Anda di halaman 1dari 19

Antara Islam, Marxisme Dan Komunisme

Makalah Ini di Susun untuk Memenuhi Mata Kuliah Kajian Islam Komprehensif

Dosen Pengampu :
Dr. H. Imam Sukardi, M.Ag

Oleh:
Delfi Mariana (2198225037)
Mukhamad Nur Ihwan (2198225042)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI

TEBUIRENG JOMBANG

2022

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, atas kehendak dan pertolongan Allah SWT, kami dapatmenyelesaikan makalah
Kajian Islam Komprehensif tentang “Antara Islam, Marxisme dan Komunisme”. Shalawat dan
salam semoga tetap senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta seluruh
keluarga dan sahabatnya. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas individu yang diberikan
oleh dosen pengampu guna mempelajari Pendekatan dalam Pengkajian Islam. Dalam
menyelesaikan makalah ini, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-
tingginya kepada semua pihak yang telah membantu kami, terutama kepada dosen pengampu,
yaitu Dr. H. Imam Sukardi, M.Ag dan rekan-rekan semua yang telah memberikan semangat dan
motivasi untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat adanya kekurangan dan
kesalahan, hal itu disebabkan karena keterbatasan kami, baik dalam pemahamannya, maupun
dalam referensi yang dijadikan rujukan dan sumber penyusunan makalah. Maka dari itu,
diharapkan kepada semua pihak agar memberikan saran dan kritik yang konstruktif terhadap
makalah ini, untuk perbaikan makalah di masa mendatang. Mudah-mudahan penyusunan
makalah ini mendapat ridha Allah SWT, serta kita semua dapat mengambil manfaat keilmuan
yang terdapat di dalamnya.

Jombang, 04 April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. ISLAM..............................................................................................................................3
1. Pengertian Islam.........................................................................................................3
2. Sumber Kajian Islam..................................................................................................3
B. MARXISME.....................................................................................................................5
1. Pegertian Marxisme...................................................................................................5
2. Sejarah Marxisme.......................................................................................................5
3. Teori Marxisme..........................................................................................................7
C. KOMUNISME..................................................................................................................9
1. Pegertian Komunisme................................................................................................9
2. Sejarah Komunisme...................................................................................................10
3. Ide Dasar Komunisme................................................................................................10
4. Ciri-ciri Masyarakat Komunis....................................................................................11
5. Sistem Politik Komunisme.........................................................................................11
6. Prinsip dasar Komunisme..........................................................................................12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.......................................................................................................................14
B. Saran..................................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

 
A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang suci yang diberikan kepada Nabi Muhammad dan umatnya
bahkan kepada seluruh alam. Dan Islam merupakan salah satu agama terbesar dengan
pemeluk terbanyak di dunia. Terlepas dengan itu semua Allah membekali kepada seluruh
manusia yakni akal yang merupakan salah satu alat paling vital dan merupakan pembeda
antara manusia dan hewan. Dari sinilah muncul ideologi-ideologi yang keluar dari pikiran-
pikiran manusia yang menginginkan perubahan sosial, menumpas ketidak adilan, politik dan
lain sebagainya.
Marxisme adalah paham yang bertujuan untuk memperjuangkan kaum Proletar untuk
melawan kaum Borjuis. Teori Marxisme yang secara umum dipandang sebagai dasar
ideologi komunisme dicetuskan dan dikembangkan oleh Karl Marx dan Friedrich Engel sejak
150 tahun yang lalu sebagaimana dalam bukunya The Manifesto of the Communist Party
yang diterbitkan pada tanggal 21 February 1845 merupakan sebuah manifesto politik
mengenai teori komunis yang menekankan pada perjuangan kelas dan kesejahteraan
ekonomi. Menurut Marx dalam sebuah masyrakat terdapat dua kelas/kaum yaitu kaum
yangmemiliki alat produksi (Borjuis) dan kaum yang tidak memiliki alat produksi (Proletar).
Alat produksi yang dimaksudkan disini adalah segala hal yang dapat menghasilkan sebuah
komoditas yang merupakan barang kebutuhan masyrakat. Karena telah menjadi kebutuhan
mau tidak mau masyarakat akan tetap membelinya.
Apabila dilihat dari keadaan kaum Borjuis sebagai pemilik alat produksi akan
memperoleh keuntungan dari proses pembelian tersebut. Adanya pandangan bahwa
Marxisme dan komunisme merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan, Banyaknya
Masyarakat yang memandang sebelah mata kaum komunis dan langsung menghakimi bahwa
kaum komunis itu adalah hal yang salah, begitupun juga dengan marxisme dan sosialisme
yang dianggap sebagai cikal bakal dari ideologi komunis. Saya sebagai penulis akan
membahas lebih lanjut tentang teori marxisme. Adanya pandangan bahwa Marxisme dan
komunisme merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Banyaknya masyarakat

1
memandang sebelah mata kaum komunis dan langsung menghakimi bahwa kaum komunis
itu adalah hal yang

2
2

salah, begitupun juga dengan marxisme yang dianggap cikal bakal dari ideologi komunis.
Saya sebagai penulis akan membahas lebih lanjut tentang antara Islam, Marxisme dan
Komunisme.

