Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUPP MUHAMMADIYAH

(MKCHM)

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kemuhammadiyaan II

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Muh. Syukri, M.Pd

KELOMPOK II

Miftahul Khair (220303025)


Syaira (220303017)
Susanti (220303003)
Marina (2203030126)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN HUKUM ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH SINJAI

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentu penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Sehingga saya mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah yang
berjudul “Matan Keyakinan Dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah
(MKCHM) penulis berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengatahuan kita.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis menharapkan kritik serta saran membangun dari pembaca
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf sebesar besarnya.

Sinjai, 23 Februari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 3

A. Matang Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah ..................................... 3


B. Unsur Isi MKCHM ............................................................................................... 4
C. Kandungan MKCHM ........................................................................................... 6

BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 9

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 9
B. Saran .................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matan “keyakinan dan cita-cita muhammadiyah” diputuskan oleh
muhammadiyah tahun 1969 di Ponorogo, dalam rangka melaksanakan
amanat muktamar muhammadiyah ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta.
Kemudian oleh pimpinan pusat muhammadiyah matan ini diubah dan
disempurnakan, khususnya pada peristilahannya berdasarkan amanat dan
kuasa kanwir muhammadiyah tahun 1970.
Muktamar muhammadiyah ke-37 tahun 1968 berlangsung di
Yogyakarta dengan bertemakan “Tajdid Muhammadiyah”, atau
pembaharuan muhammadiyah. Adapun yang dimaksud dengan tajdid
muhammadiyah adalah mengadakan pembaharuan dalam berbagai bidang,
meliputi ideologi (keyakinan dan cita-cita hidup), Khittah perjuangan,
gerak dan amal usaha, organisasi, sasaran.
Pada akhir periode “Nasakom” atau periode “demokrasi terpimpin”
(5 juli 1959-11 maret 1966) bangsa Indonesia pada umumnya, termasuk
juga persyarikatan muhammadiyah menghadapi persoalan politik yang
sangat dilematik. Pada periode rezim ini kehidupan politik negara ditandai
dengan menyoloknya dominasi PKI dalam seluruh aspek kehidupan
bernegara. Kesempatan yang sangat bagus ini oleh PKI tidak disia-siakan
guna menghantam lawan-lawan idiologinya.
Menghadapi pilihan masuk atau tidak masuk dalam lembaga situasi
seperti ini, bagi muhammadiyah benar-benar dirasakan sebagai suatu
porsoalan yang sangat dilematis. Kalau muhammadiyah memilih opsi
pertama, yaitu masuk kedalam front nasional, muhammadiyah akan
selamat dari berbagai macam rong-rongan dan fitnah, namun jelas sekali
bahwa front nasional adalah merupakan lembaga politik, suatu lembaga
yang teori perjuangannya bertolak belakan dengan “kepribadian
muhammadiyah” bertolak belakang dengan sibghahnya sebagai “gerakan
dakwah islam, amar ma’ruf nahi munkar”. Sebalik kalau muhammadiyah
memilih opsi yang kedua pasti akan dikategorikan kedalam kelompok
kontra revolusi, suatu kekuatan yang akan dilindas dan dihancurkan oleh
barisan progresif revolusioner, dan akan digulung sampai keakar-
akakarnya oleh roda-roda revolusi.
Menghadapi dua pilihan yang sama-sama pahitnya seperti diatas,
muhammadiyah dalam mengambil keputusannya mempertimbangkan hal-
hal salah satunya adalah surah an-nahl-16:106 yang artrinya : “barang
siapa yang kafir kepada Allah sesudah ia beriman (dia akan mendapatkan

1
murka dari Allah), kecuali orang yang dipaksa kufur, pada hal hatinya
tetap tenang dan konsisten dalam keimanannya (dia tidak berdosa atas
keterpaksaanya itu). Akan tetapi orang yang lapang dadanya (tidak sangat
terpaksa) untuk kekafiran maka kemurkaan Allah akan menimpanya azab
yang besar”.

