Definisi Komunikasi
Tujuan komunikasi
Menyampaikan informasi/ide/berita
Mempengaruhi orang lain
Mengubah perilaku orang lain
Memberikan pendidikan
Memahami ide orang lain
Proses Komunikasi
Perkembangan
Persepsi
Nilai
Latar belakang dan budaya
Emosi
Jenis kelamin
Pengetahuan
Peran dan hubungan
Lingkungan
Jarak
Hambatan Komunikasi
Fisik
Biologis
Intelektual
Psikis
Faktor kejiwaan, emosional, tidak saling percaya, dan penilaian
menghakimi
Kultural Budaya dan bahasa
Fungsi Komunikasi :
2. Eksistensi diri
3. Kelangsungan hidup
4. Memperoleh kebahagiaan
Tipe komunikasi :
Komunikasi publik
Komunikasi massa
Intrapersonal Comunikasi :
Komunikasi interpersonal/antarpribadi :
Proses pengiriman pesan antara dua orang atau lebih dengan efek dan
feedback langsung
Bersifat dua arah, terdapat unsur dialogis dan ditujukan kepada sasaran
terbataas dan dikenal bersifat transaksional
Komunikasi public:
Komunikasi Masa :
Informatif
Sosialisasi
Motivasi
Stimulator
Edukasi
Memajukan kebudayaan
Rekreasi
Pemersatu bangsa
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Tujuan Komter :
Kegunaan Komter :
Kejujuran
Tidak membingungkan dan cukup ekspresi
Bersikap positif
Bersikap positif ditunjukkan dengan bersikap hangat, penuh
perhatian dan penghargaan terhadap klien
Empati bukan simpati
Mampu melihat permasalahan dari kacamata klien
Menerima klien apa adanya
Sensitif terhadap perasaan klien
Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien ataupun diri
perawat sendiri (Suryani, 2015
Prinsip Komunikasi Terapeutik :
Fase pra-interaksi
Mengumpulkan data tentang pasien
Mengeksplorasi perasaan, fantasi, dan ketakutan diri
Membuat rencana pertemuan dengan pasien (kegiatan, waktu,
tempat
ase orientasi/ perkenalan
Memberikan salam terapeutik Contoh: “Assalamualaikum,
selamat pagi”, dan sebagainya.
Evaluasi dan validasi perasaan klien Contoh: “Bagaimana perasaan
Ibu hari ini? Ibu tampak segar hari ini”.
Melakukan kontrak hubungan dengan klien meliputi kontrak
tujuan interaksi, kontrak waktu, dan kontrak tempat.
. Fase Kerja
Tujuan tindakan keperawatan adalah :
Meningkatkan pengertian dan pengenalan pasien akan dirinya,
perilakunya, perasaannya, pikirannya. Tujuan ini sering disebut
tujuan kognitif.
Mengembangkan, mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan pasien secara mandiri menyelesaikan masalah yang
dihadapi. Tujuan ini sering disebut tujuan afektif atau psikomotor.
Melaksanakan terapi/ teknikal keperawatan
Melaksanakan pendidikan kesehatan
Melaksanakan kolaborasi
Melaksanakan observasi dan monitoring
Fase Terminasi
Terminasi merupakan akhir dari setiap pertemuan perawat dan
pasien.
Terminasi sementara
Terminasi akhir
Terminasi akhir terjadi jika pasien akan pulang dari rumah sakit
atau perawat selesai praktik di rumah sakit.
faktor penghambat Komter adalah:
Adanya perbedaan persepsi.
Terlalu cepat menyimpulkan.
Adanya pandangan stereotipe.
Kurangnya pengetahuan.
Kurangnya minat.
Sulit mengekspresikan diri.
Adanya emosi.
Adanya tipe kepribadian tertentu
c. Komunikasi fasilitatif
• Terjadi antara klien dengan petugas kesehatan/
penolongannya.
• Isi komunikasi sangat “berarti” membahas klien lebih
dalam
• Sebagai proses, komunikasi ini berfokus pada klien yang
butuh pertolongan
• Komunikasi fasilitatif punya 3 tujuan:
(1) Menggali perasaan, perilaku pengalaman seseorang
➢ Komunikasi terapeutik
Yaitu: hub. Interpersonal dimana prwt – klien memperoleh
pengalaman belajar bersama dan memperbaiki pengalaman
emosional klien
Komunikasi terapeutik :
• Tujuan spesifik
• Sarana berbagi pikiran, perasaan dalam rangka
membentuk keintiman dengan orientasi masa sekarang.
➢ Jangan marah/membentak
➢ Biarkan anak menjalin hubungan yang merupakan bukti
bahwa ia mulai bercakap-cakap dengan anda,
➢ Percakapan yang ribut dapat merupakan cara menarik
perhatian anakgunakan sentuhan sebagai alat komunikasi
➢ Berkomunikasi melalui bonekanya dan menggambar
untuk expresikan perasaan.
➢ Perhatikan komunikasi verbal anda. anak memperhatikan
senyuman,
kerutan, seperti halnya marah,gembira dsb. “expresi harus
sesuai dengan verbal”.
➢ Diatas segala-galanya jujurlah pada anak.
CARA MENGATASI:
Beri kesempatan menyentuh benda gunakan kata-kata
singkat dan mudah dikenal, beri pujian atas hal-hal yang
dicapai, pandangan sejajar, berlutut
Masa Remaja
• Masa ini anak berpikir dan berperilaku antara anak dan
orang dewasa
• Bila mengalami ketegangan mereka mencari rasa aman
yang biasa didapatkan pada masa kanak-kanak
• Perawat harus menghindari sikap menilai atau
menghakimi terhadap apa yang dilakukan
• Remaja harus diberi kesempatan mengekspresikan
perasaannya
• Remaja butuh diskusi dalam menangani masalahnya
sehingga penjelasan tentang persepsi remaja yang kurang
tepat sangat penting dilakukan
Senang diskusi / debat
Introduction
1. Kepekaan tehdp bunyi tidak ada atau berkurang
2. Kemampuan verbal terbatas atau miskin kata
3. Proses belajar kosakata terhambat karena gangguan mendengar
4. Tingkat baca tulis rendah
Teknik komunikasi
1. Bahasa isyarat
2. Membaca bibir
3. Materi tulis
4. Verbalisasi oleh klien
5. Memperkeras bunyi
Sikap ketika berkomunikasi
1. Bersikap penuh perhatian
Hindari sambal berjalan, mengunyah, memalingkan muka,
menggerakkan kepala, cahaya yang menyilaukan
2. Bersikap wajar
a. Jangan tegang dan kaku ketika mengartikulasi kata
b. Gunakan kalimat yang sederhana
c. Pastikan klien mendengar yang disampaika
d. Berdiri berhadapan dengan klien tidak boleh lebih dari dua
meter
Komunikasi klien gangguan Penglihatan
A. Teknik komunikasi
1. Posisi Yang dapat dilihat klien.
2. Sampaikan secara verbal keberadaan / kehadiran kita ketika berada
di dekat pasien.
3. Berbicaralah dengan menggunakan nada suara normal bila kondisi
pasien tidak memungkinkan pasien menerima pesan verbal secara
visual. Dalam kondisi ini, nada suara kita memegang peranan besar
dan bermakna bagi pasien.
4. Terangkan alasan kita menyentuh atau mengucapkan kata – kata
sebelum melakukan sentuhan apapun pada pasien.
5. Informasikan kepada pasien ketika kita akan meninggalkan
ruangan atau meninggalkan pasien / memutus komunikasi.