PENDAHULUAN
C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pandangan dasar kepribadian menurut Karen Horney?
2. Bagaimana prinsip kepribadian menurut Karen Horney?
3. Bagaimana struktur kepribadian menurut Karen Horney?
4. Bagaimana dinamika kepribadian menurut Karen Horney?
5. Bagaimana perkembangan kepribadian menurut Karen Horney?
6. Bagaimana psikologi feminim Karen Horney?
7. Bagaimana psikoterapi menurut Karen Horney?
8. Bagaimana perbandingan Teori Kepribadian Karen Horney dan Sigmun Freud?
A. PANDANGAN DASAR
Pada mulanya Horney adalah pengikut Freud, yang kemudian terpengaruh oleh
Jung dan Adler. Akhirnya dia mengembangkan pendekatan kepribadian yang holistik;
manusia berada dalam satu totalitas pengalaman dan fungsinya, dan bagian-bagian ke-
pribadian seperti fisikokimia, emosi, kognisi, sosial, kultural, spiritual, hanya dapat di-
pelajari dalam hubungannya satu dengan yang lain sebagai kepribadian yang utuh.
Disisi lain, Horney menentang teori Freud dalam hal :
1. Teori Freud terlalu mekanistik dan biologis sehingga tidak bisa menggambarkan
keutuhan motivasi dan tingkah laku manusia.
2. Perhatian Freud terhadap interrelasi manusia sangat kecil, sehingga berakibat pene-
kanan yang salah pada motivasi sosial dan konflik. Seharusnya, keamanan dan ke-
tidakpuasan (nonseksual) yang menjadi kekuatan pendorong berfungsinya kepri-
badian.
3. Tingkah laku agresi dan destruksi bukan heredutas seperti yang dikemukakan Fre-
ud, tetapi merupakan sarana bagaimana orang berusaha melindungi keamanannya.
4. Freud berpendapat penis envy adalah gambaran wanita yang inferior dan cemburu
karena peran kelaminnya lebih rendah dari lai-laki, sedang Horney (dan Adler) ber-
pendapat bahwa penis envy adalah simbolik wanita yang menginginkan kesamaan
status dan kesamaan seperti pria.
Horney mengelaborasikan ide-ide dasarnya bahwa neurosis disebabkan oleh hu-
bungan individu yang terganggu. Dia meyakini bahwa elemen-elemen perilaku neurotik
bisa ditemukan dalam hubungan orang tua dan anak. Di titik ini, Horney sepakat dengan
Freud bahwa pengalaman awal kanak-kanak sangat menentukan perkembangan pribadi
manusia di masa dewasanya.
Pengaruh Pengalaman Masa Kanak-Kanak
Horney yakin dua kebutuhan paling dasar di masa kanak-kanak adalah rasa aman
dan kepuasan. Kebutuhan akan kepuasan mengacu kepada kebutuhan anak akan ma-
kanan, air, dan tidur. Namun, menurut Horney pemuasan kebutuhan fisiologis ini tidak
begitu signifikan bagi perkembangan kepribadian dari pada pemuasan kebutuhan akan
rasa aman. Kebutuhan rasa aman maksudnya adalah kebutuhan akan keamanan dan ke-
bebasan dari rasa takut.
Setiap anak faktanya memang tidak berdaya dan bergantung kepada orang tuanya
selama tahun-tahun awal. Dua kebutuhan dasar tersebut mestinya tidak menimbulkan
problem psikologis. Namun, dalam kehidupan nyata ada dua kemungkinan muncul, (1)
Orang tua memperlihatkan afeksi dan kehangatan yang tulus kepada anak, karenanya
dapat memuaskan kebutuhan rasa aman, atau (2) Orang tua menunjukkan keacuhan,
10 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
f) Tingkah laku dan dorongan diri (self destructive action and impuls)
Bisa fisikal atau psikologikal, disadari atau tidak disadari, akut atau kronik, benar-
benar dilakukan atau hanya dalam imajinasi. Orang-orang neurotik juga merusak
diri secara psikologis, misalnya berhenti bekerja ketika karirnya mulai memuncak,
memutus hubungan persahabat yang sehat dan memilih pergaulan yang neurotis,
atau melakukan aktifitas seksual promiskuitas.