B. Rumusan Masalah
Dari hasil pengamatan dan pemahaman yang telah penulis lakukan ada
beberapa pokok permasalahan yang akan di paparkan dalam makalah ini yaitu :
1. Apa itu Islam?
2. Apa Saja Sumber-Sumber Ajaran Islam?
3. Apa Itu Marxisme?
4. Bagaimana Sejarah Marxisme?
5. Apa itu Komunisme?
6. Bagaimana Sejarah Komunisme?
C. Tujuan dan Manfaat
Dalam melakukan pembahasan permasalahan yang sesuai dengan judul makalah, penulis
mempunyai beberapa tujuan yang diharapkan dapat di capai dalam pengamatan ini adalah
untuk mengetahui :
1. Untuk Mengetahui Tentang Islam
2. Untuk Mengetahui Sumber Ajaran Islam
3. Untuk Mengetahui apa itu Marxisme
4. Untuk Mengetahui Sejarah Marxisme
5. Untuk Mengetahui apa itu Komunisme
6. Untuk Mengetahui Sejarah Komunisme
 
 
BAB II
PEMBAHASAN

A. ISLAM
1. Pengertian Islam
Islam adalah agama untuk penyerahan diri semata-mata kepada Allah agama semua nabi,
agama yang sesuai dengan fitrah manusia, agama yang menjadi petunjuk manusia, mengatur
hubungan antara manusia dengan Rabbnya dan manusia dengan lingkungannya. Agama
rahmah bagi semesta alam, dan merupakan satu-satunya agama yang diridhoi Allah, agama
yang sempurna.1
Islam adalah : “ Berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkanNya, tunduk kepada
Allah dengan melaksanakan ketaatan kepadaNya dan berlepas diri dari perbuatan syirik dan
para pelakunya “2 
2. Sumber Ajaran Islam
Hampir semua Muslim tergolong dalam salah satu dari empat mazhab yaitu Mazhab
Syafi'i, Mazhab Hanafi, Mazhab Hambali dan Mazhab Maliki. Islam adalah agama dominan
sepanjang wilayah Timur Tengah atu negara-negara Arab, juga di sebagian besar Afrika Utara,
Afrika Barat dan Asia Selatan serta Asia Tenggara. Komunitas besar juga ditemui di RRT
yaitu Muslim Hui dan Muslim Xinjiang Uighur, Semenanjung Balkan di Eropa Timur dan
Rusia. Terdapat juga sebagian besar komunitas imigran Muslim di bagian lain dunia, seperti
Eropa Barat dan Amerika Serikat. Sekitar 20% Muslim tinggal di negara-negara Arab,[19] 30%
di subbenua India dan 15.6% di Indonesia, negara Muslim terbesar berdasar populasi.
a. Allah
Konsep Islam teologikal fundamental ialah tauhid, yaitu kepercayaan tentang
keesaan Tuhan. Istilah Arab untuk Tuhan ialah Ilāh; kebanyakan ilmuwan percaya
kata Allah didapat dari penyingkatan dari kata al- (si) dan ʾilāh' (dewa, bentuk
maskulin), bermaksud "Tuhan" (al-ilāh'), tetapi yang lain menjejakkan asal usulnya
dari bahasa Aram Alāhā.[21] Kata Allah juga adalah kata yang digunakan oleh orang
Kristen (Nasrani) dan Yahudi Arab sebagai terjemahan dari ho theos dari Perjanjian
Baru dan
1
(QS. Ali Imron:19,112)
2
Kitab Al Ushulus Tsalah, Syaikh Muhammad At Tamimi

3
4

Septuaginta. Yang pertama dari Lima Rukun Islam, tauhid dituangkan dalam
syahadat (pengakuan), yaitu bersaksi:
‫ال إله إال هللا محمد رسول هللا‬

Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah—Syahadat


Konsep tauhid ini dituangkan dengan jelas dan sederhana di dalam al-Qur'an pada
Surah Al-Ikhlas yang terjemahannya adalah:
"Dia-lah Allah (Tuhan), Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu,
Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang
setara dengan Dia."—Surah Al-Ikhlas
Pemakaian kata Allah secara linguistik mengindikasikan kesatuan. Umat Islam
percaya bahwa Tuhan yang mereka sembah adalah sama dengan Tuhan umat Yahudi
dan Nasrani, dalam hal ini adalah Tuhan Ibrahim. Namun, Islam menolak ajaran
Kristen menyangkut paham Trinitas dimana hal ini dianggap Politeisme.
Dalam Islam, visualisasi atau penggambaran Tuhan tidak dapat dibenarkan, hal
ini dilarang karena dapat berujung pada pemberhalaan dan justru penghinaan, karena
Tuhan tidak serupa dengan apapun (Asy-Syu'ara' 42:11). Sebagai gantinya, Islam
menggambarkan Tuhan dalam 99 nama/gelar/julukan Tuhan (asma'ul husna) yang
menggambarkan sifat ketuhanan-Nya sebagaimana terdapat pada al-Qur'an.
b. Al-Qur'an
Al-Qur'an adalah kitab suci ummat Islam yang diwahyukan Allah kepada
Muhammad melalui perantaraan Malaikat Jibril. Secara harfiah Qur'an berarti bacaan.
Namun walau terdengar merujuk ke sebuah buku/kitab, ummat Islam merujuk Al-
Qur'an sendiri lebih pada kata-kata atau kalimat di dalamnya, bukan pada bentuk
fisiknya sebagai hasil cetakan.
Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an disampaikan kepada Muhammad melalui
malaikat Jibril. Penurunannya sendiri terjadi secara bertahap antara tahun 610 hingga
hingga wafatnya dia 632 M. Walau Al-Qur'an lebih banyak ditransfer melalui hafalan,
namun sebagai tambahan banyak pengikut Islam pada masa itu yang menuliskannya
pada tulang, batu-batu dan dedaunan.
5

Muslim juga percaya bahwa Al-Qur'an hanya berbahasa Arab. Hasil terjemahan
dari Al-Qur'an ke berbagai bahasa tidak merupakan Al-Qur'an itu sendiri. Oleh karena
itu terjemahan hanya memiliki kedudukan sebagai komentar terhadap Al-Qur'an
ataupun bentuk usaha untuk mencari makna Al-Qur'an, tetapi bukan Al-Qur'an itu
sendiri.
c. Nabi Muhammad S.A.W
Muhammad (570-632 M) adalah nabi terakhir dalam ajaran Islam dimana
mengakui kenabiannya merupakan salah satu syarat untuk dapat disebut sebagai
seorang muslim (lihat syahadat). Dalam Islam Muhammad tidak diposisikan sebagai
seorang pembawa ajaran baru, melainkan merupakan penutup dari rangkaian nabi-nabi
yang diturunkan sebelumnya.
Terlepas dari tingginya statusnya sebagai seorang Nabi, Muhammad dalam
pandangan Islam adalah seorang manusia biasa. Namun setiap perkataan dan perilaku
dalam kehidupannya dipercayai merupakan bentuk ideal dari seorang muslim. Oleh
karena itu dalam Islam dikenal istilah hadits yakni kumpulan perkataan (sabda),
perbuatan, ketetapan maupun persetujuan Muhammad. Hadits adalah teks utama
(sumber hukum) kedua Islam setelah Al Qur'an.

B.  MARXISME
1. Pengertian Marxisme
Marxisme adalah sebuah paham yang berdasar pada pandangan-pandangan Karl
Marx.3 Awalnya Marx menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan
sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik. Pengikut teori ini disebut
sebagai Marxis. Marxisme mencakup materialisme dialektis dan materialisme historis serta
penerapannya pada kehidupan sosial.
2. Sejarah Awal Munculnya Ideologi Marxisme
Ideologi Marxisme tidak bisa dilepaskan dari tokoh utamanya yakni Karl Marx.
Berawal dari abad ke-19 dimana keadaan buruh di Eropa Barat yang menyedihkan dimana
pada saat itu kemajuan industri berkembang dengan pesat menimbulkan keadaan sosial
yang sangat merugikan bagi kaum buruh. Pemikiran ini bukan saja menjadi inspirasi dasar

3
Lorens Bagus. 2000. Kamus Filsafat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.. 572-575
6

“Marxisme” sebagai ideologi perjuangan kaum buruh, bukan saja menjadi komponen inti
dalam ideologi komunisme.4 Berlandaskan masalah tersebut Karl Marx menyusun suatu
teori sosial yang menurutnya didasari hukum-hukum ilmiah karena itu pasti terlaksana.
Sebenarnya sejak di bangku perkuliahan Karl Max menekuni bidang politik yang
dianggap radikal. Dalam menyususn teori mengenai perkembangan masyarakat ia sangat
tertarik dengan gagasan filsuf Jerman George Hegel (1170-1831) mengenai dialektik.
Filsafat Hegel dimanfaatkan oleh Karl Marx untuk mengubah masyarakat secara radikal.
Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap paham kapitalisme. Ia menganggap
bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar. Kondisi
kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa bekerja berjam-jam dengan upah
minimum sementara hasil keringat mereka dinikmati oleh kaum kapitalis. Banyak kaum
proletar yang harus hidup di daerah pinggiran dan kumuh. Marx berpendapat bahwa
masalah ini timbul karena adanya “kepemilikan pribadi” dan penguasaan kekayaan yang
didominasi orang-orang kaya. Untuk mensejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat
bahwa paham kapitalisme diganti dengan paham komunisme. Bila kondisi ini terus
dibiarkan, menurut Marx kaum proletar akan memberontak dan menuntut keadilan. Itulah
dasar dari marxisme.5
Ideologi Marxisme lahir sebagai bentuk motivasi kepada kaum buruh. Dimana Karl
Marx mengharapkan sikap netral dari ilmu pengetahuan dalam masyarakat kalangan bawah
(buruh). Menurut Marx perkembangan dialektis terjadi dalam struktur bawah dari
masyarakat, yang kemudian menggerakkan struktur yang berada di atasnya. Dalam usaha
untuk mencapai masyarakat yang komunis, kaum poletar mempunyai peranan penting
karena mereka berhak merebut kekuasaan dari tangan kapitalis, mengambil alih segala alat
produksi dan melalui tahap transisi yang dinamakan dictator proletariat maka tercapailah
masyarakat yang komunis. Menurut Marx pertarungan antara kaum kapitalis dengan kaum
proletar akan merupakan pertentangan kelas yang terakhir dan berkahir gerak dialektis.
Masyarakat komunis yang dicita-citakan Marx merupakan masyarakat yang tidak ada kelas
sosial dalam struktur masyarakatnya, dimana manusia dibebaskan keterkaitannya kepada
milik pribadi, dan di mana tidak ada unsur eksploitasi, penindasan serta paksaan.

4
Frans Magnis & Suseno. Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003. Hlm 3
5
Suparlan,. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Hlm 334
7

Dukungan terbesar kepada Marx terbesar berasal dari suatu Negara yang industrinya
baru setengah berkembang yakni Rusia. Gagasangagasan Marx djadikan pola untuk
membentuk masyarakat baru atas runtuhnya masyarakat lama melalui sebuah revolusi.
Untuk keperluan itu gagasan Marx perlu untuk disesuaikan dengan masyarakat yang
tingkat industrialisasinya belum terlalu tinggi dimana disesuaikan dengan kondisi politik
dan social abad ke-20. Maka gagasan Marx telah diberikan tafsiran khusus yang
dinamakan dengan Marxisme.
Ajaran Marx di bakukan menjadi Marxisme oleh Friedrich Engels dan Karl Kautsky.
Dalam pembakuan ini ajaran Marx yang sebenarnya rumit adan sulit dimengerti di
sederhanakan agar cocok sebagai ideologi perjuangan kaum buruh. George Lucas
menegaskan bahwa adukan Engels dan Kautsky itu menyimpang dari apa yang sebenarnya
di maksudkan oleh Marx, pembakuan ini mencapai puncak ketika partai komunis Rusia di
bawah Lenin melakukan revolusi pada Oktober 1917 dan mengkonstatir Marxisme
Lenimisme sebagai ideologi resmi ajaran komunis.6
3. Teori Marxisme
Pandangan marxis membawa sebuah kata yang sangat diperjuangkan dan dimaknai
sebagai salah satu gerakannya, kata itu adalah emansipasi. Dalam pandangan marxisme
emansipasi yang digunakan adalah bentuk emansipasi yang bersifat bebas, atau dapat
dikatakan marxisme percaya bahwa emansipasi adalah upaya untuk membebaskan atau
pembebasan. Pandangan marxisme muncul dan berkembang pada saat dunia
sedangterpetak-petakan dengan kelas-kelas sosial.
Kaum marxis menilai adanya eksploitasi dari kelas borjuis terhadap kelas proletar, dan
adanya ketimpangan kelas itulah yang pada awalnyamemunculkan pandangan marxis ini.
Dalam perspektif marxisme juga mempercayai bahwa ketimpangan kelas itu harus diubah
dengan pergerakan kaum proletar dan dengan menghapuskan kelas yang ada dalam
masyarakat. Menurut pandangan marxis, pemerintahan yang ideal adalah pemerintahan
yangdikelola oleh negara bukan oleh kaum borjuis. Karena di dalam pemerintahan yang
baik,harus ada keseimbangan kelas, meskipun masih tetap ada satu aktor yang
mengatur,namun sifat dari aktor itu tak akan lebih hegemon dari sifat kaum borjuis, mereka
akan hanyamengatur pemerintahan, bukan mengeksploitasi kaum lemah.

