Anda di halaman 1dari 8

Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam yang

berwatak Tajdid dan Tajrid


Kelompok 7
Disusun oleh
1. Irine Milenia Luktitisari (G2A222029)
Vinolia Aini Eka Mita (G2A222039)
 Istilah tajrid berasal dari bahasa Arab berarti pengosongan,
pengungsian, pengupasan, Pelepasan atau pengambil alihan.

 Tajdid adalah kata yang diambil dari kata bahasa Arab yang kata
dasarnya Jaddada Yujaddidu Tajdidan” artinya yaitu memperbaharui.
Pengertian Tajrid dan Tajdid
Adanya pengertian diatas bahwa Tajrid dan Tajdid mengembalikan
ajaran agama islam sesuai dengan tuntunan Al Qur’an dengan Al-
hadits. Karena jika dilihat dari segi kehidupan realita Agama Islam
dicampur radukkan dengan ajaran yang bukan islam tidak berlandaskan
pada Al Qur’an dan Assunnah.
 Model gerak Muhammadiyah yang paling
utama memurnikan Al-Qur’an dan Sunnah dan
menjauhi ajaran yang tidak berdasarkan kepada
Model Tajrid dan Tajdid tuntunan Rasulullah dan menjauhi percaya
Muhammadiyah
kepada Takhayul Khurufat dan syirik kepada
Allah SWT. Karena bisa menyebabkan
hilangnya keimanan kita dan ketauhidan
kepada sang Maha Pencipta.
Dalam memaknai Gerakan Muhammadiyah, bisa
dilihat dari pendirinya Ahmad Dahlan beliau
mendalami dan mentadabburi Al-Qur’an. Dan
Model Gerakan disertai penunjang dari berbagai faktor seperti
Keagamaan merealisasikan ajaran islam dari pendidikan,
Muhammadiyah pengajaran, kemasyarakatan dan kerumah
tanggaan dan sebagai bukti tidak bisa lepas dari
aturan Agama Allah.
 Ciri dari Gerakan Muhammadiyah dikenal sebagai Gerakan
Dakwah Islam, Amar ma’ruf Nahi Munkar. Dan ini diakui oleh
berbagai pihak yang mengakui Bahwa Muhammadiyah terlihat
sebagai pergerakan Dakwah dan menekankan pada pengajaran
serta pendalaman nilai-nilai Islam dan memiliki kepedulian
Makna Gerakan yang sangat besar. Muhammadiyah meletakkan strategi dasar
Keagamaan
perjuangannya yaitu dakwah (menyeru,mengajak) dan
Muhammadiyah
mengajak dimedan perang umat untuk melarang perbuatan
Nahi Munkar yang dilarang Allah. Muhammadiyah
membangun amal usaha yang terhidar dari riba dan mencetak
kader-kader yang berkepribadian Agama dan Sunnatullah.
 Dalam pemikiran Muhammadiyah 100 tahun
kedua meninjau ulang paradigma yang selama
ini dipegang merupakan suatu kewajiban.
Gerakan Tajdid pada 100
Tahun kedua Kccendrungan ini bisa dilihat dari segi identitas
yang melekat dalam ajaran Muhammadiyah
yaitu gerakan Islam secara murni sesuai
tuntunan Al-Qur’an dan sunnah.
Dapat disimpulkan bahwasannya tajrid, menurut Muhammadiyah
pemurnian adapun dari segi tajdid pembaharuan yang dimana
Muhammadiyah membentuk gerakan Islam yang tidak
bertentangan dengan Agama Allah dan mengikuti tuntunan Al-
Qur’an dan sunnah. Dan KH. Ahmad Dahlan mengembalikan
KESIMPULA ajaran agama islam yang dulu dilupakan oleh umat islam sehingga

N umatnya melupakan aturan-aturan Islam dan Gerakan


Muhammadiyah selalu berpegang pada Al-Qur’an dan sunnah.
Serta Gerakan Muhammadiyah menjauhi perbuatan takhayul,
kahurofat, dan syirik kepada Allah SWT.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai