MENTAL
DISUSUN OLEH
Bella Futri Anggraini
Maula Rosada
DOSEN PENGAMPU
Dwi Hurriyati, S.Psi,.M.Si
FAKULTAS PSIKOLOGI
PALEMBANG
KATA PENGANTAR
Adapun Tujuan dari penulisan dari buku modul ini untuk memenuhi tugas ujian akhir
semester ibu DWI HURRIYANTI,S.Psi.,M.SI. Pada bidang KESEHATAN MENTAL.
Selain itu juga, Buku modul bertujuan untuk menambah wawasan tentang KESEHATAN
MENTAL bagi para pembaca dan juga penulis.
Dalam Penyusunan buku modul ini, kami menyadari sepenuhnya bawah buku modul ini
masih jauh dari kata kesempurnaan, karena pengalaman dan pengetahuan penulis yang
terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
terciptanya buku modul yang lebih baik lagi untuk masa mendatang.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 8
BAB 2 KONSEP DASAR KESEHATAN MENTAL DAN TEORI KEPRIBADIAN SEHAT ..... 9
ii
2.5.1 Budaya dan pengaruhnya........................................................................................ 20
2.6 Implikasi Perbedaan Konsep Sehat dan Sakit Pada Perilaku ............................................... 22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 24
3.1.3 Tingkatan berdasarkan individu menyadari gejala-gejala psikis yang timbul : .................... 27
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 34
iii
4.2.2 Perkembangan proprium.......................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 43
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 89
iv
6.2.2 Variasi Dalam Pertumbuhan.................................................................................... 100
7.4 KESEHATAN MENTAL YANG TERKAIT DENGAN KONSEP DIRI, IDEAL DIRI DAN
KONTROL DIRI ............................................................................................................ 110
v
BAB 8 EMOSI ................................................................................................................... 113
vi
9.7 LATIHAN SOAL ..................................................................................................... 131
10.2.3 Macam penyesuaian diri terhadap stres, ada dua yaitu ............................................... 140
vii
11.7 Alternatif Selain Pernikahan ...................................................................................... 152
11.8 Peran Kesehatan Mental Dalam Kehidupan Sehari-Hari : Cinta dan Pernikahan ................ 154
viii
13.2.5 Menyusun konsekuensi yang efektif ......................................................................... 168
ix
BAB 1
PENGANTAR KESEHATAN MENTAL
Definisi World Health Organization (World Health Organization) formulasi Undang- Undang
kita sesungguhnya berasal dari definisi yang disusun oleh Organisasi Kesehatan Dunia(
World Health Organization) yang melaporkan― Health is a state of physical mental and social
wellbeing and not merely the absence of disease or infirmity‖
Kata― Mental‖ diambil dari bahasa Yunani, yang pengertiannya sama dengan Psyche dalam
bahasa latin yang maksudnya psikis, jiwa, ataupun kejiwaan. 22 Sebaliknya bagi Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Mental merupakan suatu yang bersangkutan dengan batin serta sifat
manusia, yang bukan bertabiat tubuh ataupun tenaga Tidak hanya itu kata mental diambil dari
bahasa Latin yaitu dari kata mens ataupun metis yang mempunyai makna jiwa, nyawa,
sukma, roh, semangat. Dengan demikian mental yakni hal- hal yang berkaitan dengan psycho
ataupun kejiwaan yang bisa pengaruhi sikap orang. Setiap perilaku serta ekspresi gerak- gerik
individu ialah dorongan serta gambaran dari keadaan( atmosfer) mental.
Kesehatan mental dikaitkan dengan kekuatan gaib, kekuatan spiritual, setan dan
makhluk halus, ilmu sihir, dan sejenisnya. Gangguan mental terjadi akibat kegiatan yang
menentang kekuatan gaib tersebut. Sehingga bentuk penanganannya, tidak ilmiah dan kurang
manusiawi, seperti: upacara ritual, penyiksaan atau perlakuan tertentu terhadap penderita
dengan maksud mengusir roh jahat dari dalam tubuh penderita.
Mulai muncul pada abad ke-17: Renaissance (revolusi Prancis), dengan tokohnya:
Phillipe Pinel. Mengutamakan: persamaan, kebebasan, dan persaudaraan dalam penanganan
pasien gangguan mental di rumah sakit secara manusiawi. Terjadi perubahan dalam:
pemikiran mengenai penyebab gangguan mental dan cara penanganan dan upaya
penyembuhan. Tokohtokoh lain yang mendukung adalah :
5. TAHAP MULTIFAKTORIAL
Mulai berkembang setelah Perang Dunia II. Kesehatan mental dipandang tidak hanya dari
segi psikologis dan medis, tetapi melibatkan faktor interpersonal, keluarga, masyarakat, dan
hubungan sosial. Interaksi semua faktor tersebut diyakini mempengaruhi kesehatan mental
individu dan masyarakat. Merupakan Revolusi ke-3 Gerakan Kesehatan Mental dengan
tokohnya: Whittingham Beers (buku ‖A Mind That Found Itself‖), William James, dan Adolf
Meyer.
Menurut pandangan ini, penanganan penderita gangguan mental, lebih baik dilakukan sejak
tahap pencegahannya, yaitu:
a. pengembangan perbaikan dalam perawatan dan terapi terhadap penderita gangguan mental
b. penyebaran informasi yang mengarah pada sikap inteligen dan humanis pada penderita
gangguan mental
Adapun organisasi terkait yang berkembang, antara lain: Society for Improvement The
Condition of The Insane (London-1842) dan American Social Hygiene Association (AS-
1900).
Bersumber pada sebagian tujuan kesehatan mental tersebut bisa disimpulkan kalau
kesehatan mental mempunyai tujuan yang sangat luar biasa dalam menolong manusia dalam
kurangi terbentuknya penyakit mental baik dalam perihal menghindari maupun
menyembuhkan seorang yang terserang gangguan mental. Dalam perihal ini kita seluruh bisa
memandang kalau keberadaan ilmu kesehatan mental sangat berarti dalam kehidupan disaat
ini.
Kalangan ahli- ahli kesehatan mental( mental hygienist) membagikan batasan kalau ruang
lingkup kesehatan mental itu adalah (1) pemeliharaan serta promosi kesehatan mental
individu serta masyarakat, serta (2) prevensi serta perawatan terhadap penyakit serta
kerusakan mental. Secara garis besar ruang lingkup kerja kesehatan mental itu mencakup hal-
hal berikut:
1. Promosi kesehatan mental, ialah usaha- usaha peningkatan kesehatan mental. Usaha ini
dicoba berangkat dari pemikiran kalau kesehatan mental bertabiat kualitatif serta kontinum
serta bisa ditingkatkan hingga batasan maksimal.
4. Prevensi tersier, ialah usaha rehabilitasi dini yang bisa dicoba terhadap orang yang hadapi
kendala serta kesehatan mental. Usaha ini dicoba buat menghindari diasabilitas ataupun
ketidakmampuan jangan hingga hadapi kecacatan ialah kecacatan menetap.
Atas dasar ini hingga ruang lingkup menekuni kesehatan mental tidak saja berhubungan
dengan perawatan kesehatan individual( individual health care) namun pula pelayanan
kesehatan masyarakat( community health care) serta malah pelayanan kesehatan masyarakat
ini jadi fokus utama dalam kesehatan mental.
a. Kesehatan serta penyesuaian mental membutuhkan ataupun bagian yang tidak terlepas dari
kesehatan fisik serta integritas organisme.b. Untuk memelihara kesehatan mental serta
penyesuaian yang baik, sikap manusia wajib cocok dengan watak manusia sebagai individu
yang bermoral, intelektual, religius, emosional serta social.
c. Kesehatan serta penyesuaian mental membutuhkan integrasi serta pengendalian diri, yang
meliputi pengendalian pemikiran, imajinasi, hasrat, emosi serta perilaku.
e. Kesehatan mental membutuhkan konsep diri yang sehat, yang meliputi: penerimaan diri
serta usaha yang realistik terhadap status ataupun harga dirinya sendiri.
f. Uraian diri serta penerimaan diri wajib ditingkatkan terus menerus memperjuangkan buat
kenaikan diri serta realisasi diri bila kesehatan serta penyesuaian mental hendak dicapai.
i. Stabilitas serta penyesuaian mental menuntut keahlian menyesuaikan diri, kapasitas buat
mengubah meliputi mengubah suasana serta mengganti kepribadian.
k. Kesehatan serta penyesuaian mental membutuhkan belajar mengatasi secara efisien serta
secara sehat terhadap konflik mental serta kegagalan serta ketegangan yang ditimbulkannya.
• Kesehatan serta penyesuaian mental bergantung kepada ikatan interpersonal yang sehat,
spesialnya di dalam kehidupan keluarga.
• Penyesuaian yang baik serta kedamaian fikiran bergantung kepada kecukupan dalam
kepuasan kerja.
• Kesehatan serta penyesuaian mental membutuhkan perilaku yang realistik ialah menerima
realita tanpa distorsi serta obyektif.
b. Kesehatan mental serta ketenangan hati membutuhkan hubungan yang konstan antara
manusia dengan Tuhannya.
1. Preventif( pencegahan)
Definisi di atas menunjukkan kalau mental hygiene berupaya buat menghindari terbentuknya
kesusahan ataupun kendala mental( mental disorder) serta penyesuaian diri( self adjustment).
Guna ini mempraktikkan prinsip- prinsip yang menjamin mental yang sehat, semacam halnya
physical hygiene memelihara raga yang sehat. Istirahat yang mencukupi ialah metode buat
memelihara raga yang sehat, sedangkan pemuasan kebutuhan psikologis( semacam
mendapatkan kasih sayang serta rasa nyaman) secara aman ialah prinsip yang mendasar
dalam memelihara mental yang sehat.
2. Amelioratif( perbaikan)
Fungsi amelioratif ini ialah upaya buat memperbaiki kepribadian serta meningkatkan
kemampuan membiasakan diri, sehingga gejala- gejala sikap serta mekanisme pertahanan diri
bisa dikendalikan.
3. Suportif( pengembangan)
Fungsi ini ialah upaya buat meningkatkan mental yang sehat ataupun kepribadian, sehingga
seorang sanggup menjauhi kesulitan- kesulitan psikologis yang bisa jadi dialaminya. Dalam
mengaplikasikan fungsi ini bisa diawali dengan mengenali kemampuan yang dipunyai
individu, serta kemudian merancang program yang pas buat meningkatkan kemampuan
tersebut.
Aliran psikoanalisis
Psikoanalisis merupakan suatu cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan
para pengikutnya, dan Aliran psikoanalisis melihat manusia dari sisi negatif, alam bawah
sadar terdiri dari ―id, ego, super ego ―, mimpi ataupun masa lalu. Aliran ini mengabaikan
Potensi yang dimiliki oleh manusia. Manusia pada dasarnya ditentukan oleh pengalaman-
pengalaman dan energi psikis .
1. Pada alam pikiran tidak sadar dan kreativitas sebagai kompensasi untuk masa anak- anak
yang traumatis.
2. Manusia memiliki sifat tidak bermoral, egois dan tidak mau tau kenyataan.
3. Manusia sebagai homo valens yaitu manusia yang memiliki berbagai dorongan dan
keinginan
4. Motif-motif dan konflik tak sadar adalah sentral dalam tingkah laku sekarang
5. Manusia memiliki dorongan seksual agresif
6. Perkembangan dini penting
Maula Rosada 9
7. Perkembangan dini penting karena masalah-masalah kepribadian terjadi pada konf lik-
konflik masa kanak-kanak yang direpresi.
1. Id (Das es)
Merupakan aspek biologis yang strukturnya paling mendasar dari kepribadian yang tidak
disadari dan bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya untuk memenuhi kepuasan yang
segera. Id merupakan dunia batin atau subjektif manusia dan tidak mempunyai hubungan
langsung dengan dunia objektif. Id berisikan hal hal dibawa sejak lahir, termasuk instink.
Pedoman dalam berfungsinya id ialah menghindarkan diri dari ketidak enakan dan mengejar
keenakan ―prinsip kenikmatan / prinsip keenakan‖
Merupakan aspek psikologis yang Berkembang dari id, struktur kepribadian yang mengontrol
kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Superego berkembang dari ego
saat manusia mengerti nilai baik buruk dan moral. Ego Timbul karena kebutuhan organisme
untuk berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan atau realita. Prinsip kenyataan atau
prinsip realitas dan bereaksi dengan proses sekunder .
Merupakan aspek sosiologis yang menyadarkan individu atas tuntunan moral yang ada dalam
masyarakat. Apabila individu melakukan pelanggaran maka superego menghukum ego
dengan menimbulkan rasa bersalah. Superego berfungsi untuk menentukan apakah sesuatu
itu benar atau salah, pantas atau tidak, susila atau tidak, dan demikian pribadi dapat bertindak
sesuai dengan moral masyarakat.dan menghukum orang dengan memberikan rasa dosa. Ich
Ideal adalah menghadiahi orang dengan rasa bangga akan dirinya.
2.1.2 Behavioristik
Gege dan berliner mencetuskan teori belajar behavoristik tentang perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari suatu pengalaman. Aliran behaviorisme memperlakukan manusia sebagai
mesin, yaitu di dalam suatu system kompleks yang bertigkah laku menurut cara-cara yang
sesuai dengan hukum. Dalam pandangan kaum behavioris, individu digambarkan sebagai
Maula Rosada 10
suatu organisme yang bersifat baik, teratur, dan ditentukan sebelumnya, dengan banyak
spontanitas, kegembiraan hidup, berkreativitas, seperti alat pengatur panas.
Behaviorisme memandang pula bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya manusia tidak
membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan sesuatu yang diterimanya
dari lingkungan sekitarnya. Misalnya Suatu lingkungan yang tidak baik akan menghasilkan
manusia yang tidak baik dan lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia yang baik.
Kaum behavioris mencoret dari kamus ilmiah mereka, semua peristilahan yang bersifat
subjektif, seperti sensasi, persepsi, hasrat, tujuan, bahkan termasuk berpikir dan emosi, sejauh
kedua pengertian tersebut dirumuskan secara subjektif.
1. Perilaku nyata dan terukur memiliki makna tersendiri, bukan sebagai perwujudan dari
jiwa atau mental yang abstrak
2. Aspek mental dari kesadaran yang tidak memiliki bentuk fisik adalah pseudo problem
untuk sciene, harus dihindari.
Manusia diperlukan sebagai mesin. Dalam aliran ini manusia dianggap tidak memiliki sikap
diri sendiri. Dan memeliki jenis-jenis seperti tersusun baik, teratur dan ditentukan
sebelumnya, dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup dan krativitas.
Maula Rosada 11
2.1.3 Teori Humanistik
Di teori Humanistik, bisa kita lihat bahwa mental yang sehat dapat diperoleh seseorang
sebagai hasil dari sikap dan perilaku mereka sesuai nilai-nilai dan pilihan-pilihannya sendiri.
Merujuk pada hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow, bahwa aktualisasi diri
dapat dikatakan sebaga i ciri pribadi yang sehat secara mental dan kepribadian. Selain itu,
pandangan humanistik bahwa manusia merupakan kesatuan yang terpadu dan terorganisasi
serta memiliki banyak potensi menunjukkan bahwa manusia harus dapat mengatasi masa
lampau, kodrat biologis, dan kondisi lingkungan yang ia rasa tidak sesuai dengan dirinya.
Manusia harus tumbuh melampaui kekuatan-kekuatan negatif yang secara potensial
menghambat. Intinya, segala hal yang terjadi pada seseorang diatur oleh individu itu sendiri,
bukan dipengaruhi oleh hal-hal lain seperti ketidaksadaran, Id, Ego, Superego, dan lain
sebagainya.
Maula Rosada 12
2.2 Pemahaman Kesehatan mental
Menurut pieper dan uden, 2006 ‗Kesehatan mental adalah suatu keadaan dimana seseorang
tidak mengalami perasaan bersalah terhadap dirinya sendiri, memiliki estimasi yang relistis
terhadap dirinya sendiri dan dapat menerima kekurangan atau kelemahannya, kemampuan
menghadapi masalah-masalah dalam hidupnya, memiliki kepuasan dalam kehidupan
sosialnya, serta memiliki kebahagiaan dalam hidup ―. sedangkan Menurut Ihrom (2008),
―kesehatan mental adalah terwujudnya integritas kepribadian, keselarasan dengan jati diri,
pertumbuhan ke arah realisasi diri, dan ke arah hubungan yang sehat dengan orang lain‖.
Berikut ini adalah model-model kepribadian sehat menurut beberapa ahli yang dikutip
dari buku Duane Schultz (1991):
1. Model Allport
Pribadi yang sehat adalah pribadi yang matang, yaitu pribadi yang tidak dikontrol
oleh trauma dan konflik masa lalu. Pribadi ini didorong ke depan oleh suatu visi dan visi
itu mempersatukan kepribadiaannya serta membawanya melewati tantangan demi
tantangan yang terus berubah. Kebahagiaan bukan merupakan tujuan utama.
Kebahagiaan hanyalah merupakan hasil sampingan dari proses mencapai tujuan. Pribadi
ini akan terus berusaha mencari motif-motif dan tujuan baru begitu tujuan lamanya
tercapai. Kriteria kepribadian yang matang adalah: perluasan perasaan diri, hubungan
yang hangat dengan orang lain, keamanan emosional, persepsi yang realistik, serta
memiliki keterampilan dan kemampuan untuk melaksanakan tugas.
2. Model Rogers
Menurut Rogers pribadi yang sehat adalah pribadi yang mampu berfungsi
sepenuhnya. Mereka mampu mengalami secara mendalam keseluruhan emosi,
kebahagiaan atau kesedihan, gembira atau putus asa. Ciri-ciri dari pribadi sehat ini
Maula Rosada 13
adalah memiliki perasaan yang kuat, dapat memilih bertindak bebas, kreatif dan spontan.
Memiliki keberanian untuk menjadi ‖ada‖ yaitu menjadi diri sendiri tanpa bersembunyi
dibalik topeng atau berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan dirinya.
3. Model Fromm
Pribadi yang sehat adalah pribadi yang produktif yaitu pribadi yang dapat
menggunakan secara penuh potensi dirinya. Ada empat segi tambahan dari kepribadian
sehat yaitu cinta, pikiran, kebahagiaan, dan suara hati yang produktif. Cinta yang
produktif adalah cinta yang memperhatikan serta membantu pertumbuhan dan
perkembangan orang lain. Pikiran yang produktif adalah pikiran yang berfokus pada
gejala-gejala dan mempelajarinya secara keseluruhan, bukan hanya dalam potongan-
potongan. Suara hati yang produktif adalah suara hati yang memimpin dan mengatur
dirinya sendiri.
4. Model Maslow
5. Model Jung
pribadi yang sehat adalah pribadi yang terindividuasi, yaitu pribadi yang menjadi
dirinya sendiri. Mereka mampu mengungkapkan dirinya secara utuh.. Ciri-ciri orang
serupa itu adalah adanya penerimaan dan toleransi terhadap kodrat manusia, dapat
menerima apa yang tidak diketahui dan misterius, serta memiliki kepribadian universal.
6. Model Frankl
Maula Rosada 14
Pribadi yang sehat adalah pribadi yang mengatasi diri, yaitu memberikan diri
sepenuhnya pada suatu tujuan atau seseorang dan terus menerus mencari bukan diri kita
tetapi arti hidup kita. Dalam bukunya ‖man‘s search for meaning‖ Frank menyatakan
bahwa dorongan fundamental yang ada dalam diri manusia adalah kemauan akan arti.
Tanpa memperoleh arti dari kehidupan, tidak ada alasan untuk meneruskan hidup. Sedang
arti hidup itu bersifat unik dan khas bagi tiap individu. Sifat-sifat pribadi yang mengatasi
diri antara lain: memiliki orientasi ke depan, memiliki komitmen terhadap pekerjaan,
mampu memberi dan menerima cinta, bebas memilih langkah tindakan mereka sendiri
dan bertanggung jawab terhadap pilihan tersebut.
7. Model Perls
Pribadi yang sehat adalah pribadi yang berpijak dengan aman pada momen kehidupan
sekarang. Mereka dikatakan sebagai orang ‗disini dan sekarang‘. Mereka bukan tawanan
dari trauma masa lalu atau khayalan masa depan. Ciri-ciri mereka antara lain: Memiliki
kesadaran penuh dan penerimaan penuh terhadap siapa dan apa mereka, dapat
mengungkapkan perasaan secara terbuka, bersedia memikul tanggungjawab atas
kehidupannya sendiri, serta tidak dapat diatur dari luar
Menurut Allport peranan orang tua (ibu) mempengaruhi perkembangan proprium anak.
Jika seorang anak mendapat kasih sayang yang cukup, perasaan aman, akan menumbuhkan
identitas diri dan diri akan meluas. Namun jika keamanan dan kasih sayang itu tidak
dipenuhi, maka anak tersebut akan menjadi agresif, suka menunt ut, iri hati, egosentris, dan
pertumbuhan psikologisnya berkurang. Pada masa dewasa, orang itu akan dikontrol oleh
dorongan-dorongan masa kanak-kanaknya.
Sehat dan sakit adalah dua kata yang saling berhubungan erat dan merupakan bahasa kita
sehari-hari. Dalam sejarah kehidupan manusia istilah sehat dan sakit dikenal di semua
kebudayaan. Sehat dan sakit adalah suatu kondisi yang seringkali sulit untuk kita artikan
meskipun keadaan ini adalah suatu kondisi yang dapat kita rasakan dan kita amati dalam
kehidupan sehari-hari hal ini kemudian akan mempengaruhi pemahaman dan pengertian
seseorang terhadap konsep sehat misalnya, orang tidak memiliki keluhan-keluahan fisik
Maula Rosada 15
dipandang sebagai orang yang sehat. Sebagian masyarakat juga beranggapan bahwa anak
yang gemuk adalah anak yang sehat meskipun jika mengacu pada standard gizi kondisinya
berada dalam status gizi lebih atau overweight. Jadi faktor subyektifitas dan kultural juga
mempengaruhi pemahaman dan pengertian mengenai konsep sehat yang berlaku dalam
masyarakat.
A. Sehat
Kata sehat menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah suatu keadaan/ kondisi seluruh badan
serta bagian-bagiannya terbebas dari sakit. Mengacu pada Undang-Undang Kesehatan No 23
tahun 1992 sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
seseorang dapat hidup secara sosial dan ekonomis. konsep ―sehat‖, World Health
Organization (WHO) merumuskan dalam cakupan yang sangat luas, yaitu ―keadaan yang
sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit atau
kelemahan/cacat‖. Dalam definisi ini, sehat bukan sekedar terbebas dari penyakit atau cacat.
Orang yang tidak berpenyakit pun tentunya belum tentu dikatakan sehat. Dia semestinya
dalam keadaan yang sempurna, baik fisik, mental,maupunsosial.
Pengertian sehat yang dikemukan oleh WHO ini merupakan suatau keadaan ideal, dari sisi
biologis, psiologis, dan sosial sehingga seseorang dapat melakukan aktifitas secara optimal.
Definisi sehat yang dikemukakan oleh WHO mengandung 3 karakteristik yaitu :
Sehat bukan merupakan suatu kondisi tetapi merupakan penyesuaian, dan bukan
merupakan suatu keadaan tetapi merupakan proses dan yang dimaksud dengan proses disini
adalah adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka tetapi terhadap lingkungan
sosialnya.
Jadi dapat dikatakan bahwa batasan sehat menurut WHO meliputi fisik, mental, dan sosial
Sedangkan batasan sehat menurut Undang-undang Kesehatan meliputi fisik (badan), mental
(jiwa), sosial dan ekonomi. Sehat fisik yang dimaksud disini adalah tidak merasa sakit dan
Maula Rosada 16
memang secara klinis tidak sakit, semua organ tubuh normal dan berfungsi normal dan tidak
ada gangguan fungsi tubuh. Sehat mental (jiwa), mencakup:
- Sehat Pikiran tercermin dari cara berpikir seseorang yakni mampu berpikir secara logis
(masuk akal) atau berpikir runtut
- Sehat Spiritual tercerimin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian,
atau penyembahan terhadap pencinta alam dan seisinya yang dapat dilihat dari praktek
keagamaan dan kepercayaannya serta perbuatan baik yang sesuai dengan norma-norma
masyarakat.
Sehat Sosial adalah kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain
secara baik atau mampu berinteraksi dengan orang atau kelompok lain tanpa membeda -
bedakan ras, suku, agama, atau kepercayaan, status sosial, ekonomi, politik. Sehat dari aspek
ekonomi yaitu mempunyai pekerjaan atau menghasilkan secara ekonomi. Untuk anak dan
remaja ataupun bagi yang sudah tidak bekerja maka sehat dari aspek ekonomi adalah
bagaimana kemampuan seseorang untuk berlaku produktif secara sosial.
B. Sakit
Istilah penyakit (disease) dan keadaan sakit (illness) sering tertukar dalam penggunaannya
sehari-hari padahal keduanya memiliki arti yang berbeda. Penyakit adalah istilah medis yang
digambarkansebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan berkurangnya
kapasitas. Penyakit terjadi ketika keseimbangan dalam tubuh tidak dapat dipertahankan.
Keadaan sakit terjadi pada saat seseorang tidak lagi berada dalam kondisi sehat yang n ormal.
Contohnya pada penderita penyakit asma, ketika tubuhnya mampu beradaptasi dengan
penyakitnya maka orang tersebut tidak berada dalam keadaan sakit. Unsur penting dalam
konsep penyakit adalah pengukuran bahwa penyakit tidak melibatkan bentuk perkembangan
bentuk kehidupan baru secara lengkap melainkan perluasan dari proses-proses kehidupan
normal pada individu. Dapat dikatakan bahwa penyakit merupakan sejumlah proses fisiologi
yang sudah diubah.
