MUHAMMADIYAH
Disusun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah dengan judul “Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah” ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam
mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Selain itu, pembuatan makalah ini juga
bertujuan agar menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah
ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempuraan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi
para pembaca.
Kelompok 2
Bab 1
Pendahuluan
Latar Belakang
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam reformis yang lahir di Indonesia pada
awal abad ke-20. Muhammadiyah merupakan gerakan Islam yang berpatokan pada Al-hadist
dan Al-qur’an. Secara Umum arti Muhammadiyah adalah umatnya nabi Muhammad. Dengan
menjadi umatnya nabi Muhammad harusnya kita para Muhammadiyah melakukan segalanya
sesuai dengan anjuran nabi Muhammad. Muhammadiyah memiliki tuntunan beribadah yang
sesuai dengan Al-hadist dan Al-qur’an. Pada Muktamar Muhammadiyah ke-41 di Surakarta,
ada beberapa kritik terlontar ketika organisasi ini berkembang, yaitu Muhammadiyah
dikatakan “gajah bengkak, mandegnya intelektual dan ketidakpekaan Majlis Tarjih terhadap
perkembangan masyarakat.” Kritik tersebut di atas ada benarnya, barangkali karena usia
Muhammadiyah sekarang terlalu tua, sudah lelah atau exhausted, dan karenanya
Muhammadiyah perlu mentajdidkan dirinya sebagai gerakan “tajdid” dan lain-lainnya. Maka
dalam rapat kerja hari ini, tepat kiranya dibahas salah satu produk pemikiran Islam
Muhammadiyah, yakni Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, sehingga
dapat ditemukan wawasan yang memungkinkan Muhammadiyah memurnikan misinya
dengan sebaik-baiknya.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan suatu pokok masalah
yang kemudian disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah?
2. Bagaimana sejarah Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah?
3. Rumusan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah?
4. Implementasi Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah?
Tujuan
Pembahasan
Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah lahir pada waktu Muktamar
Muhammadiyah ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta, di mana pada waktu itu, situasi Indonesia
setelah tertutup dengan dunia luar pada zaman Orde Lama seolah terbuka lebar dengan Orde
Baru. Pada tahun 1968, konsep westernisasi, modernisasi, sekularisasi dan sebagainya masuk
ke Indonesia. Keprihatinan para pimpinan dan pakar Muhammadiyah pada waktu itulah yang
melatar belakangi perumusan konsep-konsep Islam ini sebagai pilihan alternatif versi
Muhammadiyah, yang kemudian disebut dengan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup
Muhammadiyah. Adapun tokoh-tokoh yang terlibat dalam penyusunan konsep-konsep ini
adalah Prof. Dr. Rasyidi, Ahmad Azhar Basyir, Djindar Tamimy, dan sebagainya. Demikian
menurut Mohammad Djazman Al-Kindi. Rumusan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup
Muhammadiyah
Terdiri dari 5 (lima) angka. 5 (lima) angka tersebut dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok.
Kelompok Kesatu: Mengandung pokok-pokok persoalan yang bersifat ideologis, ialah angka
1 dan 2 yang berbunyi:
1. Muhamadiyah adalah gerakan Islam dan Dakwah Amar Makruf Nahi Munkar,
berakidah Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja
untuk terwujudnya masyarakat utama,adil, Makmur yang diridhai Allah SWT, untuk
melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah dimuka
bumi
2. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan
kepada para Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya
sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW., sebagai hidayah dan rahmat Allah
kepada umat manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan
spiritual duniawi dan ukhrawi
Kelompok ketiga: Mengandung persoalan mengenai fungsi dan misi Muhammadiyah dalam
masyarakat Negara Republik Indonesia ialah angka 5 yang berbunyi:
Catatan:
Rumusan Matan tersebut telah mendapat perubahan dan perbaikan oleh Pimpinan Pusat
Muhammadiyah:
1. Atas kuasa Tanwir tahun 1970 di Yogyakarta;
2. Disesuaikan dengan Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke 41 di Surakarta.
Dalam rumusan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah dapat diambil
contoh dan makna yang bermanfaat dalam kehidupan:
1) Rumusan 1
a. Melaknasakan shalat wajib.
