Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SELF ( DIRI ) KEPERIBADIAN SEHAT

Disusun Oleh :

Dia Islami Putri ( 181810054 )

Dosen Pengampuh : DWI HURRIYATI,S.PSI.M.SI

FAKULTAS PSIKOLOGI
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS BINA DARMA
PALEMBANG
2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Self ( Diri ) Keperibadian Sehat tepat waktu.
Makalah Self ( Diri ) Keperibadian Sehat disusun guna memenuhi tugas. Ibu DWI
HURRIATI,S.PSI.M,SI. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang Self ( Diri ) Keperibadian sehat

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu DWI HURRIATI,S.PSI.M,SI


selaku dosen mata kuliah Kesehatan Mental Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Daftar Isi

Judul……………………………………………………………………………… i
Kata Pengantar…………………………………………………………………… ii
Daftar Isi…………………………………………………………………………. iii

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………….. I
B. Rumusan Masalah……………………………………………………….....I
C. Tujuan Pembahasan………………………………………………………..I

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Self (diri) Keperibadian Sehat menurut teori………………….1
B. Ciri-Ciri Self (diri) Keperibadian Sehat…………………………………...2
C. Faktor yang mempengaruhi Self (diri) Keperibadian Sehat……………….3
D. Asfek- asfek Self (diri) Keperibadian Sehat……………………………….4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpun…………………………………………………………………5
B. Saran……………………………………………………………………...6

Daftar Pustaka…………………………………………………………………..7
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kepribadian adalah kata yang begitu umum dipakai di dunia Psikologi,
kepribadian seseorang bisa dinilai dari kemampuannya memperoleh reaksi-reaksi dari
berbagai orang dalam berbagai keadaan. Untuk definisi kepribadian hampir bisa
dikatakan tidak ada suatu kesepakatan definisi dari keseluruhan pandangan yang
pernah dilontarkan. Menurut allport (1937) ia menemukan bahwa ada hampir 50
definisi berbeda yang digolongkannya kedalam sejumlah kategori. Allport sendiri
memandang “kepribadian merupakan apa orang itu sesungguhnya”. Sehat merupakan
bagian dari harta manusia yang tak ternilai harganya. Sehat merupakan anugerah dari
Sang Maha Pencipta untuk makhluk hidup melakukan perbuatan mulia sehingga sehat
dapat di pandang indah untuk selalu disandang oleh individu yang sadar akan hal
tersebut.
Latar Belakang Masalah Setiap manusia di dunia ini pasti memerlukan orang lain,
oleh karena itu terjadi sosialisasi antar sesama manusia tersebut, yang mana berfungsi
sebagai sarana kedekatan antar sesamanya. Beberbicara masalah keperibadian,
merupakan suatu cermin dan gambaran bagi setiap manusia. Jika keperibadiannya
bagus, maka akan bagus pula tingkah laku yang dimiliki oleh orang tersebut. Begitu
pula sebaliknya, jika keperibadian orang tesebut buruk maka otomatis akan di ikuti
oleh perilakunya yang buruk tersebut. Kami harap makalah ini bisa memberikan
pengetahuan tentang Kepribadian sehat dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.

B. Rumusan Masalah
 Apa pengertian Self (diri) Keperibadian Sehat menurut Teori
 Apa saja ciri-ciri dari Self (diri) Keperibadian Sehat
 Apa saja Faktor-Faktor dari Self (diri) Keperibadian Sehat
 Apa Saja Aspek-Aspek Self (diri) Keperibadian Sehat

C. Tujuan Masalah
 Mendeskripsikan pengertian Self (diri) Keperibadian Sehat menurut Teori
 Mendiskripsikan Apa saja ciri-ciri dari Self (diri) Keperibadian Sehat
 Mendiskripsikan Faktor-Faktor dari Self (diri) Keperibadian Sehat
 Mendiskripsikan Aspek-Aspek Self (diri) Keperibadian Sehat
BAB 11 PEMBAHASAN