Proses perkembangan penyakit disebut patogenesis. Bila tidak diketahui dan tidak berhasil
ditangani dengan baik, sebagian besar penyakit akan berlanjut menurut pola gejalanya yang
Maula Rosada 17
khas. Sebagian penyakit akan sembuh sendiri (self limiting) atau dapat sembuh cepat dengan
sedikit intervensi atau tanpa intervens i sebagian lainnya menjadi kronis dan tidak pernah
benar-benar sembuh.
- Masa latensi atau masa inkubasi (pada stadium ini tidak terlihat tanda atau gejala
- Fase akut (pada fase ini penyakit mencapai intensitas penuh dan kemungkinan
menimbulkan komplikasi, fase ini disebut juga sebagai fase akut subklinis)
-Remisi (fase laten kedua ini terjadi pada sebagian penyakit dan biasanya akan diikuti oleh
fase akut lain)
Kesehatan adalah kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap dan bukan
sekadar tidak adanya penyakit atau kelemahan. Pemahaman tentang kesehatan telah
bergeserseiring dengan waktu. Berkembangnya teknologi kesehatan berbasis digital telah
memungkinkan setiap orang untuk mempelajari dan menilai diri mereka sendiri, dan
berpartisipasi aktif dalam gerakan promosi kesehatan . Berbagai faktor sosial berpengaruh
terhadap kondisi kesehatan, seperti perilaku individu, kondisi sosial, genetik dan biologi,
perawatan kesehatan, dan lingkungan fisik.
Maula Rosada 18
Makna kesehatan telah berkembang seiring dengan waktu. Dalam perspektif model biomedis,
definisi awal kesehatan difokuskan pada kemampuan tubuh untuk berfungsi. Kesehatan
dipandang sebagai kondisi tubuh yang berfungsi normal yang dapat terganggu oleh penyakit
dari waktu ke waktu. kesehatan yang lain, misalnya "kondisi yang ditandai dengan integritas
anatomi; kemampuan untuk melakukan peran dalam keluarga, pekerjaan, dan masyarakat,
yang dihargai secara pribadi; kemampuan untuk menghadapi tekanan fisik, biologis, dan
sosial; perasaan sejahtera; dan kebebasan dari risiko penyakit dan kematian sebelum
waktunya.
Sakit adalah pandangan atau persepsi seseorang bila merasa kesehatanya terganggu. Sakit
adalah hal yang tidak mengenakan atau nyeri yang pasti dirasakan seseorang penyakit adalah
proses fisik dan patofisiologis yang sedang berlangsung dan dapat menyebabkan keadaan
tubuh atau pikiran menjadi abnormal.
Sakit dan penyakit itu berbeda. Seseorang dapat merasa sehat (tidak ada sakit maupun
penyakit), namun jika merasa tidak sehat, itulah sakit. Dengan cara serupa, seseorang yang
fisiknya tidak sehat bisa mengidap penyakit, namun jika merasa sepenuhnya sehat, mereka
tidak sehat. Orang dapat mengidap tekanan darah tinggi yang berbahaya, maupun ancaman
serangan jantung maupun stroke yang fatal, meskipun masih merasa sehat.
Budaya adalah salah satu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan kita. Tak hanya
berpengaruh terhadap kehidupan, ternyata kebudayaan memiliki pengaruh terhadap
terjadinya kesehatan mental seseorang. Psikologi telah dibedakan menjadi beberapa sub
bagian seperti psikologi perkembangan, psikologi olahraga, ps ikologi sosial, psikologi faal,
psikologi forensik, dan psikologi yang lain. Pada kesempatan kali ini, kita akan mengupas
secara tuntas pengaruh budaya terhadap kesehatan mental.
Maula Rosada 19
2.5.1 Budaya dan pengaruhnya
Pemahaman yang dimiliki dalam mendang sesuatu adalah modal yang besar untuk
dipengaruhi oleh kebudayaan. Sudut pandang dalam memahami persoalan lebih banyak
dipengaruhi oleh kebudayaan terdapat di dalamnya baik itu dalam penemuan, pemahaman
serta dalam penyelesaian sebuah masalah. Salah satu hal dalam kehidupan yang banyak
dipengaruhi oleh kebudayaan adalah kesehatan mental dan upaya kesehatan mental seperti
cara mengatasi anxiety disorder, cara menghilangkan kecemasan, cara mengatasi psikologis
terganggu, cara menghilangkan ketakutan berlebihan atau cara-cara yang lain.
Terdapat perubahan pandangan terhadap upaya kesehatan mental, dimana sekarang upaya
kesehatan mental lebih memfokuskan pada upaya pencegahan gangguan kesehatan mental
serta adanya peran komunitas dalam mengupayakan fungsi mentak individ secara optimal.
Dalam gangguan kesehata mental, peran kebudayaan ternyata dianggap sangat penting.
Hubungan yang terjadi antara kesehatan mental dengan faktor budaya disampaikan oleh
Wallace (1963) antara lain :
• Berbagai jenis gangguan mental yang terjadi karena sebab kultural atau budaya
• Adanya upaya meningkatkan serta mencegah gangguan mental dari pemahamn budaya.
Selain ketiga hal tersebut, budaya juga mempengaruhi bentuk pengobatan yang ditujukan ke
gangguan mental itu sendiri. Marsella (1982) mengatakan bahwa banyak terdapat penelitian-
penelitian dalam ilmu psikiatri dan psikologi yang bias sebab tidak memperdulikan faktor
kebudayaan.
Ia juga mengemukakan bahwa ―pengakam sakit‖ lebih bersifat interpretive yaitu seseorang
yang lebih diarahkan untuk menghadapi keadaan sosial tertentu melalui berbagai premis-
Maula Rosada 20
premis di suatu budaya tertentu. Dengan kata lain, konsep kesehatan mental pada jenis
budaya tertentu harus dipahami nilai-nilainya serta falsafah dari suatu budaya tersebut.
Konsep kesehatan mental Barat pada hakekatnya tidak terlalu memperdulikan upaya dalam
mencari kesamaan antara manusia dengan makro-kromosomnya. Konsep kesehatan mental
bagian barat lebih menganalisa segala sesuatu secara alamiah. Terdapat penempat an yang
jelas antara mind and body. Sehingga hal ini dapat disimpukan bahwa konsep barat dan timur
memiliki pandanagn berbeda dalam kesehatan mental.
Konsep timur lebih difokuskan pada kekerasan, tidak memisahkan anatra mind and body
seperti konsep barat. Selain it, konsep timur juga tidak memiliki fragmentarus dan tidak
analitis. Namun, kelemahannya sukar ditarik operasionalisasi dan gambaran konsepnya
sehingga hal ini tidka memicu usaha-usaha psikoterapis.
Demikian pengaruh budaya terhadap kesehatan mental. Sebaiknya seseorang berusaha untuk
lebih sadar terhadap pengaruh budaya dengan memahami cara menghilangkan kebiasaan
buruk yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang dan sering-seringlah
menikmati manfaat relaksasi bagi jiwa yang baik bagi kesehatan mental Anda.
Maula Rosada 21
2.6 Implikasi Perbedaan Konsep Sehat dan Sakit Pada Perilaku
A. Konsep sehat
Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara
fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).
Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan
konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994) : 1. Memperhatikan individu sebagai
sebuah sistem yang menyeluruh. 2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan
internal dan eksternal. 3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
SEHAT MENURUT DEPKES RI UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa :
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat
sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur –unsur fisik, mental dan sosial dan di
dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan Dalam pengertian yang paling
luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri
dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual dan
penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam mempertahankan
kesehatannya.
B. Konsep sakit
Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi impersonal
dan sistematik, yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang disebabkan oleh
gangguan terhadap sistem tubuh manusia Kesehatan adalah sesuatu yang sudah biasa, hanya
dipikirkan bila sakit atau ketika gangguan kesehatan mengganggu aktivitas sehari-hari
seseorang. Sehat berarti kekuatan dan ketahanan, mempunyai daya tahan terhadap penyakit,
mengalahkan stres dan kelesuan. menurut UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan,
―kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun social yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara social dan ekonomi‖ ( dikutip dari
UU Kesehatan No. 36 tahun 2009, 2009: 4). CIRI-CIRI SEHAT Kesehatan fisik terwujud
apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang
secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak
mengalami gangguan. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran,
emosional, dan spiritual.
Maula Rosada 22
2.7 Model-Model Kesehatan
Pada tahun 1974, teori Health belief model telah menjadi perhatian para peneliti.
Model teori ini merupakan formulasi konseptual untuk mengetahui persepsi individu apakah
mereka menerima atau tidak tentang kesehatan mereka.Variabel yang dinilai meliputi
keinginan individu untuk menghindari kesakitan, kepercayaan mereka bahwa terdapat usaha
agar menghindari penyakit tersebut.
Menurut World Health Organization (WHO) yang dimaksud dengan sehat atau health
adalah suatu kondisi tubuh yang lengkap secara jasmani, mental, dan sosial, dan tidak hanya
sekedar terbebas dari suatu penyakit dan ketidakmampuan atau kecacatan, sedangkan
menurut UU No.36 tahun 2009 Tentang Kesehatan, kesehatan adalah keadaan sehat, baik
secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Menurut ( Janz& Becker, 1984) Health belief
modelmerupakan suatu konsep yang mengungkapkan alasan dari individu untuk mau atau
tidak mau melakukan perilaku sehat (Janz & Becker, 1984). menurut (Conner,2005 ) Health
belief modeljuga dapat diartikan sebagai sebuah konstruk teoretis mengenai kepercayaan
individu dalam berperilaku sehat
2.8 KASUS
Kampung Sri Rahayu (Kampung Dayak) merupakan sebuah wilayah padat penduduk dengan
tingkat ekonomi sangat rendah yang terpinggirkan di kota Purwokerto. Sejak usia dini anak-
anak terpaksa sudah membantu orangtua untuk mencari nafkah dan melunasi tunggakan
hutang dengan menjadi pengemis, pengamen jalanan dan pemulung. Anak-anak yang tumbuh
di bawah kondisi seperti ini memiliki beban ganda, karena pertumbuhan mental dan psikis
belum sempurna menyebabkan mereka memiliki tingkat stress dan kecemasan yang tinggi
membuat terjadi penyimpangan pola perilaku. Hal tersebut diperparah dengan orang tua
hanya berperan sebagai orang tua biologis sedangkan secara psikis mereka tidak merasa
memiliki dan membina anak mereka.
Maula Rosada 23
DAFTAR PUSTAKA
https://wirautamipsi2013.wordpress.com/2015/03/08/kesehatan-mental-teori-kepribadian-
sehat-aliran-psikoanalisis-dan-behavioristik/ ( diambil pada tanggal 6 desember 2020 pada
pukul 10:02}
https://adlinamasyita.wordpress.com/2016/03/24/teori-psikologi-dan-kaitannya-dengan-
kesehatan-mental/ ( diambil pada tanggal 6 desember 2020 pada pukul 10: 26)
https://wirautamipsi2013.wordpress.com/2015/03/15/kesehatan-mental-kepribadian-sehat-
aliran-humanistik-dan-pandangan-allport/ ( diambil pada tanggal 6 desember 2020 pada
pukul 11:10)
http://repository.unimus.ac.id/865/3/BAB%202.pdf ( diambil pada tanggal 6 desember 2020
pada pukul 12:30)
http://p4tkmatematika.kemdikbud.go.id/artikel/2012/06/10/psikologi-pertumbuhan-model-
model-kepribadian-sehat/ ( diambil pada tanggal 6 desember 2020 pada pukul 16: 35)
https://www.semestapsikometrika.com/2017/12/kepribadian-sehat-model-allport-orang.html (
diambil pada tanggal 6 desember 2020 pada pukul 16: 53)
https://uin-alauddin.ac.id/tulisan/detail/konsep-sehat-dan-sakit ( diambil pada tanggal 6
desember 2020 pada pukul 19: 20)
https://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan ( diambil pada tanggal 6 desember 2020 pada pukul
19 : 30)
https://id.wikipedia.org/wiki/Sakit ( diambil pada tanggal 6 desember 2020 pda pukul 19: 45)
https://dosenpsikologi.com/pengaruh-budaya-terhadap-kesehatan-mental ( diambil pada
tanggal 7 desember 2020 pada pukul 20:57)
https://www.slideshare.net/mobile/sarianadowanx/makalah-kedua-kelompok-7-pengantar-
epidemiologi (Diambil pada 7 desember pukul 22.00)
Maula Rosada 24
BAB 3 KEPRIBADIAN SEHAT
1. ALIRAN PSIKOANALISA
2. ALIRAN BEHAVIORISTIK
Apakah itu kepribadian sehat? Apakah sifat-sifat orang yang memiliki kepribadian sehat?
Bagaimanakah tingkah laku, pikiran serta perasaan orang ini? Dapatkah anda atau saya
menjadi pribadi yang sehat?
Tolstoy, yang berusia 50 tahun ketika ia menulis gambaran yang mengharukan ini tentang
kekacauan batinnya sendiri, tidak dapat dianggap sebagai pribadi yang sehat. Dan hal ini
membawa kita kembali kepada pertanyaan Apakah itu kepribadian sehat? Sampai sekarang
kita hanya menggambarkan apakah yang bukan kepribadian sehat. Ada suaru alasan yang
wajar terhadap hal ini ; kita tidak mengetahui dengan pasti apa itu kepribadian sehat karena
terdapat sedikit pensesuaian pendapat dikalangan ahli-ahli psikologi yang bekerja dalam
bidang ini. Ada cukup banyak definisi tentang kepribadian sehat untuk mengisi suatu buku
yang kecil. Hal yang paling baik yang dapat kita capai pada tingkat pengetahuan kita ini
adalah meneliti konsepsi-konsepsi tentang kesehatan psikologis yang positif itu yang
tampaknya sangat sempurna, melihat apa yang dikatakan oleh konsepsi-konsepsi tersebut
tentang diri kita. Konsep kepribadian yang sehat sangat berarti. Isinya susah, menantang serta
lingkungan, penuh dengan hal- hal yang tidak dikenal serta kebenaran- kebenaran separuh,
serta telah tentu ialah sesuatu mode serta pula khayalan. Semacam sudah dikenal, Konsep itu
menggambarkan topic yang berupaya mencakup karakter manusia.
Konsep kepribadian yang sehat merupakan yang sangat berarti untuk kehidupan
manusia. Dimana dari konsep tersebut menggambarkan topik yang berupaya mencakup
karakter manusia. Tidak hanya itu banyak pakar mengemukakan sesuatu tingkatan
pertumbuhan karakter yang melampaui normalitas serta dengan demikian tetap berhubungan
dengan semangat psikologi perkembangan. Konsep― diri‖ dari orang yang sehat ialah sesuatu
bagian yang berarti dalam tiap pembicaraan tentang kepribadian yang sehat. Baik kata
ataupun konsep tersebut tampaknya simpel sampain kita mulai mengecek beragam metode
bagaimana ahli- ahli teori kepribadian berusaha menjelaskan sifat serta gunanya.
Psikoanalisis merupakan salah satu aliran besar dalam sejarah ilmu psikologi. Seperti
aliran besar lainya, marxisme misalnya, psikoanalisis sudah memasuki ke bermacam sektor
keilmuan. Tokoh penting aliran ini merupakan Sigmund Freud, Carl Gustav Jung serta
Alffred Alder. Terdapat 3 perihal yang membuat Freud dengan psikoanalisis menarik.
Pertama, batu pijakan psikoanalisis ialah seks serta agresi begitu terkena l. Kedua, oleh
pengikutnya yang bersemangat serta setia, di mana Freud dikira tokoh pahlawan kesepian
seperti dalam mitos, membuat teorinya tersebar luas. Ketiga, keahlian Freud berbahasa
membuat penyajian teorinya inspiratif serta hidup.
Uraian Freud tentang kepribadian manusia didasarkan pada pengalaman- pengalaman dengan
pasiennya, analisis tentang mimpinya, dan bacaannya yang luas tentang bermacam- berbagai
literatur ilmu pengetahuan dan kemanusiaan. Pengalaman- pengalaman ini sediakan data
yang mendasar buat evolusi teorinya. Baginya, teori mengikuti mengikuti observasi dan
konsepnya tentang kepribadian terus natural revisi sejauh 50 tahun terakhir hidupnya.
Walaupun teorinya berevolusi, Freud menegaskan kalau psikoanalisis tidak boleh jatuh ke
dalam elektisisme, serta murid- muridnya yang menyimpang dari ide- ide dasar ini lekas akan
dikucilkan secara individu dan profesional oleh Freud. Freud menyangka dirinya bagaikan
ilmuan. Tetapi, definisinya tentang ilmu agak berbeda dari yang dianut mayoritas psikolog
dikala ini. Freud lebih mengandalkan penalaran deduktif dibanding tata cara studi yang ketat,
serta dia melaksanakan observasi secara subjektif dengan jumlah ilustrasi yang relatif kecil.
Ia memakai pendekatan studi- studi permasalahan nyaris secara secara ekslusif, merumuskan
secara khas hipotesis- hipotesis terhadap fakta- fakta permasalahan yang diketahuinya.
Dalam bidang psikologi, spesialnya psikologi kepribadian dan lebih spesial lagi teori
kepribadian, pengaruh Freud dengan psikoanalisis yang dikembangkannya dapat dilihat dari
realitas, bila sebagian besar teori kepribadian modern teorinya tentang tingkah laku(
kepribadian) mengambil sebagian, maupun setidaknya tidak mempersoalkan, gagasan-
gagasan Freud. Psikoanalisis itu sendiri, bagaikan aliran yang utama dalam psikologi
memiliki teori karakter yang gampangnya kita sebut teori kepribadian psikoanalisis(
psychoanalitic theory of personality).
Pada tingkatan ini aktivitas mental bisa disadari tiap dikala semacam berpikir, anggapan,
serta lain– lain. Alam sadar( conscious), yang memainkan kedudukan tidak berarti dalam
teori psikoanalisis, didefinisikan sebagai elemen- elemen mental yang setiap saat terletak
dalam pemahaman. Ini merupakan salah satunya tingkatan kehidupan mental yang dapat
langsung kita raih. Terdapat 2 pintu yang bisa dilalui oleh benak supaya dapat masuk ke alam
sadar ialah sistem kesadaran perseptual( perceptual conscious), ialah terbuka pada dunia luar
serta berperan bagaikan perantara untuk anggapan kita tentang stimulus dari luar.
Sumber kedua untuk elemen alam sadar ini tiba dari dalam struktur mental serta mencakup
gagasan- gagasan tidak mengancam yang tiba dari alam dasar sadar ataupun gambaran-
gambaran yang membuat takut, namun terselubung dengan rapi yang berasal dari alam tidak
sadar
Pada tingkatan ini kegiatan mental serta tanda- tanda psikis yang muncul bias disadari cuma
apabila orang memperhatikannya, misalnya memori, pengetahuan- pengetahuan yang sudah
dipelajari, serta lain– lain. Isi alam dasar sadar ini tiba dari 2 sumber, yang pertama
merupakan anggapan sadar( conscious perception). Apa yang dipersepsikan orang secara
sadar dalam waktu pendek, akan segera masuk ke dalam alam dasar sadar selagi fokus atensi
beralih ke pemikiran lain.
Sumber kedua dari gambaran- gambaran bawah sadar merupakan alam tidak sadar.
Sebaliknya beberapa cerminan lain dari alam tidak sadar dapat masuk ke alam sadar sebab
bersembunyi dengan baik dalam wujud mimpi, salah ucap, maupun dalam wujud pertahanan
diri yang kokoh.
bersembunyi dengan baik dalam wujud mimpi, salah ucap, maupun dalam wujud pertahanan
diri yang kokoh. Pada tingkatan ini kegiatan mental serta tanda- tanda psikis tidak disadari
oleh orang. Tanda- tanda ini timbul misalnya dalam dorongan- dorongan immoral,
pengalaman- pengalaman yang memalukan, harapan- harapan yang irasional, dorongan-
dorongan intim yang tidak cocok dengan norma warga, serta lain- lain. Alam tidak sadar(
unconscious) jadi tempat untuk seluruh dorongan, desakan ataupun insting yang tidak kita
sadari namun nyatanya mendesak perkataan, perasaan serta tindakan kita. Sekalipun kita
sadar akan sikap kita yang nyata, kerap kali kita tidak menyadari proses mental yang terdapat
dibalik sikap tersebut. Misalnya seseorang laki- laki dapat saja mengenali kalau dia tertarik
pada seseorang perempuan namun tidak betul- betul menguasai alibi dibalik ketertarikannya,
yang dapat saja bersifat tidak rasional.
Bagi Freud, kehidupan jiwa mempunyai 3 tingkatan kesadaran, ialah sadar( conscious),
prasadar( preconscious), serta tidak sadar( unconscious). Hingga dengan tahun 1920an, teori
tentang konflik kejiwaan cuma mengaitkan ketiga faktor tersebut. Baru pada tahun 1923
Freud mengenalkan 3 model struktural yang lain, ialah das Es, das Ich, serta das Ueber Ich.
Freud berkomentar kalau kepribadian ialah sesuatu sistem yang terdiri dari 3 faktor, ialah das
Es, das Ich, serta das Ueber Ich( dalam bahasa Inggris dinyatakan dengan the Id, the Ego,
serta the Super Ego), yang masing mempunyai asal, aspek, guna, prinsip operasi, serta
perlengkapan sendiri.
Dinamika kepribadian, bagi Freud, merupakan bagaimana energi psikis didistribusikan serta
dipergunakan oleh das Es, das Ich, serta das Ueber Ich. Freud melaporkan kalau energi yang
terdapat pada orang berasal dari sumber yang sama ialah makanan yang dikonsumsi. Kalau
tenaga manusia dibedakan cuma dari penggunaannya, energi buat kegiatan fisik disebut
energi fisik, serta energi yang dunakan buat kegiatan psikis disebut energi psikis. Freud
melaporkan kalau pada mulanya yang mempunyai energi cumalah das Es saja. Lewat
mekanisme yang oleh Freud disebut identifikasi, energi tersebut diberikan oleh das Es kepada
das Ich serta das Ueber Ich.
Bagi Freud, mekanisme pertahanan ego( ego defence mechanism) sebagai strategi yang
digunakan orang buat menghindari kemunculan terbuka dari dorongan- dorngan das Es
ataupun buat mengalami tekanan das Uber Ich atas das Ich, dengan tujuan kecemasan yang
dirasakan orang bisa dikurangi ataupun diredakan( Kuntojo, 2015: 46). Freud melaporkan
kalau mekanisme pertahanan ego itu merupakan mekanisme yang rumit serta banyak
macamnya.
1. Represi, ialah mekanisme yang dilakukan ego buat meredakan kecemasan dengan metode
menekan dorongan- dorongan yang jadi pemicu kecemasan tersebut ke dalam ketidaksadaran.
7. Regresi, merupakan upaya menanggulangi kecemasan dengan bertingkah laku yang tidak
cocok dengan tingkatan perkembangannya.
Menurut Freud, kepribadian individu telah terbentuk pada akhir tahun ke lima, dan
perkembangan selanjutnya sebagian besar hanya merupakan penghalusan struktur dasar itu.
Selanjutnya Freud menyatakan bahwa perkembangan kepribadian berlangsung melalui 5 fase,
yang berhubungan dengan kepekaan pada daerah-daerah erogen atau bagian tubuh tertentu
yang sensitif terhadap rangsangan. Kelima fase perkembangan kepribadian adalah sebagai
berikut (Kuntojo, 2005:172—173).
1. Fase oral (oral stage): 0 sampai dengan 18 bulan. Bagian tubuh yang sensitif terhadap
rangsangan adalah mulut.
3. Fase falis (phallic stage): kira-kira usia 3 sampai 6 tahun. Bagian tubuh yang sensitif
pada fase falis adalah alat kelamin.
4. Fase laten (latency stage): kira-kira usia 6 sampai pubertas. Pada fase ini dorongan seks
cenderung bersifat laten atau tertekan.
5. Fase genital (genital stage): terjadi sejak individu memasuki pubertas dan selanjutnya.
Pada masa ini individu telah mengalami kematangan pada organ reproduksi.
Aliran psikologi behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John
B.Watson pada tahun 1913. Behaviorisme atau Aliran Perilaku (juga disebut Perspektif
Belajar) adalah filosofi dalam psikologi yang berdasar pada proposisi bahwa semua yang
dilakukan organisme — termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan— dapat dan harus
dianggap sebagai perilaku. Aliran ini berpendapat bahwa perilaku demikian dapat
digambarkan secara ilmiah tanpa melihat peristiwa fisiologis internal atau konstrak hipotetis
seperti pikiran. Behaviorisme beranggapan bahwa semua teori harus memiliki dasar yang bisa
diamati tapi tidak ada perbedaan antara proses yang dapat diamati secara publik (seperti
tindakan) dengan proses yang diamati secara pribadi (seperti pikiran dan perasaan).
Teori- teori behavioristik merupakan proses belajar dan peranan lingkungan yang ialah
kondisi langsung belajar dalam menjelaskan sikap. Seluruh wujud tingkah laku manus ia
merupakan hasil belajar yang bersifat mekanistik melalui proses penguatan. Aliran
behaviorisme memperlakukan manusia bagaikan mesin, ialah di dalam sesuatu sistem
lingkungan yang bertigkah laku bagi metode– metode yang cocok dengan hukum.
A. Menekankan pada respon – respon yang dikondisikan sebagai elemen dari perilaku.
B. Menekankan pada perilaku yang dipelajari dari pada perilaku yang tidak dipelajari.
Behaviorisme menolak kecenderungan pada perilaku yang bersifat bawaan.