b. Mempunyai cita-cita yang diridhai Allah SWT.
c. Bekerja keras untuk mewujudkan cita-cita.
d. Mengajak dalam kebaikan ke orang sekitar kita
2) Rumusan 2
a. Meniru perilaku para Rasul
3) Rumusan 3
b. Menggunakan Al-Qur’an sebagai arahan hidup
c. Mengikuti sunnah Rasul tanpa berlebih
4) Rumusan 4
a. Menghargai pengorbanan orang lain
b. Menyebarkan informasi yang sudah yakin benar
c. Mengikuti akhlak yang diajarkan Rasul
d. Tidak mengikuti budaya yang melawan ajaran Islam
e. Menjalankan ibadah sesuai ajaran Al-Qur’an dan Rasul tanpa melebihi dan
mengurangi
f. Bermanfaat kepada orang sekitar
5) Rumusan 5
a. Turut menjaga kekayaan yang dimiliki negara
b. Bersedia berkorban untuk bangsa dan negara
c. Turut serta menjaga perdamaian negara
d. Toleransi terhadap agama yang lain
D. Sistematika dan Pedoman Untuk Memahami Rumusan MKCHM
Keyakinan dan Cita-cita hidup Muhammadiyah memuat hal hal sebagai berikut :
1. Ideologi
Istilah ideologi dibentuk oleh kata ideo yang artinya pemikiran, khayalan,
konsep atau keyakinan dan “logoi” artinya logika ilmu pengetahuan. Secara
harfiayah ideologi berarti pengetahuan tentang ide keyakinan atau tentang berbagai
gagasan. Menurut sastra Pratedja ideologi adalah seperangkat gagasan atau pikiran
yang berorientasi pada Tindakan yang diorganisir menjadi suatu system yang
teratur. Selanjutnya ia menyatakan bahwa setiap ideologi mengandung 3 unsur
yaitu :
Adanya suatu penafsiran terhadap kenyataan atau realitas (interpretasi)
Setiap ideologi memuat seperangkat nilai atau suatu ketentuan moral.
Ideologi memuat suatu orientasi pada Tindakan (program aksi)
Pada pertama kalinya Ketika masih dalam konsep keyakinan dan cita-cita
hidup Muhammadiyah ini dinamakan ideologi Muhammadiyah namunn setelah di
diskusikan dan ditelaah lebih mendalam akhirnya tim prumus memutuskan istilah
ideologi perlu diganti dengna menccari padanannya. Semua itu dengan pertimbangan
agar pihak lain tidak dengna mudahnya menuduh Muhammadiya memliki ideologi
tandingan terhadap ideologi negara dan akhirnya tim mengganti istilah ideologi
Muhammadiyah dengan istilah “ keyakina dan cita-cita Muhammadiyah “. Dalam
Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah pokok- pokok persoalan yang
bersifat ideologis terkandung dalam angkat 1 dan 2 yang mengandung inti persoalam :
2. Paham Agama
Agama islam adalah agam Allah yang diturunkan kepada para Rasul-Nya, sejak
Nabi Adam AS hingga Nabi Akhir ialah Nabi Muhammad SAW. Sebagai Nabi
terakhir ia diutus dengan membawa syariat agama yang sempurna, untuk seluruh
umat manusia sepanjang masa, maka dari itu agama yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW itulah yang tetap berlaku sampai sekarang dan untuk masa
selanjutnya.
Penutup
A. Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah
mencerminkan prinsip-prinsip Islam yang mendasari organisasi ini. Tujuannya adalah
menciptakan masyarakat yang lebih baik, lebih islami, dan lebih bermoral dengan
menegakkan Tauhid, mengembangkan risalah, memahami akhirat, mempromosikan
keadilan sosial, memberikan pendidikan berkualitas, memberdayakan ekonomi umat
Islam, dan memberikan pengabdian sosial. Semua ini berakar pada penghormatan
terhadap nilai-nilai Islam. Dengan visi dan misi yang kuat, Muhammadiyah terus
berperan aktif dalam memajukan masyarakat Indonesia dan mewujudkan cita-cita
hidup yang mereka anut.