6
Santoso.,. Epistemologi Kiri. Jogjakarta: Ar-ruz media, 2003. Hlm 35
8

Karena marxisme pada dasarnya juga merupakan sebuah panggilan keadilan untuk
semua orang, terutama dalam hal pengembangan dunia. Tujuan utama perspektif marxisme
adalah untuk menciptakan masyarakat tanpa kelas, jadi di dalam masyarakat yang
berpedoman pada pandangan marxisme tidak akanditemui sistem masyarakat yang
terpetak-petak berdasarkan kelas. Dengan kata lain tujuanakhir marxisme adalah untuk
menciptakan masyarakat tanpa kelas, tanpa negara atau berdasarkan sistem pemerintahan
khilafah. Dengan begitu komunismemenjadi agenda utama pemikiran marxisme ini,
tercapainya international communism merupakan salah satu tujuan marxisme.
Dan ekonomilah manusia dapat bertahan hidup. Dalam pandangan ini, semua hal
diukur dengan materi, semua hal diklasifikasikan berdasarkan sifat yang material, oleh
karena itu ekonomi adalah hal yang penting.Marxisme tidak hanya menolak hal-hal yang
difokuskan oleh realisme dan liberalisme,marxisme juga memberikann kritik terhadap
perspektif realis dan liberalis. Menurut kaummarxis, pandangan liberalis dan realis terlalu
bersifat self-serving ideologic,dapat dikatakan bahwa liberalisme dan realisme adalah dua
pandangan yang hanya memikirkan kelas ataumemikirkan masyarakat atau juga
memikirkan elit sendiri (Wardhani, 2014). Dan juga marxisme berpandangan bahwa
liberalisme dan realisme lebih mengarah pada globalekonomi, dengan kata lain liberalisme
dan realisme pada sistem internasional bekerja untuk diri sendiri dengan memanfaatkan
negara-negara lemah untuk mencari keuntungan pribadi.
Ditambah lagi kaum marxsime percaya bahwa international system adalah sistem
kapitalisyang terintegrasi untuk mengejar akumulasi kapital. Marxisme juga berpendapat
bahwakolonialisme adalah bentuk perwujudan dari kapitalisme yang sudah terbentuk jauh
sebelumkata kapitalisme itu terbentuk. Menurut Wardhani (2014) sesungguhnya ada dua
masa lampaudimana kapitalisme sebenarnya sudah terbentuk, yang pertama pada saat
period-colonialization , pada periode ini ada beberapa negara yang dapat dianggap sebagai
negarakelas atas mengambil sumber daya atau raw materials dancaptive market  negara
ertentuuntuk di ekspor selanjutnya. Kemudian periode yang kedua adalah saat
decolonialization ,dimana munculnya titik saling ketergantungan atau interdependence
9

C. KOMUNISME
1. Pengertian Komunisme
Komunis mulai populer dipergunakan setelah revolusi di tahun 1830 di Peracis.
Suatu gerakan revolusi yang menghendaki perubahan pemerintahan yang bersifat
parlementer dan dihapuskannya raja. Istilah komunis, awalnya mengandung dua
pengertian. Pertama, ada hubungannya dengan komune (commune) suatu satuan dasar
bagi wilayah negara yang berpemerintahan sendiri, dengan negara itu sendiri sebagai
federasian komunekomune itu. Kedua, ia menunjukkan milik atau kepunyaan bersama.
Pada esensinya adalah sebuah alra berfikir berlandaskan kepada atheisme, yang
menjadikan materi sebagai asal segala-galanya. Ditafsirkannya sejarah berdasarkan
pertarungan kelas faktor ekonomi. Karl Marx dan Frederich Engels adalah tokoh
utamanya dalam mengembangkan faham ini.7
Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang mana
mereka itu mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh. Istilah
komunisme sering dicampuradukkan dengan Marxisme. Komunisme adalah ideologi
yang digunakan partai komunis di seluruh dunia. Racikan ideologi ini berasal dari
pemikiran Lenin sehingga dapat pula disebut “Marxisme-Leninisme”. Dalam
komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai Komunis. Logika secara
ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh, namun pengorganisasian Buruh hanya
dapat berhasil jika bernaung di bawah dominasi partai. Partai membutuhkan peran
Politbiro sebagai think-tank. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika
dicetuskan oleh Politbiro. Inilah yang menyebabkan komunisme menjadi "tumpul" dan
tidak lagi diminati. Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem
sosialisme sebagai alat kekuasaan, dimana kepemilikan modal atas individu sangat
dibatasi.
Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran
rakyat secara merata. Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya, dan
karenanya komunisme juga disebut anti liberalisme. Secara umum komunisme sangat
membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama adalah racun yang membatasi
rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata. Komunisme sebagai ideologi mulai

7
Abu Ridho, Gerakan Keagamaan dan Pemikiran (WAMY, 1999) hlm. 198.
10

diterapkan saat meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917.


Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke
negara lain. Pada tahun 2005 negara yang masih menganut paham komunis adalah
Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.
2. Sejarah Perkembangan Komunisme
Rusia, merupakan pusat kegiatan pembaharuan untuk menegakkan negara yang
berdasarkan faham komunisme setelah meletusnya Revolusi Bolshevik di tahun 1917.
Pada tahun 1919 didirikan Third International atau yang dikenal dengan Komunisme
Internasional. Sosialisme-komunis dikenal juga dengan istilah Boshevism, kelompok
ini yang memenangkan puncak revolusi di Rusia di tahun 1917 itu. Sebelumnya pada
tahun 1989, setelah berdiri Social Democracy Party yang membuka cakrawala berfikir
baru bagi parpenulis Rusia. Rapat kerja yang dilakukan di kota Perlizt dipenuhi dengan
tantangan yang tajam sesama mereka, sampai akhirnya kemudian terpecah menjadi dua
golongan. Golongan pertama memilih cara kerja memalui cara berjuang yang tidak
revolusioner diberi nama Menshevic atau kelompok minoritas.
Adapun golongan kedua dengan pengikut mayoritas memilih perjuangan dengan
cara revolusioner, kelompok ini disebut Bolshevic. Golongan ini berhasil memegang
kekuasaan tertinggi di Rusia dibawah kepemimpinan Lenin, didukung Trotsky 8, yang
dilanjutkan oleh Stalin, Kruschev, Beznev, Androvov, Chernenko sampai Gorbachev.
3. Ide Dasar Komunisme
Komunisme masa kini menitik beratkan empat ide: 1) Sekelumit kecil orang
hidup dalam kemewahan yang berlimpah, sedangkan kaum pekerja yang teramat
banyak jumlahnya bergelimang papa sengsara, 2) Cara untuk merombak ketidakadilan
ini adalah dengan jalan melaksanakan sistem sosialis, yaitu sistem dimana alat produksi
dikuasai negara dan bukannya oleh pribadi swasta, 3) Pada umumnya, satu-satunya
jalan paling praktis untuk melaksanakan sistem sosialis ini adalah lewat revousi
kekerasan, 4) Untuk menjaga kelanggengan sistem sosialis harus diatur oleh
kediktatoran partai Komunis dalam jangka waktu yang memadai.

8
Dalam pertarungan perebutan kekuasaan di Rusia sepeninggal Lenin, Trotsky orang kepercayaan Lenin,
pada akhirnya disingkirkan oleh Stalin sebagai penguasa baru Rusia. Trotsky memiliki perbedaan pendapat,
disingkirkan dari Dewan Tertinggi Organisasi, kemudian terusir dari negaranya tahun 1928, serta terbunuh di
pengasingan.
11

Tiga dari ide pertama sudah dicetuskan dengan jelas sebelum Marx, sedangkan
ide yang keempat berasal dari gagasan Marx mengenai “diktatur proletariat”, sementara
itu lamanya berlaku kediktatoran Soviet sekarang lebih merupakan langkah-Iangkah
Lenin dan Stalin daripada gagasan tulisan Marx, Hal ini nampaknya menimbulkan
anggapan bahwa pengaruh Marx dalam Komunisme lebih kecil dari kenyataan
sebenamya, dan penghagaan orang-orang terhadap tulisantulisannya lebih menyerupai
etalase untuk membenarkan sifat “keilmiahan” dari pada ide dan politik yang sudah
terlaksana dan diterima.
4. Ciri-ciri Inti Masyarakat Komunis
Ciri-ciri inti masyarakat komunis adalah; 1) penghapusan hak milik pribadi atas
alat-alat produksi, 2) penghapusan kelas-kelas sosialisme, 3) menghilangnya negara, 4)
pengahpusan pembagian kerja. Kelas-kelas tidak perlu dihapus secara khusus sesudah
kelas kapitalisme ditiadakan karena kapitalisme sendiri sudah mengahapus semua
kelas, sehingga hanya tinggal proletariat. Itulah sebabnya revolusi sosialis tidak akan
menghasilkan masyarakat atas dan masyarakat bawah lagi.9
5. Sistem Politik Komunisme
Secara teoretis, pemerintahan komunis yang didasarkan ideologinya
memperlakukan semua negara bagian mereka, rakyat dan cita-citanya menciptakan
masyarakat sama rata-sama rasa. Dalam kenyataannya kekerasan, penyingkiran lawan-
lawan, pembuangan, pengasingan, agitasi dan propaganda untuk menghancurkan bagi
mereka yang tidak sejalan merupakan tindakan yang biasa dan harus dijalankan dengan
cara revolusioner dan radikal. Dengan demikian ideologi komunisme dengan
Marxisme-nya cenderung untuk melahirkan sistem politik yang otoriter dan tiranik
seperti yang diperlihatkan oleh penguasa Stalin dan Lenin di Rusia, Mao Tse Tung di
China, Fidel Castro di Kuba, Rezim Kemer Merah dengan Polpot dan Khi Smpan di
Kamboja, Kim Sung di Korea Utara, Afganistan di masa Babrak Karmal. Sejumlah
negara dikawasan Eropa Timur yang menjadi satelit Uni Sovyet seperti Hingaria,
Bulgaria, Jerman timur, Latvia, Lithuania, Estonia, Rumania, Polandia. Kemudian
negara dibawah Konfederasi Rusia yang menjadi Uni Sovyet seperti Georgia,