C. Memfokuskan pada perilaku binatang. Menurutnya, tidak ada perbedaan alami antara
perilaku manusia dan perilaku binatang. Manusia dapat belajar banyak tentang perilakunya
sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang. Menurut penganut
E. Banyak ahli (a.l. Lundin, 1991 dan Leahey, 1991) membagi behaviorisme ke dalam dua
periode, yaitu behaviorisme awal dan yang lebih belakangan.
a. Menekankan respon terkondisi sebagai elemen atau pembangun pelaku. Kondisi adalah
lingkungan external yang hadir di kehidupan. Perilaku muncul sebagai respon dari kondisi
yang mengelilingi manusiadan hewan.
c. Memusatkan pada perilaku hewan. Manusia dan hewan sama, jadi mempelajari perilaku
hewan dapat digunakan untuk menjelaskan perilaku manusia.
Kaum behavioris lebih diketahui dengan teori belajar, sebab bagi mereka, segala sikap
manusia, kecuali insting, merupakan hasil belajar. Kaum behavioris sangat mengagungkan
proses belajar, terutama proses belajar asosiatif ataupun proses belajar stimulus- respon,
sebagai pemahaman terutama tentang tingkah laku manusia. Para pendahulu aliran pemikiran
ini merupakan Isaac Newton serta Charles Darwin. Tokoh- tokoh yang lain ialah Edward
Thorndike, Clark Hull, John Dollard, Neal Miller, serta masih banyak lagi yang lain.
file:///C:/Users/User/Downloads/SIGMUND%20FREUD-SPLIT%20(2).pdf
(diakses 15 desember 2020 pukul 10.06)
http://digilib.uin-suka.ac.id/20670/1/11470118_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
(diakses 15 desember 2020 pukul 10.06)
https://nadjaneruda.wordpress.com/2015/03/08/teori-kepribadian-sehat-psikoanalisa-
behavioristik/ (Diakses 15 desember 2020 pukul 10.10)
https://agnesdevia.wordpress.com/2013/03/29/teori-kepribadian-sehat-menurut-aliran-
psikoanalisa-aliran-behavioristik-dan-aliran-humanistik/ (Diakses 15 desember 2020 pukul
10.11)
https://atikahdwif.wordpress.com/2016/03/21/teori-kepribadian-
sehat/#:~:text=Kepribadian%20yang%20sehat%20menurut%20psikoanalisis,superego%20ter
hadap%20id%20dan%20ego. (Diakses 15 desember 2020 pukul 11.32)
https://wirautamipsi2013.wordpress.com/2015/03/08/kesehatan-mental-teori-kepribadian-
sehat-aliran-psikoanalisis-dan-behavioristik/ (Diakses 19 desember 2020 pukul 10.33)
https://xiaolichen14-wordpress
com.cdn.ampproject.org/v/s/xiaolichen14.wordpress.com/2013/06/29/tulisan-akhir-
kesehatan-
mental/amp/?amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D%3D#aoh=
16088999576826&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%
24s&share=https%3A%2F%2Fxiaolichen14.wordpress.com%2F2013%2F06%2F29%2F
tulisan-akhir-kesehatan-mental%2F (Diakses 20 desember 2020 pukul 22.38)
Ciri dari kepribadian sehat adalah mengatualisasikan diri, bukan respon pasif buatan
atau individu yang terimajinasikan oleh pengalaman-pengalaman masa lalu. Aktualisasi diri
adalah mampu mengedepankan keunikan dalam pribadi setiap individu, karena setiap
individu memiliki hati nurani dan kognisi untuk menimbang-nimbang segala sesuatu yang
menjadi kebutuhannya. Humanistik menegaskan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan
nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri. Bagi ahli-ahli psikologi humanistik, manusia jauh
lebih banyak memiliki potensi. Manusia harus dapat mengatasi masa lampau, kodrat biologis,
dan ciri-ciri lingkungan. Manusia juga harus berkembang dan tumbuh melampaui kekuatan-
kekuatan negatif yang secara potensial menghambat.
Gambaran ahli psikologi humanistik tentang kodrat manusia adalah optimis dan
penuh harapan. Mereka percaya terhadap kapasitas manusia untuk memperluas, memperkaya,
mengembangkan, dan memenuhi dirinya, untuk menjadi semuanya menurut kemampuan
Maula Rosada 35
yang ada. Aliran Humanistik juga memfokuskan diri pada kemampuan manusia untuk
berfikir secara sadar dan rasional dalam mengendalikan hasrat biologisnya guna meraih
potensi maksimal. Manusia bertanggung jawab terhadap hidup dan perbuatannya serta
mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk mengubah sikap dan perilaku mereka.Ciri dari
kepribadian sehat adalah mengatualisasikan diri, bukan respon pasif buatan atau individu
yang terimajinasikan oleh pengalaman-pengalaman masa lalu. Aktualisasi diri adalah mampu
mengedepankan keunikan dalam pribadi setiap individu, karena setiap individu memiliki hati
nurani dan kognisi untuk menimbang-nimbang segala sesuatu yang menjadi kebutuhannya.
Humanistik menegaskan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan nilai kemanusiaan untuk
menyatakan diri dan mengatualisasikan diri.
Menurut Abraham Maslow Orang yang sehat secara Psikologis adalah orang yang terpenuhi
akan kebutuhan-kebutuhan ini
Aliran psikoanalisa melihat manusia dari sisi negatif, alam bawah sadar (id, ego, super
ego), mimpi dan masa lalu. Aliran ini mengabaikan Potensi yang dimiliki oleh manusia.
Pandangan kaum psikoanalisa, hanya memberi kepada kita sisi yang sakit atau kurang,
‗sisi yang pincang‘ dari kodrat manusia, karna hanya berpusat pada tingkah laku yang neuritis
dan psikotis. Sigmund freud dan orang-orang yang mengikuti ajarannya mempelajari
kepribadian yang terganggu secara emosional, bukan kebribadian yang sehat; atau
kebribadian yang paling buruk dari kodrat manusia, bukan yang paling baik.
Jadi, aliran ini memberi gambaran pesimis tentang kodrat manusia, dan manusia
dianggap sebagai korban dari tekanan-tekanan biologis dan konflik masa kanak-kanak.
Maula Rosada 36
B. BEHAVIORISME
Jadi, manusia dilihat oleh para behavioris sebagai orang-orang yang memberikan respons
secara pasif terhadap stimulus-stimulus dari luar dan manusia di anggap tidak memiliki diri
sendiri.
C. HUMANISTIK
Para ahli psikologi humanistik, telah memiliki sudut pandang yang segar terhadap kodrat
manusia. Apa yang mereka lihat adalah suatu tipe individu yang berbeda dari apa yang
digambarkan oleh behaviorisme dan psikoanalisa, yaitu bentuk-bentuk psikologi tradisional.
Aliran ini menganggap setiap orang memiliki kemampuan untuk lebih baik. Bagi ahli-ahli
psikologi humanistik, manusia jauh lebih banyak memiliki potensi. Meskipun kebanyakan
ahli psikologi humanistik tidak menyangkal bahwa stimulus-stimulus dari luar, instink-
instink, dan konflik-konflik masa kanak-kanak mempengaruhi kebribadian, namun mereka
tidak percaya bahwa manusia merupakan korban yang tidak dapat berubah dari kekuatan-
kekuatan negatif.
Manusia harus dapat mengatasi masa lampau, kodrat biologis, dan ciri-ciri lingkungan.
Manusia juga harus berkembang dan tumbuh melampaui kekuatan-kekuatan negatif yang
secara potensial menghambat.
Gambaran ahli psikologi humanistik tentang kodrat manusia adalah optimis dan penuh
harapan. Mereka percaya terhadap kapasitas manusia untuk memperluas, memperkaya,
mengembangkan, dan memenuhi dirinya, untuk menjadi semuanya menurut kemampuan
yang ada.Para pendukung gerakan potensi manusia mengemukakan bahwa ada suatu tingkat
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat diperlukan, yang melampaui‘normalitas‘.
Mereka berpendapat bahwa manusia perlu memperjuangkan tingkat pertumbuhan yang lebih
maju supaya merealisasikan atau mengaktualisasikan semua potensinya, dan tidak cukup
Maula Rosada 37
hanya seseorang bebas dari sakit emosional. Dengan kata lain, tidak adanya tingkah laku
neurotis atau psikotis, tidak cukup untuk menilai seseorang sebagai pribadi yang sehat. Tidak
adanya sakit emosional hanya merupakan suatu langkah pertama yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan pemenuhan, karna seorang individu harus mencapai sesuatu yang lebih jauh
lagi.
Bapak ALLPORT
Kepribadian-kepribadian yang matang juga tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik
pada masa kanak-kanak. Orang-orang neurotis terikat pada pengalaman masa kanak-kanak
tetapi orang yang sehat bebas dari paksaan-paksaan masa lampau. Orang-orang yang sehat
dibimbing dan diarahkan oleh masa sekarang dan intensi-intensi dan antisipasi kearah masa
depan. Kemudian Allport juga berpendapat bahwa kepribadian yang neurotis dan kepribadian
yang sehat merupakan hal yang mutlak terpisah. Namun dalam hal ini yang menjadi
kelebihan Allport adalah tentang antisipasi, Dalam teori Allport antisipasi adalah penting
untuk menentukan siapa dan apakah kita ini, dalam membentuk identitas diri kita.Dalam
teori, Allport juga memandang bahwa kesehatan
Maula Rosada 38
psikologis adalah melihat ke depan, tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan bahwa
seluruh teori yang dikemukakan oleh Allport ini sangat bertentangan dengan teori-teori yang
dikemukakan oleh Freud. Manusia yang sehat memiliki kebutuhan terus-menerus akan
variasi, akan sensasi-sensasi dan tantangan baru. Mereka tidak suka akan hal-hal yang rutin
dan mereka mencari pengalaman-pengalaman baru, semuanya ini menghasilkan tegangan.
Akan tetapi Allport percaya bahwa hanya melalui pengalaman-pengalaman dan resiko-resiko
yang menimbulkan tegangan ini, manusia dapat bertumbuh. Dalam pandangan Allport, ia
yakin bahwa kepribadian yang sehat tidak perlu menjadi orang yang bersenang-senang dan
bahagia secara jasmani dan rohani, tetapi kita harus mengembangkan suatu motif yang baru
untuk menggantikan motif yang lama supaya kepribadian tetap sehat.
1. Perasaan jasmaniah yakni kita tidak dilahirkan dengan suatu perasaan tentang diri,
contohnya bayi tidak dapat membedakan antara ―diri‖ dengan dunia sekitarnya namun
3. Identitas diri yakni anak mulai sadar akan identitasnya yang berlangsung terus sebagai
orang yang terpisah dan anak mulai mempelajari namanya. Menurut Allport, segi yang
sangat penting dalam sebuah identitas yaitu sebuah nama. Nama menjadi lambang dari
kehidupan seseorang yang mengenal dirinya dan membedakannya dari yang lain.
4. Harga diri yakni menyangkut perasaan bangga dari anak sebagai suatu hasil dari
belajar mengerjakan sesuatu atas usahanya sendiri. Dia mulai menyelediki dan
memuaskan persaan ingin tahunya tentang lingkungan, memanupulasi dan mengubah
lingkungannya itu. Intinya adalah kebutuhan anak akan otonomi. Hal ini kelihatan dalam
tingkah lakunya yang negative sekitar usia 2 tahun, ketika anak kelihatan
menentang segala sesuatu yang dikehendaki orang tua untuk dilakukannya. Kemudian
sekitar usia 6-7 tahun harga dirinya ditentukkan oleh semangat bersaing dengan kawan-
kawan sebayanya.
Maula Rosada 39
5. Perluasan diri yakni perasaan keterhubungan dengan orang-orang dan hal-hal yang
penting dalam lingkungannya. Relasi anak dan lingkungan tempat dia tumbuh terhubung
sangat penting.
7. Diri sebagai perilaku sosial yakni anak dapat belajar bahwa ia dapat memecahkan
masalah-masalah dengan menggunakan proses logis dan rasional dengan aturan-aturan
dan harapan yang baru yang ia peroleh dari teman-temannya ataupun dari gurunya
sebagai hasil belajar ketika ia sudah mulai bersekolah.
Semuanya merupakan bagian yang sebenarnya dan vital dari kepribadian. Fungsi-
fungsi tersebut sama-sama memiliki suatu arti fenomenal dan ― makna penting‖. Fungsi-
fungsi itu bersama disebut sebagai proprium. Proprium itu tidak dibawa sejak lahir,
melainkan berkembang karena usia.
Allport menunjukkan tujuh aspek dalam perkembangan proprium. Selama 3 tahun pertama,
tiga aspek muncul, yakni : rasa diri jasmaniah, rasa identitas-diri berkesinambungan dan
harga-diri atau rasa bangga. Antara usia 4-6 tahun, dua aspek lainnya muncul, yakni :
perluasan diri (the extension of self), dan gambaran diri. Suatu waktu antara usia 6 dan 12
tahun, anak mengembangkan kesadaran-diri sehingga ia dapat menanggulangi masalah-
masalahnya dan akal pikiran. Selama masa remaja, munculah intensi-intesi, tujuan-tujuan
jangka panjang, dan cita-cita yang masih jauh. Aspek-aspek ini disebut usaha proprium.
Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang
terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut prinsip
otonomi fungsional.Kualitas kepribadian yang matang menurut allport sebagai berikut:
Maula Rosada 40
A. Ekstensi sense of self
Adalah kemampuan berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan yang luas,
kemampuan diri dan minat-minatnya dengan orang lain, kemampuan merencanakan masa
depan dengan penuh harapan dan rencana, kemampuan mengerjakan sesuatu secara aktif.
Semakin banyak seseorang terlibat dalam kegiatan maka semakin sehat secara psikologis
juga dia.
Adalah kapasitas intimacy (hubungan kasih dengan keluarga dan teman) dan compassion
(pengungkapan hubungan yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap orang atau suatu
pemahaman tentang kondisi dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dengan semua bangsa)
Adalah kemampuan untuk mengatasi reaksi berlebihan dalam hal-hal yang menyinggung
dorongan khusus (misal : mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri
atau dapat mengontrol emosi mereka, perasaan proporsional.
Adalah kemampuan memandang orang lain, objek, dan situasi. Mereka memandang dunia
mereka secara objektif dan menerima realitas sebagaimana adanya.
Adalah kemampuan diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain. Orang
yang sehat adalah yang terbuka pada pendapat orang lain, memiliki pandangan yang positif
dan memiliki wawasan diri yang tinggi terhadap dirinya dalam merumuskan suatu gambaran
yang objektif. Selain itu adanya korelasi yang tinggi antara wawasan diri dengan humor,
Maula Rosada 41
humor tidak sekedar menikmati dan tertawa tapi juga mampu menghubungkan secara positif
pada saat yang sama pada keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.
G. Filsafat Hidup
Orang yang sehat melihat kedepan, didorong oleh tujuan-tujuan dan rencana jangka panjang
maka daripada itu dibutuhkannya suatu nilai-nilai dan suara hati yang kuat untuk dapat
mencapai semuanya itu.
3. Jelaskan maksud dari kepribadian sehat adalah mengatualisasikan diri, bukan respon pasif
buatan atau individu yang terimajinasikan oleh pengalaman-pengalaman masa lalu.
4. kenapa proparium itu tidak dibawah sejak lahir melainkan berkembang karena usia
5. jelaskan maksud dari faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-
sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku. Maksud
dari terorganisi dan selaras itu seperti apa.
Maula Rosada 42
DAFTAR PUSTAKA
https://wirautamipsi2013.wordpress.com/2015/03/15/kesehatan-mental-kepribadian-sehat-
aliran-humanistik-dan-pandangan-allport/ ( diambil pada tanggal 26 desember 2020 pada
pukul 10: 21)
http://inddahsetiani13.blogspot.com/2013/04/perbedaan-aliran-psikoanalisa.html ( diambil
pada tanggal 26 desember 2020 pada pukul 10:30)
Maula Rosada 43
BAB 5 TEORI KEPRIBADIAN SEHAT
1. PENDAPAT ROGERS
2. PENDAPAT MASLOW
3. PENDAPAT FROMM
Apakah itu kepribadian sehat? Apakah sifat-sifat orang yang memiliki kepribadian sehat?
Bagaimanakah tingkah laku, pikiran serta perasaan orang ini? Dapatkah anda atau saya
menjadi pribadi yang sehat?
Tolstoy, yang berusia 50 tahun ketika ia menulis gambaran yang mengharukan ini tentang
kekacauan batinnya sendiri, tidak dapat dianggap sebagai pribadi yang sehat. Dan hal ini
membawa kita kembali kepada pertanyaan Apakah itu kepribadian sehat? Sampai sekarang
kita hanya menggambarkan apakah yang bukan kepribadian sehat. Ada suaru alasan yang
wajar terhadap hal ini ; kita tidak mengetahui dengan pasti apa itu kepribadian sehat karena
terdapat sedikit pensesuaian pendapat dikalangan ahli-ahli psikologi yang bekerja dalam
bidang ini. Ada cukup banyak definisi tentang kepribadian sehat untuk mengisi suatu buku
yang kecil. Hal yang paling baik yang dapat kita capai pada tingkat pengetahuan kita ini
adalah meneliti konsepsi-konsepsi tentang kesehatan psikologis yang positif itu yang
tampaknya sangat sempurna, melihat apa yang dikatakan oleh konsepsi-konsepsi tersebut
tentang diri kita.
Di Peking, Cina, tahun 1920, Carl Rogers yang berusia 20 tahun (1902-) mengalami
suatu pengalaman yang akan menentukan bentuk dan hakikat dari pendekatannya terhadap
kepribadian. Selama persinggahan 6 bulan, sebagai seorang delegasi untuk memenuhi
mahasiswa Kristen internasional, terjadi perubahan-perubahan penting dalam dirinya. Dia
kembali dari Cina untuk menjadi mahasiswa baru pada Universitas Wisconsin, sebagai
seorang yang berbeda dengan suatu pokok kehidupan baru yang akan memiliki kehidupan
pribadi dan profesionalnya.
Pendidikan Rogers bercirikan agama Kristen fundamentalis yang ketat dan tak suka
berkompromi, dengan suatu tekanan pada tingkah laku moral yang tepatdan kebajikan kerja
keras. Ajaran-ajaran agama dari orangtuanya sangat mempengaruhinya sepanjang masa
kanak-kanakdan masa remaja dan tidak goyah ketika dia memasuki perguruan tinggi. Tentu
Pendekatan Rogers terhadap terapi dan model kepribadian yang sehat yang
dihasilkannya, memberikan gambaran tentang kodrat manusia yang disanjung-sanjung dan
optimistis. Tema pokoknya adalah suatu refleksi tentang apa yang dipelajarinya tentang
dirinya pada usia 20 tahun: seseorang harus bersandar pada pengalamannya sendiri tentang
dunia karena hanya barang yang dapat diketahui oleh seorang individu.
Tidak seperti Allport, yang datanya semata-mata diperoleh dari studi tentang orang-
orang dewasa yang matang dan sehat, Rogers bekerja dengan individu-individu yang
terganggu yang me ncari bantuan untuk mengubah kepribadian mereka. Untuk merawat
pasien-pasien ini (dia lebih suka menyebut mereka ―klien-klien‖), Rogers mengembangkan
suatu metode terapi yang menempatkan tanggung jawab utama terhadap perubahan-
perubahan kepribadian pada klien, bukan pada ahli terapi (seperti dalam pendekatan Freud).
Karena itu disebut ―terapi yang berpusat pada klien‖ (client-centered therapy). Jelas, metode
ini menggangap bahwa individu yang terganggu memiliki suatu tingkat kemampuan dan
kesadaran tertentu dan mengatakan kepada kita banyak tentang pandangan Rogers mengenai
kodrat manusia.
Menurut Rogers, manusia yang rasional dan sadar, tidak dikontrol oleh peristiwa-
peristiwa masa kanak-kanak, seperti pembiasaan akan kebersihan (toilet training),
penyepihan yang lebih cepat, atau pengalaman-pengalaman seks sebelum waktunya. Hal-hal
ini tidak menghukum atau mengutuk kita untuk hidup dalam konflik dan kecemasan yang
tidak dapat kita control. Masa sekarang dan bagaiman kita memandanganya bagi kepribadian
yang sehat adalah jauh lebih penting daripada masa lampau, akan tetapi rogers
mengemukakan bahwa pengalaman-pengalaman masa sekarang yang pada gilirannya
mempengaruhi tingkat kesehatan psikologis kita. Jadi, pengalaman-pengalaman masa kanak-
kanak adalah penting,tetapi focus rogers tetap pada apa yang terjadi dengan kita sekarang,
bukan pada apa yang terjadi pada waktu itu.
Dalam masa kecil, anak mulai membedakan, atau salah satu segi pengalamannya dari
semua yang lain-lain. Segi ini adalah diri dan itu digambarkan dengan penggunaan kata
"aku" dan "kepunyaanku"., Anak itu mengembangkan kemampuan untuk me mbedakan antara
apa yang menjadi milik atau bagian dari dirinya dan semua benda lain yang dilihat, didengar,
diraba, dan diciumnya ketika dia mulai membentuk suatu lukisan dan gambaran tentang
siapa dia. Dengan kata lain, anak itu mengembangkan suatu "pengertian-diri" (self-concept).
Sebagai bagian dari konsep diri, anakitu juga menggambarkan dia akan menjadi siapa
atau mungkin ingin menjadi siapa. Gambaran-gambaran itu dibentuk sebagai suatu akibat
dari bertambahnya kompleksnya interaksi interaksi dengan orang-orang lain. Dengan
pertolongan reaksi dari orang-orane lain terhadap tingkah lakunya sendiri, anak itu secara
ideal mengembang- ken suatu pola gambaran-diri yang konsisten, suatu keseluruhan yang
terintegrasi di mana kemungkinan adanya beberapa ketidakharmonisan antara '' jalan raya ''
adanya dan diri '' siapa yang inginnya menjadi orang yang diinginkannya. Dalam individu
yang sehat dan yang mengaktualisasikan-diri muncullah suatu pola yang berkaitan. Situası
itu berbeda untuk seorang individu yang mendapat gangguan gangguan emosional.
Cara-cara khusus bagaimana diri itu berkembang dan apakah dia akan menjadi sehat
atau tidak tergantung pada cinta yang diterim anak itu dalam masa kecil. Pada waktu diri itu
berkembang, anak itu juga belajar membutuhkan cinta. Rogers menyebut kebutuhan ıni
"penghargaan positif" (positive regard).
Positive regard, suatu kebutuhan yang memaksa dan merembes, dimiliki semua
manusia; setiap anak terdorong untuk mendapatkan perhatian positif. Akan tetapı tidak setiap
anak akan menemukan kepuasan yang akan cukup kebutuhan ini. Anak puas kalau dia
menerima kasih sayang, cunta, dan persetujuan dari orang lain, 'tetapi dia kecewa kalau dia
menerima celaan dan kurang mendapat cinta dan kasih sayang. Apakah anak itu kemudian
akan tumbuh menjadi suatu lingkungan yang sehat tergantung pada sejauh mana kebutuhan
akan hal positif ini dipuaskan dengan baik.
Self-concept yang berkembang dari anak itu sangat dipengaruhi oleh ibu. Bagaimana
kalau dia tidak memberikan hal positif kepada anak? Bagaimana kalau dia mencela dan
menolak tingkah laku anaknya? Anak itu pertolongan suatu celaan (meskipun celaan hanya
berfokus pada salah satu segi tingkah laku) sebagai suatu celaan yang luas dan terkenal dalam
setiap segi dari adanya. Anak itu menjadi peka terhadap setiap tanda persetujuan dan segera
mulai merencanakan tingkah lakunya menurut reaksı yang diharapkan akan diberikan.
Hal yang pertama dikemukakan tentang versi rogers mengenai kepribadian sehat,
yakni kepribadian yang sehat itu bukan merupakan suatu keadaan dari ada, melainkan suatu
proses, ―suatu arah bukan suatu tujuan‖. Aktualisasi diri berlangsung terus; tidak pernah
merupakan suatu kondisi yang selesai atau statis. Tujuan ini, yakni orientasi ke masa depan
ini, menarik individu ke depan, yang selanjutnya mendiferensiasikan dan mengembangkan
segala segiri dari diri.
Hal yang kedua tentang aktualisasi diri ialah aktualisasi diri itu merupakan suatu
proses yang sukar dan kadang-kadang menyakitkan. Aktualisasi diri merupakan suatu ujian,
rentangan, dan pecutan terus-menerus terhadap semua kemampuan seseorang. Rogers
menulis, ―aktualisasi diri merupakan keberanian yang ada.‖. Orang itu terbenam dalam dan
terbuka kepada seluruh ruang lingkup emosi dan pengalaman-pengalaman manusia dan
merasakana hal-hal ini jauh lebih dalam daripada seorang yang kurang sehat.
Hal yang ketiga tentang orang-orang yang mengaktualisasikan diri, yaknı mereka
benar-benar adalah diri mereka sendiri. Mereka tidak marah di belakang topeng-topeng atau
kedok-kedok, yang berpura-pura menjadı sesuatu yang bukan mereka atau wilayah sebagian
diri mereka. Mereka tıdak mengikuti petunjuk-petunjuk tingkah laku atau memperlıhatkan
keprbadian-kepribadtan yang berbedauntuksituasi-sıtuasi yang berbeda. Mereka bebas darı
harapan-harapan dan rıntangan-rıntangan yang ditempatkan oleh masyarakat mereka atau
orangtua mereka; mereka telah mengatası aturan-aturan ini. Rogers tidak percaya bahwa
orang-orang yang mengaktualisasikan dırı hidup di bawah hukum-hukum yang di-
letakkanorang-orang lain. Arah yang dıpıhh, tingkah laku yang diperlihatkan sendiri-mata
ditentukan oleh individu-individu mereka sendiri. Diri adalah tuan dari kepribadian dan
beroperası terlepas dari norma-norma yang ditentukan orang-orang lain. Akan tetapi orang-
orang yang mengaktuali- sasikan dirn tidak agresif, memberontak secara terus-menerus atau
dengan sengaja tidak konvensional dalam mencemoohkan aturan-aturan dari orang tua atau
masyarakat.
2. Kehidupan Eksistensial
Prinsip ini mungkin paling baik dipahami dengan menunjuk kepada pengalaman
Rogers sendii. Dia menulis ―Apabila suatu aktivitas terasa seakan-akan berharga atau perlu
dilakukan, maka aktivitas itu perlu dilakukan. Dengan kata lain, saya telah belajar bahwa
seluruh perasaan organismik saya terhadap situasi lebih dapat dipercaya daripada pikiran
saya.
Dengan kata lain, saya telah belajar bahwa seluruh perasaan organismik saya terhadap suatu
situasi lebih tidak dapat dipercaya pikiran saya "?
Dengan kata lain, bertingkah laku menurut apa yang dirasa benar, merupakan
pengganti yang sangat dapat diandalkan dalam memutuskan suatu tindakan, lebih dapat
diandalkan faktor-faktor rasional atau intelektual Orang yang berfungsi menerapkan
kepatuhan dapat bertindak sesuai impuls-impuls yang timbul seketika dan intuitif Dalam
tingkah laku yang demikian terdapat banyak spontanitas dan kebebasan, tetapi tidak sama
dengan terburu-buru terburu-buru atau sama sekali tidak konsekuensinya.
Orang yang sehat terbuka pada pengalaman, maka dia memiliki jalan masuk untuk
seluruh informasi yang ada dalam suatu situasi membuat keputusan. Informasi ini berisi
kebutuhan-kebutuhan orang itu, catatan-catatan sosial yang relevan, ingatan-ingatan terhadap
situasi- situasi yang serupa pada masa lampau dan persepsi terhadap situasi sekarang. Karena
terbuka pada semua pengalaman serta menghidupkan pengalaman-pengalaman itu sempurna,
4. Perasaan Bebas
Sifat kepribadian yang schat ini terkandung dalam pembicaraan kitadi atas. Rogers
percaya bahwa semakin sescorang schat secara psikologis, semakin ia juga mengalami
kebebasan untuk memılih dan bertindak. Orang yang sehat dapat memilih dengan bebas
tanpa adanya paksaan-paksaan atau rintangan-rintangan antara alternatif pikiran dan tindakan.
Tambahan lagi, orang yang berfungsi dengan baik dengan tata tertib pribadi mengenai
kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya, tidak diaturoleh tingkah
laku, keadaan, atau peristiwa- peristiwa masa lampau. Karena merasa bebas dan menikah ini
maka orang vang schat melihat sangat banyak pilihan dalam kehidupan dan merasa mampu
melakukan apa saja yang mungkin ingin tahu.
Orang yang defensif tidak memiliki perasaan-perasaan bebas serupa itu. Orang ini
dapat memutuskan untuk bertingkah laku dengan cara ter- tentu, namun tidak dapat
mewujudkan pilihan bebas itu ke dalam tingkah laku aktual. Tingkah laku ditentukan oleh
faktor-faktor yang berada di luar kontrol orang itu, termasuk sikap defensifnya sendiri dan
ketidak- mampuannya untuk mengalami semua data yang diperlukan untuk mem- buat
keputusan. Orang serupa itu tidak akan memiliki perasaan atas dasar kehidupan dan tidak
perasaan akan kemungkinan-kemung- kinan yang tidak terbatas. Pilihan-pilihan terbatas dan
pandangan terhadap masa depan sempit.
Semua orang yang berfungsi sangat kreatif. Mengingat dan kalau mereka tidak
demikian. Orang-orang yang terbuka sepenuh- sıfat-sifat lain yang mereka miliki, sukar
untuk melihat bagaimana sepenuhnya kepada semua pengalaman, yang percaya akan
organisme mereka sendiri, yang fleksıbel dalam keputusan dan tındakan mereka adalah
orang-orang yang dikemukakan Rogers - yang akan mengungkapkan diri mereka dalam
produk-produk yang kreatif dan kehidupan yang kreatif dalam semua bidang kehidupan
mereka. Tambahan lagi, mereka bertingkah laku spontan, berubah, bertumbuh, dan
berkembang sebagai respon atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka-ragam di sekitar
mereka.
Orang-orang yang kreatif dan spontan tidak terkenal karena konformitas atau
kekurangan dırı yang pasif terhadap tekanan-tekanan sosial dan budaya. Karena mereka
kurang berlaku defensif, maka mereka tidak menghiraukan kemungkinan tingkah laku
mereka diterima dengan baik oleh orang-orang lain. Akan tetapi, mereka dapat dan kerapkali
benar-benar menyesuaikan diri dengan larangan dari situasi khusus konformitas yang
demikian itu akan membantu memenuhi kebutuhan mereka dan membantu mereka
mengembangkan diri mereka sampai ke tingkat yang paling penuh.
Orang yang defensif, yang tidak bebas, yang tertutup terhadap banyak pengalaman,
dan yang dalam garis-garis baru yang telah dikodratkan adalah kreatif dan tidak spontan.
Orang ini lebih cenderung membuat kehidupan menjadi aman dan dapat dıramalkan, dan
menjaga tegangan-tegangan berada pada suatu taraf yang minimal tantangan-tantangan,
dorongar, rangsangan baru. Gaya hidup yang kaku ini tidak memberikan tanah yang
suburuntuk kreativitas.
Orang-orang percaya bahwa orang-orang yang berfungsi lebih mampu menyesuaikan
diri dan bertahan terhadap perubahan-perubahan yang drastis dalam kondisi-kondisi
lingkungan. Mereka memiliki kreativitas dan spontanitas untuk menanggulangi perubahan-
perubahan yang traumatis sekalipun, seperti dalam pertempuran atau bencana-bencana
alamiah. Jadi, Rogers melihat orang-orang yang berfungsi sepenuhnyamerupakan "barisan
depan yang layak" dalam proses evolusi manusia.
Rogers percaya bahwa orang-orang yang berfungsi sepenuhnya lebih mampu
menyesuaikan diri dan bertahan terhadap perubahan-perubahan yang drastic dalam kondisi-
kondisi lingkungan. Mereka memiliki kreativitas dan spontanitas dalam kondisi-kondisi
lingkungan. Mereka memiliki kreatibitas dan spontanitas untuk menanggulangi perubahan-
Tujuan yang menantang dari Maslow yaitu belajar berapa banyak potensi yang kita
miliki untuk perkembangan dan pengungkapan manusia yang penuh. Dia percaya bahwa
seseorang yang ingat tentang kesehatan psikologis, satu-satunya orang yang memperhatikan
orang yang sangat sehat. Dia kritis terhadap Freud dan ahli-ahli teori kepribadian lain yang
memahami kepribadian kodrat dengan mempelajari hanya orang-orang neurotis dan individu-
individu yang mendapat gangguan hebat. Maslow mengemukakan, kunjungan kita pesan
demikian, studi kita belajar hanya orang-orang timpang, tidak matang, dan tidak sehat, maka
kita akan melihat hanya sisi yang sakit dari kodrat manusia, orang-orang dalam keadaan yang
paling buruk dan bukan dalam keadaan yang paling baik. Karena itu, Maslow
mengemukakan bahwa kita harus mempelajari contoh-contoh yang paling baik, paling sehat,
dan paling matang dari spesies manusia, dan dia memberikan analogi yang berikut.
Apabila kita ingin melihat berapa cepatnya manusia dapat berlari, maka kita tidak
dapat mempelajari seorang pelari dengan pergelangan kaki yang patah atau seorang pelari
yang sedang-sedang saja, melainkan kita belajar dari pemenang medali emas, yang paling
baik. Hanyadengan cara tersebut kata dapatmenemukan berapacepatnyamanusia dapat
berlari. Demikian juga, hanya dengan kepribadian kepribadian- kepribadian yang paling
sehat, kita dapat menemukan berapa jauhnya kita dapat merentangkan dan mengembangkan
kapasitas-kapasitas kita.
Persyaratan untuk mencapai aktualisasi diri ialah memuaskan empat kebutuhan yang berada
dalam tingkat yang lebih rendah :
Adalah kebutuhan-kebutuhan yang jelas terhadap makanan, air, udara, tidur dan seks dan
pemuasan terhadap kebutuhan-kebutuhan itu sangat penting untuk kelangsungan hidup.
Karenanya kebutuhan-kebutuhan tersebut merupakan yang terkuat dari semua kebutuhan.
Maka kebutuhan-kebutuhan fisiologis memainkan suatu peranan yang minimal dalam
kehidupan kita.
Apabila kita mencapai suatu tingkat tertentu dari rasa aman dan jaminan, maka kita
digerakkan untuk memuaskan kebutuhan akan memiliki dan cinta. Kita dapat
menggabungkan diri dengan suatu kelompok atay perkumpulan, menerima nilai-nilai dan
sifat-sifat atau memakai pakaian seragamnya dengan maksud supaya merasakan perasaan
memiliki. Kita memuaskan kebutuhan-kebutuhan kita akan cinta dengan membangun suatu
hubungan akrab dan penuh perhatian dengan orang lain atau dengan orang-orang pada
umumnya, dan dalam hubungan ini memberi dan menerima cinta adalah sama penting.
Penghargaan yang berasal dari orang-orang lain dan penghargaan terhadap diri sendiri.
Penghargaan yang berasal dari orang-orang lain adalah yang utama; jelas sulit bagi kita untuk
berpikir baik tentang diri sendiri kecuali kita merasa yakin bahwa orang-orang lain berpikir
baik tentang diri kita.
Apabila kita telah memuaskan semua kebutuhan ini, maka kita didorong oleh
kebutuhan yang paling tinggi: kebutuhan akan aktualisasi diri. Aktualisasi diri dapat
didefinisikan sebagai perkembangan yang paling tinggi dan penggunaan semua bakat kita,
pemenuhan semua kualitas dan kapasitas kita.
1. Pengaktualisasi-pengaktualisasi diri tampaknya ialah orang yang telah setengah tua atau
lebih tua. Maslow berpikir bahwa orang-orang yang lebih muda tidak mengembangkan suatu
perasaan yang kuat akan identitas dan otonomi.
3. Tidak menemukan suatu panggilan untuk mengabdikan diri, atau mengembangkan nilai-
nilai, kesabaran, keberanian, dan kebijaksanaan mereka sendiri.
Meskipun orang-orang muda tidak dapat mengaktualisasikan diri sepenuhnya, tetapi maslow
berpendapat bahwa ada kemungkinan bagi mereka untuk memperlihatkan ―pertumbuhan
yang baik kearah aktualisasi diri‖, sifat-sifat yang sehat yang tampaknya mengarahkan
individu kepada pematangan dan kesehatan psikologis.
Erat berkembang dengan kebutuhan akan privasi dan independen- preferensi dan
kemampuan pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri untuk berfungsi secara olonom terhadap
lingkungan sosia l dan fisik. Karena mereka tidak tertinggal oleh motif-motif kekurangan,
maka mereka tidak tergantung pada dunia yang nyata untuk kepuasan mereka karena
pemuasan dari motif-motif pertumbuhan datang daridalam. Perkembangan mereka tergantung
pada potensi-potensi dan sumber-sumber dari dalam mercka sendiri (sebaliknya pemuasan
akan cinta, penghargaan, dan kebu- tuhan lain yang lebih rendah tergantung pada sumber-
sumber dari luar).
Kepribadian-kepribadian yang sehat dapat berdıri sendiri dan tingkat otonomi mereka
yang tinggi menaklukkan mereka, agak tidak mempan terhadap krisis-krisis atau kerugian-
kerugian. Kemalangan-kemalangan yang dapat menghancurkan orang-orang yang tidak sehat
mungkin hampir tidak dirasakan oleh pengaktualisasi-pengaktualısasi-diri; mereka
mempertahankan ketenangan dasar di tengah-tengahapa yang dilihat oleh orang-orang yang
kurang sehat sebagai malapetaka.
Orang-orang yang kurang sehat, seperti yang telah dikemukakan, sangat tergantung
padadunia yang nyata untuk pemuasan motif-motif kekurangan. Segala sesuatu yang
mengancam untuk mengacaukan dependensi itu adalah menakutkan; tanpa orang-orang lain,
bagaimana orang-orang serupa itu dapat berfungsi? Bagaimana mereka dapat tetap hidup?
Pengalaman-pengalaman puncak ini ang dianggap maslow adalah biasa dikalangan orang-
orang yang sehat, diri dilampaui, dan orang itu digenggam oleh suatu perasaan kekuatan,
kepercayaan, dan kepastian, suatu perasaan yang dalam bahwa tidak ada sesuatu yang tidak
dapat diselesaikannya atau menjadi. Maslow menunjukkan bahwa tidak semua pengalaman
puncak itu sangat kuat, dapat juga ada pengalaman-pengalaman yang ringan.pengalaman-
pengalaman yang ringan ini kadang-kadang dapat terjadi pada kita semua,akan tetapi individu
yang lebih sehat memiliki pengalaman-pengalaman puncak lebih sering dari pada orang-
orang biasa dan mungkin seringkali terjadi setiap hari
9. Minat Sosial
Pengaktualisasi-diri memiliki perasaan empati dan afeksi yang kuat dan dalam terhadap
semua manusia, juga keinginan untuk membantu kemanusiaan. Mereka adalah anggota-
anggota dari satu duarga - bangsa manusia dan memiliki suatu perasaan persaudaraan dan
setiap anggota dalam keluarga. Ini semacam persaudaraan kisus, seperti sikap dari seorang
saudara atau saudari yang lebih tua terhadap sanak saudara sekandung yang lebih muda.
Tidak dapat dikatakan bahwa pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri dalam suatu pertalian
keluarga dengan semua orang. Tentu saja, karena mereka berbeda secara mencolok dari
orang biasa, mereka menyadari bahwa mereka berfungs i pada suatu tingkat yang lebih tinggi.
Sama seperti saudara-saudara dan saudari-saudari yang lebih tua, orang-orang yang sangat
Orang-orang yang sangat sehat mengizinkan dan menerima semua orang tanpa
memperhatikan kelas sosial, tingkat pendidikan, golongan politik atau agama, ras, atau warna
kulit. Perbedaan-perbedaan serupa tidak menjadi masalah pengaktualisasi-pengaktualisasi-
diri. Tentu Maslow mengandaikan bahwa mereka tidak menemukan perbedaan perbedaan
ini.
Tetapi tingkah laku mereka lebih dalam mengikuti toleransi. Dalam hubungan-hubungan
mereka dengan orang-orang lain-misalnya, dengan orang-orang yang berpendidikan atau
intelegensinya kurang, mereka tidak mempertahankan suatu sikap angkuh. Mereka sangat
siap mendengarkan belajar dari siapa saja yang dapat mengajarkan sesuatu kepada mereka.
Cendekiawan yang mengaktualisasikan-diri, misalnya, sangat hormat terhadap tukang kayu
yang terampil karena tukang kayu itu keterampilan-keterampilan dan pengetahuan yang tidak
dimıliki oleh cendekiawan itu.
Orang-orang yang sehat berbeda darı individu-individu dalam apa yang mereka anggap
humor yang menyebabkan mereka tertawa. Orang-orang yang kurang sehat menertawakan
tiga macam humor: humor permusuhan yang menyebabkan seseorang merasa sakit,
superioritas humor yang mengambil keuntungan dari perasaan rendah diri orang lain atau
kelompok dan humor pemberontakan terhadap penguasa yang berhubungan dengan suatu
situası Oedipus atau ruang cabul.
14. Kreativitas
Fromm melihat keprnbadıan hanya sebagai suatu produk kebudayaan. Karena itu dia
percaya bahwa kesehatan jiwa harus didefınısikan harus menjaga agar masyarakat
menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan menurut
bagaimana menjaga agar individu menyesuaikan diri dengan masyarakat. Karena itu
kesehatan psikologis tidak bagıtu banyak merupakan usaha individu jika dibandingkan
dengan usaha masyarakat. Faktor kunci bagaimana suatu masyarakat memuaskan
secukupnya kebutuhan-kebutuhan manusia.
Suatu masyarakat yang tıdak sehat atau sakit menciptakan permusuhan, kecurigaan,
ketidakpercayaan dalam anggota-anggotanya, dan pertumbuhan pertumbuhan penuh darı
setiap individu. Suatu masyarakat yang sehat membiarkan anggota-anggotanya
mengembangkan c inta satu sama lain, menjadi produktif dan kreatif, mempertajam dan
memperhalus tenaga pikiran dan objektivitasnya dan mempermudah tımbulnya indıvıdu-
ındividu yang berfungsı.
Fromm percaya bahwa kita semua memilik suatu perjuangan yang melekat pada dir i kita
untuk kesehatan dan kesejahteraan emosional, suatu kecenderungan bawaan untuk kehidupan
yang produktif, untuk keharmonisan dan cinta. Dengan adanya kesempatan, kecenderungan
yang wariskan ini akan mekar, yang membiarkan kita berkembang untuk meng- gunakan
sepenuh-penuhnya potensi kita. Tetapi kekuatan-kekuatan sosial mencampuri kecenderungan
kodratı untuk pertumbuhan, akıbatnya adalah tingkah laku irasional dan neurotis;
masyarakat-masyarakat yang sakit menghasilkan orang-orang yang sakit.
Ketergantungan kesehatan jiwa pada kodrat masyarakat berarti setiap masyarakat
mengemukakan definisinya sendiri tentang kesehatan jiwa dan definisi ini dapat berbeda -
beda sesuai dengan waktu dan tempat yang berbeda-beda. Misalnya, pada abad XIX dan
awal abad XX, tingkah laku tepat atau sehat kalau menabung dan menimbun. Orang-orang
yang memakai uang yang tidak mereka miliki (saja membeli secara Kredit) menyimpang dari
norma dan bertıngkah laku irasional. Akan tetapi pada masa sekarang, struktur ekonomi
tergantung pada konsumsi yang berlangsung terus, dan membeli secara kredit sangat
diinginkan bahkan perlu jika ekonomi mau dikembangkan. orang yang hanya membeli apa
Fromm mengemukakan lima kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan:
a. Hubungan
Manusia menyadari bahwa ikatan utama dengan alam dan dengan satu sama lain. Kita
tahu bahwa kita masing-masing terpisah, sendirian, dan tak berdaya. Sebagai akibatnya, kita
harus mencari ikatan- ikatan baru dengan orang-orang lain; kita harus menemukan suatu
perasaan hubungan dengan mereka untuk menggantıkan ikatan-ikatan kita yang hilang
dengan alam. Dari keyakinan bahwa pemuasan kebutuhan untuk berhubungan atau bersatu
dengan orang-orang lain ini sangat penting untuk kesehatan psikologis. Tingkah laku yang
irasional, bahkan penyakit iwa, merupakan akibat yang tidak dapat dielakkan karena
kegagalan dalam memuaskan kebutuhan ini.
Ada beberapa cara untuk menemukan hubungan. Beberapa cara adalah destruktif (tidak
sehat), dan cara-cara lainnya konstruktif (sehat). Seseorang dapat berusaha untuk bersatu
dengan dunia dengan menolak keberatan kepada orang lain, kepada suatu kelompok, atau
kepada sesuatu yang ideal, seperti Allah. Dengan menundukkan diri, orang tidak lagi
sendirian, tetapi menjadi milik seseorang atau sesuatu yang lebih besar dari dirinya sendiri.
Kemungkinan lain seseorang dapat berusaha untuk berhubungan dengan dunia dengan
menguasainya, dengan memaksa orang-orang lain tunduk kepadanya.
Kedua pendekatan tersebut merupakan suatu ketergantungan pada orang-orang lain demi
keamanan. Sebagai akıbatnya, orang tidak memilıkı integritas dan integritas diri tetapı hıdup
dalam dan dari orang-orang lain. Karena itu, pendekatan-pendekatan ini merupakan
malapetaka, karena orang yang tidak tunduk pada dominasi tidak bebas mengemban gkan
hakıkat dirınya secara penuh, karena pengaturannya tergantung pada orang- orang yang
dipatuhi atau dikuasai.
Cara yang sehat untuk berhubungan dengan dunia melalui cunta. Cinta memuaskan
kebutuhan keamanan dan juga menimbulkan suatu perasaan integritas dan indıvidualitas.
Fromm tidak mendefinisikan cınta semata-mata dalam pengertian erotis; definisunya
termasuk cinta orangtua terhadap anak, cinta dırı sendiri, dan dalam pengertian yang luas,
solıdaritas dengan semua urang dan mencintai mereka.
b. Transendensi
Erat berhubungan dengan kebutuhan akan hubungan kebutuhan manusia untuk mengatasi
atau melebihi peran-peran pasif sebagai ciptaan. Karena menyadari kododrat kelahiran dan
kematian aksidental dan watak eks istensı yang serampangan, manusia mana untuk melebihi
keadaan tercipta menjadi pencipta, pembentuk yang aktifdarı kehidupan sendıri. Dari
kepercayaan bahwa dalam perbuatan menciptakan (anak-anak ide-ide, kesenian, atau materi
barang) manusia mengatasi kodrat eksistensi yang pasif dan aksidental, dengan demikian
mencapai suatu perasaan akan maksud dan kebebasan.
Menciptakan ialah cara idealatau sehat untuk melebihi keadaan binatane yang pasif yang
tidak dapat diterima oleh manusia karena kemampuan pikiran dan daya khayalnya. Tetapi
apa yang terjadiapabila seseorang tidak mampu menjadi kreatif? Kebutuhan transendensi
harus dipuaskan, tidak ada kriteria dalam suatu cara yang sehat maka dalam suatu cara yang
tidak sehat.
Fromm percaya bahwa jalan lan untuk kreativitas destruktrontas. Dia menulis, "Jika saya
tidak menciptakan kehidupan, saya dapat membinasakannya. Membinasakan kehidupan yang
menyebabkan saya juga melebihinya". "Dalam perbuatan-perbuatan yang merusak, orang
yang mampu mengatasi keadaan pasif. Destruktivitas, misalnya kreativitas, merupakan suatu
interaksi aktif dengan dunia. Inilah satu- Satu-satunya pilihan yang dimiliki seseorang, yakni
menciptakan atau membinasakan, mencintai atau menghubungkan, tidak ada cara lain untuk
mencapai transendensi.
c. Berakar
Hakikat dari kondisi manusia- kesepian dan tidak beiarti -timbul dari pemutusan ikatan-
ikatan utama dengan alam Tanpa akar-akar pada orang tak berdaya, jelas merupakan kondisi
yang amat berat. akar baru harus dibangun untuk mengganti ikatan-ikatan sebelumnya
Dengan alem Seperti kebutuhan-kebutuhan lainnya, akar dapat dicapai secara positif atau
negatif.
Cara yang ideal adalah membangun suatu perasaan dalam suatu perasaan dan sesama umat
manusia, suatu komunitas perasaan, cinta, perhatian, dan partisipasi dalam masyarakat.
Perasaan solidaritas dengan orang-orang lain ini memuaskan kebutuhan untuk berakar, untuk
berkoneksı dan ber- hubungan dengan dunia.
Cara yang tidak sehat untuk berakar berarti dalam hubungan- ikatan sunibang masa kanak-
anak dengan ibu. Sedikit banyak, orang yang demikian tidak pernah sanggup meninggalkan
rumah dan terus berpegang teguh pada keamananikatan-ikatan keibuan awalini. Ikatan-
ikatansumbang dapat melampaui batas hubungan anak-ibu dan memasukkan seluruh
kelompok, dalam pengertian lebih luas, masyarakat.
Masih dalam pengertian yang lebih luas, orang dapat mempertahan- kan ikatan-ikatan
sumbang itu dengan negara. "Nasionalisme adalah bentuk incest kita, idolatri kita, penyakit
jiwa kita". 'Patriotisme' ia lah kultusnya. Sikap ini menempatkan negara di atas kepentingan
kemanusiaan pada umumnya. Dan ini mengungkapkan bahwa suatu cinta yang berfokus
pada negara sendiri, mengeluarkan cinta terhadap orang-orang dari negara lain dan ini
merupakan suatu bentuk pemujaan berhala, bukan cinta.
Dengan mempertahankan ikatan-ikatan di setiap tingkat, seseorang menutup pengalaman-
pengalaman tertentu dan membatasi cinta dan solidaritas hanya untuk beberapa manusia.
Situasi ini tidak memperhatikan perhatian, pembagian, dan Partisipasi penuh dengan dunia
pada umumnya yang merupakan suatu syarat untuk kesehatan psikologis. Seseorang yang
hanya mencintai beberapa orang, yang merasakan suatu perasaan perasaan per- saudaraan
dengan suatu perasaan kemanusiaan yang terbatas, tidak dapat mengembangkan seluruh
potensi manusianya.
e. Kerangka Orientasi
Bertalian dengan pencarian suatu perasaan yang unik, suatu pencarian frame of reference
atau konteks dengan mana seseorang meng- interpretasikan semua gejala dunia. Setiap
indıvidu harus merumuskan suatu gambaran yang konsisten tentang dunia yang memberikan
kesempatan untuk memahami semua peristiwa dan pengalaman.