B. Rumus Masalah
1. Apa sejarah matang keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah?
2. Apa unsur isi matan keyakinan dan cita cita hidup muhammadiah?
3. Apa kandungan matan keyakinan dan cita cita hidup muhammadiah?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah matang keyakinan dan cita-cita hidup
muhammadiyah?
2. Untuk mengetahui unsur isi MKCHM?
3. Untuk mengetahui kandungan MKCHM?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah singkat matan keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah


Matan keyakinan dan cita cita muhammadiyah atau MKCK adalah
prinsip prinsip dasar pandangan muhammadia yang ideologis paham akan
agama dan bagaimana fungsi dan misi muhammadiah dalam negara kesatuan
republic Indonesia. Muhammadiyah menggunakan istilah matan dan bukan
menggunakan istilah ideology kaerena matan sendiri mengandung makna
yaitu isi atau subtansi. Muhammadiyah menggunakan istilah matan ini
sebagai bentuk representative muhammadiyah yang merupakan organisasi
islam.
Matan keyakinan dan cita cita hidup muhammadiyah lahir pada waktu
muktamar muhanmmadiyah yang ke 37 tahun 1968 di Yogyakarta,dimana
pada waktu itu situasi Indonesia setelah tertutup dengan dunia luar pada
zaman orde lama seolah terbuka lebar dengan zaman orde baru. Pada tahun
1968 konsep westernisasi, modernisasi, sekularisasi dan sebagian masuk ke
indoneia . keprihatinan para pimpinan dan pakar muhammadiyah pada watu
itulah yang melatar belakangi perumusan konsep konsep islam ini isebagai
pilihan alternative versi muhammadiyah.Yang kemudian disebut denngan
matan keyakinan dan cita cita hidup mmuhammadiyah.
Adapun tokoh-tokoh yang terlibat dalam penyusunan konsep konsep ini
adadlah Prof.Dr.Rasyiddi,ahmad azhar basyir , djindar tamimy dan
sebagainya demikian menurut djaman al kindi. 1

1
Mohammad djazman al kindi ddialog pemikiran islam dalam
muhammadiyah(surakarta:muhammadiyah university prers,1989),hlm.91.

3
B. Unsur Isi Matan Keyakinan Dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah
(MKCHM)
Adapun unsur isi dari matan keyakinan dan cita-cita hidup
muhammadiyah terbagi ke dalam tiga kelompok, yaitu:
Kelompok Pertama: mengandung pokok-pokok persoalan yang
bersifat ideologis, ialah angka 1 dan 2, yang berbunyi sebagai berikut:
1. Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amr ma’ruf nahi
munkar, berakhidah Islam dan b eresumber pada Al-Qur’an dan
sunnah al-maqbulah, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnnya
masyarakat utama, adil, makmur yang diridhai Allah SWT., untuk
melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah
Allah di muka bumi.
2. Muhammadiyah berkeyakinan, islam adalah agama Allah yang di
wahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim,
Musa, Isa, dan seterusnya sampai kapan Nabi penutup muhammad
SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah bagi umat manusia
sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan hidup baik materil dan
spirituil, duniawi dan ukhrawi2..
Kelompok Kedua: mengandung persoalan tentang faham agama
menurut muhammadiyah, ialah angka 3 dan 4, yang berbunyi sebagai
berikut:
Point ke-3, Muhammadiyah dalam mengamalkan islam berdasarkan
kepada dua sumber, yaitu:
a) Al-Qur’an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad SAW.
b) Sunnah Rasul: Penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran Al-
Qur’an yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW, dengan
menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran islam. 3

2
A.syafiq mughni nilai nilai islam(yogyakarta:pustaka pelajar 2001).hal 81
3
Ahmad adaby dan pasha muhammadiah sebagai gerakan islam dalam perspektif historis dan
ideologis(yogyakarta:LPPI UMY,2009)hal.102

4
Poin ke-4, Muhammadiyah bekerja agar terlaksana ajaran-ajaran islam
yang meliputi bidang-budang :

a) Aqidah; Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah islam


yang murni, bersih dari gejala kemusyrikan, bid’ah dan
khufarat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran
islam.
b) Akhlak; Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai nilai
akhlak mulia dengan berpedoman kepada ajaran Alquran dan
sunnah rosul, tidak bersendi kepada nilai –nilai ciptaan manusia.
c) Ibadah; Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang
dituntunkan oleh rasulullah SAW, tanpa tambahan dan
perubahan dari manusia.
d) Muamalah duniawiyah; Bekerja untuk terlaksana mu’amalat
duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat)
berdasarkan ajaran agama serta menjadi semua kegiatan dalam
bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT. 4