9
Franz Magnis-Suseno, Pemikian Karl Marx; Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme (Jakarta:
Gramedia, 2000) hlm. 171.
12

Turkistan, Azerbaijan, Turmikistan, Kazakstan, Armenia. Selain itu negara yang


berporos kepada faham Marxis dikawasan Afrika, Asia dan Amerika Latin.
Melalui partai komunis yang menganut single party memegang kekuasaan
dengan mutlak-diktator. Rakyat tidak mungkin mengembangkan buah pikirannya,
apalagi melakukan partisipasi politik yang berbeda dengan partai komunis yang
berkuasa, termasuk untuk mengemukakan kebijaksanaan partai negara.10
Bagaimana Stalin dan Breznev, menumpas sejumlah negara yang menuntut
persamaan hak atau keinginan melepaskan diri dari satelit Uni Sovyet seperti Geogia,
Rumania, Polandia, Hongaria, Chekoslovakia dan Afganistan di era 1950-an sampai
1970-an. Dalam membawa misi komunismenya untuk mencapai dan menguasai politik
dalam masyarakat maupun negara, kalangan ini bila mungkin membentuk partai politik
berupa partai komunis. Dalam struktur politik, negara yang berfaham ideologi komunis
menganut sistem komando, hierarkis dari atas, dengan pola yang sentralistik, dan
diktatur atas nama proletar, sehingga sering disebut diktatur proletariat. Oleh karena itu
dalam mengambil keputusan ada tiga tingkat atau jalur untuk lahirnya suatu kebijakan
politik, yakni; 1) Polit Biro (vanguard) merupakan pimpinan tertinggi dan pemutus, 2)
partai atau parlemen, 3) negara terakhir masyarakat. Secara resmi, negara komunis
mengaku kemajemukan masyarakat, sebagai realisasinya ada wadah yakni partai. Akan
tetapi masyarakat komunis, Marxisme, Leninisme mengajarkan bahwa sosialisme
dibentuk dan dipertahankan melalui “Kediktaturan Proletariat.” 11 Kediktaturan
Proletariat dilakukan melalui partai hanya mungkin melalui kediktaturan Polit Biro.
Inilah doktrin Sentralisme Demokrasi.
6. Prinsip-prinsip Komunisme
Pertama, yang dimasud dengan ideologi komunisme ialah sistem politik, sosial,
ekonomi, dan kebudayaan berdasarkan ajaran Marxisme-Leninisme. Kedua, ideologi
komunis yang berasal dari pemikiran Marx memberikan ekspresi harapan. Filsafat
Marx yang komunis telah menyadarkan janji penyelamatan sosial. 12 Ketiga, orang
10
Alfian, Politik, Kebudayaan dan Manusia Indonesia (Jakarta: LP3ES, 1982) hlm. 45.
11
Firdaus Syam, op. cit., hlm. 59.
12
Sjafruddin Prawiranegara, Agama dan Ideologi (Jakarta: Bulan Bintang, 1971) hlm. 9. 62
Murtadho Muthahhari, Masyarakat dan Sejarah Kritik Islam atas Marxisme dan Teori lainnya, lihat dalam
Ahmad Suhelmi, Pemikiran Politik Barat; Kajian Sejarah Perkembagan Pemikiran Negara, Masyarakat dan
Kekuasaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001) h. 292. Kajain mengenai Marxisme dalamperspektif
sosiologis dapat dilihat dalam tulisan Ali Syariati, Kritik atas Marxixme dan Aliran Barat Lainnya (Bandung:
13

