Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Psikologi Komunikasi

Psikologi komunikasi mempunyai batasan makna yang sangat luas, meliputi segala
penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme. Kata
komunikasi sendiri dipergunakan sebagai proses, sebagai pesan, sebagai pengaruh atau secara
khusus sebagai pesan pasien dalam psikoterapi. Jadi psikologi komunikasi adalah ilmu yang
berusaha menguraikan, meramalkan dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam
komunikasi. Peristiwa mental adalah internal mediation of stimuli sebagai akibat berlangsungnya
komunikasi (Fisher) Sementara peristiwa behavioral adalah apa yang nampak ketika orang
berkomunikasi. Komunikasi adalah sebuah peristiwa sosial –peristiwa yang terjadi ketika
manusia berinteraksi dengan manusia lain, dan mencoba menganalisa peristiwa sosial secara
psikologis membawa kita pada psikologi sosial. Karena itu pendekatan psikologi sosial adalah
juga pendekatan psikologi komunikasi.

Sejarah Psikologi Komunikasi

Dilihat dari sejarah perkembangannya, komunikasi memang dibesarkan oleh para peneliti
psikologi. Walaupun demikian komunikasi bukan subdisiplin dari psikologi. Sebagai ilmu,
komunikasi menembus banyak disiplin ilmu. Sebagai gejala perilaku, komunikasi dipelajari
bermacam-macam disiplin ilmu, antara lain sosiologi dan psikologi. Dance (1967) mengartikan
komunikasi sebagai usaha “menimbulkan respon melalui lambang–lambang verbal” ketika
lambang–lambang verbal tersebut bertindak sebagai stimuli kalau dilihat dari psikologi
behaviorisme (Rahamat, 2001: 3). Ditambahkan Raymond S. Ross (1974:b7) bahwa komunikasi
sebagai proses transaksional yang meliputi pemisahan, dan pemeliharaan bersama lambang
secara kognitif, begitu rupa sehingga membantu orang lain untuk mengeluarkan dari
pengalamannya sendiri arti atau respons yang sama dengan yang dimaksud oleh sumber (idem).

Psikologi dan komunikasi tidak terlepas hubungannya. Dalam psikologi, stimuli mempunyai
makna yang luas, meliputi segala penyampaian energi, gelombang suara, tanda di antara tempat,
sistem organisme. Kata komunikasi dipergunakan sebagai proses, pesan, pengaruh, atau secara
khusus sebagai pesan penyampaian energi dari alat–alat indera ke otak, pada peristiwa
penerimaan dan pengolahan informasi, pada proses saling pengaruh di antara berbagai system,
yang disebut dengan organisme. Tetapi psikologi tidak hanya mengulas komunikasi diantara
neuron. Psikologi mencoba menganalisis seluruh komponen yang terlibat dalam proses
komunikasi. Pada diri komunikan serta fakor–fakor internal maupun eksternal yang
mempengaruhi perilaku komunikasinya, misalnya komunikasi terapetik.

Filsafat sudah lama menaruh perhatian pada komunikasi, sejak kelompok sophist yang menjual
retorika pada orang-orang Yunani. Aritoteles sendiri menulis De Arte Rhetorika. Tetapi filsafat
tidak melihat komunikasi sebagai alat untuk memperkokoh tujuan kelompok, seperti pandangan
sosiologi. Filsafat meneliti komunikasi secara kritis dan dialektis. Filsafat mempersoalkan
apakah hakekat manusia komunikan, dan bagaimana dia menggunakan komunikasi untuk
berhubungan dengan realitas lain di alam semesta ini; apakah kemampuan berkomunikasi
ditentukan oleh sifat-sifat jiwa manusia atau oleh pengalaman; bagaimana proses komunikasi
berlangsung sejak kognisi, ke afeksi, sampai perilaku; apakah medium komunikasi merupakan
faktor sentral dalam proses penilaian manusia; dan sebagainya. Bila sosiologi melihat posisi
komunikasi sebagai integrator sosial, filsafat melihat posisi komunikasi dalam hubungan timbal
balik antara manusia dengan alam semesta. Kaum fenomenologi misalnya melihat objek pesan
sebagai kesadaran dinamis. Pesan ditelaah dengan menghubungkannya pada kondisi-kondisi
empiris yang menjadi konteks pesan tersebut (Lanigan, 1979 dalam Rahmat, 2001: 8).

Dengan demikian dapat dipahami bahwa perkembangan psikologi komunikasi tidak terlepas
dikontribusi disiplin ilmu lain terutama: filsafat, sosiologi, antropologi maupun psikologi itu
sendiri. Dengan kontribusi ilmu-ilmu tersebut lahirlah psikologi komunikasi sebagai ilmu yang
berusaha menguraikan, meramalkan dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioural dalam
komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai