Anda di halaman 1dari 12

MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP

MUHAMMADIYAH

Disusun Oleh:

Riyan Adi Abaqi 202210340311320

Rifqi Akbar Fahrezi 202210340311090

Putri Marsanda 202110340311121

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


2023

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah dengan judul “Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah” ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam
mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Selain itu, pembuatan makalah ini juga
bertujuan agar menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah
ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempuraan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi
para pembaca.

Malang, 29 Oktober 2023

Kelompok 2
Bab 1

Pendahuluan

Latar Belakang

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam reformis yang lahir di Indonesia pada
awal abad ke-20. Muhammadiyah merupakan gerakan Islam yang berpatokan pada Al-hadist
dan Al-qur’an. Secara Umum arti Muhammadiyah adalah umatnya nabi Muhammad. Dengan
menjadi umatnya nabi Muhammad harusnya kita para Muhammadiyah melakukan segalanya
sesuai dengan anjuran nabi Muhammad. Muhammadiyah memiliki tuntunan beribadah yang
sesuai dengan Al-hadist dan Al-qur’an. Pada Muktamar Muhammadiyah ke-41 di Surakarta,
ada beberapa kritik terlontar ketika organisasi ini berkembang, yaitu Muhammadiyah
dikatakan “gajah bengkak, mandegnya intelektual dan ketidakpekaan Majlis Tarjih terhadap
perkembangan masyarakat.” Kritik tersebut di atas ada benarnya, barangkali karena usia
Muhammadiyah sekarang terlalu tua, sudah lelah atau exhausted, dan karenanya
Muhammadiyah perlu mentajdidkan dirinya sebagai gerakan “tajdid” dan lain-lainnya. Maka
dalam rapat kerja hari ini, tepat kiranya dibahas salah satu produk pemikiran Islam
Muhammadiyah, yakni Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, sehingga
dapat ditemukan wawasan yang memungkinkan Muhammadiyah memurnikan misinya
dengan sebaik-baiknya.
Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan suatu pokok masalah
yang kemudian disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah?
2. Bagaimana sejarah Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah?
3. Rumusan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah?
4. Implementasi Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah?

Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut

1. Untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan


2. Untuk menambah wawasan tentang Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup
Muhammadiyah
3. Untuk mengetahui cara implementasinya dalam kehidupan
Bab 2

Pembahasan

A. Pengertian Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah

Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah pada dasarnya merupakan


rumusan ideologi Muhammadiyah yang menggambarkan hakekat Muhammadiyah, faham
agama menurut Muhammadiyah dan misi Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.

B. Sejarah Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah

Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah lahir pada waktu Muktamar
Muhammadiyah ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta, di mana pada waktu itu, situasi Indonesia
setelah tertutup dengan dunia luar pada zaman Orde Lama seolah terbuka lebar dengan Orde
Baru. Pada tahun 1968, konsep westernisasi, modernisasi, sekularisasi dan sebagainya masuk
ke Indonesia. Keprihatinan para pimpinan dan pakar Muhammadiyah pada waktu itulah yang
melatar belakangi perumusan konsep-konsep Islam ini sebagai pilihan alternatif versi
Muhammadiyah, yang kemudian disebut dengan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup
Muhammadiyah. Adapun tokoh-tokoh yang terlibat dalam penyusunan konsep-konsep ini
adalah Prof. Dr. Rasyidi, Ahmad Azhar Basyir, Djindar Tamimy, dan sebagainya. Demikian
menurut Mohammad Djazman Al-Kindi. Rumusan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup
Muhammadiyah

Terdiri dari 5 (lima) angka. 5 (lima) angka tersebut dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok.

Kelompok Kesatu: Mengandung pokok-pokok persoalan yang bersifat ideologis, ialah angka
1 dan 2 yang berbunyi:

1. Muhamadiyah adalah gerakan Islam dan Dakwah Amar Makruf Nahi Munkar,
berakidah Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja
untuk terwujudnya masyarakat utama,adil, Makmur yang diridhai Allah SWT, untuk
melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah dimuka
bumi
2. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan
kepada para Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya
sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW., sebagai hidayah dan rahmat Allah
kepada umat manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan
spiritual duniawi dan ukhrawi

Kelompok kedua: Mengandung persoalan mengenai paham agama menurut Muhammadiyah


ialah angka 3 dan 4 yang berbunyi :

3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan :


a. Al-Qur’an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW
b. Sunnah Rasul: Penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur’an yang diberikan
oleh Nabi Muhammad SAW. Dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan
jiwa ajaran Islam.
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi
bidang-bidang:
a. Aqidah : Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih
dari gejala-gejala kemusyrikan, bid’ah dan khurafat, tanpa mengabaikan prinsip-
prinsip toleransi menurut ajaran Islam.
b. Akhlaq : Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlaq mulia dengan
berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, tidak bersendi
kepada nilai-nilai ciptaan manusia.
c. Ibadah : Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh
Rasulullah SAW tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
d. Muamalah Duniawiyah : Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya muamalah
duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan
ajaran agama serta menjadikan semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah
kepala Allah SWT.