komunis percaya bahwa historical materialis, sebab mereka memandang soal-soal


spiritual hanya sebagai efek sampingan hakikat dari keadaan perkembangan materi
termasuk ekonomi. Agama muncul menurut Marx disebabkan adanya perbedaan kelas
sosial. Agama menjadi produk perbedaan kelas. Agama merupakan perangkap yang
dipasang kelas penguasa untuk menjerat kelas proletariat yang tertindas. Apabila
perbedaan kelas itu hilang, maka agama dengan sendirinya akan lenyap sebab pada saat
itu perangkap (agama) tidak dibutuhkan lagi.62
Komunisme juga tidak menerima pikiran orang lain (distrust of others reasons),
penyanggahan terhadap persamaan manusia (denial of human equality), dan interpretasi
secara ekonomi sistem terhadap sejarah (economic interpretation of history). Oleh
karena itu mereka tak segan-segan melakukan penipuan, pengkhianatan dan
pembunuhan untuk melenyapkan lawan-lawannya, meskipun dari anggota partainya
sendiri.13 Keempat, karena cara mencapai tujuan, sangat menghalalkan segala cara,
sangat menghalalkan kekerasan radikal, revolusioner dan perjuangan kelas, dengan
sendirinya etika tingkah laku didasarkan atas kekerasan (code of behavior of violence)
serta tidak mengakui pernyataan hak asasi manusia (denial of declaration of human
right). Kelima, cita-cita perjuangannya adalah membangun masyarakat tanpa negara,
tanpa kelas dengan konsep sama ratasama rasa, ideologi komunis itu bersifat
international dibidang politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Keenam, pengendalian
segala kebijakan berada ditangan segelintir orang yang diebut Polit Biro, dengan
sendirinya kebijakan ekonomi juga dilakukan secara tersentral (central economic s
ystem) dengan manajemen yang juga secara diktator (dictatoral management) dan
pemerintahan yang dikendalikan oleh sejumlah orang yang sedikit (government by the
few).14

Mizan, 1982).
13
Ibid.
14
Sukarna, Ideologi (Bandung: Alumni, 1981) hlm. 45, 48 dan 68.
BAB III
PENUTUP
 
A. Kesimpulan
Islam adalah agama samawi yakni penyerahan diri semata-mata kepada Allah
agama semua nabi, agama yang sesuai dengan fitrah manusia, agama yang menjadi
petunjuk manusia, mengatur hubungan antara manusia dengan Rabbnya dan manusia
dengan lingkungannya. Sumber Ajaran Islam sangat Jelas yakni dari Allah, Nabi
Muhammad, Al-Qur’an dan Hadits. Sangat jauh Berbeda dengan Islam, Marxisme
Merupakan Paham yang dicetuskan oleh Karl Marx dan Engels yang bercita-citakan
keadilan. Membebaskan umat manusia dari sistim penindasan. Membangun sistim sosial
yang baru di dunia. Sistim penghisapan yang mau dilenyapkanadalah kapitalisme dan
feodalisme. Sistem baru yang mau dibangun adalah sosialisme dan komunisme. Dan
Komunisme adalah Bentuk Praktik dari ideologi Marxisme, sejarah nyata adalah Rusia,
yang merupakan pusat kegiatan pembaharuan untuk menegakkan negara yang
berdasarkan faham komunisme sampai saat ini.
 
B. Saran
Untuk Indonesia sendiri rasanya ideologi ini tidak baik untuk diterapkan. Karena
ideologi marxisme lebih mengarah pada ideologi komunisme dan bertentangan dalam
kepercayaan atau agama di Indonesia. Anggapan bahwa tenaga kerja menjadi dasar nilai
barang merupakan dasar yang lemah dan tidak bertahan, nilai barang tidak hanya
tergantung pada tenaga kerja.

14
15

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quranul Karim,
Alfian, Politik, Kebudayaan dan Manusia Indonesia, Jakarta: LP3ES, 1982
At Tamimi, Syaikh Muhammad, Kitab Al Ushulus Tsalah,
Bagus, Lorens. Kamus Filsafat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000.
Magnis, Frans & Suseno. Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan
Revisionisme. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003.
Magnis, Franz Suseno, Pemikian Karl Marx; Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan
Revisionisme, Jakarta: Gramedia, 2000
Muthahhari, Murtadho, Masyarakat dan Sejarah Kritik Islam atas Marxisme dan Teori lainnya,
Prawiranegara, Sjafruddin, Agama dan Ideologi, Jakarta: Bulan Bintang, 1971
Ridho, Abu, Gerakan Keagamaan dan Pemikiran,WAMY, 1999
Santoso.,. Epistemologi Kiri. Jogjakarta: Ar-ruz media, 2003.
Sayyid, Nur Santoso Kristeva, Sejarah Ideologi Dunia: Kapitalisme, Sosialisme, Komunisme,
Fasisme, Anarkisme, Anarkisme Dan Marxisme, Konservatisme. Yogyakarta: Eye on The
Revolution Press Institute for Philosophycal and Social Studies (INPHISOS), 2010
Suhelmi, Ahmad, Pemikiran Politik Barat; Kajian Sejarah Perkembagan Pemikiran Negara,
Masyarakat dan Kekuasaan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001
Sukarna, Ideologi, Bandung: Alumni, 1981
Suparlan, Dadang. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Syariati, Ali, Kritik atas Marxixme dan Aliran Barat Lainnya, Bandung: Mizan, 1982

Anda mungkin juga menyukai