Dasar yang ideal untuk kerangka orientasi adalah pıkiran, yakni sarana yang
digunakanseseorang untukmengembangkansuatu gambaran realistis dan objektif tentang
dunia. Terkandung dalam hal ini berarti ruangan untuk melihat dunia (termasuk diri) secara
objektif, untuk menggambarkan dunia dengan tepat dan tidak ada lensa-lensa subjektif dari
kebutuhan-kebutuhan dan ketakutan-ketakutan orang itu sendiri.
Fromm sangat mementingkan persepsi tentang obyektif tentang pemahaman objektif kita,
semakin juga kita berhubungan dengan ke nyataan; Jadi, semakin matang dan semakin
tangkas pula kita dalam me nanggulangi dunia luar. Pikiran harus dikembangkan dan
Fromm memberikan gambaran jelas tentang kepribadian yang sehat. Orang yang
demikian mencintai, kreatif, kemampuan-kemampuan pikiran yang sangat berkembang, yang
memiliki identitas dan diri secara objektif, memiliki suatu perasaan identitas yang kuat,
berhubungan dengan dan berakar di dunia, subjek atau pelaku dari diri dan nasib, dan bebas
dari ikatan -ikatan sumbang.
Dari kepribadian seseorang yang sehat: orientasi jiwa, yakni suatu konsep yang serupa
dengan kepribadian yang matang dari semua orang, dan orang yang mengaktualisasikan diri
dari Maslow. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang sangat penuhatau realisasi dari
potensi manusia. Dengan menggunakan kata "orientasi", fromm menunjukkan bahwa kata itu
merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang termasuk semua segi kehidupan,
respons-respons intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan
peristiwa-peristiwa di dunia dan juga terhadap diri.
Empat(4) segi tambahan dalam kepribadian yang sehat dapat membantu menjelaskan apa
yang dimaksudkan Fromm dengan orientasi produktif. Keempat segi tambahan itu adalah
Cinta yang produktif adalah suatu hubungan manusia yang bebas dan sederajat di mana
partner-partner dapat mempertahankan individualitas mereka. Diri orang sendiri tidak
terserap atau hilang dalam cinta terhadap orang lain. Diritidak berkurang dalamcinta
produktif, melainkandiperluas, dibiarkan terbuka. Suatu perasaan akan membangun
hubungan tetapi identitas dan kemerdekaan seseorang terpelihara. Tercapainya cinta yang
produktif merupakan salah satu dari prestasi- prestasi kehidupan yang lebih sulit. Kita tidak
"jatuh" dalam cinta; kita harus berusaha sekuat tenaga karena cinta yang produktifitas
pengetahuan yang menantang - perhatian, tanggung jawab, respek, dan pengetahuan.
Mencintai orang-orang lain berarti memperhatikan (dalam pengertian pada mereka),
sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan mereka, dan membantu pertumbuhan dan
perkembangan mereka. Hal ini berarti memikul tanggung jawab untuk orang-orang lain,
dalam pengertian mau mendengarkan kebutuhan-kebutuhan mereka. Juga orang-orang yang
dipandang ramah dengan respek dan menerima indualitas mereka, mereka dicintai menurut
siapa dan apa adanya. Dan un- tuk menghormatimereka, kita harus memiliki pengetahuan
penuh terhadap mereka: kita harus memahami mereka siapa dan apa secara objektif. Anda
dapat melihat apa yang membuat cinta yang produktif itu berhasil. Cinta yang produkar itu
merupakan suatu kegiatan dan bukan pro-yang nafsu. Cinta yang produktif tidak terbatas
pada cinta erotis, tetapi mungkin merupakan cinta persaudaraan (cinta kepada semua
manusia) atau cinta keibuan (cinta dari ibu kepada anak).
Meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir produktifi oleh perhatian yang
kuatterhadap objek pikiran. Pemikir yang produktif didorong oleh perhatian yang kuota
terhadap objek pikiran. Pemikir produktif dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya. Ada
suatu hubungan yang erat antara objek pikiran dan pemikir di mana orang dapat memeriksa
objek secara objektif, secara respek, dan perhatian. Pikiran yang produktif berfokus pada
seluruh gejala dengan mempelajarinya dan bukan pada kepingan-kepingandan potongan-
potongan- gejala yang terpisah. Dari meyakini bahwa semua penemuan dan wawasan yang
hebat melibatkan pikiran objektif, di mana pemikir- pemikir berorientasi oleh ketelitian,
respek, dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh masalah.
3) Kebahagiaan
Kebahagiaan merupakan suatu bagian integral dan hasil kehidupan yang berkenaan
dengan orientasi produktif; kebahagiaan itu menyertai seluruhkegiatan produktif.
Kebahagiaan bukan hanya-mata-mata suatu perasaan atau keadaan yang menyenangkan,
tetapi juga suatu kondisi yang meningkatkan seluruh organisme, memberikan gaya hidup,
kesehatan fisik, dan pemenuhan potensi seseorang. Orang-orang yang aktif adalah orang-
orang yang berbahagia. Fromm menulis bahwa Suatu perasaan kebahagiaan merupakan bukti
bagaimana berhasilnya seseorang "dalam seni kehidupan". Kebahagiaan merupakan prestasi
(kita) yang hebat.
4) Suara hati
Fromm membedakan dua tipe suara hati, yakni suara hati otoriter dan Suara hati
humanistis. Suara hati otoriter adalah penguasa dari luar yang diinternalisasikan, yang
memimpin tingkah laku orang itu. Penguasa itu dapat berupa orangtua, negara, atau suara
kelompok lainnya yang membimbing tingkah laku ketakutan orang itu terhadap otoritas
karena-langgar kode moral dari penguasa. Jika orang itu bertingkah berlawanan dengan kode
moral itu (atau bahkan berpikir untuk bertingkah laku demikian), maka dia mengalami
perasaan salah. Jadi, wasit dari ting- fungsi dan pertumbuhan yang penuh dari diri. Suara
hati otoriter adalah kah laku dan pikiran terletak di luar diri dan bertindak untuk menghalangi
antitesis terhadap kehidupan produktif.
Orientasi produktif ialah suatu keadaan ideal atau tujuan perkembangan manusia dan
belum pernah tercapai dalam masyarakat manapun. Seperti kita bıcarakan, kesehatan pwa
dalam pandangan masyarakat, karena kodrat struktur sosial membantu atau menghalangi
kesehatan psikologis. Apabila masyarakat-masyarakat yang sakit menghasilkan orang-orang
yang sakit, maka satu-satunya cara untuk mencapai orientasi produktif dalam suatu
masyarakat yang waras dan sehat, masyarakat yang memajukan produktivitas.
Fromm memimpikan masyarakat ini - sosialisme yang guyub dan manusiawi (socialısme
komunistis humanistis) sebagai suatu masyarakat di mana tidak ada orang yang dieksploitasi
atau dimanipulasi untuk suatu maksud lain selain untuk mencapai perkembangan diri Dalam
masyarakat yang akan datang ini, kemanusiaan kita akan menjadi fokus; gerakan-gerakan
ekonomis dan politis akan bertujuan untuk mem- bantu pertumbuhan dan fungsi yang penuh
dengan manusia. Cita-cita masyarakat ini adalah cinta, solidaritas manusia, dan persaudaraan,
partisıpası yang bertanggung jawab dari setiap individu dalam kehidupannya sendiri dan
dalam masyarakat, bimbingan tingkah laku menurut perasaan dari setiap orang dan
penggunaan setiap manusia secara penuh dan produktif.
Jelas, kita tıdak hidup dalam suatu masyarakat yang demikian sehat. (Dan apabıla sejarah
merupakan suatu bukti, kita mungkin tidak pernah terjadi demikian.) Akan tetapi fakta bahwa
masyarakat tidak berarti bahwa kita tidak dapat mencapai uatu tingkat kesehata psikologis.
Fromm percaya bahwa tıdak mungkin mencapai produktivitas yang penuh dalam struktur
sosial kita sekarang tetapi mungkin mencapa yang maksimal. tidak sempurna, produktivitas.
Untuk memahami bagaimana hal ini terjadi, kita harus membicarakan alternatif-
alternatiflain yang dikemukakan Dari sisi orientasi produktif, yakni orientası-orientası tıdak
produktif: orientasi reseptif, eksploitatif, penimbunan, dan pemasaran. Seperti orientasi
produktıf, orientası-orientasi tidak produktif, yaitu pembawaan yang esensial, cara-cara
Orientasi eksploitatif juga merupakan ciri orang-orang yang diatur oleh sumber-sumber
dari luar. Akan tetapi menunggu menunggu menerima dari orang lain, mereka terdorong
untuk mengambil dari mereka dengan kekerasan atau tipu muslihat atau dengan cara apa saja
yang bermanfaat. Lagi-lagi, orang-orang ini tidak mampu menghasilkanatau menciptakan
sendiri dan dengan demikian mereka mendapat cinta, milik, bahkan pikiran dan emosi, hanya
dengan mengambilnya dari orang-orang lain. Orientasi ini merupakan sifat dari masyarakat
totaliter atau masyarakat fasis, suatu lingkungan di mana pemimpin-pemimpin yang kuat dan
berwawasan menguasai dengan kekerasan. Akan tetapi orientasi ini dapat terjadi da - lam
masyarakat mana pun juga.
Fromm telah mengutarakan juga suatu orientasi kelima atau orientasi tidak produktif:
orientasi nekrofili dan orientasi biofili. Orientasi nekrofili menggambarkan seseorang yang
dihantui oleh sakit dan kematian. Orientasi biofili, suatu orientasi yang lebih produktif dan
menggambarkan seseorang yang selalu berjuang melawan kematian dan kehancuran serta
yang memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan diri.
Orientasi-orientasi tidak produktif ini nampaknya merupakan cara yang tidak sehat dalam
berhubungan dengan dunia. Akan tetap menunjukkan bahwa masing-masing orientasi ini
memiliki seg segi yang diinginkan dan yang tidak diinginkan. Masing-masing orientasi
termasuk suatu rangkaian kesatuan (kontinum) atau jajaran tingkah lako dari yang sama
sekali tidak produktif sampai sekurang-kurang cukor produktif. Misalnya, dalam orientasi
reseptif, sifat tingkah laku yang "sub misif "(suatu cara bertingkah laku yang tidak produktif)
dapat diubah menjadi sifat" taat "(suatu sifat yang lebih produktif). Sifat yang tidak normal
dapat diubah menjadi tingkah laku yang dapat menyesuaikan diri, sifat pengecut menjadi
tingkah laku sensitif dan sifat yang lemah menjadı tingkah laku yang sopan.
Fromm menganggap sisi yang tidak disenangi dari orientasi-orientasi vang tidak produktif
adalah distorsi darı sifat-sifat pembawaan yang norma l yang dibutuhkan lingkungan tetap
hidup Kita semua kadang-kadang harus dapat menerima barang-barang dari orang-orang
lain, atau mengambilnya, menyimpan, menukarnya. Kadang-kadang kita harus taat kepada
Segi positif dan segi negatif dari orientasi-orientasi tıdak produktıf ıni benar-benar sisi
berlawanan dari mata uang logam yang sama, tingkah laku-tingkah laku yang sama
diperlihatkan dalam cara-cara konstruktf atau cara-cara destruktif. Tingkah laku-tingkah laku
inı Pasangan tidak salah satu dari dua situasi; Masing-masing berada pada suatu rangkaian
kesatuan (contumuum) dengan banyak bayangan antara kedua ekstrem.
Suatu pertanyaan terakhir harus dikemukakan tentang versı Fromm mengenai kepribadian
yang sehat: bagaimana orang menjadi indıvıdu yang produktif? Apa yang menentukan jika
watak seseorang akan menonjol secara produktif atau tidak produktif, sehat atau sakit? Kita
mengemukakan bahwa sejarah perkembangan dari spesies manusia di- lukiskan kembali
dalam perkembangan setiap orang. Karena anak yang sedang tumbuh menjadi semakin tidak
tergantung pada ibunya, maka anak itu menjadi kurang aman. Karena terjepit dalam catok di
antara pengaturan dan kebebasan, anak menghadapi kebebasan yang sedang tumbuh itu
dengan memakai salah satu di antara tiga mekanisme pelarian diri, tergantung pada tingkah
laku orangtua terhadap anak. (Perhatıkan bahwa tingkah laku orangtua terhadapanak
sebagian besar ditentukan oleh sifat masyarakat.) Mekanisme-mekanisme pelarian ini adalah
hubungan simbiotik, destruktivitas-penarikan diri, dan cinta.
Dalam hubungan simbiotik, anak tetap tergantung pada orang-orang lain dan tidak permah
mencapaisuatu keadaan independen dan kebebasan. Dalam arti yang sebenarnya, orang
tersebut melarıkan diri darı kebebasan yang tidak aman dengan menjadi bagian dari salah
seorang lain. Tingkah laku ini diperlihatkan dalam cara masokhistis atau sadıstis, dengan
1. Sebutkan Dan Jelaskan Lima (5) Sifat Orang Yang Berfungsi Sepenuhnya Pendapat
Rogers !
Penyesuaian diri ialah sesuatu proses dinamik yang nyaris senantiasa memerlukan pergantian
serta menyesuaikan diri, serta dengan demikian terus menjadi senantiasa serta tidak merubah
reaksi– reaksi itu, hingga terus menjadi susah pula menangani tuntutan- tuntutan yang
berganti. Realitas ini menjelaskan pengaruh- pengaruh yang menghancurkan kepribadian
seorang. Orang yang hadapi tekanan mental sebab kerap kali merasa susah membiasakan diri
dengan pola tingkah laku yang di perlukan.
Pengertian definisi penyesuaian diri dari Lazarus (1976), Haber & Runyon (1984), Atwater
(1983), Powell (1983), Martin & Osborne (1989), dan Hollander (1981) menjadi suatu proses
perubahan dalam diri dan lingkungan, dimana individu harus dapat mempelajari tindakan
atau sikap baru untuk hidup dan menghadapi keadaan tersebut sehingga tercapai kepuasan
dalam diri, hubungan dengan orang lain dan lingkungan sekitar.
Dalam istilah psikologi, penyesuaian (adaptation dalam istilah biologi) disebut dengan istilah
adjusment. Adjusment itu sendiri merupakan suatu proses untuk mencari titik temu atara
kondisi diri sendiri dan tuntutan lingkungan Manusia dituntut menyesuaikan diri dengan
lingkungan sosial, kejiwaan dan lingkungan alam sekitarnya. Kehidupan itu sendiri secara
alamiah juga mendorong manusia terus menerus untuk menyesuaikan diri. Sering kali
penyesuaian diri dimengerti sebagai misalnya, kemampuan individu untuk menyamakan diri
dengan harapan kelompok. Individu yang sehat mestinya dapat memahami dan melakukan
tindakan sesuai dengan harapan sesuai dengan kelompok dimana individu tersebut menjadi
anggotanya.
Penyesuaian diri pula dapat dimengerti bagaikan mengendalikan kembali ritme hidup ataupun
jadwal setiap hari. Orang yang mempunyai penyesuaian dir i yang baik merupakan orang
yang dengan cepat sanggup mengelola dirinya meghadapi perubahan- perubahan yang
terjalin. Misalnya, ia dapat belajar lebih aktif, sediakan waktu lebih banyak buat belajar
daripada aktivitas lain sebab menjelang tes. Ataupun ia dapat mematuhi nasehat dokter buat
mengendalikan pola serta tipe makanannya karena mengidap diabet.
Sesungguhnya dalam bahasa Inggris, sebutan penyesuaian diri mempunyai 2 kata yang
berbeda maknanya, ialah menyesuaikan diri( adaptation) serta penyesuaian( adjusment).
Kedua sebutan tersebut bersama mengacu pada penafsiran mengenai penyesuaian diri, namun
mempunyai perbandingan arti yang mendasar. Menyesuaikan diri( adaptation) mempunyai
pengertian pribadi melaksanakan penyesuaian diri dengan lingkungan. Pengertian lebih
Penyesuaian diri yang diartikan dalam pembahasan ini meliputi penyesuaian diri baik dalam
pengertian adaptation ataupun adjusment. Orang yang sanggup membiasakan diri dengan
baik, idealnya sanggup memakai kedua mekanisme penyesuaian diri tersebut secara luwes,
bergantung pada situasinya. Kebalikannya, orang dikira kaku bil kurang sanggup
menggunakankedua mekaisme tersebut dengan baik ataupun cuma salah satu metode saja
yang dominan digunakan.
Lingkungan keluarga pula ialah lahan buat meningkatkan bermacam keahlian, yang dipelajari
lewat permainan, senda gurau, sandiwara serta pengalaman- pengalaman tiap hari di dalam
keluarga. Tidak diragukan lagi kalau dorongan semangat serta persaingan antara anggota
keluarga yang dicoba secara sehat mempunyai pengaruh yang berarti dalam pertumbuhan
kejiwaan seseorang orang. Oleh karena itu, orangtua hendaknya jangan menghadapkan orang
pada hal- hal yang tidak dipahami olehnya ataupun suatu yang sangat susah buat dicoba
olehnya, karena perihal tersebut memupuk rasa putus asa pada jiwa orang tersebut.
Dalam keluarga individu juga belajar supaya tidak jadi egois, dia diharapkan bisa berbagi
dengan anggota keluarga yang lain. Orang belajar buat menghargai hak orang lain serta
metode penyesuaian diri dengan anggota keluarga, mulai orang tua, kakak, adik, saudara
ataupun pembantu. Setelah itu da lam area keluarga orang menekuni dasar dari metode
berteman dengan orang lain, yang umumnya terjalin lewat pengamatan terhadap tingkah laku
serta respon orang lain dalam bermacam kondisi. Umumnya yang jadi acuan merupakan
tokoh orang tua ataupun seorang yang jadi idolanya. Oleh sebab itu, orangtua juga dituntut
buat sanggup menampilkan sikap- sikap ataupun tindakan- tindkan yang menunjang perihal
tersebut.
Dalam hasil interaksi dengan keluarganya orang pula menekuni beberapa adat serta kerutinan
dalam makan, minum, berpakaian, metode berjalan, berdialog, duduk serta lain sebagainya.
Tidak hanya itu dalam keluarga masih banyak perihal lain yang sangat berfungsi dalam
proses pembuatan keahlian penyesuaian diri yang sehat, semacam rasa yakin pada orang lain
ataupun diri sendiri, pengendalian rasa ketakutan, toleransi, kefanatikan, kerjasama, keeratan,
kehangatan serta rasa nyaman sebab seluruh perihal tersebut hendak bermanfaat untuk masa
depannya.
Begitu pula dalam kehidupan pertemanan, pembuatan ikatan yang erat diantara kawan-
kawan terus menjadi berarti pada masa anak muda dibanding masa- masa yang lain. Sesuatu
perihal yang susah untuk anak muda menghindar dari temannya, orang mencurahkan kepada
sahabatnya apa yang tersimpan di dalam hatinya, dari angan- angan, pemikiran serta
perasaan. Dia mengatakan kepada mereka secara leluasa tentang rencananya, cita - citanya
serta dorongan- dorongannya. Dalam seluruh itu orang menciptakan kuping yang ingin
mencermati apa yang dikatakannya serta hati yang terbuka buat bersatu dengannya.
Dengan demikian penafsiran yang diterima dari temanya hendak menolong dirinya dalam
penerimaan terhadap kondisi dirinya sendiri, ini sangat menolong diri orang dalam menguasai
pola- pola serta identitas yang menjadikan dirinya berbeda dari orang lain. Terus menjadi
paham dia hendak dirinya hingga orang hendak terus menjadi bertambah kebutuhannya buat
berupaya buat menerima dirinya serta mengenali kekuatan serta kelemahannya. Dengan
demikian dia hendak menciptakan metode penyesuaian diri yang pas sessuai dengan
kemampuan yang dimilikinya.
c. Lingkungan Sekolah
Sekolah memiliki tugas yang tidak cuma terbatas pada permasalahan pengetahuan serta data
saja, hendak namun pula mencakup tanggungjawab pembelajaran secara luas. Demikian pula
dengan guru, tugasnya tidak cuma mengajar, namun pula berfungsi bagaikan pendidik yang
jadi pembuat masa depan, dia merupakan langkah awal dalam pembuatan kehidupan yang
menuntut orang buat membiasakan dirinya dengan area.
Pembelajaran modern menuntut guru ataupun pendidik buat mengamati pertumbuhan orang
serta sanggup menyusun sistem pembelajaran cocok dengan pertumbuhan tersebut. Dalam
penafsiran ini berarti proses pembelajaran ialah penciptaan penyesuaian antara orang dengan
nilai- nilai yang diwajibkan oleh area bagi kepentingan pertumbuhan serta spiritual orang.
Keberhasilan proses ini sangat tergantung pada metode kerja serta tata cara yang digunakan
oleh pendidik dalam penyesuaian tersebut. Jadi disini kedudukan guru sangat berfungsi
berarti dalam pembuatan keahlian penyesuaian diri orang
Pembelajaran anak muda sebaiknya tidak didasarkan atas tekanan ataupun beberapa wujud
kekerasan serta paksaan, sebab pola pembelajaran semacam itu cuma hendak bawa kepada
pertentangan antara orang berusia dengan kanak- kanak sekolah. Bila para anak muda merasa
B. Memiliki Kemampuan untuk Beradaptasi dengan Tekanan atau Stres dan juga Kecemasan
F. Individu yang memiliki serta memenuhi ciri-ciri tersebut dapat digolongkan sebagai
individu yang memiliki kesehatan mental yang positif.
Bagi Atwater( 1983, p. 36) dalam penyesuaian diri wajib dilihat dari 3 aspek ialah diri kita
sendiri, orang lain serta pergantian yang terjalin. Tetapi pada dasarnya penyesuaian diri
mempunyai 2 aspek ialah: penyesuaian individu serta penyesuaian sosial. Buat lebih jelasn ya
kedua aspek tersebut hendak dijabarkan bagaikan berikut:
1. Penyesuaian Pribadi
Penyesuaian individu merupakan kemampuan individu buat menerima dirinya sendiri
sehingga tercapai ikatan yang harmonis antara dirinya dengan area sekitarnya. Dia menyadari
seluruhnya siapa dirinya sesungguhnya, apa kelebihan serta kekurangannya serta sanggup
berperan obyektif cocok dengan keadaan dirinya tersebut. Keberhasilan penyesuaian individu
ditandai dengan tidak terdapatnya rasa benci, lari dari realitas ataupun tanggungjawab,
dongkol. kecewa, ataupun tidak yakin pada keadaan dirinya. Kehidupan kejiwaannya ditandai
dengan tidak adanya kegoncangan ataupun kecemasan yang menyertai rasa bersalah, rasa
takut, rasa tidak puas, rasa kurang serta keluhan terhadap nasib yang dialaminya.
Kebalikannya kegagalan penyesuaian individu ditandai dengan keguncangan emosi,
kecemasan, ketidakpuasan serta keluhan terhadap nasib yang dialaminya, sebagai akibat
terdapatnya gap antara orang dengan tuntutan yang diharapkan oleh lingkungan. Gap inilah
Tabel 6.2 Perbedaan Penekanan pada Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan Diri.
Kata personal bagi Kamus Besar Bahasa Indonesia( KBBI) merupakan bersifat individu
ataupun perseorangan. Sesuatu orang yang mempunyai kepribadian. Perkembangan
merupakan pergantian secara fisiologis sebagai hasil dari proses- proses pematangan fungsi-
fungsi fisik yang berlangsung secara normal yang sehat pada waktu yang normal. Prof.
Gessel berkata kalau perkembangan individu manusia berlangsung secara terus- menerus.
Manusia merupakan makhluk hidup yang terus hadapi perkembangan. Terdapat
perkembangan fisik terdapat pula perkembangan kepribadian secara psikis yang diihat dari
sosialnya.
Erik Erikson( 1902- 1994) menyatakan bahwa ada 8 sesi perkembangan terbentang ketika
kita melampaui siklus kehidupan. Masing- masing sesi terdiri dari tugas perkembangan yang
khas serta mengedepankan individu dengan sesuatu krisis yang harus dialami. Untuk Erikson,
krisis ini tidaklah sesuatu musibah, namun sesuatu titik balik peningkatan kerentanan serta
peningkatan kemampuan. Semakin sukses orang menanggulangi krisis, hendak terus menjadi
sehat pertumbuhan mereka. Berikut merupakan beberapa sesi krisis perkembangan bagi Erik
Erikson dalam novel Life Span Development oleh John W. Santrok pada tahun 2002:
Otonomi dengan rasa malu dan keragu-raguan (autonomy versus shame and doubt)
Kondisi jasmani seperti pembawa atau konstitusi fisik dan tempramen sebagai disposisi yang
diwariskan, aspek perkembangannya secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau
konstitusi tubuh, kondisi jasmani dan kondisi pertumbuhan fisik memang sangat
mempengaruhi bagaimana individu dapat menyesuaikan diri nya
Carl Roger menyebutkan 3 (tiga) aspek yang memfasilitasi pertumbuhan personal dalam
suatu hubungan ;
Keinginan yang terus menerus untuk memahami atau berempati terhadap orang lain.
a. Faktor Biologis
Karakteristik anggota tubuh yang berbeda setiap orang, kepribadian, atau warisan biologis
yang sangat kental.
3.Mengapa Orang yang dapat menyesuaikan diri secara aktif dan realistis dapat
mempertahankan stabilitas dirinya dan dapat mengindikasikan adanya kesehatan mental yang
tinggi pada dirinya. Sebaliknya mereka yang tidak mampu menyesuaikan diri secara aktif,
tidak realistik dan tidak stabil dirinya menunjukkan rendahnya kesehatan mental pada
dirinya?
5. Sebutkan dan Jelaskan 3 (tiga) Aspek Yang Memfasilitasi Pertumbuhan Personal Dalam
https://wirautamipsi2013.wordpress.com/2015/04/13/kesehatan-mental-penyesuaian-diri-dan-
pertumbuhan/ (Diakses 19 desember 2020 pukul 10.09)
https://media.neliti.com/media/publications/80590-ID-penyesuaian-diri-sebagai-upaya-
mencapai.pdf (Diakes 27 desember pukul 23.01)
7.1 DIRI
Diri adalah pribadi individu sebagai objek kesadaran reflektifnya sendiri. Karena diri adalah
referensi oleh subjek ke subjek yang sama, referensi ini tentu subjektif. Namun, perasaan
memiliki diri — atau tudung diri — tidak boleh dikacaukan dengan subjektivitas itu sendiri.
Menurut Burns (1989.66) konsep diri adalah suatu gambaran dari apa yang kita pikirkan,
yang orang lain berpendapat mengenai diri kita, dan seperti apa diri kita yang kita inginkan,
Konsep diri adalah apa yang dipirkan dan dirasakan tentang dirinya sendiri. Ada dua
konsep diri, yaitu konsep diri komponen kognitif dan konsep diri komponen afektif.
Komponen kognitif disebut self image dan komponen afektif disebut self esteem. Komponen
kognitif adalah pengetahuan individu tentang dirinya mencakup pengetahuan ―siapa saya‖
yang akan memberikan gambaran tentang diri saya, gambaran ini disebut citra diri.
Sementara itu, komponen afektif merupakan penilaian individu terhadap dirinya sendiri
yang akan membentuk bagaimana penerimaan terhadap diri dan harga diri individu (Ghufron
dan Risnawita. 2011. 14).
Dan dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah semua persepsi kita terhadap aspek
diri, aspek fisik, aspek sosial dan aspek psikologis, yang didasarkan pada pengalaman dan
interaksi dengan orang lain. Konsep diri juga merupakan suatu hal yangpenting dalam
pengintegrasian kepribadian, memotivasi tingkah laku sehingga pada akhirnya akan
tercapainya kesehatan mental.
Kontrol diri merupakan suatu kecakapan individu dalam kepekaan membaca situasi diri
dan lingkungannya serta kemampuan untuk mengontr ol dan mengelola faktor-faktor perilaku
sesuai dengan situasi dan kondisi untuk menampilkan diri dalam melakukan sosialisasi.
Kemampuan untuk mengendalikan perilaku, kecenderungan untuk menarik perhatian,
keinginan untuk mengubah perilaku agar sesuai untuk orang lain, selalu nyaman dengan
orang lain, menutup perasaannya (Nur Gufron & Rini Risnawati, 2011:21-22).
Skiner menyatakan bahwa kontrol diri merupakan tindakan diri dalam mengontrol
variabel-variabel luar yang menentukan tingkah laku. Dan tingkah laku dapat dikontrol
kontrol diri merupakan suatu pengendalian tingkah laku seseorang yang cenderung
bertindak positif dalam berfikir. Maksud dari pengendalian tingkah laku disini ialah
melakukan berbagai pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu untuk
bertindak agar sesuai atau nyaman dengan orang lain.
Menurut (Calhoun dan Acocella.1995. 67) Konsep diri merupakan gambaran mental yang
dimiliki oleh seorang individu terdiri dari tiga aspek.
a) Pengetahuan
Pengetahuan yang dimiliki individu merupakan apa yang diketahui individu. Dalam benak
setiap individu ada satu daftar julukan yang menggambarkan tentang dirinya, hal ini mengacu
pada istilah-istilah kuantitas seperti nama, usia, jenis kelamin, kebangsaan, pekerjaan, agama
dan sebagainya. Dan juga sesuatu yang merujuk pada istilah-istilah kualitas, seperti individu
yang egois, baik hati, tenang dan bertemperamen tinggi. Pengetahuan bisa diambil dengan
membandingkan diri Individu dengan pembandingnya seperti orang lain.
b) Harapan
Harapan adalah aspek dimana setiap individu mempunyai berbagai pandangan kedepan
tentang siapa dirinya, menjadi apa dia di masa mendatang, maka individu mempunyai
pengharapan terhadap dirinya sendiri. Dan juga individu mempunyai harapan untuk menjadi
diri yang ideal dan pengharapan tersebut berbeda-beda pada setiap individu.
c) Penilaian
Penilaian terhadap diri sendiri adalah pengukuran individu tentang keadaannya saat ini
dengan apa yang menurutnya dapat terjadi pada dirinya. Dan bisa dibilang kalau setiap
a) Orang tua
Orang tua kita adalah kontak sosial yang paling awal dan paling kuat. Apa yang
dikomunikasikan oleh orang tua pada anak lebih menancap dari pada informasi lain yang
diterima sepanjang hidupnya. Dan juga Orang tua kita mengajarkan bagaimana menilai diri
sendiri dan orang tua yang lebih banyak membentuk kerangka dasar untuk konsep diri.
b) Masyarakat
c) Teman sebaya
Penerimaan anak dari kelompok teman sebaya sangat dibutuhkan setelah mendapat cinta dari
orang lain dalam mempengaruhi konsep diri. Jika penerimaan ini tidak datang, dibentak atau
dijauhi maka konsep diri akan terganggu. Disamping masalah penerimaan atau penolakan,
peran yang diukur anak dalam kelompok teman sebayanya sangat mempunyai pengaruh yang
dalam pada pandangannya tentang dirinya sendiri.Jadi dapat disimpulkan kalau konsep diri
dibentuk dalam waktu lama dan orang tua, teman sebaya dan juga masyarakat bisa
mempengerahui faktor konsep diri seseorang.
Dan bisa disimpulkan kalau individu yang memiliki konsep diri positif bisa menerima dirinya
sendiri dan dapat menerima orang lain. Dan juga individu bisa merancang suatu tujuan yang
realitas dan menggap nahwa hidup adalah suatu proses.
Calhoun dan Acocella (1990. 72) membagi konsep diri negatif menjadi dua tipe, yaitu:
1) Pandangan seseorang tentang dirinya sendiri benar-benar tidak teratur, tidak memiliki
parasaan kestabilan dan keutuhan diri. Individu tersebut benar-benar tidak tahu siapa dirinya,
apa kelemahan dan kelebihannya atau apa yang ia hargai dalam kehidupannya.
2) Pandangan tentang dirinya yang terlalu kaku, stabil dan teratur. Hal ini bisa terjadi
sebagai akibat didikan yang terlalu keras dan kepatuhan yang terlalu kaku. Disini, individu
merupakan aturan yang terlalu keras pada dirinya sehingga tidak dapat menerima sedikit saja
penyimpangan atau perubahan dalam kehidupannya.
Jadi bisa dikatakan kalau kondisi diri yang negatif merupaka individu tersebut tidak
mengetahui siapa dirinya dan juga apa kelemahan dan kelebihan dirinya. Dan bisa dibilang
juga kondisi diri yang negatif adalah pandangan individu terhadap dirinya terlalu kaku, stabil
dan teratur.
Disini dapat disimpulkan kalau jenis-jenis kondisi diri terbagi menjadi dua jenis.ada
kondisi diri positif dan ada kondisi diri negatif. memiliki konsep diri positif bisa menerima
dirinya sendiri dan dapat menerima orang lain. Dan juga individu bisa merancang suatu
tujuan yang realitas dan menggap nahwa hidup adalah suatu proses sedangkan kondisi diri
yang negatif merupaka individu tersebut tidak mengetahui siapa dirinya dan juga apa
kelemahan dan kelebihan dirinya. Dan bisa dibilang juga kondisi diri yang negatif adalah
Chalhoun dan Acocella (1990) mendefinisikan kontrol diri (self control) sebagai
pengaturan proses-proses fisik, psikologis, dan perilaku seseorang, dengan kata lain
serangkaian proses yang membentuk dirinya sendiri. Dan juga Menurut Goleman (2005:131),
kontrol diri adalah ketrampilan untuk mengendalikan diri dari api-api emosi yang terlihat
mencolok. Tanda-tandanya meliputi ketegangan saat menghadapi stress atau menghadapi
seseorang yang bersikap bermusuhan tanpa membalas dengan sikap atau perilaku serupa.
Menurut (Nur Gufron & Rini Risnawati, 2011:21-22), Kontrol diri merupakan suatu
kecakapan individu dalam kepekaan membaca situasi diri dan lingkungannya serta
kemampuan untuk mengontrol dan mengelola faktor-faktor perilaku sesuai dengan situasi dan
kondisi untuk menampilkan diri dalam melakukan sosialisasi. Kemampuan untuk
mengendalikan perilaku, kecenderungan untuk menarik perhatian, keinginan untuk mengubah
perilaku agar sesuai untuk orang lain, selalu nyaman dengan orang lain, menutup
perasaannya.
Jadi dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi diri merupakan sebagai
pengaturan proses-proses fisik, psikologis, dan perilaku seseorang, dan serangkaian proses
yang membentuk dirinya sendiri dan juga ketrampilan untuk mengendalikan diri dari api-api
emosi yang terlihat mencolok. Kontrol diri juga bisa dibilang kalau Kemampuan untuk
mengendalikan perilaku, kecenderungan untuk menarik perhatian, keinginan untuk mengubah
perilaku agar sesuai untuk orang lain, selalu nyaman dengan orang lain, dan menutup
menutup perasaannya.
Merupakan kemampuan seseorang untuk memilih atau suatu tindakan berdasarkan pada
sesuatu yang diyakini atau disetujuinya. Kontrol diri dalam menentukan pilihan akan
berfungsi baik dengan adanya suatu kesempatan, kebebasan, atau kemungkinan pada diri
individu untuk memilih berbagai kemungkinan tindakan.
a) Over control
merupakan kontrol diri yang dilakukan oleh individu secara berlebihan yang menyebabkan
individu banyakmenahan diri beraksi terhadap stimulus.
b) Under control
merupakan suatu kecenderungan individu untuk melepaskan implus dengan bebas tanpa
perhitungan yang masak.
c) Appropriate control
a) Faktor Internal
Faktor internal yang ikut andil terhadap kontrol diri adalah usia. Semakin bertambah usia
seseorang maka, semakin baik kemampuan mengontrol diri seseorang itu dari diri individu.
b) Faktor Eksternal
Ideal diri mulai berkembang pada masa kanak-kanak yang dipengaruhi orang yang
penting pada dirinya yang memberikan tuntunan atau harapan.Pada usia remaja ideal diriakan
dibentuk melalui proses identifikasi padaorang tua, guru, teman. Gangguan ideal diri adalah
ideal diri yang terlalutinggi, sukar dicapai dan tidak realitis ideal diri yang samar dan tidak
jelas serta cenderung menuntut Ideal diri juga mulai berkembang pada masa kanak-kanak
yang dipengaruhi orang yang penting pada dirinya yang memberikan tuntunan atau
Menurut Profesor psikolog dan pakar kontrol diri, Dr Roy Baumeister, sejumlah
penelitian menunjukan kontrol diri yang kuat juga membantu seseorang hidup lebih lama.
Dan juga kontrol diri sangat berperan dalam mendisiplinkan diri untuk tetap konsisten
melakukan perilaku atau pilihan hidup yang sehat.
1. Bagaimana caranya mengontrol diri kita dengan baik supaya bisa menjaga kesehatan
mental kita..
3. Jelaskan kenapa lingkungan keluarga seperti orang tua sangat penting untuk seseorang
individu dalam mengontrol dirinya.
5. Bisa dijelaskan kenapa seseorang tidak bisa mengontrol emosinya ketika ada sesuatu hal
yang membuat dia marah.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131655987/pendidikan/KESEHATAN+MENTAL.pdf(
diambil pada tanggal 29 desember 2020 pada pukul 19 : 55)
https://www.republika.co.id/berita/internasional/abc-australia-network/15/10/05/nvr4z3-
pentingnya-mengelola-kemampuan-kontrol-diri ( diambil pada tanggal 29 desember 2020
pada pukul 20:37)
http://digilib.unimus.ac.id/files//dis k1/103/jtptunimus-gdl-ambarwatig-5114-2-bab2.pdf(
diambil pada tanggal 29 desember 2020 pada pukul 20:10)
Sejalan dengan usianya, emosi seseorang orang juga hendak terus berkembang. Proses
pembetukan melewati tiap fase pertumbuhan, yang didukung oleh aspek eksternal ataupun
aspek internal. Aspek internal misalnya umur, serta area keluarga. Sebaliknya aspek eksternal
semacam sahabat sebaya, area sekolah serta warga. Pertumbuhan emosi seorang bisa
dipengaruhi area. Pola emosi tiap orang berbeda serta mempunyai ciri masing- masing.
Emosi dalam bahasa Latin memiliki arti: “move out” (bergerak keluar). Emosi
(emotion) merupakan gabungan kata e untuk energi dan motion untuk pergerakan, sehingga
emosi menggerakkan kita untuk bertindak agar dapat bertahan dari ancaman, mendapat
kedekatan sosial, dan prokreasi (Gentry, 2007). Menurut Chaplin (1989) dalam Dictionary of
Psychology, emosi adalah sebagai suatu keadaan yang terangsang dari organisme mancakup
perubahan-perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya dari perubahan perilaku.
Chaplin (1989) membedakan emosi dengan perasaan, perasaan (feelings) adalah pengalaman
disadari yang diaktifkan baik oleh perangsang eksternal maupun oleh bermacam-macam
keadaan jasmaniah.
Menurut Darwis (2006:18) mendefinisikan emosi sebagai suatu gejala psiko-fisiologis yang
menimbulkan efek pada persepsi, sikap, dan tingkah laku, serta mengejawantah dalam bentuk
ekspresi tertentu. Emosi dirasakan secara psikofisik karena terkait langsung dengan jiwa dan
fisik. Ketika emosi bahagia meledak-ledak, ia secara psikis memberi kepuasan, tapi secara
fisiologis membuat jantung berdebar-debar atau langkah kaki terasa ringan, juga tak terasa
2. Makna Personal. Menjelaskan pada kita, pada situasi apa kita terpengaruh secara
emosional. Apabila kebutuhan dan keinginan kita terpenuhi maka muncul emosi
menyenangkan, seperti cinta, senang, bahagia, bersemangat. Namun, ketika merasa
dicampuri atau dirampas haknya, maka muncul emosi negatif, seperti takut, marah, cemburu,
atau iri. Emosi dasar manusia adalah emosi menyenangkan dan tidak menyenangkan. Emosi
ini akan berkembang seiring tahapan perjalanan perkembangan individu menjadi lebih
variatif dan spesifik.
Banyak teori mengenai emosi yang mencoba mengungkap macam emosi dalam istilah
―emosi dasar‖ (basic emotions) dengan tujuan membedakan (secara kualitatif) berdasar
fungsinya dalam proses adaptasi individu (Matthews dkk, 2002). Teori Plutchik (1980, 2001,
dalam Matthews dkk, 2002; Atwater & Duffy, 2005) mengidentifikasi ada 8 macam emosi
primer: gembira, penerimaan, takut, terkejut, sedih, muak/ jijik, marah, dan antisipasi
Menurut Ekman (1993), dari delapan emosi primer yang berbeda hanya 6 yang bersifat
universal tanpa batasan budaya dan usia, yaitu: marah (anger), takut (fear), kegembiraan
(happiness), sedih (sadness), dan muak (disgust). Sedangkan menurut Matsumoto (2000),
ditambahkan satu emosi lagi yaitu: jijik (contempt).
Emosi dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu emosi sensoris dan emosi kejiwaan
(psikis).
1. Emosi sensoris, yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar terhadap tubuh,
seperti : rasa dingin, manis, sakit lelah kenyang, dan lapar.
2. Emosi psikis, yaitu emosi yang mempunyai alasan-alasan kejiwaan.
Emosi kita sangat terkait dengan bagaimana kita melakukan penyesuaian psikologis
(Izard, dkk, 2001). Mengelola emosi berarti belajar bagaimana mengekspresikan perasaan
kita secara efektif, melibatkan keseimbangan antara ekspresi spontan dengan yang disadari,
menggunakan kontrol rasional (Atwater & Duffy, 2005).
Beberapa cara sederhana dalam mengelola emosi :
a. Berbagi perasaan tersebut, seperti perasaan positif dapat membantu kita merasa lebih
bersemangat, sedangkan apabila kita berbagi perasaan negatif pada orang lain akan
menemukan beberapa keuntungan, antara lain: mengenali perasaan apa sebenarnya yang kita
alami, meredakan emosi negatif menjadi netral, dan menemukan pemecahan masalah.
b. Ekspresikan secara terbuka dengan tata cara yang konstruktif, yaitu dengan membicarakan
perasaan kita pada orang lain akan membantu kita untuk berkomunikasi dengan dengan
sumber munculnya emosi negatif.
Teknik lain dalam mengelola emosi secara sederhana, antara lain penggunaan humor,
pengarahan ulang energi emosional, mengembangkan emosi positif, dan istirahat.
a) Cemas (Anxiety), merupakan emosi yang tidak menyenangkan, tetapi sangat penting
manfaatnya sebagai alarm secara emosional yang memperingatkan kita akan adanya
ancaman atau bahaya (Gorman, 2002). Rasa cemas membantu seseorang untuk melakukan
persiapan/ antisipasi.
b) Marah (Anger), rasa marah dapat mengarah pada perilaku penolakan, kepribadian tipe
A, serta penyakit jantung koroner. Mengelola rasa marah dapat diajarkan sejak anak usia dini
3. Terdapat empat ranah dalam Kecerdasaan Emosi (Emotional Quotion) Salah Satunya
Adalah Memotivasi Diri Sendiri Dan Mengenali Emosi Orang Lain, Sebutkan Pengertiannya
Tersebut!
4. Sebutkan 8 Macam Emosi Dari Teori Plutchik (1980, 2001, dalam Matthews dkk, 2002;
Atwater & Duffy, 2005)?
Jadi misalnya kita berkenalan sama orang lain, kita melakukan suatu penilaian terhadap
orang tersebut, apakah orang tersebut sesuai untuk menjadi teman kita atau apakah orang
tersebut ternyata tidak sesuai dengan kita. jadi kita lebih memilih untuk tidak melakukan
interaksi sama sekali.Dari cara ini itu bisa dibilang melakukan hubungan interpersonal.
Menurut Agus Mulyono dalam Suranto, hubungan interpersonal adalah komunikasi yang
berbentuk. tatap muka, interaksi antar individu, verbal maupun Kerjasama akan timbul
apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan
Hubungan intrpersonal yang baik adalah hubungan yang didalamnya terdapat saling
mempercayai, mempunyai rasa simpati dan empati yang tinggi, dapat terbuka antar
individu,dan sebagainya menurut kemampuan dalam hubungan interpersonal. Faktor-faktor
yang dapat meningkatkan hubungan interpersonal ada dua yaitu ―faktor internal adalah dari
kebutuhan berinteraksi dan pengaruh perasaan, sedangkan dari fakto reksternal yaitu dari
kesamaan, kedekatan dan daya tarik fisik‖
Berdasarkan teori dari Coleman dan Hammen, ada empat teori atau model hubungan
interpersonal, yaitu:
b. Model peranan
teori ini mengatakan bahwa hubungan interpersonal akan berjalan harmonis mencapai kadar
hubungan yang baik ditandai dengan adanya kebersamaan, apabila setiap individu bertindak
sesuai dengan ekspektasi peranan, tuntutan peranan, dan terhindar dari konflik peranan,
artinya hubungan interpersonal berjalan baik apabila masing-masing individu dapat
memainkan peranan sebagaimana yang diharapkan. Tuntutan peranan adalah desakan
keadaan yang memaksa individu memainkan peranan tertentu meskipun tidak
menginginkannya.Ekspektasi peranan mengacu pada kewajiban, tugas, dan hal yang
berkaitan dengan posisi tertentu dalam kelompok. Tuntutan peranan adalah desakan sosial
yang memaksa individu untuk memenuhi peranan yang telah dibebankan padanya. Desakan
Model ini berasal dari psikiater Eric Barne dalam buku Games People Play, dalam model ini
orang-orang berhubungan dalam bermacam-macam permainan, mendasari permainan ini
adalah tiga bagian kepribadian manusia yaitu orangtua, anak, dan orang dewasa. Dalam
hubungan interpersonal kita menampilkan salah satu aspek kepribadian tersebut, dan orang
lain membalasnya dengan salah satu aspek tersebut juga.
d. Model Interaksional
Menurut model interaksional ini, hubungan interpersonal adalah merupakan suatu proses
interaksi. Masing-masing orang ketika berinteraksi pasti sudah memiliki tujuan, harapan,
kepentingan, perasaan suka atu benci, dan sebagainya yang semuanya itu merupakan input.
Selanjutnya, inpu menjadi komponen penggerak yang akan memberi warna dan situasi
tertentu terhadap proses hubungan interpersonal. Output dari psoses hubungan interpersonal
telah memperoleh pengalaman, kesenangan, dan sebagainya.
Dalam kehidupan sosial, manusia satu dengan yang lain saling berinteraksi dan
berkomunikasi. Misalnya seorang yang biasanya pendiam dan pasif, ketika menonton konser
band terkenal bersama kelompok massa, dapat berubah menjadi individu yang bersemangat,
berteriak-teriak, berjoget, bahkan ikut menjadi agresif manakala kelompok massa di
sekitarnya tersebut menjadi agresif. Hal tersebut bisa dibilang kalau sosial bisa
mempengaruhi orang lain. Pengaruh sosial dapat terjadi kepada siapa saja yang terlibat dalam
hubungan interpersonal, dengan beberapa cara yang akan kita bahas berikut ini.
A. PERSUASI.
Perilaku individu dapat berubah dengan metode persuasi. Proses persuasi sendiri terbagi atas
dua rute, yaitu rute central dan rute tepi (peripherali). Pada rute central terisi argumentasi
logis serta bukti-bukti mengenai suatu objek. Sedangkan dalam rute peripheralkita
mengasosiasikan objek dengan tanda-tanda positif maupun negatif. Persuasi yang bersifat
emotional akan lebih mengena pada individu lain daripada persuasi yang berisi presentasi
logis semata. Selain itu, pesan yang berulang akan lebih meninggalkan kesan pada individu
B. KOMFORMITAS
Dalam berinteraksi seseorang bisa merubah perilaku menjadi taat terhadap kelompoknya atau
norma sosialnya itu bisa disebut komformitas. Ada beberapa faktor yang membuat individu
mudah melakukan komformitas, antara lain berada pada budaya yang bersifat kolektif,
adanya keinginan untuk disukai atau diterima kelompok tertentu, rendahnya harga diri, nilai
personal yang mudah dipengaruhi, serta kurangnya pertahanan diri.
C. DEINDIVIDUASI
D. ALTRUISM
Kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain dengan mengurangi perhatian pada diri sendiri,
yang biasanya ditampilkan dalam perilaku menolong orang lain disebut dengan altruism.
Tetapi, mengapa seseorang kadang mau berkorban untuk orang lain dan terkadang juga
tampak tidak peduli? Hal ini dapat terjadi karena seseorang akan cenderung peduli ketika
dalam mood yang baik, empatik, meyakini bahwa harus segera melakukan sesuatu untuk
orang lain tersebut, merasa bertanggung jawab untuk bertindak, tahu apa yang harus
dilakukannya, dan merasa dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Akan tetapi, kondisi di atas
dapat menjadi melemah ketika kita berada dalam suatu kelompok atau kerumunan karena
dalam kelompok tersebut kita merasakan ketidakjelasan tanggung jawab. Intinya seseorang
akan lebih tampil menolong orang lain apabila kita berpikir sebagai salah seorang yang ada di
lokasi tersebut dan mampu untuk menolong.
Model Sosial disebut juga sebagai bentuk relationship dengan pertukaran yang adil.
Tujuannya adalah mencapai kepuasaan kebutuhan di antara individu-individu yang terlibat
(mutual satisfaction of needs).
a. Reward
Penghargaan merupakan semua bentuk keuntungan dari suatu hubungan yang memiliki nilai
positif. Macam penghargaan ada yang nyata (makanan, seks, uang) dan kompleks
(pengakuan, restu). Kondisi yang ditemui terkait dengan penghargaan adalah bahwa
seringkali penghargaan diartikan berbeda antar individu. Selain itu, nilai terhadap
penghargaan dapat berubah setiap waktu dari respon yang diperoleh.
b. Cost
adalah semua bentuk kehilangan yang didapat dari suatu hubungan dan memiliki nilai
negatif. Sering diistilahkan dengan kerugian. Cost memiliki macam emosional, waktu, dan
biaya. Kesemuanya muncul sebagai bentuk kekecewaan terhadap respon yang diberikan
individu lain. Beberapa faktor yang mempengaruhi cost, antara lain faktor individual, waktu,
dan berbagai aspek dalam hubungan itu sendiri. Seringkali terjadi dalam suatu hubungan,
akan menjadi buruk apabila harapan atau tuntutan di antara mereka membebani atau terlalu
besar
c. FAIR-EXCHANGE
a. Ego states
Merupakan konsep yang menjelaskan sistem yang berhubungan antara perasaan dalam diri
individu dengan persepsinya yang dimanifestasikan dalam pola-pola perilaku, seperti kata-
kata yang diucapkan, perubahan suara, ekspresi wajah, gerak tubuh, dan posisi tubuh. Ada
tiga macam ego state: Anak, Orangtua , Dewasa.
b .Transaction
Transaksi adalah pertukaran antara individu yang terlibat memberi stimulus dan individu
yang merespon di antara masing-masing ego state mereka.
c . Stroke
Merupakan tanda perhatian atau sentuhan pada individu lain. Stroke positif bersifat
menyenangkan bagi orang lain, misal: senyuman, pelukan, tepukan bahu, acungan ibu jari.
Stroke negatif menunjukkan perasaan tidak menyenangkan ke orang lain, misal: omelan,
wajah cemberut.
d . Life position
Menunjukkan empat tipe individu dalam posisi Ok atau tidak Ok dalam suatu hubungan
dengan orang lain. Ada Depresif, Sia-sia (abuse victim), sehat dan paranoid.
a. Terbatasnya informasi
c. Isyarat yang keliru, seperti: perempuan yang ramah pasti mau diajak kencan.
d. Stereotipe, merupakan keyakinan umum, seperti: rambut gondrong pasti anak berandal;
profesor biasanya berkepala botak.
e. Kesalahan logis, seperti: orang yang mudah menarik perhatian biasanya cerdas dan intelek
atau orang sukses dan sebaliknya.
f. Hallo effect dan devil effect, rasa suka atau tidak suka akan mempengaruhi penilaian
kita terhadap perilaku orang lain.
Individu mulai tertarik pada individu lain karena beberapa faktor berikut:
2) Kesamaan diri, contoh: punya kesamaan prinsip, sikap, atau latar sosial budaya.
4) Ketertarikan fisik, biasanya tergantung pada standar individu, jenis kelamin, dan
budaya.
Hubungan antar individu dapat berkembang karena dipengaruhi oleh peran sosial dan
perilaku yang diharapkan, tujuannya mencari kesesuaian antara satu dengan yang lain.
Peran adalah perilaku yang diharapkan, biasanya dihubungkan dengan posisi yang diberikan
atau status sosial yang dimiliki seseorang. Peran memudahkan individu dalam bersosialisasi,
bahkan sebelum dirinya mampu memahami dan mengendalikan perilaku secara rasional.
Peran seseorang dapat berubah seiring berjalannya waktu.
Kesesuaian dan konflik peran muncul sebagai akibat adanya beberapa peran yang dimiliki
individu sekaligus.
Faktor internal adalah faktor dalam diri kita meliputi dua hal, adalah :
b. Pengaruh perasaan
Penelitian dari Byrne, dkk (1975) dari Fraley dan Aron menunjukka n bahwa dalam
berbagai situasi sosial, humor digunakan secara umum untuk mencairkan suasana dan
memfasilitasi interaksi pertemanan. Humor yang menghasilkan tawa dapat membuat kita
lebih mudah berinteraksi, sekalipun dengan orang yang belum dikenal. Sehingga kita lebih
a. kedekatan
Kedekatan dalam hubungan interpersonal menurut Baron dan Byrne menjelaskan bahwa
kedekatan secara fisik antara orang yang tinggal dalam satu lingkungan yang sama seperti di
kantor dan di kelas, menunjukkan bahwa semakin dekat jarak geografis diantara mereka
semakin besar kemungkinan kedua orang tersebut untuk sering bertemu.
Sebuah penelitian mengenai daya tarik fisik menunjukkan bahwa sebagian besar orang
percaya bahwa laki-laki dan perempuan yang menarik menampilkan ketenangan, mudah
bergaul, mandiri, dominan, gembira, seksi, mudah beradaptasi, sukses, lebih maskulin (laki-
laki) dan lebih feminism (perempuan) daripada orang yang tidak menarik. Jadi, kita
cenderung untuk memilih berinteraksi dengan orang yang menarik dibandingkan orang yang
kurang menarik, karena orang yang menarik memiliki karakteristik lebih positif.
c. Kesamaan (Similarity)
Kita cenderung menyukai orang yang sama dengan kita dalam sikap, nilai, minat, latar
belakang dan kepribadian.
Kita cenderung menyenagi orang-orang yang memiliki kemampuan lebih tinggi dari pada
kita bahkan yang lain. Menurut teori pertukaran sosial, ketika oang lain memberi ganjaran
Faktor lain yang juga mempengaruhi ketertarikan kita kepada orang lain adalah bagaimana
orang tersebut menyukai kita. Secara umum, kita menyukai orang yang juga menyukai kita
dan tidak menyukai orang yang juga tidak menyukai kita. Dengan kata lain, kita atau
konsekuensi positif pada kita, maka kita cenderung ingin bersamanya.
Dalam bersikap asertif, seseorang dituntut untuk jujur terhadap dirinya sendiri dan jujur
pula dalam mengekspresikan perasaan, pendapat dan kebutuhannya secara proporsional,
tanpa ada maksud untuk memanipulasi, memanfaatkan ataupun merugikan pihak lainnya.
Dapat terlihat dengan jelas bahwa asertivitas tidak memberikan kerugian apapun pada
diri kita sendiri.
Menurut Miller (2012) konflik tidak terhindarkan dalam hubungan dekat seperti pacaran.
Konflik terjadi saat motif, tujuan, kepercayaan, pendapat atau perilaku seseorang
mengganggu atau bertentangan dengan orang lain. Konflik terjadi ketika keinginan atau
tindakanseseorangsebenarnya menghambat atau menghalangi orang lain.
Konflik intrapersonal adalah konflik yang terjadi dalam diri individu sendiri, misalnya
ketika keyakinan yang dipegang individu bertentangan dengan nilai budaya masyarakat, atau
keinginannya tidak sesuai dengan kemampuannya. Konflik intrapersonal ini bersifat
psikologis, yang jika tidak mampu diatasi dengan baik dapat menggangu bagi kesehatan
psikologis atau kesehatan mental (mental hygiene)individu yang bersangkutan. Sedangkan
konflik interpersonal ialah konflik yang terjadi antar individu. Konflik ini terjadi dalam setiap
lingkungan sosial, seperti dalam keluarga, kelompok teman sebaya, sekolah, masyarakat dan
Berdasarkan beberapa definisi diatas peneliti memilih definisi dari Wilmot dan
Hocker(2007) yang mendefinisikan konflik interpersonal sebagai pertentangan antara
setidaknya dua pihak yang saling bergantung, yang merasakan tujuan yang tidak sesuai,
keterbatasan sumber daya, dan gangguan dari orang lain dalam mencapai tujuan mereka.
Robbin dan Judge (2013) menyebutkan tiga faktor yang mempengaruhi konflik interpersonal
yaitu :
a. Komunikasi
b. Struktur
Struktur berkaitan dengan peran dan tugas-tugas individu yang berhubungan dengan orang
lain. Tugas masing-masing pihak yang dapat dijelaskan dengan baik akan mengarahkan pada
pengelolaan konflik yang bersifat konstruktif. Sedangkan tugas yang tidak dapat dijelaskan
dengan baik akan mengarahkan pada pengelolaan konflik yang bersifat destruktif.
c. Variabel Pribadi
Variabel pribadi meliputi kepribadian, emosi dan nilai-nilai. Kepribadian yang keras kepala,
emosi dan pencemas lebih sering terlibah cekcok dan bereaksi buruk ketika konflik terjadi.
Menurut Taylor, dkk(2009) tipe konflik interpersonal dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Perilaku Spesifik
Beberapa konflik terjadi karena perilaku spesifik dari pasangan. Pada level ini pasangan
mengalami masalah pengkoordinasian aktivitas tertentu
c. Disposisi Personal
Beberapa konflik berfokus pada niat dan sikap pasangannya. Pada level disposisional,
pasangan mungkin berselisih soal personalitas dan niat mereka.
Berbagai pemikiran manusia mengenai stress menghasilkan pengertian yang berbeda- beda
tentang stres itu sendiri. Stres hanyalah cuma hambatan sistem syaraf yang memunculkan
badan berkeringat, tangan menggenggam, jantung berdetak kencang, wajah memerah, dll.
Paham realistik memandang stress bagaikan suatu fenomena jiwa yang terpisah dengan
jasmani maupun tubuh manusia maupun fenomena tubuh belaka tanpa ada jalinan dengan
kejiwaan. Kebalikannya mengerti idealis berkomentar stres ialah murni fenomena jiwa.
Mengenai ini membuat kita sulit buat menarangkan kenapa apabila fenomena tekanan pikiran
hanyalah fenomena jiwa namun memberikan akibat pada raga seseorang semacam dada yang
berdebardebar, keringat, dsb.
10.1 STRES
1. Tekanan (Pressure). Tekanan bersumber dari dalam diri (misal: ambisi) atau luar diri
(misal: kompetisi di lingkungan), bahkan dapat berupa gabungan keduanya. Apabila terlalu
keras menuntut diri sendiri, muncul perilaku self-defeating, dimana diri kita kalah dengan
tuntutan kita sendiri yang berlebihan (contoh: pada orang perfeksionis). Tekanan lingkungan
lainnya, sepert menghadapi ujian, tagihan hutang.
2. Frustrasi (Frustration). Muncul karena adanya hambatan terhadap motif atau perilaku kita
dalam mencapai tujuan. Dapat muncul akibat tidak adanya objek tujuan yang sesuai, misal:
saat lapar, tidak ada makanan; atau adanya penundaan, misal: menunggu lampu lalu-lintas
hijau; atau adanya rintangan sosial, misal: ingin jadi juara menyanyi tapi tidak pernah punya
kesempatan. Sumber frustrasi dari dalam diri individu:
b. rendahnya komitmen
d. perasaan bersalah
e. karakteristik individu: jenis kelamin, warna kulit Tingkat frustrasi tertentu merupakan
bagian dari proses pertumbuhan (contoh: masa remaja masa matang fisik dan seksual
sehingga ingin independen, padahal secara ekonomi masih dependen pada orangtua).
Frustrasi dapat menimbulkan kemarahan dan perilaku yang agresif, semakin rendah toleransi
kita terhadap frustrasi maka semakin mudah kita untuk cenderung menjadi agresif.
3. Konflik. Muncul ketika individu berada dalam kondisi di bawah tekanan untuk merespon
dua atau lebih dorongan yang saling bertentangan secara simultan atau bersamaan. Konflik
4. Cemas. Merupakan perasaan samar-samar, rasa yang tidak mudah untuk merasakan
bahaya di masa yang akan datang. Simtom cemas: jantung berdebar, ketegangan otot,
keringat dingin. Secara psikologis dianggap wajar jika dalam intensitas yang normal, karena
kecemasan merupakan tanda alarm yang memperingatkan kita bahwa bahaya sudah dekat dan
membangkitkan kita untuk meresponnya secara tepat. Stres terhadap kecemasan dipelajari
dan berfungsi dalam hubungannya dengan perasaan aman. Kecemasan taraf ringan-sedang :
menstimulasi individu menjadi lebih waspada dan resposif pada situasi yang mem butuhkan
perhatian lebih (fascilitating anxiety). Kecemasan yang berlebihan : memperburuk performa
kita (debilitating anxietyi). Beda kecemasan dengan rasa takut:
- rasa takut: jika merasa terancam pada sesuatu yang spesifik & jelas letaknya
- cemas : lebih subjektif dan umum ancamannya, lebih stressful, karena ancaman tidak
diketahui objek dan efeknya; lebih mudah terakumulasi sehingga membuat berkurangnya
kesadaran dan memburuknya performa kita.
1. COPING.
a. Emotion Focused Coping: usaha individu mengatasi reaksi emosional dari stres yang
dialami.
b. Problem Focused Coping: usaha individu untuk merubah lingkungan atau menemukan
solusi untuk menghilangkan stressor. Dapat membantu kita mengatasi stres apabila kita
memahami gaya coping kita (fisik) (behavioral), cerebral (kognitif), atau emosi.
mempengaruhi penerimaan seseorang terhadap stresor potensial dan respon terhadap stres-
nya (Maddi & Kobasa, 1984).
c. Mastery. Merupakan perasaan mampu mengendalikan respon stres yang muncul pada
dirinya. Tingkat mastery memiliki hubungan dengan respon stres seseorang (Karasek &
Theorell, 1990).
3. MODIFIKASI LINGKUNGAN.
a. Asertif. Mengekspresikan hak dan perasaan kita tanpa melanggar hak orang lain.
b. Menghindari jika perlu. Beralih secara fisik maupun emosional dari aktivitas atau
kelompok atau individu yang memunculkan stres. Dilakukan apabila asertif dan kompromi
tidak berhasil.
1. Membangun toleransi terhadap stress, dengan memahami seberapa batasan kita dapat
bertahan dari stres tanpa munculnya perilaku yang irasional.
2. Mengubah langkah hidup, merubah kebiasaan hidup kita menjadi lebih tahan stres, misal:
berjalan lebih lambat, bangun lebih pagi, sempatkan sarapan, hindari menunda pekerjaan,
konsentrasi pada pekerjaan (matikan telepon), berkumpul dengan teman,lakukan aktivitas
santai, hindari kafein-alkohol-obat.
3. Mengendalikan pemikiran yang mengarah pada distress, dengan berpikir positif, libatkan
pada aktivitas humor dan tertawalah.
Koping termasuk konsep sentral dalam memahami kesehatan mental. Koping berasal
dari kata coping yang bermakna harfiah pengatasan/ penanggulangan( to cope with=
menanggulangi, mengatasi). Namun karena istilah coping yakni istilah yang sudah jamak
dalam psikologi serta memiliki makna yang kaya, sampai pemakaian istilah tersebut di
pertahankan dan langsung di serap ke dalam bahasa Indonesia buat membantu memahami
jika coping( koping) tidak sederhana makna harafiahnya saja.
Koping sering disamakan dengan adjustment( penyesuaian diri). Koping pula sering
dimaknai bagaikan metode buat memecahkan kasus( problem solving). Pengertian koping
memanglah dekat dengan kedua istilah di atas, namun sebetulnya agak berbeda. Penjelasan
adjustment biasanya merujuk pada penyesuaian diri dalam mengalami kehidupan tiap hari.
Pemecahan kasus lebih mengarahpada proses kognitif dan masalah yang pula bersifat
kognitif. Koping itu sendiri dimaknai bagaikan apa yang di lakukan oleh orang buat
memahami suasana yang dinilai bagaikan suatu tantangan/ luka/ kehilangan/ ancaman. Jadi
koping lebih mengarah pada yang orang lakukan buat mengatasi tuntutan- tuntutan yang
penuh tekanan maupun yang membangkitkan emosi. Maupun dengan kata lain, koping ialah
gimana reaksi orang kala hadapi stress/ tekanan. Kaitan antara koping dengan mekanisme
pertahanan diri( defense mechanism), ada ahli yang memandang defense mechanism
bagaikan salah satu jenis koping. Ahli lain memandang antara koping dan mekanisme
pertahanan diri bagaikan 2 Mengenai yang berbeda.
Strategi koping berfokus pada kasus bertujuan buat kurangi tuntunan yang
memunculkan tekanan pikiran maupun tingkatkan kemampuan dalam hadapi stres. Seseorang
biasanya menggunakan strategi ini kala dia yakin jika atmosfer stres yang dia alami bisa dia
kendalikan. Strategi ini bertujuan langsung kepada faktor atmosfer stres yang memunculkan
kasus pada orang. Contoh strategi ini ialah memesatkan penyelesaian tugas, meningkatkan
jumlah novel yang dipakai, memilah topik yang mudah dipelajari, dan lain- lain.
2. pengaruh lingkungan
3. pendidikan
5. usia
d. feedback
b. Penyesuaian yang sifatnya berusaha atau membantu mengatasi secara lebih terarah sumber
1) Yang bersifat tak disadari: seringkali dilakukan adalah defense mechanisms (mekanisme
pertahanan diri atau ego).
2) Yang bersifat disadari: membicarakannya dengan orang lain; melakukan pekerjaan lain
yang mengurangi simtom stres; tertawa.
b. Pendekatan Menarik Diri. Dapat dilakukan apabila sumber stress tidak dapat dihilangkan
dengan asertif dan kompromi. Strategi sementara untuk mengatasi stres yang dapat berakibat
memperburuk kesehatan individu tersebut. Misal: cuti kuliah untuk mengumpulkan biaya
kuliah.
c. Berkompromi. Biasa digunakan apabila agen sumber stress memiliki otoritas lebih tinggi
dari kita, atau sama-sama seimbang. Baik-buruknya sangat tergantung pada sejauhmana
kepuasan dapat diperoleh individu, dan sebesar apa usaha yang dilakukan untuk mengurangi
stress
3. Apa itu Coping stress? dan sebutkan pengertian dari Emotion Focused Coping dan
Problem Focused Coping?
4. Sebutkan dan Jelaskan 2 Macam Penyesuaian Yang Bersifat Mengurangi Simtom Stres?
5. Grant Brecht memandang stres dapat timbul oleh beberapa banyak hal, apa saja itu
sebutkan dan jelaskan?
Cinta telah diakui oleh banyak tokoh kesehatan mental, merupakan sesuatu yang
menyembuhkan dan sumber utama bagi pendewasaan manusia. Cinta itu semakin dicari,
maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan
keinginan dan harapan yang lebih. Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta. Adalah proses
mendapatkan kesempatan, ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka
akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya, Ketika kesempurnaan ingin kau
dapatkan, maka sia2lah waktumu dalam mendapatkan perkawinan itu, karena, sebenarnya
kesempurnaan itu hampa adanya.
Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari manusia, sudah lama tertarik dengan konsep cinta
(misalnya Eric Fromm dan Maslow) karena manusia satu-satunya makhluk yang konon dapat
merasakan cinta. Hanya saja masalahnya, sebagai sebuah konsep, cinta sedemikian
abstraknya sehingga sulit untuk didekati secara ilmiah. Dalam tulisan ini, saya memilih teori
seorang psikolog, Robert Sternberg, yang telah berusaha untuk menjabarkan cinta dalam
konteks hubungan antara dua orang.
Menurut Sternberg, cinta adalah sebuah kisah, kisah yang ditulis oleh setiap orang. Kisah
tersebut merefleksikan kepribadian, minat dan perasaan seseorang terhadap suatu hubungan.
Ada kisah tentang perang memperebutkan kekuasaan, misteri, permainan dan sebagainya.
Cinta merupakan kekuatan yang mampu menarik dua orang dalam satu ikatan yang tidak
terpisahkan, yang dinamakan perkawinan. Dengan kata lain, perkawinan akan kuat ketika
dilandasi oleh cinta. Hatfield (dalam Lubis, 2002) menyatakan bahwa ada dua macam cinta
diantara pasangan dalam perkawinan, yaitu passionate love dan companiate love.
Pada masa pacaran dan di awal perkawinan, biasanya yang dominan adalah passionate
love yang menggebu-gebu dan diwarnai oleh sikap posesif terhadap pasangan, sedangkan
companiate love berkembang secara perlahan-lahan dan ada pada perkawinan yang bahagia
dimana masing-masing pihak merasa pasangannya adalah teman yang sangat dibutuhkan
keberadaannya, baik secara fisik maupun secara psikologis, untuk saling mengisi dalam
kehidupan bersama.
Secara umum, pernikahan merupakan tindakan sepakat antara dua insan untuk duduk di
pelaminan, kemudian hidup bersama menjalani suka-duka dalam mengarungi dinamika
bahtera kehidupan dalam berkeluarga. Dala m KBBI, kata dasar dari pernikahan ialah nikah
yang berarti ikatan (akad) perkawinan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan
ajaran agama.
a. Keintiman( Intimacy)
Komponen keintiman ialah keakraban yang dialami oleh 2 orang serta kekuatan dari ikatan
yang menahan pasangan bersama( Baron& Byrne, 2005). Keintiman memiliki elemen
b. Gairah( Passion)
Sternberg menyatakan kalau komponen gairah berisi dorongan yang memunculkan emosi
kokoh dalam ikatan cinta. Dalam sesuatu ikatan dekat, energi tarik fisik serta intim sangat
berarti. Hendak namun bisa jadi pula terdapat motif lain, semacam kebutuhan buat memberi
dan menerima perhatian, kebutuhan buat melindungi harga diri serta buat mendominasi.
Dariyo( 2008) mendefinisikan komponen gairah bagaikan elemen fisiologis yang
menimbulkan seorang merasa mau dekat secara raga, menikmati/ merasakan sentuhan fisik,
maupun melaksanakan ikatan intim dengan pasangan hidupnya. Tetapi apabila diperhatikan
secara mendalam, gairah pula bisa ditunjukkan dengan sentuhan fisik, membelai rambut,
berpegangan tangan, merangkul, memeluk, mencium ataupun ikatan intim.
Komponen komitmen ialah aspek kognitif dalam model segitiga cinta Sternberg(
Baron& Byrne, 2005). Komponen komitmen terdiri atas 2 aspek ialah jangka pendek
serta jangka panjang. Aspek jangka pendek merupakan keputusan buat menyayangi orang
lain. Sedangkan aspek jangka panjang merupakan komitmen buat mempertahankan ikatan
cinta tersebut. Kedua aspek ini tidak wajib dirasakan bersamaan. Keputusan orang buat
menyayangi seorang tidak berarti kalau orang hendak berkomitmen terhadap rasa cinta
tersebut, begitu pula kebalikannya. Tetapi demikian, keputusan buat menyayangi( jangka
pendek) sebaiknya mendahului komitmen( jangka panjang) terhadap sesuatu ikatan(
Sternberg, 2009). Contoh komponen komitmen merupakan terdapatnya kemauan dan buat
memelihara ikatan walaupun penuh kesusahan serta pengorbanan( Yudisia, 2013)
Bagi Strenberg, tiap komponen itu pada tiap orang berbeda derajatnya. Terdapat yang
hanya tinggi di gairah, tetapi rendah pada komitmen. Sebaliknya cinta yang sempurna
Pembahasan tentang kehidupan pernikahan diawali dengan ulasan tentang kehidupan berusia
muda sebagai masa kehidupan yang lagi dijalani oleh mayoritas calon pendamping suami-
istri. Masa berusia muda merupakan masa untuk kehidupan seorang yang berumur antara 20–
40 tahun. Pada masa ini, kondisi f isik terletak pada keadaan puncak serta setelah itu
menyusut secara lama- lama. Dalam sisi perkembangan psikososial, terjalin proses
pemantapan karakter serta style hidup dan ialah saat membuat keputusan tentang ikatan yang
seksual. Pada dikala ini, mayoritas orang menikah serta menjadi orang tua( Papalia,
Olds,& Feldman, 2001; Santrok, 2002).
Dalam memilih pendamping hidup, baik untuk pria ataupun wanita keduanya mempunyai
hak buat memilah yang sangat pas bagaikan pendampingnya. Hingga dari itu wajib betul-
betul diperhitungkan kala memilih pendamping yang baik. Apabila mau pintar, seorang wajib
giat belajar, apabila mau kaya seorang wajib berhemat, begitu pula tentang pendamping
hidup. Apabila menginginkan pendamping hidup yang baik hingga kita pula wajib baik.
Tidak terdapat suatu di dunia ini yang buat mendapatkannya tidak membutuhkan
pengorbanan. Se luruh suatu terdapat harganya tercantum apabila mau memperoleh
pendamping hidup yang baik. Ya, diawali dari diri sendiri. Apabila kita bercita- cita buat
memperoleh pendamping hidup yang baik, hingga kita sendiri wajib baik. Percayalah, Tuhan
sudah memasangkan manusia cocok dengan kepribadian serta derajat mereka tiap- tiap.
Manusia yang baik cumalah buat manusia yang baik pula, begitu pula kebalikannya.
Ada pula apabila kita dihadapkan sesuatu opsi lebih dari satu, pasti sewajarnya seseorang
hendak memilih yang terbaik menurutnya, walaupun opsi terbaik menurutnya tidak
senantiasa identik dengan opsi yang terbaik untuk umum, sebab seorang pasti mempunyai
pertimbangan yang sangat spesial yang tidak dipunyai oleh orang lain. Hingga, kala lagi
memilah calon pendamping, bukalah mata lebar- lebar. Simaklah ia secara utuh. Kumpulkan
data sebanyak- banyaknya tentang ia, paling utama kekurangannya. Sebab aku percaya,
kelebihan dari pendamping hendak dengan gampang kita terima namun kekurangan?
Tanyakanlah pada diri sendiri, mumpung belum akad nikah, apakah siap menerima
kekurangan- kekurangan tersebut?
Seringkali, ketika ikatan perkenalan bersambung jadi ikatan romantis, pendamping mulai
berpikir apakah betul mereka silih menyayangi, ataupun cuma sebab tertarik secara raga,
ataupun sebab‗ nyambung‘ kala diajak ngobrol, ataupun sebab merasa menciptakan kakak
Pendamping suami- istri yang sejati merupakan pendamping yang silih terbuka. Ini berarti,
perihal berarti yang wajib senantiasa terdapat dalam kehidupan pernikahan merupakan
komunikasi di antara suami serta istri. Mayoritas konflik yang timbul pada pendamping
suami- istri yang bisa berakhir pada perceraian merupakan sebab permasalahan komunikasi.
Pada masa berpacaran, umumnya pendamping mempunyai spesial spesial buat senantiasa
berduaan, silih berbagi cerita gembira ataupun pilu, dan silih membetulkan kesalahan. Tetapi
perihal yang sama acapkali tidak terjalin kala pendamping telah menikah serta mempunyai
anak.
Ikuti dahulu komentar Dawn J. Lipthrott, LCSW, seseorang psikoterapis serta pula
marriage and relationship educator and coach, ia berkata kalau terdapat 5 sesi pertumbuhan
dalam kehidupan pernikahan. Ikatan dalam perkawinan dapat tumbuh dalam tahapan yang
dapat diprediksi tadinya. Tetapi pergantian dari satu sesi ke sesi berikut memanglah tidak
terjalin secara mencolok serta tidak mempunyai patokan batasan waktu yang tentu. Dapat jadi
antara pendamping suami- istri, yang satu dengan yang lain, mempunyai waktu berbeda
dikala mengalami serta lewat tahapannya. Tetapi kamu serta pendamping bisa silih
merasakannya.
Tahap awal: Romantic Love. Saat ini merupakan disaat Kamu serta pendamping
merasakan gelora cinta yang menggebu- gebu. Ini terjalin di dikala bulan madu perkawinan.