Kelompok ketiga, mengandung persoalan mengenai fungsi dan misi


Muhammadiyah dalam masyarakat Negara Republik Indonesia, ialah
angka 5 yang berbunyi sebai berikut:

Point ke-5, Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa


indonesia yang telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang
mempunyai sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan negara
republik Indonesia berdasarkan kepada pancasila dan Undang-Undang
Dasar tahun 1945, untuk berusaha bersama sama menjadikan suatu
negara yang adil dan makmur dan diridai oleh Allah SWT. 5

4
A.syafiq mughni nilai nilai islam(yogyakarta:pustaka pelajar 2001).hal 82
5
Hamdan paradigma baru pendidikan muhammadiah(yogyakarta:BPFE,1997).hal.100

5
C. Kandungan matan keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah

Adapun isi atau kandungan MKCHM yaitu; paham islam atau


paham agama dalam Muhammadiyah, hakikat kemuhammadiyaan sebagai
gerakan islam serta misi, fungsi, dan strategi perjuangan, yang dalam
muhammadiyah dikenal Khittah perjuangan Muhammadiyah. Dari
pemaknaan tersebut maka betapa penting mempertautkan segenap hal dan
proses gerakan muhammadiyah kedalam idealisme yang mendasar, yang
disebut ideologi6. Ideologi dalam kaitan yang penting itu sesungguhnya
merupakan “pandangan dunia”( world view) yang di anut oleh gerakan
islam yang di dirikan oleh kiai Haaji AhmadDahlan, yang berisi:

1. Muhammadiyah adalah gerakan berasas islam bercita-cita dan


bekerja untuk terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-
benarnya, untuk melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai
hamba dan kahlifa Allah di muka bumi.
2. Muhammad berkeyakinan bahwa islam adalah agama Allah yang
diwahyukan kepada rasulnya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim,
Musa,Isa dan seterusnya sampai kepada nabi penutup Muhammad
SAW sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia
sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan hidup material,
duniawi dan ukhrawi.
3. Muhammaddalammengamalkan islam berdasaarkan AL Qur’an,
kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW,
penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran AL qur’an yang diberikan
oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal pikiran
sesuai jiwa akal pikiran7.

6
Karen a foss dan stepen w litlojen filsafat kemuahammadiahan suatu paparan
ringkas(jakarta:uhamka pres,2010).hal.87
7
Jurdin syaifuddin satu abad muhammadiah gagasan pembaruan sosial agama.(jakarta:pt
kompas media nusanttara).hal.59

6
Dengan demikian segenap anggotanya dapat memahami dan merujuk pada
“ apa,bagaimana dan untuk apa muhammadiyah itu”, yang dasar dan
arahnya melekat dengan “keyakinan dan cita-cita” yang mengikat bagi
seluruh anggota dan kelembagaan gerakannya. Sekali lagi, dengan sudut
pandang keilmuan yang bersifat kategorisasi untuk lebih memperjelas
karakter sebuah gerakan atau ideologi sebuah gerakan atau ideologi
gerakan keagamaan. Ideologi reformisme modernisme memandang islam
memandang aspek –aspek struktur tetapi sekaligus subtansi, ada ranah yang
qath’iy tetapi sekaligus yang dhaniy, negara juga dipandang penting tetapi
perhatian utama modernisme islam, bahwa islam mengandung ajaran yang
menyeluruh namun konstruksi dan pelaksanaanya tidaklah tunggal. Bahwa
aspek –aspek ajaran islam perlu diinterpretasi ulang untuk dihadapkan dan
dalam rangka menjawab tantangan zaman yang bersifat kekinian, dengan
tetapi berada dalam fondasi islam. Islam tidak mengisyaratkan paham
tentang negara secara tegas, tetapi nilai-nilai islam menjadi fondasi dan
membingkai kehidupan bernegara. Kaum refornis-modernis yakin pada
kesempurnaan dan kemenyeluruhan ajaran islam, tetapi pelaksanaanya
dalam kehidupan berproses secara bertahap dan terus menerus sesuai
dengan taraf kehidupan pemeluknya, sehingga tidak absolut. Akar pikiran
diakui keabsahannya untuk memahami dan mengamalkan ajaran islam
sesuai dengan jiwa ajaran islam8.