D. DINAMIKA KEPRIBADIAN
Horney mengelompokkan 10 kebutuhan neurotik menjadi 3 pola penyesuaian diri.
Setiap pola mendeskripsikan arah perilaku neurotik terkait orang lain.
1. Gerak Menuju Orang Lain (moving forward people)
Merupakan proses mendekati orang lain yang mengacu kepada sebuah kebutuhan
neurotik untuk melindungi diri dari perasaan ketidak-berdayaan. Usaha pertama yang
dilakukan adalah mereka berusaha mendapatkan kasih sayang dan penerimaan dari orang
lain atau mereka mencari pasangan yang kuat yang bertanggung jawab terhadap hidup
mereka. Kepribadian seperti ini disebut Horney bertipe penurut, utamanya berpikir “Jika
aku mengalah, aku tidak akan terluka” (Horney, 1937:83) via Olson, 2013:236.
Meski seseorang dapat menyesuaikan diri terhadap kecemasan dasar afeksi,
individu ini pada dasarnya masih melakukan permusuhan. Jadi keramahan individu
penurut dibuat-buat saja karena sebenarnya didasarkan kepada agresivitas yang direpresi.
2. Gerak Melawan Orang Lain (against people)
Dalam pengadopsian strategi melawan orang lain, orang-orang neurotik yang
agresif cenderung menanggap orang lain tidak ramah. Sehingga, mereka sama
kompulsifnya dengan orang-orang penurut, dan tingkah laku mereka juga sama-sama
dipicu oleh kecemasan dasar. Daripada mendekati orang lain dengan selalu menurut dan
bergantung, orang-orang neuritik yang agresif lebih memilih untuk melawan orang lain
dengan cara tampil kuat dan kejam. Mereka termotivasi oleh keinginan kuat untuk
memeras orang lain dan memanfaatkan orang tersebut untuk kepentingan diri mereka
sendiri.
Lima dari sepuluh kebutuhan neurotik, terdapat kecenderungan melawan orang lain
diantaranya, kebutuhan untuk kekuasaan, memanfaatkan orang lain, memperoleh
penghargaan dan gengsi, dikagumi, dan mencapai sesuatu. Orang-orang yang agresif
lebih condong untuk bermain dengan tujuan menang daripada hanya untuk menikmati
perlombaan.
3. Gerak Menjauhi Orang Lain (moving away from people)
Supaya dapat mengatasi konflik dasar terisolasi, beberapa orang memisahkan diri
dari orang lain dan mengadopsi sebuah kecenderungan neurotik yaitu menjauhi orang
lain. Strategi ini merupakan ekspresi dari kebutuhan akan kesendirian, kebebasan dan
kemandirian. Sama seperti sebelumnya, masing-masing kebutuhan ini dapat mengarah
kepada tingkah laku positif, dan beberapa orang memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini
11 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
dengan yang sehat. Akan tetapi, kebutuhan-kebutuhan ini menjadi neurotik ketika orang-
orang berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan membuat jarak emosional
antara diri mereka dan orang lain secara terus menerus.
Pola-pola penyesuaian ini pada dasarnya tidak bersesuaian satu sama lain. Siapa pun
tidak akan bisa bergerak menuju dan menjauhi orang lain di waktu yang sama. Jadi bagi
individu normal dan neurotik, tiga pola penyesuaian ini sebenarnya berkonflik satu sama
lain. Namun bedanya, bagi individu normal konflik pola ini tidak membangkitkan konflik
emosi sebesar individu neurotik.
E. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Horney mendeskripsikan 7 peranti bawah sadar yang digunakan individu neurotik
untuk mengatasi konflik-konflik tak terelakkan yang muncul dan menyentuh penggantian
diri riilnya dengan diri ideal.
a. Titik Buta
Titik buta adalah tipe penipuan diri yang melibatkan sebuah penolakan atau
pengabaian aspek-aspek tertentu suatu pengalaman karena tidak sesuai dengan diri
ideal. Contohnya ketika individu neurotik menganggap dirinya sangat pandai, ia
cenderung melebih-lebihkan suatu pengalaman yang sebenarnya tidak
menunjukkan demikian.
b. Pengotakan
Pengotakan adalah tipe penipuan diri yang melibatkan pembagian hidup pribadi
menjadi sejumlah komponen yang memiliki aturan-aturan berbeda untuk
mengaplikasikannya. Contohnya seperangkat aturan diaplikasikan bagi kehidupan
keluarganya, namun aturan lain untuk kehidupan sosialnya.
c. Rasionalisasi
Rasionalisasi adalah tipe penipuan diri yang melibatkan pemberian dalih-dalih
yang logis, memungkinkan, namun tidak akurat untuk menjustifikasi persepsi
individu neurotik atas kelemahan, kekeliruan, dan ketidakkonsistenan. Tipe
penurut contohnya, harus menawarkan sejumlah dalih bagi tindakan-tindakan
agresifnya terhadap orang lain, sedangkan tipe bermusuhan harus menawarkan
dalih bagi tindakan-tindakan baik mereka kepada orang lain.
d. Kontrol diri berlebih
Pertahanan gambar diri ideal terhadap kecemasan yang ini melibatkan
pengontrolan secara ketat pengekspresian apa pun atas emosi. Tujuannya di sini
adalah mempertahankan kontrol diri ketat berapa pun harganya.
e. Kebenaran arbitrer
Hidup individu neurotik sering dicirikan oleh ketidaktepatan, ambiguitas, dan
keraguan. Namun perasaan-perasaan yang dimunculkan oleh hal-hal ini tidak bisa
ditolerir. Dengan menggunakan kebenaran arbitrer sebagai alat pelindung di
situasi-situasi ambigu, individu neurotik memilih satu solusi, jawaban, satu
12 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
pandangan, dan secara dogmatis mendeklarasikan jika persoalan sudah terjawab
dan perdebatan selesai.
f. Pengelakan
Pengelakan sebagai tipe penipuan diri merupakan kebalikan dari kebenaran
arbitrer sebelumnya. Jika seorang tidak terikat kepada sesuatu pun, maka ia tidak
bisa menjadi keliru, karenanya ia tidak bisa dikritik.
g. Sinisme
Sinisme memperoleh kesenangan dari memperlihatkan betapa sia-sia dan tak
bermaknanya rasa percaya orang lain apalagi mempercayai mereka. Sinisme
tumbuh dari kegagalan berulang-ulang terkait rasa percaya sebelumnya. Dengan
tidak percaya apa pun, individu neurotik jadi kebal dari kekecewaan yang datang
dari memercayai sesuatu yang kemudian terbukti keliru.
Perbedaan antara individu normal dan neurotik terkait dengan taraf hal-hal ini.
Orang normal juga menggunakan semua teknik penyesuaian sekunder ini di satu atau
lain waktu. Namun, individu neurotik menggunakan secara berlebihan salah satu atau
lebih teknik ini, karenanya mereduksi fleksibilitas dan efisiensi untuk menyelesaikan
masalah hidup mereka.
F. PSIKOLOGI FEMINIM
Psikologi feminis adalah pendekatan psikologi yang menganalisis pengaruh keti-
daksetaraan dalam relasi gender dan perilaku antara dua jenis kelamin yang berbeda. Tu-
juan dari psikologi feminis adalah untuk memahami individu dalam aspek sosial dan po-
litik yang lebih besar dalam masyarakat. Ranah studi ini mengkritik fakta bahwa riset
psikologi secara historis telah dilakukan dalam perspektif laki-laki dengan pandangan
bahwa laki-laki adalah normanya.