Kelompok ketiga: Mengandung persoalan mengenai fungsi dan misi Muhammadiyah dalam
masyarakat Negara Republik Indonesia ialah angka 5 yang berbunyi:

5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat


karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan,
kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berfilsafat Pancasila untuk
berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil, makmur dan diridhai
Allah SWT. " “Baldatun Thayyibatun wa Robbun Ghafur "

Catatan:
Rumusan Matan tersebut telah mendapat perubahan dan perbaikan oleh Pimpinan Pusat
Muhammadiyah:
1. Atas kuasa Tanwir tahun 1970 di Yogyakarta;
2. Disesuaikan dengan Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke 41 di Surakarta.

C. Implementasi Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah

Dalam rumusan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah dapat diambil
contoh dan makna yang bermanfaat dalam kehidupan:

1) Rumusan 1
a. Melaknasakan shalat wajib.
b. Mempunyai cita-cita yang diridhai Allah SWT.
c. Bekerja keras untuk mewujudkan cita-cita.
d. Mengajak dalam kebaikan ke orang sekitar kita
2) Rumusan 2
a. Meniru perilaku para Rasul
3) Rumusan 3
b. Menggunakan Al-Qur’an sebagai arahan hidup
c. Mengikuti sunnah Rasul tanpa berlebih
4) Rumusan 4
a. Menghargai pengorbanan orang lain
b. Menyebarkan informasi yang sudah yakin benar
c. Mengikuti akhlak yang diajarkan Rasul
d. Tidak mengikuti budaya yang melawan ajaran Islam
e. Menjalankan ibadah sesuai ajaran Al-Qur’an dan Rasul tanpa melebihi dan
mengurangi
f. Bermanfaat kepada orang sekitar
5) Rumusan 5
a. Turut menjaga kekayaan yang dimiliki negara
b. Bersedia berkorban untuk bangsa dan negara
c. Turut serta menjaga perdamaian negara
d. Toleransi terhadap agama yang lain
D. Sistematika dan Pedoman Untuk Memahami Rumusan MKCHM
Keyakinan dan Cita-cita hidup Muhammadiyah memuat hal hal sebagai berikut :
1. Ideologi
Istilah ideologi dibentuk oleh kata ideo yang artinya pemikiran, khayalan,
konsep atau keyakinan dan “logoi” artinya logika ilmu pengetahuan. Secara
harfiayah ideologi berarti pengetahuan tentang ide keyakinan atau tentang berbagai
gagasan. Menurut sastra Pratedja ideologi adalah seperangkat gagasan atau pikiran
yang berorientasi pada Tindakan yang diorganisir menjadi suatu system yang
teratur. Selanjutnya ia menyatakan bahwa setiap ideologi mengandung 3 unsur
yaitu :
 Adanya suatu penafsiran terhadap kenyataan atau realitas (interpretasi)
 Setiap ideologi memuat seperangkat nilai atau suatu ketentuan moral.
 Ideologi memuat suatu orientasi pada Tindakan (program aksi)

Dengan memahami makna ideologi dengan ketiga unsurnya seperti diatas


dapat ditegaskan bahwa pada setiap ideologi terdapan 3 aspek yang merupakan satu
kesatuan yang utuh.

Pada pertama kalinya Ketika masih dalam konsep keyakinan dan cita-cita
hidup Muhammadiyah ini dinamakan ideologi Muhammadiyah namunn setelah di
diskusikan dan ditelaah lebih mendalam akhirnya tim prumus memutuskan istilah
ideologi perlu diganti dengna menccari padanannya. Semua itu dengan pertimbangan
agar pihak lain tidak dengna mudahnya menuduh Muhammadiya memliki ideologi
tandingan terhadap ideologi negara dan akhirnya tim mengganti istilah ideologi
Muhammadiyah dengan istilah “ keyakina dan cita-cita Muhammadiyah “. Dalam
Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah pokok- pokok persoalan yang
bersifat ideologis terkandung dalam angkat 1 dan 2 yang mengandung inti persoalam :

A. Asas : Muhammadiyah adalah berasas Islam


B. Keyakinan hidup : bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya Masyarakat
islam yang sebenar benarnya
C. Ajaran untuk Agama Islam : ialah agama Allah sebagai hidayah melaksanakan
“asas” hidayah dan rahamat Allah kepada umat dalam mencapai cita-cita
manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan materi dan spiritual,
duniawi dan ukhrawi.

2. Paham Agama
Agama islam adalah agam Allah yang diturunkan kepada para Rasul-Nya, sejak
Nabi Adam AS hingga Nabi Akhir ialah Nabi Muhammad SAW. Sebagai Nabi
terakhir ia diutus dengan membawa syariat agama yang sempurna, untuk seluruh
umat manusia sepanjang masa, maka dari itu agama yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW itulah yang tetap berlaku sampai sekarang dan untuk masa
selanjutnya.

E . Tujuan Matan Keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah

Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah adalah sejumlah prinsip,


keyakinan, dan tujuan yang mendasari organisasi ini. Tujuannya adalah menciptakan
masyarakat yang lebih baik, lebih islami, dan lebih bermoral. Berikut adalah tujuan
utama matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah:

 Menegakkan Tauhid: Salah satu tujuan utama Muhammadiyah adalah untuk


menegakkan konsep Tauhid, yaitu keesaan Allah, dalam kehidupan sehari-hari
umat Islam. Ini mencakup keyakinan akan Allah sebagai satu-satunya Tuhan
dan sumber otoritas tertinggi.
 Mengembangkan Risalah (Nubuwwah): Muhammadiyah mempercayai
ajaran kenabian sebagai petunjuk bagi umat manusia. Tujuannya adalah untuk
mengembangkan pemahaman dan praktik ajaran kenabian ini dalam kehidupan
sehari-hari.
 Memahami Akhirat: Cita-cita hidup Muhammadiyah melibatkan pemahaman
yang kuat tentang akhirat, yaitu kehidupan setelah kematian. Mereka meyakini
bahwa perbuatan manusia di dunia akan memengaruhi nasib mereka di akhirat.
 Keadilan Sosial: Salah satu tujuan utama Muhammadiyah adalah menciptakan
masyarakat yang lebih adil. Ini melibatkan upaya dalam mengurangi
ketidaksetaraan sosial dan ekonomi, serta memerangi kemiskinan.
 Pendidikan Berkualitas: Muhammadiyah menekankan pentingnya
pendidikan yang berkualitas dan berlandaskan Islam. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan memastikan bahwa anak-anak Muslim
mendapatkan pendidikan yang baik.
 Pemberdayaan Ekonomi: Muhammadiyah berusaha untuk memberdayakan
ekonomi umat Islam, terutama yang hidup dalam kemiskinan, dengan
mendirikan koperasi dan lembaga keuangan yang mendukung perekonomian
umat Islam.
 Pengabdian Sosial: Cita-cita hidup Muhammadiyah melibatkan pengabdian
sosial yang kuat. Mereka aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan dan
bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan.
 Penghormatan terhadap Nilai-Nilai Islam: Muhammadiyah
mempromosikan penghormatan terhadap nilai-nilai Islam dalam kehidupan
sehari-hari sambil tetap terbuka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
 Mengembangkan Umat: Tujuan akhir dari Muhammadiyah adalah
mengembangkan umat Islam yang lebih baik secara moral dan etika, yang
menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam, dan yang berperan aktif
dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

Cita-cita hidup Muhammadiyah bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang


lebih baik, sejahtera, adil, dan berlandaskan prinsip-prinsip Islam. Organisasi ini
berkomitmen untuk mencapai tujuan ini melalui berbagai kegiatan dan program
yang mereka jalankan.
Bab 3

Penutup

A. Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah
mencerminkan prinsip-prinsip Islam yang mendasari organisasi ini. Tujuannya adalah
menciptakan masyarakat yang lebih baik, lebih islami, dan lebih bermoral dengan
menegakkan Tauhid, mengembangkan risalah, memahami akhirat, mempromosikan
keadilan sosial, memberikan pendidikan berkualitas, memberdayakan ekonomi umat
Islam, dan memberikan pengabdian sosial. Semua ini berakar pada penghormatan
terhadap nilai-nilai Islam. Dengan visi dan misi yang kuat, Muhammadiyah terus
berperan aktif dalam memajukan masyarakat Indonesia dan mewujudkan cita-cita
hidup yang mereka anut.

Anda mungkin juga menyukai