEGAWAI NEGERI PADA
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KETERAMPILAN KOMUNIKASI DALAM KONSELING

Untuk terlaksananya suatu komunikasi


Konseling yang dialogis dengan mengajak
Klien berpartisipasi secara aktif, selain dari
memahami karakter Klien, Penguasaan
materi dan juga menguasai keterampilan
Komunikasi.
KOMUNIKASI DALAM KONSELING

Komunikasi adalah Suatu proses pengiriman penerimaan informasi atau pesan dari Komunikator
(pemberi pesan) kepada Komunikan (penerima pesan) baik secara verbal maupun Non Verbal.

Unsur KOMUNIKASI : Komunikator ( Pemberi Pesan )


Pesan/Berita/Informasi
Komunikan ( Penerima Pesan )

MANFAAT KOMUNIKASI DALAM KONSELING


Sangat penting untuk pertumbuhan & perkembangan , karena kurangnya komunikasi akan menghambat perkembangan
kepribadian.
Sangat erat kaitannya dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia.

Merupakan Landasan bagi berlangsungnya Konseling.


PROSES KOMUNIKASI

SIAPA YANG BERBICARA ( pemberi pesan )

MENGATAKAN APA ( isi pesan )

DENGAN CARA APA ( media )

KEPADA SIAPA ( penerima pesan )

HASILNYA APA ( umpan balik )


KOMUNIKASI NON VERBAL DALAM KONSELING

Komunikasi terjadi dalam 2 bentuk, yaitu VERBAL dan NON VERBAL.

KOMUNIKASI VERBAL adalah : Komunikasi yang bersifat lebih Efisien yang memberikan kesempatan berpindahnya
informasi secara kompleks.
Contoh : Berkata-kata , menulis.

KOMUNIKASI NON VERBAL adalah : Bentuk komunikasi yang tidak bersifat efisien yang berupa Sikap Badan, Ekspresi
Wajah, Nada Suara, Gerak-gerak isyarat.

PERILAKU NON VERBAL DENGAN MEMPERGUNAKAN BADAN


Dilakukan dengan : Kontak melalui mata, Kulit, Ekspresi Muka, Gerakan pada tangan dan lengan, Postur, Melukai atau memperlihatkan anggota badan, Gerakan yang
diulang-ulang, Sentuhan, tanda-tanda/kode/isyarat.

PERILAKU NON VERBAL DENGAN NADA SUARA

Tekanan pada suara, Kecepatan dalam ucapan, kekuatan suara, Cara mengucapkan kata.

PERILAKU KOMUNIKASI NON VERBAL DENGAN MEMPERGUNAKAN LINGKUNGAN

Menjauh apabila seseorang mendekat atau sebaliknya, Pengaturan lingkungan fisik, Pakaian, Posisi dalam ruangan.
MENGIDENTIFIKASI CIRI-CIRI NON VERBAL SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI
( Johnson 1972 )
NADA SUARA LEMAH LEMBUT BERARTI ADA KEHANGATAN DAN BEGITU JUGA SEBALIKNYA
SENYUMAN DAN MENARUH PERHATIAN SEBAGAI TANDA ADANYA SIKAP HANGAT
ANGGUKAN KEPALA/BADAN , RELAKS SEBAGAI TANDA KEHANGATAN
TATAPAN MATA SECARA LANGSUNG SEBAGAI TANDA ADANYA KEHANGATAN & SEBALIKNTA DENGAN MENGELAK BERTATAPAN MUKA.
SENTUHAN HALUS ADALAH TANDA ADANYA SIKAP HANGAT DAN SEBALIKNYA.
GERAKAN TUBUH DENGAN ABA-ABA TERBUKA MENYAMBUT MENGANDUNG ARTI SENANG
GERAKAN MEMPERSEMPIT JARAK JUGA MENDAKAN KEHANGATAN
KETERAMPILAN KONSELING
1. PERILAKU ATTENDING
Adalah Perilku penampilan yang mencakup
komponen Kontak Mata, Bahasa Tubuh &
Bahasa Lisan yang menghampiri Konseli.
Sehingga akan memudahkan Konselor untuk
membuat Konseli terlibat pembicaraan dan
terbuka.
Perilaku ATTENDING yang baik :
• Muka: Ekspresi wajah tenang, senyum, ceria,
• Kepala : melakukan anggukan jika setuju
1 • Posisi Tubuh : Agak condong ke arah Konseli,
jarak tidak terlalu jauh/dekat, duduk akrab
berhadapan dan berdampingan.
• Tangan : Variasi Gerakan tangan sesuai
dengan ucapan, spontandan ber ubah-ubah
untuk menekankan ucapan atau sebagai
isyarat.
• Mendengarkan Aktif penuh perhatian,
menunggu ucapan Konseli hingga selesai ,
tidak memotong pembicaraan Konseli , diam,
perhatian pada lawan bicara.
KETERAMPILAN KONSELING
2.BERTANYA
Adalah Perilaku penampilan yang mencakup
komponen Kontak Mata, Bahasa Tubuh & Bahasa
Lisan yang menghampiri Konseli.
Sehingga akan memudahkan Konselor untuk
2 membuat Konseli terlibat pembicaraan dan
terbuka.
Perilaku ATTENDING yang baik :
• Muka: Ekspresi wajah tenang, senyum, ceria,
• Kepala : melakukan anggukan juka setuju
• Posisi Tubuh : Agak condong ke arah Konseli,
jarak tidak terlalu jauh/dekat, duduk akrab
berhadapan dan berdampingan.
• Tangan : Variasi Gerakan tangan sesuai dengan
ucapan, spontandan ber ubah-ubah untuk
mnekankan ucapan atau sebagai isyarat.
• Mendengarkan Aktif penuh perhatian,
menunggu ucapan Konseli hingga selesai , tidak
memotong pembicaraan Konseli , diam,
perhatian pada lawan bicara.
KETERAMPILAN KONSELING