Horney dilatih sebagai psikoanalisis Freudian dan dianalisis oleh Karl Abraham
dan Hans Sachs (dua pendukung tergigih Freud). Analisis awal Horney tentang pernika-
han mencerminkan banyak pandangan ortodoks Freudian tentang kompleks-komples
Odipus pria dan wanita. Oleh karena itu, Horney meyakini anatomi adalah takdir. Na-
mun, seiring waktu Horney tidak lagi setuju dengan keyakinan Freud bahwa wanita di-
takdirkan memiliki watak-watak kepribadian tertentu sekadar mencerminkan anatomi tu-
buhnya. Secara bertahap Horney mulai memasukkan faktor-faktor budaya dalam konsep
sebagai penjelas kepribadian pria dan wanita dari pada faktor biologisnya.
Horney juga pelopor dalam disiplin psikiatri feminin, juga sebagai salah satu psiki-
ater wanita pertama yang menyajikan makalah tentang psikiatri feminin. Empat belas
makalah dia tulis antara tahun 1922 dan 1937 yang digabung menjadi satu buku yang
berjudul Feminine Psychology. Sebagai seorang wanita, ia merasa bahwa pemetaan dari
tren dalam perilaku perempuan adalah pengabaian masalah. Dalam esainya yang berjudul
“The Problem of Feminine Masochism” Horney merasa dia membuktikan bahwa budaya
dan masyarakat di seluruh dunia mendorong perempuan bergantung pada laki-laki untuk
13 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
cinta mereka, wibawa, kekayaan, perawatan dan perlindungan. Perempuan dianggap se-
bagai objek pesona dan keindahan-berbeda dengan tujuan akhir setiap manusia dari aktu-
alisasi diri.
Wanita, menurut Horney, secara tradisional memperoleh nilai hanya melalui anak-
anak mereka dan keluarga yang lebih luas. Dia menyentuh lebih lanjut mengenai hal ini
dalam esainya “The Distrust Between the Sexes” di mana ia membandingkan hubungan
suami-istri ke orang tua-anak, hubungan kesalahpahaman yang melahirkan neurosis
merugikan.
Horney percaya bahwa pria dan wanita memiliki dorongan untuk menjadi cerdik
dan produktif. Wanita dapat memuaskan kebutuhan normal dan batin. Untuk melakukan
hal ini, mereka hamil dan melahirkan. Pria akan puas hanya perlu melalui cara-cara eks-
ternal. Horney mengusulkan agar prestasi mencolok dari pria dalam pekerjaan atau bi-
dang lain dapat dilihat sebagai kompensasi atas ketidakmampuan mereka untuk melahir-
kan anak-anak.
Horney mengembangkan idenya sejauh bahwa ia merilis salah satu buku “self-
help” pertama pada tahun 1946, yang Are You Considering Psychoanalysis?. Buku ini
menegaskan bahwa orang-orang, baik pria dan wanita, dengan masalah neurotik yang
relatif kecil, pada dasarnya bisa menjadi psikiater sendiri. Dia terus menerus menekankan
bahwa kesadaran diri adalah bagian untuk menjadi manusia yang lebih baik, lebih kuat,
dan lebih kaya.
14 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
Ada 3 tugas utama menurut Horney yang dihadapi siapa pun yang terlibat dalam
psikoanalisis profesional maupun analisis diri. Pertama adalah mengekspresikan seleng-
kap dan sejujur mungkin. Kedua adalah menyadari daya-daya penggerak bawah sadarnya
dan pengaruh-pengaruhnya bagi hidupnya. Dan ketiga adalah mengembangkan kapasi-
tasnya untuk mengubah sikap-sikap yang sudah mengganggu hubungannya dengan diri
sendiri dan dunia sekitarnya. (1943, hlm.93) via Olson (2013:256).
