Anda di halaman 1dari 17

Matan

Keyakinan dan
Cita-Cita Hidup
Muhammadiyah
Haning Pratiwi
Ardita Meilia
Bab 1
Pendahuluan
Rumusan
Latar Belakang
01 02 Masalah

Tujuan
03 Penulisan
01 Latar
Belakang
Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah
(MKCHM) ini merupakan dokumen ideologis di
Muhammadiyah karena memuat pokok-pokok persoalan
yang bersifat ideologis, keagamaan dan keumatan yang
menjadi ranah gerak utama Muhammadiyah. Kata
“matan” disini secara sederhana diartikan sebagai teks
sehingga judul di atas bisa di artikan dengan teks
tentang keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah
biasa disebut dengan singkatan MKCHM.
Rumusa
02 n
Masalah
1. Bagaimana sejarah
penyusunan dan isi Matan
Keyakinan dan Cita-cita Hidup
Muhammadiyah?

2. Bagaimana Islam dalam


Keyakinan Muhammadiyah?
Tujuan
03 Penulisa
n
1. Untuk mengetahui sejarah
penyusunan dan isi Matan Keyakinan
dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah

2. Untuk mengetahui Islam dalam


keyakinan Muhammadiyah
Bab 2
Pembahasan

A B

Sejarah Penyusunan Islam dalam


dan Isi MKCH Keyakinan
Muhammadiyah Muhammadiyah
A. Sejarah Penyusunan dan Isi MKCH Muhammadiyah

Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah (MKCH) diputuskan oleh Tanwir
Muhammadiyahtahun 1969 di Ponorogo sebagai kelanjutan dari amanat Muktamar Muhammadiyah ke-
37 tahun 1968 di Yogyakarta. Menurut Nashir (2014: 113) konsep MKCH secara substantif terletak pada
kalimat “Keyakinan dan Cita-Cita Hidup” yang arti dan pandangannya tidak lain “ideologi”, sedangkan
“Matan” artinya “Isi” atau “Kandungan Isi”.

Rumusan ini, menurut Nashir (2018: 68) lahir dilatarbelakangi dua situasi. Pertama, lahirnya Orde Baru
yang melakukan perubahan kebijakan depolitisasi dan deideologisasi yang membawa dampak pada
organisasi kemasyarakatan. Kedua, perubahan sosial akibat modernisasi yang membawa pada perubahan
sikap hidup masyarakat. Oleh karena itu, MKCH berfungsi sebagai panduan bagi warga Muhammadiyah
dalam menghadapi perubahan kehidupan masyarakat. Panduan ini berisikan hal yang bersifat ideologis,
berupa hakikat gerakan, paham agama, serta misi dan fungsi dalam kehidupan yang tengah berubah itu.
1. Sejarah Perumusan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah sebagai perserikatan
memiliki 5 teks cita-cita yang merupakan sebuahimpian yang diiringi dengan sebuah keyakinan. Matan
Muhammadiyah tersebut yaitu:

a.Mewujudkan Masyarakat Islam yang sebenarbenarnya. Artinya: Para sekutu Muhammadiyah harus
bersih dari penyakit TBC/ Bid‟ah, khurofat, Ta hayul dll
b.Menjadikan Islam adalah agama rahmatan lil alamin. Artinya: Islam adalah agama untuk se mua yang
ada di dunia ini, di pelajari oleh siapa saja, dan diamalkan untuk siapa sajaadalah m enjadi cita-cita
Muhammadiyah.
c.Dalam amalan Muhammadiyah berdasarkan AlQur‟an, Hadits.
d.Melaksanakan ajaranajaran Islam meliputi segala bidang, baik Akhlak, Aqidah, Ibadah,Muamalah
2. Isi Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah. Berikut ini adalah isi dari teks tentang keyakinan
dan cita-cita Muhammadiyah :

1. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar, beraqidah Islam dan
bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil,
makmur yang diridhoi Allah SWT, untuk melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah
Allah di muka bumi.
2. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak
Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai
hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan
spritual, duniawi serta ukhrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan: A. Al-Qur’an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada
Nabi Muhammad SAW; B. Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur’an yang diberikan
oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang akhlak,
aqidah, ibadah, muamalah.
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia Allah
berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik
Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama
menjadikan suatu negara yang adil dan makmur diridhoi Allah SWT “Baidatun Thayyibatub Wa Robbun
Ghofur” (Keputusan Tanwir Tahun 1969 di Ponorogo) Catatan Rumusan Matan tersebut telah mendapat
perubahan dan perbaikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah :
a. Atas kuasa Tanwir tahun 1970 di Yogyakarta
b. Disesuaikan dengan Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke 41 di Surakarta
3.Sistematika dan Pedoman Untuk Memahami Rumusan MKCHM
Keyakinan dan Cita-cita hidup Muhammadiyah memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Ideologi
2. Faham Agama
3. Fungsi dan Misi Muhammadiyah
B. Islam dalam Kemuhammadiyahan
Sebuah organisasi yang besar di Indonesia Muhammadiyah berdiri pada tanggal 18 November 1912 (8
Dzulhijah 1330 H). Nama organisasi ini diambil dari nama Muhammad SAW, sehingga Muhammadiyah juga
dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW. Ajaran Muhammadiyah bersumber
pada Al-Qur’an dan as-Sunnah. Tujuan utama Muhammadiyah adalah mengembalikan seluruh penyimpangan
yang terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran Islam bercampur-campur
dengan kebiasaan di daerah tertentu dengan alesan adaptasi.
Gerakan Muhammadiyah mempunyai ciri membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan
terdidik. Dalam pembentukannya Muhammadiyah banyak merefleksikan kepada perintah-perintah Al-Qur’an,
diantaranya sura Ali Imran ayat 104 yang berbunyi : Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebijakan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang
yangberuntung. Ayat tersebut menurut para tokoh Muhammadiyah, mengandung isyarat untuk bergeraknya umat
dalam manjalankan dakwah Islam secara terorganisasi, umat yang bergerak yang juga mengandung penegasan tentang
hidup berorganisasi. Maka dalam butir ke-6 Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dinyatakan, melancarkan
amal-usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi, yang mengandung makna pentingnya organisasi sebagai alat
gerakan yang niscaya. Muhammadiyah yang merupakan sebuah gerakan social keagamaan yang didirikan oleh
KH.Ahmad Dahlan ini tak lepas dari gerakan pembaharuan dan suatu fenomena modern pada saat ini
Bab 3
Kesimpulan
1. Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah (MKCH) diputuskan oleh
Tanwir Muhammadiyah tahun 1969 di Ponorogo sebagai kelanjutan dari amanat
Muktamar Muhammadiyah ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta.
2. Menurut Nashir (2014: 113) konsep MKCH secara substantif terletak pada kalimat
“Keyakinan dan Cita-Cita Hidup” yang arti dan pandangannya tidak lain
“ideologi”, sedangkan “Matan” artinya “Isi” atau “Kandungan Isi”.
3. Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup berfungsi sebagai panduan bagi warga
Muhammadiyah dalam menghadapi perubahan kehidupan masyarakat. Panduan ini
berisikan hal yang bersifat ideologis, berupa hakikat gerakan, paham agama, serta
misi dan fungsi dalam kehidupan yang tengah berubah itu.
4. Sistematika dan Pedoman Untuk Memahami Rumusan MKCHM Keyakinan dan Cita-cita hidup
Muhammadiyah memuat hal-hal Ideologi, Faham Agama
5. Muhammadiyah berpendirian bahwa ajaran islam merupakan satu “kesatuan ajaran” yang bulat dan
tidak boleh dipisah pisahkan dan meliputi Aqidah, Akhlak, Ibadah, Mu‟amala
6. Sebuah organisasi yang besar di Indonesia Muhammadiyah berdiri pada tanggal 18 November 1912
(8 Dzulhijah 1330 H).
7. Nama organisasi Muhammadiyah diambil dari nama Muhammad SAW, sehingga Muhammadiyah
juga dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW. Ajaran
Muhammadiyah bersumber pada Al-Qur’an dan as-Sunnah. Tujuan utama Muhammadiyah adalah
mengembalikan seluruh penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai