Rabu, 10.20-12.50
Dosen : DR. Nurhidaya., M.Si
KELOMPOK 3:
Nabila Kalia (1824090006)
Amelia Tantri Budiyono (1824090014)
Amanda Nailah Rahmah (1824090021)
Ridha Muslimah Jauhari (1824090028)
Maria Magdalena Edwina Dyas (1824090052)
Annasya Azalia (1824090253)
Auggie Attallah Ramadhini (1824090057)
Adira Khansa Martin (1824090059)
Haikal Faqih (1824090068)
Dinda Putri Azzahra (1824090090)
Georgya Francysca (1824090099)
Muhammad Naufal Sulistyawan (1824090244)
INTERAKSI
DALAM
KELOMPOK
Interaksi Dalam Kelompok
Ada 2 jenis kelompok:
Didasari pada ketertarikan antarindividu (tingkat
pribadi). Jika individu-individu dalam kelompok itu tidak
saling tertarik lagi, maka kelompok tersebut akan bubar.
contoh: Kelompok Pertemanan.
Didasari karena kelompok itu memiliki ciri-ciri atau
identitas yang khas, bukan lagi berdasar pada
ketertarikan antarindividu. (tingkat social).
Contoh: Semua Mahasiswa Psikologi UPI YAI
McDougall juga mendukung adanya jiwa kelompok yang berbeda dari jiwa
pribadi. sama dengan Le Bon, McDougall juga berpendapat bahwa perilaku
kelompok dalam emosional, impulsive, berciri kekerasan, tidak konsisten, dan
pembuatan keputusannya ceroboh. Tetapi, menurul McDougall, yang
mengendalikan perilaku kelompok adalah naluri emosi.
Naluri emosi inilah yang membedakan perilaku kelompok yang tidak
terorganisir (seperti kerumuman orang-orang di pasar atau orang yang sedang
menonton kecelakaan di jalan raya) dan kelompok-kelompok yang terorganisir
(seperti perusahaan, tentara, atau kelompok STM pemuda).
Kebutuhan dan motif berkelompok tidak disadari oleh kelompok atau tidak
dibicarakan (repressed), atau dialihkan (sublimasi). Pada taraf yang disadari
atau terbuka dibicarakan tujuan dan cara-cara untuk mencapai tujuan kelompok
(strategi, organisasi, usaha, tindakan, dan lain-lain).
Dalam dinamika kelompok itu, menurut Bion yang juga penting adalah
memori kelompok atau protomental. Ketika sistem yang satu sedang berfungsi,
sistem yang lain disimpan dalam protomental untuk siap difungsikan sewaktu-
waktu.
Teori Eksperimental
• Jika identitas kelompok terancam, kelompok justru cenderung bereaksi secara etnosentris,
yaitu dengan polarisasi kelompok (mengembangkan stereotip-stereotip di pihak outgroup).
Kategorisasi Diri
dan
Hubungan Antarkelompok
1. Kategorisasi diri dan pemeberian prioritas kognitif meningkatakan persepsi
tentang homogenitas dalam kelompok.
2. Ekstrimis selalu berpikir melakukan kategorisasi dua kutub (hitam-putih), yaitu
kami atau mereka.
3. Kelompok yang mempunyai harga diri rendah tidak dapat melepaskan diri dari
masa lalu. Untuk meningkatkan harga diri kelompok, mereka harus mendegradasi
(menurunkan derajat) kelompok lain.
4. Identitas sosial dapat menggunakan berbagai kriteria kategorisasi.
5. Kelompok minoritas lebih menunjukkan diferensiasi dibadingkan kelompok
mayoritas.
FASILITAS
SOSIAL
FASILITAS SOSIAL
I.L. Janis
1971 ia mendefinisikan pikiran kelompok sebagai cara berpikir
seseorang pada saat ia mencari kesepakatan dengan anggota
kelompok yang lain. Masih menekankan pada cara pikir individual.
1982 sudah menekankan pada proses kelompok. ia mendefinisikan
pikiran kelompok sebagai proses pembuatan keputusan yang kurang
baik, yang besar kemungkinannya akan menghasilkan keputusan yang
jelek dengan akibat yang sangat merugikan.
1. Anteseden
Kalau hal-hal yang mendahului ditujukan untuk
meningkatkan pikiran kelompok, keputusan yang dibuat
kelompok akan jelek. Tapi, kalau hal-hal yang mendahului
ditujukan untuk mencegah pikiran kelompok, keputusan
yang dibuat akan baik (Mullen, dkk., 1994).
2. Suara bulat
Kelompok yang mengharuskan suara bulat justru lebih sering terjebak
dalam pikiran kelompok daripada yang menggunakan Sistem suara
terbanyak (Kamelda & Sugimori, 1993).
3. Ikatan sosial-emosional
Kelompok yang ikatan sosial-emosionalnya tinggi cenderung
mengembangkan pikiran kelompok, sedangkan kelompok yang
ikatannya lugas dan berdasarkan tugas belaka cenderung lebih rendah
pikiran kelompoknya (Bernthal & Insko, 1993).
3. Hart (1991)
Keputusan yang jelek tidak hanya disebabkan
oleh pikiran kelompok, dapat juga disebabkan
oleh faktor lain.