A. Pengertian Self (diri) Keperibadian Sehat Menurut Teori

Apakah yang dimaksud dengan kepribadian yang sehat?bagaimana sifat-sifat


orang yang memiliki kepribadian yang sehat?dan apakah anda adalah pribadi yang sehat?
Mungkin ini adalah pertanyaan yang sangat menarik untuk dibahas dalam suatu
pandangan yang mewakili pertanyaan dari banyak orang.
Kepribadian adalah kata yang begitu umum dipakai di dunia Psikologi,
kepribadian seseorang bisa dinilai dari kemampuannya memperoleh reaksi-reaksi dari
berbagai orang dalam berbagai keadaan. Untuk definisi kepribadian hampir bisa
dikatakan tidak ada suatu kesepakatan definisi dari keseluruhan pandangan yang pernah
dilontarkan. Menurut allport (1937) ia menemukan bahwa ada hampir 50 definisi berbeda
yang digolongkannya kedalam sejumlah kategori. Allport sendiri memandang
“kepribadian merupakan apa orang itu sesungguhnya”.
Sehat merupakan bagian dari harta manusia yang tak ternilai harganya. Sehat
merupakan anugerah dari Sang Maha Pencipta untuk makhluk hidup melakukan
perbuatan mulia sehingga sehat dapat di pandang indah untuk selalu disandang oleh
individu yang sadar akan hal tersebut.
Kepribadian Sehat Berdasarkan Aliran Psikoanalisis
Psikoanalisis merupakan suatu bentuk model kepribadian. Teori ini sendriri
pertama kali diperkenalkan oleh Sigmun Freud (1856-1938). Freud pada awalnya
memang mengembangkan teorinya tengtang struktur kepribadian dan sebab-sebab
gangguan jiwa dan dengan konsep teorinya yaitu perilaku dan pikiran dengan
mengatakan bahwa kebanyakan apa yang kita lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan
atau dorongan yang mencari pemunculan dalam perilaku dan pikiran. menurut teori
psikoanalisa, inti dari keinginan dorongan ini adalah bahwa mereka bersembunyi dari
kesadaran individual.
Dan apabila dorongan – dorongan ini tidak dapat disalurkan, dapat menyebabkan
gangguan kepribadian dan juga memggangu kesehatan mental yang disebut
psikoneurosis.

Dengan kata lain, mereka tidak disadari. Ini adalah ekspresi dari dorongan tidak sadar
yang muncul dalam perilaku dan pikiran. Istilah “motivasi yang tidak disadari” /
(unconscious motivation) menguraikan ide kunci dari psikoanalisa. Psikoanalisis
mempunyai metode untuk membongkar gangguan – gangguan yang terdapat dalam
ketidaksadaran ini, antara lain dengan metode analisis mimpi dan metode asosiasi bebas.
Teori psikologi Freud didasari pada keyakinan bahwa dalam diri manusia terdapat suatu
energi psikis yang sangat dinamis. Energi psikis inilah yang mendorong individu untuk
bertingkah laku. Menurut psikoanalisis, energi psikis itu berasumsi pada fungsi psikis
yang berbeda yaitu: Id, Ego dan Super Ego.
1.) Id: merupakan bagian palung primitif dalam kepribadian, dan dari sinilah nanti ego
dan Super Ego berkembang. Dorongan dalam Id selalu ingin dipuaskan dan menghindari
yang tidak menyenangkan.
2). Ego: merupakan bagian “eksekutif” dari kepribadian, ia berfungsi secara rasional
berdasakan prinsip kenyataan. Berusaha memenuhi kebutuhan Id secara realistis,yaitu
dimana Ego berfungsi untuk menyaring dorongan-dorongan yang ingin dipuaskan oleh Id
berdasarkan kenyataan.
3).Super Ego: merupakan gambaran internalisasi nilai moral masyarakat yang diajarkan
orang tua dan lingkungan seseorang. Pada dasarnya Super Ego merupakan hati nurani
seseorang dimana berfungsi sebagai penilai apakah sesuatu itu benar atau salah. Karena
itu Super Ego berorientasi pada kesempurnaan.

Kepribadian yang sehat menurut psikoanalisis Menurut freud kepribadian yang sehat
yaitu
1) jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.
2). Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar
3) Mental yang sehat ialah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id
dan ego
4). Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya
5). Dapat menyesuaikan keadaan ddengan berbagai dorongan dan keinginan

B. ciri-ciri dari Self (diri) Keperibadian Sehat


 Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa adanya
tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan
dan sebagainya.
 Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau kondisi
kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar,
tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.
 Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai
keberhasilan yang diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak menjadi
sombong, angkuh atau mengalami superiority complex, apabila memperoleh
prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, dia
tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap optimistik.
 Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap
kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang
dihadapinya.
 Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak,
mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta
menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya.
 Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat
menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau konstruktif
, tidak destruktif (merusak)
 Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas
dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak
atas dasar paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara
mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.
 Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati terhadap orang lain,
memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya
dan bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain
seperti dirinya, merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak
membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan
mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.
 Penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki
sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.
 Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup
yang berakar dari keyakinan agama yang dianutnya.
 Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh
faktor-faktor achievement (prestasi) acceptance (penerimaan), dan affection
(kasih sayang).

