Anda di halaman 1dari 11

MUHAMMADIYAH SEBAGAI

GERAKAN ISLAM YANG


BERWATAK TAJRID DAN TAJDID

Kelompok 4

1. Adhelia Putri Utami 2211060018


2. Indaha Jannatul Ma’wa 2211060023
3. Alfi Rizki Atun 2211060027
 Pengertian Tajdid
Istilah tajdid berasal dari bahasa arab yaitu Jaddada, yang berarti
memperbaharui atau menjadikan baru.
Kata ini bentukan dari kata Jadda, Yajiddu, Jiddan/Jiddatan, artinya
sesuatu yang ternama, yang besar, nasib baik dan baru.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia


Tajdid berarti pembaruan, modernisasi atau restorasi
Dalam pengertian lain, tajdid adalah upaya untuk memperbaharui
interpretasi-interpretasi atau pendapat-pendapat ulama terdahulu
terhadap ajaran-ajaran dasar islam.

Orang yang melakukan pembaruan disebut Mujaddid


Prof. DR. Quraisy Shihab mengartikan Tajdid sebagai pencerahan
dan pembaruan.
Tajdid dalam makna pencerahan mencakup penjelasan ulang
dalam bentuk kemasan yang lebih baik dan sesuai ajaran agama
yang pernah diungkap oleh para pendahulu. Adapun Tajdid
dalam arti pembaruan adalah mempersembahkan sesuatu yang
benar-benar baru yang belum pernah diungkap oleh siapapun
sebelumnya.

Istilah modernisasi atau pembaruan dalam Islam, diartikan sebagai


upaya untuk melakukan re-interpretasi terhadap pemahaman,
pemikiran dan pendapat tentang masalah ke-Islaman untuk
disesuaikan dengan perkembangan zaman tanpa mengubah apa
yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Al-Hadis.
 Pengertian Tajrid

Istilah Tajrid berasal dari bahasa Arab yaitu pengosongan,


pengungsian, pelepasan atau pengambil alihan

Tajrid dalam bahasa Indonesia berarti pemurnian


 Latar belakang munculnya tajdid dan tajrid

Ada dua aspek yang melandasi kemunculan dalam Islam antara lain :

1. Aspek Teologis
Aspek Teologis adalah landasan atau dasar-dasar keagamaan yang
dijadikan rujukan dalam pelaksanaan tajdid. Dasar-dasar keagamaan yang
dijadikan rujukan digali dari sumber pokok ajaran Islam yaitu Al-Qur’an dan
As-Sunnah sebagai penjelas yang dipahami dengan akal pikiran.

2. Aspek Historis
Aspek historis ialah tantangan-tantangan dan respon yang dimunculkan
uamat Islam pada kurun waktu tertentu. Nabi Muhammad SAW adalah
seorang Mujaddid.
 Model-model Tajrid dan Tajdid Dalam Muhammadiyah

1. Model-model Tajrid dalam Muhammadiyah


• Dalam bidang kepercayaan dan ibadah, muatannya menjadi
khurafat dan bid’ah. Khurafat adalah kepercayaan tanpa
pedoman yang sah dari Al-Qur’an dan Al-Sunnah, hanya
ikut-ikutan orang tua atau nenek moyang. Sedangkan
Bid’ah biasanya muncul karena ingin memperbanyak ritual
tetapi pengetahuan islamnya kurang luas, sehingga yang
dilakukan adalah bukan dari ajaran Islam, misalnya
selamatan dengan kenduri.
• Syazali mengatakan bahwa Muhammadiyan adalah gerakan
pemurnian yang menginginkan pembersihan Islam dari
semua unsur singkretis dan daki-daki tidak islami lainnya.
2. Model-model Tajdid Muhammadiyah
• Kongkrit dan produktif, yaitu melalui amal usaha yang
didirikan, hasilnya kongkrit dapat dirasakan dan dimanfaatkan
oleh semua umat manusia. Suburnya amal saleh di lingkungan
aktivis muhammadiyah ditujukan kepada komunitas
muhammadiyah dan seluruh umat manusia di dunia dalam
rangka rahmatan lil alamin.
• Tajdid muhammadiyah bersifat terbuka. Muhammadiyah
mampu mengantisipasi perubahan dan kemajuan di sekitar
kita.
• Tajdid muhammadiyah sangat fungsional dan selaras dengan
cita-cita muhammadiyah untuk menjadikan islam sebagai
agama yang berkemajuan.
Lanjutan

• Tajdid dalam bidang muamalah yaitu berbasis pada upaya


dinamisasi, elaborasi, berbasis perubahan menuju capaian
prestasi yang berkualitas.
• Tajdid dalam bidang akidah dan ibadah mahdah yaitu
mencukupkan diri dari apa yang dapat dirujuk pada Al-Qur’an
dan hadis atau apa yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.
• Fungsi Tajdid dalam bidang ini adalah untuk membuat aktif dan
hidup keimanan kita dalam perilaku, dan tajdid muhammadiyah
tidak untuk membekukan keimanan kita dalam perangkat
foralisme istilah atau konsep belaka, sehingga keimanan kita
akan memiliki fungsi sosial.
Lanjutan

• Dalam muhammadiyah kekuatan tajdidnya terletak pada upaya


menjaga keseimbangan (tawazun) antara purifikasi dan
dinamisasi sesuai dengan bidangnya.
• Selama ini muhammadiyah dikenal sebagai gerakan modern
yang telah melakukan perubahan dalam kehidupan keagamaan,
sosial, budaya, dan politik.
Misi utama yang dibawa oleh Muhammadiyah adalah pembaharuan
(tajdid) pemahaman agama. Menurut sasarannya :
Pertama : pembaharuan dalam arti mengembalikan kepada
keasliannya/kemurniannya, ialah bila tajdid itu sasarannya mengenai
soal-soal prinsip perjuangan yang sifatnya tetap/tidak berubah-ubah
Kedua : pembaharuan dalam arti modernisasi, ialah bila tajdid itu
sasarannya mengenai masalah seperti : metode, sistem, teknik, strategi,
taktik perjuangan, yang sifatnya berubah-ubah disesuaikan dengan
situasi dan kondisi/ruang dan waktu.
SYUKRON

Anda mungkin juga menyukai