Kamu serta pendamping pada sesi ini senantiasa melaksanakan aktivitas bersama - sama
dalam suasana romantis serta penuh cinta.
Tahap kedua: Dissapointment or Distress. Masih bagi Dawn, di sesi ini pendamping
suami istri sering silih menyalahkan, mempunyai rasa marah serta kecewa pada pendamping,
berupaya menang ataupun lebih benar dari pendampingnya. Terkadang salah satu dari
pendamping yang hadapi perihal ini berupaya buat alihkan perasaan tekanan pikiran yang
memuncak dengan menjalakan ikatan dengan orang lain, mencurahkan atensi ke pekerjaan,
anak ataupun perihal lain sejauh cocok dengan atensi serta kebutuhan tiap- tiap. Bagi Dawn
tahapan ini dapat bawa pendamping suami- istri ke suasana yang tidak tertahankan lagi
Tahap ketiga: Knowledge and Awareness. Dawn mengatakan kalau pendamping suami
istri yang hingga pada sesi ini hendak lebih menguasai gimana posisi serta diri
pendampingnya. Pendamping ini pula sibuk menggali data tentang gimana kebahagiaan
perkawinan itu terjalin. Bagi Dawn pula, pendamping yang hingga di sesi ini umumnya
bahagia buat memohon kiat- kiat kebahagiaan rumah tangga kepada pendamping lain yang
lebih tua ataupun menjajaki seminar- seminar serta konsultasi pernikahan.
Tahap keempat: Transformation. Suami istri di tahap ini hendak berupaya tingkah laku
yang berkenan di hati pendampingnya. Kamu hendak meyakinkan buat jadi pendamping yang
pas untuk pendamping Kamu. Dalam sesi ini telah tumbuh suatu uraian yang merata antara
Kamu serta pendamping dalam mensikapi perbandingan yang terjalin. Dikala itu, Kamu serta
pendamping hendak sama- sama menampilkan penghargaan, empati serta ketulusan buat
meningkatkan kehidupan pernikahan yang aman serta tentram.
Tahap kelima: Real Love.― Kalian berdua hendak kembali dipenuhi dengan keceriaan,
kemesraan, keintiman, kebahagiaan, serta kebersamaan dengan pendamping,‖ ucap Dawn.
Psikoterapis ini menjelaskan pula kalau waktu yang dipunyai oleh pendamping suami istri
seakan digunakan buat sama- sama membagikan perhatian satu sama lain. Suami serta istri
terus menjadi menghayati cinta kasih pendampingnya bagaikan kenyataan yang menetap.―
Real love sangatlah bisa jadi buat Kamu serta penda mping bila Kamu berdua mempunyai
kemauan buat mewujudkannya. Real love tidak dapat terjalin dengan sendirinya tanpa
terdapatnya usaha Kamu berdua,‖ ingat Dawn.
Perkawinan tidak berarti mengikat pasangan sepenuhnya. Dua individu ini harus dapat
mengembangkan diri untuk kemajuan bersama. Keberhasilan dalam perkawinan tidak diukur
dari ketergantungan pasangan. Perkawinan merupakan salah satu tahapan dalam hidup yang
pasti diwarnai oleh perubahan. Dan perubahan yang terjadi dalam sebuah perkawinan, sering
tak sederhana. Perubahan yang terjadi dalam perkawinan banyak terkait dengan terbentuknya
relasi baru sebagai satu kesatuan serta terbentuknya hubungan antarkeluarga kedua pihak.
Relasi yang diharapkan dalam sebuah perkawinan tentu saja relasi yang erat dan hangat. Tapi
karena adanya perbedaan kebiasaan atau persepsi antara suami-istri, selalu ada hal-hal yang
Pada dasarnya, diperlukan penyesuaian diri dalam sebuah perkawinan, yang mencakup
perubahan diri sendiri dan perubahan lingkungan. Bila hanya mengharap pihak pasangan
yang berubah, berarti kita belum melakukan penyesuaian. Banyak yang bilang pertengkaran
adalah bumbu dalam sebuah hubungan. Bahkan bisa menguatkan ikatan cinta. Hanya, tak
semua pasangan mampu mengelola dengan baik sehingga kemarahan akan terakumulasi dan
berpotensi merusak hubungan.
Pernikahan bukanlah akhir kisah indah bak dongeng cinderella, namun dalam
perjalanannya, pernikahan justru banyak menemui masalah. Menikah Kembali setelah
perceraian mungkin menjadi keputusan yang membingungkan untuk diambil. Karena orang
akan mencoba untuk menghindari semua kesalahan yang terjadi dalam perkawinan
sebelumnya dan mereka tidak yakin mereka bisa memperbaiki masalah yang dialami. Mereka
biasanya kurang percaya dalam diri mereka untuk memimpin pernikahan yang berhasil
karena kegagalan lama menghantui mereka dan membuat mereka ragu-ragu untuk mengambil
keputusan. Apa yang akan mempengaruhi peluang untuk menikah setelah bercerai? Ada
banyak faktor. Misalnya seorang wanita muda pun bisa memiliki kesempatan kurang dari
menikah lagi jika dia memiliki beberapa anak. Ada banyak faktor seperti faktor pendidikan,
pendapatan dan sosial.Faktor penyebab perceraian antara lain adalah sebagai berikut :
Alasan tersebut di atas adalah alasan yang paling kerap dikemukakan oleh pasangan suami –
istri yang akan bercerai. Ketidakharmonisan bisa disebabkan oleh berbagai hal antara lain,
Selain ketidakharmonisan dalam rumah tangga, perceraian juga sering memperoleh landasan
berupa krisis moral dan akhlak, yang dapat dilalaikannya tanggung jawab baik oleh suami
ataupun istri, poligami yang tidak sehat, penganiayaan, pelecehan dan keburukan perilaku
lainnya yang dilakukan baik oleh suami ataupun istri, misal mabuk, berzinah, terlibat tindak
kriminal, bahkan utang piutang.
c. Perzinahan
Di samping itu, masalah lain yang dapat mengakibat kan terjadinya perceraian adalah
perzinahan, yaitu hubungan seksual di luar nikah yang dilakukan baik oleh suami maupun
istri.
Alasan lainnya yang kerap dikemukakan oleh suami dan istri, untuk mengakhiri sebuah
perkawinan adalah bahwa perkawinan mereka telah berlangsung tanpa dilandasi adanya
cinta. Untuk mengatasi kesulitan akibat sebuah pernikahan tanpa cinta, pasangan harus
merefleksi diri untuk memahami masalah sebenarnya, juga harus berupaya untuk mencoba
menciptakan kerjasama dalam menghasilkan keputusan yang terbaik.
Lalu hal apa yang akan mempengaruhi peluang untuk menikah setelah bercerai? Ada banyak
faktor. Misalnya seorang wanita muda pun bisa memiliki kesempatan kurang dar i menikah
lagi jika dia memiliki beberapa anak. Ada banyak fakt or seperti faktor pendidikan,
pendapatan dan sosial. Sebagai manusia, kita memang mempunyai daya tarik atau daya
Jika ingin sukses dalam pernikahan baru, perlu menyadari tentang beberapa hal tertentu,
jangan biarkan kegagalan masa lalu mengecilkan hati. Menikah Kembali setelah perceraian
bisa menjadi pengalaman menarik. tinggalkan masa lalu dan berharap untuk masa depan yang
lebih baik.
Banyak industri lebih memilah karyawan yang masih berstatus lajang buat mengisi posisi
tertentu. Pertimbangannya, para pelajang lebih dapat berkonsentrasi terhadap pekerjaan.
Mengenai ini pula jadi alibi seorang tetap hidup melajang. Banyak laki- laki menempatkan
pernikahan pada prioritas kesekian, kebalikannya karir lebih menciptakan prioritas utama.
Dengan hidup melayang, mereka bisa lebih konsentrasi dan fokus pada pekerjaan, sehingga
promosi dan kenaikan jabatan lebih mudah diperoleh. Biasanya, pelajang lebih bersedia buat
bekerja lembur dan tugas ke luar kota dalam jangka waktu yang lama, dibandingkan
karyawan yang telah menikah.
Kemapanan dan kondisi ekonomi pula jadi alibi tetap melajang. Laki- laki sering kali
merasa kurang percaya diri apabila belum memiliki kendaraan maupun rumah orang.
Sebaliknya, perempuan lajang merasa senang apabila dikala saat sebelum menikah bisa hidup
mandiri dan memiliki karir bagus. Mereka bangga memiliki sesuatu yang dihasilkan dari
hasil keringat sendiri. Tidak cuma itu, ada kepuasaan tertentu. Banyak yang mengatakan
seorang masih melajang karena sangat banyak memilah maupun ingin menciptakan pasangan
yang sempurna sehingga sulit mendapatkan jodoh. Pernikahan ialah buat seumur hidup.
Rasanya tidak dapat jadi menghabiskan masa hidup kita dengan seorang yang tidak kita
cintai. Lebih baik terlambat menikah daripada menikah akhirnya berakhir dengan perceraian.
Lajang pula lebih mempunyai waktu buat dirinya sendiri, berpenampilan lebih baik, dan
dapat melakukan kegiatan hobi tanpa ada keberatan dari pasangan. Mereka bebas buat
melakukan aktivitas berwisata ke tempat yang disukai dengan sesama pelajang. Pelajang
biasanya terlihat lebih muda dari usia sebetulnya apabila dibandingkan dengan teman yang
berusia sama dengannya, tetapi telah menikah.
Tidak dapat dipungkuri, sebetulnya lajang pula mempunyai keinginan buat menikah,
memiliki pasangan buat berbagi dalam suka dan duka. Terlebih memandang teman yang
seumuran yang telah memiliki sepasang anak yang lucu dan menggemaskan. Bisa
Arus modernisasi dan gender membuat para perempuan Indonesia dapat menempati posisi
yang setara terlebih melebihi laki- laki. Terlebih dikala ini banyak perempuan yang
mempunyai pendapatan lebih besar dari laki- laki. Ditambah dengan konsep opsi melajang,
sangat utama kota- kota besar, menekan perempuan Indonesia buat hidup sendiri.
11.8 Peran Kesehatan Mental Dalam Kehidupan Sehari-Hari : Cinta dan Pernikahan
Pernikahan merupakan suatu keputusan sekali seumur hidup. Butuh kesiapan, usaha
serta bekal ilmu buat menjalaninya. Keputusan buat menikah selayaknya pula diiringi dengan
kesiapan lahir serta batin. Tidak cuma kesiapan secara raga serta finansial, kesiapan tersebut
pula mencakup kesiapan secara mental, emosional, serta spiritual.
Kesiapan secara mental baik dari diri kita ataupun pendamping sangat berarti buat
digali serta dibekali. Kita tidak sempat ketahui apa yang hendak terjalin pada pernikahan
yang kita lakukan. Ketidaksiapan serta butanya kita terhadap kesehatan mental akan berakibat
pada mentalitas serta emosional kita ataupun pasangan kala menikah.
Mental serta emosional yang tidak normal cenderung bawa akibat kurang baik dalam
pernikahan, misalnya komunikasi tidak berjalan mudah, gampang merasa takut kelewatan,
posesif, penganiayaan, emosi tidak normal, serta panik dalam mengalami pergantian
kedudukan dan tanggung jawab dalam pernikahan.
Tidak tidak sering, keadaan ini berujung pada perceraian, menyusutnya kesehatan mental satu
ataupun kedua belah pihak, apalagi merangsang munculnya tekanan mental sampai keinginan
buat bunuh diri. Tidak terdapat yang ketahui mungkin kita ataupun pasangan tanpa sadar
melaksanakan aksi penganiayaan. Kita tidak sempat ketahui seberapa besar mungkin kita
serta/ ataupun pasangan mempunyai kendala mental bersamaan berjalannya perkawinan.
Kemudian, apa yang hendaknya kita siapkan dari diri kita ataupun pasangan buat siap mental
serta emosional mengarah pernikahan?
Meski, di Indonesia sendiri bagaikan negeri berkembang, sampai dikala ini isu
kesehatan mental masih dianggap bagaikan ranah yang terlantar. Tetapi, perihal tersebut
hendaknya tidak pengaruhi kita serta pendamping terhadap pemahaman serta keterbukaan
kita terhadap berartinya kesehatan mental.
2. Bekali diri serta pasangan dengan pemahaman kalau kesehatan mental itu penting
Saat sebelum melakukan pernikahan, terdapat baiknya kita serta pendamping membekali
diri dengan ilmu- ilmu yang sekiranya butuh buat menyadarkan diri kalau mengarah
pernikahan itu juga memerlukan mental yang siap serta sehat. Tidak terdapat salahnya buat
mengikuti kelas pra- nikah yang berfokus pada kesiapan mental serta emosi, gimana
berperilaku apabila salah satu ataupun kedua belah pihak lagi dalam tekanan.
Mengikuti workshop pra- nikah yang fokus pada pelatihan keahlian komunikasi yang
sistematis buat tingkatkan pemecahan permasalahan bila terja lin konflik dalam suatu ikatan.
Bagi riset yang dicoba oleh University of Nevada, mengikuti program persiapan pernikahan
yang berorientasi pada sikap serta keahlian bisa merubah metode kita berperilaku yang
menolong menghindari timbulnya disfungsi pernikahan( marital dysfunction).
Dengan membekali diri menimpa berartinya kesiapan mental dalam mengarah pernikahan,
kita diharapkan sanggup buat menyayangi pasangan kita selayaknya mereka bagaikan
3. Sebutkan dan Jelaskan 5 Hubungan dalam pernikahan Menurut Pendapat Dawn J.Lipthrott,
LCSW !
https://wirautamipsi2013.wordpress.com/2015/05/03/kesehatan-mental-cinta-dan-
perkawinan/
(Diakses 19 desember 2020 pukul 9.46 )
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13337/2/T2_752015012_BAB%20II.pdf
(Diakses 28 desember 2020 pukul 22.25)
http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/3770/3/BAB%20II.pdf (Diakses 28 desember 2020
pukul 22.35)
https://redopsi16.wordpress.com/2016/05/02/tugas-10-kesehatan-mental-cinta-dan-
perkawinan/ (Diakses 28 desember 2020 pukul 22.59)
https://www.liputan6.com/health/read/3603367/pernikahan-membuat-kesehatan-mental-
membaik-atau-memburuk (Diakses 28 desmber 22.05)
Menurut Kenneth (1992 : 129) menjelaskan bahwa sikap kerja merupakan sikap
seseorang terhadap pekerjaannya yang mencerminkan pengalaman yang menyenangkan dan
tidak menyenangkan dalam pekerjaannya serta harapan-harapannya terhadap pengalaman
masa depan.
Menurut ( Sada, 2008) Sikap kerja sebagai tindakan yang akan diambil karyawan dan
kewajiban yang harus dilaksanakan sesuai dengan tanggung jawab yang hasilnya sebanding
dengan usaha yang dilakukan. Sikap kerja dapat dijadikan indikator dalam sebuah pekerjaan
dapat berjalan lancar atau tidak, masalah antar karyawan ataupun atasan dapat mengakibatkan
terabaikannya sikap kerja.
Jadi bisa disimpulkan kalau sikap kerja merupakn sikap terhadap pekerjaan,dan dapat
dijadikan indikator dalam sebuah pekrjaan dapat berjalan atau tidaknya suatu pekerjaan. Dan
juga kencenderungan perasaan dan pikiran puas atau tidak puasnya terhadap pekerjaan.
Sebelum di tempatkan pada posisi yang sesuai dengan minat dan kemampuanya, para
calon tenaga kerja biasanya terlebih dahulu mengikuti seleksi yang diadakan oleh pihak
perusahaan yang bertujuan untuk mencari calon tenga kerja yang memang benar-benar
menguasai keahlian didalam bidang yang dicari oleh pihak perusahaan. ada enam tahapan
yang harus dijalani oleh seorang calon tenaga kerja, yaitu:
jika seorang individu sudah mampu melewati semua tahapan seperti diatas maka individu
tersebut akan ditempatkan pada posisi dan porsi sesui dengan kemampuan yang ia miliki.
Apabila dalam proses melakukan kegiatan bekerja individu tersebut merasakan tidak adanya
kenyamanan dalam bekerja maka motivasi untuk bekerjanyapun rendah, dan hasil
bekerjanyapun tidak sesuai dengan harapan. Banyak factor yang menyebabkan seseorang
merasakan tidak adanya kenyamanan di lingkungan ia bekerja,yaitu:
Memilih karir dan pekerjaan yang tepat haruslah berdasar pada minat, bakat dan kemampuan.
Semuanya harus dimiliki secara bersamaan. Salah satu cara terbaik untuk menemukan
keunggulan dan minat pribadi adalah dengan mengikuti sejumlah tes yang bisa Anda ikuti
secara gratis secara online. Hal itu dapat membantu Anda menemukan pekerjaan yang sesuai
dengan minat dan bakat Anda.
2. Suasana kerja
Situasi di tempat kerja merupakan salah satu faktor penting saat Anda memilih karir pribadi.
Pertimbangkan waktu kerja Anda, apakah sesuai dengan keinginan Anda. Perhatikan suasana
dan ketentuan-ketentuan di tempat kerja Anda agar di kemudiah hari Anda senang menjalani
karir tersebut.
3. Gaji
Setelah menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan, aspek lain
yang perlu Anda perhitungkan tentu saja pendapatan per bulan. Carilah pekerjaan dengan gaji
yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan memuaskan keinginan pribadi.
Salah satu aspek yang tak kalah penting dalam memilih pekerjaan di masa depan adalah
stabilitas industri tersebut. Kadang meskipun Anda mencintai pekerjaan itu dengan gaji yang
menjanjikan, belum tentu industri tersebut mampu bertahan dalam jangka waktu panjan.
Sejumlah lowongan pekerjaan di bidang tertentu dapat tumbuh hingga dua atau tiga kali lipat
dalam beberapa tahun ke depan. Tapi tidak semua sektor bisnis mampu bertahan selama itu.
Pekerjaan yang sesuai dengan cocok & tipe kepribadian adalah idaman setiap orang. Apabila
kita bekerja di bidang yang sesuai dengan minat dan tipe kepribadian, umumnya akan lebih
sukses dalam menjalani karir, karena pekerjaan terasa lebih menyenangkan.
Minat pada ide ketika Anda termasuk orang yang selalu ingin tahu, kreatif dan sering
mengekploitasi ide-ide yang baru? Jika iya, maka bidang pekerjaan yang cocok untuk Anda
adalah bidang penulisan, pengetahuan alam, pengobatan, atau bidang artistik.
Apa minat Anda lebih ke arah sosial? Jika Anda termasuk orang yang senang bertemu dengan
orang baru, mudah bergaul dan beradaptasi, senang bepergian ke tempat baru, serta berjiwa
sosial tinggi, dapat dipastikan bahwa Anda tidak cocok menjadi pekerja kantoran yang
berjam-jam berkutat dengan komputer.
Anda termasuk orang yang teratur, rapi, dan senang mengerjakan sesuatu dengan terencana,
tetapi tidak begitu senang bertemu dengan orang? Jika iya, pekerjaan di belakang meja akan
cocok untuk Anda. Anda cocok bekerja di bidang pekerjaan yang memerlukan ketelitian
tinggi seperti administasi, akutansi, atau keuangan.
Menurut teori kepribadian yang dikemukakan oleh John Holland. Tipe kepribadian manusia
dibagi menjadi 6 tipe, yaitu :
1. Tipe Realistis
Orang yang bertipe realistis cenderung memiliki keahlian bekerja dengan mesin atau
peralatan mekanik. Pekerjaan yang berkutat dengan aktivitas social tidak cocok bagi tipe
realistis. Orang dengan tipe realistis biasanya praktis, mekanis, dan realistis. Jika Anda
2. Tipe Investigatif
Apabila Anda termasuk orang yang pandai dalam memecahkan masalah, tetapi umumnya
menghindari pekerjaan yang sifatnya memimpin/mempengaruhi orang, maka Anda tergolong
tipe investigatif. Orang dengan tipe realistis biasanya presisi dan intelektual. Bekerja sebagai
3. Tipe Artistik
Tipe artistik merupakan orang-orang yang suka melakukan aktivitas seni, drama,
keterampilan tangan, menulis sastra, tetapi menghindari aktivitas yang rutin dan berulang.
Orang dengan tipe artistic biasanya ekspresif, orisinal, dan independen. Jika Anda termasuk
tipe ini, bekerja sebagai desainer pakaian, penari, komposer, editor buku, dan desain grafis
bisa menjadi pilihan
4. Tipe Sosial
Orang dengan tipe social cenderung suka menolong orang, serta menyukai kegiatan sosial
yang mengharuskannya untuk berinteraksi dengan banyak orang. Tipe ini merupakan
kebalikan dari tipe realistis. Biasanya orang dengan tipe sosial cocok bekerja sebagai guru ,
penari, konsultan, perawat, atau pekerja sosial.
5. Tipe Usahawan
Beda halnya dengan orang tipe investigatif, tipe usahawan justru senang memimpin dan
mempengarruhi orang lain. Tipe usahawan menghindari pekerjaan –pekerjaan yang
membutuhkan observasi dan ketelitian mendalam. Orang dengan tipe usahawan biasanya
enerjik, ambisius dan bisa bersosialisasi. Cocok bekerja sebagai sales, pengacara, atau hakim.
6. Tipe Konvensional
Apakah Anda menyukai pekerjaan yang berhubungan dengan angka, berkas-berkas dan
segala pekerjaan yang serba teratur? Jika ya, maka Anda termasuk orang dengan tipe
konvensional. Bila Anda termasuk tipe ini, Anda dapat memilih pekerjaan sebagai akuntan,
administrasi, staf keuangan dan sekretaris sebagai pilihan karir Anda.
Penyesuaian diri juga bisa dipahami sebagai mengatur kembali ritme hidup atau
jadwal harian. Orang yang memiliki penyesuaian diri yang baik adalah orang yang dengan
cepat mampu mengelola dirinya menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi. Penyesuaian
diri juga sering dipahami sebagai belajar hidup dengan suatu yang tidak dapat diubah. Orang
memiliki penyesuaian diri yang baik bila bias menerima keterbatasan yang tidak dapat
diubah. Sebenarnya dalam bahasa inggris, istilah penyesuaian diri memiliki dua kata yang
berbeda maknanya, yaitu adaptasi (adaptation) dan penyesuaian (adjustment). Kedua istilah
tersebut sama-sama mengacu pada pengertian mengenai penyesuaian diri, tetapi memiliki
perbedaan makna yang mendasar.
Rekreasi (bahasa Latin, re-creare) secara harfiah berarti 'membuat ulang', adalah
kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang. Hal ini
adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang di samping bekerja. Kegiatan yang umum
dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga, bermain, dan hobi. Kegiatan rekreasi
umumnya dilakukan pada akhir pekan.
Waktu luang adalah waktu sela diantara waktu yang diperuntukkan bagi pekerjaan
utama. Tidak ada yang suka bekerja sepanjang waktu. Sebagian besar dari kita menginginkan
pergi ke sendiri dan dengan keluarga kita. Istilah tradisional yang digunakan untuk waktu
tidak bekerja seperti itu liburan, secara harfiah berarti ―waktu off bekerja atau tugas.‖
Kebanyakan dari kita berpikir bahwa kita memiliki waktu luang lebih baik. Namun
peningkatan waktu luang sekarang menimbulkan masalah bagi banyak orang.Bagi sebagian
orang, waktu luang adalah waktu untuk beristirahat. Bagi sebagian lainnya waktu luang
adalah saat yang bagus untuk bertemu teman-teman atau bersosialisasi. Bagi sebagian lainnya
lagi, waktu luang sama dengan waktu kreatif.
2. Apa hal yang akan kita lakukan supaya bisa mendapatkan pekerjaan yang cocok
http://muhammadgerry20.blogspot.com/2016/05/self-directed-changes-
kesehatanmental14.html( diambil pada tanggal 24 desember 2020 pada pukul 22:01)
SELF-DIRECTED CHANGES
Mendasarkan diri pada kesadaran bahwa pada setiap manusia memiliki kemampuan untuk
mengembangkan dirinya sesuai dengan kondisi yang dimiliki setiap manusia. Itu dapat terjadi
sebagai akibat perubahan dalam struktur kognitif yang dihasilkan oleh perubahan struktur
kognitif itu sendiri atau perubahan kebutuhan juga adanya motivasi internal serta belajar yang
efektifContoh: misalnya seorang perokok berat yang ingin lepas dari kebiasan perokonya.
13.2.7 Evaluasi
Faktor yang penting untuk mencapai kematangan pribadi, sedangkan salah satu faktor
penting untuk mengetahui keefektivan adalah evaluasi baik terhadap proses maupun hasil
pembelajaran. Kita bisa melihat berapa besar kemajuan yang sudah kita lakukan untuk
perubahan yang lebih baik. Pastikan setiap tahapan terpenuhi. Jika memang ada tahapan yang
belum bisa terpenuhi lebih baik kita mengulang tahapan-tahapan tersebut agar tujuan dapat
tercapai dengan baik.
1. Jelaskan kenapa self directed changes lebih baik dari pada pada pengembangan diri
3. Jelaskan kenapa ada tuju konsep dan penerapan self directed changes
http://muhammadgerry20.blogspot.com/2016/05/self-directed-changes-
kesehatanmental14.html( diambil pada tanggal 24 desember 2020 pad.a pukul 22:01)
http://sitimusyarofah26.blogspot.com/2016/05/self-directed-changes-kesehatan-mental.html
http://ayurositanurawaliyah.blogspot.com/2015/05/kesehatan-mental-self-directed-
changes.html( diambil pada tanggal 24 desember 2020 pada pukul 22: 56)