C. Faktor-Faktor dari Self (diri) Keperibadian Sehat


 Neurotisisme:

Faktor ini merujuk kepada kesanggupan orang menanggung tekanan


hidup. Orang yang bermasalah adalah orang yang memiliki tuntutan yang tidak
realistik sehingga rawan terhadap stres bila keinginannya tidak tercapai.
Akibatnya ia rentan terhadap depresi dan kemarahan. Kerap kali ia dibuat
lumpuh oleh masalahnya atau, ia akan menyalurkan stres itu ke tubuhnya yang
membuatnya sakit-sakitan. Sebaliknya, orang yang sehat adalah orang yang
mampu menahan stres tanpa harus dikuasai oleh kecemasan yang berlebihan.

 Ekstraversi:

Faktor ini merujuk kepada keterbukaan orang dengan dirinya termasuk


pikiran dan perasaannya. Ia sanggup mengekspresikan pikiran dan perasaannya
dengan tepat dan bebas sehingga mampu membangun relasi yang dalam dengan
sesama. Ia memiliki energi yang tinggi dan mudah bersukacita, ia hangat dan
menyenangkan.

 Openness to Experience

: Faktor ini merujuk kepada semangat untuk hidup dan keterbukaan


terhadap pengalaman hidup. Ia tidak takut pada pengalaman baru, bersedia
mencoba pengalaman yang baru, dan mengizinkan diri untuk menghayati
pengalaman hidup sepenuhnya. Ia terbuka terhadap reaksi perasaannya dan
cenderung imajinatif.

 Agreeableness:

Faktor ini merujuk kepada karakteristik yang lembut, baik hati, mudah
percaya, ringan tangan, dan pemaaf. Lawan dari karakteristik ini adalah
antagonistik-sinis, kasar, penuh curiga, sukar kerja sama, mudah marah, dan
manipulatif.

 Conscientiousness (Tanggung jawab):

Faktor ini merujuk kepada orang yang mampu menjalankan hidupnya


dengan penuh tanggung jawab. Ia memiliki komitmen pada kewajibannya dan
sanggup memenuhinya. Ia mempunyai tujuan hidup yang jelas dan target yang
dapat dicapainya. Orang ini tidak mudah menyerah dan berdisiplin diri
D. Asfek –Asfek Self (diri) Keperibadian Sehat
Kepribadian mempunyai delapan aspek kunci yang secara keseluruhan membantu
pemahaman inti dari kompleksitas individual. Delapan aspek tersebut adalah:
1) Individu dipengaruhi oleh “aspek ketidaksadaran”
2) Individu dipengaruhi oleh “kekuatan ego” yang memberikan rasa identitas atau
“diri” (self)
3) Seorang individu adalah “makhluk biologis” dengan hakikat genetik, fisik,
fisiologis, dan tempramental yang unik.
4) Setiap orang “dikondisikan” dan “dibentuk” oleh pengalaman dan lingkungan di
sekitar diri mereka masing-masing.
5) Setiap orang memiliki sebuah “dimensi kognitif”- berpikir mengenai dunia di
sekitar mereka dan secara aktif mencoba mengartikannya. Orang-orang berbeda
akan mengartikan kejadian-kejadian di sekitar mereka dengan cara berbeda pula.
6) Seorang individu merupakan kumpulan “trait, kemampuan, dan kecendrungan”
yang spesifik.
7) Manusia memiliki “dimensi spiritual” dalam hidup mereka yang memnungkinkan
dan mendorong mereka untuk mempertanyakan arti keberadaan mereka.
8) Hakikat dari seorang individu adalah senantiasa “berinteraksi” dengan
lingkungannya
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang itu merasakan kesejahteraan dari badan
dan jiwa. Jadi kepribadian yang sehat adalah orang yang dapat mengaktualisasikan dirinya
dirinya dengan baik dan mampu berpikir rasional dan positif

B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila
ada saran dan kritik yang di sampaikan , silahkan sampaikan kepada kami.
Apa bila ada terdapat kesalahan mohon dapat memanfaatkan dan memaklumi nya, karena
kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilap, alfa dan lupa.
Daftar Pustaka

adz.dsakiey.psikologi kesehatan. WWW compsional. Com.


Pdt. Dr. Paul gunadi karakter Dan kepribadian
Pamflettua. Blogspot. Com/2015/10 kesehatan-mental-kepribadian-sehat

Anda mungkin juga menyukai