3. DORONGAN MINIMAL
( minimal ENCOURAGEMENT)
Dorongan Minimal adalah suatu dorongan
langsung yang singkat terhadap apa yang telah
3 dikatakan Konseli.Respon yang diberikan
Konselor sesedikit mungkin, sehingga memberi
kesempatan kepada Konseli berbicara lebih
lanjut.

4. KLARIFIKASI
Keterampilan untuk menjernihkan ucapan-
4 ucapan Konsli yang kurang jelas, samar2samar
dan agak meragukan.
KETERAMPILAN KONSELING

5. REFLEKSI PERASAAN
Merupakan upaya Konselor untuk memantulkan
Kembali perasaan, pikiran dan pengalaman yang
5 diungkapkan oleh Konseli melalui pernyataan,
intonasi dan sikap Konseli.

6. EMPATI
Kemampuan untuk memahami permasalahan
6 Konseli , sehingga Konselor memahami perasaan
Konseli tidak hanya permukaan tetapi lebih dalam.

7. MENDEKATKAN DIRI (disclosing self )


Kemampuan untuk membuka informasi personal
7 dengan tujuan membuat Konseli menjadi lebih
terbuka.
KETERAMPILAN KONSELING

8. MEMIMPIN ( leading )
Kemampuan memimpin arah pembicaraan
sehingga mencapai tujuan.Konseli tidak
8 menyimpang dari fokus pembicaraan dan arah
pembicaraan terfokus pada tujuan Konseling.

9. KONFRONTASI
Kemampuan komunikasi yang menantang Konseli
karena adanya ketidak sesuaian yang terlihat
9 dalam pernyataan dan tingkah laku Konseli,
kerana terjadi inkonsistensi antara perkataan dan
perbuatan, ide awal dan ide berikutnya.

10. MENYIMPULKAN (Influencing Summarization )


Membantu Konseli untuk menyimpulkan hasil
10 pembicaraan yang menyangkut memantabkan
rencana Konseli yang akan dating, pokok2 yang
akan dibicarakan pada sesi berikut
Menggali pengalaman masa lalu
yang ada dalam ketidaksadaran
menjadi kesadaran

Membantu konseli belajar


menghilangkan perilaku yang
mengganggu dan membentuk
perilaku baru

Sebagai fasilitator dalam


merefleksikan perasaan konseli,
memperbaiki cara pandang konseli
terhadap dirinya dan lingkungan
Tugas Membantu mengurutkan kejadian
konselor bermakna yang dimiliki konseli

Melakukan tehnik jadwal


penguatan dan pembentukan unit
perilaku (shaping)

Konselor bersifat aktif dengan cara


mengajari dan memperbaiki cara
berpikir konseli dan menantang
logika konseli
Refleksi
1. Konseling merupakan salah satu cara untuk membantu personel bekerja optimal;
2. Mengapa penting, berdasarkan catatan setiap tahun sekitar 3000 lebih personil
bermasalah;
3. Sebagian bermasalah karena kurangnya early detection dan early warning atasan;
4. Atasan tidak memiliki kemampuan membantu (konseling)
5. Atasan adalah konselor bagi anggotanya,
6. Atasan dapat memberdayakan perangkat konselor lainnya untuk membantu
anggotanya.
7. Sebagai calon atasan memiliki KEWAJIBAN melakukan konseling untuk membantu
anggota
8. Pelayanan publik adalah kepercayaan publik, kepercayaan publik itu sendiri dapat
dipenuhi melalui kepuasan publik.
HAKIKAT BANTUAN AWAL PSIKOLOGIS
(psychological first aid ) TRAUMA HEALING