15 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Teori psikoanalisis sosial Karen Horney dibentuk berdasarkan asumsi bahwa kondisi so-
sial dan kultural, terutama pengalaman masa kanak-kanak sangat berpengaruh terhadap pem-
bentukan kepribadian seseorang. Individu yang tidak mendapatkan cinta dan kasih sayang yang
cukup selama masa kanak-kanak akan mengembangkan rasa permusuhan dasar terhadap orang
tua mereka, sehingga timbul lah kecemasan dasar di dalam diri mereka. Untuk melawan kece-
masan dasar tersebut, individu melakukan perlawanan terhadap kecemasan dasar tersebut de-
ngan cara berhubungan dengan orang lain. (1) Mendekati orang lain, (2) melawan orang lain,
(3) menjauhi orang lain. Akan tetapi hanya individu normal yang melakukan hal tersebut. Ber-
beda dengan orang neurotik yang berperilaku kompulsif sehingga cenderung melakukan de-
ngan satu cara. Tingkah laku mereka yang kompulsif tersebut, berkembang menjadi konflik
intrapsikis yang dapat berupa gambaran diri ideal maupun kebencian diri.
Teori Horney tentang neurosis didasarkan pada konsep gangguan psikis yang membuat
orang terkunci dalam lingkaran yang membuat tingkah laku tertekan dan tidak produktif, ke-
mudian dikenal sebagai masalah kecemasan. Horney mengemukakan sepuluh kebutuhan neu-
rotik, yakni kebutuhan yang timbul sebagai akibat dari usaha menemukan pemecahan-peme-
cahan masalah gangguang antara hubungan manusia.
16 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
(4) Psikoterapi
Freud menggunakan psikoterapi untuk menyingkap memori-memori traumatis yang
terepresi. Horney menggunakannya untuk menyingkap teknik-teknik penyesuaian uta-
ma neurotik. Selain itu, Freud melarang analisis oleh individu-individu yang tidak
terlatih secara profesional di dalam teori dan teknik psikoanalitik. Sedangkan Horney
mendukung aktif analisis diri.
(5) Apakah Anatomi sebuah Takdir
Freud menganggap bahwa anatomi adalah sebuah takdir. Awalnya Horney berang-
gapan demikian. Namun seiring perkembangan kariernya, Horney tidak lagi meng-
anggap bahwa anatomi adalah sebuah takdir.
(6) Prognosis bagi Perubahan Kepribadian
Freud yakin bahwa kepribadian dibentuk di awal kehidupan setiap orang, dan peruba-
han besar karenanya sulit sekali dibuat. Sedangkan Horney yakin bahwa kepribadian
dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman awal itu, namun dapat diubah kapan pun se-
panjang hayatnya.
17 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
konsisten, tetapi tetap saja teori terakhirnya 1950 adalah sebuah teori yang dibahas dengan
jelas dan konsisten. Kriteria lain dari sebuah teori yang berguna adalah parsimony (peng-
gunaan asumsi atau penjelasan yang sederhana dalam pembentukan teori), dan teori ter-
akhir horney, sebagaimana dijelaskan pada bab terakhir dari Neurosis and Human Growth
(Horney, 1950), mendapat penilaian tinggi untuk kriteria ini.
Horney tidak memiliki pengikut yang dapat melanjutkan dan mengembangkan teorinya.
18 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y
DAFTAR PUSTAKA
Hall, Calvin S. & Gardner Lindzey. 1993. Teori-Teori Holistik. Yogyakarta: Kanisius
Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian. Malang : UMM Press.
Olson, Matthew H dan Hergenhahn, B.R. 2013. Pengantar Teori Kepribadian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Feist, Jess & Gregory J. Feist. 2013. Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika.
http://penasaranjuragan.blogspot.com/2012/05/teori-kepribadian-karen-horney.html.
19 | T e o r i P s i k o a n a l i s i s S o s i a l - K a r e n H o r n e y