Hal-hal yang belum Islami di islamkan secara berproses. Tidak


serta ditolak atau sebaliknya diubahsecara drastis. Dari pemikiran tersebut
tampak bahwa reformisme modermisme pada muhammadiyah lebih
bersifat tengahan atau moderat dengan orientasi pandangan islam yang
berkemajuan. Sikap reformis dan moderat muhammadiyah semakin kental
jika dikaitkan dengan formulasi pemikiran-pemikiran resmi yang dihasilkan
muhammadiyahseperti dalam 12 langkah muhammadiyah, Muqaddimah

8
Pimpinan pusat muhammadiah pedoman hidup islam warga muhammadiah (yogyakarta:suara
muhammadiah 2011).hal.5

7
Anggaran Dasar Muhammadiyah, Kepribadian muhammadiyah, matan dan
keyakinan cita hidup muhammadiyah, khitta muhammadiyah, pedoman
hidup warga muhammadiyah, manhaj tarjih, dan pernyataan pikiran
muhammadiyah abad kedua. Di samping pada pemikiran kiai dahlan dan
muhammadiyah generasi awal9.

9
Mohammad djazman al kindi ddialog pemikiran islam dalam
muhammadiyah(surakarta:muhammadiyah university prers,1989),hlm.92

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Matan Keyakina dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM)
merupakan rumusan ideologi Muhammadiyah yang
menggambarkan tentang hakekak muhammadiyaan , faham agama
menurut muhammadiyah dan misi muhammadiyah dalam
kehidupan berbangsa bernegara.
2. Unsur isi MKCHM, Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan
dakwah amr ma’ruf nahi munkar, berakhidah Islam dan b
eresumber pada Al-Qur’an dan sunnah al-maqbulah, bercita-cita
dan bekerja untuk terwujudnnya masyarakat utama, adil, makmur
yang diridhai Allah SWT., untuk melaksanakan fungsi dan misi
manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
3. kandungan MKCHM yaitu paham islam atau paham agama dalam
Muhammadiyah, hakikat kemuhammadiyaan sebagai gerakan islam
serta misi, fungsi, dan strategi perjuangan, yang dalam
muhammadiyah dikenal Khittah perjuangan Muhammadiyah. Dari
pemaknaan tersebut maka betapa penting mempertautkan segenap
hal dan proses gerakan muhammadiyah kedalam idealisme yang
mendasar, yang disebut ideologi. Ideologi dalam kaitan yang
penting itu sesungguhnya merupakan “pandangan dunia”( world
view) yang di anut oleh gerakan islam yang di dirikan oleh kiai
Haaji Ahmad Dahlan.
B. Saran
Makalah ini sangat membutuhkan kritik dan saran pembaca agar
makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi. Mudah mudahan makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA
A. Syafiq Mughni, Nilai-nilai islam ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar: 2001).
Ahmad Adaby dan Mustaka Kamal Pasha, Muhammadiyah sebagai
gerakan Islam dalam prespektif Historis dan Ideologis
(Yogyakarta: LPPI UMY:2009).
Hamdan, paradigma Baru Pendidikan Muhammadiyah ( Yogyakarta:
BPFE :1997).
Jurdin, Syarifuddin, Satu Abad Muhammadiyah Gagasan Pembaharuan
Sosial Agama ( Jakarta: PT Kompas Media Nusantara: 2010).
Karen A. Foss dan Stephen W.Littlejohn, Filsafat Kemuhammadiyaan
Suatau Paparan Ringkas (Jakarta:Uhamka Press:2010).
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islam Warga
Muhammadiyah (Yogyakarta: suara Muhammadiyah 2011)
Muhammad djaman al kindi,dialaog pemikiran islam dalam muhammadiah
(surakarta:muhammadiyah university pres,1989)

10

Anda mungkin juga menyukai