PSYCHOLOGICAL FIRST AID (PFA) merupakan serangkaian keterampilan yang bertujuan untuk
mengurangi dampak stress dan mencegah timbulnya gangguan Kesehatan mental yang lebih buruk yang
disebabkan oleh situasi sulit atau bencana yang dihadapi individu ( Everly, Philips, Kane & Feldman, 2006 ).
PFA merupakan perawatan dasar yang bersifat praktis dan pendekatan yang tidak memaksa.

PFA memfokuskan pada : Mendengarkan, Mengenali, Memenuhi kebutuhan dasar, mendorong


pendampingan dari orang-orang yang membutuhkan dukungan dan melindungi diri dari dampak negatif lebih
lanjut.

PFA tidak bertujuan untuk menyembuhkan Penyintas ( orang yang mengalami peristiwa traumatic ) dari
gangguan yang dialaminya atau menyelesaikan masalah yang dimilikinya.
BANTUAN AWAL PSIKOLOGIS
(psychological first aid ) TRAUMA HEALING
INDIVIDU YANG DAPAT MEMBERIKAN DAN MEMBUTUHKAN BANTUAN AWAL PSIKOLOGIS
a. YANG DAPAT MEMBERIKAN BANTUAN AWAL PSIKOLOGIS
Masyarakat awam & bukan Praktisi Kesehatan Mental.
Bisa keluarga, sahabat, relawan atau siapapun yang yang bertugas saat tanggap darurat (First Responder )
b. YANG MEMBUTUHKAN BANTUAN AWAL PSIKOLOGIS
PENYINTAS ( orang yang mengalami peristiwa traumatik ), keluarga Penyintas, petugas respon bencana, saksi mata
wartawan, dan pendamping penyintas.
BANTUAN AWAL PSIKOLOGIS
(psychological first aid ) TRAUMA HEALING
SASARAN PEMBERIAN BANTUAN AWAL PSIKOLOGIS
CENTER OF DISASTER and EXTREME EVENT PREPAREDNESS ( DEEP CENTER )menyebutkan ada 3 sasaran yang ingin
dicapai
melalui pemberian PFA :
a. Memenuhi Rasa Aman ( SAFETY )
- safeguard : menjaga Penyintas dari bahaya & menawarkan perlindungan , menciptakan rasa aman baik secara fisik
maupun psikologis.
- sustain : memenuhi kebutuhan dasar (sandang, papan, pangan, pertolongan medis)
b. Memulihkan keberfungsian ( FUNCTION )
- comfort : memberikan rasa nyaman, ketenangan , stabilisasi emosi.
- connect : menghubungkan penyintas dengan keluarga dan sumber2 dukungan lainnya dengan memberi akses terhadap
bantuan yang tersedia.
- advice : berikan informasi mengenai situasi terkait bencana yang terjadi, berikan edukasi mengenai dampak psikologis, bencana
dan cara mengelola stress.
c. Memfasilitasi Penyintas untuk terlibat secara aktif dalam proses pemulihannya (ACTION )
- advice : berikan informasi terkait bencana yang terjadi
- activate : mendorong penyintas untuk Kembali rutinitasnya se hari2 dan terlibat secara aktif dalam kegiatan pemulihan
di komunitasnya.
LANGKAH-LANGKAH PRAKTIS BANTUAN AWAL PSIKOLOGIS

JALIN KOMUNIKASI ( MENDENGAR AKTIF )


Mulai dengan sopan & peka budaya, dengar cerita mereka.

BERIKAN PERLINDUNGAN
Jauhkan dari bahaya/lokasi bencana/pemandangan yang traumatis.
Sediakan tempat aman, temani jika ada arah malukai diri sendiri.
MENENANGKAN
Apabila terlihat panik, kehilangan arah dan sulit mengendalikan
emosi . Dengarkan dan respon dengan kalimat yang
menenangkan.

PENUHI KEBUTUHAN PRAKTISNYA


Berikan air minum/makanan , obati jika sakit/terluka, sediakan
pakaian dan tempat untuk istirahat.

HUBUNGKAN DENGAN SUMBER DUKUNGAN SOSIALNYA


Pertemukan Kembali dengan keluarga yang terpisah
BERIKAN INFORMASI
Berikan informasi yang akurat mengenai hal yang ditakutkan ,
katakan bahwa rasa takut dan menyedihkan setelah peristiwa adalah
wajar.

Anda mungkin juga menyukai